Anda di halaman 1dari 12

Latihan relaksasi fisik

Definisi Relaksasi Napas Dalam


Menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011), relaksasi nafas dalam adalah pernafasan abdom
en dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan memeja
mkan mata.
 Manfaat Terapi Relaksai Napas Dalam
1) Pasien mendapatkan perasaan yang tenang dan nyaman
2) Mengurangi rasa nyeri
3) Pasien tidak mengalami stress
4) Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan kejenuhan yangbiasanya menyertai
nyeri
5) Mengurangi kecemasan yang memperburuk persepsi nyeri
6) Relaksasi nafas dalam mempunyai efek distraksi atau penglihatan perhatiah

 SOP LATIHAN RELAKSASI FISIK NAFAS DALAM

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG


Jl. Simpang Pondok Kopi Nanggalo Telp : Kode : …………..
(0751) 7051300 FAX : (0751)7058128 PA
DANG 25146
Revisi : ………….

Laboratorium Keperawatan
Tanggal : ………..

SOP LATIHAN RELAKSASI FISIK NAFAS DALAM

1. DEFINISI
Pernafasan abdomen dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang
dilakukan dengan memejamkan mata.
2. TUJUAN
1. Meningkatkan aliran udara dan oksigen dalam darah
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Membantu meningkatkan relaksasi

3. INDIKASI

1
dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri akut atau nyeri kronis

4. PROSEDUR
4.1 Fase Pre Interaksi
4.1.1 membaca status pasien
4.1.2 mencuci tangan
4.1.3 menyiapkan alat

4.2 Fase Orientasi


4.2.1Berikan salam, panggil pasien dengan namanya.
4.2.2 Jelaskan prosedur, tujuan, dan lamanya tindakan pada pasien/keluarga.
4.2.3Menanyakan kembali kesiapan pasien sebelum kegiatan dimulai.
4.2.4 menjaga privasi pasien

4.3 Fase Kerja


4.3.1 Atur posisi agar klien rileks tanpa adanya beban fisik, baik duduk maupun berdi
ri. Apabila pasien memilih duduk, maka bantu pasien duduk di tepi tempat tidur
atau posisi duduk tegak di kursi. Posisi juga bisa semifowler, berbaring di temp
at tidur dengan punggung tersangga bantal.
4.3.2 Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga rongga paru be
risi udara
4.3.3Instruksikan pasien dengan cara perlahan dan hembuskan udara membiarkannya
ke luar dari setiap bagian anggota tubuh, pada saat bersamaan minta klien untuk
memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal yang indah dan merasakan betapa ni
kmat rasanya
4.3.4 Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2 me
nit)
4.3.5 Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian menghembu
skan dengan cara perlahan dan merasakan saat ini udara mulai mengalir dari tan
ggan, kaki, menuju keparu-paru dan seterusnya udara dan rasakan udara mengal
ir keseluruh tubuh
4.3.6 Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang me
ngalir dan merasakan ke luar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki kemudian ra

2
sakan kehangatanya
4.3.7 Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apabila rasa nyeri kemb
ali lagi
4.3.8 Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan sec
ara mandiri
4.3.9 Ulangi latihan nafas dalam ini sebanyak 3 sampai 5 kali

4.4 Fase Terminasi


4.4.1 Evaluasi hasil gerakan
4.4.2 lakukan kontrak untuk melakukan kegiatan selanjutnya
4.4.3 akhiri kegiatan, membereskan alat alat
4.4.4 cuci tangan

Edisi: Revisi bagian… Semula berbunyi Sekarang berbunyi

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Kap Disahkan Oleh : Kaju Distribusi :


rodi r

3
Nama :
Tgl : Tgl : Tgl :

Backrub
Konsep Backrub:
Backrub adalah melakukan tindakan keperawatan dengan cara memberikanmasase pada klien dengan

4
memenuhi kebutuhan rasa nyaman (nyeri) pada daerahsuperfisial atau pada otot/tulang. Pemijatan ini
pada punggung untuk memperlancar sirkulasi aliran darah dan mengurangi nyeri.
Backrub yaitu melakukan tindakan pemijatan pada punggung untuk memperlancar sirkulasi aliran
darah.
SOP BACKRUB

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG


Jl. Simpang pondok Kopi Nanggalo Telp : (0751)7051300 Kode :................
FAX : (0751)7058128 PADANG 25146

LABORATORIUM KEPERAWATAN Revisi :...............


Tanggal : ............

