Anda di halaman 1dari 56

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN
PELATIHAN JABATAN
FUNGSIONAL KONSELOR
ADIKSI

BADAN NARKOTIKA NASIONAL


1
2019

DAFTAR ISI

Cover
Daftar isi

BAB I : KURIKULUM
A. KONSELOR ADIKSI JENJANG PERTAMA ( Hal. 3-20)
a. Struktur Kurikulum
b. Ringkasan Materi
B. KONSELOR ADIKSI JENJANG MUDA( Hal. 20-32)
a. Struktur Kurikulum
b. Ringkasan Materi
C. KONSELOR ADIKSI JENJANG MADYA( Hal. 32-46)
a. Struktur Kurikulum
b. Ringkasan Materi

BAB II : PESERTA

BAB II : TENAGA KEDIKLATAN

BAB IV : FASILITAS

BAB V : SURAT TANDA TAMAT PEMBELAJARAN (STTP)

BAB VI : MONITORING DAN EVALUASI

2
BAB I : KURIKULUM

A.Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Konselor Adiksi Jenjang


Pertama.
a. Struktur Kurikulum
Pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional konselor adiksi jenjang
pertama terdiri atas 146 (seratus empat puluh enam) JP dan 4 Jam dengan
susunan sebagai berikut:

NO Mata Diklat JP
1 2 3
A. Pengantar
1 Pengarahan Program (Jam Pimpinan) 2 Jam
2 Tes Kesehatan (UT) & Psikometri 3
3 Tes Pengetahuan Awal (Pre&Post Test) 2
4 Building Learning Comitment (BLC) 3
5 Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme 2 Jam
B. Mata Pelajaran Utama
1 Kode Etik Konselor Adiksi 18
2 Pengenalan dan Instrumen Skrining (ASSIST) 9
3 Pengenalan dan Praktik Asesmen (Informed Concent) 15
4 Analisa dan Rencana Terapi 3
5 Dasar Adiksi dan Permasalahannya 9
6 Konseling Dasar Adiksi 9
7 Program Rehabilitasi Berkelanjutan (Continuum Of Care) 6
8 Modalitas Terapi 3
9 Pendekatan pada Kelompok Khusus 3
10 Pendampingan Gangguan Medis dan Mental 9
11 Praktik Pendampingan Klien (Beresiko Aktifitas Rutin) 18
12 Orientasi Layanan Rehabilitasi 3
13 Krisis Intervensi 3
C. Mata Pelajaran Penunjang
1 Skrining Intervensi Lapangan (SIL) 6
2 Psikoedukasi Klien, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas 6
3 Konseling Keluarga dan Kelompok 3
4 Manajemen Kasus (Pemantauan, Refferal, Home Visit ) 3
5 Pencatatan dan Pelaporan 3
6 Supervisi dan Konsultasi 3
D. Lain – lain
1 Pengembangan Profesi 3
2 Evaluasi dan RTL 3
TOTAL : 146 JP 4 Jam
(16 Hari)
3
b. Ringkasan Materi
A. Pengantar
1. Pengarahan Program
a. Deskripsi :
Dalam mengikuti kegiatan ini, peserta diberikan penjelasan mengenai latar
belakang, tujuan, dan sasaran. Peserta juga menerima pengarahan program
Pendidikan dan Pelatihan Konselor adiksi secara komprehensif terkait
penjelasan tentang visi, misi, tugas pokok, fungsi dan kebijakan sesuai
dengan instansinya masing-masing.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat paham akan tugas, fungsinya
dan mendemonstrasikan peranannya sebagai Konselor Adiksi Jenjang
Pertama secara profesional.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:
1) Menyebutkan Latar belakang, Tujuan, Sasaran, Dasar Hukum dan

program Pelatihan fungsional Konselor adiksi ahli pertama.


2) Memahami tugas, fungsi sebagai Konselor Adiksi ahli pertama.
3) Mendemonstrasikan peranannya sebagai Konselor Adiksi ahli pertama.
d. Materi
1) Latar belakang, tujuan, sasaran dan pengarahan program pendidikan dan
pelatihan konselor adiksi.
2) Dasar hukum diklat konselor adiksi ahli pertama.
3) Tugas pokok dan fungsi konselor adiksi ahli pertama.
4) Peranan profesi konselor adiksi jenjang pertama.
5) Program jabatan fungsional konselor adiksi jenjang pertama.
6) Kebijakan jabatan fungsional konselor adiksi sesuai dengan instansinya.

2. Test Kesehatan (UT) dan Psikometri


a. Deskripsi
Dalam mengikuti kegiatan ini, peserta menjalankan test kesehatan melalui
test urine, pemeriksaan psikometri (pengetahuan, kemampuan, sikap,
kepribadian, perbedaan antar individu dan kelompok).
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses ini peserta dapat mengetahui melalui bukti secara
objektif bahwa yang bersangkutan tidak/terbebas dari penggunaan narkoba
dan memiliki kepribadian yang adaftif.

3
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Mengetahui kondisi kesehatan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
2) Memahami kondisi diri sebagai individu dan perbedaannya dengan
kelompok baik dari aspek pengetahuan, kemampuan, sikap dan
kepribadian.
3) Menjelaskan kondisi kesehatan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
d. Materi
1) Pengetahuan Kesehatan.
2) Tes Kesehatan Pemeriksaan Urine.
3) Kondisi Diri dalam Aspek Pengetahuan.
4) Sikap dan Kepribadian.
5) Perbedaan Individu dan Kelompok.

3. Tes Pengetahuan Awal (Pre dan Post Test)


a. Deskripsi
Kegiatan tes pengetahuan yang diberikan kepada peserta diklat jabatan
fungsional konselor adiksi jenjang pertama di awal dan di akhir pertemuan.
Tes ini digunakan untuk melihat sejauh mana pengetahuan yang dimiliki
peserta sebelum dan setelah diklat jabatan fungsional konselor adiksi
jenjang pertama.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses ini peserta dapat menyadari pengetahuan yang
dimilikinya sebelum dan setelah Diklat Fungsional Konselor Adiksi Jenjang
Pertama.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menyadari pengetahuan yang dimiliki sebelum dan setelah diklat
jabatan fungsional konselor adiksi jenjang pertama.
2) Membandingkan hasil tes sebelum dan setelah diklat jabatan fungsional
konselor adiksi jenjang pertama.
d. Materi
1) Tes Kompetensi Awal
2) Tes Kompetensi Akhir
3) Tujuan Tes Kompetensi
4) Pentingnya Tes Awal dan Akhir dalam Proses pelatihan

4. Building Learning Comitment (BLC)


a. Deskripsi

3
Mata Diklat ini membahas diri sendiri, orang lain, pemilihan/penetapan
ketua kelas dan pembuatan komitmen kelas.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat belajar mengenali diri
sendiri, orang lain dan lingkungan, pemimpin dalam kelompok serta
berkomitmen terhadap kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan Nilai-nilai, kebiasaan diri dan orang lain.
2) Membentuk pengurus kelas.
3) Menyepakati komitmen bersama dalam mencapai tujuan pembelajaran.
d. Materi
1) Pengenalan diri sendiri, orang lain dan kelompok.
2) Peran pemimpin dalam kelompok.
3) Pengertian komitmen bersama.
4) Kesepakatan komitmen dalam mencapai tujuan bersama.

5. Penanaman Nilai–Nilai Nasionalisme


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas pengenalan dan penanaman nilai-nilai
nasionalisme, kecintaan terhadap bangsa dan negara yang berlandaskan
Pancasila serta menumbuhkan sikap dan perilaku budi pekerti Pancasilais
sebagaimana sila ketuhanan Yang Maha Esa, sila kemanusiaan yang adil
dan beradab, sila persatuan Indonesia dan sila kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta sikap
perilaku yang sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat mengamalkan nilai–
nilai nasionalisme pancasila dalam menjalankan tugas dan fungsi profesi
konselor adiksi jenjang pertama.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Memahami tentang nilai–nilai nasionalisme Pancasila.
2) Menginternalisasikan nilai–nilai nasionalisme Pancasila.
3) Mengamalkan nilai-nilai nasionalisme Pancasila dalam Organisasi.
d. Materi
1) Pengertian Umum Nasionalisme dalam Pacasila.
2) Internalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme.
3) Nilai-Nilai Organisasi BNN dan Instansi terkait.

4
4) Makna Nasionalisme Pancasila dalam Membangun Nilai-nilai Organisasi
BNN dan Instansi terkait.

B. Mata Pelajaran Utama


1. Kode Etik Konselor Adiksi
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas tentang latar belakang, tujuan, definisi, prinsip
kode etik serta model pengambilan keputusan secara etis bagi konselor
adiksi dalam melaksanakan layanan. Kode etik ini menjadi landasan dalam
menghadapi dan menyelesaikan keluhan serta permasalahan yang ada.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat menjelaskan latar
belakang, tujuan, definisi, dan sepuluh prinsip kode etik profesi serta
menerapkan model pengambilan keputusan secara etis sesuai pedoman.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan latar belakang, tujuan, dan definisi kode etik.
2) Mendemonstrasikan prinsip kode etik.
3) Menerapkan model pengambilan keputusan secara etis.
d. Materi
1) Definisi etika.
2) Tujuan dan fungsi etika.
3) Identifikasi tema umum terkait etika.
4) Pengambilan keputusan yang beretika.
5) Hubungan antara hukum dengan pengambilan keputusan yang
beretika.
6) Sepuluh prinsip etika.
7) Model-model Pengambilan Keputusan Secara Etis (Model White and
Popovitch).

2. Instrumen Skrining (ASSIST)


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas mengenai latar belakang, tujuan dan definisi
mengenai skrining dengan menggunakan instrumen ASSIST yang
dihubungkan dengan intervensi singkat terhadap hasil pelaksanaan ASSIST.
b. Hasil Belajar

5
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan latar
belakang, definisi, tujuan skrining, praktik skrining, penghitungan, dan
analisa hasil ASSIST serta Brief Counseling hasil ASSIST sesuai standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan latar belakang, definisi dan tujuan dari skrining.
2) Menerapkan instrumen ASSIST dalam melaksanakan skrining.
3) Melakukan penghitungan dan analisa hasil ASSIST.
4) Memutuskan intervensi yang tepat sesuai hasil skrining ASSIST.
5) Mengukur keberhasilan brief counseling secara efektif.
d. Materi
1) Latar Belakang, pengertian dan tujuan skrining.
2) Instrumen skrining.
3) ASSIST (definisi, alasan dan pelaksanaan).
4) Administrasi kuesioner.
5) Skoring dan Interpretasi.
6) Intervensi singkat.
7) Asesmen/rujukan (resiko tinggi).
8) Praktek skrining, penghitungan, dan analisa hasil ASSIST.
9) Brief counseling (Hasil ASSIST dan evaluasi).

