Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Kecukupan Gizi

Kecukupan Gizi adalah banyaknya zat-zat minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertahankan status gizi yang adekuat.

Kecukupan Gizi yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-
masing kelompok umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kondisi khusus (hamil dan
menyusui) dan aktivitas fisik.

2. Fungsinya

Manusia memerlukan zat gizi untuk kelangsungan hidupnya, yang dapat diperoleh dari
makanan atau minuman. Zat gizi yang diperoleh dari makanan digunakan untuk tumbuh,
bereproduksi, dan memelihara kesehatan yang baik.

Secara definisi zat gizi merupakan substansi pangan yang memberikan energi; diperlukan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan/atau pemeliharaan kesehatan; atau bila kekurangan
atau kelebihan dapat menyebabkan perubahan karakteristik biokimia dan fisiologis tubuh.
Kalau dulu zat gizi tersebut terbatas pada karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin dan
mineral, namun sekarang air ditetapkan termasuk sebagai salah satu zat gizi.

Konsumsi pangan sangat mempengaruhi status gizi seseorang, dimana status gizi baik
apabila tubuh memperoleh asupan zat gizi yang cukup, sehingga memungkinkan
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara optimal.
Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seperti jumlah dan kualitas pangan serta faktor
gangguan dalam sistem pencernaan yang diakibatkan oleh kelainan dan penyakit.

Status gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka waktu yag
cukup lama. Kekurangan atau kelebihan dalam waktu tersebut akan berdampak tehadap
kesehatan. Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan dampak berupa penyakit
defisiensi.

Asupan yang berlebihan dari salah satu zat gizi juga menimbulkan gangguan kesehatan
mulai dari gangguan yang ringan misalnya gangguan fungsi yang menurun bahkan sampai
gangguan yang sangat berat atau sifatnya fatal. Oleh karena itu untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal, diperlukan asupan zat gizi yang harus didapatkan dari pangan dalam
jumlah yang sesuai dengan yang dianjurkan setiap harinya. Disinilah diperlukan suatu standar
yang digunakan sebagai acuan tentang kebutuhan gizi seseorang.

3. Menentukan Prosedur Angka Kecukupan Gizi

Untuk mengetahui kebutuhan gizi seseorang, maka sesuai dengan amanat Undang-undang
Kesehatan (UU36/2009) bahwa Menteri Kesehatan perlu menetapkan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) bagi Bangsa Indonesia. AKG merupakan suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari
bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal. AKG bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
akan memenuhi kebutuhan sekitar 97-98% populasi sehat.
Menteri Kesehatan telah menetapkan AKG bagi Bangsa Indonesia yang terbaru melalui
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2013. Peraturan ini mencakup : berat dan tinggi
badan, kelompok umur, energi dan zat Gizi : protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin
dan mineral.

Pada Tabel berikut diuraikan Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,
Serat dan Air yang dianjurkan untuk orang Indonesia (perorang perhari) :

Selengkapnya AKG untuk vitamin (14 vitamin) dan mineral (13 mineral) yang
dianjurkan untuk orang Indonesia dapat dilihat dalam Permenkes nomor No. 75/2013
tentang Angka Kecukupan Gizi bagi Bangsa Indonesia.

Pada implementasinya, AKG digunakan sebagai acuan untuk:

 menilai kecukupan gizi;


 menyusun makanan sehari-hari termasuk perencanaan makanan di institusi;
 perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan tingkat regionalmaupunnasional;
 pendidikan gizi; dan
 label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi.

Dalam praktek di masyarakat penerapan AKG memerlukan ukuran porsi pangan untuk
menilai maupun merancang konsumsi pangan. Beberapa contoh perkiraan jumlah energi
(kkal) pada porsi bahan makanan dalam ukuran rumah tangga (URT) antara lain 1 porsi nasi
(3/4 gelas = 100 g) memberikan kalori 175 kalori yang juga setara dengan yang diberikan
oleh 1 porsi kentang (2 buah), singkong (1 potong), roti (3 iris). URT atau ukuran porsi dapat
diperoleh dari berbagai sumber resmi.

Pemenuhan kebutuhan zat gizi dalam sehari dapat dilakukan dengan mengonsumsi 3
(tiga) kali makan besar (nasi,lauk hewani, lauk nabati, buah dan sayur) dan 2 (dua) kali
makanan selingan (camilan).,atau dikenal juga dengan gizi seimbang. Gizi seimbang adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Secara umum menu
makanan yang seimbang dengan komposisi energi dari karbohidrat 50% - 65%, protein 10% -
20%, dan lemak 20% - 30%.

Kebutuhan zat gizi tersebut divisualisasikan dalam bentuk piramida makanan.

Peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat kesehatan zat gizi serta keunikan
manfaat masing-masing zat gizi, telah memicu dunia industri menghasilkan dan memasarkan
aneka produk pangan yang diperkaya za

Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus memperhatikan empat prinsip
dasar, yaitu keanekaragaman pangan, aktivitas fisik yang teratur dan terukur, kebersihan diri
dan lingkungan yang terjaga, serta pantau atau pertahankan berat badan ideal

Anda mungkin juga menyukai