Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK 10

Angka Kecukupan
Gizi
Dina Setianingsih (1072181011)
Endah Tri Erna (1072181012)
Meiriska Rildani (1072181012)
Definisi Angka Kecukupan Gizi
Pengertian Angka Kecukupan Gizi

Angka Kecukupan gizi yang Dianjurkan (AKG) atau recommended


Dietary Allowances (RDA) adalah banyaknya masing-masing zat
gizi esensial yang harus di penuhi dari makanan mencukup
hampir semua orang sehat untuk mencegah defisiensi zat badan,
tinggi badan, genetika, dan keadaan fisiologis, seperti hamil atau
menyusui. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka
kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi
menggambarkan banyaknya zat gizi minimal yang dibutuhkan
seseorang untuk mempertahankan status gizi baik.
Kegunaan Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
1. AKG berguna untuk perencanaan penyediaan pangan tingkat regional
atau nasional.
2. AKG berguna untuk menilai data konsumsi makanan perorangan atau
kelompok masyarakat.
3. AKG berguna untuk perencanaan pemberian makanan bagi institusi
seperti rumah sakit, perkantoran, industri, sekolah, panti sosial, dan
lembaga pemasyarakatan perlu diperhatikan berat badan rata-rata
dan aktivitas.
4. AKG berguna untuk menetapkan standar bantuan pangan dalam
keadaan darurat seperti bencana alam, perang, kekerinagan,
kerusuhan, transmigran; serta untuk Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) golongan rawan (balita, anak sekolah, ibu hamil, dan lain-lain).
5. AKG berguna untuk menetapkan pedoman keperluan label gizi
makanan yang di kemas.
6. AKG berguna untuk bahan penyuluhan atau pendidikan gizi yang
berkaitan dehan kebutuhan gizi menurut kelompok umur dan kegiatan
jenis kelamin.
Penggunaan dan Komponen
Angka Kecukupan Gizi
Menaksir Angka Kecukupan Energi
Kebutuhan energi sesorang di tentukan oleh beberapa
komponen, seperti:
• Metabolisme dalam keadaan istirahat (RMR = resting
metabolic rate
• Aktivitas
• Tambahan energi karena aktivitas fisik
• Tambahan energi untuk pencernaan
• Fakultatif thermogenesis (karena perubahan suhu, stres,
konsumsi makanan. Dan sebagainya)
Tabel 1.1
Angka Kecukupan Energi Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Kelompok Umur AKE (Kelipatan BMR) kkal/hari

