Anda di halaman 1dari 18

ILUSTRASI

KEBUTUHAN DAN KECUKUPAN ZAT GIZI

OLEH : SANUSI, SST, MMKes

PENDAHULUAN
Bila dikelompokkan, terdapat tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
 Memberi energi; zat gizi yang memberikan energi adalah karbohidrat,
lemak, dan protein, sangat diperlukan untuk menghasilkan energi yang
dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktifitas/kegiatan, ketiga zat gizi ini
dinamakan zat pembakar.
 Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh; khususnya protein, yang
digunakan oleh tubuh untuk membentuk sel-sel baru, dan mengganti sel-
sel yang rusak, dan dalam fungsi ini ketiga zat gizi ini dinamakan zat
pembangun.
 Mengatur proses tubuh; khususnya mineral dan vitamin diperlukan untuk
mengatur proses tubuh seperti : mengatur keseimbangan air, mengatur
proses oksidasi, proses penuaan sel, dan mengatur proses ekskresi sisa
sisa oksidasi dalam tubuh, dalam fungsi ini zat-zat gizi ini dinamakan zat
pengatur.

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat maka perlu asupan zat gizi yang
adekuat. Adekuat memenuhi syarat; memadai; sama harkatnya (adjektiva)

KECUKUPAN (RECOMMENDED)
Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi
yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk
menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti
kehamilan dan menyusui. Konsep kecukupan energi kelompok penduduk
adalah nilai rata-rata kebutuhan, sedangkan pada kecukupan protein dan zat
gizi lain adalah nilai rata-rata kebutuhan ditambah dengan 2 kali simpangan
baku (2 SD).

Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary


Allowances (RDA)adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan
pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua
orang sehat di suatu negara.

Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam
kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu.

Nilai RDA untuk suatu negara tertentu ditinjau secara periodic, karena
berbagai factor yang mempengaruhi nilai batas keamanan dan berubah
menurut kondisi dan waktu seperti tingkat daya beli masyarakat
Sebaiknya nilai RDA ditinjau dan dinilai untuk disesuaikan secara periodic,
misal setiap 5 – 10 tahun sekali.Di Indonesia nilai RDA diputuskan dalam
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi.
Revisi Daftar RDA secara Periodik :AKG pertama tahun : 1968, 1973, 1978
(Kalori/energi), tahun 1983 (aktivitas : R,S,B), 1988, 1993 (mineral
penting/Zn), 1998, 2004, 2012.
I. 1978  10 macam zat gizi
II. 1983  12 macam zat gizi
+ seng dan iodium
III. 1988  14 macam zat gizi
+ vit B12 dan asam folat
IV. 1993  16 macam zat gizi
+ magnesium dan selenium
V. 1998  19 macam zat gizi ( + vit D, vit E, vit K dan Piridoksin
magnesium tidak dicantumkan
 Perubahan Golongan umur dewasa 20 – 59 tahun
menjadi
20 – 45 tahun dan 46 – 59 tahun

Kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat dan
tinggi badan, genetika, serta keadaan hamil dan menyusui. Dalam
perhitungan angka kecukupan gizi yang dianjurkan sudah diperhitungkan
faktor variasi kebutuhan individual, dimana kebutuhan yang dianjurkan
sudah mencakup hampir 97,5 % populasi, dan untuk ekcukupan beberapa zat
gizi seperti vitamin, mineral sudah diperhitungkan sampai cadangan zat gizi
dalam tubuh. Sehingga perhitungan kecukupan zat gizi sudah
memperhitungkan penambahan sebesar dua kali simpang baku (standar
deviasi) dari kebutuhan rata-rata penduduk yang sehat.

Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat
badan untuk masing-masing kelompok umur, gender, dan aktifitas fisik.Dalam
penggunaannya bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata
berat badan yang berbeda dengan patokan, maka perlu dilakukan
penyesuaian.Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu
kurus, maka AKG dihitung berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang
dianjurkan tidak dipergunakan untuk perorangan atau individu, namun lebih
menggambarkan kelompok penduduk/masyarakat.

