Anda di halaman 1dari 37

Seorang wanita berusia 28 Tahun, primigravida, kehamilan 20 minggu datang ke poliklinik

dengan keluhan saat BAK merasa pana, dan gatal di daerah kemaluan. Selain keluhan
di atas, klien beberapa kali mengungkapkan kekhawatiran tentang janinnya akibat
gejala yang dirasakannya.
Manakah masalah keperawatan utama yang tepat untuk klien ini?
a. Nyeri Akut
b. Cemas
c. Gangguan pola eleminasi urin
d. Kerusakan integritas kulit
2. Seorang wanita berusia 22 tahun, dan bayinya yang baru lahir telah selesai menjalani
tes HIV, dan keduanya dinyatakan positif. Saat berita ini disampaikan, klien menangis.
Manakah intervensi krisis yang tepat pada saat ini?
a. Panggil konselor HIV, dan buat janji bersama mereka
b. Eksplorasi bagaimana klien mendapatkan HIV
c. Dengarkan klien saat menangis dan bicara
d. Biarkan klien mengekspresikan sedihnya
3. Ibu seorang perempuan berusia 26 tahun dirawat di Rumah sakit Jiwa hari ketiga,
pasien mengatakan “Ibu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka dengan calon
suami saya, pokoknya saya tidak mau makan makanan yang diberikan oleh ibu saya”.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Waham curiga
b. Waham somatic
c. Waham nihilistic
d. Waham penciuman
4. Seorang anak berusia 15 tahun, dirawat di rumah sakit umum pasca amputasi kaki kiri.
Hasil observasi didapatkan tampak murung, dan cenderung menyendiri. Ketika
ditanyakan mengapa demikian, pasien menjawab dia bosan hidup, rasanya ingin mati
saja, saya tidak berharga.
Apakah prinsip tindakan keperawatan yang utama pada pasien diatas?
a. Menguatkan mekanisme koping klien
b. Meningkatkan harga diri klien
c. Menggali perasaan klien
d. Melindungi klien
5. Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di ruang ICU mendapatkan terapi cairan
via infuse pump dengan kecepatan 125 ml/jam/ perawat memeriksa daerah insersi
venipuncture di daerah radialis berwarna merah, bengkak, hangat dan nyeri pada area
proksimal
Manakah intervensi keperawatan yang harus dilakukan pertama kali?
a. Memperlambat tetesan infus sampai 10ml/jam
b. Mengompres dingin daerah insersi
c. Menghentikan infus
d. Memasang infus

PEMBAHASAN
1. Jawaban B
Kata Kunci:Beberapa kali mengungkapkan kekhawatiran
Analisa :Perhatian utama klien ini adalah keselamatan janinnya. Prioritas saat ini
adalah kecemasan klien. Nyeri A, dan kerusakan integritas kulit D sering terjadi pada
infeksi saluran kemih, tetapi tidak cukup data untuk menyimpulkan hal tersebut.
Strategi :Perhatikan kata kunci “beberapa kali mengungkapkan kekhawatiran”.
2. Jawaban C
Kata Kunci:saat disampaikan menangis
Analisa:Klien baru saja menerima berita buruk, dan memutuskan seseorang ada
bersamanya untuk menghadapi masalah,. Perawat perlu duduk, dan aktif
mendengarkan klien ketika dia bicara, dan menangis. Memanggil konselor HIV dapat
membantu, tetapi bukan yang klien butuhkan saat ini. Pilihan lain tidak tepat pada tahap
ini.
Strategi :gunakan proses eliminasi. Dengan kata kunci pertanyaan “pada saat ini”
maka pilihan B, dan C dapat dieleminasi terlebih dahulu. Dari sisa jawaban, kita ingat
bahwa fokus pada perasaan klien, maka kemudian jawaban dapat dipilih dengan tepat.
3. Jawaban A
Kata Kunci :Ibu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka dengan calon suami
saya, pokoknya saya tidak mau makan makanan yang diberikan oleh ibu saya.
Analisa :waham curiga adalah waham yang terjadi pada pasien jiwa karena
ketidaksesuian antara rangsangan internal, dan eksternal tentang keyakinan yang
salah. Setiap tindakan yang diberikan selalu dicurigai dengan jawaban bahwa dirinya
akan diracuni.
4. Jawaban : B
Kata Kunci :amputasi kaki kiri, tidak berharga, dan tampak murung
Analisa :pada kasus pasien kehilangan salah satu fungsi tubuh yaitu kaki, dan pasien
masih remaja yang seharusnya pada tahap tumbuh kembangnya dapat melakukan
aktivitas, dan mencari identitas diri. Kondisi amputasi kaki kiri menyebabkan krisis pada
pasien yaitu perasaan tidak berharga yang menyebabkan bosan akan hidup, dan ingin
mengakhiri hidup.
5. Jawaban B
Kata Kunci :Intervensi keperawatan
Analisa :kemerahan, hangat, nyeri, dan bengkak di area proksimal tusukan
merupakan indikasi terjadinya phlebitis yang menyebabkan jalur infus tersebut harus
segera distop, dan dipasang kembali di area lainnya

mber : Septiari, B., B. 2014. Uji kompetensi ners Indonesia UKNI. Yogyakarta : Nuha Media
Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 016
Perawat yang telah lama bekerja pada fasilitas perawatab kronis merencanakan tugas
keperawatan untuk klien di unit perawatan. Perawat harus merawat empat klien dan mempunyai
seorang perawat vokasional berlisensi serta tiga asisten perawat yang tidak berlisensi di tim
keperawatannya. Klien manakah yang paling tepat untuk perawat vokasional berlisensi ?
A. Klien yang membutuhkan mandi tempat tidur
B. Klien tua yang membutuhkan perubahan posisi secara berkala
C. Klien yang memerlukan pemeriksaan tanda vital per jam
D. Klien yang memerlukan irigasi abdomen dan penggantian balutan tiap tiga jam
E. Klien yang memerlukan oksigenasi.
Kunci Jawaban Uji Kompetensi Keperawatan

Jawaban: D
RASIONAL: Ketika memberikan delegasi tugas keperawatan, perawat perlu memperhatikan
tingkat ketrampilan dan pendidikan staf.Memberikan mandi ditempat tidur, membantu
memindahkan posisi berkala dan melakukan pengukuran tanda vital dapat dilakukan oleh asisten
perawat yan belum terlisensi. perawat vokasional yang berlisensi, terlatih untuk melakukan
irigasi luka dan pengantian balutan
Strategi Mengerjakan soal.: Fokus pada subjek yang diberikaanpada perawat vokasioanal dan
meperhatiakan kata kunci yang paling tepat.
Sumber: Huber 2010, pp. 244-247

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 017


Perawat berencana untuk memberikan tindakan pencegahan kejang pada klien yg sedang dirawat
di UGD. Manakah langkah langkah yg harus dicantumkan perawat pada perencanaannya untuk
memastikan keamanan klien ?
A. Menempatkan tempat tidur dalam posisi yg tinggi
B. Meletakkan spatula lidah di tempat tidur bagian atas.
C. Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping t4 tidur.
D. Meletakkan air minum di dekat klien.
E. Melepaskan akses intravena dan selang infus.

Kunci dan PembahasanSoal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 017:


Jawaban : C
Rasional: tindakan pencegahan kejang dapat bervariasi, tetapi umumnya memiliki keamanan.
Pada umumnya, alat bantu napas, oksigen,dan alat suction tetap tersedia di samping tempat tidur
klien. Pagar disamping tempat tidur diberikan lapisan yg empuk, dan tempat tidur tetap di posisi
terendah. Klien terpasang infus di tempat yang mudah diakses jika obat antikonvulsan harus
dberikan. Penggunaan spatula lidah sangat kontroversial, dan tidak boleh diletakkan ditempat
tidur. Menekan lidah dengan spatula saat terjadi kejang sering mencederai klien yg menggigit
selama kejang. Risikonya meliputi: menghalangi jalan napas jika penempatannya tidak tepat,gigi
klien pecah,dan risiko berikutnya aspirasi fragmen gigi. Jika klien memiliki aura sebelum kejang,
hal ini memungkinkan perawat memiliki cukup waktu untuk menempatkan orofaringeal tube
sebelum kejang terjadi.
Strategi Mengerjakan Soal: perhatikan subjek,pencegahan kejang. Evaluasi pertanyaan ini dari
perspektif yg menyebabkan bahaya bagi klien. Tidak ada bahaya dapat terjadi pada klien dari
beberapa pilihan jawaban yg ada, kecuali menempatkan tempat tidur pada posisi tinggi dan
menggunakan spatula lidah.

Review: Pencegahan kejang


Kompetensi: Asuhan dan manajemen Askep
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination".

