Anda di halaman 1dari 28

BERWIRAUSAHA DALAM HOME CARE

Makalah
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan

disusun oleh:

Ahmad Fauzi Rohman 043-315-15-0-002


Ane Juliana Mardiane 043-315-15-0-003
Astri Nuraeni 043-315-15-0-004
Azka Magfira Injani 043-315-15-0-006
Cici Sri Setianingsih 043-315-15-0-007
Cika Restuningrum 043-315-15-0-008
Cucu Kurniawati 043-315-15-0-009
Endang Dinillah Rahmat 043-315-15-0-010
Eva Nurlatifah Astuti 043-315-15-0-011
Evi Widialfiah 043-315-15-0-012
Fany Julianti 043-315-15-0-013
Firman Nurmaulana 043-315-15-0-014
Fitria Palka 043-315-15-0-015
Guntur Arya Prayoga 043-315-15-0-016
Hilda Widianingsih 043-315-15-0-017
Imanulhak 043-315-15-0-018
Kasih Eli Gulo 043-315-15-0-019
Lelah Nursiah 043-315-15-0-020
Lestari Indah Putri 043-315-15-0-021
Muhammad Ramdani 043-315-15-0-022

PROGRAM STUDI D3-2 KEPERAWATAN


STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Melihat lagi Maha
Mendengar dan atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Berwirausaha Dalam Home
Care sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam penyusunan makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah


memberikan bantuan baik moril maupun materil. Maka dari itu, penyusun ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta
dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


dan masih banyak kekurangan yang mendasar. Oleh karena itu penyusun meminta
agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang dapat membangun
penyusun supaya lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Bandung, November 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL....................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2

C. Tujuan............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3

A. Peran dan Fungsi Pelayanan Keperawatan Home Care.................................3

B. Manfaat Home Care............................................................................7

C. Tahap Pelaksanaan Home Care..............................................................9

D. Model Home Care............................................................................ 12

E. Peluang Usaha Bagi Perawat Home Care................................................15

F. Profil Green Care............................................................................. 17

BAB III PENUTUP................................................................................... 26

A. Kesimpulan.................................................................................... 26

B. Saran............................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 27

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Jenis pelayanan yang diberikan kepada klien....................................... 6

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Logo dari motto Green Care............................................................19


Gambar 2.2: Lokasi Green Care...........................................................................20
Gambar 2.3: Piagam Kesepahaman Indonesia Family Health Care Milik Green
Care..................................................................................................20
Gambar 2.4: Logo dari Green Care...................................................................... 20
Gambar 2.5: Ruangan UGD Green Care.............................................................. 21
Gambar 2.6: Ruangan Pendaftaran Green Care................................................... 21
Gambar 2.7: Ruangan UGD Green Care.............................................................. 21
Gambar 2.8: Perlengkapan Ruang UGD Green Care............................................22
Gambar 2.9: Halaman Depan Green Care.............................................................22
Gambar 2.10: Peralatan Klinik Green Care.......................................................... 22
Gambar 2.11: Visi dan Misi Klinik Green Care....................................................23
Gambar 2.12: Ruangan Poli Gigi Green Care...................................................... 23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini didunia kesehatan telah mengalami kemajuan yang
cukup pesat. Banyaknya inovasi-inovasi baru terutama dalam bidang
pengobatan. Tidak hanya dalam dunia kedokteran saja, tetapi juga dalam
dunia keperawatan. Salah satunya Home Care dalam dunia keperawatan.
Meskipun di Indonesia Home Care baru dikembangkan dalam beberapa
tahun terakhir ini ,namun peminatnya sudah sangat banyak.
Paradigma dalam pemberian pelayanan kesehatan dari model
medical yang menitik beratkan pelayanan pada diagnosis dan pengobatan
ke paradigama sehat yang lebih holistic melihat penyakit dan gejala
sebagai informasi dan bukan sebagai focus pelayanan (Cohen,1996). Maka
dari itu perawat berada pada posisi kunci dalam reformasi bidang
kesehatan ini. Hal ini di topang oleh kenyataan bahwa 40-60 persen
pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan (Gilles, 1994).
Hampir semua pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit baik di
rumah sakit maupun ditatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh
perawat.
Maka para perawat berinisiatif untuk membuka tenaga pelayanan
keperawatan yang bisa dikirim kerumah yaitu Home Care. Pelayanan
keperawatan tersebut sangat menguntungkan klien meski pelayanan
dilakukan dirumah klien yang di desain sedemikian rupa seperti rumah
sakit mini, pelayanan yang diberikanpun tidak ada bedanya dengan
pelayanan keperawatan yang diberikan dirumah sakit serta dapat
meminimalkan biaya yang dipakai untuk pengobatan. Tujuan pelayanan
seperti ini adalah agar setiap orang yang tidak sehat dapat selalu menjalani
pengobatan yang semestinya sesuai dengan kondisi ekonominya klien
tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana peran, fungsi serta manfaat dari pelayanan keperawatan
Home Care ?
2. Bagaimana tahapan pelaksanaan dan model yang digunakan dalam
pelayanan keperawatan Home Care ?
3. Bagaimana peluang usaha perawat dan profil Home Care dari Green
Care ?