3. Asesmen dan Informed Consent


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas adiksi sebagai penyakit otak yang mempengaruhi
pengaturan perilaku; assesmen dan prosesnya; diagnosis dan
penatalaksanaan awal; akurasi diagnosis awal; identifikasi jenis rehabilitasi
yang efektif dan efisien.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan latar
belakang, tujuan, definisi dan melakukan praktik ASI IPWL sesuai dengan
standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menyebutkan latar belakang, pengertian tujuan dan definisi asesmen.
2) Menjelaskan prinsip assesmen.
3) Menerapkan asesmen dengan menggunakan ASI IPWL.
4) Menentukan perhitungan hasil ASI IPWL.
d. Materi
1) Latar belakang, pengertian, tujuan dan definisi asesmen.
2) Prinsip Asesmen.

6
3) Asesmen menggunakan ASI IPWL (Teknik Komunikasi dalam Asesmen,
Tata cara pengisian ASI dan Skala pewawancara).
4) Praktek asesmen dengan ASI IPWL dan penghitungan hasil ASI IPWL.

4. Analisa dan Rencana Terapi


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengenalan, pembuatan rencana terapi sesuai
dengan kebutuhan klien.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menjelaskan
rencana terapi sesuai kebutuhan klien.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Mengetahui pengertian, prinsip, jenis terapi dan layanan dukungan.
2) Menjelaskan dasar rencana terapi, hubungan asesmen dan rencana
terapi.
3) Mendiskusikan rencana terapi dan pengembangannya berdasarkan
kebutuhan klien.
d. Materi
1) Pengertian rencana terapi.
2) Prinsip rencana terapi.
3) Jenis terapi GPZ dan layanan dukungannya.
4) Hubungan asesmen dan rencana terapi.
5) Pengembangan rencana terapi.

5. Dasar Adiksi dan Permasalahannya


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pemahaman dasar adiksi dan permasalahan yang
ditimbulkan secara fisik dan mental.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat memahami
kondisi ketergantungan dan mencegah faktor beresiko sesuai dengan kode
etik profesi konselor.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Memahami dasar adiksi dan permasalahannya.

7
2) Menjelaskan prinsip adiksi (penyakit otak dan komunikasi otak).
3) Menjelaskan karakteristik, efek dan konsekuensi penggunaan dari tiap
jenis zat psikoaktif.
4) Menggali permasalahan psikis, fisik dan sosial.
d. Materi
1) Definisi dan terminologi adiksi.
2) Prinsip Adiksi (penyakit otak dan komunikasi otak).
3) Penggolongan,klasifikasi dan cara kerja zat psikoaktif.
4) Zat Psikoaktif dan pengaruhnya didalam otak (Komunikasi Otak).
5) Karakteristik, efek, dan konsekuensi penggunaan zat psikoaktif.
6) Penggunaan zat psikoaktif di masyarakat.

6. Konseling Dasar Adiksi


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas 12 Fungsi dasar konselor; hubungan antara
konselor dengan pecandu; dan ketrampilan dasar konseling adiksi.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat memahami
mengenai 12 Fungsi Dasar Konselor; hubungan klien-konselor; prinsip
dasar konseling; dan mempraktikan teknik dasar konseling sesuai dengan
pedoman.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat:
1) Menjelaskan 12 fungsi dasar konselor.
2) Menguraikan tahapan perubahan perilaku
3) Memahami hubungan Klien-konselor.
4) Menjelaskan prinsip dasar konseling.
5) Mempraktikan teknik dasar konseling.
d. Materi
1) 12 Fungsi dasar konselor.
2) Tahapan perubahan perilaku (Prochasca)
3) Hubungan klien-konselor.
4) Prinsip dasar konseling teknik dasar konseling.
a) Pertanyaan terbuka.
b) Reflektif/parafrase (sederhana, berputar dan dua sisi).
c) Afirmasi.
d) Resume.
e) Menghadapi pasien resitensi.
5) Praktik Konseling.

7. Program Rehabilitasi Berkelanjutan (Continuum of care)


a. Deskripsi :

8
Mata diklat ini membahas Konsep dan alur layanan rehabilitasi
berkelanjutan sejak awal hingga akhir rawatan. Rehabilitasi berkelanjutan
dilakukan secara kontinue dalam satu kesatuan layanan yang terintegrasi.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat menerapkan
konsep; prinsip dasar; alur dan model-model program layanan rehabilitasi
yang diperlukan sejak awal hingga akhir secara berkelanjutan.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Memahami konsep; prinsip dasar; alur dan model-model progam
rehabilitasi berkelanjutan.
2) Menjelaskan layanan yang termasuk dalam komponen sebelum terapi;
terapi inti dan layanan rawat lanjut.
3) Mendemonstrasikan alur program rehabilitasi berkelanjutan.
d. Materi
1) Rehabilitasi berkelanjutan (konsep, dan prinsip dasar).
2) Alur rehabilitasi berkelanjutan dan pascarehab (pengertian, tujuan,
metode, layanan).
3) Model-model rehabilitasi (Rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial dan pasca
rehabilitasi).
4) Praktik program rehabilitasi berkelanjutan.
8. Modalitas Terapi
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas prinsip perawatan efektif; prinsip dan standar
dalam pelaksanaan terapi dan rehabilitasi; modalitas serta intervensi
rawatan yang mencakup definisi dan deskripsi singkat, populasi target,
tujuan, karakteristik, model dan metode perawatan, kekuatan bukti,
standar yang direkomendasikan, serta susunan petugas.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menjelaskan
prinsip perawatan efektif, prinsip dan standar dalam pelaksanaan terapi
dan rehabilitasi, serta modalitas dan intervensi rawatan secara baik dan
benar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Menjelaskan prinsip perawatan efektif.
2) Menjelaskan prinsip dan standar dalam pelaksanaan terapi dan
rehabilitasi.
3) Menjelaskan modalitas dan intervensi rawatan secara baik dan benar.
d. Materi
1) Prinsip perawatan efektif
2) Prinsip dan standar dalam pelaksanaan terapi dan rehabilitasi
3) Pengertian modalitas terapi dan intervensi rawatan

9
9. Pendekatan pada Kelompok Khusus
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas kebijakan pemerintah dalam penanganan
pendekatan kelompok-kelompok khusus (anak, remaja, perempuan dan
LGBT) dengan masalah adiksi. kelompok khusus merupakan populasi yang
mempunyai karakteristik tertentu yang membutuhkan intervensi khusus.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat memahami
pendekatan pada kelompok-kelompok khusus (anak, remaja, perempuan
dan LGBT) sesuai dengan kebijakan yang ada.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Mengenal kelompok-kelompok khusus (anak, remaja, perempuan dan

LGBT).
2) Mengetahui kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan
kelompok-kelompok khusus dengan masalah adiksi.
3) Mengetahui tahapan perkembangan dan ruang lingkup penatalaksanaan.
4) Memahami isu-isu yang terkait dengan kebutuhan fisiologis dan
psikologis pada kelompok-kelompok khusus.
5) Memahami resiko dan konsekuensi psikososial pada kelompok-kelompok
khusus serta perlindungan konfidential secara individual dalam program
terapi rehabilitasi adiksi.
d. Materi
1) Kelompok-kelompok khusus (anak, remaja, perempuan dan LGBT).
2) Kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan kelompok khusus
dengan masalah adiksi.
3) Tahapan perkembangan dan penatalaksanaan kelompok khusus.
4) Pengenalan tentang kelompok-kelompok khusus dan komunitas budaya
serta isu-isu klinis (fisiologis dan psikologis) terkait LGBT.
5) Privasi konfidential LGBT secara individual dalam program terapi
rehabilitasi adiksi.

10. Pendampingan Gangguan Medis dan Mental


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas pengenalan dan pendampingan gangguan Medis
dan Mental yang disebabkan dari ketergantungan zat psikoaktif.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menerapkan
pendampingan klien dengan gangguan medis dan mental sesuai dengan
standar yang berlaku.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran , peserta dapat:
1) Mengidentifikasi gangguan medis dan mental pada klien pengguna zat
psikoaktif.

10
2) Mengkategorikan gangguan medis dan mental (psikotik, skizofrenia dan
lain-lain).
3) Menerapkan pendampingan klien dengan gangguan medis dan mental.
d. Materi
1) Pengertian Gangguan Medis dan Mental.
2) Gangguan Psikiatri (psikotik, skizofrenia dan lain-lain).
3) Hubungan penggunaan zat psikoaktif dengan gangguan medis
(HIV,Hepatitis,TBC) dan mental (psikotik, gangguan kepribadian, cemas,
mood).
4) Pendampingan klien dengan gangguan medis dan mental.

11. Praktik Pendampingan Klien (Beresiko dan Aktifitas Rutin)


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas pendampingan pada klien baik yang beresiko
maupun aktifitas rutin.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
pendampingan kepada klien beresiko dan aktifitas rutin sesuai dengan
standar yang ada.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat :
1) Menggambarkan kondisi relapse.
2) Mengidentifikasi respon maladaptive penyebab relapse.
3) Menggali relapse prevention klien.
4) Menentukan trigger dan craving.
5) Menentukan langkah-langkah penerapan modal pemulihan (dukungan

kesehatan fisik, mental, keluarga, sosial, tempat tinggal, lingkungan yang


kondusif, dukungan sebaya, pekerjaan, penyelesaian hukum, vokasional,
pengembangan pendidikan dan integrasi ke masyarakat).
d. Materi
1) Relapse (pengertian, definisi, faktor-faktor penyebab).
2) Relapse prevention.
3) Trigger dan craving.
4) Langkah-langkah penerapan modal pemulihan (dukungan kesehatan fisik,
mental, keluarga, sosial, tempat tinggal, lingkungan yang kondusif,
dukungan sebaya, pekerjaan, penyelesaian hukum, vokasional,
pengembangan pendidikan dan integrasi ke masyarakat).
5) Praktik Pendampingan.

