Anda di halaman 1dari 11

Tinggi dan Berat Badan Ideal Anak

Remaja Usia 15 – 20 Tahun di Indonesia


Berapa Sih Ukuran Tinggi dan Berat Badan Ideal Anak Remaja Laki – Laki dan
Perempuan Umur 15,16,17,18,19,20 Tahun di Indonesia. Oleh Mutia Haroh, Distributor
Produk Pelangsing Terbaik di Indonesia.

Pada kesempatan kali ini Aku akan menjelaskan tinggi dan berat badan ideal anak remaja
usia 15 – 20 tahun. Karena pada usia remaja ini, perkembangan tubuh seseorang akan sangat
terlihat.

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan tinggi dan berat badan seseorang
yaitu faktor genetik, asupan gizi serta pergaulan lingkungan sekitar juga sangat
mempengaruhi sejauh mana tubuh berkembang.

Perempuan mamasuki usia pubertas lebih awal, yaitu pada usia 8 sampai 13 tahun, sementara
untuk laki – laki mengalami pubertas di usia 9 sampai 14 tahun.

Apalagi pada usia ini anak sering kali membanding – bandingkan tinggi dan berat badannya
dengan teman seusianya.

Di usia ini, Kamu sangat memungkinkan untuk bertambah tinggi, menambah berat badan,
ataupun menurunkan berat badan karena memang pada usia ini tubuh masih dalam tahap
perkembangan.

Berdasarkan survei di beberapa universitas Indonesia, ternyata orang yang bertubuh ideal di
Indonesia ternyata lebih rendah di negara asia lain seperti korea, jepang, singapura dan
negara asia lainnya.

Sementara orang tua pastinya menginginkan tubuh anaknya berkembang dengan sempurna,
tetapi itu semua tergantung pada faktor genetik.

Pada umur ini tinggi dan berat badan sangat mempengaruhi penampilan. Karena memiliki
tubuh yang kurang tinggi dan kegemukan bisa mengurangi rasa percaya diri atau minder.

Dan pada usia 20 tahun keatas, tinggi dan berat badan juga sangat mempengaruhi karena
sekarang ini tinggi dan berat badan ideal merupakan salah satu syarat untuk diterima dalam
sebuah pekerjaan.

Serta pada usia 20 tahun keatas pertumbuhan tubuh seseorang tidak akan terlalu mencolok
karena perkembangan tubuh mulai melambat.

Jadi untuk Kamu yang masih berusia remaja jangan sia – siakan, sebaiknya Kamu menjaga
pola hidup sehat, agar pertumbuhan badan Kamu tumbuh dengan maksimal.
Berikut Tinggi dan Berat Badan Ideal Remaja Laki –
Laki dan Perempuan di Indonesia

Banyak anak remaja yang merasa ingin merasa tinggi dan berat badannya sudah ideal karena
terlihat dilingkungannya paling ideal.

Tetapi ada juga remaja yang merasa pendek dan gendut karena di lingkungan sekitarnya
banyak yang terlihat lebih tinggi dan langsing darinya.

Jika penasaran dengan berapa tinggi dan berat badan ideal anak remaja yang sebenarnya,
berikut ukuran tinggi dan berat badan ideal anak remaja pria Indonesia :

 15 tahun – 169,0 cm 57kg


 16 tahun – 172,9 cm 59kg
 17 tahun – 175,2 cm 61kg
 18 tahun – 176,1 cm 62kg
 19 tahun – 176,5 cm 62kg
 20 tahun – 176.8 cm 63kg

Tinggi dan berat badan ideal anak remaja wanita Indonesia :

 15 tahun – 161,7 cm 49kg


 16 tahun – 162,5 cm 49kg
 17 tahun – 162,9 cm 50kg
 18 tahun – 163,1 cm 50kg
 19 tahun – 163,2 cm 50kg
 20 tahun – 163.3 cm 51kg

Untuk Kamu yang memiliki berat badan berlebih dan merasa kurang ideal, Kamu dapat
melakukan beberapa tips cara cepat menurunkan berat badan.

Atau bisa juga dibantu dengan mengkonsumsi paket produk obat pelangsing dari tiens yang
terdiri dari double cellulose, jiang zhi tea, dan chitin chitosan.

Untuk mendapatkan produk pelangsing tiens yang asli dengan harga murah, Kamu hanya bisa
mendapatkannya pada agen distributor yang telah terdaftar resmi seperti Aku.

Itulah artikel tentang tinggi dan berat badan ideal anak remaja usia 15 – 20 tahun di
Indonesia, semoga bisa bermanfaat bagi Kamu semua ya. Salam hormat, Mutia Haroh.
Pengukuran Status Gizi pada Remaja
24/06/2012 manjilala Gizi Remaja 0

Status gizi adalah salah satu indikator untuk menilai status kesehatan remaja yang mudah dan
murah, yang dibutuhkan hanya disiplin dan komitmen untuk terus menerus secara rutin
memantau berat badan dan tinggi badan.

