PENYELENGGARAAN
PELATIHAN JABATAN
FUNGSIONAL KONSELOR
ADIKSI
DAFTAR ISI
Cover
Daftar isi
BAB I : KURIKULUM
A. KONSELOR ADIKSI JENJANG PERTAMA ( Hal. 3-20)
a. Struktur Kurikulum
b. Ringkasan Materi
B. KONSELOR ADIKSI JENJANG MUDA( Hal. 20-32)
a. Struktur Kurikulum
b. Ringkasan Materi
C. KONSELOR ADIKSI JENJANG MADYA( Hal. 32-46)
a. Struktur Kurikulum
b. Ringkasan Materi
BAB II : PESERTA
BAB IV : FASILITAS
2
BAB I : KURIKULUM
NO Mata Diklat JP
1 2 3
A. Pengantar
1 Pengarahan Program (Jam Pimpinan) 2 Jam
2 Tes Kesehatan (UT) & Psikometri 3
3 Tes Pengetahuan Awal (Pre&Post Test) 2
4 Building Learning Comitment (BLC) 3
5 Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme 2 Jam
B. Mata Pelajaran Utama
1 Kode Etik Konselor Adiksi 18
2 Pengenalan dan Instrumen Skrining (ASSIST) 9
3 Pengenalan dan Praktik Asesmen (Informed Concent) 15
4 Analisa dan Rencana Terapi 3
5 Dasar Adiksi dan Permasalahannya 9
6 Konseling Dasar Adiksi 9
7 Program Rehabilitasi Berkelanjutan (Continuum Of Care) 6
8 Modalitas Terapi 3
9 Pendekatan pada Kelompok Khusus 3
10 Pendampingan Gangguan Medis dan Mental 9
11 Praktik Pendampingan Klien (Beresiko Aktifitas Rutin) 18
12 Orientasi Layanan Rehabilitasi 3
13 Krisis Intervensi 3
C. Mata Pelajaran Penunjang
1 Skrining Intervensi Lapangan (SIL) 6
2 Psikoedukasi Klien, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas 6
3 Konseling Keluarga dan Kelompok 3
4 Manajemen Kasus (Pemantauan, Refferal, Home Visit ) 3
5 Pencatatan dan Pelaporan 3
6 Supervisi dan Konsultasi 3
D. Lain – lain
1 Pengembangan Profesi 3
2 Evaluasi dan RTL 3
TOTAL : 146 JP 4 Jam
(16 Hari)
3
b. Ringkasan Materi
A. Pengantar
1. Pengarahan Program
a. Deskripsi :
Dalam mengikuti kegiatan ini, peserta diberikan penjelasan mengenai latar
belakang, tujuan, dan sasaran. Peserta juga menerima pengarahan program
Pendidikan dan Pelatihan Konselor adiksi secara komprehensif terkait
penjelasan tentang visi, misi, tugas pokok, fungsi dan kebijakan sesuai
dengan instansinya masing-masing.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat paham akan tugas, fungsinya
dan mendemonstrasikan peranannya sebagai Konselor Adiksi Jenjang
Pertama secara profesional.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:
1) Menyebutkan Latar belakang, Tujuan, Sasaran, Dasar Hukum dan
3
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Mengetahui kondisi kesehatan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
2) Memahami kondisi diri sebagai individu dan perbedaannya dengan
kelompok baik dari aspek pengetahuan, kemampuan, sikap dan
kepribadian.
3) Menjelaskan kondisi kesehatan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
d. Materi
1) Pengetahuan Kesehatan.
2) Tes Kesehatan Pemeriksaan Urine.
3) Kondisi Diri dalam Aspek Pengetahuan.
4) Sikap dan Kepribadian.
5) Perbedaan Individu dan Kelompok.
3
Mata Diklat ini membahas diri sendiri, orang lain, pemilihan/penetapan
ketua kelas dan pembuatan komitmen kelas.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat belajar mengenali diri
sendiri, orang lain dan lingkungan, pemimpin dalam kelompok serta
berkomitmen terhadap kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan Nilai-nilai, kebiasaan diri dan orang lain.
2) Membentuk pengurus kelas.
3) Menyepakati komitmen bersama dalam mencapai tujuan pembelajaran.
d. Materi
1) Pengenalan diri sendiri, orang lain dan kelompok.
2) Peran pemimpin dalam kelompok.
3) Pengertian komitmen bersama.
4) Kesepakatan komitmen dalam mencapai tujuan bersama.
4
4) Makna Nasionalisme Pancasila dalam Membangun Nilai-nilai Organisasi
BNN dan Instansi terkait.
5
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan latar
belakang, definisi, tujuan skrining, praktik skrining, penghitungan, dan
analisa hasil ASSIST serta Brief Counseling hasil ASSIST sesuai standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan latar belakang, definisi dan tujuan dari skrining.
2) Menerapkan instrumen ASSIST dalam melaksanakan skrining.
3) Melakukan penghitungan dan analisa hasil ASSIST.
4) Memutuskan intervensi yang tepat sesuai hasil skrining ASSIST.
5) Mengukur keberhasilan brief counseling secara efektif.
d. Materi
1) Latar Belakang, pengertian dan tujuan skrining.