Soal Simulasi #UKOMNers

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 018:


Seorang klien dengan diagnosa anoreksia nervisa, sedang mengalami kelaparan, berada pada
sebuah kamar perawat dengan dua tempat tidur. Seorang klien baru masuk untuk dijadikan teman
sekamar klien tersebut. Klien manakah yang paling sesuai untuk dijadikan teman sekamar klien
dengan anoreksia nervosa?
A. Klien dengan pneumonia
B. Klien yang menjalani tes diagnosis
C. Klien yang cenderung mengatur orang lain
D. Klien yang dapat bermanfaat untuk membantu klien anoreksia saat makan
E. Seorang klien yang mengalami disorientasi

Kunci Jawaban Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 018


Jawaban B.
Klien yang menjalani tes diagnosis adalah teman sekamar yang sesuai. Klien yang mengalami
anoreksia nevisa cenderung mengalami komlikasi hematologi seperti leukopeni. Memiliki teman
sekamar denga pneumonia akan bertambah resiko tertular. Klien dengan anoreksia nervosa tidak
seharusnya ditempatkan pada situasi dimana dia bisa fokus pada kebutuhan nutrisi orang lain
atau diatur oleh orang lain karena hal ini akan menyebabkan pengalihan dan penekanan
kelaparan personal.
Strategi mengerjakan soal uji kompetensi: Perhatikan kata kuci "paling sesuai" dan "sedang
kelaparan"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 019:


Seorang perempuan berusia 38 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu datang ke poliklinik
untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian TD : 150/90 mmHg, N : 86 x/menit,
Tinggi fundus uteri : 28 cm, DJJ : 130x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah pengkajian selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?

Pilihan jawaban
A. kaji adanya edema
B. Pemeriksaan protenuria
C. kaji refleks patella
D. kaji frekuensi berkemih
E. kaji adanya nyeri kepala

Kunci Jawaban Uji Kompetensi 2016:


A
Referensi:
Bobak,Lowdermilk, Jensen, 2005, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 020:


Perawat home care memberikan instruksi terkait pengendalian infeksi dasar pada orang tua dari
bayi dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Kalimat mana dari orang tua yang
mengindikasikan kebutuhan akan instruksi lanjutan ?
A. "Saya akan membersihkan semua kotoran yang tercecer dari popok dengan cairan alkohol"
B. "Saya akan mencuci botol bayi, dot, dan pengaman dot di tempat cuci piring atau
menggunakan air hangat
C. "Saya pasti menyiapkan makanan yang tinggi kalori dan protein
D. "Saya pasti mencuci tangan dengan bersih sebelum dan setelah merawat bayi saya"
E. "Saya akan membersihkan semua alat yang terkena cairan tubuh bayi dengan larutan klorin.

Jawaban Uji Kompetensi 020: A.


HIV ditularkan melalui daraha, sekresi cairan vagina dan Air Ssu Ibu. Harus diinstruksikan
menggunakan larutan klorin, untuk mendisinfeksi benda-benda yang terkontaminasi. atau
memberrsihkan ceceran dari popok bayi. Alkohol tidak akan efektif untuk mematikan virus.
Pilihan B,C,D dan E merupakan instruksi dasar terkait pengendalian infeksi.

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 021:


Perawat mengevaluasi kondisi klien pasca kraniotomi 3 hari yang lalu. Manakah temuan
pengkajian yang menunjukkan bahwa klien mengalami meningitis sebagai komplikasi dari
pembedahan ?
A. Kerning sign negatif
B. Tidak ada kaku kuduk
C. Tanda Brudzinski positif
D. Skor GCS 15
E. Refleks Babinski negatif

Kunci dan Pembahasan Simulasi KBS UKOM Ners 021:


Jawaban : C
Rasional: Gejala iritasi meningeal yang cocok dengan meningitis meliputi kaku kuduk, tanda
brundzinki positif dan tanda kernig positif. Kaku kuduk ditandai dengan kekakuan dan nyeri
pada leher, yang biasanya dikeluhkan saat leher difleksikan. Tanda kernig positif saat klien
merasa nyeri dan kaku pada oto hamstring ketika kaki fleksi maksimal pada lutut dan pinggul.
Tanda brudzinski positif saat klien merefleksikan pinggul dan lutut sebagai respon dari fleksi
kepala dan leher ke dada yang dilakukan oleh perawat. GCS 15 merupakan skor sempurna dan
mengindikasikan bahwa klien sadar penuh, tanpa defisit neurologis.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda Klien mengalami meningitis. Anda dapat
mengeliminasi pilihan A, B, D, dan Ekarena pilihan tersebut serupa atau sama dan merupakan
temuan pada kondisi normal.
Review: Gejala-gejala meningitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Aman dan Nyaman
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Baird, Bethel (2011), p. 646.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 022:


Seorang perawat yang sedang berjalan di area bisnis pusat kota melihat seorang pekerja jatuh
dari tangga. Perawat bergegas menghampiri korban, yang tidak ada respons. Bagaimana
seharusnya perawat membuka jalan napas korban ?
A. Posisi chin lift
B. Head tilt-chin lift
C. Manuver jaw thrust
D. Head tilt-jaw thrust
E. Chin lift-jaw thrust

Kunci Dan Pembahasan Simulasi UKOM 022:


Jawaban : C
Rasional: Apabila ada dugaan terjadi cedera lehaer, maka manuver jaw-thrust dapat digunakan
dalam BLS untuk membuka jalan napas. Head-tilt-chin-lift menyebabkan hiperekstensi leher dan
menimbulkan komplikasi, jika terjadi cedera leher. Tidak ada posisi head tilt-jwa thrust atau chin
lift untuk membuka jalan napas.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda, yaitu prosedur untuk membuka jalan napas
korban. Bayangkan setiap posisi. Sisihkan setiap pilihan. Sisihkan pilihan A, B, D, dan E karena
prinsipnya kepala tidak boleh dimiringkan. Selain itu, pengetahuan yang akurat tentang BLS
akan mengarahkan anda ke pilihan yang benar.
Review: Metode yang tepat untuk membukan jalan napas
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 1767
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 023


Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa
darah puasa 120 mg/dL, suhu tubuh 38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan
tekanan darah 100/70 mmHg. Manakah hasil yang paling akan menjadi perhatikan perawat ?
A. Nadi
B. Pernapasan
C. Suhu tubuh
D. Tekanan darah
E. Gula darah puasa

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM 023:


Jawaban : C
Rasional: Peningkatan suhu tubuh dapt mengindikasikan adanya infeksi. Infeksi dapat
menimbulkan sindrom nonketotik, hiperosmolar, hiperglikemik, atau ketoasidosis diabetik. Hasil
temuan lai yang ada dipertanyaan semua dalam batas normal.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan nata penanda paling. Gunakan pengetahuan tentang batas
normal dari TTV akan menunjukkan anda jawaban yang tepat. Hanya suhu tubuh klien yang
tidak normal. Ingat bahwa peningkatan suhu tubuh bisa mengindikasikan adanya proses infeksi
yang bisa memicu komplikasi pada klien dengan DM.
Review: Temuan normal dan tidak normal klien dengan DM
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Nutrisi
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 1455; Swearingen (2012), p. 352-353.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 024


Pengibatan antihipertensi telah disepkan untuk pasien dengan hipertensi. Klien meberitahu
perawat bahwa mereka ingin mengonsumsi herbal untuk membantu menurunkan tekanan
darahnya. Manakah tindakan yang harus dilakukan perawat?
A. Beritahu klienbahwa herbal tidak aman dan seharusnya tidak digunakan sama sekali
B. Ajarkan klien bagaimana cara mengukur tekanan darah sehingga bisa memonitor tekanan
darahnya mandiri.
C. Dorong klien untuk mendiskusikan penggunaan herbal denga dokter
D. Beritahu klien jika mereka mengonsumsi herbal maka mereka harus sering mengukur tekanan
darahnya
E. Izinkan klien menggunakan herbal apapun sesuai keyakinannya

Kunci Dan Pembahasan Simulasi Ners 024:


Jawaban : C
Rasional: Meskipun beberapa herbal memiliki manfaa, tapi tidak semua herbal aman digunakan.
Klien yang sudah mendapatkan terapi konvensional harus dimotivasi untuk menghindari herbal
dengan efek farmakologisyang sama karena kombinasi kedua hal tersebutdapat memicu reaksi
yang berlebihan atau efek interaksi yang belum diketahui. Perawat harus menyaran kan klien
untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan dokter.
Strategi Mengerjakan Soal: Eliminasi pilihan terlebih dahulu karena ada kata-kata tidak
digunkan. Selanjutnya eliminasi pilihan B dan D karena sama atau serupa dan berhubungan
dengan memonitor tekanan darah. Pilihan E juga dieliminasi karena membiarkan memilih herbal
apa saja berbahaya bagi klien.
Review: Batasan yang berhubungan dengan pengguanaan herbal
Kompetensi: Praktik profesional, legal etis, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 93; Ulbricht (2010), p. 4
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 025:


Seorang anak berusia 10 tahun dengan hemofilia telah terpeleset di es dan lututnya terbentur.
Apa pengobatan yang harus dipersiapkan oleh perawat?
A. Injeksi faktor X
B. Memberikan infys zat besi
C. Memberikan infus faktor X
D. Memberikan injeksi IM zat besi menggunakan metode Z-track
E. Injeksi IM faktor X

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM 025:


Jawaban : C
Rasional: Hemofilia adalah rangkaian kelainan perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan
protein koagulasi spesifik. Penatalaksanaan utamanya adalah pemberian faktor pembekuan
darah; obat-obatan seperti pereda nyeri, mungkin akan diberikan berdasarkan asal perdarahan.
Seorang anak dengan hemofilia rentan terjadiperdarahan sendi setelah kejadian terjatuh. Faktor
VIII akan diberikan secara intravena untuk mengganti ketidakadaan faktor pembekuan dan akan
meminimalkan perdarahan. Faktor X dan zat besi tidak digunakan untuk menangani anak dengan
hemofilia.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada diagnosis anak. Abaikan pilihan B dabn D karena dua
pilihan tersebut serupa. Ingat bahwa anak dengan hemofilia mengalami kekurangan faktor VIII,
dengan itu akan mengarahkan anda pada jawaban yang benar dari pilihan yang tersisa. Ingat
bahwa faktor VIII harus diberikan secara intravena. Sehingga jawaban E harus diberikan.
Review: Hemofilia
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Darah dan sistim kekebalan imun
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 1254.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier)..