Angka Kecukupan gizi dianjurkan digunakan untuk tujuan seperti :


1. Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau
kelompok penduduk; perlu diketahui pola pangan dan distribusi penduduk
2. Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan atau kelompok;
perlu ditetapkan patokan berat badan untuk masing-masing gender, dan
bila menyimpang dari patokan berat badan dilakukan penyesuaian
3. Perencanan pemberian makanan di institusi, seperti rumah sakit, sekolah,
industri, asrama, dan lain-lain
4. Menetapkan standar bantuan pangan; misalnya dalam keadaan darurat,
dan untuk kelompok penduduk yang berisiko seperti balita, anak sekolah,
ibu hamil
5. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional
6. Merencanakan program penyuluhan gizi dan pendidikan gizi
7. Mengembangkan produk pangan baru di industry
8. Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan

CARA MENENTUKAN KECUKUPAN

Langkah pertama dalam penyusunan AKG adalah menetapkan kebutuhan


faali rata-rata penduduk yang sehat dan mewakili tiap golongan umur dan
gender menurut kriteria yang telah ditetapkan. Untuk itu, perlu diketahui
perbedaan-perbedaan di dalam tiap golongan yang memungkinkan perkiraan
jumlah yang perlu ditambahkan pada kebutuhan rata-rata untuk memenuhi
kebutuhan sesungguhnya semua orang sehat.Karena alasan mahal dan perlu
waktu lama eksperimen tersebut tidak dilakukan, hanya digunakan perkiraan
kebutuhan dan variasinya berdasarkan informasi yang terbatas.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan AKG, seperti :


 Adanya variasi individual masing-masing orang yang mempengaruhi
utilisasi zat gizi oleh tubuh
a. Aktivitas fisik : kerja, latihan fisik, olahraga meningkatkan enersi
expenditure
b. Iklim : baju & rumah proteksi thdp lingkungan bila lama di udara
panas menurunkan aktivitas, pengeluaran enersi dan asupan zat gizi
c. Orang tua, tidak ada data pakai ekstrapolasi dan anjuran yang muda
d. Problem klinis : kelainan metabolik, trauma, penyakit kronik,
prematur tidak pakai RDA
 Adanya perbedaan komposisi zat gizi yang terkandung dalam setiap
sumber makanan
 Adanya saling mempengaruhi antar zat gizi dalam tubuh
 Adanya perubahan komposisi zat gizi akibat proses pemasakan, atau
pengolahan sampai makanan siap dikonsumsi.

Nilai AKG untuk semua zat gizi kecuali energi ditetapkan selalu lebih tinggi
daripada kecukupan rata-rata sehingga dapat dijamin, bahwa kecukupan
hampir seluruh penduduk terpenuhi.Oleh karena itu asupan dibawah nilai
AKG tidak selalu berarti tidak cukup, tetapi makin jauh di bawah nilai
tersebut risiko untuk memperoleh asupan tidak cukup meningkat.

Khusus untuk energi, nilai kecukupannya ditaksir setara dengan nilai


pakainya sebab asupan energi yang kurang maupun lebih dari nilai pakainya
akan memberikan dampak pada terganggunya kesehatan.
Untuk menentukan angka kecukupan gizi maka harus menggunakan tabel
AKG berdasarkan WNPG.Catatan penggunaan standar kecukupan :
o Hanya untuk orang sehat
o Fokus untuk memenuhi diet yang bervariasi luas
o Bukan dipakai dasar pemberian suplemen atau fortifikasi dari suatu
makanan tunggal

Batas keamanan
Dalam anjuran perlu diperhatikan utilisasi masing-masing dalam tubuh,
contoh :
• Caroten adalah provitamin A, perlu ada konversi angka anjuran
kecukupan dari pro vit. A ke vit. A
• Protein estimasi asupan dari N, bukan asam amino sehingga
kemungkinan < efisien bila sesuai anjuran
• Estimasi masukan (aman & cukup): dilakukan seleksi makanan dari
berbagai macam jenis yang ada untuk memenuhi jumlah zat gizi yang
diperlukan

Minimal Dairy Requirement (MDR) atau Kebutuhan Minimal Sehari


adalahkebutuhan minimal sehari agar seseorang rata-rata tidak menjadi sakit,
pada kondisi yang umum dianggap normal. Pada keadaan khusus, dosis MDR
ini mungkin tidak akan mencukupi, misalnya pada saat orang itu bekerja lebih
berat dari biasa, atau pada saat ada stress fisik lain yang tidak terdapat
sehari-hari. Karena itu MDR harus dinaikkan dengan suatu tambahan, agar
sanggup menjamin kebutuhan yang meningkat karena keadaan khusus itu.
Jumlah (dosis) MDR zat gizi setelah diberi tambahan ini, kemudian dianjurkan
untuk dikonsumsi setiap hari dan disebut Anjuran Kecukupan Sehari atau
RDA (Recommended Daily Allowance ). Tambahan pada MDR untuk
menjadikan RDA ini disebut batas keamanan (Sefety Margin) sehingga
dirumuskan :

RDA = MDR + Batas Keamanan (Safety Margin)

