Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel bebas variabel terikat

Dukungan Keluarga

Manajemen Diri

Efikasi Diri

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Area yang diteliti

: Hubungan yang diteliti


B. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2014, h. 96), hipotesis penelitian adalah jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.Hipotesis

dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas

masalah yang dirumuskan.Terdapat 2 jenis hipotesis dalam penelitian yaitu

hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis observasi (Ho). Ha adalah rumusan

formal hasil analisis deduktif peneliti mengenai masalah yang dikajinya

sedangkan Ho disusun untuk kepentingan pegujian statistik dan dinyatakan

dengan kalimat negatif. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat hubungan dukungan keluarga dan efikasi diri dengan manajemen

diri pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Cilacap Selatan I.

2. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat hubungan dukungan keluarga dan efikasi diri dengan

manajemen diri pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Cilacap

Selatan I.

C. Variabel Penelitian

Sugiyono (2014, h.38) menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang


lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan sebagai

berikut :

1. Variabel bebas yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian adalah dukungan keluarga dan efikasi diri.

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

manajemen diri.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang menyatakan seperangkat

petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati

dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan empiris

artinya kita harus bisa menghitung, mengukur atau dengan cara yang lain dapat

mengumpulkan informasi melalui penalaran kita (Silalahi, 2012).

Tabel 3.2 Definisi Operasional, Variabel Penelitian, Skala Pengukuran

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operesional Ukur
1 Dukungan Suatu system Pengukuran Dukungan Skala
keluarga pendukung yang dilakukan dengan keluarga : Ordin
diberikan oleh menggunakan
keluarga terhadap kuesioner B yang
1. Dukungan al
anggota keluarga mengadopsi dari baik : 61-
kuesioner Miranti 80
Lubis (2012) 2. Dukungan
mengenai sedang :
dukungan keluarga
pada pasien
41-60
hipertensi yang 3. Dukungan
terdiri dari 20 item kurang :
pernyataan 20-40
penelitian dengan
menggunakan skala
likert dengan nilai
jawaban:
- Tidak Pernah =
1
- Kadang-kadang
=2
- Sering = 3
- Selalu = 4
2 Efikasi Diri Keyakinan Pengukuran Hasil Skala
seseorang akan dilakukan dengan pengukuran Ordin
kemampuan menggunakan
dirinya dalam kuesioner C yang
dibagi menjadi al
mengatur dan mengadopsi dari 2 katagori:
melaksanakan kuesioner Dedi 1. Self
kegiatan yang Hartono (2014) efficacy
mendukung mengenai self- tinggi, jika
kesehatannya efficacy pada
berdasarkan pada pasien hipertensi
skor: 38-
tujuan dan yang terdiri dari 15 60
harapan yang item pernyataan 2. Self
diinginkan penelitian dengan efficacy
menggunakan skala rendah,
likert dengan nilai
jawaban:
jika skor:
a. Favoreble 15-37
- Sangat
setuju = 4
- Setuju = 3
- Tidak
setuju= 2
- Sangat
tidak
setuju= 1
b. Unfavourable
- Sangat
setuju = 1
- Setuju = 2
- Tidak
setuju= 3
- Sangat
tidak
setuju= 4
Setelah itu
dilakukan
pengkatagorian
skor.
3 Manajemen Keterlibatan Pengukuran Manajemen Skala
Diri pasien terhadap dilakukan dengan Diri : Ordin
seluruh aspek menggunakan
dalam penyakit kuesioner D yang
1. Manaje al
kroniknya dan mengadopsi dari men diri
implikasinya kuesioner Ihda baik :
Rohadatul ‘Aisyah >120
Hidayat (2016) 2. Manaje
mengenai
manajemen diri
men diri
pasien hipertensi sedang :
yang terdiri dari 40 80-120
item pernyataan 3. Manaje
penelitian dengan men diri
menggunakan skala
likert dengan nilai
kurang:<
jawaban: 80
- Tidak Pernah
=1
- Jarang = 2
- Kadang-
kadang = 3
- Selalu = 4

E. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskripsi

korelasi, dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatancross sectional.