12. Krisis Intervensi


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas Krisis intervensi; kesehatan mental dan krisis;
penyebab dan manajemen krisis termasuk pengelolaan bunuh diri.
b. Hasil Belajar

11
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat memahami sebuah
krisis, penyebabnya, manajemen krisis, pengelolaan resiko bunuh diri
sesuai dengan standar yang berlaku.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menjelaskan definisi dari krisis intervensi
2) Memahami sebuah krisis dan penyebabnya
3) Menerapkan manajemen krisis
4) Mendemonstrasikan pengelolaan resiko bunuh diri
d. Materi
1) Definisi dari krisis intervensi
2) Kondisi krisis dan penyebabnya
3) Manajemen krisis
4) Pengelolaan resiko bunuh diri

C. Mata Pelajaran Penunjang


1. Skrining & Intervensi Lapangan (SIL)
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas konsep dasar, Inisiasi dan Pelaksanaan SIL.
Intervensi lapangan kepada pengguna narkoba penting dilakukan sedini
mungkin untuk menghindari konsekuensi dan dampak yang lebih buruk.
SIL adalah pendekatan melalui kontak kepada individu dan kelompok dari
populasi khusus. Populasi khusus adalah populasi yang sulit mengakses
layanan kesehatan konvensional, bersifat pasif sehingga membuat hasil
layanan tidak optimal.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat memperoleh
gambaran tentang konsep dasar, inisiasi, dan pelaksanaan SIL.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat :
1) Menggambarkan pengertian, konsep dasar, inisiasi dan pelaksanaan SIL.
2) Mengkategorikan tugas – tugas SIL.
3) Menerangkan sasaran, tujuan dan penerapan layana
d. Materi
1) Pengertian, konsep dasar, inisiasi dan pelaksanaan SIL.
2) Sasaran, tujuan dan penerapan layanan dari SIL.
3) Alur teknis pelaksanaan SIL.
4) Pelaksanaan SIL (Pemetaan, Perencanaan, Pelaksanaan Kontak Awal dan
Membina Hubungan, Pendataan Pecandu dan Korban Penyalahgunaan
Narkoba)

2. Psikoedukasi Klien, Keluarga Kelompok dan Komunitas

12
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas psikoedukasi. Psikoedukasi diberikan kepada
klien, keluarga, kelompok dan komunitas mengenai penyalahgunaan
narkoba dan perubahan perilaku yang terjadi serta konsekuensinya.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan psikoedukasi sesuai dengan kebutuhan yang ada.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menyebutkan pengertian psikoedukasi klien, keluarga, kelompok dan

komunitas.
2) Memahami materi penyalahgunaan narkoba dan perubahan perilaku
yang terjadi serta konsekuensinya.
3) Mendemonstrasikan keterampilan psikoedukasi klien, keluarga,
kelompok dan komunitas.
d. Materi
1) Penyalahgunaan narkoba.
2) Perubahan perilaku.
3) Konsekuensi penyalahgunaan narkoba.
4) Microteaching.

3. Konseling Keluarga dan Kelompok


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengertian, konsep, kegunaan, indikasi dan
kontra indikasi konseling keluarga dan kelompok.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat mempraktikkan
konseling keluarga dan kelompok sesuai standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menyadari pentingnya konseling keluarga dan kelompok.
2) Menggali kebutuhan akan konseling keluarga dan kelompok.
3) Menerapkan konseling keluarga dan kelompok.
d. Materi
1) Konseling keluarga:
a) Kodefendensi (pengertian, karakteristik dan cara mengatasi).
b) Layanan konseling.
c) Dukungan keluarga.
2) Konseling kelompok:

13
a) Pertemuan pra-kelompok.
b) Peran dan fungsi kelompok dalam pemulihan.
c) Tipe-tipe kelompok (keanggotaan, jangka waktu dan fokus).

4. Manajemen Kasus
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengelolaan kasus bagi rawatan pengguna
narkoba dan keterampilan praktik seperti perencanaan, jejaring, monitoring,
advokasi, konsultasi, kolaborasi, pemantauan, home visit dan refferal.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan manajemen kasus ke dalam lingkup praktik sesuai dengan
standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menjelaskan definisi dan kegiatan manajemen kasus.
2) Memahami prinsip dan fungsi manajemen kasus.
3) Menggali kapital pemulihan personal.
4) Menerapkan kegiatan manajemen kasus.
d. Materi
1) Definisi dan kegiatan manajemen kasus.
2) Delapan prinsip manajemen kasus
3) Lima fungsi manajemen kasus
4) Kapital pemulihan personal.
5) Praktik manajemen kasus.

5.Pencatatan,Pelaporan dan sistem jaringan informasi (sistem


rehabilitasi nasional)
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas kegiatan atau proses pelaporan suatu aktifitas
dalam bentuk tulisan yang dilakukan diatas kertas, disket, pita nama dan
pita film.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
pencatatan dan pelaporan (manual dan jaringan informasi) dalam sistem
rehabilitasi nasional.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Mengetahui manfaat pencatatan dan pelaporan
2) Membandingkan bentuk pencatatan dan pelaporan yang efektif dan
efisien
3) Merinci jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan dan
pelaporan

14
4) Menyesuaikan jenis dan periode pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
peraturan yang berlaku
5) Melengkapi sistem informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi
d. Materi
1) Manfaat pencatatan dan pelaporan.
2) Bentuk pencatatan dan pelaporan.
3) Jenis formulir standar pencatatan dan pelaporan.
4) Standar pencatatan dan pelaporan.
5) Sistem informasi (system rehabilitasi nasional).

6. Supervisi dan Konsultasi


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengamatan dan analisis konsultasi.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
supervisi dan konsultasi secara baik dan benar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Mendeskripsikan pengertian supervisi dan konsultasi.
2) Menguraikan ciri-ciri supervisi dan konsultasi.
3) Memahami model layanan konsultasi.
4) Membiasakan proses konsultasi.
d. Materi
1) Pengertian supervisi.
2) Ciri–ciri supervisi.
3) Model layanan konsultasi.
4) Proses konsultasi.

D. Mata Pelatihan Lain-lain


1. Pengembangan Profesi
a. Deskripsi :
Mata diklat ini membahas pengembangan profesi yang salah satu
kegiatannya adalah karya tulis ilmiah (KTI).
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat mengembangkan
profesi melalui penyusunan KTI sesuai dengan standar yang ada.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Memahami Karya Tulis Ilmiah bagi Profesi Konselor Adiksi.
2) Menerapkan kemampuan menyusun Karya Tulis Ilmiah terpublikasi bagi
profesi Konselor Adiksi.
3) Menerapkan desain laporan penelitian menjadi artikel ilmiah yang layak
publikasi di jurnal ilmiah.
4) Menyusun karya ilmiah untuk dipublikasikan ke Jurnal instansi,
nasional dan internasional.
d. Materi
1) Kebijakan penulisan KTI bagi Konselor Adiksi
2) Kaidah, Tata Cara, dan Sistematika Pemulisan KTI.

15
3) Karya Tulis Ilmiah Buku dan Non Buku.
4) Metode Penelitian.
5) Penulisan jurnal nasional dan internasional.
6) Publikasi karya tulis ilmiah.
7) Laporan hasil kegiatan ilmiah (tulisan ilmiah-artikel, makalah, naskah

siaran radio, tulisan ilmiah popular; Buku-buku pelajaran, modul,


diktat, terjemahan; Laporan Hasil kegiatan ilmiah.

2. Evaluasi dan RTL


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas evaluasi program dan Rencana Tindak Lanjut
(RTL).
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
Evaluasi Program dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) rencana
diklat jabatan fungsional konselor adiksi jenjang pertama.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Menentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
2) Menerapkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
d. Materi
1) Rencana tindak lanjut antara lain: metode “SMART” atau “POAC” dan lain

- lain
2) Presentasi RTL
3) Diskusi kasus

B. Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Konselor Adiksi Jenjang


Muda.
a. Struktur Kurikulum
Pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional konselor adiksi jenjang muda
terdiri atas 119 (seratus sembilan belas) JP dan 4 Jam dengan susunan
sebagai berikut:

NO Mata Diklat JP

1 2 3
A. Pengantar
1 Pengarahan Program (Jam Pimpinan) 2 Jam
2 Tes Kesehatan (UT) & Psikometri 3
3 Tes Pengetahuan Awal (Pre&Post Test) 2
4 Building Learning Comitment (BLC) 3
5 Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme 2 Jam
B. Mata Pelajaran Utama
1 Kode Etik Konselor Adiksi 9
2 Pengenalan dan Praktik Asesmen (Informed Concent) 6

16
3 Analisa dan Rencana Terapi 6
4 Dasar Adiksi dan Permasalahannya 3
5 Konseling Lanjutan (Motivational Interviewing) 18
6 Program Rehabilitasi Berkesinambungan (Continuum Of Care) 3
7 Pendekatan pada Kelompok Khusus 6
8 Pendampingan Gangguan Medis dan Mental 6
9 Praktik Pendampingan Klien (Beresiko dan Aktifitas Rutin) 6
10 Orientasi Layanan Rehabilitasi 3
11 Krisis Intervensi 6
C. Mata Pelajaran Penunjang
1 Skrining Intervensi Lapangan (SIL) 6
2 Psikoedukasi Klien, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas 3
3 Konseling Keluarga dan Kelompok 6
4 Manajemen Kasus (Pemantauan, Refferal, Home Visit ) 6
5 Pencatatan dan Pelaporan 3
6 Supervisi dan Konsultasi 6
D. Lain – lain
1 Pengembangan Profesi 6
2 Evaluasi dan RTL 3
TOTAL :119 JP 4 Jam
13 Hari

b. Ringkasan Materi
A.Pengantar
B. Mata Pelajaran Utama
1. Kode Etik Konselor Adiksi
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas tentang latar belakang, tujuan, definisi, prinsip
kode etik serta model pengambilan keputusan secara etis bagi konselor
adiksi dalam melaksanakan layanan. Kode etik ini menjadi landasan dalam
menghadapi dan menyelesaikan keluhan serta permasalahan yang ada.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat menganalisis
pelaksanaan pemberian layanan model pengambilan keputusan secara etis
sesuai pedoman.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
4) Mempraktikkan kode etik
5) Menganalisis model pengambilan keputusan secara etis.
d. Materi
1) Model-model Pengambilan Keputusan Secara Etis (Model White and
Popovitch).
2) Kasus-kasus sehubungan dengan pelanggaran kode etik.

17
2. Asesmen dan Informed Consent
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas adiksi sebagai penyakit otak yang mempengaruhi
pengaturan perilaku; assesmen dan prosesnya; diagnosis dan
penatalaksanaan awal; akurasi diagnosis awal; identifikasi jenis rehabilitasi
yang efektif dan efisien.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat melakukan praktik
ASI IPWL dan menganalis sesuai dengan standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menerapkan asesmen ASI IPWL.
2) Menentukan perhitungan hasil ASI IPWL.
3) Menganalisis pelaksanaan ASI IPWL.
4) Mendiagnosis permasalahan klien berdasarkan hasil ASI IPWL.
d. Materi
1) Asesmen menggunakan ASI IPWL (Teknik Komunikasi dalam Asesmen,
Tata cara pengisian ASI dan Skala pewawancara).
2) Praktik asesmen dengan ASI IPWL.
3) Penghitungan hasil ASI IPWL.
4) Analisis ASI IPWL.