Nilai MDR tidak banyak berbeda bagi berbagai bangsa, tetapi RDA berbeda-
beda bagi masing-masing negara atau bangsa.Hal ini karena nilai batas
keamanan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
batas keamanan adalah :
o Tingkat kesehatan gizi masyarakat yang ingin dicapai
o Tingkat ekonomi masyarakat ( Negara ) yang menentukan tingkat daya beli
o Umur kelompok
o Jenis kelamin
o Kondisi fisik, seperti sedang hamil atau sedang menyusui
Penilaian Ketersediaan Pangan
o Menurut Hardinsyah dan Briawan (1994), terdapat dua pengertian tentang penilain
konsumsi pangan. Pertama, penilaian terhadap kandungan energi dan zat gizi dalam
makanan (ketersediaan), dan kedua membandingkan kandungan zat gizi makanan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok dengan angka kebutuhan gizi.
o Lebih lanjut Hardinsyah dan Briawan (1994) menambahkan bahwa dalam menghitung
kandungan energi dan zat gizi pangan, sebaiknya dicatat informasi tentang bentuk olahan
pangan. Hal ini terkait dengan koreksi kandungan vitamin dan mineral, terutama vitamin A,
vitamin B, vitamin C, dan mineral Fe karena adanya kehilangan zat gizi selama pengolahan
o Data aktual tentang jumlah makanan diperoleh dengan cara penimbangan menggunakan
timbangan makanan. Timbangan yang digunakan adalah timbangan yang mempunyai
kapasitas 1 kg dan 4 kg (Kusharto & Sa’diyyah 2007). Penilaian terhadap kandungan energi
dan zat gizi dari beragam pangan merupakan penjumlahan masing-masing energi dan zat
gizi pangan komponennya (Hardinsyah & Briawan 1994).

Ketersediaan pangan (TINGKAT KELUARGA) didefinisikan sebagai rata-rata


konsumsi (energi atau protein atau Fe dsb) per kapita per hari yang diperoleh
dari konsumsi bahan makanan keluarga tiap harinya baik dalam rumah
maupun diluar rumah tanpa memperhitungkan makanan yang terbuang, sisa
ataupun yang diberikan kepada binatang peliharaan.Biasanya data diperoleh
dengan wawancara dengan metode pendaftaran makanan menggunakan
kuesioner terstuktur yang memuat daftar makanan utama.

Tingkat konsumsi energi didefinisikan yaitu banyaknya energi yang


dikonsumsi (kalori) dibandingkan dengan kecukupan energi dalam satuan %
AKG.

Tingkat konsumsi protein didefinisikan yaitu banyaknya protein yang


dikonsumsi (gram) dibandingkan dengan kecukupan protein dalam satuan %
AKG.

Tingkat konsumsi Fe didefinisikan yaitu banyaknya Fe yang dikonsumsi (mg)


dibandingkan dengan kecukupan Fe dalam satuan % AKG.

Tingkat konsumsi asam folat didefinisikan yaitu banyaknya asam folat yang
dikonsumsi (g) dibandingkan dengan kecukupan asam folat dalam satuan %
AKG.

Cara menghitung tingkat konsumsi menggunakan AKG :


a. Langkah pertama Koreksi BB, seingga Angka Kecukupan gizi yang ditabel
AKG disesuaikan dengan keadaan berat ideal seseorang pada kelompok
umur dan jenis kelamin tertentu :
Rumusnya AKGi = (Ba : Bi) x AKG

b. Lalu hitung Tingkat konsumsi, rumusnya :


TKGi = (Ki : AKGi) x 100%
Keterangan :
TKGi : Tingkat Konsumsi Zat Gizi
Ki : Konsumsi zat gizi
AKGi : Angka Kecukupan Zat Gizi penyesuaian
AKG : Angka Kecukupan dari table
Ba : Berat Badanactual
BBi : Berat badan ideal
c. Untuk mengetahui tingkat konsumsi termasuk kategori apa, maka
bandingkan dengan standar berikut :

No. Tingkat Kecukupan (%) Kategori


1 <70 Defisit tingkat berat
2 70 - 79 Defisit tingkat sedang
3 80 - 89 Defisit tingkat Ringan
4 90-119 Normal
5 >119% Diatas kecukupan
Sumber : WKNPG 1998

KEBUTUHAN (REQUIREMENT)
Nilai asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi
mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan
fisiologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi (Hardinsyah danTampubolon
2004).