Laki-laki Perempuan

0-3 tahun 1,8 1,8

3-10 tahun 1,9 1,7

10-12 tahun 1,73 1,69

13-15 tahun 1,66 1,56

16-18 tahun 1,60 1,52

Diperkirakan wanita hamil memerlukan tambahan 7.000 kkla selama


masa kehamilan sembilan bulan atau 285 kkal/hari (Karyadi dan
Muhilal. 19850).
Menaksir Angka Kecukupan Protein
Keseimbangan nitrogen (N) merupakan salah satu dasar yang
digunakan dalam menaksir penentuan kecukupan protein.
Jumlah protein dpat dihitung dari kadar N dikalikan faktor 6,25.
Namun, tidak semua protein dapat dicerna dan di manfaatkan
oleh tubuh. Banyaknya protein yang di cerna dan dimanfaatkan
merupakan gambaran mutu protein. Protein hewani mempunyai
mutu tinggi karena mutu cerba (MC)merupakan daya manfaat
(DM) yang tinggi.
Menaksir Angka Kecukupan Lemak
Kebutuhan asam lemak esensial dinyatakan sebagai jumlah minimal
asam yang perlu di konsumsi. Dasar perhitungan adalah persentase
konsumsi asam lemak linoleat terhadap total konsumsi energi sebesar 3
persen (FAO/WHO, 1980). Dengan pertimbangan berbagai peran lemak
maupun penerapan zat gizi larut lemak dan mencegah tingginya kadar
koresterol darah, kecukupan asam lemak esensial diajurkan 10 persen
dari awal total konsumsi energi.
Sementara itu, anjuran konsumsi lemak tolat sekitar 25 persen dari
total energi (PUGS, 2002). Konsumsi lemak rata-rata di indonesia 20
persen dari total energi. Sumbangan konsumsi energi dari lemak
sebaiknya tidak melebih 30 persen dan perlu perbaikan konposisi asam
lemak yangl ebih baik sebagai upayah pencegahan penyakit kronik
degeneratif sedini mungkin (Hardinsyah dan V. Tambunan, 2004).
Vitamin Larut Lemak
Vitamin A
Tergolong zat gizi esensial dan berfungsi untuk penglihatan,
pertumbuhan, pembelahan sel, reproduksi, dan kekebalan tubuh.
Retinol, betakaroten, retinaldehida, dan asam retinoik tergolong
komponen yng berfungsi sebagai vitamin A. Retinol yang dapat
diperoleh dari pangan hewani adalah bentuk vitamin A yang
paling tinggi tingkat absorpsinya, sedangkan bentuk selain retinol
dapat di peroleh dari pangan nabati, dan konsumsi dalam jumlah
besar dapat merupakan bahan untuk sintesis retinol.
Contoh: Pangan utama sumber retinol adalah hati dan minyak
hati ikan, selain itu dapat pula di peroleh dari susu maupun telur.
Sementara itu, dari pangan nabati, provitamin A dapat di peroleh
dari sayuran berdaun hijau dan tumbuhan yang mempunyai
pigmen warna merah, orange, atau kuning.
Perkiraan Konsumsi Vitamin A
Dewasa
Perkiraan konsumsi vitamin A ditentukan berdasar kebutuhan:
• Memperbaiki kerusakan adaptasi penglihatan terhadap gelap
electroretinogram yang abnormal, dan hyperkeratosis follicular
vitamin A yang rendah,
• Meningkatkan konsentrasi retinol dalam plasma
• Memelihara konsentrasi normal retinol dalam plasma
Bumil dan Buteki
Peningkatan kebutuhan vitamin A umumnya tidak diperlukan
selama kehamilan karena menyebabkan toksisitas dan efek
teratogenik. Kebutuhan rata-rata bumil meningkat sebanyak 300
uRE/hr. Angka penambahan ini lebih besar dibandingkan WKNPG
