Makalah
disusun oleh :
Ane Juliana Mardiane
(043315150003)
Azka Magfira Injani
(043315150006)
Cika Insani Restuningrum
(043315150008)
Endang Dinilah Rahmat
(043315150010)
Evi Widi Alfiah
(043315150012)
Firman Nur Maulana
(043315150014)
Guntur Arya Prayoga
(043315150016)
Imanulhak
(043315150018)
Lelah Nursiah
(043315150020)
Muhamad Ramdani
(043315150022)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Melihat lagi Maha
Mendengar dan atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya. Sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep mikroorganisme
dalam tubuh sesuai waktu yang telah direncanakan.
Dalam makalah ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan
baik moril maupun materi. Maka dari itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Ibu Nyayu Nina Putri C, Ners., M. Kep selaku dosen yang
telah memberikan tugas makalah ini. Serta kepada Bapak Deni Firmansyah,
S.Sos yang telah menjadi fasilitator dalam mencari buku sumber.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun meminta agar pembaca
dapat memberikan kritik dan sarannya sehingga dapat menjadi bahan perbaikan
untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan
pembelajaran bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Mikroorganisme...................................................................................3
B. Jenis-jenis Mikroorganisme...................................................................................3
C. Siklus Hidup Mikroorganisme (Bakteri)................................................................4
D. Cara Perkembangbiakan Mikroorganisme (Bakteri)..............................................5
E. Cara Penularan Mikroorganisme............................................................................9
F.
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini banyak penyakit yang menyerang manusia yang sebagian
besar disebabkan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme terdapat di segala
macam lingkungan sekaligus sebagai bagian dari seluruh ekosistem alam.
Mikroorganisme dapat dikelompokkan menjadi bakteri, protozoa, virus,
algae, dan cendawan mikroskopis yang beberapa diantaranya bermanfaat dan
yang lain merugikan. Banyak diantaranya menjadi penghuni dalam tubuh
(Pelczar, 1986).
Pengetahuan mengenai mikroorganisme dan parasit yang berkaitan
dengan kejadian penyakit merupakan bekal penting dalam kegiatan pelayanan
keperawatan. Pencegahan infeksi melalui tindakan antiseptik, desinfeksi, dan
sterilisasi di rumah sakit akan menurunkan kejadian infeksi nosokomial
(Entjang, 2003).
Dengan mengetahui berbagai hal mengenai mikroorganisme dan parasit
dapat bermanfaat bagi petugas kesehatan khususnya perawat dalam
melakukan tindakan keperawatan dalam melakukan pencegahan penyakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme. Maka dari itu, pengetahuan mengenai
mikroorganisme dan parasit perlu dipelajari dan dipahami agar pencegahan
penyakit dapat dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
D. Manfaat
Dibuatnya makalah ini bertujuan agar petugas kesehatan khususnya
perawat dapat mengetahui tindakan untuk pencegahan penyakit dikarenakan
mikroorganisme dan parasit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat
kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan
alat bantuan. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniselular) meskipun
beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada
beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Ilmu yang
mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja
dibidang ini disebut mikrobiolog (Anonymousc, 2009).
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang sangat kecil, yang tidak
dapat
dilihat
tanpa
menggunakan
mikroskop.
Untuk
menghindari
menjadi
banyak
dan
bagaimana
mikroorganisme
ini
B. Jenis-jenis Mikroorganisme
Menurut Knight dan Kotschevar (2000 : 277 ) mikroorganisme dibagi
menjadi:
1. Bakteri
Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam
perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara yang lembab,
dan pada temperatur yang tepat. Contoh : Salmonella, Eccerecia Coli,
Staphylococcus dan Diphtheria bacilus.
2. Virus
Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus
yang tidak bisa dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop.
Biasanya virus ini menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai
contoh, virus hepatitis. Sedangkan virus polio, menyebar lewat makanan
atau susu.
3. Parasit
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di
air, minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain.
4. Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi.
Biasanya jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan
kerusakan pada makanan. Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada
permukaan daging, bisa dibuang bagian daging tersebut tanpa harus
membuang semua daging.
5. Ragi
Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi
menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi jika ada
karbondioksida. Ragi biasanya digunakan dalam pembuatan minuman
alcohol dan pembuatan roti.
sekitar 15 menit. Ada juga bakteri lain yang membutuhkan waktu berharihari.