Menurut FAO/WHO (2002) kebutuhan didefinisikan 4 level :


1. Requirement
Definisi : tingkatan asupan yg meliputi kondisi adekuat/kecukupan &
resiko pencegahan dari kondisi kurang/lebih
2. Recommended Nutrient Intake (RNI)‫‏‬
Definisi : asupan zat gizi perhari yg dianggap memenuhi kebutuhan zat gizi
pada hampir semua individu (97,5%) berdasarkan umur & jenis kelamin
dalam kelompok populasi spesifik.
3. Tolerable Upper Nutrien Intake Level
Hanya didefinisikan untuk beberapa zat gizi sebagai asupan maximum dari
makanan dimana kelebihan nutrien tsb tidak menyebabkan efek kesehatan
yg merugikan pada hampir seluruh individu (97,5%) yg terlihat pada
kelompok populasi umur dan jenis kelamin yg tertentu.
4. Protective Nutrient Intake.
Digunakan bila jumlah suatu nutrien lebih besar dari nilai RNI untuk
melindungi kondisi kesehatan tertentu atau untuk melindungi dari resiko
nutritional yang berhubungan dgn kesehatan masyarakat

Angka Kebutuhan Gizi atau Dietary Requirements adalah banyaknya zat-zat


gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi
yang adekuat.
Kebutuhan tubuh akan zat gizi untuk setiap orang berbeda-beda. Kebutuhan
gizi seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb :
1. Pertumbuhan
2. Umur
3. Jenis kegiatan fisik
4. Ukuran tubuh
5. Keadaan sakit dan penyembuhan
6. Keadaan fisiologis khusus (Hamil dan menyusui)

Energi merupakan merupakan hasil katabolisme zat gizi yang terdapat dalam
tubuh dan yang berasal dari makanan yang dikonsumsi, dan digunakan
sebagai sumber kalori untuk semua proses yang terjadi dalam tubuh. Oleh
karena itu istilah lebih sempit dari kebutuhan zat gizi juga lebih sering
disebutkan sebagai kebutuhan energi.

Zat gizi yang menghasilkan energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak,
sehingga untuk istilah kebutuhan energi lebih banyak akan dibicarakan
adalah kebutuhan ketiga zat gizi tersebut. Untuk perhitungan zat gizi yang
lain, seperti mineral, vitamin, dan zat gizi mikro kebutuhannya relatif konstan
untuk masing-masing kelompok umur, sehingga tidak banyak dibicarakan
atau dibahas dalam kebutuhan zat gizi.

Kebutuhan energi orang sehat dapat diartikan sebagai tingkat asupan energi
yang dimetabolisasi dari makanan yang akan menyeimbangkan keluaran
energi, ditambah dengan kebutuhan tambahan untuk pertumbuhan,
kehamilan dan menyusui yaitu energi makanan yang diperlukan untuk
memelihara keadaan yang telah baik.

Untuk menentukan angka kebutuhan gizi harus dilakukan dengan cara rinci.
Kebutuhan energi dihitung dengan memerlukan beberapa komponen, yaitu :
1. Basal Metabolic Rate (BMR); merupakan pengekspresian sejumlah kalori
(kilokalori) yang dikeluarkan oleh tubuh per meter persegi luas permukaan
tubuh setiap jam (kal/jam/m²) untuk aktivitas vital tubuh seperti denyut
jantung, bernafas, transmisi elektrik pada otot, sirkulasi darah, peristaltik
usus, tonus otot, temparatur tubuh, kegiatan kelenjar, serta fungsi vegetatif
lainnya.
Untuk mengukur atau menentukan besarnya energi tersebut diperlukan
persyaratan-persyaratan tertentu yaitu sebelum diukur orang harus
berpuasa selama 12-24 jam dan waktu diukur orang harus istirahat
sempurna dan berbaring tak bergerak, tetapi tidak tidur, fisik dan emosi
dalam keadaan rileks, kurang lebih 12 – 18 jam sesudah makan.

Besarnya penggunaan energi untuk Basal Metabolisme Rate (BMR)


dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
 luas permukaan tubuh (tinggi dan berat badan)
 umur, jenis kelamin
 cuaca, ras
 aktifitas hormonal
 Koreksi tidur
 status gizi/kesehatan
 penyakit (stress dll)
 aktifitas fisik (olahraga)

Pada remaja diperkirakan kebutuhan EMB meningkat 12 %. Sementara


pada umur 30 –49 tahun, umur 50 –59 tahun, dan umur 70 tahun keatas,
EMB akan turun masing-masing 3 %, 7,5 % dan 10 %. Sedangkan pada
masa kehamilan dan laktasi EMB diperkirakan meningkat sekitar 20 – 25
%. Apabila suhu tubuh meningkat karena sakit maka kenaikan suhu 1oC
kebutuhan EMB meningkat 13 % pada dewasa dan 10 % pada anak-anak.
Diperkirakan energi metabolisme basal yang dibutuhkan setiap orang laki-
laki adalah 1 Kal/kg BB / jam.wanita: 0,9 Kal/kg BB/jam.

