MATI MUDA
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG
8. Dewasa tua
Young-old (tua-muda)
65-74 tahun
Middle-old (tua-menengah)
75-84 tahun
Old-old (tua-tua)
85 tahun keatas
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
• GENETIK
• LINGKUNGAN
1. PRENATAL
2. POSTNATAL
LANJUTAN....
• LINGKUNGAN PRENATAL :
a. GIZI IBU HAMIL
b. TOKSIN / ZAT KIMIA
c. RADIASI
d. INFEKSI
e. STRES
• LINGKUNGAN POSTNATAL
a. Lingkungan biologiss
b. Ras/ suku bangsa
c. Jenis kelamin
d. Umur
e. Gizi
f. Perawatan kesehatan
g. Kepekaan terhadap penyakit
h. Penyakit kronis
LINGKUNGAN FISIK
a. Cuaca/ musim
b. Sanitasi
c. Keadaan rumah
d. Radiasi
LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL
a. Stimulasi
b. Motivasi belajar
c. Ganjaran/hukuman yang wajar
d. Kelompok sebaya
e. Stres
f. Sekolah
g. Cinta dan kasih sayang
h. Kualitas interaksi anak-ortu
LINGKUNGAN KELUARGA DAN ADAT
ISTIADAT
a. Pekerjaan dan pendapatan
b. Pendidikan orang tua
c. Jumlah saudara
d. Jenis kelamin dalam saudara
e. Stabilitas rumah tangga
f. Kepribadian ayah/ibu
g. Agama
KEBUTUHAN DASAR TUMBUH KEMBANG
Asuh Asah /
Asih
Stimulasi
Rasa Hubungan
Kasih sayang
me/dimiliki membahagiakan
3. BAYI 6 BULAN
a. Sudah belajar tengkurap
b. Dapat duduk untuk beberapa saat
c. Memegang benda pada kedua tangannya dan langsung
memasukkannya kedalam mulut
• mengangkat kepala sampai 90°
• mengangkat dada dengan bertopang
tangan
• belajar meraih benda-benda yang ada
dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
• menaruh benda-benda di mulutnya,
• berusaha memperluas lapang pandang
• tertawa dan menjerit karena gembira bila
diajak bermain
• mulai berusaha mencari benda-benda
yang hilang
lanjutan
• Berespon terhadap suara
• Mengenal anggota keluarga
• Mulai timbul rasa takut dengan orang yang tidak dikenal
4. BAYI 9 BULAN
a. Merangkak dan mulai berdiri bila dibantu
b. Pertumbuhan gigi lebih banyak
c. Berespons bila dipanggil
d. Menyebutkan satu atau dua suku kata seperti “mama”
e. Makan makanan bayi
f. duduk tanpa dibantu
g. tengkurap dan berbalik sendiri
h. merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
i. memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
j. memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
k. bergembira dengan melempar benda-benda
l. mengeluarkan kata-kata tanpa arti
m. mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
n. mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
lanjutan
5. BAYI 1 TAHUN
a. Memahami perintah-perintah sederhana seperti “jangan”
b. Mulai dapat melangkah pertama dibantu, kemudian bisa sendiri
c. Makan makanan yang ada dimeja dan dapat memegang cangkir sendiri
d. berdiri sendiri tanpa dibantu
e. berjalan dengan dituntun
f. menirukan suara
g. mengulang bunyi yang didengarnya
h. belajar menyatakan satu atau dua kata
i. mengerti perintah sederhana atau larangan
j. minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
k. ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
l. berpartisipasi dalam permainan
3. Todler (1-3 tahun)
peningkatan kemampuan psikososial dan
perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi
rumah serta sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak
dapat mengatakan 5-10 kata
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa
bersaing
32
Anak usia 18-24 bulan :
mampu naik turun tangga
menyusun 6 kotak
menunjuk mata dan hidungnya
menyusun dua kata
belajar makan sendiri
menggambar garis di kertas atau pasir
mulai belajar mengontrol buang air besar
dan buang air kecil
menaruh minat kepada apa yang
dikerjakan oleh orang yang lebih besar
memperlihatkan minat kepada anak lain
dan bermain-main dengan mereka
33
Anak usia 2-3 tahun :
anak belajar meloncat, memanjat, melompat
dengan satu kaki
membuat jembatan dengan 3 kotak
mampu menyusun kalimat
mempergunakan kata-kata saya
Bertanya
mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
menggambar lingkaran
bermain dengan anak lain
menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluarganya
35
Anak usia 4-5 tahun :
mampu melompat dan menari
menggambar orang terdiri dari kepala,
lengan dan badan
dapat menghitung jari-jarinya
mendengar dan mengulang hal-hal
penting dan cerita
minat kepada kata baru dan artinya
memprotes bila dilarang apa yang
diinginkannya
membedakan besar dan kecil
menaruh minat kepada aktivitas orang
dewasa.
36
Anak usia 6 tahun:
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan
38
Anak usia 8-9 tahun:
kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik
meningkat
menggunakan alat-alat seperti palu
peralatan rumah tangga
ketrampilan lebih individual
ingin terlibat dalam segala sesuatu
menyukai kelompok dan mode
mencari teman secara aktif
39
Anak usia 10-12 tahun:
• pertambahan tinggi badan lambat
• pertambahan berat badan cepat
• perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas
mungkin tampak
• mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur
pakaian sendiri
• memasak, menggergaji, mengecat
• menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
• membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
• teman sebaya dan orang tua penting
• mulai tertarik dengan lawan jenis
• sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan
40
6. Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan
perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih
gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-
ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak
wanita suka bicara tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah,
mulai melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya
41
Pada akhir masa remaja : mencapai
maturitas fisik, mengejar karir, identitas
seksual terbentuk, lebih nyaman dengan
diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu
penting, emosi lebih terkontrol, membentuk
hubungan yang menetap.
42
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak
muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus
(perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama
jenis kelaminnya.
Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri
muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat
menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.
Karakteristik :
genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan
seksual
Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan
heteroseksual
Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual
yang matur
Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang,
kemudian mulai berkembang kemampuan untuk
menerima dan memberi cinta
- tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis” (9-10
tahun)
Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain
merupakan hal yang paling sering.
Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal dengan
mengidentifikasi kepentingan individu secara emosional.
- tahap autoritas mempertahankan moralitas (10-13 tahun)
Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh yang
berwenang
Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial seperti
sekolah
c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggal
• individu memperoleh nilai moral yang benar
• kontrol adalah dari dalam
• Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal
operasional
• Tidak semua orang mencapai tingkat ini
• Tahap toddler dari usia 12 – 36 bulan periode eksplorasi hebat lingkungan, ingin tahu
segala hal, negativistik (segalanya: NGGAK MAU)
• Perkembangan biologi selama tahun toddler ditandai dengan didapatnya ketrampilan motor
halus dan kasar yang memungkinkan anak untuk menguasai berbagai aktifitas
• Walaupun hampir semua system fisiologik matang pada akhir toodler, perkembangan area
tertentu otak masih terjadi, memungkinkan lebih besarnya kapasitas intelektual
• Lokomosi merupakan ketrampilan motor kasar utama yang didapat selama toddler diikuti
oleh meningkatnya koordinasi mata-tangan
• Nutrisi penting pada tahap ini karena kebiasan makan yang terbina pada toddler
cenderung mempunyai efek lama pada tahun-tahun berikutnya
• Pemeriksaan gigi teratur, suplementasi fluoride, diangkatnya plak, provisi diet rendah
kariogenik mempromosi kesehatan gigi optimal
• Karena meningkatnya lokomosi, toddler beresiko tinggi untuk mendapat cedera. Cedera
fatal terutama akibat dari kecelakaan ranmor, tenggelam dan terbakar .
TUMBUH KEMBANG BATITA / TODDLER
• Motor kasar: berjalan, naik / turun tangga
• Motor halus: menjepit
• Psikososial: otonomi, bimbang dan malu, Negativistik, ritualisme
• Kognitif: sensorik motorik, domestic mimicry, egosentrisme,
trandsuktif, organisasi global, sentrasi, animisme, irrevesibilitas,
nonKonservasiI
• Moral: hukuman dan kepatuhan
• Masalah: Toilet training, sibling rivalry, temper tantrum, negativistik,
koping stress, regresi, kecelakaan: keracunan, jatuh,
BAGAIMANA
BENTUK
PERLINDUNGAN?
Amankan
Lingkungan sesuai
tahap TK
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Berjalan, berlari , memanjat
• Bisa membuka pintu dan pagar
• Bisa naik sepeda rod tiga
• Bisa melempar bola dan benda lain
Kenderaan bermotor
• Gunakan kursi dgn sabuk pengaman khusus anak di mobil, bila tidak ada gunakan
sabuk biasa
• Awasi anak bila bermain diluar
• Jangan biarkan anak bermain dibelakang mobil yang diparkir
• Jangan biarkan anak bermain sepeda atau otoped pada tempat ramai
• Awasi anak main sepeda roda 3
• Kunci pagar dan pintu bila tidak bisa mengawasi anak langsung
• Ajari anak mematuhi aturan berjalan di tempat umum:
• Patuhi aturan lalu lintas; jalan hanya ditrotoar, menyebrang hanya
• pada penyebrangan, dan bila lampu sinyal menunjukkan
• bahwa aman menyeberang
• Berdiri selangkah kepinggir sampai waktu menyebrang
• Lihat kiri kanan dan kiri lagi dan periksa mobil yang membalik
• sebelum menyeberang jalan
• Gunakan trotoar, bila tidak ada jalan di kiri menghadapi trafik
• Pakailah baju yang berwarna terang pada malam hari.
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu mengeksplorasi bl tdk diawasi
• Punya keingintahuan yang besar
• Tidak berdaya dalam air, tidak sadar bahayanya.
• Tenggelam
• Awasi melekat bila dekat sumber air, termasuk ember
• Tutup selalu pintu kamar mandi dan tutup closet
• Bila ada kolam renang, beri pagar dan kunci pintunya
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu mencapai tempat tinggi dgn memanjat, menjangkau berjinjit dan mengunakan
benda sebagai tangga
• Menarik benda
• Mengeksplorasi setiap lubang /bukaan Bisa membuka lemari dan laci
• Tidak sadar akan potensi sumber panas / api
• Bermain dengan benda mekanik
Luka BAKAR
• Balikkan pegangan panci ke belakang tungku
• Simpan geretan dan pematik rokok dalam tempat terkunci pada tempat tidak terjangkau
anak, buang dengan cermat
• Jangan biarkan taplak meja menggantung dalam raihan anak
• Jangan biarkan kabel seterika atau alat lain menggantung dalam raihan anak
• Tutupi stop kontak dengan alat pelindung
• Sembunyikan kabel listrik atu jauh dari jangkauan
• Jangan biarkan anak bermain den gan alat listrik, geretan atau pemantik api
• Tekankan tentang bahaya api dan ajarkan makna dari panas
• Periksa selalu suhu kran air panas, sesuaikan suhu air panas lebih kecil dari 48oC,
jangan biarkan anak bermain dengan keran air panas.
• Pasang tabir cahaya bila anak terpapar ke sinar maahari.
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mengeksplorasi dengan memasukan benda ke mulut
• Bisamembuka laci, lemari dan hampir semua kontainer
• Memanjat
• Tidak bisa membaca label peringatan
• Tidak tahu dosis atau jumlah yang aman
Keracunan
• Letakkan zat yang berpotensi toksik (termasuk tanaman) dalam tempat terkunci
atau diluar jangkauan
• Jauhkan segera obat dan racun
• Selalu menyebut obat bukan permen
• Jangan menyimpan agen toksik berlebihan
• Segera buang kontainer beracun yang kosong, jangan didaur untuk menuyimpan
makanan atau racun lain
• Ajari anak untuk tidak bemain dengan kontainer rusak/bekas
• Jangan pernah membuang label kontainer zat berbahaya
• Sediakan sirup penawar racun di rumah, gunakan hanya bila sesuai anjuran
• Ketahui nomor UGD atau pusat kendali racun
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu / bisa membuka pintu dan jendela
• Naik turun tangga
Jatuh
• Pasanglah pengaman jendela
• Pasang pintu pada bawah dan atas tangga
• Jaga agar pintu selalu tertutup, tutuplah pintu kearah tangga, balkon atau ke
tempat tingi lainya. Seperti ke tempat jemuran.
• Pindahkan karpet yang sobek / rusak
• Gunakan karpet anti licin di kamar mandi
• Jagalah agar boks pintunya tertutup baik, dan kasurnya pada tingkat terendah
• Jauhkan mainan yang besar dari boks bayi (bisa digunakan sebagai tangga untuk
memanjat keluar)
• Jindari mengunakan walker, khususnya dekat tanga
• Pakaian yang aman ( kaki celana tidak kelantai, tali sepatu terikat baik
• Jaga anak selalu pakai sabuk pengaman pada kendaraan, jangantingalkan anak tidak
dijaga di keeta belanja.
• Awasi ketika bermain; pilih area bermain dengan lantai lembut dan peralatan yang
aman
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Memasukkan benda ke mulut
• Mungkin tertelan benda beracun atau makanan keras
• Tersedak dan sufokasi
• Hindari potongan daging besar bundar )selalu potong kecil)
• Hindari buah dengan biji, ikan bertulang, kacang coreng, permen keras, permen
karet, kacangkacangan, popcorn,
• Pilihlah mainan besar tanpa pinggiran tajam atau bagian kecil yan gbisa dilepas.
• Buanglah kulkas rusak dan peti / kotak kosong, bila disimpan lepaskan pintunya
• Bila pintu garasi otomatis, jauhkan transmiter dari jangkauan anak
• Jauhkan jaarum jahit danbenangnya dari jangkauana anak
• Angkatlahpernak pernik dari baju anak
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Masih canggung pada banyak ketrampilan
• Mudah teralihkan dari tugas
• Tidak tilik akan potensi berbahaya dari orang asing atau orang lain
Kerusakan tubuh
• Hindari memberi benda tajam / runcing pisau, gunting atau tusuk gigi, terutama bila berajalan
atau berlari
• Jangan beri lolipop atau benda lain dimulut bila berjalan atau berlari
• Ajarkan perilaku waspada misalnya membawa garpu atau gunting dengan ujung tajam jauh dari
tubuh atau wajah
• Simpanlah semua benda berbahaya termasuk alat berkebun dan senjata tajam/api di tempat terkunci
• Waspada terhadap binatang berbahaya termasuk binatang piaraan
• Beri pengaman kaca pada kaca yang lebar seperti pintu dorong kaca
• Ajarkan keamanan diri:
• Ajarkan n ama, alamat dan no telp dan minta tolong pada orang yang sesuai) satpam, polisi) bila
hilang, pasanglah identiifkasi pad aanak ( jahitkan pada baju, dalam sepatu
• Hindari perhiasan di tempat umum
• Ajarkan anak untuk tidak pergi dengan orang asing
• Ajarkan anak untuk memberi tahu oran gtua bila seseorang menjadikan dia merasa tidak nyaman
apapapun caranya
• Selalu dengarkan ketakutan / kepedulian anak tentang perilaku oran glain
• Ajarkan anak untuk mengatakan tidk bila dihadapkan pada situasi tidak menyenangkan
TUMBUH KEMBANG BALITA / PRASEKOLAH
Mulai Masuk Kelompok Bermain
Remaja awal :
pubertas: 11-12 sampai 13-14(pr)12-14 sampai 16 (pria)
Tumbuh cepat fokus perh pd diri sendiri
Berpisah dari ortu mengkritik ortu, melawan ortu
Sebaya sejenis lawan jenis penting
Remaja tengah : 13-16 (pr), 14-18 (pria)
Identitas ego , hubungan heteroseksual, komitment sebaya,
pengalaman seksual ok eksplorasi seksual & maturasi fisik
Imatur emosional
Remaja akhir sd 20-25 th
Gaduh gelisah selesai, tilik diri, sebaya tidak lagi penting
Masalah utama
• Cedera disengaja / tidak
• Kebiasaan / gangguan makan: OBESITAS,
ANOREKSI NERVOSA,
• Perilaku seksual, STD
• Kehamilan tabrak lari
• Penyalah gunaan ZAT
• Kenakalan remaja
• Tawuran antar sekolah
• Depresi dan bunuh diri
• Penganiayaan fisik, seksual dan emosional
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Menerima remaja sebagai individu unik
• Menghargai ide, kesukaan /ketidaksukaan dan harapan
• Terlibat dalam fungsi sekolah dan menghadiri unjuk kerja remaja,
even olah raga atau sandiwara sekolah
• Mendengar dan mencoba terbuka akan pandangan remaja walaupun
tidak sesuai dengan pandangan orang tua
• Hindari mengkritik pada topik – yg ortu tidak menang
• Memberi peluang untuk membuat pilihan dan menerima resiko
pilihan
• Memberi peluang untuk belajar dari pengalaman walaupun pilihan
dan metode berbeda dengan orang tua
• Memberi remaja batasan yang jelas dan beralasan
• Mengklarifikasi aturan di rumah dan resiko bila melanggar
• Biarkan aturan dan resiko masyarakat membelajarkan tanggung
jawab diluar rumah
• Ijinkan peningkatan kemandirian dalam batas aman dan sejahtera
• Selalu ada tetapi hindari menekan remaja terlalu jauh
• Hargai keleluasan pribadi
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Mencoba berbagi perasaan kebahagiaan dan kesedihan
dengan remaja
• Berespons terhadap perasaan dan ucapan / kata-kata
• Bersedia menjawab pertanyaan, memberi informasi dan
penemanan
• Coba membuat komunikasi yang jelas
• Hindari membandingkan dengan sibling
• Membantu remaja memilih tujuan karir yang sesuai dan
menyiapkan untuk peran dewasa
• Terimalah teman remaja di rumah dan perlakukan dengan
baik
• Beri cinta / kasih sayang tanpa ssyarat
• Mau minta maaf bila keliru
• Menyadari bahwa remaja
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Menyadari bahwa remaja
• Subjek dari perilaku kekerasan dan tidak bisa
diramal
• Berjuang untuk mandiri
• Sangat peka terhadap perasan dan perilaku yang
mempengaruhinya
• Bisa menerima pesan berbeda dari yang dikirimkan
• Menganggap tema sangat penting
• Punya kebutuhan kuat untuk “keikutsertaan”
TANGGUNG JAWAB bersama
• Penyesuaian parenting dan keluarga
• Penyesuaian psikososial
• Resiko kecelakaan sengaja / tidak
• Kebiasaan makan gangguan makan dan obesitas
• Kebugaran tubuh
• Perkembangan, orientasi dan hubungan seksual
• Penggunaan produk tembakau
• Penggunaan alkohol dan zat adiktif lain
• Depresi dan keinginan bunuh diri berat atau kambuhan
• Masalah pembelajaran dan sekolah
• Hipertensi
• Hiperlipidemia
• Penyakit infeksi
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Kebutuhan akan kemandirian dan kebebasan
• Menguji kemandirian
• Usia diijinkan untuk memperoleh SIM
• Pilihan untuk perilaku beresiko
• Perasaan tak terusakkan (personal fable)
• Kebutuhan untuk membuang energi seringkali dengan
berpikir logis dan mekanisme kontrol
• Kebutuhan kuat untuk pengakuan sebaya
• Mungkin mencoba berbagai pencapaian
• Kejadian tinggi untuk praktek dan berperan serta dalam
sport
• Akses ke alat, objek dan lokasi yang lebih kompleks
• Bisa bertanggung jawab untuk tindakannya sendiri
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Pencegahan cedera
Kenderaan bermotor / tidak
Pejalan kaki:
• Menekankan dan memacu perilaku pejalan kaki yang aman
• Pada malam hari, berjalan dengan teman (jangan berjalan sendiri)
• Bila seseorang mengikuti, pergilah ke tempat terdekat yang banyak orang
• Jangan berjalan di tempat sepi / jalan pribadi ; gunakanlah jalan yang biasa
ditempuh oran gbanyak
Penumpang
• mempromosikan perilaku yang pantas bila menaiki kenderaan bermotor
Pengemudi:
• Beri pendidikan mengemudi yang kompeten, memacu penggunaan kenderaan
dengan waspada, mencegah kebut-kebutan, merawat motor/mobil dalamkondisi
yang baik ( rem, ban dll)
• Ajari dan promosi keamanan dan pemeliharaan kenderaan roda dua
• Promosi dan memacu menggunakan alat keamanan: helm, celana panjang
• Memberi penguatan tentang bahaya obat termasuk alkohol bila menggunakan
kendaraan bermotor
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Tenggelam:
• Ajari anak yang tidak bisa berenang untuk berenang
• Ajari aturan dasar keamanan air:
Memilih dengan bijak tempat berenang
Kedalaman air yang cukup untuk menyelan
Berenang dengan teman
Terbakar:
• Menguatkan perilaku yang layak pada tempat kontak dengan bahaya
terbakar (bensin, kabel listrik, api)
• Nasihati tentang kepaparan berlebihan terhadap cahaya matahari
(terbakar sinar ulraviolet)
• Menjauhi rokok
• Memacu penggunaan tabir surya
Keracunan
• Didiklah tentang bahaya penyalahgunaan obat / zat termasuk alkohol
Jatuh
• Ajari dan paculah tindakan keamanan pada semua kegiatan
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Kerusakan tubuh
• Promosi didapatnya pendidikan yang benar dalam sport dan
peralatan olah raga
• Ajari penggunaan yang aman dan pemanfaatan senjata api dan alat
lain yang berpotensi berbahaya (alat berat)
• Menyediakan dan memacu penggunaan peralatan pelindung ketika
menggunakan alat yang berpotensi berbahaya
• Menigngkatkan akses ke penyediaan fasilitas olah raga rekreasi
yang aman
• Waspada terhadap tanda / gejala depresi (potensial bunuh diri)
• Menjauhkan penggunaan dan penyedian peralatan olah raga
berbahaya (trampolin dan skateboard dan surfboar)
• Ajari cara penggunaan alat korektif seperti kacamata, lensa kontak,
alat bantu dengar
• Menguatkan dan memacu penerapan prinsip keamanan dan
pencegahan
THANK YOU ^^