Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

JABATAN FUNGSIONAL KONSELOR ADIKSI DAN


ASISTEN KONSELOR ADIKSI

I. KURIKULUM DAN KEPESERTAAN


A. KURIKULUM
1. Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Konselor Adiksi
Jenjang Pertama
a. Struktur Kurikulum
Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Konselor Adiksi
jenjang Pertama terdiri atas 149 (seratus empat puluh
sembilan) JP, dengan susunan sebagai berikut:
NO Mata Diklat JP
1 2 3
I. Pengantar
1. Pengarahan Program 2 jam
2. Tes Kesehatan (UT) dan Psikometri 3
3. Tes Pengetahuan Awal (Pre & Post Test) 2
4. Building Learning Comitment (BLC) 3
5. Penanaman nilai-nilai nasionalisme 2 jam
II. Mata Pelajaran Utama
1. Kode Etik Konselor Adiksi 9
2. Pengenalan dan Instrumen Skrining (ASSIST) 9
Pengenalan dan Praktik Asesmen serta Rencana Terapi
3. 18
(Informed Concent)
4. Dasar Adiksi dan Permasalahannya 9
5. Konseling Dasar Adiksi (Individu dan Kelompok) 9
Program Rehabilitasi Berkesinambungan (Continuum Of
6. 6
Care)
7. Modalitas Terapi 3
Pendekatan pada Kelompok Khusus (anak, remaja,
8. 3
perempuan dan LGBT)
9. Pengenalan Gangguan Fisik dan Psikiatri 6
10. Penanganan Komorbilitas (Fisik dan Psikiatri) 6
11. Praktik Pendampingan Klien (Beresiko dan Aktifitas Rutin) 18
12. Krisis Intervensi 3

1
III. Mata Pelajaran Penunjang
1. Skrining Intervensi Lapangan (SIL) 3
2. Psikoedukasi klien, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas 6
3. Konseling Keluarga dan Kelompok 9
4. Terapi Keluarga dan Kelompok 6
5. Manajemen Kasus (home visit , Pemantauan) 6
Pencatatan,Pelaporan dan sistem jaringan informasi (sistem
6. 3
rehabilitasi nasional)
7. Supervisi dan Konsultasi 3
IV. Lain – lain
Pengembangan Profesi
1. 3
(Asi Fullfasion)
2. Evaluasi dan RTL 3
149 JP
TOTAL
4 Jam

Ringkasan Materi
I. Pengantar
1. Pengarahan Program
a. Deskripsi :
Dalam mengikuti kegiatan ini, peserta diberikan penjelasan
mengenai latar belakang, tujuan, dan sasaran. Peserta juga
menerima pengarahan program Pendidikan dan Pelatihan
Konselor adiksi secara komprehensif terkait penjelasan tentang
visi, misi, tugas pokok, fungsi dan kebijakan sesuai dengan
instansinya masing-masing.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat
menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
sebagai Konselor adiksi Ahli Pertama dalam menjalankan
tugasnya sehari – hari dengan baik dan benar.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Memahami berbagai proses pembelajaran dalam Diklat
Jenjang Konselor adiksi Ahli Pertama.

2
2) Meningkatkan pengetahuan dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari sesuai dengan peraturan yang berlaku.

d. Materi
1) Tugas dan kewajiban konselor adiksi tingkat pertama;
2) Program pada jabatan fungsional konselor adiksi tingkat
pertama;

2. Test Kesehatan (UT) dan Psikometri


a. Deskripsi
Dalam kegiatan ini peserta diberikan test kesehatan melalui
test urine. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bahwa
peserta bersih dari penggunaan Narkoba. Pemeriksaan
psikometri juga diberikan kepada peserta diklat fungsional
konselor tingkat pertama untuk mengetahui dan mengukur
pengetahuan, kemampuan, sikap, kepribadian, perbedaan
antar individu dan kelompok. Pemeriksaan ini juga
berdasarkan hasil tes psikologi.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat membuktikan
secara objektif bahwa yang bersangkutan tidak/terbebas dari
penggunaan narkoba dan memiliki kepribadian yang adaftif .

