Anda di halaman 1dari 29

Pengertian,Ukuran Kecukupan

Gizi Pada Balita dan Ibu Hamil


serta Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi
Kelompok 7
Pengertian Angka Kecukupan Gizi (AKG)
• Menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019, angka
kecukupan gizi adalah suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat gizi
tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi semua orang dengan karakteristik
tertentu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi
fisiologis, untuk hidup sehat.
• Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances(RDA)
adalahtaraf konsumsi zat zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah
dinilai cukupuntuk memnuhi kebutuhan hampir semua orang sehat.
AKGdidasarkan pada patokan berat badan untuk masing masing kelompok umur
,gender, akti!
itas fisik,dan kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan menyususi
Tujuan AKG
AKG digunakan sebagai acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan untuk:
a. menghitung kecukupan gizi penduduk di daerah;
b. menyusun pedoman konsumsi pangan;
c. menilai konsumsi pangan pada penduduk dengan karakteristik tertentu;
d. menghitung kebutuhan pangan bergizi pada penyelenggaraan makanan institusi;
e. menghitung kebutuhan pangan bergizi pada situasi darurat;
f. menetapkan Acuan Label Gizi (ALG);
g. mengembangkan indeks mutu konsumsi pangan;
h. mengembangkan produk pangan olahan;
i. menentukan garis kemiskinan;
j. menentukan besaran biaya minimal untuk pangan bergizi dalam program jaminan sosial pangan;
k. menentukan upah minimum; dan
l. kebutuhan lainnya.
• Di Indonesia sendiri sudah ditetapkan  beberapa ketentuan gizi yang harus
didapatkan tiap-tiap individu, diantaranya meliputi :

1.Energi
2.Protein
3.Vitamin A, D, E, K, C
4.Tiamin
5.Riboflavin
6.Niacin
7.Pridoksin
8.Vitamin B12
9.Asam folat
10.Kalsium
11.Fosfor dst
Kegunaan AKG
Dari ulasan yang kita bahas di atas perlu diketahui dengan jelas
bahwa angka kecukupan gizi memiliki berbagai kegunaan yang
telah diakui oleh semua pihak. Adapun kegunaan dari angka
kecukuan gizi meliputi:
1. Menilai keckupan gizi pada seseorang
2.Merencanakan pemberian makanan
3.Merencanakan penyediaan pangan
4.Untuk pedoman gizi makanan yang baik
5.Sebagai bahan ajar pendidikan gizi
Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada
masa pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi 
yang perlu dipenuhi oleh bayi dan balita
a. Karbohidrat
• Ada dua jenis karbohidrat yang terkandung di dalam makanan, karbohidrat
kompleks dan sederhana. Mengutip dari Kids Health, karbohidrat
sederhana adalah nama lain dari gula yang bisa ditemukan di gula putih,
buah, susu, madu, sampai permen.
• Sementara karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang cenderung
lebih sulit dicerna dan membuat anak lebih cepat kenyang. Beberapa
makanan yang termasuk karbohidrat kompleks yaitu: kelompok umbi-
umbian (kentang dan ubi), roti, pasta, jagung, gandum, singkong.
b. Protein
• Kebutuhan protein balita bisa dipenuhi dari beberapa jenis makanan,
yaitu produk hewani dan nabati dengan kadar yang
berbeda.Kandungan protein di dalam produk hewani lebih tinggi,
beberapa jenisnya seperti susu, telur, daging, ayam, dan makanan laut.
• Sementara untuk produk nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran,
dan biji-bijian, kandungan proteinnya lebih rendah.
c. Lemak
• Untuk meningkatkan asupan lemak balita, jangan lupa untuk
meningkatkan kualitas lemak dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori
si kecil. Tetap perhatikan sumber lemak, apakah lemak sehat atau
tidak.
• American Heart Association merekomendasikan anak usia 2-3 tahun
mengonsumsi lemak total sekitar 30 sampai 35 persen dari kalorinya.
• Sementara itu untuk anak usia 4-18 tahun, kadar lemak yang
dikonsumsi per hari sekitar 25-35 persen dari total kalori.
• Beberapa sumber lemak tak jenuh bisa didapatkan dari kacang-
kacangan, ikan, dan minyak sayur.
d. Serat
• Serat bisa ditemukan di beberapa jenis makanan. Namun, survei yang
diterbitkan dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics
menyebutkan bahwa 95 persen balita dan orang dewasa tidak
mengonsumsi serat yang cukup.
• Bahkan, anak-anak dan balita sering kali tidak memenuhi kebutuhan
serat yang direkomendasikan setiap harinya.
• Padahal menu makanan kaya serat bisa membantu mengendalikan rasa
lapar, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan membantu menjaga
berat badan balita agar tetap ideal.
• Sesuaikan menu makanan yang kaya serat dengan porsi makan si
kecil, seperti pisang, apel, wortel, oatmeal, atau roti gandum
e. Cairan
• Mengutip dari laman Kids health, jumlah kebutuhan cairan balita
tergantung pada usia, ukuran tubuh anak, kesehatan, tingkat aktivitas,
sampai cuaca (suhu udara dan tingkat kelembapan).

• Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, kebutuhan


cairan balita usai 2-5 tahun yaitu:
1. Balita usia 1-3 tahun: 1200 ml
2. Balita usia 4-6 tahun: 1500 ml

• Angka kebutuhan cairan anak balita di atas tidak harus dari air putih
atau air mineral, tetapi bisa dari susu UHT atau formula yang
dikonsumsi sehari-hari.
Ukuran Kecukupan Gizi pada Balita
Sebagai acuan, menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, status
kebutuhan gizi makro harian balita usia satu sampai tiga tahun meliputi:
Kebutuhan Gizi makro :
• Energi: 1125 kilo kalori (kkal)
• Protein: 26 gram
• Karbohidrat: 155 gram
• Lemak: 44 gram
• Air: 1200 milimeter (ml)
• Serat: 16 gram
Kebutuhan Gizi mikro :

Vitamin
Jenis vitamin yang perlu didapatkan oleh anak usia 1-3 tahun yaitu:
• Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)
• Vitamin D: 15 mcg
• Vitamin E: 6 miligram (mg)
• Vitamin K: 15 mcg
• Sementara takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh si kecil usia 1-3 tahun, seperti:
Mineral
• Kalsium: 650 gram
• Fosfor: 500 gram
• Magnesium: 60 mg
• Natrium: 1000 mg
• Besi: 8 mg
Tabel AKG pada Balita
1. Tabel Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, dan Air yang
Dianjurkan
2. Tabel Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan
3. Tabel Angka Kecukupan Mineral yang Dianjurkan
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
• Kebutuhan setiap jenis nutrisi di masa kehamilan tentu berbeda
dengan kebutuhan nutrisi saat tidak hamil. Pada masa kehamilan,
Anda memerlukan tambahan 300 kalori dari makanan, terutama di
trismester kedua dan ketiga. Selain itu, ada juga beberapa
mikronutrien yang Anda butuhkan dalam jumlah lebih banyak saat
hamil.
Makronutrien
Makronutrien merupakan nutrisi yang mengandung kalori atau energi,
seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Rincian kebutuhan
makronutrien saat hamil dan manfaatnya akan dijelaskan di bawah ini.

• Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi ibu hamil.
Konsumsilah karbohidrat kompleks yang juga mengandung serat, agar
Anda terhindar dari sembelit. Contoh karbohidrat kompleks adalah
nasi merah, roti gandum, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah,
misalnya jagung dan durian.
• Protein
Protein berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel
atau jaringan, termasuk sel otak janin. Selain itu, protein juga
membantu pertumbuhan jaringan payudara pada ibu hamil, serta
meningkatkan suplai darah dalam tubuh.Kebutuhan asupan protein
untuk ibu hamil adalah sekitar 75–100 gram atau 2–3 porsi sumber
protein per hari. Adapun sumber protein yang baik untuk ibu hamil
meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, daging ayam, daging domba,
tahu, dan hati sapi.
• Lemak
Saat hamil, Bumil juga dianjurkan untuk mengonsumsi lemak.
Namun, pilihlah sumber lemak baik atau lemak tak jenuh, seperti
kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, serta ikan salmon. Lemak
baik yang mengandung omega-3 berperan penting untuk mendukung
pertumbuhan otak dan mata bayi sebelum lahir serta perkembangan
kognitif dan penglihatan anak sesudah kelahiran. Selain itu, lemak
juga membantu pertumbuhan plasenta dan jaringan lainnya, serta
menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan baby blues.
• Mikronutrien
• Mikronutrien merupakan komponen makanan yang meliputi vitamin dan
mineral. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai beberapa mikronutrien
yang kebutuhannya perlu diutamakan saat hamil.
• Kalsium
Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga berguna untuk
membangun tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium berperan dalam
membantu tubuh Anda mengatur cairan, membantu kerja fungsi saraf dan
kontraksi otot.Selama hamil, Anda membutuhkan kalsium sekitar 1000
miligram. Anda bisa memperoleh kalsium dari susu, keju, yoghurt, ikan
sarden atau salmon, dan bayam
• Asam Folat
Asam folat berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir,
termasuk cacat pembentukan tabung saraf pada janin yang
memengaruhi otak serta saraf tulang belakangnya. Contohnya
adalah spina bifida dan anencephaly.Kebutuhan asam folat harian di
masa kehamilan adalah 600–800 mikrogram. Sumber asam folat di
antaranya adalah sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah
jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan tomat.
• Zat Besi
Zat besi memiliki fungsi untuk meningkatkan volume darah dan
mencegah anemia. Asupan harian yang ideal di masa kehamilan adalah
27 miligram, namun biasanya dokter juga akan memberikan suplemen
besi yang perlu diminum setiap hari.Adapun sumber zat besi bisa yang
bisa Anda konsumsi, yaitu lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada,
kubis, biji-bijian, roti, sereal, oatmeal, daging sapi dan sea food.
Kebutuhan Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi
Asupan vitamin selama hamil juga perlu dilengkapi untuk mendukung kesehatan ibu
hamil dan bayi di kandungannya.  Adapun vitamin yang diperlukan di masa kehamilan
meliputi:

