Anda di halaman 1dari 47

PFA untuk relawan

Dra. Tri Iswardani, M.Si, Psikolog


Edward Andriyanto S., M.Psi, Psikolog
Kondisi Indonesia
Pertemuan
tiga lempeng
bumi
Pacific ring of
fire
Psychological First
Aid / Bantuan
Psikologis Awal
 Psychological First Aid (PFA) atau Bantuan
Psikologi Awal adalah:
 sebuah intervensi psikologi singkat, praktis dan
fleksibel,
PFA adalah  berupa pemberian bantuan kepada individu,
keluarga dan masyarakat
 yang menderita karena baru saja mengalami
peristiwa krisis, keadaan darurat atau bencana.
Memberikan bantuan untuk mengurangi reaksi stres
sebagai dampak dari peristiwa traumatis dan
mempercepat proses pemulihan yang dibangun atas
dasar konsep resiliensi manusia dan disaster mental
Tujuan PFA health.
adalah
 Memberikan keselamatan dan
keamanan
 Mengurangi reaksi stress,
menenangkan dan membuat nyaman
 Menjalinkan koneksi ke sumber bantuan
Tujuan PFA lain
 Mengembangkan pemberdayaan diri,
kemampuan adaptasi dan kemampuan
mengatasi (coping) jangka panjang.
 Mendorong resiliensi dan mencegah
komplikasi patologis
 Menanamkan harapan (sense of hope)
Kerangka kerja yang digunakan oleh Puskris
UI dalam pengembangan PFA diadaptasi
dari model SFA (Safety, Function, dan
Action).

1. Memenuhi rasa aman orang yang


memerlukan dukungan (AMAN),
Model PFA 2. Mendorong keberfungsian optimal
orang yang memerlukan dukungan
(FUNGSI)
3. Memfasilitasi tindakan orang yang
memerlukan dukungan untuk
pemulihannya (AKSI).

• Kerangka SFA dikembangkan oleh Disaster Epidemiology Emergy Preparedness (DEEP)


Center, University of Miami – Florida (2008).
1. Persiapan Awal (sebelum penugasan – melaksanakan PFA)
2. Membangun Koneksi dan Memulai Pelibatan dalam Kegiatan
3. Lingkungan yang Aman dan Nyaman
4. Stabilisasi, Keselamatan, Keamanan dan Membangun
Sumber Daya
5. Informasi & Sumber Daya
6. Kebutuhan & Asesmen Resiko
7. Bantuan Praktis & Dukungan dan Mencari Solusi
Manajemen 8. Memberikan bantuan berupa psikoedukasi
PFA 9. Membangun Koneksi dan Dukungan Sosial
10. Memberi Rujukan dan Membangun jaringan
11. Mengakhiri Pemberian Bantuan
12. Meningkatkan Resiliensi dan Pemeliharaan Diri selama
tugas
Lihat
WHO :
 Look Harapan Dengar
 Listen
 Link
PFA
Beri
Lindungi rasa
Nyaman

Koneksi

- Langkah-langkah PFA
(lanjutan)
 Lihat (look)  apa yang dibutuhkan (diselamatkan, diamankan,
kebutuhan dasar makanan, air, tidur, informasi) ?
 Dengarkan (listen) keluhannya dengan tidak menekan (bertanya-tanya
lebih lanjut)
 Beri rasa nyaman dan bantu agar menjadi tenang (comfort)
 Bantu menjalin koneksi dengan layanan lain yang diperlukan
 Lindungi dari kerugian yang lebih jauh (protect)
 Menanamkan harapan , tetapi tidak menjanjikan (instilling hope)