Beberapa cara untuk menentukan BMR seperti :


a. Rumus Harris Benedict :
Laki-laki = 66 + (13,7 BB) + (5 TB) – (6,8 U)
Perempuan = 65,5 + (9,6 BB) + (1,8 TB) – (4,7 U)
BB = berat badan dalam kg TB = tinggi badan dalam cm U = umur
dalam tahun
b. Cara Cepat I :
Laki-laki = 1 kkal x kgBB x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x kgBBx 24 jam
c. Cara Cepat II :
Laki-laki = 30 kkal x kg BB
Perempuan = 25 kkal x kg BB

d. Cara FAO/WHO/UNU 1985


(dikutip dari Widyakarya Pangan dan Gizi VI, 1998)
Kelompok Umur BMR (kkal/hari)
(Tahun) Laki-laki Perempuan

0–3 60,9 BB- 54 61,0 BB – 51


3 – 10 22,7 BB + 495 22,5 BB + 499
10 – 18 17,5 BB + 651 12,2 BB + 746
18 – 30 15,3 BB + 679 14,7 BB + 496
30 – 60 11,6 BB + 879 8,7 BB + 829
≥ 60 13,5 BB + 487 10,5 BB + 596

Keterangan :
BB = Berat Badan (dapat digunakan actual weight atau BB ideal/normal
tergantung tujuan)

2. Specific Dynamic Action (SDA)/Food Induced Thermogenesis (FIT) / Diet-


induced Thermogenesis (DIT)merupakan jumlah energi yang dibutuhkan
untuk mengolah makanan dalam tubuh, antara lain untuk proses
pencernaan, penyerapan zat-zat gizi oleh usus dan transportasi, atau segala
sesuatu yang tidak berbuhubungan dengan aktifitas otot.Penggunaan SDA
diperkirakan terjadi sekitar 1 – 3 jam sesudah makan.
DIT berkisar antara 8%-15% dari TEE pada individu yang aktivitasnya
sedang.Setiap zat gizi dalam makanan memberikan kebutuhan SDA yang
berbeda.DIT lemak 2%-4%,, karbohidrat 4%-7%, dan protein 18%-25%.
Rata-rata 10% dari BMR.

3. Aktifitas Fisik; pengeluaran energi untuk aktifitas fisik harian yang


ditentukan oleh jenis, intensitas, dan lamanya akifitas fisik dan olah raga.
Jenis kegiatan :
o Ringancontohnya : seorang profesional (guru, dokter, arsitek, pengacara,
akuntan, dll), pekerja kantor, penjaga toko, dan pengangguran.
o Sedangcontohnya : pekerja industri, pelajar, pemancing, polisi dalam
keadaan aman, tentara tidak dalam peperangan, pekerja bangunan.
o Beratcontohnya : pekerja kasar, sebagian besar pekerjaan petani,
pekerja tambang, atlet (pelari, pemain sepak bola, perenang), pekerja
kehutanan.
o Kegiatan sangat beratcontohnya : pandai besi, penebang pohon,
penarik becak/gerobak barang, buruh bangunan, kuli pabrik, pekerja
pembongkar muatan di pelabuhan.

Energi aktivitas terbagi menjadi :


o Sangat ringan :10 -30%
o Ringan :30 -50%
o Sedang :50 -75%
o Berat :75 -100%
o Sangat berat :100 %
(Standar ini berbeda untuk beberapa literature)

No. Jenis Kegiatan Kal/kg/jam


1 Bersepeda (cepat ) 7,6
2 Bersepeda (sedang ) 2,5
3 Mencuci 1,0
4 Mencuci ( dengan mesin ) 1,3
5 Makan 0,4
6 Mengemudi 0,9
7 Duduk 0,4
8 Membaca keras 0,4
9 Berlari 7,0
10 Menjahit dengan tangan 0,4
11 Menjahit dengan mesin kaki 0,7
12 Menyapu dengan sapu 1,4
13 Berenang ( 2 mil/jam ) 7,9
14 Mengetik cepat 2,0
15 Berjalan ( 3 mil/jam ) 2,0
16 Menulis 0,4

4. Faktor Pertumbuhan; pengeluaran energi untuk pertumbuhan tulang dan


jaringan tubuh.
Keperluan energi untuk faktor pertumbuhan diperhitungkan sesuai dengan
golongan umur, karena faktor umur menentukan sedang terjadinya
pertumbuhan yang menyeluruh dari jaringan tubuh, seperti pertumbuhan
tulang baru, pertumbuhan organ baru seperti gigi, serta pertambahan
volume cairan tubuh. Berdasarkan kelompok umur, besar pertambahan
energi untuk faktor pertumbuhan adalah :
 10 – 14 tahun = 2 kkal/KgBB
 15 tahun = 1 kkal/KgBB
 16 – 18 tahun = 0,5 kkal/KgBB