2) Instrumen skrining.
3) ASSIST (definisi, alasan dan pelaksanaan).
4) Administrasi kuesioner.
5) Skoring dan Interpretasi.
6) Intervensi singkat.
7) Asesmen/rujukan (resiko tinggi).
8) Praktek skrining, penghitungan, dan analisa hasil ASSIST.
9) Brief counseling (Hasil ASSIST dan evaluasi).
6
3) Asesmen menggunakan ASI IPWL (Teknik Komunikasi dalam Asesmen,
Tata cara pengisian ASI dan Skala pewawancara).
4) Praktek asesmen dengan ASI IPWL dan penghitungan hasil ASI IPWL.
7
2) Menjelaskan prinsip adiksi (penyakit otak dan komunikasi otak).
3) Menjelaskan karakteristik, efek dan konsekuensi penggunaan dari tiap
jenis zat psikoaktif.
4) Menggali permasalahan psikis, fisik dan sosial.
d. Materi
1) Definisi dan terminologi adiksi.
2) Prinsip Adiksi (penyakit otak dan komunikasi otak).
3) Penggolongan,klasifikasi dan cara kerja zat psikoaktif.
4) Zat Psikoaktif dan pengaruhnya didalam otak (Komunikasi Otak).
5) Karakteristik, efek, dan konsekuensi penggunaan zat psikoaktif.
6) Penggunaan zat psikoaktif di masyarakat.
8
Mata diklat ini membahas Konsep dan alur layanan rehabilitasi
berkelanjutan sejak awal hingga akhir rawatan. Rehabilitasi berkelanjutan
dilakukan secara kontinue dalam satu kesatuan layanan yang terintegrasi.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat menerapkan
konsep; prinsip dasar; alur dan model-model program layanan rehabilitasi
yang diperlukan sejak awal hingga akhir secara berkelanjutan.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Memahami konsep; prinsip dasar; alur dan model-model progam
rehabilitasi berkelanjutan.
2) Menjelaskan layanan yang termasuk dalam komponen sebelum terapi;
terapi inti dan layanan rawat lanjut.
3) Mendemonstrasikan alur program rehabilitasi berkelanjutan.
d. Materi
1) Rehabilitasi berkelanjutan (konsep, dan prinsip dasar).
2) Alur rehabilitasi berkelanjutan dan pascarehab (pengertian, tujuan,
metode, layanan).
3) Model-model rehabilitasi (Rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial dan pasca
rehabilitasi).
4) Praktik program rehabilitasi berkelanjutan.
8. Modalitas Terapi
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas prinsip perawatan efektif; prinsip dan standar
dalam pelaksanaan terapi dan rehabilitasi; modalitas serta intervensi
rawatan yang mencakup definisi dan deskripsi singkat, populasi target,
tujuan, karakteristik, model dan metode perawatan, kekuatan bukti,
standar yang direkomendasikan, serta susunan petugas.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menjelaskan
prinsip perawatan efektif, prinsip dan standar dalam pelaksanaan terapi
dan rehabilitasi, serta modalitas dan intervensi rawatan secara baik dan
benar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Menjelaskan prinsip perawatan efektif.
2) Menjelaskan prinsip dan standar dalam pelaksanaan terapi dan
rehabilitasi.
3) Menjelaskan modalitas dan intervensi rawatan secara baik dan benar.
d. Materi
1) Prinsip perawatan efektif
2) Prinsip dan standar dalam pelaksanaan terapi dan rehabilitasi
3) Pengertian modalitas terapi dan intervensi rawatan
9
9. Pendekatan pada Kelompok Khusus
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas kebijakan pemerintah dalam penanganan
pendekatan kelompok-kelompok khusus (anak, remaja, perempuan dan
LGBT) dengan masalah adiksi. kelompok khusus merupakan populasi yang
mempunyai karakteristik tertentu yang membutuhkan intervensi khusus.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat memahami
pendekatan pada kelompok-kelompok khusus (anak, remaja, perempuan
dan LGBT) sesuai dengan kebijakan yang ada.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Mengenal kelompok-kelompok khusus (anak, remaja, perempuan dan
LGBT).
2) Mengetahui kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan
kelompok-kelompok khusus dengan masalah adiksi.
3) Mengetahui tahapan perkembangan dan ruang lingkup penatalaksanaan.
4) Memahami isu-isu yang terkait dengan kebutuhan fisiologis dan
psikologis pada kelompok-kelompok khusus.
5) Memahami resiko dan konsekuensi psikososial pada kelompok-kelompok
khusus serta perlindungan konfidential secara individual dalam program
terapi rehabilitasi adiksi.
d. Materi
1) Kelompok-kelompok khusus (anak, remaja, perempuan dan LGBT).
2) Kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan kelompok khusus
dengan masalah adiksi.
3) Tahapan perkembangan dan penatalaksanaan kelompok khusus.
4) Pengenalan tentang kelompok-kelompok khusus dan komunitas budaya
serta isu-isu klinis (fisiologis dan psikologis) terkait LGBT.
5) Privasi konfidential LGBT secara individual dalam program terapi
rehabilitasi adiksi.