- Langkah-langkah PFA
 Resiliensi: tranformasi dari perspektif
korban ke penyintas
Prinsip (survivors).Penggunaan istilah menolong vs
Umum membantu
Pemberian  Keberadaan dan dukungan dari orang lain
Layanan  Hubungan saling membantu 
meringankan beban
 Kebutuhan setiap orang berbeda satu
sama lain  Memastikan kebutuhan dapat
terpenuhi
 Terintegrasi pada struktur layanan yang
ada
 Gangguan emosi tidak terlihat, namun menyakitkan,
melemahkan dan mempunyai dampak serius.
Mengapa
PFA  Penyintas pasti terdampak secara emosional.
diperlukan?  Reaksi seseorang terhadap peristiwa traumatik dan
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pemulihan
berbeda-beda.
 PFA merupakan intervensi singkat yang bertujuan
untuk mengurangi dampak negatif stres dan
mencegah timbulnya gangguan kesehatan mental
lebih buruk yang disebabkan oleh situasi krisis,
kondisi darurat dan bencana.
Kesehatan
sosial

Koneksitas sosial
Kesehatan
perilaku

Memberdayakan aksi
Kesehatan
psikologis

Memperbaiki fungsi
Kesehatan
fisik

Mengembalikan
keselamatan
Target PFA
PFA bukan konseling atau terapi psikologi,
Apa beda melainkan strategi untuk meredakan reaksi stres
PFA dan dengan cara memberikan dukungan tambahan
bagi mereka yang terdampak peristiwa krisis atau
Konseling? traumatis.
 Pemberian PFA melibatkan tokoh setempat
PFA dan
 Strategi PFA sama namun semua bentuk interaksi
perbedaan personal dan komunikasi tertulis perlu diadaptasi
untuk menghargai budaya setempat dan
Budaya kebutuhan masyarakat terpenuhi
 Psychological First Aid didisain
Dimana secara sederhana dan praktis
sehingga bisa diberikan dalam
PFA bisa
situasi apa saja - di pengungsian,
diberikan sekolah, rumah sakit, rumah
? ibadah, rumah tinggal, tempat
kerja, komunitas.
Siapa yang  Semua orang bisa
bisa  Tidak terbatas pada profesional kesehatan
memberikan mental
PFA ?  Ketrampilan PFA ada pada setiap orang
P3K ----- PFA

Jika P3K diperlukan untuk mengurangi ketidak nyamanan


tubuh karena luka fisik  PFA diperlukan untuk
mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan karena
reaksi emosi dan pikiran setelah mengalami peristiwa
stress tinggi (traumatis)
SALAH TEPAT
PFA hanya dapat diberikan PFA dapat diberikan siapapun
oleh profesional
PFA = konseling bencana PFA = strategi meredakan
reaksi stres
PFA = debriefing PFA ≠ debriefing
Pemahaman Provider perlu melakukan Analisis tidak dilakukan.
yang salah analisis situasi terkait dengan
pengalaman pribadi penyintas
tentang PFA Memaksa penyintas untuk Mendengar aktif
mau bicara dan
mengungkapkan perasaannya
agar bisa memberikan
penilaian
Beberapa
tingkatan
layanan
psikososial
 Kejadian traumatis yang mempengaruhi stabilitas
emosi penyintas serta mendorong munculnya
reaksi-reaksi emosional berlebihan yang tidak
dikenal, membuat terjadinya sebuah krisis.
 Biasanya reaksi terhadap krisis itu akan melalui
empat tahapan. Keseluruhan tahapan itu
menggambarkan urutan proses untuk menjadi
lebih baik, atau sampai berhasil mengatasi
Apa itu masalah-masalah yang ditemui.
Stres ?
Shock Reaksi Pemrosesan Reorientasi

 Walaupun dinamakan tahapan, bukan berarti


semua orang mengalami setiap tahapan secara
berurutan atau sistematis.
 Takut
 Shock
 Rasa tidak berdaya dan tidak ada harapan
 Masalah tidur
 Sakit secara fisik
Reaksi umum
 Cemas
setelah
 Marah
mengalami
 Berduka/berkabung
keadaan
 Agresifitas
darurat, krisis
 Menarik diri
dan bencana
 Perasaan bersalah
 Keyakinan agama meluntur
 Kehilangan kepercayaan diri dan kepercayaan pada
orang lain
PERBEDAAN

