PENDAHULUAN
Bila dikelompokkan, terdapat tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
Memberi energi; zat gizi yang memberikan energi adalah karbohidrat,
lemak, dan protein, sangat diperlukan untuk menghasilkan energi yang
dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktifitas/kegiatan, ketiga zat gizi ini
dinamakan zat pembakar.
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh; khususnya protein, yang
digunakan oleh tubuh untuk membentuk sel-sel baru, dan mengganti sel-
sel yang rusak, dan dalam fungsi ini ketiga zat gizi ini dinamakan zat
pembangun.
Mengatur proses tubuh; khususnya mineral dan vitamin diperlukan untuk
mengatur proses tubuh seperti : mengatur keseimbangan air, mengatur
proses oksidasi, proses penuaan sel, dan mengatur proses ekskresi sisa
sisa oksidasi dalam tubuh, dalam fungsi ini zat-zat gizi ini dinamakan zat
pengatur.
Untuk mendapatkan tubuh yang sehat maka perlu asupan zat gizi yang
adekuat. Adekuat memenuhi syarat; memadai; sama harkatnya (adjektiva)
KECUKUPAN (RECOMMENDED)
Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi
yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk
menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti
kehamilan dan menyusui. Konsep kecukupan energi kelompok penduduk
adalah nilai rata-rata kebutuhan, sedangkan pada kecukupan protein dan zat
gizi lain adalah nilai rata-rata kebutuhan ditambah dengan 2 kali simpangan
baku (2 SD).
Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam
kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu.
Nilai RDA untuk suatu negara tertentu ditinjau secara periodic, karena
berbagai factor yang mempengaruhi nilai batas keamanan dan berubah
menurut kondisi dan waktu seperti tingkat daya beli masyarakat
Sebaiknya nilai RDA ditinjau dan dinilai untuk disesuaikan secara periodic,
misal setiap 5 – 10 tahun sekali.Di Indonesia nilai RDA diputuskan dalam
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi.
Revisi Daftar RDA secara Periodik :AKG pertama tahun : 1968, 1973, 1978
(Kalori/energi), tahun 1983 (aktivitas : R,S,B), 1988, 1993 (mineral
penting/Zn), 1998, 2004, 2012.
I. 1978 10 macam zat gizi
II. 1983 12 macam zat gizi
+ seng dan iodium
III. 1988 14 macam zat gizi
+ vit B12 dan asam folat
IV. 1993 16 macam zat gizi
+ magnesium dan selenium
V. 1998 19 macam zat gizi ( + vit D, vit E, vit K dan Piridoksin
magnesium tidak dicantumkan
Perubahan Golongan umur dewasa 20 – 59 tahun
menjadi
20 – 45 tahun dan 46 – 59 tahun
Kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat dan
tinggi badan, genetika, serta keadaan hamil dan menyusui. Dalam
perhitungan angka kecukupan gizi yang dianjurkan sudah diperhitungkan
faktor variasi kebutuhan individual, dimana kebutuhan yang dianjurkan
sudah mencakup hampir 97,5 % populasi, dan untuk ekcukupan beberapa zat
gizi seperti vitamin, mineral sudah diperhitungkan sampai cadangan zat gizi
dalam tubuh. Sehingga perhitungan kecukupan zat gizi sudah
memperhitungkan penambahan sebesar dua kali simpang baku (standar
deviasi) dari kebutuhan rata-rata penduduk yang sehat.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat
badan untuk masing-masing kelompok umur, gender, dan aktifitas fisik.Dalam
penggunaannya bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata
berat badan yang berbeda dengan patokan, maka perlu dilakukan
penyesuaian.Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu
kurus, maka AKG dihitung berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang
dianjurkan tidak dipergunakan untuk perorangan atau individu, namun lebih
menggambarkan kelompok penduduk/masyarakat.
Nilai AKG untuk semua zat gizi kecuali energi ditetapkan selalu lebih tinggi
daripada kecukupan rata-rata sehingga dapat dijamin, bahwa kecukupan
hampir seluruh penduduk terpenuhi.Oleh karena itu asupan dibawah nilai
AKG tidak selalu berarti tidak cukup, tetapi makin jauh di bawah nilai
tersebut risiko untuk memperoleh asupan tidak cukup meningkat.