10
2) Mengkategorikan gangguan medis dan mental (psikotik, skizofrenia dan
lain-lain).
3) Menerapkan pendampingan klien dengan gangguan medis dan mental.
d. Materi
1) Pengertian Gangguan Medis dan Mental.
2) Gangguan Psikiatri (psikotik, skizofrenia dan lain-lain).
3) Hubungan penggunaan zat psikoaktif dengan gangguan medis
(HIV,Hepatitis,TBC) dan mental (psikotik, gangguan kepribadian, cemas,
mood).
4) Pendampingan klien dengan gangguan medis dan mental.
11
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat memahami sebuah
krisis, penyebabnya, manajemen krisis, pengelolaan resiko bunuh diri
sesuai dengan standar yang berlaku.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menjelaskan definisi dari krisis intervensi
2) Memahami sebuah krisis dan penyebabnya
3) Menerapkan manajemen krisis
4) Mendemonstrasikan pengelolaan resiko bunuh diri
d. Materi
1) Definisi dari krisis intervensi
2) Kondisi krisis dan penyebabnya
3) Manajemen krisis
4) Pengelolaan resiko bunuh diri
12
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas psikoedukasi. Psikoedukasi diberikan kepada
klien, keluarga, kelompok dan komunitas mengenai penyalahgunaan
narkoba dan perubahan perilaku yang terjadi serta konsekuensinya.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan psikoedukasi sesuai dengan kebutuhan yang ada.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menyebutkan pengertian psikoedukasi klien, keluarga, kelompok dan
komunitas.
2) Memahami materi penyalahgunaan narkoba dan perubahan perilaku
yang terjadi serta konsekuensinya.
3) Mendemonstrasikan keterampilan psikoedukasi klien, keluarga,
kelompok dan komunitas.
d. Materi
1) Penyalahgunaan narkoba.
2) Perubahan perilaku.
3) Konsekuensi penyalahgunaan narkoba.
4) Microteaching.
13
a) Pertemuan pra-kelompok.
b) Peran dan fungsi kelompok dalam pemulihan.
c) Tipe-tipe kelompok (keanggotaan, jangka waktu dan fokus).
4. Manajemen Kasus
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengelolaan kasus bagi rawatan pengguna
narkoba dan keterampilan praktik seperti perencanaan, jejaring, monitoring,
advokasi, konsultasi, kolaborasi, pemantauan, home visit dan refferal.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan manajemen kasus ke dalam lingkup praktik sesuai dengan
standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menjelaskan definisi dan kegiatan manajemen kasus.
2) Memahami prinsip dan fungsi manajemen kasus.
3) Menggali kapital pemulihan personal.
4) Menerapkan kegiatan manajemen kasus.
d. Materi
1) Definisi dan kegiatan manajemen kasus.
2) Delapan prinsip manajemen kasus
3) Lima fungsi manajemen kasus
4) Kapital pemulihan personal.
5) Praktik manajemen kasus.
14
4) Menyesuaikan jenis dan periode pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
peraturan yang berlaku
5) Melengkapi sistem informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi
d. Materi
1) Manfaat pencatatan dan pelaporan.
2) Bentuk pencatatan dan pelaporan.
3) Jenis formulir standar pencatatan dan pelaporan.
4) Standar pencatatan dan pelaporan.
5) Sistem informasi (system rehabilitasi nasional).
15
3) Karya Tulis Ilmiah Buku dan Non Buku.
4) Metode Penelitian.
5) Penulisan jurnal nasional dan internasional.
6) Publikasi karya tulis ilmiah.
7) Laporan hasil kegiatan ilmiah (tulisan ilmiah-artikel, makalah, naskah
- lain
2) Presentasi RTL
3) Diskusi kasus
NO Mata Diklat JP
1 2 3
A. Pengantar
1 Pengarahan Program (Jam Pimpinan) 2 Jam
2 Tes Kesehatan (UT) & Psikometri 3
3 Tes Pengetahuan Awal (Pre&Post Test) 2
4 Building Learning Comitment (BLC) 3
5 Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme 2 Jam
B. Mata Pelajaran Utama
1 Kode Etik Konselor Adiksi 9
2 Pengenalan dan Praktik Asesmen (Informed Concent) 6
16
3 Analisa dan Rencana Terapi 6
4 Dasar Adiksi dan Permasalahannya 3
5 Konseling Lanjutan (Motivational Interviewing) 18
6 Program Rehabilitasi Berkesinambungan (Continuum Of Care) 3
7 Pendekatan pada Kelompok Khusus 6
8 Pendampingan Gangguan Medis dan Mental 6
9 Praktik Pendampingan Klien (Beresiko dan Aktifitas Rutin) 6
10 Orientasi Layanan Rehabilitasi 3
11 Krisis Intervensi 6
C. Mata Pelajaran Penunjang
1 Skrining Intervensi Lapangan (SIL) 6
2 Psikoedukasi Klien, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas 3
3 Konseling Keluarga dan Kelompok 6
4 Manajemen Kasus (Pemantauan, Refferal, Home Visit ) 6
5 Pencatatan dan Pelaporan 3
6 Supervisi dan Konsultasi 6
D. Lain – lain
1 Pengembangan Profesi 6
2 Evaluasi dan RTL 3
TOTAL :119 JP 4 Jam
13 Hari
b. Ringkasan Materi
A.Pengantar
B. Mata Pelajaran Utama
1. Kode Etik Konselor Adiksi
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas tentang latar belakang, tujuan, definisi, prinsip
kode etik serta model pengambilan keputusan secara etis bagi konselor
adiksi dalam melaksanakan layanan. Kode etik ini menjadi landasan dalam
menghadapi dan menyelesaikan keluhan serta permasalahan yang ada.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat menganalisis
pelaksanaan pemberian layanan model pengambilan keputusan secara etis
sesuai pedoman.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
4) Mempraktikkan kode etik
5) Menganalisis model pengambilan keputusan secara etis.