Penelitian deskripsi korelasi adalah penelitian untuk penelaahan antara dua

variable pada situasi atau sekelompok subyek (Notoatmodjo, 2010). Rancangan

cross sectional adalah suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk

resiko dan variable-variable yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada

waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini akan

menghubungkan tiga variabel yaitu variable dukungan keluarga, efikasi diri dan

manajemen diri pasien hipertensi. Denganmenggunakan teknik cross sectional

dengan cara membelah dua masing-masing variabel sehingga dapat diketahui

adanya hubungan atau tidak antara dukungan keluarga dan efikasi diri dengan

manajemen diri pasien hipertensi.


F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2013, h.

173).Sedangkan menurut Silalahi (2012, h. 553) populasi merupakan seluruh

unit-unit yang darinya sampel dipilih.Populasi pada penelitian ini adalah

pasien hipertensi yang berobat ke Puskesmas Cilacap Selatan 1. Berdasarkan

data yang diperoleh dari Puskesmas Cilacap Selatan 1 pasien yang rutin

melakukan pengobatan sebanyak 162 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari keseluruhan obyek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi yang mempunyai

karakteristik sama dengan populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel yang akan

diambil dalam penelitian ini adalahpasien hipertensi yang berobat ke

Puskesmas Cilacap Selatan 1.

a. Besar sampel

Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan

formula sederhana untuk populasi kecil yaitu lebih kecil dari 10.000

(Notoatmodjo, 2005).

N
n=
1+ N ( d 2)

Keterangan:

N : Jumlah populasi

n : Jumlah sampel
d : Tingkat kesalahan pengambilan sampel yang ditentukan

sebesar 10%

N
n=
1+ N ( d 2)

162
n=
1+162( 0,01)

162
n=
1+1,62

162
n= =61,83 ( dibulatkan menjadi62 responden )
2,62

b. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposivesampling.Pengambilan sampel secara purposive

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti

sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Notoatmodjo, 2010).Pada penelitian ini, pengambilan

sampel dilakukan dengan cara memberi kuesioner pada pasien yang

menderita hipertensi yang memeriksakan tekanan darahnya di puskesmas

Cilacap Selatan 1.

c. Kriteria sampel

1) Kriteria inklusi

a) Penderita hipertensi yang melakukan pengobatan di Puskesmas

Cilacap Selatan 1

b) Pasien yang berusia 40-60 Tahun


c) Pasien hipertensi derajat 1 dan 2

d) Pasien sehat mental

e) Bersedia menjadi responden

2) Kriteria eksklusi

Kriteria ekslusiadalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek

yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.

Kriteria ekslusi penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Pasien yang berobat di luar Puskesmas Cilacap Selatan 1

b) Pasien yang usia kurang dari 40 tahun dan lebih dari 60 tahun

c) Pasien dengan hipertensi bukan derajat 1dan 2

d) Pasien gangguan jiwa

e) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden

G. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di wilayah kerja puskesmas Cilacap

Selatan 1

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dimulai pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2019

H. Etika Penelitian

Etika penelitian mencakup prilaku peneliti atau perlakuan peneliti

terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi

masyarakat (Notoatmodjo 2010). Secara garis besar, dalam melaksanakan


sebuah penelitian ada empat prinsip yang harus dipegang teguh, ini

dikemukakan oleh (Milton 1999 dalam Notoatmodjo, 2010) yaitu:

1. Menghargai harkat dan martabat manusia (respect for human digniti)

Peneliti mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian.Peneliti

juga memberikan kebebasan kepada subjek untuk memberikan informasi

atau tidak. Peneliti menghotmati harkat dan martabat subjek, peneliti

mempersiapkan formulir persetujuan subjek (inform consent).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek peneliti (respect for privacy

and confidentiality)

Responden mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi.Peneliti tidak boleh

menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subjek.

3. Keadilan dan inklisivitas atau keterbukaan (respect for justice and

inclusiveness)

Peneliti memberikan penjelasan tentang prosedur penelitian. Prinsip

keadilan penelitian menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh

perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan gender, agama,

etnis dan sebagainya.


4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms and benefits)

Penelitian yang dilakukan hendaknya memberikan manfaaat bagi

masyarakat dan subjek penelitian.Peneliti berusaha meminimalisasi dapak

yang merugikan bagi subjek.

Sebelum dilakukan penelitian, penulis meminta perijinan kepada ketua

STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap, dilanjutkan ke Bupati Cilacap

melaluiBAPPEDA, KESBANGPOL, DINKES Cilacap kemudian ke

Puskesmas Cilacap Selatan 1 untuk pengambilan data dan sebagai tempat

penelitian.

I. Teknik Pengumpulan Data (Jenis Data, Instrumen Penelitian, Uji

Instrumen)

1. Jenis Data

a. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian dengan menggunakan alat ukur atau alat pengambilan data,

langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono,

2008).Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban responden

sendiri berupa kuesioner tentang dukungan keluarga,efikasi diri dan

manajemen diri pasien hipertensi.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya, biasanya


berupa data dokumentasi atau data laporan yang tersedia (Saryono, 2008).

Data sekunder dalam penelitian ini di peroleh dengan melihat daftar

kehadiran pasien yang berobat di puskesmas Cilacap Selatan 1.

2. Instrumen penelitian

Notoatmodjo (2010) mengemukakan instrument penelitian adalah alat

yang digunakan dalam penelitian di dalam pengumpulan data, instrumen

yang digunakan bermacam-macam tergantung pada macam dan tujuan

penelitian serta data yang akan diambil (dikumpulkan). Instrumen dalam

pelitian ini adalah menggunakan kuesioner.

Menurut Riyanto (2011) kuesioner adalah salah satu instrumen

penelitian dimana didalamnya berisi kumpulan pernyataan.Pernyataan yang

diberikan berupa pernyataan tertutup dan dijawab langsung oleh responden

tanpa diwakilkan oleh orang lain.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:

a. Kuesioner A untuk mengetahui data demografi responden yang meliputi

nama, umur, alamat, pendidikan, agama, jenis kelamin, dan tekanan

darah.

b. Kuesioner B yaitu kuesioner dukungan keluarga untuk mengetahui

responterhadap anggota keluarganya yang menderita hipertensi,yang

terdiri dari 20 item pernyataan, kuesioner ini mengadopsi dari penelitian

sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Miranti Lubis (2012)dengan

penilaian TP = Tidak Pernah, KK = Kadang-kadang, S = Sering, SL =

Selalu.
c. Kuesioner C yaitu kuesioner efikasi diri untuk mengetahui tingkat

percaya diri pasien hipertensi, yang terdiri dari 15 item pernyataan,

kuesioner ini mengadopsi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Dedi Hartono (2014) dengan penilaian SS = Sangat Setuju, S = Setuju, TS

= Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju.

d. Kuesioner D yaitu kuesioner manajemen diri untuk mengetahui

pengelolaan hipertensi oleh penderita dalam kehidupan sehari-hari, yang

terdiri dari 40 item pernyataan, kuesioner ini mengadopsi dari penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan oleh Ihda Rohadatul ‘Aisyah

Hidayat(2016)dengan penilaian TP = Tidak Pernah, JR = Jarang, KK =

Kadang-kadang, SL = Selalu.

3. Uji Instrumen

a. Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui kuesioner tersebut

mampu mengukur yang hendak diukur maka perlu diuji dengan uji

korelasi antara skor (nilai) pada tiap-tiap pernyataan dengan skor total

kuesioner (Notoatmodjo, 2010). Menurut Sugiono (2010) untuk menguji

validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor

butir pertanyaan dengan skor totalnya. Pada penelitian inipeneliti tidak

melakukan uji validitas karena menggunakan kuesioner yang sudah di

ujikan oleh peneliti sebelumnya.Hasil uji validitas efikasi diri yang terdiri

dari 15 item pernyataan didapatkan r table ≥ 0,423 dengan hasil semuanya


valid dan akan diikutsertakan dalam penelitian. Dan hasil uji validitas

manajemen diri yang terdiri dari 40 item pernyataan didapatkan r table ≥

0,361 dengan hasil semuanya valid dan akan diikutsertakan dalam

penelitian.