C. Tujuan
Makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjeaskan peran, fungsi serta manfaat dari pelayanan
keperawatan Home Care.
2. Untuk menjelaskan tahapan pelaksanaan dan model yang digunakan
dalam pelayanan keperawatan Home Care.
3. Untuk memberitahukan peluang usaha perawat dan profil Home Care
dari Green Care.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini bagi pembaca, yaitu untuk
memberikan pengetahuan yang lebih mendetail mengenai pelayanan
keperawatan yang terdapat dalam Home Care.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran dan Fungsi Pelayanan Keperawatan Home Care


1. Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan dengan anggota
keluarga dan penyedia pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial
lainnya untuk meningkatkan pencapaian pelayanan ,dengan fungsi:
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim kesehatan.
d. Memantau kualitas pelayanan.
Contoh: perawat mengokoordinir aktivitas anggota tim kesehatan
lain misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik ketika mengatur
kelompok yang memberikan keperawatan pada klien.
2. Pelaksana atau pemberi asuhan: memberi pelayanan langsung dan
mengevaluasi atau melakukan supervisi pelayanan yang diberikan
oleh anggota keluarga atau pelaku rawat (care giver). Dengan fungsi:
a. Melakukan pengkajian asuhan secara komprehensif.
b. Menetapkan masalah atau diagnose keperawatan.
c. Menyusun rencana kegiatan.
d. Melakukan tindakan perawatan.
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan perilak koping yang
efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan.
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan.
i. Melakukan evaluasi teradap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
Contoh: perawat membantu klien mendapatkan kembali
kesehatannya melalui proses penyembuhan, dan juga perawat
berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan misalnya dalam
merawat pasien dengan penyakit DM.
3. Pendidik:mengajarkan keluarga tentang sehat atau sakit dan bertindak
sebagai penyedia informasi kesehatan,dengan fungsi:
a. Mengidentifikasi pasien dan keluarga.
b. Memilih metode dan menyiapkan materi pembelajaran.
c. Menyusun rencana kegiatan.