d. Materi
1) Model-model Pengambilan Keputusan Secara Etis (Model White and
Popovitch).
2) Kasus-kasus sehubungan dengan pelanggaran kode etik.
17
2. Asesmen dan Informed Consent
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas adiksi sebagai penyakit otak yang mempengaruhi
pengaturan perilaku; assesmen dan prosesnya; diagnosis dan
penatalaksanaan awal; akurasi diagnosis awal; identifikasi jenis rehabilitasi
yang efektif dan efisien.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat melakukan praktik
ASI IPWL dan menganalis sesuai dengan standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menerapkan asesmen ASI IPWL.
2) Menentukan perhitungan hasil ASI IPWL.
3) Menganalisis pelaksanaan ASI IPWL.
4) Mendiagnosis permasalahan klien berdasarkan hasil ASI IPWL.
d. Materi
1) Asesmen menggunakan ASI IPWL (Teknik Komunikasi dalam Asesmen,
Tata cara pengisian ASI dan Skala pewawancara).
2) Praktik asesmen dengan ASI IPWL.
3) Penghitungan hasil ASI IPWL.
4) Analisis ASI IPWL.
18
2) Menentukan rencana terapi dan pengembangannya berdasarkan
kebutuhan klien.
3) Mendeteksi rencana terapi sesuai kebutuhan klien.
d. Materi
1) Rencana terapi.
2) Hubungan asesmen dan rencana terapi.
3) Pengembangan rencana terapi.
4) Praktik pembuatan rencana terapi.
19
1) Menjelaskan Pengertian, Konsep, Kegunaan dari MI.
2) Memahami prinsip dasar dan langkah-langkah MI.
3) Mempraktikan teknik MI.
4) Menganalisis efektifitas pelaksanaan MI.
5) Mengembangkan pelaksanaan MI sesuai kebutuhan klien
d. Materi
1) Prinsip-Prinsip dan teknik MI.
2) Praktik Konseling MI.
3) Analisis dan pengembangan MI.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat memahami
pendekatan pada kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan
perempuan sesuai dengan kebijakan yang ada.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Mengenal kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan perempuan.
20
2) Mengetahui kebijakan pemerintah dalam penanganan kelompok-kelompok
khusus anak, remaja, dan perempuan dengan masalah adiksi.
3) Mengetahui tahapan perkembangan dan ruang lingkup penatalaksanaan.
4) Memahami isu-isu yang terkait dengan kebutuhan fisiologis dan
psikologis pada kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan
perempuan.
5) Memahami resiko dan konsekuensi psikososial pada kelompok-kelompok
khusus anak, remaja, dan perempuan serta perlindungan secara
individual dalam program terapi rehabilitasi adiksi.
d. Materi
1) Kelompok-kelompok khusus anak, remaja, dan perempuan.
2) Kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan kelompok khusus
anak, remaja, dan perempuan dengan masalah adiksi.
3) Tahapan perkembangan dan penatalaksanaan kelompok khusus anak,
remaja, dan perempuan .
4) Pengenalan tentang kelompok-kelompok khusus dan komunitas budaya
serta isu-isu klinis (fisiologis dan psikologis) terkait anak, remaja, dan
perempuan
5) Privasi konfidential secara individual dalam program terapi rehabilitasi
adiksi.
21
9. Praktik Pendampingan klien (Beresiko dan aktifitas Rutin)
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas pendampingan pada klien baik yang beresiko
maupun aktifitas rutin.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
pendampingan kepada klien beresiko dan aktifitas rutin sesuai dengan
standar yang ada
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat :
1) Menentukan kondisi relapse, respon maladaptive penyebab relapse, trigger
dan craving.
2) Mencegah klien relapse.
3) Mengkarakteristikan langkah-langkah penerapan modal pemulihan
(dukungan kesehatan fisik, mental, keluarga, sosial, tempat tinggal,
lingkungan yang kondusif, dukungan sebaya, pekerjaan, penyelesaian
hukum, vokasional, pengembangan pendidikan dan integrasi ke
masyarakat).
d. Materi
1) Relapse (pengertian, definisi, faktor-faktor penyebab).
2) Relapse prevention.
3) Trigger dan craving.