b. Uji reliabilitas

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 348) “Reliabilitas instrumen yaitu

suatu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek

yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama”. Hasil pengukuran

yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akanmampu memberikan

hasil yang terpercaya.Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditunjukan

oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Jika suatu instrumen

dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil

pengukurannya yang diperoleh konsisten, instrumen itu reliabel.Pada

penelitian ini peneliti tidak melakukan uji reliabilitas karena

menggunakan kuesioner yang sudah di ujikan oleh peneliti

sebelumnya.Instrument dukungan keluarga sudah pernah diuji reliabilitas

oleh Miranti Lubis (2012) dimana hasil uji reliabilitasnya menunjukan

nilaialpha cronbach’s sebesar 0,887 yang berarti instrumen tersebut

reliabel.Sedangkan instrumen efikasi diri sudah pernah diuji

reliabilitasnya oleh Dedi Hartono (2014) dimana hasil uji reliabilitasnya

menunjukan nilai alpha cronbach’ssebesar0,952 yang berarti instrumen

tersebut reliabel. Dan instrumen manajemen diri juga sudah pernah diuji

olehIhdaRohadotul ‘Aisyah Hidayat (2016) dimana hasil uji


reliabilitasnyamenunjukan nilai alphacronbach’s sebesar 0,949 yang

berarti instrumen tersebut reliabel.

J. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Cilacap Selatan 1. Adapun

prosedur dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Administratif

a. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Program Studi S1

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Irsyad Al-Islamiyyah

Cilacap.

b. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Bupati Cilacap

melalui Kantor Kesbangpol dan Bappeda, untuk direkomendasikan

kePuskesmas Cilacap Selatan 1 untuk dapat menjadi tempat pengambilan

data dan sebagai tempat penelitian.

c. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Kepala UPT

Puskesmas Cilacap Selatan 1.

2. Prosedur Pengambilan Data

a. Meminta bantuan kepada 2 rekan kuliah sebagai asisten peneliti untuk

bekerja sama dengan peneliti dalam mengumpulkan data. Sebelumnya

diberikan penjelasan singkat tentang bagaimana menjelaskan kepada

responden tujuan penelitian, prosedur dan cara mengisi kuesioner.

b. Penentuan responden yang memenuhi kriteria sampel.

c. Responden diberi penjelasan tentang maksud, tujuan, dan manfaat

penelitian.
d. Setelah responden bersedia menjadi sampel penelitian, selanjutnya

responden diberikan informed consent dan diminta tanda tangan.

e. Responden diberi kuesioner A, B, C, dan D selanjutnya diminta agar

mengisi sendiri blangko kuesioner tersebut sesuai petunjuk pengisian dan

semua item pertanyaan dijawab sampai selesai.

K. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian

formulir atau kuesioner apakah jawaban di kuesioner sudah :

1) Lengkap : semua pertanyaan sudah terisi jawabannya.

2) Jelas : jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca.

3) Relevan : jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaan.

4) Konsisten : apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi

jawabannya konsisten (Hastono, 2016).

b. Scooring

Scooringinstrument dalam penelitian ini dilakukan terhadap

kuesioner B, C, D yang terdiri dari dukungan keluarga, efikasi diri, dan

manajemen diri.Scooring untuk masing-masing kuesioner adalah sebagai

berikut:

1) Dukungan keluarga

Peneliti memberikan kuesioner dengan 4 pilihan altenatif

jawaban, setiap jawaban “Tidak Pernah”diberi skor 1, “Kadang-


kadang” diberi skor 2, “Sering” diberi skor 3 dan “Selalu” diberi skor

4. Dikategorikan baik apabila skornya 20-40, dikategorikan sedang

apabila skornya 41-60, dan dikategorikan rendah apabila skornya 61-

80.

2) Efikasi diri

Pernyataan favourable terdiri dari jawaban “ Sangat Setuju”

yang diberi skor 4, “Setuju” diberi skor 3, “Tidak Setuju” diberi skor 2

dan “Sangat Tidak Setuju” diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan

unfavourable terdiri dari jawaban “Sangat Setuju” yang diberi skor1,

“Setuju” diberi skor 2, “Tidak Setuju” diberi skor 3 dan “Sangat Tidak

Setuju” diberi skor 4. Dikategorikanself efficacy tinggiapabila skornya

adalah 38-60, dan dikategorikanself efficacy rendah apabila skornya

adalah15-37.

3) Manajemen diri

Peneliti memberikan kuesioner dengan 4 pilihan alternatif

jawaban, setiap jawaban “Tidak Pernah” diberi skor 1, “Jarang” di

beri skor 2, “Kadang-kadang” diberi skor 3, dan “selalu” diberi skor

4.Dikategorikan tinggi apabila skornya > 120, dikategorikan sedang

apabila skornya 80-120, dan dikategorikan rendah apabila skornya

<80.

c. Coding

Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf

menjadi data berbentuk angka atau bilangan (Hastono, 2016).Coding


adalah tahapan memberikan kode pada jawaban responden yang terdiri

dari :

1) Memberi kode identitas responden untuk menjaga kerahasiaan

identitas responden dan mempermudah proses penelusuran biodata

responden bila diperlukan, selain itu juga untuk mempermudah

penyimpanan dalam arsip data.

2) Menetapkan kode untuk scooring jawaban responden atau hasil

observasi yang telah dilakukan.Peneliti memberikan kode meliputi:

Tabel3.3 Kode Penelitian

No Variabel Kategori Coding


1. Dukungan Keluarga  Baik 1.
 Sedang 2.
 Kurang 3.
2. Efikasi diri  Self efficacy tinggi 1.
 Self efficacy rendah 2.
3. Manajemen diri  Tinggi 1.
 Sedang 2.
 Rendah 3.

d. Tabulating

Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo,

2010).Jawaban-jawaban yang telah dikumpulkan dan diberi kode kategori

selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel oleh peneliti.Kemudian data yang

sudah dimasukkan ke dalam tabel dihitung frekuensi datanya.Data

dimasukkan secara manual oleh peneliti dan dihitung dengan


menggunakan pengolahan komputer.Peneliti menggunakan program

komputer untuk melakukan entry dan tabulating data.

2. Analisa data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

dengan mengorganisasikan data ke dalam karegori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisa data dilakukan secara

bertahap melalui proses komputerisasi. Langkah terakhir dalam penelitian

adalah melakukan analisa data. Analisa data dilakukan secara bertahap dan

melalui proses komputerisasi ( Notoatmodjo,2005).

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk memberikan gambaran

karakteristik masing– masing variabel yang diteliti (Notoatmodjo,

2005).Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

sebagai bahan informasi.Cara menghitung digunakan rumus sebagai

berikut :

f
p= X 100 %
N

Keterangan :

P : Prosentase
F : Frekuensi responden

N : Jumlah seluruh responden

b. Analisis bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui dua variabel yang

diduga memiliki hubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2010,

h.183).Analisa untuk menguji hipotesis asosiatif atau hubungan bila

datanya berbentuk ordinal adalah dengan menggunakan teknik statistik

korelasi Spearman Rank (Sugiyono, 2008, h. 11).Dalam penelitian ini,

analisa ini digunakan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga

dan efikasi diri dengan manajemen diri pasien hipertensi di wilayah kerja

puskesmas Cilacap Selatan 1.Selanjutnya analisa data dilakukan dengan

komputerisasi menggunakan program SPSS versi 16.

Wibowo (2017) menjelaskan bahwa interprestasi korelasi

Spearman Rank adalah sebagai berikut :

1) Ho ditolak bila nilai p value ≤ dari α (0,05), artinya terdapat korelasi

yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

2) Ho diterima bila nilai p value > dari α (0,05), artinya tidak terdapat

korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.


Menurut Saryono (2008) untuk mengetahui interpretasi korelasi

hubungan, maka digunakan tabel interpretasi sebagai berikut :

Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Korelasi

Interval Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat rendah

0,2-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,6-0,799 Kuat

0,8-1,00 Sangat kuat

Anda mungkin juga menyukai