Sehingga Formula (rumus) yang banyak digunakan dalam menghitung


kebutuhan energi seseorang adalah :

Energi Requirement = BMR + SDA + Aktifitas Fisik + Faktor Pertumbuhan

RUMUS PENENTUAN KEBUTUHAN


1. METODE FAKTORIAL
Energi Met. Basal (EMB): 1 x 24 jam x BB ideal (normal) = A kalori
Koreksitidur : 0,1 x jumlahjam tidurx BBideal = B kalori-
= C kalori
EnergiAktivitas : Y(%) x C = D kalori +
= E Kalori
SDA : 10 % x E = F kalori+
Energy sehari = G kalori

Bila berat badan tidak ideal maka perlu menambahkan atau mengurangi
energy untuk meningkatkan atau menurunkan berat badan.
2. METODE PERHITUNGAN DENGAN RBW :
Penentuan Kebutuhan Kecukupan Energi
1.Teori RBW (teori berat badan relatif)
RBW = BB (Kg) x 100 %
TB (cm) –100
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan

Kriteria
•Kurus (underweight) : BBR < 90%
•Normal (Normal) : BBR 90 –110%
•Gemuk (overweight) : BBR > 110%
•Obesitas : BBR > 120%

Pedomanjumlahkaloriyang diperlukanseharibagipenderitaDM
•Kurus : BB x 40-60 kalori
•Normal : BB x 30 kalori
•Gemuk : BB x 20 kalori
•Obesitas : BB x 10 –15 kalori

Kalori untuk ibu hamil :


ditambah 100 kalori (tri semester I)
ditambah 200 kalori (tri semester II)
ditambah 300 kalori (tri semester III)

Bagi yang menyusui ditambah 400 kalori per hari


Perhitungan dengan RBW biasa digunakan untuk menghitung kebutuhan
energi penderita DM
Kelemahan menggunakan teori RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak
diakomodasikan

METODE PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI BERDASARKAN ANGKA


METABOLISME BASAL (AMB)

AMB dipengaruhi oleh umur, berat badan, dan tinggi badan :


Faktor Berat Badan : Kebutuhan AMB diperhitungkan menurut berat badan
normal atau ideal

Berat Badan Ideal (kg) = (TB dalam cm –100) –10%


BB ideal tergantung pada besar kerangka dan komposisi tubuh, yaitu otot dan
lemak. Oleh sebab itu diberikan toleransi ±10%
Bila kerangka badannya kecil, berat badan idealnya adalah:
= 90% (TB-100) –10% (TB-100)

Cara menilai berat badan adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh
(IMT)
Bila BB kurang energi ditambah 500 kkal,
Bila BBberlebih dikurangi 500 kkal

1. RUMUS HARRIS BENEDICT


Laki-laki= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) –(6,8 x U)
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) –(4,7 x U)
BB = berat badan dalam kg
TB = tinggi badan dalam cm
U = umur dalam tahun

2. CARA CEPAT
a. Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam
b. Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam
c. Laki-laki = 30 kkal x kg BB
d. Perempuan = 25 kkal x kg BB

3. CARA FAO/WHO/UNU
Cara ini memperhatikan umur, gender, dan berat badan
Kelompok umur AMB (kkal/hari)

Laki-laki Perempuan

0 –3 60,9 B – 54 61,0 B – 51
3 – 10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10 – 18 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18 – 30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30 – 60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
≥ 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596

Cara menentukan kebutuhan energi untuk aktivitas fisik

Aktifitas Gender

Laki-laki Perempuan

Sangat Ringan 1,30 1,30


Ringan 1,65 1,55
Sedang 1,76 1,70
Berat 2,10 2,00

Contoh cara menaksir kebutuhan energi untuk seorang perempuan berumur


30 tahun dengan aktivitas ringan dengan menggunakan 4 caraKebutuhan
energi untuk AMB :
5. Harris Benedict
= 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) –(4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 52) + (1,8 x 158) –(4,7 x 30)
= 1297,6 kkal (dibulatkan 1298 kkal)
6. Rumus cepat (a)
= 0,95 kkal x kg BB x 24 jam
= 0,95 kkal x 52 x 24
= 1185,8 kkal (dibulatkan 1186 kkal)
7. Rumus cepat (b)
=25 kkal x kg BB
=25 x 52
=1300 kkal
8. Rumus FAO/WHO/UNU
= 14,7 x 52 + 496 kkal
= 1260,4 kkal (dibulatkan 1260 kkal)

Kebutuhan AMB menurut 4 cara diatas tidak menunjukkan perbedaan yang


berarti.

