Anda di halaman 1dari 31

konsep AKG dan kelainan

dalam asupan gizi


Desy Puspaningrat
Pengertian GIZI

• Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.
Angka Kecukupan Gizi (AKG)

• Angka kecukupan Gizi (AKG) merupakan suatu kecukupan rata-rata zat


gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
Manfaat AKG
1. Sebagai acuan dalam menilai kecukupan gizi,
2. Sebagai acuan dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk
perencanaan makanan di institusi,
3. Sebagai acuan perhitugan dalam perencanaan penyediaan pangan
tingkat regional maupun nasional,
4. Sebagai acuan pendidikan gizi serta sebagai acuan label pangan
yang mencantumkan informasi nilai gizi.
Rata-rata kecukupan gizi sehari pada orang
dewasa
• Kebutuhan gizi pada usia dewasa berubah sesuai kelompok usia
tersebut.
• Peranan gizi pada usia dewasa adalah untuk pencegahan penyakit dan
meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat.
• Pemilihan makanan secara bijak di masa usia ini dapat menunjang
kemampuan seseorang dalam menjaga kesehatan fisik, emosional,
mental dan mencegah penyakit.
• Tujuan utama kesehatan dan gizi usia dewasa adalah meningkatkan
kesehatan secara menyeluruh, mencegah penyakit dan
memperlambat proses menua.
• Keadaan gizi seseorang dipengaruhi oleh asupan makan dan penyakit
infeksi yg saling terkait disamping variable lainnya.

• Bila seseorang tidak mendapatkan asupan gizi yg seimbanga, maka:


1. Mengalami masalah gizi
2. Rentang terhadap penyakit
Pengertian AKG
• Suattu cakupan rata-rata zat gizi setiap hari bagis semua orang
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh
dan kondisi fisiologis khusus untuk mencapai dengan kesehatan yg
optimal.

• Rata-rata kecukupan energi bagi penduduk Indonesia adalah 2.200


Kkal dan 50 gram protein pada tingkat konsumsi dan 2500 kkal dan 55
gram protein pada tingkat ketersediaan.
Gizi seimbang?
• Aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitasnya
(jumlahnya)
• Kualitas: pengelompokan bahan makanan disederhanakan, yaitu didasarkan
pada 3 fungsi utama zat gizi:
1. Sumber energi/ tenaga
2. Sumber zat pembangun
3. Sumber at pengatur

Kuantitas : dilihat berdasarkan nilai AKG


Angka Kecukupan Gizi (AKG)
• Recommended Dietary Allowances
• Suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua (± 97.5%)
orang sehat menurut:
1. Golongan umur
2. Jenis kelamin
3. Ukuran tubuh
4. Aktivitas tubuh
Untuk mencapai derajat Kesehatan yg optimal ( Permenkes. R.I.No.
75/2013)
AKG sudah memperhitungkan variasi kebutuhan individu dan cadangan
zat gizi dalam tubuh.
Angka Kecukupan Gizi
• Tingkat produksi dan penyedian pangan perlu diperhitungkan
kehilangan dan penggunaan lainnya dari tingkat produksi s.d. tingkat
konsumsi
• Rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk Indonesia
2150 Kilo kalori dan 57 gram per orang perhari pada tingkat konsumsi.
Angka Kecukupan Gizi
• Setiap orang mempunyai kecukupan yg berbeda-beda
• Kelebihan atau kekurangan akan menyebabkan penyakit
• Supaya tetap sehat, angka kecukupan harus ditetapkan sebagai
panduan
Anka Kecukupan Gizi
• Diperuntukkan bagi Sebagian besar penduduk, sehingga sudah
mempertimbangkan variasi.
• AKG vitamin dan mineral sudah mempertimbangakn cadangan tubuh(
US-RDA)
• Ukuran tubuh yg dipakai adalah Berat Badan ( FAO dan WHO)
• AKG tidak mempertimbangkan factor lain yg mempengaruhi
kebutuhan zat gizi seperti:
1. genetic, kondisi Kesehatan, tingkat defisinesi, gaya hidup ( merokok,
dan alcohol) dan penggunaan obat.
Angka Kecukupan Gizi ≠ angka Kebutuhan
Gizi
• Angka kebutuhan Gizi : zat gizi minimal yg diperlukan seseorang agar
dapat hidup sehat, diantaranya:
1. Untuk mempertahankan hidup
2. Melakukan kegiatan internal/eksternal
3. Menunjang pertumbuhan
4. Melakukan aktivitas fisik
5. Pemeliharaan tubuh
6. Metabolisme, pernapasan, evaporasi, serta pencernaan dan
ekskresi.
Angka Kecukupan Gizi ≠ angka Kebutuhan
Gizi
• Angka kebutuhan gizi mempertimbangkan segala aspek yang mempengaruhi kebutuhan gizi,
yaitu:
1. Umur
2. Sex
3. Ukuran tubuh
4. Aktivitas tubuh
5. Genetik
6. Kondisi Kesehatan
7. Gaya hidup
8. Penggunaan obat
Angka kebutuhan gizi sifatknya lebih personal, kebutuhannya dihitung berdasarkan kebutuhan
perorangan.
Kegunaan AKG
1. Acuan alam menilai kecukupan gizi
2. Acuan dalam Menyusun makan sehari-hari
3. Acuan perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan tingkat
ragional maupun nasional
4. Acuan Pendidikan gizi
5. Acuan label pangan yang mencatumkan informasi nilai gizi