4) Langkah - langkah penerapan modal pemulihan (dukungan kesehatan
fisik, mental, keluarga, sosial, tempat tinggal, lingkungan yang kondusif,
dukungan sebaya, pekerjaan, penyelesaian hukum, vokasional,
pengembangan pendidikan dan integrasi ke masyarakat).
5) Praktik Pendampingan.
22
1) Definisi dari krisis intervensi.
2) Kondisi krisis dan penyebabnya.
3) Manajemen krisis.
4) Pengelolaan resiko bunuh diri.
5) Diagnosa bunuh diri.
23
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Mendemonstrasikan keterampilan psikoedukasi klien, keluarga,
kelompok dan komunitas.
2) Menentukan kebutuhan psikoedukasi klien, keluarga, kelompok dan
komunitas.
3) Menganalisis pelaksanaan psikoedukasi
d. Materi
1) Penyalahgunaan narkoba.
2) Perubahan perilaku.
3) Konsekuensi penyalahgunaan narkoba.
4) Microteaching.
4. Manajemen Kasus
a. Deskripsi
24
Mata diklat ini membahas pengelolaan kasus bagi rawatan pengguna
narkoba dan keterampilan praktik seperti perencanaan, jejaring, monitoring,
advokasi, konsultasi, kolaborasi, pemantauan, home visit dan refferal.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan manajemen kasus ke dalam lingkup praktik sesuai dengan
standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menerapkan kegiatan manajemen kasus.
2) Menentukan prinsip dan fungsi manajemen kasus.
3) Menegaskan kapital pemulihan personal.
4) Menganalisis manajemen kasus.
d. Materi
1) Manajemen kasus.
2) Delapan prinsip manajemen kasus
3) Lima fungsi manajemen kasus
4) Kapital pemulihan personal.
5) Praktik manajemen kasus.
25
6. Supervisi dan Konsultasi
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengamatan dan analisis konsultasi.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
supervisi dan konsultasi secara baik dan benar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Mendeskripsikan pengertian supervisi dan konsultasi.
2) Menguraikan ciri-ciri supervisi dan konsultasi.
3) Memahami model layanan konsultasi.
4) Membiasakan proses konsultasi.
d. Materi
1) Pengertian supervisi.
2) Ciri–ciri supervisi.
3) Model layanan konsultasi.
4) Proses konsultasi.
26
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas evaluasi program dan Rencana Tindak Lanjut
(RTL).
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
Evaluasi Program dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) rencana
diklat jabatan fungsional konselor adiksi jenjang muda.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
3) Menentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
4) Menerapkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
d. Materi
1) Rencana tindak lanjut antara lain: metode “SMART” atau “POAC” dan lain
- lain
2) Presentasi RTL
3) Diskusi kasus
27
3 Manajemen Kasus (Pemantauan, Refferal, Home Visit 6
)
4 Pencatatan dan Pelaporan 3
5 Supervisi dan Konsultasi 9
D. Lain – lain
1 Pengembangan Profesi 9
2 Pengembangan Layanan 3
3 Evaluasi dan RTL 3
TOTAL : 110 JP 4 Jam
11 Hari
Ringkasan Materi
A. Pengantar
1. Pengarahan Program
a. Deskripsi :
Dalam mengikuti kegiatan ini, peserta diberikan penjelasan mengenai latar
belakang, tujuan, dan sasaran. Peserta juga menerima pengarahan program
Pendidikan dan Pelatihan Konselor adiksi secara komprehensif terkait
penjelasan tentang visi, misi, tugas pokok, fungsi dan kebijakan sesuai
dengan instansinya masing-masing.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat paham akan tugas, fungsinya
dan menerapkan peranannya sebagai Konselor Adiksi Jenjang Madya secara
profesional.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:
1) Memahami latar belakang, tujuan, sasaran dan Pengarahan program
Pendidikan dan Pelatihan Konselor adiksi jenjang madya;
2) Mengetahui dan menerapkan sikap perilaku dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari sesuai dengan peraturan yang berlaku
d. Materi
1) Latar belakang, Tujuan, Sasaran dan Pengarahan program Pendidikan
dan Pelatihan Konselor adiksi.
2) Dasar hukum diklat konselor adiksi ahli madya.
3) Tugas pokok dan fungsi konselor adiksi ahli madya.
4) Peranan profesi konselor adiksi jenjang madya.
5) Program jabatan fungsional konselor adiksi jenjang madya.
6) Kebijakan jabatan fungsional konselor adiksi sesuai dengan instansinya.
28
Setelah mengikuti proses ini peserta dapat mengetahui melalui bukti secara
objektif bahwa yang bersangkutan tidak/terbebas dari penggunaan narkoba
dan memiliki kepribadian yang adaftif.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Mengetahui kondisi kesehatan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
2) Memahami kondisi diri sebagai individu dan perbedaannya dengan
kelompok baik dari aspek pengetahuan, kemampuan, sikap dan
kepribadian.
3) Menjelaskan kondisi kesehatan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
d. Materi
1) Pengetahuan Kesehatan.
2) Tes Kesehatan Pemeriksaan Urine.
3) Kondisi Diri dalam Aspek Pengetahuan.
4) Sikap dan Kepribadian.
5) Perbedaan Individu dan Kelompok.