Kebutuhan energi dengan aktivitas fisik


Kalikan nilai AMB dengan kelipatan yang sesuai dengan jenis aktivitas, dalam
hal ini aktivitas ringan= 1,55 x 1300 kkal = 2015 kkal

Contoh Kasus
•Seorang laki-laki mempunyai BB 45 kg dan TB 165 cm, mempunyai IMT =
45/16,5² = 16,5.

orang ini memiliki kekurangan BB tingkat berat. Bila IMT yang diinginkan
adalah 19,0 maka berat badan idealnya adalah: 1,65² x 19,0 = 51,7 kg atau
dibulatkan menjadi 52 kg.

Perhitungan energinya adalah


Kebutuhan AMB = 1 kkal x 52 x 24= 1248 kkal
AMB + aktivitas fisik = 1,56 x 1248 kkal=1947 kkal
Tambahan untuk menaikkan berat badan = 500 kkal
Total kebutuhan energi= 2447 kkal, dibulatkan = 2450 kkal

Pembagian dalam menu (komposisi zat gizi) :


Kalori sehari = A kalori
Karbohidrat 60 % = 60% (A kalori)
Protein 15 % = 15% (A kalori)
Lemak 25%. = 25% (A kalori)

Catatan : 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 Kal, 1 gram lemak


menghasilkan 9 Kal dan 1 gram protein menghasilkan 4 Kal
PENJABARAN KEBUTUHAN GIZI DALAM MAKANAN SEHARI

Kandungan kelompok bahan makanan :

Kebutuhan gizi seseorang dalam sehari dapat dijabarkan ke dalam susunan


makanan sehari-hari. Untuk memudahkan perhitungan, makanan dibagi
dalam 7 golongan bahan makanan, dimana dalam tiap golongan mempunyai
nilai gizi kurang lebih sama. Jumlah tiap bahan makanan itu dinamakan satu
satuan penukar

No. Gol. Bahan Makanan Energi Protein Lemak KH


(Kal) (gr) (gr) ( gr)
1. Nasi/penukar 175 4 - 40
2. Daging/penukar 95 10 6 -
3. Tempe/penukar 80 6 3 8
4. Sayuran A - - - -
Sayuran B 50 3 - 10
5. Buah/penukar 40 - - 10
6. Susu/penukar 110 7 7 9
7. Minyak/penukar 45 - 5 -

Tingkat konsumsi :
Langkah pertama hitung penyesuaian BB BB aktual
AKG E.P  x AKG tabel
BB tabel
RUMUS = KONSUMSI ZAT GIZIX 100 %
AKG

Kategori tingkat konsumsi :


Energi
•1. Baik : ≥ 100 % AKG
•2. Sedang : 80 – 99 % AKG
•3. Kurang : 70 –< 80 % AKG
•4. Defisit :< 70 % AKG

Protein
•1. Kurang :< 80 % AKG
•2. Baik : 80 – 100 % AKG
•3. Lebih :> 100 % AKG
Dalam menghitung zat gizi diperlukan alat bantu, seperti DKMB

Rumus menghitung kcukupan bahan makanan pada DKBM (dalam 100gr)


B.Bhn
KGBM  x angka dalam tabel
100

Berat yang dapat dimakan dari BM Bdd


Bdd  100 % x Berat Badan
100
Penyerapan minyak, dihitung dengan standar :BKj = (Mj ) x ( BMj ) / 100
BKj = Minyak yg diserap B.M
Mj = Faktor konversi minyak
BM = Berat bahan pangan mentah

Sedangkan konversi mentah masak :BMj = Fj x Boj atau Boj = BMj : Fj


BMj = Berat bahan mak.j dlm bentuk mentah
Fj = Faktor konversi mentah-masak bahan mak. J
Boj = Berat bahan mak. J dlm bentuk olahan (masak)

KEBUTUHAN CAIRAN
Cairan tubuh total dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, massa otot, dan
jumlah lemak. Komposisi air 60-65% berat badan orang dewasa, sedangkan
pada neonatus (bayi baru lahir) jumlahnya lebih besar dibanding bayi dan
anak.Cairan tubuh secara total dipengaruhi oleh cairan intrasel (jumlah air di
dalam sel) dan cairan ekstrasel (air di luar sel) serta air transelular.