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Mengetahui kondisi kesehatan terbebas dari
penyalahgunaan narkoba;
2) Mengetahui kondisi dirinya dari aspek pengetahuan,
kemampuan, sikap dan kepribadian;
3) Memahami perbedaan individu dan kelompok ;

d. Materi
1) Pengetahuan kesehatan
2) Test kesehatan pemeriksaan urin
3) Psikometri

3
3. Tes Pengetahuan Awal (Pre & Post Test)
a. Deskripsi
Tes pengetahuan diberikan kepada peserta diklat jabatan
fungsional konselor adiksi jenjang pertama diawal dan diakhir
pertemuan. Tes ini digunakan untuk melihat sejauh mana
pengetahuan yang dimiliki peserta sebelum dan setelah diklat
jabatan fungsional konselor adiksi jenjang pertama.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat mengetahui
pengetahuan yang dimiliki sebelum dan setelah diklat jabatan
fungsional konselor adiksi jenjang pertama.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Mengetahui pengetahuan yang dimiliki sebelum dan setelah
diklat jabatan fungsional konselor adiksi jenjang pertama
2) Membandingkan hasil tes sebelum dan setelah diklat
jabatan fungsional konselor adiksi jenjang pertama

d. Materi
1) Soal – soal pre test
2) Soal – soal pos test
4. Building Learning Comitment (BLC)
a. Deskripsi
Membangun komitmen belajar diperlukan disetiap pelatihan
yang diselenggarakan. Building Learning Comitment menjadi
penting dan menentukan keberhasilan dalam sebuah diklat.

4
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat belajar mengenali
diri sendiri, orang lain dan lingkungan serta berkomitmen
terhadap kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Mengidentifikasi diri sendiri
2) Menggali pembelajaran dengan orang lain dan lingkungan;
3) Menentukan kelompok dan pengurus kelas
4) Membuat komitmen kelas

d. Materi
1) Mengenal diri sendiri
2) Mengenal orang lain dan lingkungan
3) Membentuk kelompok
4) Membuat komitmen kelas

5. Penanaman nilai – nilai nasionalisme


a. Deskripsi
Penanaman nilai – nilai nasionalisme adalah pengenalan dan
sekaligus menanamkan nilai –nilai kecintaan terhadap bangsa
dan negara yang berlandaskan nilai – nilai pancasila. Dengan
menanamkan nilai – nilai nasionalisme pancasila tersebut
akan menumbuhkan sikap dan perilaku serta budi pekerti
pancasilais sebagaimana sila ketuhanan Yang Maha Esa, sila
kemanusiaan yang adil dan beradab, sila persatuan Indonesia
dan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan serta sikap perilaku yang
sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

b. Hasil Belajar

5
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat mengamalkan
nilai – nilai nasionalisme pancasila dalam menjalankan tugas
dan fungsi profesi konselor adiksi.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Memahami tentang nilai – nilai nasionalisme pancasila
2) Meninternalisasikan nilai – nilai nasionalisme pancasila
3) Mengamalkan nilai – nilai nasionalisme pancasila

d. Materi
1) Pengertian nasionalisme
2) Pengertian pancasila
3) Mengenal nasionalisme pancasila
4) Penghayatan dan pengamalan nilai – nilai nasionalisme
pancasila

II. Mata Pelajaran Utama


1. Kode Etik Konselor Adiksi
a. Deskripsi
Kode etik adalah seperangkat standar, peraturan, pedoman
dan nilai yang mengatur, mengarahkan perbuatan dan
tindakan dalam profesi konselor atau organisasi konselor dan
interaksi antara konselor dengan klien, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Kode etik ini merupakan landasan moral dan
pedoman tingkah laku profesional yang perlu dijunjung tinggi,
dilaksanakan dan untuk melindungi profesi konselor. Kode
etik ini menjadi landasan dalam menghadapi dan
menyelesaikan keluhan serta permasalahan yang ada.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat
menjelaskan latar belakang, tujuan, definisi, dan sembilan

6
prinsip kode etik profesi serta menerapkan model pengambilan
keputusan secara etis sesuai pedoman.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan latar belakang, tujuan, definisi, dan sembilan
prinsip kode etik profesi
2) Menerapkan model pengambilan keputusan secara etis

d. Materi
1) Latar belakang penyusunan kode etik profesi konselor
adiksi
2) Tujuan kode etik profesi konselor adiksi
3) Definisi kode etik profesi konselor adiksi
4) Sembilan prinsip kode etik profesi konselor adiksi
5) Model Pengambilan Keputusan sesuai kode etik profesi
konselor adiksi

2. Instrumen Skrining ASSIST


a. Deskripsi
Skrining atau deteksi dini adalah salah satu upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba dengan menggunakan instrumen
tertentu. Skrining ASSIST adalah skrining pertama yang
mencakup semua narkoba psikoaktif dengan menggunakan
kuesioner yang telah dikembangkan. ASSIST dirancang khusus
untuk dapat digunakan dalam lingkup kesehatan.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat
menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, dan definisi
mengenai skrining, praktek skrining, penghitungan, dan analisa
hasil ASSIST, serta brief counseling hasil ASSIST sesuai standar.