3. Analisa dan Rencana Terapi


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengenalan, pembuatan rencana terapi sesuai
dengan kebutuhan klien.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menjelaskan
rencana terapi sesuai kebutuhan klien.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Menjelaskan pengertian, prinsip, jenis terapi dan layanan dukungan,
dasar rencana terapi, hubungan asesmen dan rencana terapi.

18
2) Menentukan rencana terapi dan pengembangannya berdasarkan
kebutuhan klien.
3) Mendeteksi rencana terapi sesuai kebutuhan klien.
d. Materi
1) Rencana terapi.
2) Hubungan asesmen dan rencana terapi.
3) Pengembangan rencana terapi.
4) Praktik pembuatan rencana terapi.

4. Dasar Adiksi dan Permasalahannya


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pemahaman dasar adiksi dan permasalahan yang
ditimbulkan secara fisik dan mental.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat memahami
kondisi ketergantungan sesuai dengan kode etik profesi konselor.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Memahami dasar adiksi dan permasalahannya.
2) Menjelaskan prinsip adiksi (penyakit otak dan komunikasi otak),
karakteristik, efek dan konsekuensi penggunaan dari tiap jenis zat
psikoaktif.
3) Menggali permasalahan psikis, fisik dan sosial.
d. Materi
1) Definisi dan terminologi adiksi.
2) Prinsip Adiksi (penyakit otak dan komunikasi otak).
3) Penggolongan,klasifikasi dan cara kerja zat psikoaktif.
4) Zat Psikoaktif dan pengaruhnya didalam otak (Komunikasi Otak).
5) Karakteristik, efek, dan konsekuensi penggunaan zat psikoaktif.
6) Penggunaan zat psikoaktif di masyarakat.

5. Konseling Adiksi Lanjutan (Motivational Interviewing)


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas 12 Fungsi dasar konselor; hubungan antara
konselor dengan pecandu; dan ketrampilan dasar konseling adiksi.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat mempraktikan
keterampilan Motivational Interviewing (MI) sesuai dengan pedoman.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat:

19
1) Menjelaskan Pengertian, Konsep, Kegunaan dari MI.
2) Memahami prinsip dasar dan langkah-langkah MI.
3) Mempraktikan teknik MI.
4) Menganalisis efektifitas pelaksanaan MI.
5) Mengembangkan pelaksanaan MI sesuai kebutuhan klien
d. Materi
1) Prinsip-Prinsip dan teknik MI.
2) Praktik Konseling MI.
3) Analisis dan pengembangan MI.

6. Program Rehabilitasi Berkelanjutan(Continuum of care)


a. Deskripsi :
Mata diklat ini membahas Konsep dan alur layanan rehabilitasi
berkelanjutan sejak awal hingga akhir rawatan. Rehabilitasi berkelanjutan
dilakukan secara kontinue dalam satu kesatuan layanan yang terintegrasi.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat menyeleksi model-
model program layanan rehabilitasi yang diperlukan sejak awal hingga akhir
secara berkelanjutan.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Mendemonstrasikan konsep; prinsip dasar; alur dan model-model progam
rehabilitasi berkelanjutan.
2) Menentukan layanan yang termasuk dalam komponen sebelum terapi;
terapi inti dan layanan rawat lanjut.
3) Mengkarakteristikan alur program rehabilitasi berkelanjutan.
d. Materi
1) Rehabilitasi berkelanjutan.
2) Praktik program rehabilitasi berkelanjutan.
3) Analisis program rehabilitasi berkelanjutan.

7. Pendekatan pada kelompok khusus


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas kebijakan pemerintah dalam penanganan
pendekatan kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan perempuan
dengan masalah adiksi. kelompok khusus merupakan populasi yang
mempunyai karakteristik tertentu yang membutuhkan intervensi khusus.

b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat memahami
pendekatan pada kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan
perempuan sesuai dengan kebijakan yang ada.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Mengenal kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan perempuan.

20
2) Mengetahui kebijakan pemerintah dalam penanganan kelompok-kelompok
khusus anak, remaja, dan perempuan dengan masalah adiksi.
3) Mengetahui tahapan perkembangan dan ruang lingkup penatalaksanaan.
4) Memahami isu-isu yang terkait dengan kebutuhan fisiologis dan
psikologis pada kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan
perempuan.
5) Memahami resiko dan konsekuensi psikososial pada kelompok-kelompok
khusus anak, remaja, dan perempuan serta perlindungan secara
individual dalam program terapi rehabilitasi adiksi.
d. Materi
1) Kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan perempuan.
2) Kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan kelompok khusus
anak, remaja, dan perempuan dengan masalah adiksi.
3) Tahapan perkembangan dan penatalaksanaan kelompok khusus anak,
remaja, dan perempuan .
4) Pengenalan tentang kelompok-kelompok khusus dan komunitas budaya
serta isu-isu klinis (fisiologis dan psikologis) terkait anak, remaja, dan
perempuan
5) Privasi konfidential secara individual dalam program terapi rehabilitasi
adiksi.

8. Pendampingan Gangguan Medis dan Mental


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas pengenalan dan pendampingan gangguan Medis
dan Mental yang disebabkan dari ketergantungan zat psikoaktif.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menerapkan
pendampingan klien dengan gangguan medis dan mental sesuai dengan
standar yang berlaku.

c. Indikator hasil belajar


Setelah mengikuti proses pembelajaran , peserta dapat:
1) Memahami gangguan medis dan mental pada klien pengguna zat
psikoaktif.
2) Mengkategorikan gangguan medis dan mental (psikotik, skizofrenia dan
lain-lain).
3) Menerapkan pendampingan klien dengan gangguan medis dan mental.
d. Materi
1) Pengertian Gangguan Medis dan Mental.
2) Gangguan psikiatri (psikotik, skizofrenia dan lain-lain).
3) Hubungan penggunaan zat psikoaktif dengan gangguan medis
(HIV,Hepatitis,TBC) dan mental (psikotik, gangguan kepribadian, cemas,
mood).
4) Pendampingan klien dengan gangguan medis dan mental.

21
9. Praktik Pendampingan klien (Beresiko dan aktifitas Rutin)
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas pendampingan pada klien baik yang beresiko
maupun aktifitas rutin.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
pendampingan kepada klien beresiko dan aktifitas rutin sesuai dengan
standar yang ada
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat :
1) Menentukan kondisi relapse, respon maladaptive penyebab relapse, trigger

dan craving.
2) Mencegah klien relapse.
3) Mengkarakteristikan langkah-langkah penerapan modal pemulihan
(dukungan kesehatan fisik, mental, keluarga, sosial, tempat tinggal,
lingkungan yang kondusif, dukungan sebaya, pekerjaan, penyelesaian
hukum, vokasional, pengembangan pendidikan dan integrasi ke
masyarakat).
d. Materi
1) Relapse (pengertian, definisi, faktor-faktor penyebab).
2) Relapse prevention.
3) Trigger dan craving.
4) Langkah - langkah penerapan modal pemulihan (dukungan kesehatan
fisik, mental, keluarga, sosial, tempat tinggal, lingkungan yang kondusif,
dukungan sebaya, pekerjaan, penyelesaian hukum, vokasional,
pengembangan pendidikan dan integrasi ke masyarakat).
5) Praktik Pendampingan.

10. Krisis Intervensi


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas Krisis intervensi; kesehatan mental dan krisis;
penyebab dan manajemen krisis termasuk pengelolaan bunuh diri.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat memahami sebuah
krisis, penyebabnya, manajemen krisis, pengelolaan resiko bunuh diri
sesuai dengan standar yang berlaku.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menentukan sebuah krisis intervensi dan penyebabnya.
2) Menerapkan manajemen krisis.
3) Mendemonstrasikan pengelolaan resiko bunuh diri.
4) Mendiagnosa resiko bunuh diri.
d. Materi

22
1) Definisi dari krisis intervensi.
2) Kondisi krisis dan penyebabnya.
3) Manajemen krisis.
4) Pengelolaan resiko bunuh diri.
5) Diagnosa bunuh diri.

C. Mata Pelajaran Penunjang


1. Skrining & Intervensi Lapangan (SIL)
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas konsep dasar, Inisiasi dan Pelaksanaan SIL.
Intervensi lapangan kepada pengguna narkoba penting dilakukan sedini
mungkin untuk menghindari konsekuensi dan dampak yang lebih buruk.
SIL adalah pendekatan melalui kontak kepada individu dan kelompok dari
populasi khusus. Populasi khusus adalah populasi yang sulit mengakses
layanan kesehatan konvensional, bersifat pasif sehingga membuat hasil
layanan tidak optimal.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat memperoleh
gambaran tentang konsep dasar, inisiasi, dan pelaksanaan SIL.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat :
1) Menerapkan tugas-tugas SIL.
2) Melengkapi penerapan layanan dari SIL.
3) Menegaskan alur teknis pelaksanaan SIL.
d. Materi
1) Tugas-tugas SIL.
2) Alur teknis pelaksanaan SIL.
3) Pelaksanaan SIL (Pemetaan, Perencanaan, Pelaksanaan Kontak Awal dan
Membina Hubungan, Pendataan Pecandu dan Korban Penyalahgunaan
Narkoba)

2. Psikoedukasi Klien, Keluarga Kelompok dan Komunitas


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas psikoedukasi. Psikoedukasi diberikan kepada
klien, keluarga, kelompok dan komunitas mengenai penyalahgunaan
narkoba dan perubahan perilaku yang terjadi serta konsekuensinya.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan psikoedukasi sesuai dengan kebutuhan yang ada.
c. Indikator Hasil Belajar

23
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Mendemonstrasikan keterampilan psikoedukasi klien, keluarga,
kelompok dan komunitas.
2) Menentukan kebutuhan psikoedukasi klien, keluarga, kelompok dan
komunitas.
3) Menganalisis pelaksanaan psikoedukasi
d. Materi
1) Penyalahgunaan narkoba.
2) Perubahan perilaku.
3) Konsekuensi penyalahgunaan narkoba.
4) Microteaching.