Apa fungsi air bagi tubuh


1. pembentuk sel dan cairan tubuh
2. pelarut
3. media transportasi
4. pengisi ruang dalam sel dan antara sel
5. media untuk reaksi biokimia
6. termoregulasi
7. pelumas dan bantalan sendi

Kebutuhan air pada bayi dan anak


Bergantung pada fase pertumbuhan, jenis makanan, suhu tubuh, derajat
lembab lingkungan, aktivitas anak, serta kondisi anak.Mengapa bayi dan anak
memerlukan lebih banyak air untuk setiap kg BB dibandingkan dewasa?
1. luas permukaan tubuh anak yang relatif lebih besar sehingga
kehilangan air melalui kulit lebih banyak
2. fungsi konsentrasi air kemih oleh ginjal yang belum sempurna
3. frekuensi nafas anak yang lebih cepat
Suhu lingkungan tinggi dan derajat kelembaban yang rendah akan
mempertinggi kehilangan air melalui pernafasan dan keringat.

Air tubuh berasal sebagian besar berasal dari makanan dan minuman, serta
sebagian kecil dari proses oksidasi dalam jaringan tubuh. Oleh karenanya
disarankan orangtua memperhatikan kecukupan air pada si kecil, karena
porsi terbesar didapatkan dari makanan/minuman. Pada bayi baru lahir
sampai usia 6 bulan sebaiknya diberi makanan terbaik bayi yakni air susu ibu
(ASI), dan di usia 6 bulan berikan si kecil makanan padat yang mengandung
60-70% air. Sedangkan makanan yang kaya akan protein dan mineral akan
memerlukan jumlah air yang lebih banyak.

Air yang masuk per oral akan diserap oleh tubuh, kemudian masuk dan
tersimpan dalam ruang interstitial, intraselular, dan vaskular. Jumlah air yang
tersimpan sebagai cairan interstitial dapat berubah sesuai dengan mekanisme
keseimbangan homeostatik dalam ruang intraselular dan ruang vaskular.

Berapa konsumsi air yang disarankan ?


 bayi sehat: 10-15% dari berat badan
 dewasa sekitar 2-4% dari berat badan
Berarti bayi sehat membutuhkan air 5 kali lipat lebih banyak dari orang
dewasa

Kebutuhan air pada bayi dan balita biasanya dihitung berdasarkan


perhitungan kalori, tetapi hal ini sering menyulitkan dan tidak pasti.Dalam
klinik, perhitungan kebutuhan air untuk anak biasanya didasarkan pada
berat badan. Lazimnya digunakan 3 metode perhitungan kebutuhan air per
hari, yaitu:
1. Kebutuhan air per hari berdasarkan rumus Darrow:
 Anak dengan berat badan <10 kg = 100 mL/kgBB.
 Anak dengan berat badan 10-20 kg = 1.000 mL + 50 mL untuk setiap kg
kenaikan BB di atas 20 kg.
 Anak dengan berat badan >20 kg = 1.500 mL + 20 mL untuk setiap kg
kenaikan B di atas 20 kg.
2. Kebutuhan air per hari berdasarkan luas permukaan tubuh = 1.500
mL/m² luas permukaan tubuh.

3. Kebutuhan air per hari berdasarkan jumlah cairan yang dikeluarkan


tubuh=jumlah urin + insensible water loss.Berdasarkan pengalaman klinik,
jumlah urine per hari sekitar 1.00mL/m²/hari dan insensible water loss kira-
kira 500 mL/m²/hari.

Asupan air yang cukup untuk anak dapat membantu meringankan gejala
konstipasi, diare dan demam. Untuk bayi atau anak yang demam, maka setiap
kenaikan suhu tubuh 1 derajat celsius maka asupan air ditambah sebanyak
12 persen, sedangkan pada neonatus yang menjalani terapi sinar diperlukan
penambahan air sebesar 20 ml/kg berat badan setiap harinya.

Jika bayi atau anak mengalami dehidrasi maka gejala yang muncul adalah
mudah rewel, air mata berkurang, bibir kering, mata cekung, minum seperti
orang kehausan dan jika kulit ditekan maka butuh waktu lebih lama untuk
kembali ke bentuk semula

Kebutuhan air tentu berbeda menurut kelompok umur, aktivitas, suhu tubuh,
dan suhu lingkungan. Kebutuhan air bagi anak dan lansia lebih rendah
dibanding kebutuhan air remaja dan dewasa.
Kecukupan cairan untuk berbagai usia adalah sebagai berikut (penuntun diit
anak):
 3 hari 80-100 ml/Kg BB/hari
 10 hari 125-150 ml/Kg BB/hari
 3 bulan 140-160 ml/Kg BB/hari
 1 tahun 120-135 ml/Kg BB/hari
 6-9 tahun 90-100 ml/Kg BB/hari
 10-13 tahun 70-85 ml/Kg BB/hari
 Diatas 18 tahun sekitar 40 ml/Kg berat badan per hari.

Anda mungkin juga menyukai