7
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menyebutkan latar belakang, tujuan, dan definisi skrining
2) Melakukan praktek skrining
3) Melakukan penghitungan dan analisa hasil ASSIST
4) Menerapkan brief counseling

d. Materi
1) Latar belakang, tujuan, dan definisi skrining
2) Praktek skrining, penghitungan, dan analisa hasil ASSIST
3) Brief counseling mengenai hasil ASSIST

3. Pengenalan dan Praktik Asesmen, Informed Consent dan


Rencana Terapi
a. Deskripsi
Penyakit kecanduan (adiksi) adalah suatu penyakit otak yang
mempengaruhi pengaturan perilaku. Kompleksitas kondisi
perilaku klien memiliki rentang yang sangat luas mulai dari
citra diri, hubungan interpersonal, kondisi finansial, aspek
hukum, sekolah dan pekerjaan sampai dengan kondisi
kesehatan fisik. Itu sebabnya proses assesmen menjadi aspek
penting dari pendekatan penyakit adiksi. Assesmen yang
berkualitas menghubungkan diagnosis dengan
penatalaksanaan awal, memastikan akurasi diagnosis awal,
mengidentifikasi jenis rehabilitasi yang efektif dan efisien bagi
kliennya.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat
menjelaskan latar belakang, tujuan, definisi dan melakukan
praktik ASI sesuai dengan standar.

c. Indikator Hasil Belajar

8
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
1) Menjelaskan latar belakang, tujuan dan definisi asesmen
2) Menerapkan praktik asesmen dengan menggunakan
instrumen ASI
3) Menentukan penghitungan hasil ASI
4) Menganalisis hasil ASI
5) Memperjelas informed consent

d. Materi
1) Latar belakang, tujuan, dan definisi asesmen
2) Praktek asesmen dengan ASI, penghitungan, dan analisa
hasil ASI
3) Informed consent mengenai hasil ASI

4. Dasar-dasar Adiksi
a. Deskripsi
Adiksi adalah suatu kondisi ketergantungan fisik dan mental
terhadap hal – hal tertentu yang menimbulkan perubahan
perilaku bagi orang yang mengalaminya. Ketika seseorang
mengalami adiksi narkoba maka orang tersebut akan
mengalami ketergantungan fisik dan psikologis terhadap
narkoba adiktif dan ini merupakan masalah yang amat sangat
kompleks.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat
memahami kondisi ketergantungan dan mencegah faktor
beresiko sesuai dengan kode etik profesi konselor adiksi.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat:
1) Menjelaskan definisi dan kondisi adiksi

9
2) Memahami prinsip kecanduan
3) Mendemonstrasikan faktor pencegahan penyebab adiksi

d. Materi
1) Definisi kondisi adiksi
2) Prinsip Kecanduan
3) Faktor pencegahan penyebab adiksi (relapse prevention)

5. Konseling Dasar Adiksi


a. Deskripsi
Keterampilan konseling dasar adiksi merupakan salah satu
kompetensi yang harus dimiliki bagi jabatan fungsional
konselor adiksi jenjang pertama. Keterampilan konseling
sangat dibutuhkan dalam rangka membantu pemulihan para
pecandu narkoba. Konseling adiksi adalah aktifitas yang
dilakukan dalam rangka memberikan berbagai alternatif
pemecahan masalah klien. Dalam melakukan konseling,
terdapat hubungan antara konselor dengan pengguna narkoba
untuk membantu meningkatkan kesadaran akan masalah yang
dialami serta kekuatan-kekuatan yang dimiliki pengguna
narkoba sehingga dapat digunakan dalam upaya pemulihan
(perubahan perilaku, problem solving dan decision making).