3
d. Melaksanakan pendidikan kesehatan.
e. Mengajarkan anggota keluarga.
f. Mendorong keluarga melakukan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan.
g. Mendokumentasikan kegiatan pendidikan kesehatan.
Contoh: perawat memberi informasi melalui penkes kepada pasien
atau keluarga tentang sakit atau gangguan yang dideritanya selama
mengalami penyakit.
4. Kolaborator: mengkoordinir pelayanan yang diterima oleh keluarga
dan mengkolaborasikannya dengan keluarga dalam merencanakan
pelayanan, dengan fungsi:
a. Melakukan kerja sama dengan tim lain.
b. Melakukan kerja sama dengan sumber atau fasilitas pelayanan yang
ada.
Contoh: perawat melakukan kerjasama dengan tim kesehatan lain
misalnya ahli gizi dan ahli penyakit dalam.
5. Pembela (advokat): melakukan pembelaan terhadap pasien melalui
dukungan peraturan ,dengan fungsi:
a. Mendemonstrasikan tehnik komunikasi efektif.
b. Menghormati hak pasien.
c. Meminta persetujuan sebelum melakukan tindakan.
d. Melaksanakan fungsi pendamping.
e. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan.
f. Memfasilitasi pasien memanfaatkan sumber-sumber.
Contoh: perawat mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dan melindungi klien dari efek yang mungkin tidak
diinginkan. Misalnya menciptakan lingkungan yang aman bagi
penderita DM.
6. Konselor : membantu pasien dan keluarga dalam menyelesaikan
masalah dan mengembangkan koping yang konstruktif, dengan fungsi:
a. Membantu menyelesaikan masalah.
b. Membantu mempertimbangkan berbagai solusi.
c. Menunjang komunikasi efekif.
d. Mengkomunikasikan bahwa keluarga bertanggungjawab memilih
alternatif.

4
Contoh: perawat dapat menjadi konselor kepada pasiennya.
Membantu pasien untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhannya
sendiri.
7. Penemu kasus dan melakukan rujukan: melibatkan diri dalam
menemukan kasus di keluarga dan melakukan rujukan dengan cepat,
dengan fungsi:
a. Mengembangkan pengetahauan terhadap kondisi atau masalah.
b. Menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi masalah.
c. Menetapkan kebutuhan rujukan.
d. Melakukan rujukan terhadap kasus.
e. Menyediakan pelayanan tingkat lanjut.
Contoh: perawat menemukan beberapa masalah / kasus yang terjadi
pada pasiennya dan langsung melakukan rujukan pada tim
kesehatan lain yang memiliki hubungan dengan kasus yang di
temukan.
8. Penata lingkungan rumah: melakukan modifikasi lingkungan bersama
pasien dan keluarga dan tim kesehatan lain untuk menunjang
lingkungan sehat, dengan fungsi:
a. Memodifikasi lingkungan rumah yang meningkakan kesehatan.
b. Memodifikasi lingkungan yang memungkinkan pasien mandiri.
Contoh:perawat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien.
Misalnya lingkungan yang tanpa penghalang / aman bagi penderita
DM, mencipakan lingkungan bersih dari debu bagi penderita alergi
pernapasan.
9. Peneliti : mengidentifikasi masalah praktik dan mencari jawaban
melalui pendekaan ilmiah, dengan fungsi:
a. Menidentifikasi masalah yang dapat diteliti .
b. Merancang dan melakukan penelitian.
c. Menyebarluaskan hasil penelitian.
d. Mengaplikasikan temuan hasil riset kepada praktek.
Contoh: perawat menemukan kasus dan meneliti kasus tersebut
melalui beberapa tahapan apa yang menyebabkan terjadi dan
bagaimana cara menanganinya.

Tabel 2.1
Jenis pelayanan yang diberikan kepada klien
Jenis produk Spesifikasi produk

5
Produk Pelayanan keluarga yang holisik (menyeluruh) meliputibio,
utama: psikososial dan cultural kepada individu, kelompok dan
pelayanan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya meliputi:
kesehatan Perawatan luka (woud care) meliputi perawatan luka
dirumah pasca operasi dan perawatan luka gangrene diabetes
melitus
Perawatan rehabilitasi pasca stroke meliputi
akupuntur, pelayanan massage, penyinaran dengan
infared stimulasi, latihan atau (metode PNF, bobath,
frankle, crawling, balancing, strengthening, dan
koordinasi).