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 026:


Klien mengalami stres dan ansietas yang berat sedang diajarkan tentang terapi self-control. Mana
pernyataan klien yang mengidentifikasi 'kebutuhan akan edukasi lanjutan tentabg terapi' ?
A. "Terapi jenis baru ini bisa di gunakan untuk situasi yang juga baru"
B. "Keuntungan dari teknik ini adalah perubahan cenderung bertahan lama"
C. "Berbicara kepada diri sendiri adalah komponen dasar dari jenis terapi ini "
D. "Jenis terapi ini memberikan dukungan negatif ketika muncul stimulus"
E. "Jenis terapi ini dapat dengan mudah dikuasai"

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM 026:


Jawaban : D
Rasional: Dukungan negatif ketika muncul stimulus adalah deskripsi dari terapi aversi. Pilihan A,
B, C, dan Eadalah karateristik dari self control.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci “kebutuhan akan edukasi lanjutan tentang
terapi.” Kata-kata ini mengindikasikan suatu hal yang negatif dan meminta anda untuk memilih
jawaban yang salah. Pikirkan tentang subjek, self control. Ubjek ini akan membantu anda
menjawab dengan benar.
Review: Terapi sel control
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Jiwa
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Stuart (2013), p. 225-226
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 027:


Perawat sedang menyiapkan rencana perawatan pada klien yang baru saja melahirkan janin yang
telah meninggal. Manakah tindakan awak sebaiknya direncanakan perawat untuk memenuhi
kebutuhan emosional klien dan pasangannya?
A. Izinkan anggota keluarga memberi nama pada bayi
B. Dorong klien untuk berbicara tentang janinnya yang meninggal
C. Izinkan klien dan pasangan untuk memeluk janin
D. Kaji persepsi klien dan pasangan terhadap peristiwa ini
E. Izinkan keluarga menangis terlebih dahulu sebelum memberikan intervens

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 028:


Perawat sedang membantu klien yang sedang dilakukan induksi persalinanpada usia kehamilan
41 minggu. Klien mengalami kontraksi sedang dan muncul setiap 2 sampai 3 menit, dengan
durasi kontraksi 60 detik. Sebuah monitor denyut jantung janin telah terpasang. Rata-rata denyut
jantung janin antara 120 sampai 122 kali per menit selama satu jam. Apakah tindakan prioritas?
A. Memberitahukan pada petugas kesehatan yang lain
B. Menghentikan infus oksitoksin (pitocin)
C. Memebrikan oksigen masker 8 sampai 10 lpm
D. Menghubungi keluarga klien jika keluarga belum ada ditempat
E. Meningkatkan jumlah tetes cairan infus

Pembahasan Simulasi UKOM 28:


Jawaban : B
Rasional: Tindakan keperawatan prioritas adalah menghentikan infus oksitoksin. Oksitoksin
dapat menyebabkan kontraksi uterus yang kuat dan penurunan oksigen plasenta, menyebabkan
penurunan beberapa kondisi. Setelah menghentikan oksitoksin perawat harus mengatur posisi
klien. Memberikan oksigen, meningkatkan tetesan cairaran IV (cairan infus tanpa oksitoksin),
dan meberotahukan pada petugas kesehatan yang lain adalah tindakan yang dapat diambil dalam
situasi ini. Menghubungi keluarga klien bukan tindakan prioritas saat ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada kata kunci “prioritas.” Fokus pada data pertanyaan dan
perhatikan kalimat sedang melakukan induksi persalinan dan pilihan yang tepat. Serta ingat
kembali kebutuhan fisiologis merupakan prioritas di atas kebutuhan psikologis.
Review: Perawatan pada klien yang mendapatkan oksitoksin (Pitocin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 804-805.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 029:


Perawat komunitas mengunjungi klien yang sekarat karena kanker ovarium. Selamam kunjungan
klien mengatakan Jika saya bisa hidup lebih lama untuk merayakan ulang tahun anak perempuan
saya yang ke 16, maka saya akan siap mati untuk setelahnya. Manakah fase koping yang dialami
oleh klien?
A. Marah
B. Menyangkal
C. Bergaining (tawar-menawar)
D. Depresi
E. Menerima

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Ners 029:


Jawaban : C
Rasional: Menyangkal, tawar-menawar, marah depresi, dan menerima merupakan tahapan yang
dialami klien dengan penyakit yang mengancam jiwa. Tawar menawar didentifikasi sebagai
perilaku di mana individu bersedia melakukan apa saja untuk menghindari kehilangan atau
mengubah prognosis atau nasib. Marah juga merupakan respon pertama seseorang saat
mendengar berita yang tidak menyenangkan, dan kalimat umumnya adalah kenapa saya? atau
menyalahkan orang lain. Menyangkal merupakan ungkapan suatu kekageyan atau tak percaya
dan mungkin respon utama yang mendengar berita buruk. Depresinya biasanya ditampakkan
dengan tidak punya harapan, menangis atau bahkan diam, dan menarik diri.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda fase koping klien. Catat pernyataan klien
yang ada dipertanyaan untuk membantu memilih jawaban yang benar. Klien sedang tawar-
menawar
Review: Perawatan pada klien yang mendapatkan oksitoksin (Pitocin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 804-805.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 030:


Klien dengan riwayat penyakit paru beresiko terjadi asidosis respiratorik. Tanda dan gejala mana
yang harus dilakukan pengkajian perawat untuk karateristik kelainan itu?
A. Bradikardi dan hiperaktifitas
B. Penurunan rerata dan kedalaman pernapasan
C. Sakit kepala, sulit tidur dan bingung
D. Bradipnea, pusing, parestesi
E. Irama napas tidak teratur, dan berkeringat banyak

Kunci Dan Pembahasan Simulasi UKOM Ners 030:


Jawaban : C
Rasional: Ketika klien mengalami asidosis respiratorik, rerata kedalaman pernapasan meningkat
sebagai kompensasi. Klien juga mengalami sakit kepala sulit tidur; perubahan status mental,
seperti mengantuk dan bingung; gangguan visual; diaforesis; sianosis karena hipoksia menjadi
semakin akut; hiperkalemia; nadi cepat dan ireguler; serta distrimia. Pilihan A, B, D, dan E tidak
secara spesifik berhubungan dengan kelainan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek manifestasi klinis yang berhubungan dengan
asidosis respiratorik, dan gunakan pengetahuan tentang tanda dan gejala asidosis respiratorik
untuk menjawab soal. Abaikan pilihan B dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa
dan menuliskan rerata penurunan pernapasan. Ingat bahwa sakit kepala, sulit tidur dan bingung
muncul pada asidosis respiratorik.
Review: Manifestasi dari asidosis respiratorik
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 203-204
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri.

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 031:


Seorang perawat mendelegasikan perawatan kebersihan pagi hari seorang pria pada asisten
perawat. Saat melihat kembali daftartugas yang harus dikerjakan, perawat dapat memberikan
peintah untuk menggunakan pencukur elektrik pada klien yang mana?
A. Klien dengan nyeri hebat karena osteoporosis
B. Klien dengan hipokalemia karena terapi diuretik
C. Klien dengan trombositopenia karena kemoterapi
D. Klien dengan peningkatan jumlah sel darah putih karena adanya infeksi
E. Klien yang sedang bedrest yang membutuhkan latihan mobilisasi tiap 4 jam

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Ners 031:


Jawaban : C
Rasional: Klien dengan trombositopenia mempunyai jumlah keping darah yang rendah.
Menggunakan pencukur manual meningkatkan resikok terjadi abrasi dan perdarahan dikarenakan
gangguan pembekuan darah. Pasien dengan hipokalemia mempunyai jumlah kalium yang
rendah. Mencukur klien tidak berhubungan dengan kalium klien. Klien dengan nyeri hebat tidak
terpengaruh dengan pemilihan alat pencukur. Begitu juga dengan klien yang mengalami
peningkatan jumlah sel darah putih dan klien yang bedest tidak akan terpengaruh dengan
pemilihan alat cukur yang digunakan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, keamanan dan perdarahan pada klien. Pikirkan
perbedaan antara pencukur elektrik dengan alat pencukur lain yang biasanya digunakan
mencukur oleh pria. Selanjutnya bedakan konsep trombositopenia, nyeri, hipokalemia, dan
peningkatan jumlah sel darah putih serta tentukan klien mana yang beresiko mengalami
perdarahan. Hal ini akan mengarahkan anda pada klien dengan trombositopenia.
Review: Trombositopenia dan tindakan perawat untuk mencegah perdarahan
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Belajar
Sistem Tubuh: Pelayan kesehatan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 203-204
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri.