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat
memahami mengenai 12 Fungsi Dasar Konselor dan prinsip
dasar konseling, dan mempraktikkan teknik dasar konseling
sesuai dengan pedoman.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menjelaskan 12 Fungsi Dasar Konselor;

10
2) Memahami prinsip dasar konseling
3) Mempraktikkan teknik dasar konseling.

d. Materi
1) 12 Fungsi Dasar Konselor
2) Prinsip Dasar Konseling (hubungan klien-konselor)
3) Teknik Dasar Konseling
a. Mendengar reflektif (sederhana, berputar dan dua sisi)
b. Mengajukan pertanyaan terbuka
c. Afirmasi
d. Resume
e. Menghadapi pasien resitensi

6. Program Rehabilitasi Berkelanjutan (Continuum of care)


a. Deskripsi :
Rehabilitasi berkelanjutan adalah serangkaian upaya
pemulihan ketergantungan narkoba bagi pengguna narkoba
dan/ atau korban penyalahgunaan, yang mencakup
rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial dan layanan
pascarehabilitasi yang dilakukan secara kontinu dalam satu
kesatuan layanan yang terintegrasi.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi pembelajaran ini peserta dapat
menyusun program rehabilitasi berkelanjutan dari tahap
rehabilitasi awal sampai pasca rehabilitasi

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Mengetahui alur program rehabilitasi;
2) Menjelaskan intervensi pada setiap tahapan;
3) Mendemonstrasikan alur klien dalam program rehabilitasi
berkelanjutan;

d. Materi
1) Pengertian rehabilitasi berkelanjutan;
2) Rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial dan pasca
rehabilitasi;
3) Alur rehabilitasi;

11
4) Pasca rehabilitasi (pengertian, tujuan, metode, layanan)

7. Modalitas Terapi
a. Deskripsi
Masalah penggunaan NAPZA sangat kompleks dan
memerlukan intervensi yang komprehensif terkait dengan
masalah fisik, psikis dan sosial. Untuk mendapatkan hasil
terapi yang efektif dan memenuhi kebutuhan setiap klien
maka konselor adiksi harus memahami berbagai model terapi
yang berbasis bukti dalam menjalankan layanan bagi klien
adiksi.

b. Hasil Belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat menjelaskan model terapi yang dibutuhkan oleh klien
sesuai dengan hasil assessmen klinis psikologis dan sosial.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menjelaskan pengertian modalitas terapi
2) Menerangkan perbedaan modalitas terapi, rawat inap dan
rawat jalan
3) Menjelaskan tujuan terapi jangka panjang dan pendek
4) Menerangkan tentang terapi farmakologis, intoksikasi dan
putus narkoba berbagai jenis narkoba
5) Menjelaskan terapi rumatan dengan substitusi
6) Menjelaskan terapi farmakologi/penunjang
7) Memahami 13 prinsip terapi dan rehabilitasi pengguna
NAPZA

d. Materi
1) Pengertian modalitas terapi
2) Perbedaan modalitas terapi, rawat inap dan rawat jalan
3) Tujuan terapi jangka panjang dan pendek
4) Terapi farmakologis, intoksikasi dan putus narkoba
berbagai jenis narkoba
5) Terapi rumatan dengan substitusi

12
6) Terapi farmakologi/penunjang

8. Pendekatan pada kelompok khusus (anak, remaja, perempuan


dan dan LGBT)
a. Deskripsi
Kelompok khusus merupakan populasi yang mempunyai
karakteristik tertentu yang membutuhkan intervensi khusus.
Konselor adiksi harus memiliki pemahaman yang dalam
terhadap kelompok khusus tersebut sehingga dapat
memberikan layanan rehabilitasi yang sesuai dengan
kekhususan dan kebutuhan kelompok tersebut.

b. Hasil belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat memahami pendekatan khusus (anak, remaja,
perempuan dan LGBT) sesuai dengan kebijakan yang ada.

c. Indikator hasil belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menjelaskan Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan
pendekatan kelompok khusus (anak, remaja, perempuan
dan LGBT) dengan Masalah Adiksi
2) Menjelaskan Tahapan Perkembangan dan Ruang Lingkup
Penatalaksanaan
3) Menjelaskan Teknik Wawancara dan Observasi kelompok
khusus
4) Menjelaskan pelaksanaan Intervensi pada Orang Tua
5) Memahami isu – isu yang terkait dengan kebutuhan
fisiologis dan psikologis pada kelompok perempuan
6) Memahami resiko dan konsekuensi psikososial pada
pengguna perempuan
7) Memahami kelompok dan komunitas budaya LGBT serta
perlindungan konfidential LGBT secara individual dalam
program terapi rehabilitasi adiksi
8) Mendiskusikan isu – isu klinis terkait LGBT