3. Konseling Keluarga dan Kelompok


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengertian, konsep, kegunaan, indikasi dan
kontra indikasi konseling keluarga dan kelompok.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat mempraktikkan
konseling keluarga dan kelompok sesuai standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menerapkan konseling keluarga dan kelompok.
2) Menentukan kebutuhan akan konseling keluarga dan kelompok.
3) Menegaskan akan konseling keluarga dan kelompok.
d. Materi
1) Konseling keluarga:
a) Kodefendensi (pengertian, karakteristik dan cara mengatasi).
b) Layanan konseling.
c) Dukungan keluarga.
2) Konseling kelompok:
a) Pertemuan pra-kelompok.
b) Peran dan fungsi kelompok dalam pemulihan.
c) Tipe-tipe kelompok (keanggotaan, jangka waktu dan fokus).

4. Manajemen Kasus
a. Deskripsi

24
Mata diklat ini membahas pengelolaan kasus bagi rawatan pengguna
narkoba dan keterampilan praktik seperti perencanaan, jejaring, monitoring,
advokasi, konsultasi, kolaborasi, pemantauan, home visit dan refferal.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan manajemen kasus ke dalam lingkup praktik sesuai dengan
standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menerapkan kegiatan manajemen kasus.
2) Menentukan prinsip dan fungsi manajemen kasus.
3) Menegaskan kapital pemulihan personal.
4) Menganalisis manajemen kasus.
d. Materi
1) Manajemen kasus.
2) Delapan prinsip manajemen kasus
3) Lima fungsi manajemen kasus
4) Kapital pemulihan personal.
5) Praktik manajemen kasus.

5. Pencatatan,Pelaporan dan sistem jaringan informasi (sistem


rehabilitasi nasional)
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas kegiatan atau proses pelaporan suatu aktifitas
dalam bentuk tulisan yang dilakukan diatas kertas, disket, pita nama dan
pita film.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
pencatatan dan pelaporan (manual dan jaringan informasi) dalam sistem
rehabilitasi nasional.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Mengetahui manfaat pencatatan dan pelaporan
2) Membandingkan bentuk pencatatan dan pelaporan yang efektif dan
efisien
3) Merinci jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan dan
pelaporan
4) Menyesuaikan jenis dan periode pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
peraturan yang berlaku
5) Melengkapi sistem informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi
d. Materi
1) Manfaat pencatatan dan pelaporan.
2) Bentuk pencatatan dan pelaporan.
3) Jenis formulir standar pencatatan dan pelaporan.
4) Standar pencatatan dan pelaporan.
5) Sistem informasi (system rehabilitasi nasional).

25
6. Supervisi dan Konsultasi
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengamatan dan analisis konsultasi.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
supervisi dan konsultasi secara baik dan benar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Mendeskripsikan pengertian supervisi dan konsultasi.
2) Menguraikan ciri-ciri supervisi dan konsultasi.
3) Memahami model layanan konsultasi.
4) Membiasakan proses konsultasi.
d. Materi
1) Pengertian supervisi.
2) Ciri–ciri supervisi.
3) Model layanan konsultasi.
4) Proses konsultasi.

D. Mata Pelatihan Lain-lain


1. Pengembangan Profesi
a. Deskripsi :
Mata diklat ini membahas pengembangan profesi yang salah satu
kegiatannya adalah karya tulis ilmiah (KTI).
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat mengembangkan
profesi melalui penyusunan KTI sesuai dengan standar yang ada.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Memahami Karya Tulis Ilmiah bagi Profesi Konselor Adiksi.
2) Menerapkan kemampuan menyusun Karya Tulis Ilmiah terpublikasi bagi
profesi Konselor Adiksi.
3) Menerapkan desain laporan penelitian menjadi artikel ilmiah yang layak
publikasi di jurnal ilmiah.
4) Menyusun karya ilmiah untuk dipublikasikan ke Jurnal instansi,
nasional dan internasional.
d. Materi
1) Kebijakan penulisan KTI bagi Konselor Adiksi
2) Kaidah, Tata Cara, dan Sistematika Pemulisan KTI.
3) Karya Tulis Ilmiah Buku dan Non Buku.
4) Metode Penelitian.
5) Penulisan jurnal nasional dan internasional.
6) Publikasi karya tulis ilmiah.
7) Laporan hasil kegiatan ilmiah (tulisan ilmiah-artikel, makalah, naskah

siaran radio, tulisan ilmiah popular; Buku-buku pelajaran, modul,


diktat, terjemahan; Laporan Hasil kegiatan ilmiah.

2. Evaluasi dan RTL

26
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas evaluasi program dan Rencana Tindak Lanjut
(RTL).
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
Evaluasi Program dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) rencana
diklat jabatan fungsional konselor adiksi jenjang muda.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
3) Menentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
4) Menerapkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
d. Materi
1) Rencana tindak lanjut antara lain: metode “SMART” atau “POAC” dan lain

- lain
2) Presentasi RTL
3) Diskusi kasus

C. Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Konselor Adiksi Jenjang


Madya
a. Struktur Kurikulum
Pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional konselor adiksi jenjang madya
terdiri atas 110 (seratus sepuluh) JP dan 4 Jam dengan susunan sebagai berikut:

NO Mata Diklat Madya


1 2 3
A. Pengantar
1 Pengarahan Program (Jam Pimpinan) 2 Jam
2 Tes Kesehatan (UT) & Psikometri 3
3 Tes Pengetahuan Awal (Pre&Post Test) 2
4 Building Learning Comitment (BLC) 3
5 Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme 2 Jam
B. Mata Pelajaran Utama
1 Kode Etik Konselor Adiksi 6
2 Pengenalan dan Praktik Asesmen (Informed Concent) 3
3 Analisa dan Rencana Terapi 3
4 Konseling Lanjutan (CBT) 21
5 Program Rehabilitasi Berkesinambungan 3
(Continuum Of Care)
6 Pendekatan pada Kelompok Khusus 3
7 Pendampingan Gangguan Medis dan Mental 6
8 Praktik Pendampingan Klien (Beresiko dan Aktifitas 6
Rutin)
9 Orientasi Layanan Rehabilitasi 3
10 Krisis Intervensi 6
C. Mata Pelajaran Penunjang
1 Psikoedukasi Klien, Keluarga, Kelompok, dan 3
Komunitas
2 Konseling Keluarga dan Kelompok 6

27
3 Manajemen Kasus (Pemantauan, Refferal, Home Visit 6
)
4 Pencatatan dan Pelaporan 3
5 Supervisi dan Konsultasi 9
D. Lain – lain
1 Pengembangan Profesi 9
2 Pengembangan Layanan 3
3 Evaluasi dan RTL 3
TOTAL : 110 JP 4 Jam
11 Hari

Ringkasan Materi
A. Pengantar
1. Pengarahan Program
a. Deskripsi :
Dalam mengikuti kegiatan ini, peserta diberikan penjelasan mengenai latar
belakang, tujuan, dan sasaran. Peserta juga menerima pengarahan program
Pendidikan dan Pelatihan Konselor adiksi secara komprehensif terkait
penjelasan tentang visi, misi, tugas pokok, fungsi dan kebijakan sesuai
dengan instansinya masing-masing.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat paham akan tugas, fungsinya
dan menerapkan peranannya sebagai Konselor Adiksi Jenjang Madya secara
profesional.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:
1) Memahami latar belakang, tujuan, sasaran dan Pengarahan program
Pendidikan dan Pelatihan Konselor adiksi jenjang madya;
2) Mengetahui dan menerapkan sikap perilaku dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari sesuai dengan peraturan yang berlaku
d. Materi
1) Latar belakang, Tujuan, Sasaran dan Pengarahan program Pendidikan
dan Pelatihan Konselor adiksi.
2) Dasar hukum diklat konselor adiksi ahli madya.
3) Tugas pokok dan fungsi konselor adiksi ahli madya.
4) Peranan profesi konselor adiksi jenjang madya.
5) Program jabatan fungsional konselor adiksi jenjang madya.
6) Kebijakan jabatan fungsional konselor adiksi sesuai dengan instansinya.

2. Test Kesehatan (UT) dan Psikometri


a. Deskripsi
Dalam mengikuti kegiatan ini, peserta menjalankan test kesehatan melalui
test urine, pemeriksaan psikometri (pengetahuan, kemampuan, sikap,
kepribadian, perbedaan antar individu dan kelompok).
b. Hasil Belajar

28
Setelah mengikuti proses ini peserta dapat mengetahui melalui bukti secara
objektif bahwa yang bersangkutan tidak/terbebas dari penggunaan narkoba
dan memiliki kepribadian yang adaftif.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Mengetahui kondisi kesehatan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
2) Memahami kondisi diri sebagai individu dan perbedaannya dengan
kelompok baik dari aspek pengetahuan, kemampuan, sikap dan
kepribadian.
3) Menjelaskan kondisi kesehatan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
d. Materi
1) Pengetahuan Kesehatan.
2) Tes Kesehatan Pemeriksaan Urine.
3) Kondisi Diri dalam Aspek Pengetahuan.
4) Sikap dan Kepribadian.
5) Perbedaan Individu dan Kelompok.

3. Tes Pengetahuan Awal (Pre dan Post Test)


a. Deskripsi
Kegiatan Tes pengetahuan yang diberikan kepada peserta diklat jabatan
fungsional konselor adiksi jenjang madya diawal dan diakhir pertemuan.
Tes ini digunakan untuk melihat sejauh mana pengetahuan yang dimiliki
peserta sebelum dan setelah diklat jabatan fungsional konselor adiksi
jenjang madya.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses ini peserta dapat menyadari pengetahuan yang
dimilikinya sebelum dan setelah diklat Fungsional Konselor Adiksi Jenjang
Madya.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menyadari pengetahuan yang dimiliki sebelum dan setelah diklat jabatan
fungsional konselor adiksi jenjang madya.
2) Membandingkan hasil tes sebelum dan setelah diklat jabatan
fungsional konselor adiksi jenjang madya.
d. Materi
1) Tes Kompetensi Awal.
2) Tes Kompetensi Akhir.
3) Tujuan Tes Kompetensi.
4) Pentingnya Tes Awal dan Akhir dalam Proses pelatihan.

29
4. Building Learning Comitment (BLC)
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas diri sendiri, orang lain, pemilihan/penetapan
ketua kelas dan pembuatan komitmen kelas.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat belajar mengenali diri
sendiri, orang lain dan lingkungan, pemimpin dalam kelompok serta
berkomitmen terhadap kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan Nilai-nilai, kebiasaan diri dan orang lain.
2) Membentuk pengurus kelas.
3) Menyepakati komitmen bersama dalam mencapai tujuan pembelajaran.

d. Materi
1) Pengenalan diri sendiri, orang lain dan kelompok.
2) Peran pemimpin dalam kelompok.
3) Pengertian komitmen bersama.
4) Kesepakatan komitmen dalam mencapai tujuan bersama.