29
4. Building Learning Comitment (BLC)
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas diri sendiri, orang lain, pemilihan/penetapan
ketua kelas dan pembuatan komitmen kelas.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat belajar mengenali diri
sendiri, orang lain dan lingkungan, pemimpin dalam kelompok serta
berkomitmen terhadap kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan Nilai-nilai, kebiasaan diri dan orang lain.
2) Membentuk pengurus kelas.
3) Menyepakati komitmen bersama dalam mencapai tujuan pembelajaran.
d. Materi
1) Pengenalan diri sendiri, orang lain dan kelompok.
2) Peran pemimpin dalam kelompok.
3) Pengertian komitmen bersama.
4) Kesepakatan komitmen dalam mencapai tujuan bersama.
30
1) Pengertian Umum Nasionalisme dalam Pacasila
2) Internalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme
3) Nilai-Nilai Organisasi BNN dan Instansi terkait
4) Makna Nasionalisme Pancasila dalam Membangun Nilai-nilai Organisasi
BNN dan Instansi terkait
31
1) Menganalisis hasil asesmen dengan menggunakan ASI IPWL
2) Mengevaluasi perhitungan hasil ASI IPWL.
d. Materi
1) Pengenalan dan cara pengisian Addiction Severity Index
2) Perhitungan Hasil ASI IPWL
32
3) Menyusun perencanaan dan pengembangan sesi Konseling Perilaku
Kognitif sesuai kebutuhan klien
d. Materi
1) Pengertian, konsep, teori dan prinsip dasar pelaksanaan konseling
lanjutan menggunakan teknik Konseling Perilaku Kognitif
2) Teknik Konseling Perilaku Kognitif dalam layanan
3) Peran konselor dalam Konseling Perilaku Kognitif dalam merancang dan
mengembangkan rencana harian klien sesuai kebutuhan
33
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Menentukan kelompok khusus LGBT.
2) Menentukan penggolongan, derajat keparahan dan ruang lingkup
penatalaksanaan.
3) Menganalisis isu-isu yang terkait dengan kebutuhan fisiologis dan
psikologis pada kelompok khusus LGBT
4) Menganalisis kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan
kelompok khusus LGBT dengan masalah adiksi.
d. Materi
1) Kelompok khusus LGBT.
2) Penggolongan, derajat keparahan dan ruang lingkup kelompok khusus
LGBT.
3) Tahapan perkembangan dan penatalaksanaan kelompok khusus LGBT.
4) Pengenalan komunitas budaya serta isu-isu klinis (fisiologis dan
psikologis) terkait LGBT.
5) Kebijakan pemerintah dalam penanganan pendekatan kelompok khusus
LGBT dengan masalah adiksi.
34
Mata Diklat ini membahas pendampingan pada klien baik yang beresiko
maupun aktifitas rutin. ]
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat mengevaluasi
pendampingan kepada klien beresiko dan aktifitas rutin sesuai dengan
standar yang ada
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat :
1) Menganalisis kondisi relapse, respon maladaptive penyebab relapse,
9. Krisis Intervensi
a. Deskripsi
Mata Diklat ini membahas Krisis intervensi; kesehatan mental dan krisis;
penyebab dan manajemen krisis termasuk pengelolaan bunuh diri.
b. Hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat menganalisis
sebuah krisis, penyebabnya, manajemen krisis, pengelolaan resiko bunuh
diri sesuai dengan standar yang berlaku.
c. Indikator hasil belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menganalisis sebuah krisis dan penyebabnya
2) Menanggulangi manajemen krisis
3) Menanggulangi pengelolaan resiko bunuh diri
d. Materi
1) Kondisi krisis dan penyebabnya
2) Manajemen krisis
3) Pengelolaan resiko bunuh diri
35
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas psikoedukasi. Psikoedukasi diberikan kepada
klien, keluarga, kelompok dan komunitas mengenai penyalahgunaan
narkoba dan perubahan perilaku yang terjadi serta konsekuensinya.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan psikoedukasi sesuai dengan kebutuhan yang ada.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menerapkan keterampilan psikoedukasi klien, keluarga, kelompok dan
komunitas.
2) Menganalisis materi penyalahgunaan narkoba dan perubahan perilaku
yang terjadi serta konsekuensinya.
3) Menganalisis pelaksanaan psikoedukasi
d. Materi
1) Penyalahgunaan narkoba.
2) Perubahan perilaku.
3) Konsekuensi penyalahgunaan narkoba.
4) Microteaching.
36
b) Peran dan fungsi kelompok dalam pemulihan.
c) Tipe-tipe kelompok (keanggotaan, jangka waktu dan fokus).
3. Manajemen Kasus
a. Deskripsi
Mata diklat ini membahas pengelolaan kasus bagi rawatan pengguna
narkoba dan keterampilan praktik seperti perencanaan, jejaring, monitoring,
advokasi, konsultasi, kolaborasi, pemantauan, home visit dan refferal.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat kompeten
melakukan analisa manajemen kasus ke dalam lingkup praktik sesuai
dengan standar.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menegaskan kapital pemulihan personal.
2) Menganalisis manajemen kasus.
3) Mengevaluasi kegiatan manajemen kasus.
d. Materi
1) Kapital pemulihan personal.