B. Manfaat Home Care


1. Manfaat home care bagi pasien, perawat dan rumah sakit
Layanan keperawatan di rumah atau home care memiliki banyak
manfaat, layanan home care dilihat dari sudut pandang pasien, perawat,
serta rumah sakit atau lembaga yang menyelenggarakan layanan home
care
a. Manfaat home care bagi pasien diantaranya adalah:
1) Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya
rawat inap yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya
akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi keluarga.
2) Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan
pada saat keluarga ada yang sakit.
3) Merasa lebih nyaman karena berda di rumah sendiri dan berada
ditengah-tengah keluarga
4) Keluarga dapat lebih intensif dalam mengawasi keadaan dan
kebutuhan pasien.
5) Lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga bagi keluarga
6) Keluarga dapat bekerja dan beraktifitas seperti biasa, karena
pasien berada dalam perawatan team profesional.
b. Manfaat home care bagi perawat diantaranya adalah:
1) Untuk menambah wawasan perawat.

6
2) Agar mengurangi pandangan buruk masyarakat terhadap
perawat.
3) Untuk memotivasi perawat agar mampu melaksanakan
perannya dengan baik.
4) Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh
dengan lingkungan yag sama
5) Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik,
sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan
situasi dan kondisi rumah klien dengan begitu kepuasan kerja
perawatakan meningkat.
c. Manfaat home care bagi rumah sakit diantaranya adalah:
1) Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan
adanya pelayanan home care yang dilakukan.
2) Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yag telah dilakukan.
3) Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada
masyarakat.
2. Manfaat home care bagi pasien dan cara kerjanya
Secara umum lingkup pelayanan dalam perawatan kesehatan di
rumah (home care) dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Pelayanan medis dan asuhan keperawatan
b. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik
c. Pelayanan rehabilitasi medik dan keterampian fisik
d. Pelayanan informasi dan rujukan
e. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
f. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
g. Pelayanan pembantuan untuk kegiatan sosial
3. Skill dasar yang harus dikuasai perawat
Berdasarkan SK Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311
terdapat 23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh
perawat home care antara lain:
a. Vital sign
b. Memasang nasogastric tube
c. Memasang selang susu besar
d. Memasang cateter
e. Penggantian tube pernafasan
f. Suction
g. Memasang peralatan 02
h. Penyuntikan (iv,im,ic,sc)
i. Pemasangan infus maupun obat
j. Pengambilan preparat
k. Pemberian huknah/laksatif

7
l. Kebersihan diri
m. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
n. Transportasi klien untuk pelaksanaan diagnostik
o. Pendidikan kesehatan
p. Konseling kasus terminal

Masih ada lagi beberapa hal seperti kompetensi dasar yang harus
dimiliki dalam melaksanakan tindakan home care. Namun hal-hal diatas
sudah mencakup mengenai manfat home care secara umum dan
beberapa tugas-tugas pokoknya.

C. Tahap Pelaksanaan Home Care


Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah
dapat merupakan rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah
sakit, maupun puskesmas, namun klien dapat langsung menghubungi agen
pelayanan keperawatan di rumah atau praktek keperawatan per orangan
untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu
oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk
dirawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak
dirawat dirumah, maka dilakukan pengkajian oleh coordinator kasus
yang merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan
dirumah, kemudian bersama-sama klien dan kelurga akan menentukan
masalahnya dan membuat perencanaan, membuat keputusan,
membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima
oleh klien, kesepakatan juga mencakupi jenis pelayanan,
jenisperalatan, dan jenis system pembayaran, serta jangka waktu
pelayanan.

3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan


keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak
atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan di rumah.