Batas keamanan
Dalam anjuran perlu diperhatikan utilisasi masing-masing dalam tubuh,
contoh :
• Caroten adalah provitamin A, perlu ada konversi angka anjuran
kecukupan dari pro vit. A ke vit. A
• Protein estimasi asupan dari N, bukan asam amino sehingga
kemungkinan < efisien bila sesuai anjuran
• Estimasi masukan (aman & cukup): dilakukan seleksi makanan dari
berbagai macam jenis yang ada untuk memenuhi jumlah zat gizi yang
diperlukan
Nilai MDR tidak banyak berbeda bagi berbagai bangsa, tetapi RDA berbeda-
beda bagi masing-masing negara atau bangsa.Hal ini karena nilai batas
keamanan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
batas keamanan adalah :
o Tingkat kesehatan gizi masyarakat yang ingin dicapai
o Tingkat ekonomi masyarakat ( Negara ) yang menentukan tingkat daya beli
o Umur kelompok
o Jenis kelamin
o Kondisi fisik, seperti sedang hamil atau sedang menyusui
Penilaian Ketersediaan Pangan
o Menurut Hardinsyah dan Briawan (1994), terdapat dua pengertian tentang penilain
konsumsi pangan. Pertama, penilaian terhadap kandungan energi dan zat gizi dalam
makanan (ketersediaan), dan kedua membandingkan kandungan zat gizi makanan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok dengan angka kebutuhan gizi.
o Lebih lanjut Hardinsyah dan Briawan (1994) menambahkan bahwa dalam menghitung
kandungan energi dan zat gizi pangan, sebaiknya dicatat informasi tentang bentuk olahan
pangan. Hal ini terkait dengan koreksi kandungan vitamin dan mineral, terutama vitamin A,
vitamin B, vitamin C, dan mineral Fe karena adanya kehilangan zat gizi selama pengolahan
o Data aktual tentang jumlah makanan diperoleh dengan cara penimbangan menggunakan
timbangan makanan. Timbangan yang digunakan adalah timbangan yang mempunyai
kapasitas 1 kg dan 4 kg (Kusharto & Sa’diyyah 2007). Penilaian terhadap kandungan energi
dan zat gizi dari beragam pangan merupakan penjumlahan masing-masing energi dan zat
gizi pangan komponennya (Hardinsyah & Briawan 1994).
Tingkat konsumsi asam folat didefinisikan yaitu banyaknya asam folat yang
dikonsumsi (g) dibandingkan dengan kecukupan asam folat dalam satuan %
AKG.
KEBUTUHAN (REQUIREMENT)
Nilai asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi
mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan
fisiologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi (Hardinsyah danTampubolon
2004).
Energi merupakan merupakan hasil katabolisme zat gizi yang terdapat dalam
tubuh dan yang berasal dari makanan yang dikonsumsi, dan digunakan
sebagai sumber kalori untuk semua proses yang terjadi dalam tubuh. Oleh
karena itu istilah lebih sempit dari kebutuhan zat gizi juga lebih sering
disebutkan sebagai kebutuhan energi.
Zat gizi yang menghasilkan energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak,
sehingga untuk istilah kebutuhan energi lebih banyak akan dibicarakan
adalah kebutuhan ketiga zat gizi tersebut. Untuk perhitungan zat gizi yang
lain, seperti mineral, vitamin, dan zat gizi mikro kebutuhannya relatif konstan
untuk masing-masing kelompok umur, sehingga tidak banyak dibicarakan
atau dibahas dalam kebutuhan zat gizi.
Kebutuhan energi orang sehat dapat diartikan sebagai tingkat asupan energi
yang dimetabolisasi dari makanan yang akan menyeimbangkan keluaran
energi, ditambah dengan kebutuhan tambahan untuk pertumbuhan,
kehamilan dan menyusui yaitu energi makanan yang diperlukan untuk
memelihara keadaan yang telah baik.
Untuk menentukan angka kebutuhan gizi harus dilakukan dengan cara rinci.
Kebutuhan energi dihitung dengan memerlukan beberapa komponen, yaitu :
1. Basal Metabolic Rate (BMR); merupakan pengekspresian sejumlah kalori
(kilokalori) yang dikeluarkan oleh tubuh per meter persegi luas permukaan
tubuh setiap jam (kal/jam/m²) untuk aktivitas vital tubuh seperti denyut
jantung, bernafas, transmisi elektrik pada otot, sirkulasi darah, peristaltik
usus, tonus otot, temparatur tubuh, kegiatan kelenjar, serta fungsi vegetatif
lainnya.
Untuk mengukur atau menentukan besarnya energi tersebut diperlukan
persyaratan-persyaratan tertentu yaitu sebelum diukur orang harus
berpuasa selama 12-24 jam dan waktu diukur orang harus istirahat
sempurna dan berbaring tak bergerak, tetapi tidak tidur, fisik dan emosi
dalam keadaan rileks, kurang lebih 12 – 18 jam sesudah makan.
Keterangan :
BB = Berat Badan (dapat digunakan actual weight atau BB ideal/normal
tergantung tujuan)
Bila berat badan tidak ideal maka perlu menambahkan atau mengurangi
energy untuk meningkatkan atau menurunkan berat badan.