13
9) Menjelaskan Pencatatan, Pelaporan, Rujukan, Monitoring,
dan Evaluasi

d. Materi
1) Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan pendekatan
kelompok khusus (Anak, remaja, Perempuan dan LGBT)
dengan Masalah Adiksi
2) Tahapan Perkembangan dan Penatalaksanaan kelompok
khusus
3) Teknik Wawancara dan Observasi kelompok khusus
4) Intervensi pada Orang Tua
5) Pencatatan, Pelaporan, Rujukan, Monitoring, dan Evaluasi
6) Pengenalan tentang kelompok dan komunitas budaya LGBT
7) Melindungi privasi konfidential LGBT secara individual
dalam program terapi rehabilitasi adiksi
8) Isu – isu klinis terkait LGBT
9) Isu – isu yang terkait dengan kebutuhan fisiologis dan
psikologis

10. Pengenalan Gangguan Fisik dan Psikiatri


a. Deskripsi
Penyalahgunaan narkoba menyebabkan terjadinya gangguan
fisik dan psikiatri. Pengenalan gangguan fisik dan psikiatri
dapat membantu seorang konselor adiksi jenjang pertama
dalam menjalankan tugasnya.

b. Hasil belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat mengenali pendekatan gangguan fisik dan psikiatri
sesuai dengan standar yang berlaku.

c. Indikator hasil belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menjelaskan pengertian gangguan fisik dan psikiatri pada
pengguna NAPZA

14
2) Mengkategorikan klien dengan gangguan fisik dan psikiatri
(psikotik, skizofrenia dan lain – lain)

d. Materi
1) Gangguan fisik
2) Gangguan psikiatri (psikotik dan skizofrenia)

11. Penanganan Komorbilitas (Fisik dan Psikiatri)


a. Deskripsi
Penyalahgunaan narkoba menyebabkan terjadinya gangguan
fisik dan psikiatri. Pegenalan akan gangguan fisik dan psikiatri
dapat membantu seorang konselor adiksi jenjang muda dalam
menangani klien yang mengalami komorbilitas fisik maupun
psikiatri.

b. Hasil belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat melakukan penanganan klien gangguan fisik dan
psikiatri sesuai dengan standar yang berlaku.

c. Indikator hasil belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Mendemonstrasikan penanganan klien dengan gangguan
fisik dan psikiatri melalui simulasi kasus
2) Menerapkan penanganan klien dengan gangguan fisik dan
psikiatri (psikotik, skizofrenia dan lain – lain) melalui fresh
case

d. Materi
1) Gangguan fisik pengguna narkoba
2) Gangguan non psikotik
3) Gangguan psikotik
4) Gangguan skizofrenia

12. Praktik Pendampingan klien (Beresiko dan aktifitas Rutin)


a. Deskripsi
Pendampingan pada klien baik yang beresiko maupun aktifitas
rutin menjadi sesuatu yang harus diperhatikan. Seorang

15
konselor adiksi memiliki tugas utama dalam hal pendampingan.
Pendampingan ini dimulai dengan memahami tahapan
perubahan dan pencegahan kekambuhan

b. Hasil belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran peserta diharapkan
dapat melakukan pendampingan kepada klien beresiko dan
aktifitas rutin sesuai dengan standart yang ada

c. Indikator hasil belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat :
1) Memahami perubahan perilaku klien
2) Menggali relapse prevention klien
3) Menentukan trigger dan craving
4) Menerapkan langkah – langkah modal pemulihan (C3)
5) Menentukan dukungan kesehatan fisik, mental, keluarga,
sosial, tempat tinggal, lingkungan yang kondusif, dukungan
sebaya, pekerjaan, penyelesaian hukum, vokasional,
pengembangan pendidikan dan dukungan integrasi ke
masyarakat

d. Materi
1) Perubahan perilaku klien
2) Relapse prevention klien
3) Trigger dan craving
4) Langkah - langkah modal pemulihan
5) dukungan kesehatan fisik, mental, keluarga, sosial, tempat
tinggal, lingkungan yang kondusif, dukungan sebaya,
pekerjaan, penyelesaian hukum, vokasional, pengembangan
pendidikan dan dukungan integrasi ke masyarakat

13. Krisis Intervensi


a. Deskripsi
Krisis intervensi digunakan untuk meningkatkan kompetensi
konselor yang bekerja membantu orang dengan penggunaan
narkoba. Hal ini diperlukan untuk mencegah dampak buruk
dari kondisi yang lebih berat.