sebelumnya, yaitu sebesar 200 uRE/hr.
Dibanding saat hamil, kebutuhan ibu akan vitamin A pada saat
menyusui jauh lebih besar karena vitamin A yang dikeluarkan
lewat ASI juga lebih besar karena vitamin A yang dikeluarkan
lewat ASI juga lebih banyak. Oleh karena itu, disarankan ibu
menyusui untuk menambah konsumsi vitamin A sebesar 350 u
RE/hr.
Bayi dan Anak-anak
Asi mengandung retinol dan carotenoid yang cukup baik, berkisar
40-70/dl retinol dan 20-40 ug/dl karetoid. Jika bayi mengonsumsi
ASI sekitar 750 ml/hari, yang mengandung 300 ug retinol/hari,
kebutuhan vitamin A sudah tercukupi. Kebutuhan usia 11-14
tahun dibedakan berdasar jenis kelamin , karena adanya
perbedaan masa otot tubuh selama periode tersebut dan adanya
perbedaan hormonal yang akan mempengaruhi kebutuhan
vitamin A.
Perkiraan Konsumsi Vitamin D
Vitamin D
Vitamin D penting untuk pembentukan skeleton dan untuk
horneostatis, mineral, termasuk untuk peningkatan absorpsi Cad
an P.Exposure kulit pada matahari merupakan cara untuk sintesis
vitamin D dari provitamin D yang terdapat di bawah kulit.
Perkiraan Konsumsi Vitamin D
Dewasa Bayi dan Anak
Data pengukuran kebutuhan Meskipun dapat memperoleh vitamin
vitamin D sangat terbatas.
Penelitian pada 7 wanita dewasa D dari ASI, namun ternyata
yang mengalami osteomalacia kandungan vitamin D pada ASI tidak
karena defisiensi vitamin D ternyata terlalu banyak sehingga disarankan
menunjukkan bahwa responden pada bayi baru lahir untuk
adalah vegetarian murni atau mendapatkan sinar matahari yang
individu yang sangat membatasi
konsumsi lemak. Mereka cukup sehingga dapat diproduksi
mengonsumsi vitamin D < 70 vitamin D dalam tubuhnya.
IU/hari. Berdasarkan penelitian Selanjutnya, disarankan balita usia > 6
tersebut, maka direkomendasikan bulan mengonsumsi sebesar 5 µ g/hr
kebutuhan dewasa sebesar 100 karena terjadi peningkatan kebutuhan
IU/hari, sedangkan penelitian lain
merekomendasikan 200 IU/hari. untuk pertumbuhan termasuk tulang.
Perkiraan Konsumsi Vitamin E
Vitamin E
• Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksida yang
mencegah terjadinya oksidasi lemak tidak jenuh dengan jalan
menangkap radikal bebas peroxyl. Oleh sebab itu, kebutuhan
vitamin E akan meningkatkan jika terjadi peningkatan
konsumsi PUFA. Vitamin E dikenal juga dengan nama
tocoferol.
• Sumber pangan vitamin E adalah minyak nabati serta produk
pangan yang mengandung minyak. Selain minyak, kacang dan
biji-bijian serta kecambah juga merupakan sumber yang cukup
baik.
Dewasa Bumil dan Buteki
Kecukupan tingkat vitamin E Selama kehamilan terjadi
dalam diet dinyatakan dengan peningkatan lemak pada plasma
rasio perbandingan tocopherol darah. Oleh sebab itu, dianjurkan
dan PUFA dalam jaringan untuk peningkatan konsumsi vitamin E
mencegah lemak mengalami yang berfungsi juga untuk
peroksidasi, memungkinkan pertumbuhan janin. Dianjurkan
fungsi fisiologi normal. peningkatan konsumsi sebesar 2 mg
Kebutuhan dewasa sekitar 15 pada bumil, sedangkan pada buteki,
mg/hr. 1 tahun pertama perlu penambahan
sebesar 4 mg/hari.