2) Analisa dan evaluasi manajemen kasus.
37
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat dapat melakukan
analisis hasil supervisi terhadap intervensi dan pendampingan yang
dilakukan bagi klien dan menentukan tindak lanjut yang sesuai.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat:
1) Menganalisis hasil supervisi untuk dilaporkan.
2) Mengevaluasi proses konsultasi
3) Mengembangkan cara-cara melakukan case conference.
d. Materi
1) Cara-cara melakukan supervisi.
2) Teknik pelaporan.
3) Case conference.
internasional
d. Materi
1) Kebijakan penulisan KTI bagi Konselor Adiksi
2) Kaidah, Tata Cara, dan Sistematika Pemulisan KTI.
3) Karya Tulis Ilmiah Buku dan Non Buku.
4) Metode Penelitian.
5) Penulisan jurnal nasional dan internasional.
6) Publikasi karya tulis ilmiah
7) Laporan hasil kegiatan ilmiah (tulisan ilmiah-artikel, makalah, naskah
siaran radio, tulisan ilmiah popular; Buku-buku pelajaran, modul,
diktat, terjemahan; Laporan Hasil kegiatan ilmiah.
38
Mata Diklat ini membahas tentang: Evaluasi Program dan Rencana Tindak
Lanjut RTL) meliputi komponen Pengertian, Fungsi dan Tujuan Konseling
dan manajemen program yang esensial untuk memperbaiki layanan
konseling yang diselenggarakan konselor.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat melakukan
Evaluasi Program dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) rencana
diklat jabatan fungsional konselor adiksi tingkat Madya.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta dapat:
1) Membuat rencana tindak lanjut yang akan dilakukan.
2) Menerapkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan.
d. Materi
1) Rencana tindak lanjut antara lain: metode “SMART” atau “POAC” dan
lain - lain
2) Presentasi RTL
3) Diskusi kasus
39
BAB II : PESERTA
40
1. Setiap pegawai yang memiliki persyaratan sebagaimana tersebut di
atas akan menjadi calon peserta; dan
2. Calon peserta sebagaimana dimaksud dalam angka 1 (satu)
ditetapkan melalui surat perintah dari masing satker
(Permenkumham Nomor 19 tahun 2015 bab III tentang tata cara
pengajuan calon peserta).
41
BAB III : TENAGA KEDIKLATAN
1
B. Penugasan
1. Data tenaga akademis harus sudah diterima Balai Diklat BNN
3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan kegiatan;
2. Dalam hal tenaga akademis berhalangan, maka
pemberitahuan ketidaksanggupan mengajar harus
diberitahukan 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan;
dan
3. Tenaga akademis yang berhalangan hadir akan digantikan oleh
tenaga akademis lainnya.
BAB IV : FASILITAS
A. Bagi Peserta
1. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan diberikan kepada
Peserta Diklat yang telah menyelesaikam seluruh program
dengan baik dan dinyatakan lulus.
2. Jenis dan bentuk, serta ukuran Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan ditetapkan oleh Kepala Badan
Narkotika Nasional.
3. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan ditandantangani
oleh Pimpinan Kepala Balai Diklat terakreditasi bersama
Instansi Pembina.
A. Monitoring
Monitoring merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengawasi atau memantau proses dan perkembangan
pelaksanaan program Pendidikan dan pelatihan dengan fokus
untuk mendapatkan informasi mengenai proses pelaksanaan
program, baik menyangkut proses pengambilan keputusan,
pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, maupun
pengelolaan proses belajar mengajar pada Pendidikan dan
pelatihan.
Monitoring dilakukan untuk tujuan supervisi dengan
penekanan pada pemantauan proses pelaksanaan program dan
sedapat mungkin tim/petugas memberikan saran untuk
mengatasi masalah yang terjadi. Hasil monitoring digunakan
sebagai umpan balik untuk penyempurnaan pelaksanaan
program-program Pendidikan dan pelatihan.
Monitoring dilakukan terhadap aspek penyelenggaraan
Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi
BNN, yang meliputi:
1. Proses pembelajaran;
2. Kinerja tenaga kediklatan dan peserta; dan
3. Aspek teknis penyelenggaraan.
B. Evaluasi
Setelah selesai penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN akan diadakan
evaluasi menyeluruh untuk menyediakan informasi tentang
sejauh mana suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut
telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu
standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara
keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila
dibandingkan dengan harapan- harapan yang ingin diperoleh.
Dalam pengertian yang lain, evaluasi adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai.
Dengan kata lain, Evaluasi merupakan suatu proses
sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pelaksanaan program Pendidikan dan pelatihan
dengan kriteria tertentu untuk keperluaan pembuatan keputusan.
1. Tujuan Evaluasi Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN, sebagai berikut:
a. Memperoleh informasi (umpan balik) bagi penyempurnaan
kurikulum, program, metode pembelajaran, proses seleksi
peserta, penyediaan sarana dan prasarana bagi
penyelenggara pendidikan dan pelatihan, sesuai dengan
kebutuhan instansi penyelenggara/pengirim peserta;
b. Mengetahui tingkat penyerapan peserta Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN dalam
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap selama dan
setelah proses pendidikan dan pelatihan berlangsung; dan
c. Menentukan kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan.