16
b. Hasil belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran peserta diharapkan
dapat memahami sebuah krisis, penyebabnya, manajemen
krisis, pengelolaan resiko bunuh diri sesuai dengan standar
yang berlaku.

c. Indikator hasil belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menjelaskan definisi dari krisis intervensi
2) Memahami sebuah krisis
3) Menentukan penyebabnya
4) Menerapkan manajemen krisis
5) Mendemonstrasikan pengelolaan resiko bunuh diri

d. Materi
1) Definisi dari krisis intervensi
2) Kondisi krisis dan penyebabnya
3) Manajemen krisis
4) Pengelolaan resiko bunuh diri

III. Mata Pelajaran Penunjang


1. Skrining & Intervensi Lapangan (SIL)
a. Deskripsi
Intervensi lapangan kepada pengguna narkoba penting
dilakukan sedini mungkin. Hal ini untuk menghindari
konsekuensi dan dampak yang lebih buruk. Para pengguna
narkoba sulit diharapkan untuk memanfaatkan layanan yang
ada. Situasi ini terjadi selama stigma masih kuat dan belum
ada pemahaman dari masyarakat tentang perlunya dukungan
untuk pemulihan kembali. SIL adalah pendekatan melalui
kontak kepada individu dan kelompok dari populasi khusus.
Populasi khusus adalah populasi yang sulit mengakses
layanan kesehatan konvensional, bersifat pasif sehingga
membuat hasil layanan tidak optimal.

17
b. Hasil Belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran peserta diharapkan
dapat memperoleh gambaran tentang tugas dan fungsi dari
petugas SIL.

c. Indikator hasil belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat :
1) Menjelaskan pengertian dari SIL
2) Mengkategorikan tugas – tugas SIL
3) Menerangkan sasaran, tujuan dan penerapan layanan dari
SIL
4) Menerangkan alur teknis pelaksanaan SIL

d. Materi
1) Pengertian SIL
2) Tugas – tugas SIL
3) Sasaran, tujuan dan penerapan layanan dari SIL
4) Alur teknis pelaksanaan SIL
5) Pelaksanaan SIL
a. Pemetaan
b. Perencanaan
c. Pelaksanaan Kontak Awal dan Membina Hubungan
d. Pendataan Pecandu dan Korban Penyalahgunaan
Narkoba

2. Psikoedukasi Klien,Keluarga Kelompok dan Komunitas


a. Deskripsi

18
Profesi jabatan fungsional konselor adiksi jenjang pertama
harus memiliki kemampuan melakukan psikoedukasi.
Psikoedukasi diberikan kepada klien, keluarga, kelompok dan
komunitas mengenai penyalahgunaan narkoba dan perubahan
perilaku yang terjadi serta konsekuensinya.

b. Hasil Belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
kompeten melakukan psikoedukasi sesuai dengan pedoman
yang ada.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menyebutkan pengertian psikoedukasi klien, keluarga,
kelompok dan komunitas
2) Memahami materi penyalahgunaan narkoba dan perubahan
perilaku yang terjadi serta konsekuensinya.
3) Mendemonstrasikan keterampilan psikoedukasi klien,
keluarga, kelompok dan komunitas

d. Materi
1) Penyalahgunaan narkoba
2) Perubahan perilaku
3) Konsekuensi penyalahgunaan narkoba
4) Microteaching

3. Konseling Keluarga dan Kelompok


a. Deskripsi
Konseling keluarga dan kelompok merupakan hal penting yang
harus dimiliki oleh seorang konselor adiksi jenjang pertama.