Bayi
Bayi mengonsumsi PUFA yang cukup tinggi yang berasal dari ASI
maupun susu formula sehingga konsumsi vitamin E harus berkisar 4
mg/hari dan naik menjadi 5 mg/hari pada usisa >6 bulan. Sementara
pada bayi yang premature, dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen
sebanyak 17 mg/hari hingga berusia 3 bulan.
Perkiraan Konsumsi Vitamin K
Vitamin K
• Vitamin K dapat diperoleh dari tanaman (phyloquinone), hewan
(menoquinone), maupun dari bakteri (menadione). Fungsinya sangat
penting untuk protrombin dan 5 protein lain yang juga berfungsi
untuk pengaturan pembekuan darah.
• Kecukupan konsumsi vitamin K diperlukan untuk memelihara
konsentrasi protrombin dalam level normal. Namun, mengingat
vitamin K dapat disintesis dari bakteri yang terdapat pada jejunum
maupun duodenum, umumnya manusia jarang sekali mengalami
kekurangan vitamin K. vitamin ini hanya diberikan sebagai suplemen
pada individu tertentu, misalnya selesai menjalani operasi.
• Kecukupan pada dewasa laki-laki berkisar 65 µg/hr dan pada wanita
55 µg/hr, sedangkan pada bumil dan buteki tidak mengalami
penambahan kecukupan. Pada bayi < 6 bulan hanya diperlukan 5
µg/hr, dan meningkat dua kali lipat menjadi 10 µg/hr pada usia > 6
bulan.
Vitamin Larut Air
Vitamin C (L-ascorbic acid)
Fungsi utama vitamin C adalah untuk pembentukan protein
kolagen melalui proses hidroksilasi. Sementara itu, fungsi lain
adalah metaloenzim untuk pembentukan nerophineohrine,
karnitin, elastin, dan nukleosida. Vitamin ini juga berfungsi
sebagai agen pereduksi sehingga dapat meningkatkan absorpsi Fe
non heme dan pereduksi komponen metal untuk aktivitas
katalitik enzim terkait serta menghambat pembentukan
nitrosamine
Perkiraan Konsumsi Vitamin C
Dewasa
AKG untuk dewasa laki-laki dianjurkan 90mg/hari, sedangkan pada wanita 75
mg/hari. Kebutuhan vitamin C pada perokok harus lebih tinggi karena
meningkatkan metabolisme vitamin C hingga 40 persen. Disarankan konsumsi
vitamin C minimal 100 mg/hr.
Ibu Hamil dan Menyusui
AKG vitamin C pada bumil hanya disarankan dengan penambahan 10 mg/hr.
Konsentrasi vitamin C pada ASI sangat bervariasi, berkisar 3-10 mg/dl, tergantung
dari konsumsi vitamin C ibu menyusui.AKG menyarankan untuk penambahan 25
mg/hr selama proses menyusui.
Bayi dan Anak
Bayi akan memperoleh vitamin C dari ASI berkisar 7-12 mg/hr atau dari susu botol
sekitar 7 mg/hr. AKG menganjurkan konsumsi vitamin C pada bayi  6 bulan
sebesar 40 mg/hr, 6-12 bulan sebesar 50 mg/hr dan  1 tahun sekitar 40-45
mg/hr.
Perkiraan Konsumsi Vitamin B1
(Thiamin)
Vitamin B1 (Thiamin)
Bentuk aktif thiamin adalah TPP (Tgiamin Pyrophosphate),
merupakan koenzim yang di perlukan untuk proses metabolisme
energi. Thiamin dapat di peroleh terutama dari serealia, biji-
bijian, kacang-kacangan, dan hewani (hati, jantung, ginjal). Di
Amerika, fortifikasi serealia dan produk olahannya ternyata
berkontribusi besar terhadap kuantitas konsumsi thiamin.
Dewasa
Gejala klinis akan timbul jika konsumsi thiamin kurang dari 0.12
mg/1000 Kal. AKG menganjurkan untuk konsumsi sebesar 1.2-1.3
mg/hr pada laki-laki dan 0.9-1 mg/hr pada wanita.
Ibu Hamil dan Menyusui
Ekskresi thiamin pada ibu hamil meningkat sehingga
kebutuhannya juga sedikit meningkat. Penambahan kebutuhan
selama hami dan menyusui adalah 3 mg/hr.
Bayi, Anak, dan Remaja
Sedikit ditemui penelitian mengenai konsumsi thiamin pada
kelompok ini. AKG menganjurkan untuk konsumsi thiamin pada
bayi  6 bulan sebesar 0,2 mg/hr; 6-12 bulan sebesar 0,4 mg/hr;
balita sebesar 0,5-0,8 mg/hr dan remaja 1,1-1,2 mg/hr.
Perkiraan Konsumsi Folat
Folat
Folat berfungsi sebagai koenzim sebagai untuk transpor karbon dari satu
komponen ke komponen lain pada metabolisme asam amino dan sistesis asm
nukleat. Zakt gizi ini terdapat pada berbagia bahan makanan walaupun
terutama tedapat dalam jumlah banyak pada hewani, sayur, kacang-kacangan,
dan beberapa jenis nuah. Folat berfungsi untuk mencegah anemia makrositik.