8
Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh coordinator kasus, setiap
kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus
diketahui oleh kordinator kasus.
4. Secara periodic coordinator kasus akan melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai
dengan kesepakatan (Ode, 2012)

Persyaratan klien yang menerima pelayanan perawatan di rumah adalah :


1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau
menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola.
2. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi
(informed consent).
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan
kesehatan dirumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab dan
haknya dalam menerima pelayanan (Bukit, 2008).
Tahapan pelayanan home care adalah :
1. Proses penerimaan kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit puskesmas,
saranalain, keluarga.
b. Pimpinan home care menunjuk manajer kasus untuk mengelola
kasus.
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan
kasus.
2. Proses pelayanan home care
a. Persiapan
1) Pastikan identitas pasien
2) Bawa denah atau petunjuk tempat tinggal pasien
3) Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
4) Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
5) Siapkan file asuhan keperawatan
6) Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b. Pelaksanaan
1) Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan
2) Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan
perawat
3) Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
4) Membuat rencana pelayanan
5) Lakukan perawatan langsung
6) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi, dll.

9
7) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang
akan dilakukan
8) Dokumentasikan kegiatan.
c. Monitoring dan evaluasi
1) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
2) Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3) Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh
pelaksanaan.
4) Proses penghentian pelayanan home care dengan kriteria:
a) Tercapai sesuai tujuan
b) Kondisi pasien stabil
c) Program rehabilitasi tercapai secara maksimal
d) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
e) Pasien di rujuk
f) Pasien menolak pelayanan lanjutan
g) Pasien meninggal dunia (Ode, 2012).

D. Model Home Care


1. Mekanisme Perawatan Kesehatan di Rumah
Pasien atau klinik yang memperoleh pelayanan keperawatan di
rumah dapat merupakan rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap
rumah sakit, maupun puskesmas. Namun pasien atau klinik dapat
langsung menghubungi agensi pelayanan keperawatan di rumah atau
praktik keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pasien atau klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa
terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis
layak untuk dirawat di rumah atau tidak.
b. Apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak di rawat di
rumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang
merupakan staff dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan di
rumah, kemudian bersama-sama klien dan keluarganya akan
menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat
keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang
akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis

10
pelayanan, jenis perawatan, dan jenis sistem pembayaran, serta
jangka waktu pelayanan.
c. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksanaan
keperawatan di rumah baik dari pelaksanaan pelayanan yang
dikontrak atau pelaksanaaan yang direkrut oleh pengelola
perawatan di rumah . Pelayanan yang di koordinir dan dikendalikan
oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga pelaksanaan pelayanan harus diketahui oleh koordinator
kasus.
d. Secara produk koordinator kasus akan melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai
dengan kesepakatan.

Persyaratan pasien atau klien yang menerima pelayanan


perawatan di rumah adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau
menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan
pengelola.
b. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi
(informed consent).
c. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan
kesehatan di rumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab,
dan haknya dalam menerima pelayanan.
2. Lingkup Praktik Keperawatan di Rumah
Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan
keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonatal, asuhan
keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan
keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai
dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Keperawatan yang
dapat dilakukan dengan :
a. Melakukan keperawatan langsung (Direct care) yang meliputi
pengkajian bio-psiko-sosio-spritual dengan pemeriksaan fisik
secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung,
menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan

11
melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan
tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-
tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan
penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.
b. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan
kepada klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai
pertanggungjawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan
sebagai bukti untuk jasa pelayanan keperawatan yang diberikan.
c. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain jika praktik dilakukan
secara berkelompok .
d. Sebagai pembela atau pendukung (advokat) klien dalam memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan di rumah dan bila diperlukan untuk
tindak lanjut ke rumah sakit dan memastikan terapi yang klien
dapatkan sesuai dengan standar dan pembiayaan terhadap klien
sesuai dengan pelayanan atau asuhan yang diterima oleh klien .
e. Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di
rumah dilakukan, mencakup beerapa sering dan berapa lama
kunjungan harus dilakukan.
Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi menjadi tiga
kategori yaitu:
a. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang
paling banyak di laksanakan pada pelayanan keperawatan di
rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat di rumah .
Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatan dan mencegah tingkat keparahan sehingga
tidak perlu dirawat di rumah sakit.
b. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada
promisi dan prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan
seorang ibu bagaimana bayi nya setelah melahirkan, pemeriksaan
berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi
terhadap proses menua , serta tentang diit mereka.
c. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada
penyakit-penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit

12
kronis seperti diabet,stroke,hipertensi, masalah-masalah kejiwaan,
dan asuhan pada anak.

