Satu rangkaian keterampilan yang membantu komunitas
merawat keluarga mereka, teman, tetangga, dan diri mereka sendiri dengan menyediakan dukungan psikologis dasar sebagai akibat dari peristiwa traumatis. PERTOLONGAN PERTAMA PSIKOLOGIS Suatu model yang: Mengintegrasikan kesehatan masyarakat, komunitas, dan psikologi individu. Termasuk kesiapan masyarakat, tempat kerja, sekolah, komunitas-komunitas iman, dan keluarga. Tidak bergantung pada layanan langsung oleh profesional kesehatan mental. Menggunakan keterampilan, Anda mungkin sudah memiliki. PEDOMAN-PEDOMAN UMUM
Dengarlah apa yang dikatakan orang sedang mengalami
krisis, Percayalah apa yang dikatakan Beri kesempatan untuk menceritakan apa yang telah dialaminya. Harus mempercayai apa yang dikatakannya, Janganlah memberikan komentar, Anda hanya boleh bertanya agar ceritanya lebih panjang. ◦ Cerita ini penting karena korban akan kembali ke pemikiran yang masuk akal dan dia bisa membebaskan diri dari khayalannya sendiri.dan dapat kembali bercerita secara urut PEDOMAN-PEDOMAN UMUM
Mengatakan kebenaran seperti yang diketahui,
ketika diketahui. Menjelaskan apa yang sedang dilakukan untuk mengatasi masalah. Hindari pemotongan berita buruk atau informasi yang mengganggu. Berterus terang mengenai apa yang tidak dikenal. Menyediakan petunjuk praktis untuk perlindungan warga Lakukan Kontak Fisik Hal ini penting karena orang yang terluka secara tidak sadar akan berusaha melindungi dirinya dari trauma psikis dengan bereaksi seperti anak kecil.Cara ini akan membuatnya merasa aman.tetapi hati-hati dalam melakukan ini, Anda harus perhatikan adat budaya setempat Biarkan menangis sepuas-puasnya Menangis adalah ledakan perasaan yang kuat, tetapi juga merupakan ekspresi yang sering terlihat , Anda jangan membuat menangis adalah memalukan. Sadari orang yang mengalami krisis tersebut untuk melepaskan perasaan tertekan, dan katakana kepadanya bahwa anda bisa memahami hal itu. Hindari dari Sifat Ingin Tahu orang sekitarnya. Orang yang mengalami krisis, mungkin merasa malu atas perasaannya, mengapa orang lain melihatnya seperti itu . hindari korban sebagai objek tontonan. Menjaga kesendirian Jangan Biarkan Orang Yang Mengalami Krisis Seorang Diri Pertolongan Pertama pada Krisis Traumatik Anda dapat melakukan Pertolongan pertama psikologis dengan mempertimbangkan tahapan yang terjadi Perhatikan gejala-gejala tipikal yang perlu diwaspadai Akan timbul di tahapan reaksi dan transisi bertahap ke arah tahapan menghadapi krisis.. Sadari anak-anak akan bereaksi lebih kuat dibanding orang dewasa Pekerjaan penyelamatan memberikan efek yang menakutkan bagi anak-anak Tahapan - tahapan Reaksi hampir akan selalu mengikuti suatu pola tertentu, terbagi menjadi 4 tahapan : 1. Tahapan syok 2. Tahapan reaksi 3. Tahapan menghadapi krisis 4. Tahapan reorientasi. Tahapan ini kan berjalan dalam waktu yang bervariasi dan cukup lama, mungkin dalam tahap awal kejadian kita hanya dapat tahap syok dan reaksi dan tahap krisi serta reorientasi didapatkan setelah mereka berada lama di tempat pengungsian dan mulai membangun diri. Tahap Pertama 1. Pertolongan Pertama Psikologis Tahapan Syok 1. pastikan Pertolongan pertama untuk menyelamatkan jiwa dan lakukan perawatan 2. Pendekatan dan Kontak Fisik seperti memegang tangan korban akan menimbulkan rasa aman,.hati-hati budaya adat setempat dalam kontak fisik kadang tidak bias Anda lakukan Tahap Pertama 3. Biarkan korban tersebut Bicara dan jawablah jujur dan hindari membri penjelasan hal-hal rinci yang sangat mengerikan.
