Anda di halaman 1dari 3

Manfaat Penelitian

Hasil dari peneliti ini diharapkan akan memberikan manfaat pada perorangan ataupun institusi
dibawah ini:

1. Bagi Penelitian
Bagi penelitian hasil penelitian ini sebagai pengalaman dan diharapkan dapat menambahkan
wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang Hubungan Kadar Kolesterol Dengan Kejadian
Hipertensi.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada
mahasiswa agar lebih memahami Hubungan Kadar Kolesterol Dengan Kejadian Hipertensi.

3. Bagi Universitas

Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu kedokteran pada umumnya


dan penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan di Perpustakaan Universitas
Malahayati Bandar Lampung.

4. Bagi RS Bintang Amin Husada

Memberikan informasi bagi institusi terkait mengenai Hubungan Kadar Kolesterol Dengan
Kejadian Hipertensi sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan yang lebih optimal.

5. Bagi Penelitian Lebih Lanjut

Hasil Penelitian ini semoga dapat menjadikan bahan perbandingan untuk menentukan
pemikiran tentang Hubungan Kadar Kolesterol Dengan Kejadian Hipertensi dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
Penatalaksanaan hipertensi

Tujuan penatalaksanaan pasien hipertensi adalah:

a. Target tekanan darah <140/90 mmHg untuk beresiko tinggi (diabetes, gagal ginjal
proteinuria) <130/80
b. Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular
c. Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria

Selain pengobatan hipertensi, pengobatan terhadap faktor resiko atau kondisi penyerta
lainnya seperti diabetes melitus atau dislipidemia juga harus dilaksanakan hingga
mencapai target masing-masing kondisi.

Pengobatan hipertensi teridiri dari nonfarmakologis dan farmakologis. Terapi


nonfarmakologis harus dilaksanakan oleh semua pasien hipertensi dengan tujuan
menurunkan tekanan darah dan mengendalikan fator-faktor resiko serta penyakit
penyerta lainnya.

Terapi nonfarmakologis terdiri dari :

1. Menghentikan merokok.
2. Menurunkan berat badan berlebih.
3. Menurunkan konsumsi alkohol berlebih.
4. Latihan fisik.
5. Menurunkan asupan garam.
6. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak.

Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang dianjurkan JNC 7 :

1. Diuretik, terutama jenis Thiazide (Thiaz) / Aldosterone Antagonist (Aldo Ant)


2. Beta Blocker (BB)
3. Calsium Channel Blocker atau Calcium Antagonist (CCB)
4. Angiotensin Comverting Enzyme Inhibior (ACEI)
5. Angiotensin II Reseptor Blocker atau AT, Receptor Antagonist/ Blocker (ARB)

Tabel.2 Tatalaksana hipertensi menurut JNE 7

Klasifikasi TDS TDD Perbaikan Terapi obat awal


tekanan (mmHg) (mmHg) pola hidup
Tanpa indikasi Dengan
darah
yang memaksa indikasi yang
memaksa
Prehipertensi 120-139 80-89 Ya Tidak indikasi Obat-obatan
obat untuk indikasi
yang
memaksa
Hipertensi 140-159 90-99 Ya Diuretik jenis Obat-obatan
derajat 1 Thiazide untuk untuk indikasi
sebagian besar yang
kasus, dapat memaksa,
dipertimbangkan Obat
ACEI, ARB, BB, antihipertensi
CCB, atau lain (diuretik,
kombinasi ACEI, ARB,
BB, CCB)
sesuai
kebutuhan
Hipertensi >160 >100 Ya Kombinasi 2
derajat 2 obat untuk
sebagian besar
kasus umumnya
diuretik jenis
Thiazide dan
ACEI, atau ARB,
atau BB atau
CCB

Untuk sebagai besar hipertensi, terapi dimulai secara bertahap, dan target tekanan
darah dicapai secara progresif dalam beberapa minggu. Dianjurkan untuk menggunakan
obat antihipertensi dengan masa kerja panjang atau yang memberikan efikasi 24 jam
dengan pemberian sekali sehari. Jika terapi dimulai dengan satu jenis obat dan dalam
dosis rendah, dan kemudian tekanan darah belum mencapai target, maka langkah
selanjutnya adalah meningkatkan dosis obat tersebut, atau berpindah ke antihipertensi
lain dengan dosis rendah, baik tunggal maupun kombinasi. Sebagian besar pasien
memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah, tetapi
terapi kombinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan dan menurunkan kepatuhan
pasien karena jumlah obat yang harus diminum bertambah.

Kombinasi yang telah terbukti efektif dapat dan dapat ditoleransi pasien adalah :
1. Diuretik dan ACEI atau ARB.
2. CCB dan BB.
3. CCB dan ACEI atau ARB.
4. AB dan BB.
5. Kadang diperlukan tiga atau empat kombinasi obat.

Sumber : Simadibrata M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta: Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006 : 599 - 602

Anda mungkin juga menyukai