AKG hanya berlaku bagi orang sehat dan kondisi khusus (ibu hamil &
ibu Menyusi pada semester 1&2)
Informasi dalam Tabel AKG
1. Kelompok usia, sex, keaadaan fisiologis (hamil & menyusui)
2. Antropometri : BB dan TB
3. Angka kecukupan makronutrisi (energi, protein & karbohidrat)
4. Angka kecukupan serat
5. Angka kecukupan konsumsi air
6. Angka kecukupan vitamin (larut lemak & air)
7. Angk akecukupan mineral tertentu ( makro & mikro)
Zat Gizi Makro
• Zat gizi adalah senyawa dari makanan yang digunakan tubuh untuk
fungsi fisiologis normal.
• Zat gizi makro dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan grma
(g).
• Zat gizi makro terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein.
Karbohidrat
• Karbohidrat merupakan zat gizi makro yang meliputi gula, pati dan serat.
• Gula dna pati memasok energi berupa glukosa, yaitu sumber energi
utama untuk selsel darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta dan
janin.
• Glukosa dapat pula disimpan dalam bentuk glikogen dalam hati dan otot,
atau diubah menjadi lemak tubuh ketika energi dalam tubuh belebih.
• Gula tergolong jenis karbohidrat yang cepat dicerna dan diserap dalam
aliran darah sehingga dapat langsung digunakan tubuh sebagai energi.
• Pati termasuk jenis karbohidrat yang lama dicerna dan diserap darah,
karena perlu dipecah dulu oleh enzim pencernaan menjadi gula,
sebelum dapat digunakan tubuh sebagai energi, tetapi ada beberapa
jenis pati yang tahan terhadap enzim pencernaan.
• Sementara serat adalah jenis karbobidrat yang tidak dapat dicerna,
sebab tidak dapat dipecah oleh enzim pencernaan, sehingga relatif
utuh ketika melewati usus besar. Serat membantu memberikan
perasaan kenyang, penting untuk mendorong buang air besar yang
sehat, dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner
Lanjutan…
• Gula dapat ditemukan secara alami pada buah, susu dan hasil olahnya,
serta dapat dijumpai dalam bentuk ditambahkan pada makanan. Pati
secara alami terdapat pada beras dan hasil olahannya (bihun, tepung
beras), jagung, gandum dan hasil olahannya (terigu, roti, mie), pasta,
sagu, umbi-umbian (ubi, singkong, kentang), sayuran, kacang kering.
Sementara serat secara alami banyak terdapat pada sereal utuh, umbi-
umbian, kacang-kacangan, sayuran, buah
Protein
• 1. Kwashiorkor
• Kwarshiorkor merupakan kondisi malnutrisi akibat kekurangan asupan protein.
Padahal, protein sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan memperbarui sel serta
jaringan tubuh, mendukung proses pemulihan tubuh ketika terjadi luka atau penyakit,
dan mendukung tumbuh kembang janin, bayi, dan anak-anak.
• Kwashiorkor umumnya lebih banyak menimpa anak-anak dan kasusnya masih banyak
terjadi di negara-negara berkembang.
• Gejala dari penyakit ini antara lain kelelahan, kulit kering dan bersisik, rambut kering
atau kusam, perut buncit, hilangnya massa otot, pembengkakan di bawah kulit
(edema), perubahan mood, serta susah menambah berat dan tinggi badan.
• Kwashiorkor dapat dicegah dan ditangani dengan mengonsumsi makanan berprotein
tinggi, seperti daging, susu, keju, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
• 2. Marasmus
• Marasmus disebabkan oleh kekurangan asupan kalori berkepanjangan, baik
dari protein maupun karbohidrat. Marasmus dapat menimpa anak-anak dan
orang dewasa, serta berisiko tinggi menyebabkan kematian, jika tidak
ditangani.
• Ciri-ciri orang terkena marasmus adalah tubuh kurus kering dan tulang yang
menonjol, terutama tulang iga dan bahu. Selain itu, kulit lengan, paha, dan
bokong penderita akan tampak kendur, serta wajahnya terlihat seperti orang
tua.
• Marasmus umumnya dapat ditangani dan dicegah dengan menjalani pola
makan sehat bergizi seimbang.
• Beri-beri
• Beri-beri terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B1 (thiamine). Vitamin ini berperan penting
dalam mengatur kinerja serta fungsi sistem saraf dan otot, menjaga fungsi saluran pencernaan,
dan proses metabolisme karbohidrat menjadi energi. Penyakit beri-beri terdiri dari 2 jenis, yaitu
beri-beri basah dan beri-beri kering.
• Gejala beri-beri basah antara lain sering terbangun di malam hari dengan sesak napas, denyut
jantung meningkat, sesak napas saat beraktivitas, dan kaki bagian bawah bengkak. Beri-beri basah
umumnya dapat mengganggu kinerja jantung dan pembuluh darah.
• Sementara itu, beri-beri kering dapat memengaruhi sistem saraf. Gejala beri beri kering antara lain
susah berjalan, kaki dan tangan mati rasa atau kesemutan, fungsi otot kaki bagian bawah
menurun, nyeri, kesulitan bicara, muntah, dan nistagmus.
• Untuk mencegah beri-beri, Anda perlu mengonsumsi makanan kaya vitamin B1, seperti susu, biji-
bijian, gandum, jeruk, daging sapi, ragi, kacang-kacangan, beras, dan sereal dari biji-bijian utuh.
• Skorbut (scurvy)
• Skorbut adalah penyakit malnutrisi akibat tubuh kekurangan vitamin C. Vitamin C
penting bagi tubuh karena berperan dalam produksi kolagen, penyerapan zat besi,
dan pembentukan imunitas tubuh.
• Gejala penyakit scurvy antara lain nyeri otot dan sendi, kelelahan, munculnya titik-
titik merah di kulit, perdarahan dan pembengkakan pada gusi maupun gusi
bengkak dan sakit, hilangnya nafsu makan, berat badan turun, diare, mual, dan
demam.
• Guna mencegah terjadinya penyakit ini, pastikan makanan yang dikonsumsi
mengandung vitamin C. Beberapa pilihan makanan yang kaya akan vitamin C
antara lain cabai, tomat, brokoli, kiwi, stroberi, lemon, jeruk, limau, kubis, paprika,
nanas, pepaya, mangga, blewah, kembang kol, dan bayam.
• 5. Anemia
• Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Penyakit ini
bisa terjadi akibat kekurangan zat besi.
• Zat besi diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang berfungsi untuk membawa
oksigen dalam darah ke jaringan tubuh. Jika sel darah merah sedikit, organ dan jaringan tubuh
tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup.
• Anemia defisiensi besi ditandai dengan berbagai gejala, yaitu tubuh lemah dan lesu, merasa
sangat letih, kesemutan di kaki, kurangnya nafsu makan, detak jantung cepat, kuku rapuh, nyeri
dan radang lidah, tangan dan kaki dingin, pusing atau sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas,
insomnia dan kulit pucat. Namun, terkadang penyakit ini bisa saja tidak menimbulkan gejala apa
pun.
• Anemia dapat diatasi dan dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi atau makanan
yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, hati ayam atau sapi, tahu, tempe, telur, kacang-
kacangan, biji-bijian, beras merah, seafood, dan sayuran berdaun hijau tua.