19
Meskipun ada kesamaan dengan konseling individu, konseling
keluarga dan kelompok tidak sama dengan
konseling dalam tatanan kelompok atau keluarga. Keluarga
perlu belajar karena tidak ada sekolah untuk menjadi
orangtua. Keluarga perlu mempersiapkan anggotanya untuk
dapat bermasyarakat dan membentuk individu yang
bertanggung jawab serta bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga
dan masyarakat. Pola pengasuhan yang efektif merupakan hal
yang penting dalam kesuksesan pada keluarga masa kini.

b. Hasil Belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran peserta diharapkan
dapat mempraktikkan konseling keluarga dan kelompok sesuai
standar.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menyadari pentingnya konseling keluarga dan kelompok
2) Menggali kebutuhan akan konseling keluarga dan kelompok
3) Menerapkan konseling keluarga dan kelompok

d. Materi
1) Konseling keluarga:
a. Kodefendensi (pengertian, karakteristik dan cara
mengatasi)
b. Layanan konseling
c. Dukungan keluarga
2) Konseling kelompok:
a. Pertemuan pra-kelompok
b. Peran dan fungsi kelompok dalam pemulihan
c. Tipe – tipe kelompok (keanggotaan, jangka waktu dan
fokus)

20
4. Terapi Keluarga dan Kelompok
a. Deskripsi
Keterlibatan keluarga dan kelompok dalam upaya pemulihan
merupakan suatu keharusan dan diperlukan untuk
menunjang keberhasilan terapi. Pada materi ini berfokus pada
keluarga dan kelompok. Keluarga dan kelompok sering
dilibatkan dalam diskusi dan pemecahan masalah.

b. Hasil Belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran peserta diharapkan
dapat memahami pengetahuan dasar, sejarah, sistem terapi
keluarga dan kelompok serta melakukan terapi pada keluarga
dan kelompok sesuai panduan yang ada.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Memahami pengertian terapi keluarga dan kelompok
2) Mengemukakan sejarah terapi keluarga dan kelompok
3) Menjelaskan keluarga sebagai sistem
4) Mencirikan indikasi dan kontra indikasi terapi keluarga dan
kelompok

d. Materi
1) Pengertian terapi keluarga dan kelompok
2) Sejarah terapi keluarga dan kelompok sebagai sistem
3) Keluarga sebagai sistem
4) Indikasi dan kontra indikasi terapi keluarga dan kelompok

5) Manajemen Kasus
a. Deskripsi
Manajemen kasus merupakan hal penting yang harus
dipahami oleh seorang konselor adiksi baik jenjang pertama,

21
muda dan madya. Manajemen Kasus untuk Profesional
Adiksi adalah keterampilan dalam mengelola kasus bagi
rawatan pengguna narkoba dan keterampilan praktik seperti
perencanaan, jejaring, monitoring, advokasi, konsultasi, dan
berkolaborasi. Manajemen kasus adalah sumberdaya
eksternal untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan klien
sesuai dengan terapi yang tepat, membantu klien dalam
membangun capital pemulihan untuk menolong mereka
mengelola masalah sehari–hari dan membangun kehidupan
dalam pemulihan.

b. Hasil Belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran peserta diharapkan
kompeten menentukan manajemen kasus ke dalam lingkup
praktik sesuai dengan standard.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menjelaskan definisi manajemen kasus;
2) Memahami prinsip dan fungsi manajemen kasus
3) Menggali kapital pemulihan personal

d. Materi
1) Definisi manajemen kasus
2) Delapan prinsip manajemen kasus
3) Lima fungsi manajemen kasus

6. Pencatatan,Pelaporan dan sistem jaringan informasi (sistem


rehabilitasi nasional)
a. Deskripsi
Pencatatan dan pelaporan adalah kegiatan atau proses
pelaporan suatu aktifitas dalam bentuk tulisan yang dilakukan
diatas kertas, disket, pita nama dan pita film.

b. Hasil Belajar

22
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat
melakukan pencatatan dan pelaporan (manual dan jaringan
informasi) dalam sistem rehabilitasi nasional.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Mengetahui manfaat pencatatan dan pelaporan
2) Membandingkan bentuk pencatatan dan pelaporan yang
efektif dan efisien
3) Merinci jenis formulir standar yang digunakan dalam
pencatatan dan pelaporan
4) Menyesuaikan jenis dan periode pencatatan dan pelaporan
sesuai dengan peraturan yang berlaku
5) Melengkapi sistem informasi sesuai dengan kebutuhan
organisasi

d. Materi
1) Manfaat pencatatan dan pelaporan
2) Bentuk pencatatan dan pelaporan
3) Jenis formulir standar pencatatan dan pelaporan
4) Standar pencatatan dan pelaporan
5) Sistem informasi (system rehabilitasi nasional)

7. Supervisi dan Konsultasi


a. Deskripsi
Supervisi adalah aktivitas pembelajaran yang memerlukan
pengamatan dan analisis secara berhati-hati. Kegiatan
supervisi dilakukan dengan suasana yang penuh kehangatan,
kedekatan, dan keterbukaan. konsultasi adalah pertukaran
pikiran untuk mendapatkan solusi atau kesimpulan yang
berupa nasehat atau saran yang sebaik- baiknya. Konsultasi
adalah pertukaran pikiran untuk mendapatkan solusi atau
kesimpulan yang berupa nasehat atau saran yang sebaik-
baiknya.