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 032:


Perawat mengkaji TTV bayi berusia 12 bulan dengan infeksi pernapsan dan tercatat bahwa
frekuensi pernapasannya 35x/menit. Berdasarkan temuan ini, tindakan manakah yang paling
tepat?
A. Berikan oksigen
B. Dokumentasikan temuan
C. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
D. Kaji ulang pernapasan setiap 15 menit
E. Cek TTV

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM 032:


Jawaban : B
Rasional: Frekuensi normal pada bayi usia 12 bulan adalah 20-40x/menit. Frekuensi nadi apikal
adalah 90-130x/menit, dan tekanan darah rata-ratanya 90/50 mmHg. Perawat akan
mendokumentasikanhasil temuannya.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan data yang ada pada pertanyaan dan catat kata penandanya
paling tepat. Ingat kembali TTVnormal pada bayi dan mengetahui bahwa frekuensi normal
pernapasan yang teridentifikasi pada pertanyaan masih dalam batas normal akan menunjukkan
anda pada jawaban yang tepat.
Review: TTV normal pad bayi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 238. 243.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 033:


Bagaimanakah pedoman Cadiopulmonary rescusitation (CPR) yang tepat terhadap orang dewasa
yang pat dilakukan oleh petugas kesehatan?
A. Diberikan 1 kali vantilasi setiap 5 kompresi
B. Diberikan 2 kali ventilasi setiap 15 kompresi
C. Pada awalnya, diberikan 2 ventilasi secepat mungkin
D. Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus memperlihatkan
pengembangan dada
E. Diberikan 2 kali ventilasi setiap 5 kompresi

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 033:


Jawaban : D
Rasional: Selama CPR, Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus
memperlihatkan pengembangan dada. Ventilasi yang berlebihan dada (terlalu banyak ventilasi
per menit atau pemberian ventilasi terlalu kuat) mungkin dapat berbahaya dan tidak perlu
dilakukan. Petugas kesehatan seharusnya menggunakan rasio 30 kompresi : 2 ventilasi untuk
klien dewasa. Pilihan A, B, C, dan E adalah jawaban yang tidak benar.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pad subjek yaitu bantuan pernapasan. Baca setai pilihan
jawaban dengan hati-hati. Perhatikan kata-kata yang memperlihatkan pengembangan dada akan
menuntun anda pada jawaban yang benar.
Review: Pedoman pada CPR
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Potter et al (2014), p. 658, 688
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri
Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 034:
Perawat sedang mengajarkan klien mengenai latiha pursed lip breathing dan klien menanyakan
perawat tentang tujuan tindakan dari tersebut. Perawat harus menjelaskan bahwa tujuan utama
tindakan tersebut adalah?
A. Meningkatkan intake oksigen
B. Memperkuat diafragma
C. Memperkuat otot interkostal
D. Meningkatkan pengeluaran karbon dioksida
E. Memperluas ekspansi paru

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 034:


Jawaban : D
Rasional: Pursed lip breathing memfasilitasi ekspirasi maksimal bagi klien denga penyakit paru
obstuktif dan meningkatkan pengeluaran CO2. Jenis pernapasan ini memungkinkan ekspresi
yang lebih baik dengan meningkatkan tekanan udara di mana jalan napas akan tetap terbuka
selama ekshalasi. Pilihan A, B, C, dan E bukan tujuan jenis pernapasan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pikok masalah “pursed li breathing” dan ingat kata
penting utama. Bayangkan penggunaan teknik pernapasan ini untuk membantu menjawab
pertanyaan denagn tepat. Ingat kembali kondisi pernapasan di mana jenis pernapasan ini
bermanfaat juga akan membantu mengarahkan pada pilihan yang tepat.
Review: Tujuan teknik pursed lip breathing
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 321-322; Potter et al (2013), p. 854
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri.

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 035:


Seorang perawat mempresentasikan ceramah tentang bencana dan posttraumatic stres disorder
(PTSD) kepada grup asiten perawat. Pernyataan manakah yang menunjukkan bahwa proses
pembelajaran kepada TPP telah berjalan efektif?
i. Saya tidak akan mengalami PTSD
ii. PTSD dapat berdampat seumur hidup
iii. Klien akan mudah terkejut dan mengalami kesulitan tidur
iv. Terjadu Flashback memory menyebabkan klien selalu teringat kejadian yang telah berlalu
v. PTSD hanya terjadi pada klien yang memiliki riwayat depresi sebelumnya
Pilihan jawaban
A. i, ii, iii
B. ii, iii, iv
C. ii, iv, v
D. i, iii, v
E. i, iii, iv

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 035:


Jawaban : B
Rasional: Mengalami peristiwa traumatis seperti bencana dapat menyebabkan dampak segera
dan jangka panjang pada satatus psikologis seseorang. PTSD adalah dampak serius yang terjadi
pada seorang yang mengalami peristiwa traumatis, dan dapat menetap seumur hidup. Klien
denga PTSD sering dilaporkan menjadi mudah terkejutdan kesulitan untuk tidur di malam hari,
yang tidak pernah terjadi sebelum peristiwa traumatis. Klien sering melaprkan flashback
memmori, yang menyebabkan mereka selalu teringat pada peristiwa traumatis yang dialami.
PTSD dapat terjadi pada siapapun yang mengalami peristiwa yang sangat traumatis, dan tidak
hanya menyerang klien yang memiliki riwayat depresi saja.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada kata-kata yang ditekankan efektif. Eliminasi pilihan i dan
v karena pernyataan-pernyataan tersebut tidak menunjukkan hasil pembelajaran telah efektif.
Setiap orang dapat mengalami PTSD dalam hidupnya, dengan atau tanpa riwayat depresi
sebelumnya. Juga perhatikan penyataan tertutup tidak pernah dan hanya pada kedua pilihan
jawaban.
Review: Post tarumatik ster disorder (PTSD)
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 1001, 1047-1048
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 036:


Seorang intruktur perawat meminta mahasiswa perawat menyebutkan fungsi-fungsi cairan
amnion. Mahasiwa menjawab denga benar tentang fungsi cairan amnion jika membuat
pernyataan yang mana?
A. Membolehkan ibu untuk bergerak
B. Merupakan ukuran keseimbangan cairan
C. Mepertahankan temperatur tubuh janin
D. Mencegah partikel besar seperti bakteri memasuki janin
E. Menyediakan pertukaran zat gizi sisa metabolisme antara ibu dan janin

Kunci & Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 036:


Jawaban : C
Rasional: Cairan aminion melingkupi, mencegah benturan dan melindungi janin. Amnion
memungkinkan janin dapat bergerak bebas, memepertahankan suhu tubuh, menjaga fungsi ginjal
karena jumlah cairan amnion berdasarkan jumlah urine janin. Plasenta mencegah partikel besar
seperti bakteri dapat masuk ke janin, dan juga memungkinkan pertukaran nutrisi dan sisa
metabolismen antara ibu dan janin
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah fungsi cairan amnion. Bayangkan lokasi
cairan amnion akan mengarahkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: Fungsi cairan amnion
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 228-229
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 037:


Seorang anak berusia 16 tahun MRS dengan apendisitis akut, dan tindakan apendiktomi telah
dilakukan. Manakah intervensi yang paling tepat untuk tetap mepertahankan pertumbuhan dan
perkembangan normalnya?
A. Motivasi anak untuk istrahat dan membaca
B. Motivasi orang tuan untuk selalu bersama anak
C. Izinkan keluarga untuk memberikan mainan komputer kesukaan anak
D. Jika kondisi memungkinkan, berikan kesemapatan anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan
dengan kelompok usianya
E. Jangan birkan anak bersama klien lain

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 037:


Jawaban : D
Rasional: Pada anak remaja seringnya tidak yakin ingin bersama orang tunya ketikan dirawat.
Karena yang paling penting adalah dukungan dari teman sebayanya, berpisah dari teman-
temannya dapat menimbulkan kecemasan. Idealnya teman-teman sebayanya akan menyemangati
temannya yang sedang sakit. Pilihan A, B, dan C menghindari anak dari kelompok sebayanya.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata-kata penting paling tepat. Pertimbangkan kebutuhan-
kebutuhan psikologis pada anak remaja ketika menjawab pertanyaan. Pilihan A, B, dan
Cmemiliki kesamaan bahwa orang tua mereka menghindari anak dari kelompok sebayanya.
Review: Kebutuhan-kebutuhan psikologis pada anak remaja
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan Mental
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 884
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination".

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 038:


Seorang petugas laboratorium sedang menangani klien yang mengalami delusi. Ketika petugas
laboratprium sedang mendekati klien untuk mendapatkan spesimen darah, klien mengatakan
Kamu semua adalah vampir. Keluarkan saya dari sini! Manakah pernyataan perawat sebaiknya
diberikandalm kondisi tersebut?
A. Petugas laboratorium akan pergi dan kembali untuk mengambil darah kamu
B. Apa yang mebuat kamu berpikir jika petugas laboratorium akan menyakiti kamu?
C. Apakah kamu sangat takut dan berpikir jika orang lain akan menyakiti kamu?
D. Petugas laboratorium tidak akan menyakiti kamu tapi akan membantu kamu
E. Apakah kamu berpikirjika setiap orang akan menyakiti kamu?