BACKRUB

1. DEFINISI

Backrub adalah melakukan tindakan pemijatan pada punggung untuk memperlancar sirkulasi alira
n darah

2. TUJUAN

1. Melancarkan sirkulasi darah.


2. Meningkatkan fungsi jaringan syaraf.
3. Menurunkan ketegangan otot.
4. Melarutkan lemak.
5. Menstimulasi sirkulasi kulit.
6. Menimbulkan relaksasi yang dalam
7. Mengurangi nyeri pada tengkuk.
8. Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi setiap organ internal.

3. INDIKASI

1. Klien dengan keluhan kekakuan dan ketegangan pada tengkuk.


2. Klien dengan gangguan sirkulasi darah pada punggung.

5
3. Klien dengan gangguan nyeri atau ketidaknyamanan.

4. KONTRAINDIKASI

1. Klien dengan lesi pada daerah punggung.


2. Klien dengan fraktur pada punggung.
3. Klien dengan low back pain ( nyeri pinggang akibat penyempitan syaraf).

5. PROSEDUR

5.1 Fase Pre Interaksi.

5.1.1 Mengecek status pasien dan mengkaji kebutuhan pasien terkait backrup.
5.1.2 Menyiapkan alat dan bahan.
1. Selimut mandi.
2. Olive oil atau lotion.
3. Handuk.
4. Sarung tangan bersih.
5.2 Fase Orientasi.

5.2.1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik.


5.2.2 Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
5.2.3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan.
5.2.4 Menjelaskan tujuan dan prosedur.
5.2.5 Menjaga privasi klien.
5.2.6 Jelaskan kontrak waktu, tempat, dan perkiraan lama prosedur.
5.2.7 Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman.

5.3 Fase Kerja.

6
5.3.1 Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai.
5.3.2 Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman.
5.3.3 Cek alat-alat yang akan digunakan.
5.3.4 Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien.
5.3.5 Posisikan klien senyaman mungkin.
5.3.6 Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
5.3.7 Periksa tanda vital klien sebelum memulai backrup(teruatam nadi dan TD)
5.3.8 Atur ruangan dengan kehangatan yang cukup.
5.3.9 Bantu klien melepas baju.
5.3.10 Bantu klien dengan posisi pronasi atau sims dengan punggung meghadap perawat.
5.3.11 Buka punggung kien, bahu, lengan atas, dan bokong, tutup sisanya dengan selimut man
di.
5.3.12 Letakkan handuk panjang dibawah punggung.
5.3.13 Hangatkan lotion di telapak tangan atau tempelkan lotion pada air hangat, jelaskan bah
wa lotion akan terasa dingin.
5.3.14 Berdiri di dekat klien, dengan gerakan sirkuler, pijat daerah leher dengan tiga jari.
5.3.15 Gunakan gerakan stroking (menggosok) dengana arah sirkuler keluar dari arah sacrum
menuju ke leher, lakukan dengan gerakan memanjang, tegas, dan lembut, pertahan
kan tangan.
5.3.16 Berhentilah pada pusat punggung dan kemudian gerakkan secara sirkuler keluar di ked
ua scapula, kemudian kembali ke pantat dengan gerakan lambat. Lanjutkan pijat se
lama beberapa menit.
5.3.17 Remas kulit dengan jari-jari remas ke atas sepanjang satu sisi spina dai pantat dan bahu
dan sekitar bawah leher. Ulangi sepanjang sisi punggung klien.
5.3.18 Pukul-pukul punggung klien dengan menggunakan sisi telapak tangan.
5.3.19 Akhiri masase dengan gerakan usapan panjang dan tegas dari atas kebawah katakan pa
da klien bahwa anda akan mengakhiri masase.
5.3.20 Ulangi kembali gerakan-gerakan tersebut di atas masing-masing gerakan 3-5 menit. Ta
mbahkan lotion jika perlu.
5.3.21 Sambil melakukan masase periksa adanya kemerahan pada kulit terutama daerah bony
prominances)
5.3.22 Tanya klien daerah yang perlu di lakukan masase khusus.
5.3.23 Bersihkan sisa lotion pada punggung klien dengan handuk.

7
5.3.24 Rapikan klien ke posisi semula.
5.3.25 Beritahu klien bahwa tindakan telah selesai.
5.3.26 Bantu klien memakai kembali baju, rpikan klien ke posisi semula.
5.3.27 Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan lepas sarung tangan.
5.3.28 Cuci tangan

5.4 Fase Terminasi

5.4.1 Evaluasi hasil yang dicapai.


5.4.2 Beri reinforcement positif pada klien.
5.4.3 Kontrak pertemuan selanjutnya.
5.4.4 Mengakhiri pertemuan dengan baik

Edisi : Revisi Semula berbunyi Sekarang berbunyi


Bagian......