E. Peluang Usaha Bagi Perawat Home Care


Usaha sampingan yang dapat digeluti oleh perawat home care
sebaiknya tidak mengganggu jadwal bekerja. Adapun usaha bagi perawat
home care yang cocok diantaranya :
1. Menjadi seorang penulis
Dalam era modern seperti ini, pekerjaan sampingan menjadi
seorang penulis tidak boleh dianggap remeh. Seorang penulis cukup
mendapat apresiasi oleh pihak pemakai jasa tersebut bilamana artikel
yang dituliskannya mempunyai kualitas yang lebih. Anda juga dapat
menulis sendiri untuk keperluan anda bilamana anda mempunyai
wadah misalkan sebuah blog yang dapat dikunjungi oleh orang lain,
sehingga dengan ramainya blog anda, anda bisa mendapatkan rupiah
baik itu melalui iklan mandiri maupun dari pihak google adsense.
2. Berjualan online
Berjualan produk online juga dapat menjadi usaha sampingan bagi
seorang perawat. Anda dapat berjualan beberapa produk diantara:
produk kecantikan, produk alat kesehatan ataupun alat-alat rumah
tangga seperti gelas ataupun mug cantik. Hasil yang didapatkan tentu
bisa beragam, tergantung dari jumlah pembeli yang membeli produk
anda. Namun bisnis online seperti ini menurut saya cukup membuat
repot karena kita tidak selalu bisa membalas pertanyaan dari
konsumen karena kesibukan kita melayani pasien. Namun tidak ada
salahnya anda coba usaha ini,jika kita bisa mengatur waktu dengan
baik.
3. Bekerja Sama dengan profesi kesehatan lain
Bekerja sama di fasilitas kesehatan yang lain selain dengan home
care disini mempunyai arti bekerja di tempat lain diluar jam kerja kita

13
di tempat pekerjaan yang utama. Hal ini bisa dilakukan, terlebih
bilamana anda mempunyai keterampilan khusus seperti seorang
perawat ruang hemodialisa dan juga mendapat ijin dari tempat dimana
anda bekerja sekarang. Beberapa klinik saat ini membuka layanan
seperti tindakan hemodialisa, klinik sirkumsisi yang membutuhkan
perawat berketerampilan khusus untuk melakukan tindakan. Misalnya
Kita bisa bekerja sama dengan ahli gizi, farmasi dan tenaga kesehatan
lainnya untuk pasien yang membutuhkan.
4. Usaha pembiakan hewan ternak
Bagi anda perawat yang mempunyai hobi memelihara binatang,
tidak aada salahnya anda menekuni hobi anda tersebut menjadi sebuah
peluang usaha yang dapat menambah pundi-pundi rupiah anda. Anda
bisa memelihara hewan yang mempunyai nilai jual tinggi seperti
memelihara burung murai batu, kucing Persia, anjing ras dan beberapa
anjing yang mempunyai nilai jual tinggi. Usaha yang berawal dari
hobi tentunya akan memberikan kepuasan lebih dan tidak akan terlalu
membebani anda karena jenis usaha ini bisa melibatkan orang lain
sehingga kegiatannya terkontrol.
5. Usaha kuliner
Usaha kuliner juga dapat menjadi usaha sampingan bagi anda
seorang perawat. Tentunya usaha ini memerlukan modal yang cukup
besar. Namun saat ini usaha ini cukup menjanjikan. Usaha kuliner
akan lebih mudah bagi anda yang sudah memiliki lahan di daerah
dengan tempat yang strategis karena setidaknya bisa meminimalkan
biaya untuk promosi. Saat ini banyak juga beberapa wirausahawan
yang menyedian jasa waralaba. Dengan waralaba anda tidak perlu
sepenuhnya repot-repot untuk menyiapkan usaha anda tersebut.
6. Usaha penyewaan alat medis
Kebutuhan akan jasa medis semakin lama semakin meningkat,
anda dapat menangkap peluang usahatersebut. Salah satu usaha
sampingan yang masih dalam ranah dunia medis adalah dengan