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 038:


Jawaban : C
Rasional: Pilihan C adalah satu-satunya pilihan yang dibutuhkan oleh klien. Respon ini
membantu klien fokus pada emosi utam ayang dirasakan dari delusinya, tapi tidak perlu berdebat
mengenai hal tersebut. Jika perawat berusaha mengubah apa yang dipikirkan klien, kemungkian
terjadinya delusi akan lebih kuat. Pilihan A, B, dan E tidak fokus pada perasaan klien.
Strategi Mengerjakan Soal: Gunakan teknik komunikasi etrapeutik dan pengetahuan berdasarkan
subjek yaitu dinamika dari terjadinya delusi dan begaiman mengetahui kebutuhan dasar pada
klien delusi, Hal ini akan mengarahkan anda pada pilihan C. Selain itu, Pilihan C fokus pada
perasaan klien.
Review: Teknik komunikasi terapeutik
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Jiwa
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: varcarolis (2013), p. 120-122, 321.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri
(Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 039:


Seorang perawat mengumpulkan data dari klien dengan kehamilan kembar dua. Klien memiliki
anak usia 5 tahun yang sehat dan lahir pada usia gestasi 38 minggu, dan klien mengatakan
kepada perawat bahwa dia tidak punya riwayat abortus atau kematian janin. Manakas
dokumentasi perawat terhadap status GTPAL pada pasien tersebut?
A. G = 3, T = 2, P = 0, A = 0, L = 1
B. G = 2, T = 1, P = 0, A = 0, L = 1
C. G = 1, T = 1, P = 1, A = 0, L = 1
D. G = 2, T = 0, P = 0, A = 0, L = 1
E. G = 3, T = 0, P = 0, A = 0, L = 1

Kunci dan Pembahasan Simulasi KUKOM Perawat 039:


Jawaban : B
Rasional: Status kehamilan dapat digambarkan dengan GTPAL, yaitu G = gravidity (jumlah
kehamilan); T = Term birth (jumlah kelahiran setelah usia gestasi); P = Preterm birth (jumlah
kelahiran sebelum usia gestasi); A = Abortus/ miscarriages (Jumlah abortus); L = Live birth
(jumlah ank yang hidup). Oleh karena itu perempuan yang hamil kembar dan telah mempunyai
seorang anak menunjukkan jumlah gravidity 2. Karena anak yang hidup lahir pada usia 38
minggu, maka jumlah kelahiran preterm birth adalah 0 dan jumlah kelahiran term adalah 1.
Jumlah abortus adalah 0 dan jumlah live birth adalah 1.
Strategi Mengerjakan Soal: Pengetahuan spesifik pada subjek, GTPAL dubutuhkan untuk
menjawab pertanyaan. Pengetahuan dan pemahaman anda akan mengarahkan anda pada pilihan
yang tepat.
Review: Metode GTPAL untuk menggambarkan status kehamilan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Seksual
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 246-247
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Exam

Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners


2016 Bagian Kedua
Willem Pieter 23:35:00 1
Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 016
Perawat yang telah lama bekerja pada fasilitas perawatab kronis merencanakan tugas
keperawatan untuk klien di unit perawatan. Perawat harus merawat empat klien dan mempunyai
seorang perawat vokasional berlisensi serta tiga asisten perawat yang tidak berlisensi di tim
keperawatannya. Klien manakah yang paling tepat untuk perawat vokasional berlisensi ?
A. Klien yang membutuhkan mandi tempat tidur
B. Klien tua yang membutuhkan perubahan posisi secara berkala
C. Klien yang memerlukan pemeriksaan tanda vital per jam
D. Klien yang memerlukan irigasi abdomen dan penggantian balutan tiap tiga jam
E. Klien yang memerlukan oksigenasi.
Kunci Jawaban Uji Kompetensi Keperawatan

Jawaban: D
RASIONAL: Ketika memberikan delegasi tugas keperawatan, perawat perlu memperhatikan
tingkat ketrampilan dan pendidikan staf.Memberikan mandi ditempat tidur, membantu
memindahkan posisi berkala dan melakukan pengukuran tanda vital dapat dilakukan oleh asisten
perawat yan belum terlisensi. perawat vokasional yang berlisensi, terlatih untuk melakukan
irigasi luka dan pengantian balutan
Strategi Mengerjakan soal.: Fokus pada subjek yang diberikaanpada perawat vokasioanal dan
meperhatiakan kata kunci yang paling tepat.
Sumber: Huber 2010, pp. 244-247
Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 017
Perawat berencana untuk memberikan tindakan pencegahan kejang pada klien yg sedang dirawat
di UGD. Manakah langkah langkah yg harus dicantumkan perawat pada perencanaannya untuk
memastikan keamanan klien ?
A. Menempatkan tempat tidur dalam posisi yg tinggi
B. Meletakkan spatula lidah di tempat tidur bagian atas.
C. Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping t4 tidur.
D. Meletakkan air minum di dekat klien.
E. Melepaskan akses intravena dan selang infus.

Kunci dan PembahasanSoal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 017:


Jawaban : C
Rasional: tindakan pencegahan kejang dapat bervariasi, tetapi umumnya memiliki keamanan.
Pada umumnya, alat bantu napas, oksigen,dan alat suction tetap tersedia di samping tempat tidur
klien. Pagar disamping tempat tidur diberikan lapisan yg empuk, dan tempat tidur tetap di posisi
terendah. Klien terpasang infus di tempat yang mudah diakses jika obat antikonvulsan harus
dberikan. Penggunaan spatula lidah sangat kontroversial, dan tidak boleh diletakkan ditempat
tidur. Menekan lidah dengan spatula saat terjadi kejang sering mencederai klien yg menggigit
selama kejang. Risikonya meliputi: menghalangi jalan napas jika penempatannya tidak tepat,gigi
klien pecah,dan risiko berikutnya aspirasi fragmen gigi. Jika klien memiliki aura sebelum kejang,
hal ini memungkinkan perawat memiliki cukup waktu untuk menempatkan orofaringeal tube
sebelum kejang terjadi.
Strategi Mengerjakan Soal: perhatikan subjek,pencegahan kejang. Evaluasi pertanyaan ini dari
perspektif yg menyebabkan bahaya bagi klien. Tidak ada bahaya dapat terjadi pada klien dari
beberapa pilihan jawaban yg ada, kecuali menempatkan tempat tidur pada posisi tinggi dan
menggunakan spatula lidah.

Review: Pencegahan kejang


Kompetensi: Asuhan dan manajemen Askep
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination".

Soal Simulasi #UKOMNers

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 018:


Seorang klien dengan diagnosa anoreksia nervisa, sedang mengalami kelaparan, berada pada
sebuah kamar perawat dengan dua tempat tidur. Seorang klien baru masuk untuk dijadikan teman
sekamar klien tersebut. Klien manakah yang paling sesuai untuk dijadikan teman sekamar klien
dengan anoreksia nervosa?
A. Klien dengan pneumonia
B. Klien yang menjalani tes diagnosis
C. Klien yang cenderung mengatur orang lain
D. Klien yang dapat bermanfaat untuk membantu klien anoreksia saat makan
E. Seorang klien yang mengalami disorientasi

Kunci Jawaban Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 018


Jawaban B.
Klien yang menjalani tes diagnosis adalah teman sekamar yang sesuai. Klien yang mengalami
anoreksia nevisa cenderung mengalami komlikasi hematologi seperti leukopeni. Memiliki teman
sekamar denga pneumonia akan bertambah resiko tertular. Klien dengan anoreksia nervosa tidak
seharusnya ditempatkan pada situasi dimana dia bisa fokus pada kebutuhan nutrisi orang lain
atau diatur oleh orang lain karena hal ini akan menyebabkan pengalihan dan penekanan
kelaparan personal.
Strategi mengerjakan soal uji kompetensi: Perhatikan kata kuci "paling sesuai" dan "sedang
kelaparan"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 019:


Seorang perempuan berusia 38 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu datang ke poliklinik
untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian TD : 150/90 mmHg, N : 86 x/menit,
Tinggi fundus uteri : 28 cm, DJJ : 130x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah pengkajian selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?

Pilihan jawaban
A. kaji adanya edema
B. Pemeriksaan protenuria
C. kaji refleks patella
D. kaji frekuensi berkemih
E. kaji adanya nyeri kepala

Kunci Jawaban Uji Kompetensi 2016:


A
Referensi:
Bobak,Lowdermilk, Jensen, 2005, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 020:


Perawat home care memberikan instruksi terkait pengendalian infeksi dasar pada orang tua dari
bayi dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Kalimat mana dari orang tua yang
mengindikasikan kebutuhan akan instruksi lanjutan ?
A. "Saya akan membersihkan semua kotoran yang tercecer dari popok dengan cairan alkohol"
B. "Saya akan mencuci botol bayi, dot, dan pengaman dot di tempat cuci piring atau
menggunakan air hangat
C. "Saya pasti menyiapkan makanan yang tinggi kalori dan protein
D. "Saya pasti mencuci tangan dengan bersih sebelum dan setelah merawat bayi saya"
E. "Saya akan membersihkan semua alat yang terkena cairan tubuh bayi dengan larutan klorin.

Jawaban Uji Kompetensi 020: A.


HIV ditularkan melalui daraha, sekresi cairan vagina dan Air Ssu Ibu. Harus diinstruksikan
menggunakan larutan klorin, untuk mendisinfeksi benda-benda yang terkontaminasi. atau
memberrsihkan ceceran dari popok bayi. Alkohol tidak akan efektif untuk mematikan virus.
Pilihan B,C,D dan E merupakan instruksi dasar terkait pengendalian infeksi.