Tidak terlalu banyak penelitian mengenai kosumsi folat pada manusia.
Berdasarkan AKG, bayi usia  6 bulan membutuhkan folat sebesar 65 µg/hr; 6-
12 bulan sebesar 80 µg/hr; balita 150-200 µg/hr; deawa laki-laki dan wanita
400 µg/hr; ibu hamil + 200 µg/hr dan ibu menyusui + 100 µg/hr.
Perkiraan Konsumsi Mineral
Mineral
Mineral terbagi menjadi mineral makro ( 0,05% BB) dan mineral mikro
(0,05% BB). Mineral makro terdiri dari kalsium, magnesium, phospor,
kalium, natrium. Sementara itu, ysng tergolong mineral mikro antara
lain Ferum, yodium, zink, selenium, dan masih banyak lagi yang lain.
Umumnya kelebihan konsumsi mineral akan diekskresikan melalui fases
kecuali ekskresi natrium dan kalium.
Perkiraan Konsumsi Kalsium
(Ca)
Kalsium (Ca)
Proses puncak pembentukan masa tulang terjadi hingga usia 35-40
tahun dan turn over Ca tulang terjadi sepanjang hidup, yang meliputi
proses formasi dan resorbsi. Kecepatan formasi masa tulang pada anak
relatif jauh lebih cepat dibanding pada dewasa, sedangkan pada manula
proses yang terjadi lebih banyak pada resorbsi tulang.
Sumber utama Ca adalah susu dan produk olahannya, seperti keju ,
yoghurt, kefir, serta ikan duri halus. Beberapa sayur sepertti brokoli dan
bayam juga mengandung Ca, namun absorpsinys tidak setinggi Ca pada
susu karena sayur umunya berserat tinggi.
Dewasa dan Manula
Konsumsi Ca yang optimal sulit untuk ditentukan. Di banyak negaraAKG yang
dianjurkan untuk wanita dewasa sangat bervariasi, mulai dari  400 mg/hr
(Thailand) hingga  1.000 mg/hr ( untuk manula di Belanda). Pada wanita yang
monopause, AKG umumnya lebih tinggi. Hal tersebut karena selain absorpsi
semakin turun juga karena hormon estrogen (untuk memelihara densitas tulang)
diproduksi sangat sedikit. AKG di Indonesia mencantumkan nilai yang tidak
berbeda antara wanita dan laki-laki mulai usia lebih dari 19 tahun yaitu 800
mg/hr.
Ibu Hamil dan Menyusui
Penambahan konsumsi Ca selama hamil dan menyusui yang dianjurka adalah
sebesar 150 mg/hr. Jumlah ini bisa ditingkatkan terutama pada ibu yang sebelum
hamil kurang konsumsi Ca.
Bayi dan Anak
Bayi dapat memperoleh Ca dari ASI sebesar 200 mg 9berasal dari 750 ml ASI).
Bayi  6 bulan dianjurkan mengkonsumsi Ca sebesar 200 mg/hr, sehingga Ca dari
ASI tanpa tambahan susu formula dianggap sudah mencukupi. Sementara itu,
bayi 6 -12 bulan dianjurkan konsumsi 400 mg/hr, dan usia 1-3 tahun 400 mg /hr.
Mengingat pertumbuhan tulang yang sangat pesat saat usia bayi dan balita,
maka konsumsi Ca harus dijaga agar selalu tercukupi, terutama dengan
mengkonsumsi susu. Satu gelas susu dapat memberi sumbangan Ca sebesar 200
mg.
Zat Besi (Fe)
Fe adalah bagian penting dari hemoglobin, mioglobin, dan enzim,
namun zat gizi ini tergolong esensial sehingga harus disuplai dari
makanan.
Sumber utama Fe adalah pangan hewani terutama berwarna
merah, yaitu hati dan daging, sedangkan sumber lain adalah
sayuran berdaun hijau. Pangan hewani relatif lebih tinggi tingkat
absorpsinya yaitu 20-30 persen dibandingkan pangan nabati
hanya 1-7 persen.
Dewasa
Studi di Amerika mendapatkan bahwa simpanan rata-rata Fe pada wanita
sebesar 300 mg, sedangkan pada laki-laki sebesar 1000 mg. Kehilangan Fe per
hari sekitar 1 mg, namun pada wanita kehilangan bisa mencapai dua kalil ipat
disebabkan oleh menstruasi. AKG menyebutkan bahwa laki-laki  19 tahun
membutuhkan konsumsi Fe sebesar 13 mg/hr, sedangkan wanita 19-49 tahun
26 mg/hr, dan wanita > 50 tahun hanya dianjurkan konsumsi sebesar 12 mg/hr.
Ibu Hamil dan Menyusui
Trimester 1 kehamilan tidak dibutuhkan tambahan Fe karena masih ada
simpanan sebelum hamil (kebutuhan sama dengan sebelum hamil), sedangkan
pada tingakat trimester II dibutuhkan tambahan 9 mg/hr dan trimester III di
butuhkan tambahan 13 mg/hr. Penambahan Fe saat menyusui adalah 6 mg/hr
yang diperlukan untuk mengganti kehilangan darah dan mempertahankan Fe
tubuh.

