Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK

DISTRAKSI
RELAKSASI
Nyeri: suatu rasa yang tidak nyaman baik
ringan maupun berat
Cara mengatasi nyeri:

• Distraksi
• Relaksasi
• Pemijatan
• Kompres
1. DISTRAKSI
• Distraksi adalah suatu metode untuk
menghilangkan nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pasien pada hal-
hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap nyeri yg dialami
Teknik distraksi:

• Bernapas secara pelan-pelan


• Massase sambil menarik napas pelan-pelan
• Mendengarkan lagu sambil menggerakan jari
• Membayangkan hal-hal indah sambil tutup mata
• Menonton TV
Guided Imagery

1. Membina hubungan saling percaya


2. Menjelaskan prosedur: tujuan, posisi,
waktu, peran perawat sebagai pembimbing
3. Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman
4. Duduk dengan klien tapi tidak mengganggu
5. Melakukan pembimbingan terhadap klien:
• Distraksi visual
• Melihat pertandingan, menonton televisi,
membaca koran, melihat pemandangan
dan gambar termasuk distraksi visual.
Distraksi pendengaran
• Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta
gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan
musik tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada
lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh
mengikuti irama lagu seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
(Tamsuri, 2007).
• Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak karya
musik klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-
1791) yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian sudah membuktikan,
Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik. Penelitian itu di
antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell. Mereka
mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”.
• Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada
karya-karya Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah
kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah kemurnian dan
kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak berarti karya komposer
klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006)
Distraksi pernafasan
• Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus
pada satu objek atau memejamkan mata dan melakukan
inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu
sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas
melalui mulut secara perlahan dengan menghitung satu
sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap
gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini
hingga terbentuk pola pernafasan ritmik.
• Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk
melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang
bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang
mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau
gerakan memutar di area nyeri.
• Distraksi intelektual
• Antara lain dengan mengisi teka-teki
silang, bermain kartu, melakukan
kegemaran (di tempat tidur) seperti
mengumpulkan perangko, menulis cerita.
a. Meminta klien memikirkan hal-hal yang
menyenangkan dengan suara lembut
b. Ketika klien relaxing, klien berfokus pada
bayangannya, pada saat itu perawat tidak perlu
bicara lagi
c. Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah
atau tidak nyaman, perawat harus menghentikan
latihan dan memulainya lagi ketika klien sudah siap
d. Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh setelah 15
menit. Klien harus memperhatikan tubuhnya dan
catat daerah- daerah yang mengalami ketegangan.
Berikan relaksasi dengan musik lembut sambil
menutup mata. Mencatat hal-hal yang digambarkan
oleh klien dan digunakan pada latihan selanjutnya.
2. RELAKSASI
• Ada 3 hal utama yang harus diperhatikan
dalam teknik relaksasi, yaitu:

• Posisi pasien yang tepat


• Pikiran beristirahat
• Lingkungan yang tenang
Cara:

1. Posisi pasien diatur sedemikian serupa


sehingga rileks, tanpa beban fisik. Posisi dapat
duduk atau berbaring telentang
2. Instruksikan pasien untuk menghirup napas
dalam sehingga rongga paru berisi udara yang
bersih
3. Pasien perlahan menghembuskan udara dan
membiarkan keluar dari setiap bagian anggota
tubuh, pada saat itu pasien diminta untuk
memusatkan perhatian ‘’betapa nikmat
rasanya’’
4. Pasien bernapas dengan irama yang normal beberapa
saat (sekitar 1-2 menit)
5. Pasien bernapas dalam kemudian menghembuskan
perlahan, dan merasakan saat ini udara mengalir dari
tangan kaki menuju paru, kemudian udara dibuang
keluar. Pasien diminta untuk memusatkan perhatian
pada kaki tangan, udara yang dikeluarkan dan
merasakan kehagatan.
6. Pasien mengulang no.5 dengan memusatkan perhatian
pada kaki tangan, punggung, perut, bagian tubuh yg lain
7. Setelah pasien merasa rileks, perlahan-lahan irama
pernapasan ditambah. Gunakan pernapasan dada atau
abdomen. Bila frekuensi nyeri bertambah, gunakan
pernapasan dangkal dg frekuensi yg lebih cepat.
Music
3. MASSASE/PEMIJATAN

TUJUAN:
• Mengurangi ketegangan otot
• Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis
• Mengkaji kondisi kulit
• Meningkatkan sirkulasi/peredaran darah pada
area yang dimassase
PERALATAN:
• Pelumas (miyak hangat/lotion)
• Handuk
Cara :
• Siapkan alat-alat yang dibutuhkan
• Identitas pasien
• Memberitahukan pasien tindakan yang akan dilakukan
• Mencuci tangan
• Atur pasien dalam posisi pronasi. Bila tidak bisa, diatur
dengan posisi miring
• Letakan sebuah bantal kecil dibawah perut pasien untuk
menjaga posisi yang tepat
• Tuangkan sedikit lotion ke tangan perawat. Usap kedua
tangan sehingga lotion merata di permukaan
• Lakukan massase pada punggung . Massase dilakukan
dengan jari, dan telapak tangan; tekanan yang halus
• Metode massase:
a. Selang-seling tangan massase punggung dengan tekanan
pendek, cepat, bergantian tangan
b. Remasan usap otot bahu dengan setiap tangan anda yang
dikerjakan secara bersama
c. Gesekan massase punggung dengan ibu
jari, dengan gerakan memutar sepanjang tulang punggung
dari sakrum ke bahu
d. Eflurasi massase punggung dengan kedua
tangan, dengan menggunakan tekanan lebih
halus dengan gerakan ke atas untuk membantu aliran balik
vena
e. Petriasi tekan punggung secara horizontal. Pindah tangan
anda denganarah yang berlawanan dengan menggunakan
gerakan meremas
f. Tekanan menyikat secara halus tekan
punggung dengan ujung jari untuk mengakhiri massase.
Stimulasi Kutaneus
Teknik ini bekerja dengan menstimulasi
permukaan kulit untuk mengontrol nyeri.
Stimulasi kutaneus akan merangsang serabut-
serabut saraf perifer untuk mengirimkan
impuls melalui dorsal horn pada medulla
spinalis, saat impuls yang dibawa ole serabut
A-Beta mendominasi maka mekanisme
gerbang akan menutup sehingga impuls nyeri
tidak dihantarkan ke otak.
Contoh dari tindakan stimulasi kutaneus adalah: mandi
air hangat/sauna, masase, kompres dengan air dingin
atau panas, pijatan dengan menthol, atau TENS
(Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation).
Akupresur
Terdapat beberapa teknik akupresur yang
dapat dilakukan oleh klien secara mandiri
untuk membebaskan rasa nyeri. Seperti klien
dapat menggunakan ibu jari atau jari untuk
memberikan tekanan pada titik akupresur
untuk membebaskan ketegangan pada otot
kepala, bahu atau leher.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai