Anda di halaman 1dari 100

KONSEP TUMBUH KEMBANG

Ns. Ramaita, S.Kep, M.Kep


TUJUAN PERKULIAHAN
Mahasiswa dapat menjelaskan:
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Prinsip tumbuh kembang
Tahapan tumbuh kembang
Faktor yg mempengaruhi tumbuh kembang
Perkembangan kognitif
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikoseksual
Perkembangan psikomoral
PENGERTIAN

• Pertumbuhan (growth) adalah


bertambahnya jumlah dan sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif
dapat diukur
• Perkembangan (development) adalah
bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui
kematangan dan belajar atau
bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Peristiwa
COMPLETELY.........
Pertumbuhan :
perubahan fisik
peningkatan jumlah sel
ukuran
kuantitatif
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi,besar
lingkaran kepala
pola bervariasi
Perkembangan :
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan
PRINSIP-PRINSIP TUMBUH
KEMBANG
proses yang teratur, berurutan, rapi dan
kontinyu --- maturasi, lingkungan dan
faktor genetik
pola yang sama, konsisten dan
kronologis, dapat diprediksi
variasi waktu muncul (onset), lama, dan
efek dari tiap tahapan tumbuh kembang
mempunyai ciri khas
Never ending process --seumur hidup dan
meliputi seluruh aspek
Cephalocaudal= dari
kepalatubuhtangankaki
Proximal ke distal
Sederhana ke kompleks
hal yang unik -- setiap individu cenderung
mencapai potensi maksimum
perkembangannya
Tugas perkembangan
• perkembangan suatu aspek dapat
dipercepat atau diperlambat
• perkembangan aspek-aspek tertentu
berjalan sejajar atau berkorelasi dengan
aspek lainnya
• perkembangan terjadi dalam tempo yang
berlainan
RENTANG SEHAT SAKIT DAN
TUMBUH KEMBANG
SEHAT / SEJAHTERA

Embrio janin Baru lahirbayi toddler  prasekolah sekolah  remaja

MATI MUDA
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG

1. Neonatus (lahir – 28 hari)


2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)

3. Toddler (1-3 tahun)


4. Prasekolah (3-5 tahun)
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG

5. Usia sekolah (6-12 tahun)

6. Remaja (12-18 tahun)


TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG

6. Dewasa muda (20-40 tahun)


7. Dewasa menengah (40-65 tahun)

8. Dewasa tua
 Young-old (tua-muda)
65-74 tahun
 Middle-old (tua-menengah)
75-84 tahun
 Old-old (tua-tua)
85 tahun keatas
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
• GENETIK
• LINGKUNGAN
1. PRENATAL
2. POSTNATAL
LANJUTAN....

• LINGKUNGAN PRENATAL :
a. GIZI IBU HAMIL
b. TOKSIN / ZAT KIMIA
c. RADIASI
d. INFEKSI
e. STRES
• LINGKUNGAN POSTNATAL
a. Lingkungan biologiss
b. Ras/ suku bangsa
c. Jenis kelamin
d. Umur
e. Gizi
f. Perawatan kesehatan
g. Kepekaan terhadap penyakit
h. Penyakit kronis
LINGKUNGAN FISIK
a. Cuaca/ musim
b. Sanitasi
c. Keadaan rumah
d. Radiasi

LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL
a. Stimulasi
b. Motivasi belajar
c. Ganjaran/hukuman yang wajar
d. Kelompok sebaya
e. Stres
f. Sekolah
g. Cinta dan kasih sayang
h. Kualitas interaksi anak-ortu
LINGKUNGAN KELUARGA DAN ADAT
ISTIADAT
a. Pekerjaan dan pendapatan
b. Pendidikan orang tua
c. Jumlah saudara
d. Jenis kelamin dalam saudara
e. Stabilitas rumah tangga
f. Kepribadian ayah/ibu
g. Agama
KEBUTUHAN DASAR TUMBUH KEMBANG

a. Kebutuhan fisik : biomedis (asuh)


b. Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih)
c. Kebutuhan stimulasi mental (asah)
Anak yang sehat dan bahagia
TUMBUH KEMBANG OPTIMAL

Asuh Asah /
Asih
Stimulasi

Pangan Sandang Papan

Rasa Hubungan
Kasih sayang
me/dimiliki membahagiakan

kemandirian bernalar &


motorik halus motorik kasar
&bergaul berbahasa,
Laju Pertumbuhan yg diharapkan pada
berbagai usia
USIA LAJU PERTUMBUHAN YG
DIHARAPKAN (cm/th)
1 sampai 6 bulan 18-22
6 sampai 12 bulan 14-18
2 tahun 11
3 tahun 8
4 tahun 7
5 sampai 10 tahun 5-6
• PERTUMBUHAN FISIK ANAK
PERTUMBUHAN SETELAH LAHIR
a. BERAT BADAN
UMUR 5 BULAN : 2 X BB SAAT LAHIR (7,26 KG)
UMUR 1 TAHUN : 3 X BB SAAT LAHIR (9,75 KG)
UMUR 2 TAHUN : 4 X BB SAAT LAHIR
b. TINGGI BADAN
SAAT LAHIR 50 CM
1 TAHUN : 1,5 X TB SAAT LAHIR
4 TAHUN : 2 X TB SAAT LAHIR
6 TAHUN : 1,5 X TB 1 TAHUN
13 TAHUN : 3 X TB SAAT LAHIR
DEWASA : 3, 5 X TB SAAT LAHIR (2 X TB 2 TAHUN)
LANJUTAN
c. LINGKAR KEPALA
SAAT LAHIR : 34 CM
6 BULAN : 44 CM
1 TAHUN : 47 CM
2 TAHUN : 49 CM
DEWASA : 54 CM
d. GIGI
UMUR 9 BULAN : TUMBUH GIGI PERTAMA
UMUR 1 TAHUN : 6 – 8 BUAH GIGI SUSU
UMUR 2 TAHUN : TUMBUH 8 BUAH GIGI SUSU
UMUR 2,5 THN : TUMBUH 20 BUAH GIGI SUSU
LANJUTAN
ERUPSI GIGI TETAP
MOLAR I : 6 – 7 TAHUN
INSISOR : 7 – 9 TAHUN
MOLAR II : 12 – 16 TAHUN
MOLAR III : 17 – 25 TAHUN
PERKEMBANGAN ANAK BALITA
• PARAMETER DALAM MENILAI
PERKEMBANGAN BALITA:
1. KEPRIBADIAN/TINGKAH LAKU
SOSIAL/PERSONAL SOCIAL
2. GERAKAN MOTORIK
3. BAHASA/LANGUAGE
• ASPEK PERKEMBANGAN PADA BALITA
1. TINGKAH LAKU SOSIAL
2. MENOLONG DIRI SENDIRI
3. INTELEKTUAL
4. GERAKAN MOTORIK
5. KOMUNIKASI PASIF DAN AKTIF
PENGKAJIAN TUMBUH KEMBANG

• HAL - HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


:
– FAKTOR PRENATAL
– KELAHIRAN PREMATUR
– LINGKUNGAN
– PENYAKIT DAN MALNUTRISI
– KECEPATAN PERKEMBANGAN ANAK
– POLA PERKEMBANGAN ANAK DALAM
KELUARGA
TAHAPAN PERKEMBANGAN

1. BAYI BARU LAHIR


a. Perubahan dari tulang rawan ke tulang sejati
(osifikasi) tidak sempurna. Hal ini dapat dilihat dari
cekungan halus (fontanel) dan garis sutura (sendi)
tengkorak
b. Sistem saraf belum sepenuhnya berkembang
sehingga aktifitas otot-otot belum terkoordinasi
c. Penglihatan tidak jelas, tetapi fungsi pendengaran
dan pengecapan sudah ada. Refleks-refleks
tertentu juga sudah ada, yaitu :
- refleks moro (bila suara keras mengejutkan bayi,
tangan bayi mengepal di depan dada, kaki lurus
dan kepala tertarik ke belakang)
lanjutan
-refleks genggam (sentuhan pada telapak
tangan bayi menyebabkan jari-jarinya
menekuk dalam gerakan mengenggam)
-refleks menghisap (rooting reflex), usapan
a pada pipi atau di tepi pipi merangsang bayi
untuk memalingkan kepalanya ke arah
sentuhan
d. Makanannya adalah ASI atau PASI
(pengganti air susu ibu)
e. Rutinitas terbesarnya adalah tidur, makan
dan eliminasi (BAB & BAK)
LANJUTAN
2. BAYI 3 BULAN
a. Sudah mempunyai cukup koordinasi otot untuk menahan
kepalanya dan mengangkat bahunya
b. Refleks moro, menghisap, dan menggenggam sudah hilang
c. Dapat mengeluarkan air mata
d. Dapat mengikuti gerakan objek dengan matanya
e. Dapat tersenyum dan bersuara kepada orang yang merawatnya
f. bereaksi terhadap suara atau bunyi
g. mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan
kontak
h. menahan barang yang dipegangnya
i. mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

3. BAYI 6 BULAN
a. Sudah belajar tengkurap
b. Dapat duduk untuk beberapa saat
c. Memegang benda pada kedua tangannya dan langsung
memasukkannya kedalam mulut
• mengangkat kepala sampai 90°
• mengangkat dada dengan bertopang
tangan
• belajar meraih benda-benda yang ada
dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
• menaruh benda-benda di mulutnya,
• berusaha memperluas lapang pandang
• tertawa dan menjerit karena gembira bila
diajak bermain
• mulai berusaha mencari benda-benda
yang hilang
lanjutan
• Berespon terhadap suara
• Mengenal anggota keluarga
• Mulai timbul rasa takut dengan orang yang tidak dikenal
4. BAYI 9 BULAN
a. Merangkak dan mulai berdiri bila dibantu
b. Pertumbuhan gigi lebih banyak
c. Berespons bila dipanggil
d. Menyebutkan satu atau dua suku kata seperti “mama”
e. Makan makanan bayi
f. duduk tanpa dibantu
g. tengkurap dan berbalik sendiri
h. merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
i. memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
j. memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
k. bergembira dengan melempar benda-benda
l. mengeluarkan kata-kata tanpa arti
m. mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
n. mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
lanjutan
5. BAYI 1 TAHUN
a. Memahami perintah-perintah sederhana seperti “jangan”
b. Mulai dapat melangkah pertama dibantu, kemudian bisa sendiri
c. Makan makanan yang ada dimeja dan dapat memegang cangkir sendiri
d. berdiri sendiri tanpa dibantu
e. berjalan dengan dituntun
f. menirukan suara
g. mengulang bunyi yang didengarnya
h. belajar menyatakan satu atau dua kata
i. mengerti perintah sederhana atau larangan
j. minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
k. ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
l. berpartisipasi dalam permainan
3. Todler (1-3 tahun)
peningkatan kemampuan psikososial dan
perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi
rumah serta sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak
dapat mengatakan 5-10 kata
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa
bersaing

32
Anak usia 18-24 bulan :
mampu naik turun tangga
menyusun 6 kotak
menunjuk mata dan hidungnya
menyusun dua kata
belajar makan sendiri
menggambar garis di kertas atau pasir
mulai belajar mengontrol buang air besar
dan buang air kecil
menaruh minat kepada apa yang
dikerjakan oleh orang yang lebih besar
memperlihatkan minat kepada anak lain
dan bermain-main dengan mereka

33
Anak usia 2-3 tahun :
 anak belajar meloncat, memanjat, melompat
dengan satu kaki
 membuat jembatan dengan 3 kotak
 mampu menyusun kalimat
 mempergunakan kata-kata saya
 Bertanya
 mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
 menggambar lingkaran
 bermain dengan anak lain
 menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluarganya

Implikasi pengasuhan : keamanan sangat


penting. Strategi untuk mencegah risiko
keselamatan harus dilakukan secara seimbang
agar perkembangan anak tetap optimal.
34
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak
mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan
fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

35
Anak usia 4-5 tahun :
mampu melompat dan menari
menggambar orang terdiri dari kepala,
lengan dan badan
dapat menghitung jari-jarinya
mendengar dan mengulang hal-hal
penting dan cerita
minat kepada kata baru dan artinya
memprotes bila dilarang apa yang
diinginkannya
membedakan besar dan kecil
menaruh minat kepada aktivitas orang
dewasa.

36
Anak usia 6 tahun:
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan

Implikasi pengasuhan : beri kesempatan


untuk bermain dan berinteraksi sosial
37
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku
anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial
meningkat. Anak meningkatkan kemampuan
komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
 membaca seperti mesin
 mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
 membaca waktu untuk seperempat jam
 anak wanita bermain dengan wanita
 anak laki-laki bermain dengan laki-laki
 cemas terhadap kegagalan
 kadang malu atau sedih
 peningkatan minat pada bidang spiritual

38
Anak usia 8-9 tahun:
 kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik
meningkat
 menggunakan alat-alat seperti palu
 peralatan rumah tangga
 ketrampilan lebih individual
 ingin terlibat dalam segala sesuatu
 menyukai kelompok dan mode
 mencari teman secara aktif

39
Anak usia 10-12 tahun:
• pertambahan tinggi badan lambat
• pertambahan berat badan cepat
• perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas
mungkin tampak
• mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur
pakaian sendiri
• memasak, menggergaji, mengecat
• menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
• membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
• teman sebaya dan orang tua penting
• mulai tertarik dengan lawan jenis
• sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan

Implikasi pengasuhan : memberikan waktu dan energi agar


anak dapat mengejar hoby dan aktivitas sekolah. Mengakui
dan mendukung prestasi anak.

40
6. Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan
perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih
gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-
ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak
wanita suka bicara tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah,
mulai melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya

41
Pada akhir masa remaja : mencapai
maturitas fisik, mengejar karir, identitas
seksual terbentuk, lebih nyaman dengan
diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu
penting, emosi lebih terkontrol, membentuk
hubungan yang menetap.

Implikasi pengasuhan: bantu remaja


untuk mengembangkan kemampuan
koping atau strategi mengatasi konflik.

42
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)

a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)

 tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir –


1bulan)
 tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
 tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)
 tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12
bulan)
 tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan)
 tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan)
tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1bulan)

• Reflek fisiologis mengisap


• Reflek rooting
• Reflek menggenggam
• Reflek menangis
Ex : pada saat menangis karena lapar,
puting dimasukan kedalam mulut dan
anak mengisap kemudian merasa puas
dan tertidur
tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)

• Sebelumnya bayi akan menangis sampai


puting dimasukkan kedalam mulut, namun
sekarang mereka menghubungkan puting
dg suara orang tua. Mereka akan
mengakomodasi kepingan informasi yg
baru ini dan beradaptasi dg merendahkan
tangisan ketika mereka mendengar suara
orangtua sebelum menerima puting
tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)

• Tahap reaksi sirkular sekunder adalah


lanjutan dari reaksi sirkular primer dan
berlansung sampai usia 8 bulan.
• Pada tahap ini reaksi sirkular primer
diulangi dan diperpanjang terhadap
respon yg terjadi. Menggenggam dan
memegang sekarang menjadi
mengguncang, menghantam dan menarik
• Mengguncang dilakukan utk mendengar
suara
tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)

• Stadium ini sangat transisional.


Peningkatan keterampilan motorik
memungkinkan esplorasi lingkungan yg
lebih besar
• Mereka mulai menemukan bahwa benda
tidak bearti benda tersebut hilang namun
dg menyingkirkan halangan maka ia akan
menemukan benda tsb
• Mereka mulai menghubungkan simbol2 dg
kejadian ‘’dah dah.. Dg ayah pergi’’
b. fase preoperasional (2-7 tahun)
• simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan
tempat.
• kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu
waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak logis
• mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada
anjing tersebut
- tahap pre konseptual (2-4 tahun)
sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa, kata-
kata dengan objek
- tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu
dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk
c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
 memecahkan masalah konkret
 mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran,
mengerti kanan dan kiri
 Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak
dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya
dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai
masalah ke depan

d. Fase formal operasional (11-15 tahun)


 pemikiran rasional, bersifat keakanan
 kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul
pemikiran ilmiah
 menyadari masalah moral dan politik dari berbagai
pandangan yang ada
Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )

a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)


Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari
lingkungan masyarakat, pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa
hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ----
menghasilkan kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara
adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan
tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan,
tidur dan eliminasi yang buruk.
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame
& doubt) -- todler (1-3 tahun)

Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga


diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau
terpaksa mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka
dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan
sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua,
mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan
kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6
tahun)

• Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan


mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku)
diri sendiri.
• Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah.
Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi
• Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat,
imajinatif ,perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan
orang tua yang berjenis kelamin sama.
• Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
• Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang
berlawanan dengan orang tua.
• Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak
orang lain.
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia
sekolah (6-12 tahun)

Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi.


Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup,
menarik diri dari sekolah dan teman sebaya.
Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi
ketrampilan dan produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian
Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa
memandang usaha anak untuk belajar bagaimana
sesuatu bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu
yang bodoh atau merupakan masalah.
Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah,
ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan
fisik dan mencari teman.
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) --
remaja (12 - 18 tahun)

• Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan


perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
• Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak
mampu menemukan identitas diri
• Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”.
• Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
perilaku.
• Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas ---
kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan
tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.
Teori Perkembangan Psikoseksual
(Sigmund Freud)
• Memperkenalkan konsep perkembangan
 pandangan PSIKOANALITIK ( suatu
metode dalam ilmu jiwa yang menganalisa
jiwa individu ttg kejiwaan
Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)

a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)


karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai orang
lain, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku,
mengunyah permen karet, merokok, menyalahgunakan
obat, minum alkohol, makan terlalu banyak,
overdependen.
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan sumber
kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan
kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras kepala,
kikir, kejam dan tempertantrum

Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai


pengalaman yang menyenangkan, pujian yang tepat
dapat menimbulkan kepribadian yang kreatif dan
produktif &tdk malu mengambil keputusan
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
 Organ genital sebagai sumber kenyamanan
 Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi
terbukti
 Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks
Elektra
 Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan
dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan
otoritas, ekspresi malu, dan takut.

Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak


sebaiknya mengenali hubungan dengan orang lain di
luar anggota keluarga.
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)

Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak
muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus
(perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama
jenis kelaminnya.
Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri
muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat
menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.

Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan


intelektual
e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja
sampai dewasa)

Karakteristik :
 genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan
seksual
 Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan
heteroseksual
 Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual
yang matur
 Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang,
kemudian mulai berkembang kemampuan untuk
menerima dan memberi cinta

Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat


keputusan sendiri dan berpisah dengan kedua orang tua
Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)

a. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun


• kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial
• Kontrol didapatkan dari luar.
• Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah
dalam perilaku
• tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi
muncul
• Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan
kebutuhan dari orang lain.

- Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) :


Peraturan diikuti untuk menghindari hukuman
- Tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) :
Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi
bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima.
b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun
• Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
• Kontrol didapat dari dalam
• Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan keluarga
tanpa memperhatikan konsekuensinya

- tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis” (9-10
tahun)
 Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain
merupakan hal yang paling sering.
 Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
 Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal dengan
mengidentifikasi kepentingan individu secara emosional.
- tahap autoritas mempertahankan moralitas (10-13 tahun)
 Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh yang
berwenang
 Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial seperti
sekolah
c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggal
• individu memperoleh nilai moral yang benar
• kontrol adalah dari dalam
• Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal
operasional
• Tidak semua orang mencapai tingkat ini

- orientasi kontraktual dan legalistik


Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau meninggalkan
aturan
Individu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan kehendak
orang lain
Terjadi konflik pandangan moral dan legal
Orang akan bekerja untuk mengubah aturan.
- orientasi prinsip etis yang universal
Individu bersikap dalam cara yang menghargai martabat. Tahapan
ini jarang dicapai. Jika rancangan pemikiran dari dalam diganggu,
akan muncul rasa bersalah.
Aplikasi konsep tumbuh kembang dalam
keperawatan
• Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek ---
perawat perlu mengaplikasikan beberapa teori
perkembangan untuk memahami tumbuh kembang klien
saat melakukan pengkajian maupun implementasi
tindakan keperawatan
• Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk
disamakan antara individu yang satu dengan yang lain
terhadap tugas-tugas perkembangannya.
• Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk
pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien, dan
memberikan intervensi keperawatan
• Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia ini
dapat dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari
konsep tumbuh kembang pada berbagai usia
TUMBUH KEMBANG BATITA / TODDLER

• Tahap toddler dari usia 12 – 36 bulan periode eksplorasi hebat lingkungan, ingin tahu
segala hal, negativistik (segalanya: NGGAK MAU)
• Perkembangan biologi selama tahun toddler ditandai dengan didapatnya ketrampilan motor
halus dan kasar yang memungkinkan anak untuk menguasai berbagai aktifitas
• Walaupun hampir semua system fisiologik matang pada akhir toodler, perkembangan area
tertentu otak masih terjadi, memungkinkan lebih besarnya kapasitas intelektual
• Lokomosi merupakan ketrampilan motor kasar utama yang didapat selama toddler diikuti
oleh meningkatnya koordinasi mata-tangan
• Nutrisi penting pada tahap ini karena kebiasan makan yang terbina pada toddler
cenderung mempunyai efek lama pada tahun-tahun berikutnya
• Pemeriksaan gigi teratur, suplementasi fluoride, diangkatnya plak, provisi diet rendah
kariogenik mempromosi kesehatan gigi optimal
• Karena meningkatnya lokomosi, toddler beresiko tinggi untuk mendapat cedera. Cedera
fatal terutama akibat dari kecelakaan ranmor, tenggelam dan terbakar .
TUMBUH KEMBANG BATITA / TODDLER
• Motor kasar: berjalan, naik / turun tangga
• Motor halus: menjepit
• Psikososial: otonomi, bimbang dan malu, Negativistik, ritualisme
• Kognitif: sensorik motorik, domestic mimicry, egosentrisme,
trandsuktif, organisasi global, sentrasi, animisme, irrevesibilitas,
nonKonservasiI
• Moral: hukuman dan kepatuhan
• Masalah: Toilet training, sibling rivalry, temper tantrum, negativistik,
koping stress, regresi, kecelakaan: keracunan, jatuh,
BAGAIMANA
BENTUK
PERLINDUNGAN?

Amankan
Lingkungan sesuai
tahap TK
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Berjalan, berlari , memanjat
• Bisa membuka pintu dan pagar
• Bisa naik sepeda rod tiga
• Bisa melempar bola dan benda lain
Kenderaan bermotor
• Gunakan kursi dgn sabuk pengaman khusus anak di mobil, bila tidak ada gunakan
sabuk biasa
• Awasi anak bila bermain diluar
• Jangan biarkan anak bermain dibelakang mobil yang diparkir
• Jangan biarkan anak bermain sepeda atau otoped pada tempat ramai
• Awasi anak main sepeda roda 3
• Kunci pagar dan pintu bila tidak bisa mengawasi anak langsung
• Ajari anak mematuhi aturan berjalan di tempat umum:
• Patuhi aturan lalu lintas; jalan hanya ditrotoar, menyebrang hanya
• pada penyebrangan, dan bila lampu sinyal menunjukkan
• bahwa aman menyeberang
• Berdiri selangkah kepinggir sampai waktu menyebrang
• Lihat kiri kanan dan kiri lagi dan periksa mobil yang membalik
• sebelum menyeberang jalan
• Gunakan trotoar, bila tidak ada jalan di kiri menghadapi trafik
• Pakailah baju yang berwarna terang pada malam hari.
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu mengeksplorasi bl tdk diawasi
• Punya keingintahuan yang besar
• Tidak berdaya dalam air, tidak sadar bahayanya.
• Tenggelam
• Awasi melekat bila dekat sumber air, termasuk ember
• Tutup selalu pintu kamar mandi dan tutup closet
• Bila ada kolam renang, beri pagar dan kunci pintunya
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu mencapai tempat tinggi dgn memanjat, menjangkau berjinjit dan mengunakan
benda sebagai tangga
• Menarik benda
• Mengeksplorasi setiap lubang /bukaan Bisa membuka lemari dan laci
• Tidak sadar akan potensi sumber panas / api
• Bermain dengan benda mekanik
Luka BAKAR
• Balikkan pegangan panci ke belakang tungku
• Simpan geretan dan pematik rokok dalam tempat terkunci pada tempat tidak terjangkau
anak, buang dengan cermat
• Jangan biarkan taplak meja menggantung dalam raihan anak
• Jangan biarkan kabel seterika atau alat lain menggantung dalam raihan anak
• Tutupi stop kontak dengan alat pelindung
• Sembunyikan kabel listrik atu jauh dari jangkauan
• Jangan biarkan anak bermain den gan alat listrik, geretan atau pemantik api
• Tekankan tentang bahaya api dan ajarkan makna dari panas
• Periksa selalu suhu kran air panas, sesuaikan suhu air panas lebih kecil dari 48oC,
jangan biarkan anak bermain dengan keran air panas.
• Pasang tabir cahaya bila anak terpapar ke sinar maahari.
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mengeksplorasi dengan memasukan benda ke mulut
• Bisamembuka laci, lemari dan hampir semua kontainer
• Memanjat
• Tidak bisa membaca label peringatan
• Tidak tahu dosis atau jumlah yang aman
Keracunan
• Letakkan zat yang berpotensi toksik (termasuk tanaman) dalam tempat terkunci
atau diluar jangkauan
• Jauhkan segera obat dan racun
• Selalu menyebut obat bukan permen
• Jangan menyimpan agen toksik berlebihan
• Segera buang kontainer beracun yang kosong, jangan didaur untuk menuyimpan
makanan atau racun lain
• Ajari anak untuk tidak bemain dengan kontainer rusak/bekas
• Jangan pernah membuang label kontainer zat berbahaya
• Sediakan sirup penawar racun di rumah, gunakan hanya bila sesuai anjuran
• Ketahui nomor UGD atau pusat kendali racun
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu / bisa membuka pintu dan jendela
• Naik turun tangga
Jatuh
• Pasanglah pengaman jendela
• Pasang pintu pada bawah dan atas tangga
• Jaga agar pintu selalu tertutup, tutuplah pintu kearah tangga, balkon atau ke
tempat tingi lainya. Seperti ke tempat jemuran.
• Pindahkan karpet yang sobek / rusak
• Gunakan karpet anti licin di kamar mandi
• Jagalah agar boks pintunya tertutup baik, dan kasurnya pada tingkat terendah
• Jauhkan mainan yang besar dari boks bayi (bisa digunakan sebagai tangga untuk
memanjat keluar)
• Jindari mengunakan walker, khususnya dekat tanga
• Pakaian yang aman ( kaki celana tidak kelantai, tali sepatu terikat baik
• Jaga anak selalu pakai sabuk pengaman pada kendaraan, jangantingalkan anak tidak
dijaga di keeta belanja.
• Awasi ketika bermain; pilih area bermain dengan lantai lembut dan peralatan yang
aman
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Memasukkan benda ke mulut
• Mungkin tertelan benda beracun atau makanan keras
• Tersedak dan sufokasi
• Hindari potongan daging besar bundar )selalu potong kecil)
• Hindari buah dengan biji, ikan bertulang, kacang coreng, permen keras, permen
karet, kacangkacangan, popcorn,
• Pilihlah mainan besar tanpa pinggiran tajam atau bagian kecil yan gbisa dilepas.
• Buanglah kulkas rusak dan peti / kotak kosong, bila disimpan lepaskan pintunya
• Bila pintu garasi otomatis, jauhkan transmiter dari jangkauan anak
• Jauhkan jaarum jahit danbenangnya dari jangkauana anak
• Angkatlahpernak pernik dari baju anak
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Masih canggung pada banyak ketrampilan
• Mudah teralihkan dari tugas
• Tidak tilik akan potensi berbahaya dari orang asing atau orang lain
Kerusakan tubuh
• Hindari memberi benda tajam / runcing  pisau, gunting atau tusuk gigi, terutama bila berajalan
atau berlari
• Jangan beri lolipop atau benda lain dimulut bila berjalan atau berlari
• Ajarkan perilaku waspada misalnya membawa garpu atau gunting dengan ujung tajam jauh dari
tubuh atau wajah
• Simpanlah semua benda berbahaya termasuk alat berkebun dan senjata tajam/api di tempat terkunci
• Waspada terhadap binatang berbahaya termasuk binatang piaraan
• Beri pengaman kaca pada kaca yang lebar seperti pintu dorong kaca
• Ajarkan keamanan diri:
• Ajarkan n ama, alamat dan no telp dan minta tolong pada orang yang sesuai) satpam, polisi) bila
hilang, pasanglah identiifkasi pad aanak ( jahitkan pada baju, dalam sepatu
• Hindari perhiasan di tempat umum
• Ajarkan anak untuk tidak pergi dengan orang asing
• Ajarkan anak untuk memberi tahu oran gtua bila seseorang menjadikan dia merasa tidak nyaman
apapapun caranya
• Selalu dengarkan ketakutan / kepedulian anak tentang perilaku oran glain
• Ajarkan anak untuk mengatakan tidk bila dihadapkan pada situasi tidak menyenangkan
TUMBUH KEMBANG BALITA / PRASEKOLAH 
Mulai Masuk Kelompok Bermain

• Usia 3-5 tahun  waktu kritikal untuk perkembangan emosional dan


psikologik
• Perkembangan biologik  maturnya sistem organ dan halusnya perilaku
motor kasar dan halus terbukti  peran serta dalam kegiatan seperti
berlari, naik sepeda roda tiga dan menggambar
• Erikson  mendapatkan rasa inisiatif  tugas psikososial utama
• Perkembangan superego terjadi selama periode ini dan tilikan diri mulai
timbul.
• Freud  tahap odipal Resolusi tahapan ini terjadi bila anak kuat
identifikasinya dengan orang tua dengan jenkel sama
• Piaget  berpikir intuisi atau pralogik dan bergerak kearah proses
berpikir logik melalui belajar maju atau kompleks, berbahasa dan
pemahaman sebab akibat
• Kohlberg ditanamkannya benih perkembangan moral  anak berada
pada tahap orientasi instrumen naïf dimana anak peduli akan pemuasan
kebutuhannya dan kurang sering memperhatikan kebutuhan orang lain
• Perkembangan social  individuasi dan perpisahan, berbahasa lebih
canggih, kemandirian lebih besar, bentuk bermain lebih kompleks dan
imajinatif
PRASEKOLAH
• Motor kasar: jalan, lari, memanjat, melompat, koordinasi motorik
sensorik
• Motor halus: menggambar bentuk
• Psikososial: inisiatif-guilt, tahap odipal kompleks kastrasi / elektra,
penis envy
• Kognitif: berpikir intuisi, # egosentrisme, berpikir magis, kausalitas,
bhs telegrafik
• Bermain: asosiatif, imitatif, imaginatif, dramatik, teman khayal
• TK  mengenalkan sekolah, anak berbakat, pertanyaan tentang. seks,
• Masalah: agresi, frustrasi, modeling , penelantaran, penganiayaan
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
• Motor halus dan kasar, koordinasi dan keseimbangan baik  tdk
mudah jatuh dibandingkan toddler
• Tidak telalu lalai, bisa ikut aturan dan sadar akan kemungkinan
bahaya
• Potensi > besar untuk cedera ranmor ok bermain di jalan, mengejar
bola & layangan naik sepeda dan lupa aturan jalan raya
• Pencegahan cedera pada bayi dan toddler bisa diterapkan pada
kelompok ini
• Peniru hebat  ortu memberi teladan contoh / model peran yang
baik.
• Anak cepat menemukan diskrepansi / ketidak-sesuain antara perintah
dan cpntoh
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA SEKOLAH

• Usia 6- 12 tahun  masa kehidupan yang ASYIK nyaman


• Pertumbuhan lebih lambat dibandingkan sebelumnya, ada
penambahan mantap tinggi dan berat badan dengan maturasi
sistem tubuh; gigi susu copot dan digantikan gigi permanen .
• Rangka memanjang, rasio tinggi masa otot dibandingkan lemak dan
maturasi system saluran cerna  komponen utama perkembangan
biologik
• (Erikson)Terbinanya rasa produktifitas / kerja keras atau
pencapaian merupakan tugas utama
• Piaget  operasi kongkrit  anak mampu menggunakan proses
berpikirnya untuk mengalami kejadian dan tindakan dan membuat
keputusan mengacu pada alasannya
SEKOLAH
• Psikososial: industri  pencapaian ><inferiority
• Kognitif: operasional kongkrit  koservasi, reversibilitas
klasifikasi, serialisasi, ketrampilan kombinasi : + - x
membaca
• Kelompok sebaya, gang merusak
• Bermain: aturan, ritual, tim, koleksi
• Pengalaman sekolah: sosialisi, peran guru, peran orang tua,
batasan dan disiplin
• Masalah: ketidakjujuran, berbohong, menipu, takut,
televisi dan video, kecelakaan  perilaku, ranmor, sepeda,
disekolah
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?

Tanggung jawab bersama :


• sekolah (aturan untuk keamanan),
• pemerintah (gedung & lingkungan sekolah yang
aman),
• polisi (keamanan di jalan, mencegah tawuran ) dan
orang tua
• Penerapan batasan / disiplin di rumah dan sekolah
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Sangat terlibat dengan aktifitas jauh dari rumah
• Tergiur akan kecepatan dan gerakan
• Mudah deralihkan oleh lingkungan
• Bisa memberi alasan
Pencegahan cedera: Kenderaan bermotor
• Mendidik anak tentang penggunaan yang benar sabuk pengaman
sebagai penumpang di kendaraan bermotor
• Mempertahankan disiplin sebagai penumpang dalam ranmor (tidak
mengeluarkan anggota badan, tidak bersandar ke pintu atau
menggangu pengemudi
• Mengingatkan ortu dan anak untuk tidak menumpang dibelakang
pick-up
• Menekankan pentingnya perilaku pedestrian yangaman.
• Menekankan pentingnya menggunakan perlengkapan keamanan
(helm) bila cocok, seperti naik sepeda, sepeda motor, otoped,
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Cenderung cepat berlebihan
• Bisa bekeja keras untuk memantapkan ketrampilan
• Bisa berhati-hati tetapi tidak takut tindakan motor kasar
Pencegahan cedera: Tenggelam
• Ajarkan anak berenang
• Ajarkan aturan dasar keamanan di air
• Pilih tempat aman dan berpengawas untuk berenang
• Periksa kedalaman air yang memadai untuk menyelam
• Berenang dengan teman
• Menggunakan alat pelampung yang legal dalam air atau
kapal
• Advokasi untuk legislasi yang memerlukan pagar sekita
kolam renang
• Belajar CPR
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Kemandirian meningkat
• Suka bertualang
• Senag mencoba / melakukan hal baru
Pencegahan cedera: Terbakar
• Pastikan detektor asap terpasang
• Set suhu air ke suhu 45-50oC untuk menghindari terbakarnya kulit
• Ajari anak perilaku bila kontak dengan kemungkinan terbakar
(bensin, geretan, bbq, air panas, pemantik api, peralatan masak, zat
kimia), hindari memanjat atau main layangan sekitar listrik tegangan
tinggi.
• Ajari anak perilaku yang benar bila ada kebakaran (latihan kebakaran
di rumah dan di sekolah)
• Ajari anak cara memasak yang aman (gunakan api kecil, hindari
menggoreng, waspada terhadap terbakar semproten uap panas atau
makanan yang meledak.
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?

Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera


• Mematuhi aturan kelompok
• Mungkin mudah dipengarauhi sebaya
• Punya kesetiaan kuat pada teman
Pencegahan cedera: Keracunan
• Didik anak tentang bahaya obat bebas dan zat kimia
bebas termasuk aspirin dan alkohol
• Ajari anak untuk berkata ”tidak” bila ditawari obat
ilegal / berbahaya atau alkohol
• Simpanlah produk yang potensial berbahaya dalam
kontainer dengan label yang benar - lebih baik
dikunci dan diluar jangkauan
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Ketrampilan fisik meningkat
• Perlu aktifitas fisik yang melelahkan
• Menyukai untuk mendapatkan ketrampilan baru dan menguasai
ketrampilan yang didapat
• Berani dan suka bertualang terutama dengan sebaya
• Seringkali bermain ditempat berbahaya
• Rasa percaya diri seringkali melebihi kemampuan fisik
• Menginginkan kesetiaan kelompok dan punya kebutuhan kuat untuk
pengakuan teman
• Mencoba pencapaian yang berbahaya
• Mengikuti teman ke fasilitas yang potensial berbahaya
• Menyukai aktifitas fisik
• Seringkali belebihan
• Pertumbuhan tinggi melebihi pertumbuhan dan dan koordinasi otot
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Pencegahan cedera: Kerusakan tubuh
• Membantu menyediakan fasilitas untuk mengawasi kegiatan
• Memacu untuk bermain ditempat yang aman
• Simpanlah senjata api terkunci kecuali dengan pengawasan orang tua
• Ajari cara merawat, menggunakan dan memperlakukan alat yang
potensi berbahaya dengan benar (alat berat).
• Ajari anak untuk tidak bercanda atau mengejutkan anjing, memasuki
teritorialnya, mengambil mainannya, atau menggangu anjing yang
sedang makan
• Tekankan pentingnya perlindungan mata, telinga atau mulut ketika
menggunakan objek atau peralatan berbahaya atau bila terlibat
dalam olah raga yang potensial berbahaya (baseball)
• Ajari keamanan penggunaan alat korektif (kaca mata); bila anak
menggunakan lensa kontak monitor lamanya pemakaian untuk
mencgah kerusakan kornea
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
• Ajari keamanan penggunaan alat korektif (kaca mata); bila anak menggunakan lensa
kontak monitor lamanya pemakaian untuk mencgah kerusakan kornea
• Tekankan untuk memilih, menggunakan dan memelihara dengan cermat peralatan
olah raga dan rekreasi seperti skateboard .
• Menekankan persyaratan, praktek yang aman dan menggunakan peralatan
pengaman untuk olah raga atau aktifitas rekreasi
• Waspad terhadap olah raga berbahaya yang melibatkan trampoline (velbed untuk
loncat-loncat)
• Gunakan kaca pengaman dan label pada area kaca besar seperti pintu dorong kaca
• Gunakan pengaman jendela untuk mencegah jatuh
• Ajari nama, alamat dan nomor telepon dan minta tolong dari orang yang sesuai (
teller, satpam, polisi) bila tersesat, pasang identitas pada anak, jahitkan di baju,
dalam sepatu
• Ajari strategi keamanan:
Hindari perhiasan di tempat umum
Ingatkan anak untuk tidak pergi / ikut dengan orang asing
Minta anak mengatakan pada orangtua bila ada seseorang membuat anak
merasa tidak nyaman.
Selalu dengarkan kepedulian anak tentang perilaku orang lain
Ajari anak untuk mengatakan ”tidak” bila dihadapkan pada situasi tidak nyaman
TUMBUH KEMBANG REMAJA
• Masa Remaja  perubahan biologik, kognisi , psikologik dan
social  Masa topan Badai
• biologik pubertas  perubahan hormonal: perubahan tinggi, berat,
kekuatan dan kebugaran ; dan perkembangan ciri seks sekunder
• pola berpikir kongkrit  berpikir abstrak dan hipotetis.
• Tugas psikologik  mencakup perkembangan rasa identitas
otonomi nilai, emosional dan perilaku
• Kohlberg  perkembangan moral  mempertanyakan nilai
moral yang ada dan belajar membuat pilihan.
• Perkembangan spiritual  mempertanyakan nilai dan ideal
keluarga,  berpikir lebih filosofis penekanan pada agama diri
• Membina identitas terpisah dari orang tua dan keluarga 
hubungan dengan sebaya  lebih penting.
• Perubahan biologik, kognitif dan psikoseksual  mempengaruhi
aktifitas seksual dan perkembangan identitas seksual remaja
REMAJA
• Pubertas  hormon perubahan fisiologik maturasi
seksual
• Kognitif: berpikir abstrak, hipotetis
• Konsep diri: egosentrisme remaja, imaginary audience,
personal fabel
• Spiritual rohis
• Psikososial: Identitas, otonomi,, pencapaian,
• Seksualitas_citra tubuh, identitas, orientasi
• Lingkungan sosial : keluarga  pola asuh, kelompok
sebaya, sekolah, kerja?
• Masalah: cedera, kebiasan makan, menyalahgunan zat
(narkoba, alkohol, depresi, bunuh diri, kenakalan,
kekerasan, penelantaran, masalah sekolah, kenakalan
TUMBUH KEMBANG REMAJA

Remaja awal :
pubertas: 11-12 sampai 13-14(pr)12-14 sampai 16 (pria)
Tumbuh cepat  fokus perh pd diri sendiri
Berpisah dari ortu mengkritik ortu, melawan ortu
Sebaya  sejenis  lawan jenis  penting
Remaja tengah : 13-16 (pr), 14-18 (pria)
Identitas ego , hubungan heteroseksual, komitment sebaya,
pengalaman seksual ok eksplorasi seksual & maturasi fisik
Imatur emosional
Remaja akhir sd 20-25 th
Gaduh gelisah selesai, tilik diri, sebaya tidak lagi penting
Masalah utama
• Cedera disengaja / tidak
• Kebiasaan / gangguan makan: OBESITAS,
ANOREKSI NERVOSA,
• Perilaku seksual, STD
• Kehamilan tabrak lari
• Penyalah gunaan ZAT
• Kenakalan remaja
• Tawuran antar sekolah
• Depresi dan bunuh diri
• Penganiayaan fisik, seksual dan emosional
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Menerima remaja sebagai individu unik
• Menghargai ide, kesukaan /ketidaksukaan dan harapan
• Terlibat dalam fungsi sekolah dan menghadiri unjuk kerja remaja,
even olah raga atau sandiwara sekolah
• Mendengar dan mencoba terbuka akan pandangan remaja walaupun
tidak sesuai dengan pandangan orang tua
• Hindari mengkritik pada topik – yg ortu tidak menang
• Memberi peluang untuk membuat pilihan dan menerima resiko
pilihan
• Memberi peluang untuk belajar dari pengalaman walaupun pilihan
dan metode berbeda dengan orang tua
• Memberi remaja batasan yang jelas dan beralasan
• Mengklarifikasi aturan di rumah dan resiko bila melanggar
• Biarkan aturan dan resiko masyarakat membelajarkan tanggung
jawab diluar rumah
• Ijinkan peningkatan kemandirian dalam batas aman dan sejahtera
• Selalu ada tetapi hindari menekan remaja terlalu jauh
• Hargai keleluasan pribadi
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Mencoba berbagi perasaan kebahagiaan dan kesedihan
dengan remaja
• Berespons terhadap perasaan dan ucapan / kata-kata
• Bersedia menjawab pertanyaan, memberi informasi dan
penemanan
• Coba membuat komunikasi yang jelas
• Hindari membandingkan dengan sibling
• Membantu remaja memilih tujuan karir yang sesuai dan
menyiapkan untuk peran dewasa
• Terimalah teman remaja di rumah dan perlakukan dengan
baik
• Beri cinta / kasih sayang tanpa ssyarat
• Mau minta maaf bila keliru
• Menyadari bahwa remaja
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Menyadari bahwa remaja
• Subjek dari perilaku kekerasan dan tidak bisa
diramal
• Berjuang untuk mandiri
• Sangat peka terhadap perasan dan perilaku yang
mempengaruhinya
• Bisa menerima pesan berbeda dari yang dikirimkan
• Menganggap tema sangat penting
• Punya kebutuhan kuat untuk “keikutsertaan”
TANGGUNG JAWAB bersama
• Penyesuaian parenting dan keluarga
• Penyesuaian psikososial
• Resiko kecelakaan sengaja / tidak
• Kebiasaan makan gangguan makan dan obesitas
• Kebugaran tubuh
• Perkembangan, orientasi dan hubungan seksual
• Penggunaan produk tembakau
• Penggunaan alkohol dan zat adiktif lain
• Depresi dan keinginan bunuh diri berat atau kambuhan
• Masalah pembelajaran dan sekolah
• Hipertensi
• Hiperlipidemia
• Penyakit infeksi
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Kebutuhan akan kemandirian dan kebebasan
• Menguji kemandirian
• Usia diijinkan untuk memperoleh SIM
• Pilihan untuk perilaku beresiko
• Perasaan tak terusakkan (personal fable)
• Kebutuhan untuk membuang energi seringkali dengan
berpikir logis dan mekanisme kontrol
• Kebutuhan kuat untuk pengakuan sebaya
• Mungkin mencoba berbagai pencapaian
• Kejadian tinggi untuk praktek dan berperan serta dalam
sport
• Akses ke alat, objek dan lokasi yang lebih kompleks
• Bisa bertanggung jawab untuk tindakannya sendiri
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Pencegahan cedera
Kenderaan bermotor / tidak
Pejalan kaki:
• Menekankan dan memacu perilaku pejalan kaki yang aman
• Pada malam hari, berjalan dengan teman (jangan berjalan sendiri)
• Bila seseorang mengikuti, pergilah ke tempat terdekat yang banyak orang
• Jangan berjalan di tempat sepi / jalan pribadi ; gunakanlah jalan yang biasa
ditempuh oran gbanyak
Penumpang
• mempromosikan perilaku yang pantas bila menaiki kenderaan bermotor
Pengemudi:
• Beri pendidikan mengemudi yang kompeten, memacu penggunaan kenderaan
dengan waspada, mencegah kebut-kebutan, merawat motor/mobil dalamkondisi
yang baik ( rem, ban dll)
• Ajari dan promosi keamanan dan pemeliharaan kenderaan roda dua
• Promosi dan memacu menggunakan alat keamanan: helm, celana panjang
• Memberi penguatan tentang bahaya obat termasuk alkohol bila menggunakan
kendaraan bermotor
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Tenggelam:
• Ajari anak yang tidak bisa berenang untuk berenang
• Ajari aturan dasar keamanan air:
Memilih dengan bijak tempat berenang
Kedalaman air yang cukup untuk menyelan
Berenang dengan teman
Terbakar:
• Menguatkan perilaku yang layak pada tempat kontak dengan bahaya
terbakar (bensin, kabel listrik, api)
• Nasihati tentang kepaparan berlebihan terhadap cahaya matahari
(terbakar sinar ulraviolet)
• Menjauhi rokok
• Memacu penggunaan tabir surya
Keracunan
• Didiklah tentang bahaya penyalahgunaan obat / zat termasuk alkohol
Jatuh
• Ajari dan paculah tindakan keamanan pada semua kegiatan
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Kerusakan tubuh
• Promosi didapatnya pendidikan yang benar dalam sport dan
peralatan olah raga
• Ajari penggunaan yang aman dan pemanfaatan senjata api dan alat
lain yang berpotensi berbahaya (alat berat)
• Menyediakan dan memacu penggunaan peralatan pelindung ketika
menggunakan alat yang berpotensi berbahaya
• Menigngkatkan akses ke penyediaan fasilitas olah raga rekreasi
yang aman
• Waspada terhadap tanda / gejala depresi (potensial bunuh diri)
• Menjauhkan penggunaan dan penyedian peralatan olah raga
berbahaya (trampolin dan skateboard dan surfboar)
• Ajari cara penggunaan alat korektif seperti kacamata, lensa kontak,
alat bantu dengar
• Menguatkan dan memacu penerapan prinsip keamanan dan
pencegahan
THANK YOU ^^

Anda mungkin juga menyukai