Status gizi pada remaja dihitung dengan menggunakan rumus indeks massa tubuh atau yang
biasa disingkat dengan istilah IMT atau BMI (Body Mass Index). Akan tetapi IMT bukan tanpa
kelemahan, karena IMT hanya menggambarkan proporsi ideal tubuh seseorang antara berat
badan saat ini terhadap tinggi badan yang dimilikinya. IMT tidak mampu mengambarkan
tentang proporsi lemak yang terkandung di dalam tubuh seseorang.

Meskipun demikian, jika nilai IMT sudah menunjukkan ke arah kelebihan berat badan atau
overweight/obesitas, biasanya seseorang diminta untuk melakukan pemeriksaan lanjutan,
apakah kelebihan berat badan tersebut merupakan hasil dari timbunan lemak atau otot, bisanya
dengan menggunakan beberapa pengukuran antropometri seperti pengukuran lemak bawah
kulit.

Rumus IMT
Sebagaimana kami jelaskan sebelumnya bahwa IMT merupakan salah satu metode yang bisa
digunakan untuk menghitung status gizi pada remaja, berikut rumus perhitungan IMT :

IMT = Berat badan/(Tinggi badan x Tinggi badan)


*) Catatan : Berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter

Misalnya seorang remaja putri berusia 15 tahun memiliki berat badan 50 kg dengan tinggi
badan 146 cm atau 1.46 meter, maka IMT remaja putri tersebut adalah 23.5 dengan rumus
berikut :

IMT = 50/(1.46x 1.46) = 23.5

Interpretasi Hasil
Karena pada periode remaja pertumbuhan masih terus berjalan bahkan merupakan puncak
pertumbuhan, maka nilai IMT belum bisa di klasifikasikan dengan indikator tertentu, oleh
karena itu untuk mengetahui status gizi remaja anda bisa menggunakan indikator yang
ditetapkan oleh WHO tahun 2007 yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, berikut tabel
interpretasi IMT tersebut :
Berdasarkan kategori tersebut di atas, maka remaja putri pada kasus ini memiliki status
kelebihan berat badan atau overweight. Pertanyaannya kemudian ialah berapa berat badan
ideal remaja tersebut?

IMT tidak bisa digunakan untuk menghitung berat badan ideal, untuk menentukan berat badan
ideal anda bisa menggunakan rumus Broca, sebagai berikut :

Berat Badan Ideal : (TB (cm) – 100) x 0.9


Berdasarkan data sebelumnya, maka berat badan ideal remaja putri tersebut di atas ialah : (146-
100) x 0.9 = 41.4 kg atau dengan kata lain paling tidak ia harus memiliki berat badan minimum
37.3 kg dan berat badan maksimum 45.5 kg.

Nah saudaraku, bagaimana dengan kamu? sudah idealkah berat badan mu?

Sumber : Kuniasih, dedeh, dkk (2010) Sehat & bugar berkat gizi seimbang. Penerbit buku
gramedia. Jakarta

http://manjilala.info/pengukuran-status-gizi-pada-remaja/

Berat Badan Rata-rata Anak Sesuai Usia


- detikHealth

Share 0 Tweet 0 Share 0 0 komentar

Jakarta - Orangtua kadangkhawatir mengenai pertumbuhan anak-anaknya, apakah anaknya sudah


tumbuh dengan baik atau belum. Salah satu faktor yang diukur adalah berat badan, karena itu
ketahui berapa berat badan rata-rata anak sesuai usianya.

Untuk mengetahui apakah seorang anak sudah tumbuh dengan baik atau belum adalah dengan
mengukur berat badan, tinggi badan dan juga lingkar kepalanya. Semua faktor ini biasanya
dihubungkan dengan grafik pertumbuhan.

Tapi saat ini masih banyak orangtua yang selalu merasa anaknya kurus, padahal jika dilihat dalam
grafik pertumbuhannya sebenarnya anak tidak kurus. Grafik pertumbuhan tersebut memberikan
panduan pada orangtua mengenai berat badan yang ideal untuk anak-anak sesuai dengan usianya.

Dikutip dari Kidshealth, Senin (30/8/2010) grafik pertumbuhan adalah salah satu standar dari setiap
pemeriksaan, serta untuk melihat atau memantau bagaimana pola tinggi dan berat badan anak dari
waktu ke waktu.

Misalnya seorang anak tumbuh dengan baik hingga ia usia 2 tahun, lalu tiba-tiba pertumbuhannya
melambat. Hal ini bisa diketahui melalui grafik pertumbuhan dan kemungkinan mengindikasikan
masalah kesehatan.