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat
melakukan supervisi dan konsultasi secara baik dan benar.

23
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Mendeskripsikan pengertian supervisi dan konsultasi
2) Menguraikan ciri-ciri supervisi dan konsultasi
3) Memahami model layanan konsultasi
4) Mebiasakan proses konsultasi

d. Materi
1) Pengertian supervisi
2) Ciri–ciri supervisi
3) Model layanan konsultasi
4) Proses konsultasi

IV. Mata Pelatihan Lain-lain


1. Pengembangan Profesi
a. Deskripsi :
Pengembangan profesi adalah kegiatan Konselor Adiksi dalam
rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan
ketrampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi proses
konseling dan profesionalisme tenaga Konselor Adiksi. Bidang
kegiatan Konselor Adiksi yang termasuk kegiatan
pengembangan profesi adalah menyusun karya tulis ilmiah
(KTI).

b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat
mengembangkan profesi melalui implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan profesionalisme
jabatan funfsional Konselor Adiksi jenjang pertama.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Memahami Karya Tulis Ilmiah bagi Profesi Konselor Adiksi
2) Menerapkan kemampuan menyusun Karya Tulis Ilmiah
terpublikasi bagi profesi Konselor Adiksi

24
3) Menerapkan desain laporan penelitian menjadi artikel
ilmiah yang layak publikasi di jurnal ilmiah
4) Menyusun karya ilmiah untuk dipublikasikan ke Jurnal
instansi, nasional dan internasional

d. Materi
1) Kebijakan penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Konselor
Adiksi
2) Kaidah, Tata Cara, dan Sistematika Pemulisan Karya Tulis
Ilmiah
3) Karya Tulis Ilmiah Buku dan Non Buku
4) Metode Penelitian
5) Penulisan jurnal nasional dan internasional
6) Publikasi karya tulis ilmiah
a. Adapun bentuk Karya Tulis Ilmiah dalam pengembangan
profesi Konselor Adiksi pada dasarnya ada 3 yaitu:
1. Laporan hasil kegiatan ilmiah
2. Tulisan ilmiah ( artikel, makalah, naskah siaran
radio, tulisan ilmiah populer.)
3. Buku ( buku pelajaran, modul, diktat, terjemahan)
b. Laporan Hasil kegiatan ilmiah berupa:
1. Laporan Hasil Kegiatan Penelitian (Laporan hasil
penelitian, Makalah ringkasan hasil penelitian,
Tulisan ilmiah populer hasil penelitian)
2. Karya ilmiah hasil pengembangan
c. Laporan pada kegiatan evaluasi
1. Tulisan ilmiah dapat berupa:
2. Artikel
3. Makalah
4. Naskah siaran radio
5. Tulisan ilmiah popular
6. Buku dapat berupa:
7. Buku pelajaran.
8. Diktat
9. Modul
10. Terjemahan

2. Evaluasi dan RTL


a. Deskripsi
Evaluasi Program dan Rencana Tindak Lanjut RTL) adalah
salah satu komponen manajemen program yang esensial dalam

25
program konseling. tanpa adanya Evaluasi Program dan Tindak
Lanjut, maka akan sulit memperbaiki layanan konseling yang
diselenggarakan konselor. hal ini pun sesuai dengan
Pengertian, Fungsi dan Tujuan Konseling.

b. Hasil Belajar
Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat melakukan Evaluasi Program dan menyusun Rencana
Tindak Lanjut (RTL) rencana diklat jabatan fungsional konselor
adiksi jenjang pertama.

c. Indikator Hasil Belajar


Setelah mendapat materi pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
1) Menentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
2) Menerapkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

d. Materi
1) Rencana tindak lanjut antara lain: metode “SMART” atau
“POAC” dan lain - lain
2) Presentasi RTL
3) Diskusi kasus

26

Anda mungkin juga menyukai