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 021:


Perawat mengevaluasi kondisi klien pasca kraniotomi 3 hari yang lalu. Manakah temuan
pengkajian yang menunjukkan bahwa klien mengalami meningitis sebagai komplikasi dari
pembedahan ?
A. Kerning sign negatif
B. Tidak ada kaku kuduk
C. Tanda Brudzinski positif
D. Skor GCS 15
E. Refleks Babinski negatif

Kunci dan Pembahasan Simulasi KBS UKOM Ners 021:


Jawaban : C
Rasional: Gejala iritasi meningeal yang cocok dengan meningitis meliputi kaku kuduk, tanda
brundzinki positif dan tanda kernig positif. Kaku kuduk ditandai dengan kekakuan dan nyeri
pada leher, yang biasanya dikeluhkan saat leher difleksikan. Tanda kernig positif saat klien
merasa nyeri dan kaku pada oto hamstring ketika kaki fleksi maksimal pada lutut dan pinggul.
Tanda brudzinski positif saat klien merefleksikan pinggul dan lutut sebagai respon dari fleksi
kepala dan leher ke dada yang dilakukan oleh perawat. GCS 15 merupakan skor sempurna dan
mengindikasikan bahwa klien sadar penuh, tanpa defisit neurologis.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda Klien mengalami meningitis. Anda dapat
mengeliminasi pilihan A, B, D, dan Ekarena pilihan tersebut serupa atau sama dan merupakan
temuan pada kondisi normal.
Review: Gejala-gejala meningitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Aman dan Nyaman
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Baird, Bethel (2011), p. 646.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 022:


Seorang perawat yang sedang berjalan di area bisnis pusat kota melihat seorang pekerja jatuh
dari tangga. Perawat bergegas menghampiri korban, yang tidak ada respons. Bagaimana
seharusnya perawat membuka jalan napas korban ?
A. Posisi chin lift
B. Head tilt-chin lift
C. Manuver jaw thrust
D. Head tilt-jaw thrust
E. Chin lift-jaw thrust

Kunci Dan Pembahasan Simulasi UKOM 022:


Jawaban : C
Rasional: Apabila ada dugaan terjadi cedera lehaer, maka manuver jaw-thrust dapat digunakan
dalam BLS untuk membuka jalan napas. Head-tilt-chin-lift menyebabkan hiperekstensi leher dan
menimbulkan komplikasi, jika terjadi cedera leher. Tidak ada posisi head tilt-jwa thrust atau chin
lift untuk membuka jalan napas.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda, yaitu prosedur untuk membuka jalan napas
korban. Bayangkan setiap posisi. Sisihkan setiap pilihan. Sisihkan pilihan A, B, D, dan E karena
prinsipnya kepala tidak boleh dimiringkan. Selain itu, pengetahuan yang akurat tentang BLS
akan mengarahkan anda ke pilihan yang benar.
Review: Metode yang tepat untuk membukan jalan napas
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 1767
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 023


Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa
darah puasa 120 mg/dL, suhu tubuh 38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan
tekanan darah 100/70 mmHg. Manakah hasil yang paling akan menjadi perhatikan perawat ?
A. Nadi
B. Pernapasan
C. Suhu tubuh
D. Tekanan darah
E. Gula darah puasa

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM 023:


Jawaban : C
Rasional: Peningkatan suhu tubuh dapt mengindikasikan adanya infeksi. Infeksi dapat
menimbulkan sindrom nonketotik, hiperosmolar, hiperglikemik, atau ketoasidosis diabetik. Hasil
temuan lai yang ada dipertanyaan semua dalam batas normal.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan nata penanda paling. Gunakan pengetahuan tentang batas
normal dari TTV akan menunjukkan anda jawaban yang tepat. Hanya suhu tubuh klien yang
tidak normal. Ingat bahwa peningkatan suhu tubuh bisa mengindikasikan adanya proses infeksi
yang bisa memicu komplikasi pada klien dengan DM.
Review: Temuan normal dan tidak normal klien dengan DM
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Nutrisi
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 1455; Swearingen (2012), p. 352-353.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 024


Pengibatan antihipertensi telah disepkan untuk pasien dengan hipertensi. Klien meberitahu
perawat bahwa mereka ingin mengonsumsi herbal untuk membantu menurunkan tekanan
darahnya. Manakah tindakan yang harus dilakukan perawat?
A. Beritahu klienbahwa herbal tidak aman dan seharusnya tidak digunakan sama sekali
B. Ajarkan klien bagaimana cara mengukur tekanan darah sehingga bisa memonitor tekanan
darahnya mandiri.
C. Dorong klien untuk mendiskusikan penggunaan herbal denga dokter
D. Beritahu klien jika mereka mengonsumsi herbal maka mereka harus sering mengukur tekanan
darahnya
E. Izinkan klien menggunakan herbal apapun sesuai keyakinannya

Kunci Dan Pembahasan Simulasi Ners 024:


Jawaban : C
Rasional: Meskipun beberapa herbal memiliki manfaa, tapi tidak semua herbal aman digunakan.
Klien yang sudah mendapatkan terapi konvensional harus dimotivasi untuk menghindari herbal
dengan efek farmakologisyang sama karena kombinasi kedua hal tersebutdapat memicu reaksi
yang berlebihan atau efek interaksi yang belum diketahui. Perawat harus menyaran kan klien
untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan dokter.
Strategi Mengerjakan Soal: Eliminasi pilihan terlebih dahulu karena ada kata-kata tidak
digunkan. Selanjutnya eliminasi pilihan B dan D karena sama atau serupa dan berhubungan
dengan memonitor tekanan darah. Pilihan E juga dieliminasi karena membiarkan memilih herbal
apa saja berbahaya bagi klien.
Review: Batasan yang berhubungan dengan pengguanaan herbal
Kompetensi: Praktik profesional, legal etis, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 93; Ulbricht (2010), p. 4
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 025:


Seorang anak berusia 10 tahun dengan hemofilia telah terpeleset di es dan lututnya terbentur.
Apa pengobatan yang harus dipersiapkan oleh perawat?
A. Injeksi faktor X
B. Memberikan infys zat besi
C. Memberikan infus faktor X
D. Memberikan injeksi IM zat besi menggunakan metode Z-track
E. Injeksi IM faktor X

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM 025:


Jawaban : C
Rasional: Hemofilia adalah rangkaian kelainan perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan
protein koagulasi spesifik. Penatalaksanaan utamanya adalah pemberian faktor pembekuan
darah; obat-obatan seperti pereda nyeri, mungkin akan diberikan berdasarkan asal perdarahan.
Seorang anak dengan hemofilia rentan terjadiperdarahan sendi setelah kejadian terjatuh. Faktor
VIII akan diberikan secara intravena untuk mengganti ketidakadaan faktor pembekuan dan akan
meminimalkan perdarahan. Faktor X dan zat besi tidak digunakan untuk menangani anak dengan
hemofilia.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada diagnosis anak. Abaikan pilihan B dabn D karena dua
pilihan tersebut serupa. Ingat bahwa anak dengan hemofilia mengalami kekurangan faktor VIII,
dengan itu akan mengarahkan anda pada jawaban yang benar dari pilihan yang tersisa. Ingat
bahwa faktor VIII harus diberikan secara intravena. Sehingga jawaban E harus diberikan.
Review: Hemofilia
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Darah dan sistim kekebalan imun
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 1254.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier)..

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 026:


Klien mengalami stres dan ansietas yang berat sedang diajarkan tentang terapi self-control. Mana
pernyataan klien yang mengidentifikasi 'kebutuhan akan edukasi lanjutan tentabg terapi' ?
A. "Terapi jenis baru ini bisa di gunakan untuk situasi yang juga baru"
B. "Keuntungan dari teknik ini adalah perubahan cenderung bertahan lama"
C. "Berbicara kepada diri sendiri adalah komponen dasar dari jenis terapi ini "
D. "Jenis terapi ini memberikan dukungan negatif ketika muncul stimulus"
E. "Jenis terapi ini dapat dengan mudah dikuasai"

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM 026:


Jawaban : D
Rasional: Dukungan negatif ketika muncul stimulus adalah deskripsi dari terapi aversi. Pilihan A,
B, C, dan Eadalah karateristik dari self control.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci “kebutuhan akan edukasi lanjutan tentang
terapi.” Kata-kata ini mengindikasikan suatu hal yang negatif dan meminta anda untuk memilih
jawaban yang salah. Pikirkan tentang subjek, self control. Ubjek ini akan membantu anda
menjawab dengan benar.
Review: Terapi sel control
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Jiwa
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Stuart (2013), p. 225-226
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 027:


Perawat sedang menyiapkan rencana perawatan pada klien yang baru saja melahirkan janin yang
telah meninggal. Manakah tindakan awak sebaiknya direncanakan perawat untuk memenuhi
kebutuhan emosional klien dan pasangannya?
A. Izinkan anggota keluarga memberi nama pada bayi
B. Dorong klien untuk berbicara tentang janinnya yang meninggal
C. Izinkan klien dan pasangan untuk memeluk janin
D. Kaji persepsi klien dan pasangan terhadap peristiwa ini
E. Izinkan keluarga menangis terlebih dahulu sebelum memberikan intervens

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 028:


Perawat sedang membantu klien yang sedang dilakukan induksi persalinanpada usia kehamilan
41 minggu. Klien mengalami kontraksi sedang dan muncul setiap 2 sampai 3 menit, dengan
durasi kontraksi 60 detik. Sebuah monitor denyut jantung janin telah terpasang. Rata-rata denyut
jantung janin antara 120 sampai 122 kali per menit selama satu jam. Apakah tindakan prioritas?
A. Memberitahukan pada petugas kesehatan yang lain
B. Menghentikan infus oksitoksin (pitocin)
C. Memebrikan oksigen masker 8 sampai 10 lpm
D. Menghubungi keluarga klien jika keluarga belum ada ditempat
E. Meningkatkan jumlah tetes cairan infus

Pembahasan Simulasi UKOM 28:


Jawaban : B
Rasional: Tindakan keperawatan prioritas adalah menghentikan infus oksitoksin. Oksitoksin
dapat menyebabkan kontraksi uterus yang kuat dan penurunan oksigen plasenta, menyebabkan
penurunan beberapa kondisi. Setelah menghentikan oksitoksin perawat harus mengatur posisi
klien. Memberikan oksigen, meningkatkan tetesan cairaran IV (cairan infus tanpa oksitoksin),
dan meberotahukan pada petugas kesehatan yang lain adalah tindakan yang dapat diambil dalam
situasi ini. Menghubungi keluarga klien bukan tindakan prioritas saat ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada kata kunci “prioritas.” Fokus pada data pertanyaan dan
perhatikan kalimat sedang melakukan induksi persalinan dan pilihan yang tepat. Serta ingat
kembali kebutuhan fisiologis merupakan prioritas di atas kebutuhan psikologis.
Review: Perawatan pada klien yang mendapatkan oksitoksin (Pitocin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 804-805.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 029:


Perawat komunitas mengunjungi klien yang sekarat karena kanker ovarium. Selamam kunjungan
klien mengatakan Jika saya bisa hidup lebih lama untuk merayakan ulang tahun anak perempuan
saya yang ke 16, maka saya akan siap mati untuk setelahnya. Manakah fase koping yang dialami
oleh klien?
A. Marah
B. Menyangkal
C. Bergaining (tawar-menawar)
D. Depresi
E. Menerima

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Ners 029:


Jawaban : C
Rasional: Menyangkal, tawar-menawar, marah depresi, dan menerima merupakan tahapan yang
dialami klien dengan penyakit yang mengancam jiwa. Tawar menawar didentifikasi sebagai
perilaku di mana individu bersedia melakukan apa saja untuk menghindari kehilangan atau
mengubah prognosis atau nasib. Marah juga merupakan respon pertama seseorang saat
mendengar berita yang tidak menyenangkan, dan kalimat umumnya adalah kenapa saya? atau
menyalahkan orang lain. Menyangkal merupakan ungkapan suatu kekageyan atau tak percaya
dan mungkin respon utama yang mendengar berita buruk. Depresinya biasanya ditampakkan
dengan tidak punya harapan, menangis atau bahkan diam, dan menarik diri.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda fase koping klien. Catat pernyataan klien
yang ada dipertanyaan untuk membantu memilih jawaban yang benar. Klien sedang tawar-
menawar
Review: Perawatan pada klien yang mendapatkan oksitoksin (Pitocin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 804-805.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 030:


Klien dengan riwayat penyakit paru beresiko terjadi asidosis respiratorik. Tanda dan gejala mana
yang harus dilakukan pengkajian perawat untuk karateristik kelainan itu?
A. Bradikardi dan hiperaktifitas
B. Penurunan rerata dan kedalaman pernapasan
C. Sakit kepala, sulit tidur dan bingung
D. Bradipnea, pusing, parestesi
E. Irama napas tidak teratur, dan berkeringat banyak

Kunci Dan Pembahasan Simulasi UKOM Ners 030:


Jawaban : C
Rasional: Ketika klien mengalami asidosis respiratorik, rerata kedalaman pernapasan meningkat
sebagai kompensasi. Klien juga mengalami sakit kepala sulit tidur; perubahan status mental,
seperti mengantuk dan bingung; gangguan visual; diaforesis; sianosis karena hipoksia menjadi
semakin akut; hiperkalemia; nadi cepat dan ireguler; serta distrimia. Pilihan A, B, D, dan E tidak
secara spesifik berhubungan dengan kelainan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek manifestasi klinis yang berhubungan dengan
asidosis respiratorik, dan gunakan pengetahuan tentang tanda dan gejala asidosis respiratorik
untuk menjawab soal. Abaikan pilihan B dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa
dan menuliskan rerata penurunan pernapasan. Ingat bahwa sakit kepala, sulit tidur dan bingung
muncul pada asidosis respiratorik.
Review: Manifestasi dari asidosis respiratorik
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 203-204
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri.

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 031:


Seorang perawat mendelegasikan perawatan kebersihan pagi hari seorang pria pada asisten
perawat. Saat melihat kembali daftartugas yang harus dikerjakan, perawat dapat memberikan
peintah untuk menggunakan pencukur elektrik pada klien yang mana?
A. Klien dengan nyeri hebat karena osteoporosis
B. Klien dengan hipokalemia karena terapi diuretik
C. Klien dengan trombositopenia karena kemoterapi
D. Klien dengan peningkatan jumlah sel darah putih karena adanya infeksi
E. Klien yang sedang bedrest yang membutuhkan latihan mobilisasi tiap 4 jam

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Ners 031:


Jawaban : C
Rasional: Klien dengan trombositopenia mempunyai jumlah keping darah yang rendah.
Menggunakan pencukur manual meningkatkan resikok terjadi abrasi dan perdarahan dikarenakan
gangguan pembekuan darah. Pasien dengan hipokalemia mempunyai jumlah kalium yang
rendah. Mencukur klien tidak berhubungan dengan kalium klien. Klien dengan nyeri hebat tidak
terpengaruh dengan pemilihan alat pencukur. Begitu juga dengan klien yang mengalami
peningkatan jumlah sel darah putih dan klien yang bedest tidak akan terpengaruh dengan
pemilihan alat cukur yang digunakan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, keamanan dan perdarahan pada klien. Pikirkan
perbedaan antara pencukur elektrik dengan alat pencukur lain yang biasanya digunakan
mencukur oleh pria. Selanjutnya bedakan konsep trombositopenia, nyeri, hipokalemia, dan
peningkatan jumlah sel darah putih serta tentukan klien mana yang beresiko mengalami
perdarahan. Hal ini akan mengarahkan anda pada klien dengan trombositopenia.
Review: Trombositopenia dan tindakan perawat untuk mencegah perdarahan
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Belajar
Sistem Tubuh: Pelayan kesehatan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 203-204
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri.
Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 032:
Perawat mengkaji TTV bayi berusia 12 bulan dengan infeksi pernapsan dan tercatat bahwa
frekuensi pernapasannya 35x/menit. Berdasarkan temuan ini, tindakan manakah yang paling
tepat?
A. Berikan oksigen
B. Dokumentasikan temuan
C. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
D. Kaji ulang pernapasan setiap 15 menit
E. Cek TTV

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM 032:


Jawaban : B
Rasional: Frekuensi normal pada bayi usia 12 bulan adalah 20-40x/menit. Frekuensi nadi apikal
adalah 90-130x/menit, dan tekanan darah rata-ratanya 90/50 mmHg. Perawat akan
mendokumentasikanhasil temuannya.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan data yang ada pada pertanyaan dan catat kata penandanya
paling tepat. Ingat kembali TTVnormal pada bayi dan mengetahui bahwa frekuensi normal
pernapasan yang teridentifikasi pada pertanyaan masih dalam batas normal akan menunjukkan
anda pada jawaban yang tepat.
Review: TTV normal pad bayi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 238. 243.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 033:


Bagaimanakah pedoman Cadiopulmonary rescusitation (CPR) yang tepat terhadap orang dewasa
yang pat dilakukan oleh petugas kesehatan?
A. Diberikan 1 kali vantilasi setiap 5 kompresi
B. Diberikan 2 kali ventilasi setiap 15 kompresi
C. Pada awalnya, diberikan 2 ventilasi secepat mungkin
D. Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus memperlihatkan
pengembangan dada
E. Diberikan 2 kali ventilasi setiap 5 kompresi

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 033:


Jawaban : D
Rasional: Selama CPR, Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus
memperlihatkan pengembangan dada. Ventilasi yang berlebihan dada (terlalu banyak ventilasi
per menit atau pemberian ventilasi terlalu kuat) mungkin dapat berbahaya dan tidak perlu
dilakukan. Petugas kesehatan seharusnya menggunakan rasio 30 kompresi : 2 ventilasi untuk
klien dewasa. Pilihan A, B, C, dan E adalah jawaban yang tidak benar.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pad subjek yaitu bantuan pernapasan. Baca setai pilihan
jawaban dengan hati-hati. Perhatikan kata-kata yang memperlihatkan pengembangan dada akan
menuntun anda pada jawaban yang benar.
Review: Pedoman pada CPR
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Potter et al (2014), p. 658, 688
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 034:


Perawat sedang mengajarkan klien mengenai latiha pursed lip breathing dan klien menanyakan
perawat tentang tujuan tindakan dari tersebut. Perawat harus menjelaskan bahwa tujuan utama
tindakan tersebut adalah?
A. Meningkatkan intake oksigen
B. Memperkuat diafragma
C. Memperkuat otot interkostal
D. Meningkatkan pengeluaran karbon dioksida
E. Memperluas ekspansi paru

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 034:


Jawaban : D
Rasional: Pursed lip breathing memfasilitasi ekspirasi maksimal bagi klien denga penyakit paru
obstuktif dan meningkatkan pengeluaran CO2. Jenis pernapasan ini memungkinkan ekspresi
yang lebih baik dengan meningkatkan tekanan udara di mana jalan napas akan tetap terbuka
selama ekshalasi. Pilihan A, B, C, dan E bukan tujuan jenis pernapasan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pikok masalah “pursed li breathing” dan ingat kata
penting utama. Bayangkan penggunaan teknik pernapasan ini untuk membantu menjawab
pertanyaan denagn tepat. Ingat kembali kondisi pernapasan di mana jenis pernapasan ini
bermanfaat juga akan membantu mengarahkan pada pilihan yang tepat.
Review: Tujuan teknik pursed lip breathing
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 321-322; Potter et al (2013), p. 854
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri.