STRES TRAUMA
Tidak didahului peristiwa Didahului peristiwa
traumatis traumatis
Bertahap, Menumpuk, Mendadak
sedikit demi sedikit
Dampak hilang ketika Umumnya berdampak
stressor hilang jangka panjang
Pengaruh stres berbeda Pengaruh trauma
untuk setiap seseorang umumnya sama untuk
setiap orang, yaitu
menakutkan
 Jenis bencana dan krisis yang dialami
 Pengalaman mengalami bencana dan krisis di masa
Faktor yang lalu
menyebabkan  Jejaring bantuan yang ada
perbedaan  Kondisi fisik dan mental sebelum peristiwa
krisis/bencana
reaksi stress
 Latar belakang budaya dan tradisi
 Usia
 Anak-anak  Orang yang tidak
 Remaja mampu mengurus
dirinya sendiri
 Lansia
 Orang dengan resiko
 Ibu hamil membahayakan diri
Kelompok  Ibu - bayi dan anak
sendiri dan orang lain
rentan kecil  Rescuers
 Orang sakit yang  Relawan bencana
memerlukan tindakan
medis segera
 Orang cacat
 Menghargai keselamatan, martabat dan
hak orang yang diberi bantuan
Memberikan
 Menyesuaikan pelayanan PFA sesuai
PFA secara budaya orang yang diberi bantuan
aman, efektif,
benar dan  Mempersiapkan diri sebelum bertugas
memberikan pelayanan PFA
bertanggung
jawab  Jaga dan pelihara diri sendiri dengan
baik agar Anda bisa memberi bantuan
kepada orang lain.
Perlu
 Bagaimana sikap dan
dipertimbang  Pakaian (dress code)
penilaian masyarakat
kan sebelum  Bahasa yang terhadap pendatang
digunakan (dialek,
memberikan tata krama)
 Peran jenis dan
PFA seksualitas
 Gender, umur,
 Struktur dan hirarki
kedudukan/status
keluarga
 Kepercayaan dan
 Ekspresi emosi
agama
 Sikap terhadap
 Budaya
sentuhan
Rujukan
 Bila ada keraguan atau Anda merasa tidak
mampu memberikan pertolongan yang
dibutuhkan  segera konsultasikan ke
supervisi lapangan atau rujuk ke profesional
 pertolongan lanjutan
 Gagal ditenangkan bukan berarti kita gagal
Merasakan emosi
negatif hampir setiap Sulit mengambil
waktu dengan keputusan sendiri
intensitas mendalam
Terus menerus
Ada perubahan teringat pada kejadian
perilaku yg signifikan
Mudah terkejut, mimpi
Tanda- Fungsi sosial
terganggu
buruk
tanda orang Tidak mampu Menampilkan emosi
perlu dirujuk memenuhi datar atau reaksi
kebutuhannya sendiri emosi berlebihan
Hubungan sosial Kehilangan minat
memburuk
Mengungkapkan
Merokok berlebihan, keinginan untuk bunuh
menggunakan alkohol, diri
narkoba
 Orang yang mengalami luka parah
membahayakan nyawa
 Orang yang sangat kecewa (marah,
sedih, panik) sehingga tidak mampu
Faktor menjaga diri atau anak-
anak/keluarganya
resiko  Orang yang punya resiko melukai dirinya
sendiri
 Orang yang beresiko melukai orang lain
karena ingin balas dendam
 Kesejahteraan diri Anda sendiri
 Bagaimana Anda mengatasi isu pribadi dan
keluarga (Anda pergi ke tempat krisis)
Apakah Anda
 Buat keputusan secara jujur sebelum memutuskan
siap untuk untuk pergi
memberikan  Pelajari situasi krisis
PFA ?  Pahami peran dan tanggung jawab yang berbeda-
beda
 Kenali lembaga lain yang terjun ke lokasi
KETRAMPILAN
DASAR PFA
Mendengar
aktif
Menunjukkan Mendengarkan
sikap tenang secara atentif

Ketrampilan
menenangkan
Teknik validasi Teknik
dan
memberikan emosi grounding
dukungan