5. Penanaman Nilai–Nilai Nasionalisme


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas pengenalan dan penanaman nilai-nilai
nasionalisme, kecintaan terhadap bangsa dan negara yang berlandaskan
Pancasila serta menumbuhkan sikap dan perilaku budi pekerti Pancasilais
sebagaimana sila ketuhanan Yang Maha Esa, sila kemanusiaan yang adil
dan beradab, sila persatuan Indonesia dan sila kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta sikap
perilaku yang sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat mengamalkan nilai–
nilai nasionalisme pancasila dalam menjalankan tugas dan fungsi profesi
konselor adiksi jenjang pertama.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Memahami tentang nilai–nilai nasionalisme Pancasila.
2) Menginternalisasikan nilai–nilai nasionalisme Pancasila.
3) Mengamalkan nilai-nilai nasionalisme Pancasila dalam Organisasi.
d. Materi

30
1) Pengertian Umum Nasionalisme dalam Pacasila
2) Internalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme
3) Nilai-Nilai Organisasi BNN dan Instansi terkait
4) Makna Nasionalisme Pancasila dalam Membangun Nilai-nilai Organisasi
BNN dan Instansi terkait

B. Mata Pelajaran Utama


1. Kode Etik Konselor Adiksi
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas tentang latar belakang, tujuan, definisi, prinsip
kode etik serta model pengambilan keputusan secara etis bagi konselor
adiksi dalam melaksanakan layanan. Kode etik ini menjadi landasan dalam
menghadapi dan menyelesaikan keluhan serta permasalahan yang ada.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat mengevaluasi
pelaksanaan pemberian layanan model pengambilan keputusan secara etis
sesuai pedoman.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Mempraktikkan kode etik
2) Mengevaluasi model pengambilan keputusan secara etis.
d. Materi
1) Model-model Pengambilan Keputusan Secara Etis (Model White and
Popovitch).
2) Kasus-kasus sehubungan dengan pelanggaran kode etik.

2. Asesmen dan Informed Consent


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas adiksi sebagai penyakit otak yang mempengaruhi
pengaturan perilaku; assesmen dan prosesnya; diagnosis dan
penatalaksanaan awal; akurasi diagnosis awal; identifikasi jenis rehabilitasi
yang efektif dan efisien.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat menganalisis
sampai dengan mengevaluasi ASI sesuai dengan standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :

31
1) Menganalisis hasil asesmen dengan menggunakan ASI IPWL
2) Mengevaluasi perhitungan hasil ASI IPWL.
d. Materi
1) Pengenalan dan cara pengisian Addiction Severity Index
2) Perhitungan Hasil ASI IPWL

3. Analisa dan Rencana Terapi


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengenalan, pembuatan rencana terapi sesuai
dengan kebutuhan klien.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat mengembangkan
rencana terapi sesuai dengan kebutuhan.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Menganalisis rencana terapi berdasarkan kebutuhan individu.
2) Mengevaluasi dasar perencanaan terapi.
3) Mengembangkan rencana terapi sesuai kebutuhan klien.
d. Materi
1) Pengertian rencana terapi.
2) Prinsip rencana terapi.
3) Hubungan asesmen dan rencana terapi.
4) Pengembangan rencana terapi.

4. Konseling Lanjutan (CBT)


a. Deskripsi
Materi ini membahas konsep dasar Konseling Perilaku Kognitif, penggunaan
dan strategi Konseling Perilaku Kognitif dalam penerapan di layanan.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
konseling lanjutan dengan menggunakan teknik Konseling Perilaku Kognitif
(CBT).
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Memahami konsep dan prinsip dasar Konseling Perilaku Kognitif
2) Menerapkan teknik dan strategi pelaksanaan Konseling perilaku Kogntif
dalam layanan

32
3) Menyusun perencanaan dan pengembangan sesi Konseling Perilaku
Kognitif sesuai kebutuhan klien
d. Materi
1) Pengertian, konsep, teori dan prinsip dasar pelaksanaan konseling
lanjutan menggunakan teknik Konseling Perilaku Kognitif
2) Teknik Konseling Perilaku Kognitif dalam layanan
3) Peran konselor dalam Konseling Perilaku Kognitif dalam merancang dan
mengembangkan rencana harian klien sesuai kebutuhan

5. Program Rehabilitasi Berkelanjutan (Continuum of care)


a. Deskripsi :
Mata diklat ini membahas konsep rehabilitasi berkelanjutan, alur layanan
rehabilitasi sejak awal hingga akhir rawatan, komponen dan jenis layanan
dalam tiap tahap rentang rawatan yang dilakukan secara berkelanjutan.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat merancang jenis
layanan rehabilitasi yang diperlukan klien sejak awal hingga akhir rawatan
serta model-model layanan yang dapat diberikan secara berkelanjutan.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Menganalisis jenis layanan yang termasuk dalam alur progam rehabilitasi
berkelanjutan.
2) Mengevaluasi layanan yang termasuk dalam komponen sebelum terapi.
3) Mengembangkan konsep layanan yang termasuk dalam terapi inti
4) Mengembangkan layanan yang termasuk dalam layanan rawat lanjut.
d. Materi
1) Pengertian, konsep, teori, prinsip dasar dan alur pelaksanaan rehabilitasi
berkelanjutan
2) Pengertian, tujuan, manfaat dan metode yang dilakukan dalam komponen
sebelum terapi
3) Pengertian, tujuan, manfaat dan metode yang dilakukan dalam komponen
terapi inti
4) Model layanan pada tahap rawat lanjut

6. Pendekatan pada kelompok khusus


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas kebijakan pemerintah dalam penanganan
pendekatan kelompok khusus LGBT dengan masalah adiksi. Kelompok
khusus LGBT merupakan populasi yang mempunyai karakteristik tertentu
yang membutuhkan intervensi khusus.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat menganalisis
pendekatan pada kelompok LGBT sesuai dengan kebijakan yang ada.

33
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Menentukan kelompok khusus LGBT.
2) Menentukan penggolongan, derajat keparahan dan ruang lingkup
penatalaksanaan.
3) Menganalisis isu-isu yang terkait dengan kebutuhan fisiologis dan
psikologis pada kelompok khusus LGBT
4) Menganalisis kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan
kelompok khusus LGBT dengan masalah adiksi.
d. Materi
1) Kelompok khusus LGBT.
2) Penggolongan, derajat keparahan dan ruang lingkup kelompok khusus
LGBT.
3) Tahapan perkembangan dan penatalaksanaan kelompok khusus LGBT.
4) Pengenalan komunitas budaya serta isu-isu klinis (fisiologis dan
psikologis) terkait LGBT.
5) Kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan kelompok khusus
LGBT dengan masalah adiksi.

7. Pendampingan Gangguan Medis dan Mental


a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas penyalahgunaan narkoba yang menyebabkan
terjadinya gangguan Medis dan Mental. Kemampuan untuk menganalisa
dan memutuskan cara penanganan gangguan Medis dan Mental yang tepat
pada penggunan NAPZA (klien) dapat membantu seorang Konselor Adiksi
Tingkat Madya dalam menjalankan tugasnya.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menganalisa dan
memutuskan cara penanganan gangguan Medis dan Mental.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat:
1) Menganalisa penanganan gangguan Medis dan Mental pada pengguna
NAPZA dengan tepat
2) Memutuskan penanganan gangguan Medis pada pengguna NAPZA dengan
tepat
3) Memutuskan penanganan gangguan Mental pada pengguna NAPZA
dengan tepat
d. Materi
1) Penanganan gangguan Medis dan Mental pada pengguna NAPZA
2) Penanganan gangguan Medis yang umum terjadi pada pengguna NAPZA

8. Praktik Pendampingan klien (Beresiko dan aktifitas Rutin)


a. Deskripsi

34
Mata Diklat ini membahas pendampingan pada klien baik yang beresiko
maupun aktifitas rutin. ]
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat mengevaluasi
pendampingan kepada klien beresiko dan aktifitas rutin sesuai dengan
standar yang ada
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat :
1) Menganalisis kondisi relapse, respon maladaptive penyebab relapse,

trigger dan craving.


2) Mendiagnosis kondisi relapse.
3) Mendeteksi respon maladaptive penyebab relapse.
4) Mengevaluasi langkah-langkah penerapan modal pemulihan (dukungan

kesehatan fisik, mental, keluarga, sosial, tempat tinggal, lingkungan yang


kondusif, dukungan sebaya, pekerjaan, penyelesaian hukum, vokasional,
pengembangan pendidikan dan integrasi ke masyarakat).
d. Materi
1) Relapse (pengertian, definisi, faktor-faktor penyebab).
2) Relapse prevention.
3) Trigger dan craving.
4) Langkah - langkah penerapan modal pemulihan (dukungan kesehatan
fisik, mental, keluarga, sosial, tempat tinggal, lingkungan yang kondusif,
dukungan sebaya, pekerjaan, penyelesaian hukum, vokasional,
pengembangan pendidikan dan integrasi ke masyarakat).
5) Praktik dan evaluasi Pendampingan.

9. Krisis Intervensi
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas Krisis intervensi; kesehatan mental dan krisis;
penyebab dan manajemen krisis termasuk pengelolaan bunuh diri.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menganalisis
sebuah krisis, penyebabnya, manajemen krisis, pengelolaan resiko bunuh
diri sesuai dengan standar yang berlaku.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menganalisis sebuah krisis dan penyebabnya
2) Menanggulangi manajemen krisis
3) Menanggulangi pengelolaan resiko bunuh diri
d. Materi
1) Kondisi krisis dan penyebabnya
2) Manajemen krisis
3) Pengelolaan resiko bunuh diri

C. Mata Pelajaran Penunjang


1. Psikoedukasi Klien, Keluarga Kelompok dan Komunitas

35
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas psikoedukasi. Psikoedukasi diberikan kepada
klien, keluarga, kelompok dan komunitas mengenai penyalahgunaan
narkoba dan perubahan perilaku yang terjadi serta konsekuensinya.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan psikoedukasi sesuai dengan kebutuhan yang ada.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menerapkan keterampilan psikoedukasi klien, keluarga, kelompok dan

komunitas.
2) Menganalisis materi penyalahgunaan narkoba dan perubahan perilaku
yang terjadi serta konsekuensinya.
3) Menganalisis pelaksanaan psikoedukasi
d. Materi
1) Penyalahgunaan narkoba.
2) Perubahan perilaku.
3) Konsekuensi penyalahgunaan narkoba.
4) Microteaching.