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 035:


Seorang perawat mempresentasikan ceramah tentang bencana dan posttraumatic stres disorder
(PTSD) kepada grup asiten perawat. Pernyataan manakah yang menunjukkan bahwa proses
pembelajaran kepada TPP telah berjalan efektif?
i. Saya tidak akan mengalami PTSD
ii. PTSD dapat berdampat seumur hidup
iii. Klien akan mudah terkejut dan mengalami kesulitan tidur
iv. Terjadu Flashback memory menyebabkan klien selalu teringat kejadian yang telah berlalu
v. PTSD hanya terjadi pada klien yang memiliki riwayat depresi sebelumnya
Pilihan jawaban
A. i, ii, iii
B. ii, iii, iv
C. ii, iv, v
D. i, iii, v
E. i, iii, iv

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 035:


Jawaban : B
Rasional: Mengalami peristiwa traumatis seperti bencana dapat menyebabkan dampak segera
dan jangka panjang pada satatus psikologis seseorang. PTSD adalah dampak serius yang terjadi
pada seorang yang mengalami peristiwa traumatis, dan dapat menetap seumur hidup. Klien
denga PTSD sering dilaporkan menjadi mudah terkejutdan kesulitan untuk tidur di malam hari,
yang tidak pernah terjadi sebelum peristiwa traumatis. Klien sering melaprkan flashback
memmori, yang menyebabkan mereka selalu teringat pada peristiwa traumatis yang dialami.
PTSD dapat terjadi pada siapapun yang mengalami peristiwa yang sangat traumatis, dan tidak
hanya menyerang klien yang memiliki riwayat depresi saja.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada kata-kata yang ditekankan efektif. Eliminasi pilihan i dan
v karena pernyataan-pernyataan tersebut tidak menunjukkan hasil pembelajaran telah efektif.
Setiap orang dapat mengalami PTSD dalam hidupnya, dengan atau tanpa riwayat depresi
sebelumnya. Juga perhatikan penyataan tertutup tidak pernah dan hanya pada kedua pilihan
jawaban.
Review: Post tarumatik ster disorder (PTSD)
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 1001, 1047-1048
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 036:


Seorang intruktur perawat meminta mahasiswa perawat menyebutkan fungsi-fungsi cairan
amnion. Mahasiwa menjawab denga benar tentang fungsi cairan amnion jika membuat
pernyataan yang mana?
A. Membolehkan ibu untuk bergerak
B. Merupakan ukuran keseimbangan cairan
C. Mepertahankan temperatur tubuh janin
D. Mencegah partikel besar seperti bakteri memasuki janin
E. Menyediakan pertukaran zat gizi sisa metabolisme antara ibu dan janin

Kunci & Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 036:


Jawaban : C
Rasional: Cairan aminion melingkupi, mencegah benturan dan melindungi janin. Amnion
memungkinkan janin dapat bergerak bebas, memepertahankan suhu tubuh, menjaga fungsi ginjal
karena jumlah cairan amnion berdasarkan jumlah urine janin. Plasenta mencegah partikel besar
seperti bakteri dapat masuk ke janin, dan juga memungkinkan pertukaran nutrisi dan sisa
metabolismen antara ibu dan janin
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah fungsi cairan amnion. Bayangkan lokasi
cairan amnion akan mengarahkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: Fungsi cairan amnion
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 228-229
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 037:


Seorang anak berusia 16 tahun MRS dengan apendisitis akut, dan tindakan apendiktomi telah
dilakukan. Manakah intervensi yang paling tepat untuk tetap mepertahankan pertumbuhan dan
perkembangan normalnya?
A. Motivasi anak untuk istrahat dan membaca
B. Motivasi orang tuan untuk selalu bersama anak
C. Izinkan keluarga untuk memberikan mainan komputer kesukaan anak
D. Jika kondisi memungkinkan, berikan kesemapatan anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan
dengan kelompok usianya
E. Jangan birkan anak bersama klien lain

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 037:


Jawaban : D
Rasional: Pada anak remaja seringnya tidak yakin ingin bersama orang tunya ketikan dirawat.
Karena yang paling penting adalah dukungan dari teman sebayanya, berpisah dari teman-
temannya dapat menimbulkan kecemasan. Idealnya teman-teman sebayanya akan menyemangati
temannya yang sedang sakit. Pilihan A, B, dan C menghindari anak dari kelompok sebayanya.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata-kata penting paling tepat. Pertimbangkan kebutuhan-
kebutuhan psikologis pada anak remaja ketika menjawab pertanyaan. Pilihan A, B, dan
Cmemiliki kesamaan bahwa orang tua mereka menghindari anak dari kelompok sebayanya.
Review: Kebutuhan-kebutuhan psikologis pada anak remaja
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan Mental
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 884
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination".

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 038:


Seorang petugas laboratorium sedang menangani klien yang mengalami delusi. Ketika petugas
laboratprium sedang mendekati klien untuk mendapatkan spesimen darah, klien mengatakan
Kamu semua adalah vampir. Keluarkan saya dari sini! Manakah pernyataan perawat sebaiknya
diberikandalm kondisi tersebut?
A. Petugas laboratorium akan pergi dan kembali untuk mengambil darah kamu
B. Apa yang mebuat kamu berpikir jika petugas laboratorium akan menyakiti kamu?
C. Apakah kamu sangat takut dan berpikir jika orang lain akan menyakiti kamu?
D. Petugas laboratorium tidak akan menyakiti kamu tapi akan membantu kamu
E. Apakah kamu berpikirjika setiap orang akan menyakiti kamu?

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Perawat 038:


Jawaban : C
Rasional: Pilihan C adalah satu-satunya pilihan yang dibutuhkan oleh klien. Respon ini
membantu klien fokus pada emosi utam ayang dirasakan dari delusinya, tapi tidak perlu berdebat
mengenai hal tersebut. Jika perawat berusaha mengubah apa yang dipikirkan klien, kemungkian
terjadinya delusi akan lebih kuat. Pilihan A, B, dan E tidak fokus pada perasaan klien.
Strategi Mengerjakan Soal: Gunakan teknik komunikasi etrapeutik dan pengetahuan berdasarkan
subjek yaitu dinamika dari terjadinya delusi dan begaiman mengetahui kebutuhan dasar pada
klien delusi, Hal ini akan mengarahkan anda pada pilihan C. Selain itu, Pilihan C fokus pada
perasaan klien.
Review: Teknik komunikasi terapeutik
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Jiwa
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: varcarolis (2013), p. 120-122, 321.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri
(Elsevier).

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan 039:


Seorang perawat mengumpulkan data dari klien dengan kehamilan kembar dua. Klien memiliki
anak usia 5 tahun yang sehat dan lahir pada usia gestasi 38 minggu, dan klien mengatakan
kepada perawat bahwa dia tidak punya riwayat abortus atau kematian janin. Manakas
dokumentasi perawat terhadap status GTPAL pada pasien tersebut?
A. G = 3, T = 2, P = 0, A = 0, L = 1
B. G = 2, T = 1, P = 0, A = 0, L = 1
C. G = 1, T = 1, P = 1, A = 0, L = 1
D. G = 2, T = 0, P = 0, A = 0, L = 1
E. G = 3, T = 0, P = 0, A = 0, L = 1

Kunci dan Pembahasan Simulasi KUKOM Perawat 039:


Jawaban : B
Rasional: Status kehamilan dapat digambarkan dengan GTPAL, yaitu G = gravidity (jumlah
kehamilan); T = Term birth (jumlah kelahiran setelah usia gestasi); P = Preterm birth (jumlah
kelahiran sebelum usia gestasi); A = Abortus/ miscarriages (Jumlah abortus); L = Live birth
(jumlah ank yang hidup). Oleh karena itu perempuan yang hamil kembar dan telah mempunyai
seorang anak menunjukkan jumlah gravidity 2. Karena anak yang hidup lahir pada usia 38
minggu, maka jumlah kelahiran preterm birth adalah 0 dan jumlah kelahiran term adalah 1.
Jumlah abortus adalah 0 dan jumlah live birth adalah 1.
Strategi Mengerjakan Soal: Pengetahuan spesifik pada subjek, GTPAL dubutuhkan untuk
menjawab pertanyaan. Pengetahuan dan pemahaman anda akan mengarahkan anda pada pilihan
yang tepat.
Review: Metode GTPAL untuk menggambarkan status kehamilan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Seksual
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 246-247
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari
buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Exam

Anda mungkin juga menyukai