AKG hanya berlaku bagi orang sehat dan kondisi khusus (ibu hamil &
ibu Menyusi pada semester 1&2)
Informasi dalam Tabel AKG
1. Kelompok usia, sex, keaadaan fisiologis (hamil & menyusui)
2. Antropometri : BB dan TB
3. Angka kecukupan makronutrisi (energi, protein & karbohidrat)
4. Angka kecukupan serat
5. Angka kecukupan konsumsi air
6. Angka kecukupan vitamin (larut lemak & air)
7. Angk akecukupan mineral tertentu ( makro & mikro)
Zat Gizi Makro
• Zat gizi adalah senyawa dari makanan yang digunakan tubuh untuk
fungsi fisiologis normal.
• Zat gizi makro dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan grma
(g).
• Zat gizi makro terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein.
Karbohidrat
• Karbohidrat merupakan zat gizi makro yang meliputi gula, pati dan serat.
• Gula dna pati memasok energi berupa glukosa, yaitu sumber energi
utama untuk selsel darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta dan
janin.
• Glukosa dapat pula disimpan dalam bentuk glikogen dalam hati dan otot,
atau diubah menjadi lemak tubuh ketika energi dalam tubuh belebih.
• Gula tergolong jenis karbohidrat yang cepat dicerna dan diserap dalam
aliran darah sehingga dapat langsung digunakan tubuh sebagai energi.
• Pati termasuk jenis karbohidrat yang lama dicerna dan diserap darah,
karena perlu dipecah dulu oleh enzim pencernaan menjadi gula,
sebelum dapat digunakan tubuh sebagai energi, tetapi ada beberapa
jenis pati yang tahan terhadap enzim pencernaan.
• Sementara serat adalah jenis karbobidrat yang tidak dapat dicerna,
sebab tidak dapat dipecah oleh enzim pencernaan, sehingga relatif
utuh ketika melewati usus besar. Serat membantu memberikan
perasaan kenyang, penting untuk mendorong buang air besar yang
sehat, dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner
Lanjutan…

• Gula dapat ditemukan secara alami pada buah, susu dan hasil olahnya,
serta dapat dijumpai dalam bentuk ditambahkan pada makanan. Pati
secara alami terdapat pada beras dan hasil olahannya (bihun, tepung
beras), jagung, gandum dan hasil olahannya (terigu, roti, mie), pasta,
sagu, umbi-umbian (ubi, singkong, kentang), sayuran, kacang kering.
Sementara serat secara alami banyak terdapat pada sereal utuh, umbi-
umbian, kacang-kacangan, sayuran, buah
Protein