2. Manfaat Evaluasi Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN, sebagai berikut:
a. Mengetahui ukuran keberhasilan Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN;
b. Menjadi alat bantu pelatihan atau alat bantu proses
pembelajaran;
c. Memperoleh informasi tentang kualitas dan kuantitas hasil
pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan;
d. Mengetahui kesesuaian program Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN
dengan kebutuhan unit kerja/instansi peserta
pendidikan dan pelatihan; dan
e. Membuka kemungkinan untuk memperbaiki dan
menyesuaikan program Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN dengan
perkembangan keadaan dan kebutuhan masyarakat.
3. Sasaran Evaluasi Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN, sebagai berikut:
a. Aspek masukan Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN meliputi peserta, tenaga
kediklatan, penyelenggara, fasilitas, sistem administrasi;
b. Aspek proses Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional
Konselor adiksi BNN meliputi metode pelatihan yang
dipakai, isi kurikulum, teknis penilaian, bimbingan,
serta pelaksanaan proses pembelajaran di lapangan; dan
c. Aspek keluaran (produk Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN), yaitu tingkat
pencapaian hasil pelajar / prestasi belajar yang diraih
oleh masing-masing peserta, meliputi pengetahuan, sikap,
keterampilan, dan kinerja peserta selama dan setelah
mengikuti Pendidikan dan pelatihan.
4. Evaluasi terhadap Peserta Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN, dilakukan untuk mengetahui
tingkat standar kompetensi dari peserta. Evaluasi terhadap
peserta Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional
Konselor adiksi BNN dilakukan oleh pengajar dan
penyelenggara dilaksanakan dengan 3 (tiga) tahap, sebagai
berikut:
a. Evaluasi Awal Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Konselor adiksi BNN (Pre-test), dilaksanakan
oleh penyelenggara Pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Penyuluh Narkoba terhadap peserta sebelum
pemberian materi dilaksanakan. Evaluasi ini bermaksud
untuk mengetahui perilaku awal (entering behavior)
peserta ketika akan mengikuti Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN.
b. Evaluasi Proses Belajar bertujuan untuk mengetahui
tingkat pencapaian tujuan program Pendidikan dan
pelatihan Jabatan Fungsional Konselor adiksi BNN secara
keseluruhan dan peringkat peserta dalam kelompoknya.
Evalusi ini dilakukan terhadap seluruh peserta selama
proses Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional
Konselor adiksi BNN berlangsung, dengan cara
melakukan pengamatan dan penilaian yang meliputi dua
aspek sikap dan perilaku dan aspek penguasaan materi
dan praktek.
c. Evaluasi Akhir bertujuan untuk menentukan nilai
akhir peserta. Nilai akhir diperoleh dari nilai sikap dan
perilaku, nilai formatif, nilai tugas/kertas kerja/laporan,
nilai diskusi/seminar, dan nilai sumatif.
2) Evaluasi Pasca Pendidikan dan pelatihan
Evaluasi Pasca Pendidikan dan pelatihan merupakan
sarana untuk mengukur dan menilai kompetensi seseorang
yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga
kegiatan ini perlu direncanakan secara obyektif dan dapat
menjadi umpan balik untuk merencanakan kembali
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Konselor adiksi
BNN di masa mendatang.
Evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan dibutuhkan untuk
mengambil keputusan tentang efektifitas hasil pendidikan dan
pelatihan di lingkungan Balai Pendidikan dan pelatihan.
Dalam melakukan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan,
diperlukan sebuah perencanaan, tujuan, sasaran dan
instrumen yang akan digunakan agar menghasilkan sebuah
analisa dan kesimpulan yang baik untuk mendukung
pengambilan keputusan yang tepat sasaran.
Data Evaluasi Pasca Pendidikan dan pelatihan diperoleh
melalui wawancara kepada sejumlah alumni peserta, teman
sejawat alumni peserta, dan Atasan alumni peserta dengan
menggunakan sampel untuk mewakili populasi penelitian,
sehingga dapat disebut bahwa rancangan evaluasi pasca
pelatihan ini adalah penelitian eksporatif dengan pendekatan
survei. Hasil evaluasi tersebut selanjutnya disampaikan
kepada pimpinan instansi peserta.
Evaluasi pasca Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan oleh
penyelenggara Pendidikan dan pelatihan terhadap peserta
Pendidikan dan pelatihan minimal 6 (enam) bulam setelah
peserta kembali ke instansinya masing-masing.
Evaluasi pasca Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk
mengetahui sebagai berikut:
a) Kemampuan para alumni dalam
menerapkan pengetahuan/keterampilan pada
pelaksanaan tanggung jawab/kewajiban yang
menyertai jabatan yang dipangkunya;
b) Pendayagunaan potensi para alumni dalam Jabatan
Fungsional;
c) Kontribusi alumni Pendidikan dan pelatihan terhadap
kualitas output instansi tempat alumni bekerja;
d) Usulan, saran dan rekomendasi peningkatan kualitas
Pendidikan dan pelatihan.
HERU WINARKO