Beberapa faktor juga diketahui turut mempengaruhi berat dan tinggi badan seorang anak, seperti
genetik, usia, jenis kelamin, nutrisi, aktivitas fisik yang dilakukan anak, kesehatan, lingkungan dan
hormon.Namun satu hal yang pasti tidak ada dua anak yang tumbuh pada tingkat yang sama, karena
setiap anak memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Selain itu pada tahap remaja terkadang bisa saja
berat badan anak turun atau justru meningkat dengan cepat.

Obesitas pada anak merupakan salah satu masalah yang penting, karena jumlahnya semakin
meningkat. Karena itu penting bagi orangtua untuk selalu memantau berat dan juga tinggi badan
anak, serta usahakan agar berat badan anak masih termasuk ke dalam range normal.

Seperti dikutip dari Buzzle, berikut adalah berat badan rata-rata seorang anak berdasarkan usianya,
yaitu:

Berat Badan Rata-rata Lelaki Berat Badan Rata-rata Perempuan


Usia
(dalam killogram) (dalam kilogram)
Lahir 3.24 3.24

1 bulan 4.15 4.15

2 bulan 5 5

3 bulan 5.7 5.7

4 bulan 6.35 6.35

5 bulan 7 7

6 bulan 7.5 7.5

7 bulan 8 8

8 bulan 8.5 8.5

9 bulan 8.9 8.9

10 bulan 9.2 9.2

11 bulan 9.5 9.5

12 bulan 9.97 9.87


13 bulan 10.1 10.1

14 bulan 10.55 10.55

15 bulan 10.65 10.65

16 bulan 10.75 10.75

17 bulan 10.95 10.95

18 bulan 11.15 11.15

19 bulan 11.35 11.35

20 bulan 11.5 11.5

21 bulan 11.7 11.7

22 bulan 11.85 11.85

23 bulan 12.1 12.1

24 bulan 12.88 12.88

3 tahun 14.97 13.97

4 tahun 15.87-16.78 15.96

5 tahun 18.96 17.96

6 tahun 20.95 20.95

7 tahun 22.95 22.95

8 tahun 25.94 25.94

9 tahun 27.94 28.93

10 tahun 31.93 31.93

11 tahun 33.92 35.92

12-13 tahun 38.55-45.35 43.08-47.62

13-15 tahun 47.62-56.96 47.62-52.15

16-17 tahun 58.95-68.025 52.15-54.42

18-20 tahun 68.025-72.56 56.69-58.95

https://health.detik.com/ibu-dan-anak/1431451/berat-badan-rata-rata-anak-sesuai-usia
Mengukur status gizi dengan indeks massa
tubuh (IMT)
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang
diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi), dan penggunaan (utilization) zat gizi
makanan. Status gizi seseorang tersebut dapat diukur dan diasses (dinilai). Dengan menilai status
gizi seseorang atau sekelompok orang, maka dapat diketahui apakah seseorang atau sekelompok
orang tersebut status gizinya tergolong normal ataukah tidak normal.

Ukuran yang biasa digunakan adalah tinggi badan (atau panjang badan), berat badan, lengkar lengan
atas, dan umur. Tinggi dan berat badan paling sering digunakan dalam pengukuran karena dapat
membantu mengevaluasi pertumbuhan anak-anak dan menentukan status gizi orang
dewasa. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk
mendeteksi masalah gizi pada seseorang.

Berat badan (kg)

IMT = ----------------------------------------------

Tinggi badan 2 (meter)

Dimana : berat badan dalam satuan kg, sedangkan tinggi badan dalam satuan meter.

Untuk menentukan status gizi anak balita (usia 0-60 bulan), nilai IMT-nya harus dibandingkan dengan
nilai IMT standar WHO 2005 (WHO, 2006); sedangkan pada anak dan remaja usia 5-19 tahun nilai
IMT-nya harus dibandingkan dengan referensi WHO/NCHS 2007 (WHO, 2007). Pada saat ini, yang
paling sering dilakukan untuk menyatakan indeks tersebut adalah dengan Z-skor atau persentil.

Ø Z-skor : deviasi nilai seseorang dari nilai median populasi referensi dibagi dengan simpangan baku
populasi referensi.

Ø Persentil : tingkatan posisi seseorang pada distribusi referensi (WHO/NCHS), yang dijelaskan
dengan nilai seseorang sama atau lebih besar daripada nilai persentase kelompok populasi.

Z-skor paling sering digunakan. Secara teoritis, Z-skor dapat dihitung dengan cara berikut :

Nilai IMT yang diukur – Median Nilai IMT (referensi)

Z-Skor = -------------------------------------------------------------

Standar Deviasi dari standar/referensi

Bagaimana klasifikasi status gizinya?. Klasifikasi dapat dilakukan menurut berbagai


lembaga. Klasifikasi WHO agak sedikit berbeda dengan klasifikasi menurut Kementerian Kesehatan
RI. Klasifikasi status gizi pada IMT yang dihitung dengan menggunakan Z-skor menurut WHO dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Klasifikasi IMT menurut WHO (1995)

Nilai Z-skor Klasifikasi


z-skor ≥ +2 Overweight (kelebihan berat
badan atau gemuk)
-2 < z-skor < +2 Normal
-3 < z-skor < -2 Kurus
z-skor < -3 Sangat kurus

Klasifikasi menurut Kemenkes RI (2010) dibedakan pada kelompok usia 0-60 bulan dengan kelompok
usia 5-18 bulan. Klasifikasi IMT untuk usia 0-60 bulan disajikan pada Tabel 2, sedangkan klasifikasi
IMT untuk anak usia 5-18 tahun disajikan pada Tabel 3.

Tabel 2. Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010 untuk anak usia 0-60 bulan

Nilai Z-skor Klasifikasi


z-skor ≥ +2 Gemuk
-2 < z-skor < +2 Normal
-3 < z-skor < -2 Kurus
z-skor < -3 Sangat kurus

Tabel 3. Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010 untuk anak usia 5-18 tahun

Nilai Z-skor Klasifikasi


z-skor ≥ +2 Obesitas
+1 < z-skor < +2 Gemuk
-2 < z-skor < +1 Normal
-3 < z-skor < -2 Kurus
z-skor < -3 Sangat kurus

Sekarang untuk menghitung z-skor IMT/U tersebut bukan hal yang susah lagi. Kemajuan
teknologi mempermudah hal itu. Software-nya sudah tersedia di web WHO. Untuk usia 0-60 bulan
bisa diunduh disini http://www.who.int/childgrowth/software/en/ dan untuk usia 5-19 tahun bias
diunduh disini http://www.who.int/growthref/tools/en/

Pada orang dewasa, pengukuran status gizi dilakukan dengan menggunakan indeks massa tubuh
(IMT). Perhitungan IMT sama seperti diatas. Hasilnya dibandingkan dengan nilai titik batas IMT
menurut WHO atau Departemen Kesehatan RI, yang nilai titik batasnya disajikan pada Tabel 4 dan
Tabel 5. Pada orang dewasa faktor umur tidak dipertimbangkan dalam menghitung IMT. Pada
orang dewasa biasanya tinggi badannya tidak relatif stabil, sehingga variasi yang terjadi hanya pada
berat badannya.

Tabel 4. Klasifikasi IMT Dewasa menurut WHO (1995)

Klasifikasi Interpretasi
< 16,0 Severe thinness
16,00 – 16,99 Moderate thinness
17,00 – 18,49 Mild thinness
18,50 – 24,99 Normal
25,00 – 29,99 Grade 1 overweight
30,00 – 39,99 Grade 2 overweight
≥ 40,0 Grade 3 overweight

Tabel 5. Klasifikasi IMT Dewasa menurut Kemenkes RI (2003)

Kategori IMT Klasifikasi


< 17,0 Kurus (kekurangan berat
badan tingkat berat)
17,0 – 18,4 Kurus (kekurangan berat
badan tingkat ringan)
18,5 – 25,0 normal
25,1 – 27,0 Kegemukan (kelebihan berat
badan tingkat ringan)
> 27,0 Gemuk (kelebihan berat badan
tingkat berat)

Kelemahan penggunaan IMT

Penggunaan IMT mempunyai kelemahan. Kelemahan yang terjadi adalah dalam menentukan
obesitas. Kita tahu bahwa obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. IMT hanya mengukur berat
badan dan tinggi badan. Kelebihan berat badan tidak selalu identik dengan kelebihan lemak. Berat
badan terdiri dari lemak, air, otot (protein), dan mineral. Pada seorang yang sangat aktif, misalkan
olahragawan, maka biasanya komposisi lemak tubuhnya relatif rendah dan komposisi ototnya relatif
tinggi. Pada orang yang sangat aktif IMT yang tinggi tidak berarti kelebihan lemak tubuh atau bukan
obes.

Daftar Putaka :

Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. Oxford University Press,
New York.

Kemenkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0.


1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.

Preedy VR. 2012. Handbook of Anthropometry : Physical Measures of Human Form in Health and
Disease. Springer, New York.

WHO. 1995. Physical Status : the Use and Interpretation of Anthropometry. Report of a WHO
Expert Committee. WHO, Geneva.

WHO. 2006. WHO Child Growth Standards. WHO, Geneva.

WHO. 2007. WHO Reference 2007 for Child and Adolescent. WHO, Geneva.

Anda mungkin juga menyukai