Dibuat oleh: Diperiksa oleh : Disahkan oleh: Distribusi :


Tim DKKD Kaprodi Kajur 1.
2.
3.
4.

Tgl : Tgl: Tgl:

8
Pemeliharaan lingkungan pasien

Konsep :
Pemeliharaan lingkungan pasien adalah kegiatan memelihara dan menjaga kebersihan kamar pasien sehin
gga terciptanya kondisi yang nyaman, bersih, dan sehat.

Tujuan : sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk membersihkan kamar pasien

9
SOP Pemeliharaan Lingkungan Pasien

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG


Jl. Simpang pondok Kopi Nanggalo Telp : (0751)7051300 Kode :................
FAX : (0751)7058128 PADANG 25146

LABORATORIUM KEPERAWATAN Revisi :...............


Tanggal : ............

Pemeliharaan Lingkungan Pasien

1. DEFINISI
Pemeliharaan lingkungan pasien adalah kegiatan memelihara dan menjaga kebersihan kamar pasi
en sehingga terciptanya kondisi yang nyaman, bersih, dan sehat.

2. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk membersihkan kamar pasien

3. PROSEDUR

3.1 Fase Pre Interaksi.

3.1.1 Cek catatan perawatan dan catatan medis pasien.


3.1.2 Siapkan semua alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, pastikan dalam kondisi bersih
dan siap pakai
3.1.3 Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti sepatu, sarung tangan dan masker pada s
aat
melakukan pekerjaan.
.
3.2 Fase Orientasi.

3.2.1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik.


3.2.2 Perkenalkan diri

10
3.2.3 Identifikasi & validasi identitas pasien
3.2.4 Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik klien
3.2.5 Jelaskan pada klien/keluarga tentang Tindakan yang akan dilakukan, tujuan dan
prosedur
3.2.6 Jelaskan kontrak waktu, tempat, dan perkiraan lama prosedur.
3.2.7 Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
3.2.8 Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent)

3.3 Fase Kerja.

3.3.1 Angkat semua tempat sampah dan sampah yang tercecer dan bersihkan diluar kamar p
asien
3.3.2 Atur posisi agar klien rileks tanpa adanya beban fisik, baik duduk maupun berdiri.
Apabila pasien memilih duduk, maka bantu pasien duduk di tepi tempat tidur atau posi
si duduk tegak di kursi. Posisi juga bisa semifowler, berbaring di tempat tidur dengan
punggung tersangga bantal
3.3.3 Dusting semua peralatan furniture dan fixture searah jarum jam, untuk kamar isi bagia
n dalam lemari (jika penuh barang) tidak perlu di dusting. Gunakan lap basah untuk m
enghindari aerosolisasi
3.3.4 Sweeping dengan lobby duster
3.3.5 Masukkan tempat sampah
3.3.6 Mopping
3.3.7 Bersihkan kamar mandi
3.3.8 Cek pengharum ruangan, ganti apabila sudah habis
3.3.9 Untuk kamar isi, setelah selesai kerja informasikan bahwa kita telah selesai mengerjak
an kamar, biasakan untuk mengucapkan salam (greeting)
3.3.10 Cucilah tangan dengan menggunakan sabun setelah selesai melaksanakan pekerjaan

Perhatian :
1. Untuk kamar isi (occupied) harus lebih hati-hati dalam mengerjakan pekerjaan dia
tas, jangan sampai mengganggu atau merusak barang pasien.
2. Jangan pernah membuang barang-barang pasien yang ada di meja-meja pasien wal
aupun sudah habis/kosong, cukup merapikannya.
3. Jangan pernah mencoba atau menggunakan barang-barang pasien walaupun pasie
n tidak ada.
4. Jika menemukan barang pasien yang tertinggal (pasien sudah pulang), laporkan ke
perawat atau kepala ruangan untuk kemudian disimpan sesuai prosedur penyimpa
nan barang berharga pasien.

11
3.4 Fase Terminasi

3.4.1 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan (subjektif da objektif)


3.4.2 Berikan reinforcement positif pada klien atas kerjasamanya
3.4.3 Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
3.4.4 Mengakhiri pertemuan dengan baik dan salam terapeutik

3.5 Fase Dokumentasi

3.5.1 Mencatat tanggal dna waktu pelaksanaan Tindakan


3.5.2 Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah Tindakan prosedur
3.5.3 Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan

Dibuat oleh: Diperiksa oleh : Disahkan oleh: Distribusi :


Tim DKKD Kaprodi Kajur 1.
2.
3.
4.

Tgl : Tgl: Tgl:

12

Anda mungkin juga menyukai