2. METODE PERHITUNGAN DENGAN RBW :
Penentuan Kebutuhan Kecukupan Energi
1.Teori RBW (teori berat badan relatif)
RBW = BB (Kg) x 100 %
TB (cm) –100
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
Kriteria
•Kurus (underweight) : BBR < 90%
•Normal (Normal) : BBR 90 –110%
•Gemuk (overweight) : BBR > 110%
•Obesitas : BBR > 120%
Pedomanjumlahkaloriyang diperlukanseharibagipenderitaDM
•Kurus : BB x 40-60 kalori
•Normal : BB x 30 kalori
•Gemuk : BB x 20 kalori
•Obesitas : BB x 10 –15 kalori
Cara menilai berat badan adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh
(IMT)
Bila BB kurang energi ditambah 500 kkal,
Bila BBberlebih dikurangi 500 kkal
2. CARA CEPAT
a. Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam
b. Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam
c. Laki-laki = 30 kkal x kg BB
d. Perempuan = 25 kkal x kg BB
3. CARA FAO/WHO/UNU
Cara ini memperhatikan umur, gender, dan berat badan
Kelompok umur AMB (kkal/hari)
Laki-laki Perempuan
0 –3 60,9 B – 54 61,0 B – 51
3 – 10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10 – 18 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18 – 30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30 – 60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
≥ 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596
Aktifitas Gender
Laki-laki Perempuan
Contoh Kasus
•Seorang laki-laki mempunyai BB 45 kg dan TB 165 cm, mempunyai IMT =
45/16,5² = 16,5.
orang ini memiliki kekurangan BB tingkat berat. Bila IMT yang diinginkan
adalah 19,0 maka berat badan idealnya adalah: 1,65² x 19,0 = 51,7 kg atau
dibulatkan menjadi 52 kg.
Tingkat konsumsi :
Langkah pertama hitung penyesuaian BB BB aktual
AKG E.P x AKG tabel
BB tabel
RUMUS = KONSUMSI ZAT GIZIX 100 %
AKG
Protein
•1. Kurang :< 80 % AKG
•2. Baik : 80 – 100 % AKG
•3. Lebih :> 100 % AKG
Dalam menghitung zat gizi diperlukan alat bantu, seperti DKMB
KEBUTUHAN CAIRAN
Cairan tubuh total dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, massa otot, dan
jumlah lemak. Komposisi air 60-65% berat badan orang dewasa, sedangkan
pada neonatus (bayi baru lahir) jumlahnya lebih besar dibanding bayi dan
anak.Cairan tubuh secara total dipengaruhi oleh cairan intrasel (jumlah air di
dalam sel) dan cairan ekstrasel (air di luar sel) serta air transelular.
Air tubuh berasal sebagian besar berasal dari makanan dan minuman, serta
sebagian kecil dari proses oksidasi dalam jaringan tubuh. Oleh karenanya
disarankan orangtua memperhatikan kecukupan air pada si kecil, karena
porsi terbesar didapatkan dari makanan/minuman. Pada bayi baru lahir
sampai usia 6 bulan sebaiknya diberi makanan terbaik bayi yakni air susu ibu
(ASI), dan di usia 6 bulan berikan si kecil makanan padat yang mengandung
60-70% air. Sedangkan makanan yang kaya akan protein dan mineral akan
memerlukan jumlah air yang lebih banyak.
Air yang masuk per oral akan diserap oleh tubuh, kemudian masuk dan
tersimpan dalam ruang interstitial, intraselular, dan vaskular. Jumlah air yang
tersimpan sebagai cairan interstitial dapat berubah sesuai dengan mekanisme
keseimbangan homeostatik dalam ruang intraselular dan ruang vaskular.
Asupan air yang cukup untuk anak dapat membantu meringankan gejala
konstipasi, diare dan demam. Untuk bayi atau anak yang demam, maka setiap
kenaikan suhu tubuh 1 derajat celsius maka asupan air ditambah sebanyak
12 persen, sedangkan pada neonatus yang menjalani terapi sinar diperlukan
penambahan air sebesar 20 ml/kg berat badan setiap harinya.
Jika bayi atau anak mengalami dehidrasi maka gejala yang muncul adalah
mudah rewel, air mata berkurang, bibir kering, mata cekung, minum seperti
orang kehausan dan jika kulit ditekan maka butuh waktu lebih lama untuk
kembali ke bentuk semula
Kebutuhan air tentu berbeda menurut kelompok umur, aktivitas, suhu tubuh,
dan suhu lingkungan. Kebutuhan air bagi anak dan lansia lebih rendah
dibanding kebutuhan air remaja dan dewasa.
Kecukupan cairan untuk berbagai usia adalah sebagai berikut (penuntun diit
anak):
3 hari 80-100 ml/Kg BB/hari
10 hari 125-150 ml/Kg BB/hari
3 bulan 140-160 ml/Kg BB/hari
1 tahun 120-135 ml/Kg BB/hari
6-9 tahun 90-100 ml/Kg BB/hari
10-13 tahun 70-85 ml/Kg BB/hari
Diatas 18 tahun sekitar 40 ml/Kg berat badan per hari.