• Vitamin A, untuk kesehatan kulit dan mata, serta pertumbuhan tulang. Vitamin ini bisa
diperoleh dari wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian
• Vitamin C, untuk kesehatan gigi, gusi, tulang, serta membantu penyerapan zat besi.
Vitamin ini bisa diperoleh dari buah jeruk, brokoli, tomat
• Vitamin B6, untuk pembentukan sel darah merah serta untuk efektivitas manfaat
protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin ini bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh
seperti gandum, dan buah pisang
• Vitamin B12, untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem
saraf. Vitamin ini bisa diperoleh dari daging, ikan, dan susu
• Vitamin D, untuk kesehatan tulang dan gigi, serta membantu penyerapan kalsium.
Vitamin ini bisa diperoleh dari jamur susu, sereal, dan roti
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Gizi pada
Balita dan Ibu Hamil
• Gizi Kurang balita
Kurang energi protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari atau gangguan penyakit tertentu. Anak disebut
KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan
menurut umur (BB/U) buku WHO-NCHS. KEP merupakan defisiensi gizi
(energi dan protein) yang paling berat dan meluas terutama pada
balita. Pada umumnya penderita KEP berasal dari keluarga yang
berpenghasilan rendah
Damapak yang mungkin muncul dalam pembangunan bangsa di masa depan karena
masalah gizi antara lain
a. Kekurangan gizi adalah penyebab utama kematian bayi dan anak-anak. Hal ini
berarti berkurangnya kuantitas sumber daya manusia di masa depan
b. Kekurangan gizi berakibat meningkatnya angka kesakitan dan menurunnya
produktifitas kerja manusia. Hal ini berarti akan menambah beban pemerintah
untuk meningkatkan fasilitas kesehatan.
c. Kekurangan gizi berakibat menurunnya tingkat kecerdasan anak-anak, akibatnya
diduga tidak dapat diperbaiki bila terjadikekurangan gizi semasa anak dikandung
sampai umur kira-kira tiga tahun. Menurunnya kualitas manusia usia muda ini,
berarti hilangnya sebagian besar potensi cerdik pandai yang sangat dibutuhkan bagi
pembangunan bangsa.
d. Kekurangan gizi berakibat menurunnya daya tahan manusia untuk bekerja yang
berarti menurunnya prestasi dan produktifitas kerja manusia 
Gizi Kurang Pada Ibu Hamil

• Gangguan gizi masih merupakan masalah yang menjadi perhatian di


Negara berkembang termasuk Indonesia, KEK (Kekurangan Energi
Kronik) merupakan suatu keadaan dimana status gizi kurang pada ibu
hamil.
• Penyebab KEK belum diketahui secara pasti, namun penyebab utama
dikarenakan karena kurangnya asupan energi dan protein dalam
jangka yang cukup lama.
• KEK bisa mengakibatkan kekurangan gizi pada janin sehingga bayi lahir
dengan BBLR, selain itu juga dapat mengakibatkan terjadinya
perdarahan serta infeksi paska persalinan.
Faktor risiko gizi kurang
Gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya usia, penyakit
penyerta dalam kehamilan, aktifitas/pekerjaan, keadaan ekonomi, dan
pengetahuan tentang gizi selama kehamilan.
1. Usia
Gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya usia, penyakit
penyerta dalam kehamilan, aktifitas/pekerjaan, keadaan ekonomi, dan
pengetahuan tentang gizi selama kehamilan.
Kehamilan kurang dari 20 tahun secara biologi belum optimal, emosinya
cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhuan
kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan
Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu hamil resiko KEK menurut
usia sebanyak 37,9% berada pada usia kurang dari 20 tahun.Di negara berkembang
26% remaja putri yakni yang berada pada rentang usia 12-21 tahun mengalami
anemia
2. Kondisi Kesehatan
Berdasarkan Riskesdas 2007 ibu hamil yang mengalami Diare 1 bulan terakhir sebanyak 24,7%
merupakan ibu hamil dengan resiko KEK, dan ibu hamil yang mengalami TBC 1 tahun terakhir
sebanyak 30,8% merupakan ibu hamil dengan resiko KEK.

Anda mungkin juga menyukai