2. Konseling Keluarga dan Kelompok


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengertian, konsep, kegunaan, indikasi dan
kontra indikasi konseling keluarga dan kelompok.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat mengevaluasi
konseling keluarga dan kelompok sesuai standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menegaskan konseling keluarga dan kelompok.
2) Menganalisis kebutuhan akan konseling keluarga dan kelompok.
3) Megevaluasi konseling keluarga dan kelompok.
d. Materi
1) Konseling keluarga:
a) Kodefendensi (pengertian, karakteristik dan cara mengatasi).
b) Layanan konseling.
c) Dukungan keluarga.
2) Konseling kelompok:
a) Pertemuan pra-kelompok.

36
b) Peran dan fungsi kelompok dalam pemulihan.
c) Tipe-tipe kelompok (keanggotaan, jangka waktu dan fokus).

3. Manajemen Kasus
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengelolaan kasus bagi rawatan pengguna
narkoba dan keterampilan praktik seperti perencanaan, jejaring, monitoring,
advokasi, konsultasi, kolaborasi, pemantauan, home visit dan refferal.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan analisa manajemen kasus ke dalam lingkup praktik sesuai
dengan standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menegaskan kapital pemulihan personal.
2) Menganalisis manajemen kasus.
3) Mengevaluasi kegiatan manajemen kasus.
d. Materi
1) Kapital pemulihan personal.
2) Analisa dan evaluasi manajemen kasus.

4.Pencatatan,Pelaporan dan sistem jaringan informasi (sistem


rehabilitasi nasional)
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas kegiatan atau proses pelaporan suatu aktifitas
dalam bentuk tulisan yang dilakukan diatas kertas, disket, pita nama dan
pita film.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menganalisa dan
mengevaluasi hasil catatan perkembangan klien.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Menganalisa dan evaluasi hasil catatan dan pelaporan perkembangan
klien
d. Materi
1) Bentuk pencatatan dan pelaporan.
2) Jenis formulir standar pencatatan dan pelaporan.
3) Standar pencatatan dan pelaporan.
4) Sistem informasi (system rehabilitasi nasional).

5. Supervisi dan Konsultasi


a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas tentang teori dan model supervisi klinis, fungsi
supervisi klinis dalam layanan rehabilitasi, kompetensi dan etik supervisor,
cara-cara melakukan supervisi, teknik pelaporan, dan case conference.
b. Hasil Belajar

37
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat dapat melakukan
analisis hasil supervisi terhadap intervensi dan pendampingan yang
dilakukan bagi klien dan menentukan tindak lanjut yang sesuai.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menganalisis hasil supervisi untuk dilaporkan.
2) Mengevaluasi proses konsultasi
3) Mengembangkan cara-cara melakukan case conference.
d. Materi
1) Cara-cara melakukan supervisi.
2) Teknik pelaporan.
3) Case conference.

C. Mata Pelatihan Lain-lain


1. Pengembangan Profesi
a. Deskripsi :
Mata Diklat ini membahas tentang: Pengembangan profesi Konselor Adiksi
dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan
ketrampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi proses konseling dan
profesionalisme tenaga Konselor Adiksi, Bidang kegiatan Konselor Adiksi
yang termasuk kegiatan pengembangan profesi karya tulis ilmiah (KTI).
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat mengembangkan
profesi melalui implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai
dengan profesionalisme jabatan fungsional Konselor Adiksi Tingkat Madya.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Menyeleksi Karya Tulis Ilmiah bagi Profesi Konselor Adiksi.
2) Mengukur kemampuan menyusun Karya Tulis Ilmiah terpublikasi bagi
profesi Konselor Adiksi
3) Mengembangkan karya tulis ilmiah ke jurnal instansi nasional dan

internasional
d. Materi
1) Kebijakan penulisan KTI bagi Konselor Adiksi
2) Kaidah, Tata Cara, dan Sistematika Pemulisan KTI.
3) Karya Tulis Ilmiah Buku dan Non Buku.
4) Metode Penelitian.
5) Penulisan jurnal nasional dan internasional.
6) Publikasi karya tulis ilmiah
7) Laporan hasil kegiatan ilmiah (tulisan ilmiah-artikel, makalah, naskah
siaran radio, tulisan ilmiah popular; Buku-buku pelajaran, modul,
diktat, terjemahan; Laporan Hasil kegiatan ilmiah.

2. Evaluasi dan RTL


a. Deskripsi

38
Mata Diklat ini membahas tentang: Evaluasi Program dan Rencana Tindak
Lanjut RTL) meliputi komponen Pengertian, Fungsi dan Tujuan Konseling
dan manajemen program yang esensial untuk memperbaiki layanan
konseling yang diselenggarakan konselor.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
Evaluasi Program dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) rencana
diklat jabatan fungsional konselor adiksi tingkat Madya.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Membuat rencana tindak lanjut yang akan dilakukan.
2) Menerapkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan.
d. Materi
1) Rencana tindak lanjut antara lain: metode “SMART” atau “POAC” dan
lain - lain
2) Presentasi RTL
3) Diskusi kasus

39
BAB II : PESERTA

A. PERSYARATAN PESERTA DIKLAT


1. Persyaratan umum
a. Pegawai Organik dilingkungan Badan Narkotika Nasional;
b. Memiliki surat keputusan yang dikeluarkan oleh Pembina
kepegawaian sebagai Konselor adiksi Badan Narkotika Nasional;
c. Mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial,
dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai dengan standar kompetensi
yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
d. Mendapat Persetujuan dari Pejabat Pembina Kepegawaian;
e. Sehat jasmani dan rohani serta bebas narkoba;
f. Nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam1 (satu) tahun
terakhir;
g. Tidak dalam keadaan hamil bagi wanita; dan
h. Dapat mengoperasikan komputer.
2. Persyaratan khusus.
a. Berijazah paling rendah:
1) Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) bidang hukum dan ekonomi atau
kualifikasi pendidikan lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina
untuk konselor adiksi BNN Ahli Pertama dan konselor adiksi BNN Ahli
Muda;
2) Pasca Sarjana (S-2) bidang hukum dan ekonomi atau kualifikasi
pendidikan lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina untuk
konselor adiksi BNN Ahli Madya.
b. berusia paling tinggi:
1) 53 (lima puluh tiga) tahun untuk Jabatan Fungsional Konselor adiksi
BNN Ahli Pertama dan Konselor adiksi BNN Ahli Muda; dan
2) 55 (lima puluh lima) tahun untuk Jabatan Fungsional Konselor adiksi
BNN Ahli Madya.
c. Berpengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang konselor adiksi
BNN:
1) Minimal 1 (satu) tahun untuk peserta pendidikan dan pelatihan
konselor adiksi BNN ahli pertama;
2) 2 (dua) tahun untuk peserta pendidikan dan pelatihan konselor adiksi
BNN ahli muda dan ahli madya.

B. PENCALONAN DAN PENETAPAN PESERTA

40
1. Setiap pegawai yang memiliki persyaratan sebagaimana tersebut di
atas akan menjadi calon peserta; dan
2. Calon peserta sebagaimana dimaksud dalam angka 1 (satu)
ditetapkan melalui surat perintah dari masing satker
(Permenkumham Nomor 19 tahun 2015 bab III tentang tata cara
pengajuan calon peserta).

41
BAB III : TENAGA KEDIKLATAN

A. Tenaga pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Konselor


adiksi BNN, terdiri atas:
1. Tenaga Administrasi
Merupakan pegawai yang bertugas untuk membantu
kelancaran urusan administrasi pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN mulai tahap
perencanaan sampai dengan pelaporan.
2. Tenaga Teknis
Merupakan pegawai yang bertugas menyiapkan urusan teknis
dalam proses pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN.
3. Tenaga Akademis
merupakan seseorang yang bertugas menyampaikan materi,
terdiri atas:
a. Narasumber yang ditugaskan untuk membuka dan
menutup, memberikan pengarahan atau pembekalan serta
materi pendidikan dan pelatihan tertentu sesuai dengan
Kurikulum;
b. Tenaga pengajar mengampu materi pendidikan dan pelatihan
sesuai Kurikulum dan kompetensi yang dibutuhkan
untuk menunjang proses pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan baik dari instansi penyelenggara atau di luar
instansi penyelenggara; dan
c. Fasilitator bertugas untuk membantu dan mengarahkan
peserta didik untuk mempelajari materi, kemudian
menyimpulkan tentang inti dari pembelajaran tersebut.

1
B. Penugasan
1. Data tenaga akademis harus sudah diterima Balai Diklat BNN
3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan kegiatan;
2. Dalam hal tenaga akademis berhalangan, maka
pemberitahuan ketidaksanggupan mengajar harus
diberitahukan 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan;
dan
3. Tenaga akademis yang berhalangan hadir akan digantikan oleh
tenaga akademis lainnya.
BAB IV : FASILITAS

Dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan dan pelatihan


Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN, Balai Pendidikan dan
Pelatihan BNN didukung dengan fasilitas sebagai berikut:

A. Prasarana, paling sedikit terdiri atas:


1. ruang belajar mengajar;
2. asrama tempat tinggal;
3. ruang makan;
4. ruang ibadah;
5. kamar mandi; dan
6. klinik kesehatan.

B. Sarana, paling sedikit terdiri atas:


1. modul pendidikan dan pelatihan;
2. alat tulis kantor;
3. jaringan internet;
4. liquid crystal display (lcd)/proyektor;
5. pengeras suara;
6. akomodasi; dan
7. sertifikat.
BAB V : SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

A. Bagi Peserta
1. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan diberikan kepada
Peserta Diklat yang telah menyelesaikam seluruh program
dengan baik dan dinyatakan lulus.
2. Jenis dan bentuk, serta ukuran Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan ditetapkan oleh Kepala Badan
Narkotika Nasional.
3. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan ditandantangani
oleh Pimpinan Kepala Balai Diklat terakreditasi bersama
Instansi Pembina.

B. Bagi Narasumber/Tenaga Pengajar/Fasilitator


Mendapatkan surat keterangan yang berisi materi ajar yang
diampu, jumlah jam pelatih, dan keterangan tambahan lainnya
yang di anggap perlu.