• Protein merupakan komponen struktur utama seluruh sel tubuh dan


berfungsi sebagai enzim, hormon, dan molekul-molekul penting lain.
Protein dikenal sebagai zat gizi yang unik sebab menyediakan asam-
asam amino esensial 10 untuk membangun sel-sel tubuh maupun
sumber energi. Karena menyediakan “bahan baku” untuk
membangun tubuh, protein disebut zat pembangun.
• Kekurangan protein memengaruhi seluruh organ dan terutama selama tumbuh
kembang sehingga asupan protein kualitas tinggi yang memadai untuk kesehatan.
• Kualitas protein sangat bervariasi dan tergantung pada komposisi asam amino
protein dan daya cerna (digestibility). Protein hewani yang diperoleh dari telur,
ikan, daging, daging unggas dan susu, pada umumnya adalah protein berkualitas
tinggi.
• Adapun protein nabati yang diperoleh dari biji-bijian dan kacang-kacangan, pada
umumnya merupakan protein berkualitas lebih rendah, kecuali kedelai dan hasil
olahnya (tempe, tahu). Makanan yang tinggi daya cerna proteinnya (>95%) ialah
telur, daging sapi (98%), susu sapi dan kedelai (95%). Narnun, bila
kacangkacangan dan padi padian dikonsumsi secara kombinasi, protein nabati
dapat membentuk protein lebih lengkap
Lemak
• Lemak merupakan zat gizi makro, yang mencakup asam lemak dan
trigliserida. Lemak adalah zat gizi yang padat energi (9 kkal per gram)
sehingga lemak penting untuk menjaga keseimbangan energi dan
berat badan. Lemak menyediakan medium untuk penyerapan vitamin-
vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K). Di dalam makanan, lemak
berfungsi sebagai pelezat makanan sehingga
Standar Konsumsi zat gizi lain
• Selain istilah angka kecukupan dan kebutuhan gizi, beberapa istilah
lain tentang standar konsumsi zat gizi.

• Estimated average requirements (EAR): kebutuhan akan zat gizi yg


diharapkan memenuhi kebutuhan setidaknya 50% pada kelompok
usia tertentu berdasarkan tinjauan literatur ilmiah.
• Adequate Intake (AI): jumlah zat gizi yg cukup memedai untuk suatu
kelompok demografis tertentu, nilai AL ini digunakan Ketika belum
ada AKG yg terstandar. Jumlah zat gizi yg ditentukan biasanya tidak
setegas AKG/ RDA.
• Tolerable Upper Intake Level (UL): batas jumlah tertinggi zat gizi yg
dapat dikonsumsi oleh manusia sehingga penggunaannya tidak
berlebihan dan berdampak bahaya bagi tubuh.
• Suggested Dietary target (SDT): jumlah zat gizi yg dibutuhkan untuk
mencegah atau mengurangi risiko penyakit degenerative.
• Estimated energy reguirement (EER): jumlah energi yg diperlukan
untuk menjaga BB & memelihara Kesehatan berdasarkan usia, sex,
BB, TB dan aktivias.
Acceptable Macronutrient Distribution Ranges (AMDR):
• Rentang asupan untuk sumber energi (K, P & L) yang berhubungan
dengan penurunan risiko penyakit kronis.
• Jika seseorang mengkonsumsi lebih dari AMDR, maka mempunyai
risiko terkena penyakit kronis.
• Asupan dalam AMDR ini ditetapkan dalam % dibandingkan dengan
kebutuhan total energi.
Gangguan Kesehatan yang Disebabkan Malnutrisi