Teknik
pernapasan
Setiap petugas PFA harus mempunyai cara untuk
Pemeliharaan mengelola, memelihara, menjaga dan meningkatkan
daya tahan mental. (olah raga, meditasi,
Diri mendengarkan musik atau hobi positif lainnya,
berbagi emosi) safe place-shaking the tension
Apakah Anda Memberikan PFA
sudah lebih Memberi pelatihan
percaya diri ?
PFA
 Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI, Modul PFA (2010)
 Dr. Derek Farrell, PhD, University of
Worcestershire, UK. Psychological First Aid (PFA)
Model (2014)
 World Health Organization (2011)Psychological first
Referensi aid: Guide for field workers.. ISBN 978 92 4 154820
5
 American National Red Cross
 Nancy Carlson. Psychological First Aid Tutorial.
Regents of the University of Minnesota
Terima kasih
 Buatlah sebuah aktivitas untuk membantu Anda
mengingat langkah-langkah PFA.
1. Kelas dibagi menjadi 6-8 kelompok
2. Kelompok tersebut dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu kelompok yang
mendampingi di RS dan di Pengungsian
3. Tahapan usia korban yang harus dideskripsikan
diacak:
Aplikasi 6 1. Anak perempuan
Langkah 2. Anak laki-laki
3. Remaja perempuan
4. Remaja laki-laki
5. Dewasa perempuan
6. Dewasa laki-laki
7. Lansia perempuan
8. Lansia laki-laki
Buatlah deskripsi sebuah kasus singkat mengenai
seseorang yang membutuhkan PFA.
Masukkan berbagai informasi penting seperti:
 nama,
 usia,

Aplikasi 6  jenis kelamin,

Langkah  pekerjaan,
 gambaran keluarga,
 setting bencana,
 kehilangan yang dialami,
 keluhan yang dialami setelah kejadian.
 Ceritakan situasi di mana Anda bertemu dengan
kasus tersebut.
Aplikasi 6
 Rancanglah sebuah program untuk membantu
Langkah orang yang berada dalam kasus yang sebelumnya
telah Anda buat.
Instruksi:
1. Setiap kelompok mendapatkan sebuah peran
dan harus memikirkan script detil dari kejadian
(10 menit).
Bermain 2. Kelompok tersebut menjadi penyintas dan
peran kelompok berikutnya harus berperan menjadi
PFA provider kepada penyintas tersebut.
3. Kedua kelompok tidak diberikan kesempatan
untuk mendiskusikan kejadian tetapi langsung
memerankan
Rumah Sakit
1. Anak kehilangan seluruh keluarganya akibat
tsunami Banten – Lampung dan dikelilingi oleh
keluarga besar yang tidak dikenalnya dengan
dekat
2. Ibu kesakitan karena fraktur di kedua kakinya
sehingga selalu marah-marah kepada semua
pihak.
Bermain
3. Bapak luka parah di rumah sakit dan kehilangan
peran seluruh anggota keluarganya, tetapi keluarga
belum memberitahu tentang kondisi
keluarganya
4. Kakek dan nenek yang panik melihat kondisi
cucunya sehingga tidak membantu proses
pemulihan tetapi membuat panik anggota
keluarga lain yang mendampingi cucunya.
Pengungsian
1. Seorang ibu panik dan memaksa untuk pergi
melihat kondisi rumahnya sementara rumahnya
berada di lokasi yang tidak aman.
2. Seorang kakek yang menolak bicara dan
kehilangan seluruh anggota keluarganya. Kakek
Bermain tidak bisa berhenti merokok dan menolak untuk
makan.
peran 3. Seorang remaja perempuan yang merasa tidak
nyaman karena tinggal di lokasi pengungsian
yang tidak memiliki privasi dan belum memiliki
aktivitas.
4. Seorang bapak yang menjadi agresif setelah
kejadian. Dia merasa bersalah karena tidak
dapat menyelamatkan istrinya.

Anda mungkin juga menyukai