C. Format Surat Tanda Tamat Pendidikan Dan Pelatihan


1. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan berbentuk
empat persegi panjang dalam posisi horizontal dengan kertas
berukuran A4 (21 x 29,7cm);
2. tebal kertas 100 gram;
3. jenis kertas Concord;
4. jenis dan ukuran huruf: Arial dan 11;
5. halaman muka meliputi:
a. logo BNN;
b. tulisan “Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan”
(ditebalkan) dengan ukuran 18 (delapan belas);
c. nomor Surat Tanda Tamat Pendidikan Dan Pelatihan;
d. dasar pelaksanaan;
e. data peserta;
f. pernyataan “LULUS” (ditebalkan) dengan ukuran 14 (empat
belas);
g. tempat dan tanggal pelaksanaan;
h. nama dan tanda tangan Kepala BNN atau pejabat setingkat
dibawahnya;
i. foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6 cm;
j. cap/stempel halaman muka Surat Tanda Tamat Pendidikan
Dan Pelatihan dengan logo BNN; dan (cek tentang
penggunaan logo).
6. Halaman belakang berisi:
a. Daftar materi pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Penyuluh Narkoba sesuai dengan kurikulum;
dan
b. Tanda tangan pejabat yang bertanggung jawab secara
langsung pada penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN.
BAB VI : MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring
Monitoring merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengawasi atau memantau proses dan perkembangan
pelaksanaan program Pendidikan dan pelatihan dengan fokus
untuk mendapatkan informasi mengenai proses pelaksanaan
program, baik menyangkut proses pengambilan keputusan,
pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, maupun
pengelolaan proses belajar mengajar pada Pendidikan dan
pelatihan.
Monitoring dilakukan untuk tujuan supervisi dengan
penekanan pada pemantauan proses pelaksanaan program dan
sedapat mungkin tim/petugas memberikan saran untuk
mengatasi masalah yang terjadi. Hasil monitoring digunakan
sebagai umpan balik untuk penyempurnaan pelaksanaan
program-program Pendidikan dan pelatihan.
Monitoring dilakukan terhadap aspek penyelenggaraan
Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi
BNN, yang meliputi:
1. Proses pembelajaran;
2. Kinerja tenaga kediklatan dan peserta; dan
3. Aspek teknis penyelenggaraan.

B. Evaluasi
Setelah selesai penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN akan diadakan
evaluasi menyeluruh untuk menyediakan informasi tentang
sejauh mana suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut
telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu
standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara
keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila
dibandingkan dengan harapan- harapan yang ingin diperoleh.
Dalam pengertian yang lain, evaluasi adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai.
Dengan kata lain, Evaluasi merupakan suatu proses
sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pelaksanaan program Pendidikan dan pelatihan
dengan kriteria tertentu untuk keperluaan pembuatan keputusan.
1. Tujuan Evaluasi Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN, sebagai berikut:
a. Memperoleh informasi (umpan balik) bagi penyempurnaan
kurikulum, program, metode pembelajaran, proses seleksi
peserta, penyediaan sarana dan prasarana bagi
penyelenggara pendidikan dan pelatihan, sesuai dengan
kebutuhan instansi penyelenggara/pengirim peserta;
b. Mengetahui tingkat penyerapan peserta Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN dalam
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap selama dan
setelah proses pendidikan dan pelatihan berlangsung; dan
c. Menentukan kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan.
2. Manfaat Evaluasi Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN, sebagai berikut:
a. Mengetahui ukuran keberhasilan Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN;
b. Menjadi alat bantu pelatihan atau alat bantu proses
pembelajaran;
c. Memperoleh informasi tentang kualitas dan kuantitas hasil
pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan;
d. Mengetahui kesesuaian program Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN
dengan kebutuhan unit kerja/instansi peserta
pendidikan dan pelatihan; dan
e. Membuka kemungkinan untuk memperbaiki dan
menyesuaikan program Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN dengan
perkembangan keadaan dan kebutuhan masyarakat.
3. Sasaran Evaluasi Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN, sebagai berikut:
a. Aspek masukan Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN meliputi peserta, tenaga
kediklatan, penyelenggara, fasilitas, sistem administrasi;
b. Aspek proses Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional
Konselor adiksi BNN meliputi metode pelatihan yang
dipakai, isi kurikulum, teknis penilaian, bimbingan,
serta pelaksanaan proses pembelajaran di lapangan; dan
c. Aspek keluaran (produk Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN), yaitu tingkat
pencapaian hasil pelajar / prestasi belajar yang diraih
oleh masing-masing peserta, meliputi pengetahuan, sikap,
keterampilan, dan kinerja peserta selama dan setelah
mengikuti Pendidikan dan pelatihan.
4. Evaluasi terhadap Peserta Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN, dilakukan untuk mengetahui
tingkat standar kompetensi dari peserta. Evaluasi terhadap
peserta Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional
Konselor adiksi BNN dilakukan oleh pengajar dan
penyelenggara dilaksanakan dengan 3 (tiga) tahap, sebagai
berikut:
a. Evaluasi Awal Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN (Pre-test), dilaksanakan
oleh penyelenggara Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Penyuluh Narkoba terhadap peserta sebelum
pemberian materi dilaksanakan. Evaluasi ini bermaksud
untuk mengetahui perilaku awal (entering behavior)
peserta ketika akan mengikuti Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN.
b. Evaluasi Proses Belajar bertujuan untuk mengetahui
tingkat pencapaian tujuan program Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN secara
keseluruhan dan peringkat peserta dalam kelompoknya.
Evalusi ini dilakukan terhadap seluruh peserta selama
proses Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional
Konselor adiksi BNN berlangsung, dengan cara
melakukan pengamatan dan penilaian yang meliputi dua
aspek sikap dan perilaku dan aspek penguasaan materi
dan praktek.
c. Evaluasi Akhir bertujuan untuk menentukan nilai
akhir peserta. Nilai akhir diperoleh dari nilai sikap dan
perilaku, nilai formatif, nilai tugas/kertas kerja/laporan,
nilai diskusi/seminar, dan nilai sumatif.
2) Evaluasi Pasca Pendidikan dan pelatihan
Evaluasi Pasca Pendidikan dan pelatihan merupakan
sarana untuk mengukur dan menilai kompetensi seseorang
yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga
kegiatan ini perlu direncanakan secara obyektif dan dapat
menjadi umpan balik untuk merencanakan kembali
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Konselor adiksi
BNN di masa mendatang.
Evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan dibutuhkan untuk
mengambil keputusan tentang efektifitas hasil pendidikan dan
pelatihan di lingkungan Balai Pendidikan dan pelatihan.
Dalam melakukan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan,
diperlukan sebuah perencanaan, tujuan, sasaran dan
instrumen yang akan digunakan agar menghasilkan sebuah
analisa dan kesimpulan yang baik untuk mendukung
pengambilan keputusan yang tepat sasaran.
Data Evaluasi Pasca Pendidikan dan pelatihan diperoleh
melalui wawancara kepada sejumlah alumni peserta, teman
sejawat alumni peserta, dan Atasan alumni peserta dengan
menggunakan sampel untuk mewakili populasi penelitian,
sehingga dapat disebut bahwa rancangan evaluasi pasca
pelatihan ini adalah penelitian eksporatif dengan pendekatan
survei. Hasil evaluasi tersebut selanjutnya disampaikan
kepada pimpinan instansi peserta.
Evaluasi pasca Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan oleh
penyelenggara Pendidikan dan pelatihan terhadap peserta
Pendidikan dan pelatihan minimal 6 (enam) bulam setelah
peserta kembali ke instansinya masing-masing.
Evaluasi pasca Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk
mengetahui sebagai berikut:
a) Kemampuan para alumni dalam
menerapkan pengetahuan/keterampilan pada
pelaksanaan tanggung jawab/kewajiban yang
menyertai jabatan yang dipangkunya;
b) Pendayagunaan potensi para alumni dalam Jabatan
Fungsional;
c) Kontribusi alumni Pendidikan dan pelatihan terhadap
kualitas output instansi tempat alumni bekerja;
d) Usulan, saran dan rekomendasi peningkatan kualitas
Pendidikan dan pelatihan.

5. Evaluasi terhadap Pengajar


Evalusi terhadap pengajar Pendidikan dan pelatihan
dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan pengajar dalam
melaksanakan tugasnya. Evaluasi terhadap pengajar
dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara Pendidikan
dan pelatihan. Evalusi terhadap pengajar meliputi tiga belas
unsur kompetensi sebagai berikut:
a. penguasaan materi;
b. kesiapan tenaga pengajar;
c. sistematika penyajian;
d. kemampuan menyajikan materi/fasilitasi;
e. ketepatan waktu, kehadiran dan cara menyajikan;
f. penggunaan metode dan sarana Pendidikan dan pelatihan;
g. sikap dan perilaku;
h. cara menjawab pertanyaan dari peserta;
i. penggunaan bahasa;
j. pemberian motivasi belajar kepada peserta;
k. pencapaian tujuan instruksional;
l. kerapihan berpakaian; dan
m. kerjasama antar pengajar (dalam tim).

6. Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan


Evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
bertujuan untuk mengetahui persepsi peserta pendidikan dan
pelatihan terhadap penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan. Informasi ini penting bagi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan untuk memperbaiki
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di masa
mendatang.

Informasi yang perlu dijaring dari peserta pendidikan dan


pelatihan mengenai penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan antara lain:
a. Manfaat program dan relevansi program terhadap
pekerjaan;
b. Hubungan antara materi pendidikan dan pelatihan dan
kualitas materi pendidikan dan pelatihan;
c. Metode pembelajaran yang dilakukan;
d. Jumlah peserta dalam satu kelas dan kesempatan
berinteraksi di kelas;
e. Lama waktu/durasi pendidikan dan pelatihan, serta
alokasi waktu pendidikan dan pelatihan untuk masing-
masing mata Pendidikan dan pelatihan, jadwal, dan data
urutan pembelajaran, serta ketepatan waktu pendidikan
dan pelatihan;
f. Pelayanan penyelenggara dalam melayani peserta dan
tenaga widyaiswara, antara lain kualitas makanan,
kualitas akomodasi, kualitas ruang kelas, ruang
lainnya, kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan
pelatihan, alat bantu pembelajaran pendidikan dan
pelatihan, keefektifan staf dan administrasi
penyelenggaraan.
Evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan dilakukan dengan membagikan daftar isian yang
perlu diisi oleh peserta pendidikan dan pelatihan. Dalam
pengantar perlu ditekankan bahwa daftar isian mohon diisi
apa adanya, tidak mencantumkan nama atau tanda tangan
pengisi, dan evaluasi tidak akan dihubungkan dengan prestasi
peserta dalam pendidikan dan pelatihan.
BAB VII : PENUTUP

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan


Jabatan Fungsional Konselor adiksi Badan Narkotika Nasional ini
merupakan acuan untuk dilaksanakan sebagai pedoman dengan
sebaik-baiknya.

KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA,

HERU WINARKO

Anda mungkin juga menyukai