Hal lain perlu diperhatikan :
Bentuk lain perlu Anda perhatikan : • Mengatur agar si hiper-aktivitas tetap aktif antara lain : dengan memberinya beberapa tugas yang tidak begitu penting, • Membantu orang yang panik untuk menjauh, Perlakukan dengan tegas, tetapi selalu dengan rasa hormat • Bimbing yang apatis untuk menjauh, korban apatis tidak mengganggu siapapun, tetapi harus dibawa ketempat yang aman Tahap Kedua 2. Pertolongan Pertama Psikologis dalam Tahapan Reaksi • Kepercayaan Membantu agar korban mampu membuka diri dan mengeluarkan segala persoalan yang membebani pikirannya Buat korban harus menaruh kepercayaan terhadap anda , Anda mau mendengarkan apa yang dikatakannya , mempercayai apa yang diuraikannya mengenai berbagai pengalamannya , Jangan memberi kesan bahwa semuanya sudah lewat dan selesai. Tahap Kedua • Percakapan korban mungkin akan sering mengulang ceritanya sampai beberapa kali biarkanlah karena akan mudah baginya untuk mengeluarkan segala unek-uneknya dari dalam benaknya.Sadari berbagai Perasaan itu Alami atau Normal dan biarkan pada tahapan ini, menangis, untuk mengeluarkan seluruh perasaannya dengan bebas atau dapat menceritakan kegelisahannya kepada anda. Tahap Kedua • Agresi itu Alami atau Normal Beberapa tindakan agresif - seperti melemparkan sesuatu, memukul-mukul atau sejenisnya.dihadapi dengan tenang meskipun terlihat menakutkan karena semua itu akan segera berakhir, dan ini akan membantu orang tersebut. Tahap Ketiga 3. Tahapan menghadapi Krisis Pertolongan yang mungkin adalah bantuan atas proses yang sedang terjadi dalam fase ini. JadilaH pendengar yang aktif dan baik dan penting untuk melkukan percakapan Harus membuatnya dapat menceritakan apa yang dirasakannya, dan bagaimana perasaannya, setepat mungkin. Jadi anda benar-benar mendengarkan apa yang dikatakannya, dan anda mengajukan pertanyaan yang akan membuatnya terus bercerita dan menjelaskan keterangannya. Anda memandang semua yang dikatakannya kepada anda secara positif, yakni anda mempercayai pengalaman tersebut tepat seperti cara dia menceritakannya kepada anda. Tahap Ketiga Anda harus mempunyai Sikap positif, dan optimis. Optimisme - Krisis Akan Lewat Positif, optimis: Ini berarti anda berbagi rasa dan memahami perasaan orang yang sedang mengalami krisis, tetapi perasaan-perasaan tersebut tidak menguasai anda, dan anda tidak menunjukkan rasa kasihan. Anda optimis mengenai kemampuan orang itu dalam mengatasi krisis. Tentu saja anda tidak dapat mengabaikan luka-luka permanen dan kehilangan yang tidak tergantikan, tetapi orang itu akan belajar untuk bisa menghadapi kenyataan tersebut. Tahap Keempat 4. Tahapan Reorientasi Bersikaplah Tenang , Berbicara dengan tenang dalam nada normal. Tunggui korban dan perlihatkan Anda mempunyai waktu untuk merawat orang terluka. Serta mhenghindari mengatakan sesuatu yang lebih memberatkan seperti ambulans terlalu lama datangnya. Bila Anda kurang ahli Bila Anda kurang ahli , mungkin Anda dapat melakukan hal- hal ini : Hadir bersama mereka , agar dirasa anda berpartisipasi dalam situasinya, perlu juga untuk makan dan minum bersamanya, . Tanyakan bagaimana perasaannya dan perlihatkan Anda ikut merasakan Jangan bosan dan sabar untuk mendengarkan, hal yang sama berulang-ulang. Berbicara masalah sehari-hari.dan tertawa bersamanya. Pertolongan Psikologi Diri Sendiri : • Anda harus menyadari bahwa reaksi yang timbul adalah hal yang alami • Berbicaralah dengan orang lain dan Jangan mengisolir diri • Mulailah dengan mengalihkan perhatian dan mulailah kembali mengerjakan pekerjaan anda! • Rileks ! (Santailah) • Jangan ragu bila Anda perlu bantuan tenaga Ahli (konselor) tentang diri Anda atas perhatian anda semoga kita semua mampu dan mau berkarya