Dalam bakteri, salinan DNA melayang ke sisi berlawanan dari
membran. ujung dari bakteri kemudian tertarik untuk berpisah, yang
menciptakan dua "sel anak," yang identik dan siap memulai kehidupan
baru. Proses ini disebut pembelahan biner (binary fission).
3. Fase stasioner (Stationary Phase)
Selama fase stasioner, pertumbuhan bakteri sedikit datar. Karena
banyaknya zat sisa dan semakin menyempitnya ruang hidup, bakteri tidak
dapat mempertahankan wilayah yang terbentuk pada fase sebelumnya. Jika
bakteri mampu bergerak menuju kultur yang lain, maka pertumbuhannya
dapat dilanjutkan.
4. Fase Kematian (Death Phase)
Selama fase kematian, bakteri kehilangan semua kemampuan untuk
mereproduksi, yang seolah-olah menjadi lonceng kematian mereka.
Seperti pada fase log atau fase eksponensial, kematian bakteri dapat terjadi
secepat pertumbuhan mereka.
apabila
lingkungan
ekstrim
(buruk),
bakteri
cenderung
1. Reproduksi Seksual
Ciri khas reproduksi seksual pada bakteri adalah terjadinya
penggabungan gen (genetic recombination) antar bakteri, hal ini akan
meningkatkan keanekaragaman jenis bakteri karena munculnya variasi
baru dari penyatuan gen bakteri ini. Mutasi adalah akibat dari reproduksi
ini, bakteri mengalami perubahan genetik. Pada banyak kasus, mutasi
menyebabkan
bakteri
mengalami
kekebalan
terhadap
antibiotik.
menjadi dua sel. Sehingga akan terbentuk dua sel anak yang memiliki
DNA identik satu sama lain dengan induk. Tiap-tiap anak sel akan
melakukan pembelahan lagi dalam waktu 20-30 menit, sehingga dapat
dihasilkan jutaan bakteri dalam 10 jam dengan teknik ini jika
b.
lingkungan mendukung.
Fragmentasi
Pada lingkungan yang buruk, bakteri akan membentuk tubuh
gonidia yang berisi fragmen (potongan) DNA dan protoplasma sel
bakteri. Setelah lingkungan kembali normal, masing-masing gonidia
akan tumbuh menjadi sel bakteri yang utuh dengan mereplikasi ulang
10
serkaria, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada
rumput menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya harus tertelan oleh
sapi.
sumber
penularan
yang
disebabkan
oleh
Ascaris
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang sangat kecil, yang tidak
dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Jenis mikroorganisme yang
paling banyak menginfeksi tubuh manusia yaitu bakteri. Siklus hidup bakteri
terdiri dari beberapa fase yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan
fase kematian. Cara penularan bakteri pada tubuh manusia berupa kontak
tubuh, makanan/minuman, serangga dan udara.
Parasit terdiri dari beberapa jenis yakni Protozoa Metazoa Spirochaeta
dan virus. Siklus hidup parasit yaitu secara langsung dan tidak langsung. Cara
penularannya berupa tanah dan air yang terkontaminasi. Tanah yang dikotori
feses manusia merupakan sumber penularan yang disebabkan oleh Ascaris
Lumbricoides, Trichuris Trichuira. Air yang terkontaminasi mengandung
kista amoeba dan telur taenia solium dan Antropoda penghisap darah seperti
penyakit malaria, leismania, cacing filaria, dan trypanosoma.
B. Saran
Berdasarkan uraian makalah yang telah dibuat, diharapkan dapat
menambah pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan
dalam mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
dan parasit.
A.
12
DAFTAR PUSTAKA
Entjang, I. (2003). Mikrobiologi & Parasitologi. Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti.
Chan, E.C.S & Pelczar, M. J. (1986). Dasar-Dasar Mikroorganisme. Jakarta : UIPers.
Kurniawan, A. (2015). Jenis, Pengertian Mikroorganisme Menurut Para Ahli
Beserta Contohnya. http://www.gurupendidikan.com/jenis-pengertianmikroorganisme-beberapa-ahli-beserta-contohnya/ Diakses 29 September
2016
13