14
membuka jasa penyewaan alat-alat medis. Alat medis tersebut bisa
berupa tabung oksigen, alat glucometri, serta alat bantu lainnya bagi
pasien yang tirah baring dalam waktu yang lama. Untuk itu jenis
usaha ini sangat cocok untuk perawat home care.

F. Profil Green Care


1. Sejarah Klinik Green Care
Green Care pertama kali berdiri pada tahun 2008 dengan izin
SIPP atas nama Yanti Budiyanti, S.Kep., Ners., NOMOR: 445/5808-
Dinkes/01-SIPP-I-Pwt/VI/08. Bertempat di Jl. Golf Selatan Blok I No
90 Arcamanik Bandung. Pelayanan yang diberikan adalah perawatan
luka dan home care (perawatan di rumah).
Pada tahun 2010 praktik keperawatan beralih menjadi praktik
keperawatan berkelompok dalam bentuk Balai Asuhan Keperawatan
Green Care, yaitu sebuah pelayanan keperawatan berlisensi pertama di
kota Bandung, dengan No. izin: 445/5896dinkes/01-si-b-askep/viii/10
yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.Dalam
pelayanan praktik mandiri keperawatan, Balai Asuhan Keperawatan
Green Care berada dalam naungan organisasi profesi yaitu PPNI
(Persatuan Perawat Nasional Indonesia), APKI (Asosiasi Perawat
Keluarga Indonesia), INWCCA (Indonesian Wound Care Clinician
Asosiation/ Asosiasi Perawat Spesialis Luka Indonesia).Tim Balai
Asuhan Keperawatan Green Care memiliki tenaga yang profesional
dengan pendidikan minimal D3/S1 Keperawatan yang telah mengikuti
pelatihan Basic Home Care Nursing, kegawatdaruratan, sertifikat
spesialist perawat luka, dan pelatihan penunjang lainnya.
Pada tahun 2011 atas dukungan berbagai profesi kesehatan
lainnya yang selama ini telah terjalin kolaborasi dengan Balai Asuhan
Keperawatan Green Care, maka Balai Asuhan Keperawatan Green
Care berpindah lokasi ke Jl. Cipamokolan No. 22 Rancasari, Bandung.
Seiring dengan perkembangan layanan unggulan di Balai Asuhan
Keperawatan Green Care yaitu di bidang Home Care dan Klinik Luka

15
kronis yang secara aplikasi di lapangan di butuhkan kolaborasi dari
berbagai profesi kesehatan, maka Balai Asuhan Keperawatan Green
Care mulai merintis mendirikan Klinik Pratama Green Care
yangmenaungi pula pelayanan medis secara langsung kepada
masyarakat sejak tahun 2012.

Keinginan terbesar Green Care untuk selalu meningkatkan


kualitas pelayanan dalam bidang kesehatan, khususnya kesehatan
keluarga dalam upaya untuk melakukan pelayanan yang comprehensif
(menyeluruh) kepada klien dan keluarga di rumah. Green Care bekerja
sama dengan PDKI (Persatuan Dokter Keluarga Indonesia) dan
IBAKESMAS (Ikatan Badan Kesehatan Masyarakat) telah melakukan
kesepahaman yang dituangkan dalam Piagam Kesepahaman Indonesian
Family Health Care.

2. Dasar Hukum yang Menanungi Green Care

Undang-Undang no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

a. Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan


b. Keputusan Menteri kesehatan no. 647 tentang registrasi dan praktik
keperawatan
c. SK Menteri Perawatan Paliatif
d. Undang-Undang no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
e. UU keperawatan no 38 tahun 2014

3. Green Care Nurse


a. Layanan Unggulan:

1) Home Care, adalah Layanan Keperawatan dan Kesehatan yang


diberikan oleh Tim perawat profesional di Rumah pasien agar
mampu mengembalikan dan mengoptimalkan kesehatan pasien di
tengah keluarga.
2) Woundcare, merupakan layanan perawatan luka yang diberikan
kepada pasien yang memiliki luka kronis maupun akut dengan
menggunakan konsep moist dan modern dressing, kasus perawatan

16
luka tertinggi pada Klinik Kami adalah Luka dengan gangren
diabetikum (Luka Diabet).

Motto kami adalah Deteksi Dini dan Cegah Amputasi

Gambar 2.1
Logo dari motto Green Care

b. Ketenagakerjaan
1) 20-30 orang perawat
2) 10 orang staff
3) 4-5 orang dokter

17
Gambar 2.2
Lokasi Green Care

Gambar 2.3
Piagam kesepahaman Indonesia family healt care milik Green Care

Gambar 2.4
Logo dari Green Care

18
Gambar 2.5
Ruang UGD Green Care

Gambar 2.6
Ruang Pendaftaran Green Care

Gambar 2.7
Ruang UGD Green Care

19
Gambar 2.8
Perlengkapan Ruangan UGD

Gambar 2.9
Halaman Depan Green Care

Gambar 2.10
Peralatan Klinik Green Care

20
Gambar 2.11
Visi dan Misi Klinik Green Care

Gambar 2.12
Ruangan Poli Gigi Green Care

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Home care adalah suatu inovasi baru yang muncul di bidang
keperawatan. Pelayanan keperawatan home care sangatlah menguntungkan
bagi masyarakat menengah kebawah. Karena home care memberikan
pelayanan keperawatan yang bisa didatangkan langsung ke rumah klien
serta pelayanan yang diberikan juga tidak beda jauh dengan pelayanan
yang biasa diberikan dirumah sakit yang menjadikan hal tersebut lebih
ekonomis. Home care juga memiliki peranan dan fungsi yang sama seperti
dirumah sakit tahap pelaksanaan dan model pelayanannya pun tidak
dibedakan. Hal tersebut dilakukan karena untuk menjaga pelayanan
keperawatan yang berkompeten dan profesional.
Peluang usaha bagi perawat home care juga tidak menutup
kemungkinan yang dapat menjadikan perawat enterpreneur, karena banyak
sekali bidang lain yang bisa perawat lakukan untuk menjadi selingan di
dalam pekerjaan pelayanan keperawatan home care.

B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penyusun sampaikan dari
makalah ini yaitu perawat harus bisa menjaga pelayanan keperawatan yang
profesional tidak mengenal dimana perawat tersebut bekerja. Dengan terus
menanamkan sikap profesional maka perawat akan terus dipandang
sebagai profesi yang berkualitas tinggi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Care, G. (2010, Juli 29). Green Care Clinic. [19 november 2016]. Tersedia:

http://klinikgreencare.com/

http://pio.binfar.depkes.go.id/PIOdf/HOME_PHARMACY_CARE>

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40379/4/chapter%252011.pddf

http://www.scribd.com/mobile/doc/145862881/HOME-CARE?
_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1339748955

Raina. (2016, Agustus 2016). 10 Usaha Sampingan Bagi Perawat. [19 November
2016]. Tersedia: http://www.redaksianers.com/2016/08/10-usaha-
sampingan-bagi-perawat.html

Rijal, F. (2005). Tahapan Pelaksanaan Home Care. [8 November 2016]. Tersedia:


http://docshare01.docshare.tips/files/24307/243078171.pdf

Sarwono. (2013). Manfaat Home Care, Bagi Pasien Perawat Dan Rumahsakit.
[19 November 2016]. Tersedia:
http://digilib.stikesmuhgombong.ac.id/files/diski/4/jtstikesmuhgo-gdl-
sarwono-176-1-homecare.pdf

23

Anda mungkin juga menyukai