• 1. Kwashiorkor
• Kwarshiorkor merupakan kondisi malnutrisi akibat kekurangan asupan protein.
Padahal, protein sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan memperbarui sel serta
jaringan tubuh, mendukung proses pemulihan tubuh ketika terjadi luka atau penyakit,
dan mendukung tumbuh kembang janin, bayi, dan anak-anak.
• Kwashiorkor umumnya lebih banyak menimpa anak-anak dan kasusnya masih banyak
terjadi di negara-negara berkembang.
• Gejala dari penyakit ini antara lain kelelahan, kulit kering dan bersisik, rambut kering
 atau kusam, perut buncit, hilangnya massa otot, pembengkakan di bawah kulit
(edema), perubahan mood, serta susah menambah berat dan tinggi badan.
• Kwashiorkor dapat dicegah dan ditangani dengan mengonsumsi makanan berprotein
tinggi, seperti daging, susu, keju, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
• 2. Marasmus
• Marasmus disebabkan oleh kekurangan asupan kalori berkepanjangan, baik
dari protein maupun karbohidrat. Marasmus dapat menimpa anak-anak dan
orang dewasa, serta berisiko tinggi menyebabkan kematian, jika tidak
ditangani.
• Ciri-ciri orang terkena marasmus adalah tubuh kurus kering dan tulang yang
menonjol, terutama tulang iga dan bahu. Selain itu, kulit lengan, paha, dan
bokong penderita akan tampak kendur, serta wajahnya terlihat seperti orang
tua.
• Marasmus umumnya dapat ditangani dan dicegah dengan menjalani pola
makan sehat bergizi seimbang.
•  Beri-beri
• Beri-beri terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B1 (thiamine). Vitamin ini berperan penting
dalam mengatur kinerja serta fungsi sistem saraf dan otot, menjaga fungsi saluran pencernaan,
dan proses metabolisme karbohidrat menjadi energi. Penyakit beri-beri terdiri dari 2 jenis, yaitu
beri-beri basah dan beri-beri kering.
• Gejala beri-beri basah antara lain sering terbangun di malam hari dengan sesak napas, denyut
jantung meningkat, sesak napas saat beraktivitas, dan kaki bagian bawah bengkak. Beri-beri basah
umumnya dapat mengganggu kinerja jantung dan pembuluh darah.
• Sementara itu, beri-beri kering dapat memengaruhi sistem saraf. Gejala beri beri kering antara lain
susah berjalan, kaki dan tangan mati rasa atau kesemutan, fungsi otot kaki bagian bawah
menurun, nyeri, kesulitan bicara, muntah, dan nistagmus.
• Untuk mencegah beri-beri, Anda perlu mengonsumsi makanan kaya vitamin B1, seperti susu, biji-
bijian, gandum, jeruk, daging sapi, ragi, kacang-kacangan, beras, dan sereal dari biji-bijian utuh.
• Skorbut (scurvy)
• Skorbut adalah penyakit malnutrisi akibat tubuh kekurangan vitamin C. Vitamin C
penting bagi tubuh karena berperan dalam produksi kolagen, penyerapan zat besi,
dan pembentukan imunitas tubuh.
• Gejala penyakit scurvy antara lain nyeri otot dan sendi, kelelahan, munculnya titik-
titik merah di kulit, perdarahan dan pembengkakan pada gusi maupun gusi
bengkak dan sakit, hilangnya nafsu makan, berat badan turun, diare, mual, dan
demam.
• Guna mencegah terjadinya penyakit ini, pastikan makanan yang dikonsumsi
mengandung vitamin C. Beberapa pilihan makanan yang kaya akan vitamin C
antara lain cabai, tomat, brokoli, kiwi, stroberi, lemon, jeruk, limau, kubis, paprika,
nanas, pepaya, mangga, blewah, kembang kol, dan bayam.
• 5. Anemia
• Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Penyakit ini
bisa terjadi akibat kekurangan zat besi.
• Zat besi diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang berfungsi untuk membawa
oksigen dalam darah ke jaringan tubuh. Jika sel darah merah sedikit, organ dan jaringan tubuh
tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup.
• Anemia defisiensi besi ditandai dengan berbagai gejala, yaitu tubuh lemah dan lesu, merasa
sangat letih, kesemutan di kaki, kurangnya nafsu makan, detak jantung cepat, kuku rapuh, nyeri
dan radang lidah, tangan dan kaki dingin, pusing atau sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas,
insomnia dan kulit pucat. Namun, terkadang penyakit ini bisa saja tidak menimbulkan gejala apa
pun.
• Anemia dapat diatasi dan dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi atau makanan
yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, hati ayam atau sapi, tahu, tempe, telur, kacang-
kacangan, biji-bijian, beras merah, seafood, dan sayuran berdaun hijau tua.

Anda mungkin juga menyukai