Bayi
Kebutuhan bayi < 6 bulan hanya 0,5 mg/hr, sangat kecil, mengingat pada
bayi yang lahir cukup bulan, maka setelah lahir hingga 3 bualn bayi masih
punya simpanan Fe yang cukup. Selanjutnya bayi usia > 6 bulan
membutuhkan 7 mg/hr. Angka ini besarnya akan semakin meningkat seiring
bertambahnya umur.
Perkiraan Konsumsi Zinc (Zn)
Zinc (Zn)
Fungsi utama Zn yang banyak disorot akhir-akhir ini adalah sebagai zat gizi yang
membantu pertumbuhan balita. Hal ini terkait dengan kemampuan Zn untuk
sintesis DNA dan RNA. Selain itu n juga berperan dalam kekebalan dan bagian
dari lebih 200 jenis enzim, sehingga zat gizi ini sangat diperlukan bagi manusia.
Dalam tubuh, zat gizi ini hanya terdapat dalam jumlah yag sangat sedikit
(200mg), dan banyak tersimpan di dalam pankreas, hati, ginjal, paru, otot,
tulang, dan mata.
Dalam makanan Zn dapat diperoleh dari hewani, terutama daging, telur, dan
kerang. Selain itu;Zn juga terdapat dalam serealia.
Perkiraan Konsumsi Zinc (Zn)
Kebutuhan Zn bagi bayi < 6 bulan adalah 1.3 mg/hr dan bayi 7-12 bulan
sebesar 7,5 mg/hr. Jumlah ini meningkat seiring dengan peningkatan
usia. Pada wanita dewasa dibutuhkan konsumsi 9,3 – 9,8 mg/hr,
sedangkan pada laki-laki kebutuhan relatif lebih banyak yaitu 13,4
mg/hr. Penambahan Zn selama kehamilan cukup banyak. Hal ini
berkaitan dengan fungsi Zn untuk pembelahan sel. Pada trimester I
dibutuhkan penambahan sebesar 1,7 mg/hr, trimester II sebesar 4,2
mg/hr, dan trimester III sebesar 9,8 mg/hr. Sementara itu, pada ibu
menyusui dibutuhkan tambahan sebesar 4,6 mg/hr.
Penggunaan Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan
Tabel 1.2
Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat dan Air yang
dianjurkan untuk orang Indonesia.
Tabel 1.3
Angka Kecukupan Vitamin Yang Dianjurkan Untuk Orang Indonesia (perorangan
perhari)
Tabel 1.4
Angka Kecukupan Mineral yang Dianjurkan Untuk Orang Indonesia (perorangan
perhari)
Konsep Gizi Seimbang
Pedoman gizi seimbang yang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun
1955 merupakan realisasi dari rekomendasi konferensi pangan sedunia di Roma
tahun 1992. Pedoman tersebut mengantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna’ yang
telah diperkenalkan sejak tahun 1952.
Keberhasilan sosialisasi, pendidikan dan penerapan pedoman gizi seimbang
kearah “Perilaku Makan dan Hidup Sehat” sangat ditentukan oleh peran
pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah serta peran serta masyarakat
secara aktif. Keberhasilan juga di pengaruhi oleh faktor petugs yaitu tenaga
pelaksana dalam penerapan gizi seimbang; faktor sarana, sumberdaya, metode,
media dan keberlanjutan.
Cakupan kegiatan penerapan gizi seimang meliputi; pendidikan, penyuluhan,
konseling, dan demo percontohan serta praktek gizi seimbang. Agar kegiatan
penerapan gizi seimbang dapat dilaksanakan dengan optimal perlu di susun tugas
dan tanggung jawab petugas, baik petugas tingkat Pusat maupun petugas tingkat
daerah sampai kecamatan (puskesmas).
Konsep Tumpeng Gizi Seimbang

Pada setiap kelompok pangan dituliskan beberapa jumlah porsi setiap kelompok
pangan yang dianjurkan. Misalnya pada kelompok sayuran tertulis 3-4 porsi sehari,
artinya sayuran dianjurkan dikonsumsi oleh remaja sejumlah 3-4 mangkuk sehari. Satu
mangkuk sayuran beratnya sekitar 75 gram, sehingga perlu makan sayuran sekitar 300
gram sehari. Sebelah kanan tumpeng ada tanda tambah (+) diikuti dengan visual
segelas air putih dan tulisan 8 gelas. Ini artinya dalam sehari setiap orang remaja atau
dewasa dianjurkan untuk minum air sekitar 8 gelas sehari.
Selain makanan dan minuman dalam visual TGS ini juga ada pesan cuci tangan
sebelum dan sesudah makan yang divisualkan oleh gambar cuci tangan menggunakan
air mengalir; juga baerbagai siluet aktifitas fisik (termasuk olahraga), dan kegiatan
menimbang berat badan. Kegiatan fisik dianjurkan untuk dilakukan paling tidak tiga
kali seminggu dan memantau berat badan setiap bulan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai