Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Teori AKG


1. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahakan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi. Kata gizi merupakan kata yang
relatif baru dikenal sekitar tahun 1857. Kata gizi berasal dari Bahasa Arab
ghidza yang berarti makanan. Dalam Bahasa Inggris, food menyatakan
makanan, pangan, bahan makanan (Kuspriyanto Susilowati, 2016).

2. Angka Kecukupan Gizi (AKG)


Angka Kecukupan Gizi (AKG) merupakan suatu kecukupan rata-rata
zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. AKG merupakan kecukupan pada tingkat konsumsi
sedangkan pada tingkat produksi dan penyediaan perlu diperhitungkan
kehilangan dan penggunaan lainnya dari tingkat produksi sampai tingkat
konsumsi. AKG ditulis dalam bentuk tabel. Pada kolom pertama, tertulis
kelompok umur dan jenis kelamin mulai dari bayi hingga usia lanjut serta
tambahan energi dan zat gizi untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Pada
kolom berikutnya tertulis BB (kg) dan TB (cm) yang merupakan rata-rata
BB dan TB pada kelompok umur tersebut. Pada kolom keempat dan
seterusnya berisi kecukupan energi dan zat gizi sehari untuk kelompok
umur dan jenis kelamin tertentu. Zat gizi yang dicantumkan terdiri dari zat
gizi makro yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat dan air, serta vitamin
dan mineral (Pritasari dkk, 2017).
Manfaat AKG adalah pertama sebagai acuan dalam menilai
kecukupan gizi; kedua sebagai acuan dalam menyusun makanan sehari-
hari termasuk perencanaan makanan di institusi; ketiga sebagai acuan
perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan tingkat regional
maupun nasional; keempat sebagai acuan pendidikan gizi serta sebagai
acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi (Pritasari dkk,
2017).
3. Rata – Rata kecukupan gizi sehari pada orang dewasa
Kebutuhan gizi pada usia dewasa berubah sesuai kelompok usia
tersebut. Peranan gizi pada usia dewasa adalah untuk pencegahan penyakit
dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat. Makanan merupakan
salah satu kesenangan dalam kehidupan, pemilihan makanan secara bijak
di masa usia ini dapat menunjang kemampuan seseorang dalam menjaga
kesehatan fisik, emosional, mental dan mencegah penyakit. Tujuan utama
kesehatan dan gizi usia dewasa adalah meningkatkan kesehatan secara
menyeluruh, mencegah penyakit dan memperlambat proses menua
(Pritasari dkk, 2017).
Untuk melakukan evaluasi, perencanaan konsumsi dan ketersediaan
pangan dalam rangka pemenuhan kebutuhan penduduk rata-rata secara
makro nasional dan berbagai kebutuhan lainnya, dalam AKG ditetapkan
estimasi rata- rata angka kecukupan energi dan rata-rata angka kecukupan
protein bagi masyarakat Indonesia. Rata-rata angka kecukupan energi bagi
masyarakat Indonesia sebesar 2100 (dua ribu seratus) kilo kalori per orang
per hari pada tingkat konsumsi. Rata-rata angka kecukupan protein bagi
masyarakat Indonesia sebesar 57 (lima puluh tujuh) gram per orang per
hari pada tingkat konsumsi (Permenkes RI, 2019). Dalam sehari jumlah
kalori tersebut dibagi menjadi makan pagi sekitar 20%, makan siang dan
makan malam 30% dan sisanya adalah snack. Snack bisa dikonsumi 2 kali
dalam sehari yaitu pagi dan sore dengan masing – masing 10%.

4. Tabel Angka Kecukupan Gizi


a. Tabel Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat,
dan Air yang Dianjurkan
Berikut tabel angka kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat,
serat, dan air yang dianjurkan bagi masyarakat sesuai kelompok umur.
b. Tabel Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan
Berikut tabel angka kecukupan vitamin yang dianjurkan bagi
masyarakat sesuai kelompok umur.
c. Tabel Angka Kecukupan Mineral yang Dianjurkan
Berikut tabel angka kecukupan mineral yang dianjurkan bagi
masyarakat sesuai kelompok umur.
B. Tujuan Praktikum
1. Menetapkan kelompok penduduk yang akan dilakukan penilaiannya
misalnya bedasarkan umur, jenis kelamin atau status fisiologis tertentu.
2. Menghitung rata-rata asupan energi dan zat gizi pada Kasus Ny. Ana dan
Pasangan pengantin Ria dan Teuku
BAB II
HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Hasil Perhitungan AKG


1. Cara Menghitung Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan gizi dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan gizi
makro dan kebutuhan gizi mikro. Kebutuhan gizi makro merupakan zat
gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar, meliputi kebutuhan
protein, lemak, dan karbohidrat. Berikut rinciannya.
a. Kebutuhan protein yang diperlukan tubuh adalah 10-15 persen dari
kebutuhan kalori total, dengan 1 gram protein sama dengan 4 kalori.
b. Kebutuhan lemak yang diperlukan tubuh adalah 10-25 persen dari
kebutuhan kalori total, dengan 1 gram lemak sama dengan 9 kalori.
c. Kebutuhan karbohidrat yang diperlukan tubuh adalah 60-75 persen
dari kebutuhan kalori total, dengan 1 gram karbohidrat sama dengan 4
kalori.
Sementara itu, kebutuhan gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah kecil, seperti fosfor, magnesium, kalsium, natrium, zat
besi, kalium, yodium, dan vitamin.
Untuk menentukan jumlah kebutuhan kalori total per hari, umumnya
para ahli gizi menggunakan rumus Harris Benedict. Rumus ini
memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan
tingkat aktivitas seseorang.
Pertama-tama, rumus Harris Benedict harus menghitung basal
metabolism rate (BMR) atau laju metabolisme basal, yakni perkiraan
jumlah energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi dasar tubuh
dalam kondisi istirahat.
BMR pada pria dan wanita dapat diketahui dengan rumus berikut.
 Pria = 66,5 + (13,7 × berat badan) + (5 × tinggi badan) – (6,8 × usia)
 Wanita = 655 + (9,6 × berat badan) + (1,8 × tinggi badan) – (4,7 ×
usia)
Berat badan di atas dicantumkan dengan angka dalam kilogram (kg)
dan tinggi badan diisii dalam satuan sentimeter (cm). Selanjutnya, hasilnya
dikali dengan aktivitas fisik sehari-hari dengan kategori sebagai berikut.
 Sangat jarang berolahraga: dikali 1,2
 Jarang berolahraga (1-3 kali per minggu): dikali 1,375
 Cukup berolahraga (3-5 kali per minggu): dikali 1,55
 Sering berolahraga (6-7 kali per minggu): dikali 1,725
 Sangat sering berolahraga (sekitar 2 kali dalam sehari): dikali 1,9
Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Bayi
Kebutuhan energi seseorang tergambar pada jumlah ‘kalori’ yang
dibutuhkan per unit berat badan. Kilokalori merupakan ukuran energi yang
disediakan makanan bagi tubuh. Secara teknis, 1 kilokalori merupakan
jumlah energi (berupa panas) yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1
kilogram air sebanyak 10C8. Indikator umum yang menunjukkan bahwa
bayi mendapatkan kilokalori per hari yang cukup adalah pertambahan
panjang badan, berat badan, dan lingkar kepala. Kebutuhan kilokalori bayi
0-1 tahun secara garis besar kurang lebih 100–120 kkal/kg/hari.
Perkiraan kebutuhan kalori berdasar umur secara teknis dihitung
berdasarkan umur dan berat badan, sebagai berikut4:
 0-3 bulan             = (89 x BB dalam kg – 100) + 175
 4-6 bulan             = (89 x BB dalam kg – 100) + 56
 7-12 bulan             = (89 x BB dalam kg – 100) + 22
 13-35 bulan = (89 x BB dalam kg – 100) + 20
Saat awal bayi mulai perkenalan MPASI, sumber kalori utama
adalah ASI kemudian berangsur berkurang dan mendekati 24 bulan
sumber kalori utama bayi adalah makanan.

2. Hasil Perhitungan AKG


a. KASUS I
1) Ny. Ana datang ke posyandu tanggal 7 Mei 2023 untuk
memeriksakan bayi kembarnya yang bernama Dina dan Dita . Dina
dan Dita lahir tanggal 7 Desember 2022 di bidan desa secara
normal dengan berat badan lahir 2925 gr (Dina) dan 2775 gr (Dita),
panjang badan mereka adalah 48cm (Dina) dan 47 cm (Dita).
2) Anda adalah salah satu mahasiswa yang sedang berpraktik yang
mendampingi kader Posyandu di desa tempat tinggal Ny. Ana
3) Ny. Ana menceritakan kesulitannya menentukan menu makanan
untuk kedua putri kembarnya dan ia meminta bantuanmu.
4) Saat ini berat badan kedua putrinya normal namun hanya sedikit di
atas rerata bayi normal seusia mereka yaitu 7,6 (Dina) dan 8,1
(Dita)
b. KASUS 2
1) Ria dan Teuku, pengantin baru yang sangat berbahagia. Baru dua
bulan yang lalu mereka menikah dan pada bulan ketiga Ria yang
saat ini berusia 24 tahun mengejutkan suaminya dengan hasil test
packnya yang positif. Karena calon anak mereka begitu berharga,
kelak bukan hanya menjadi anak pertama tapi juga cucu pertama
bagi kedua orang tua mereka, sebagai orang tua baru mereka sangat
was was dan berhati-hati dalam menjaga kandungan Ria. Akhir-
akhir ini Ria sering muntah terutama pada pagi dan malam hari.
Teuku yang sangat khawatir bertanya pada anda sebagai saudara
jauh Ria, bagaimana sebaiknya menyiapkan makanan yang sehat,
bergizi dan tidak menyebabkan Ria mual dan muntah.
2) Saat ini Ria berat badannya adalah 48 kg dengan TB 160 cm.
c. Hasil Penghitungan
1) Kasus 1 Baduta kembar
Dina è (89 x 7,6 – 100) + 56
 632,4 kalori
Protein: 15% x 632,4 = 94,86 kalori. Diubah menjadi gram dengan
cara kalori protein dibagi 4, sehingga hasilnya adalah 23.72 gram.
Karbohidrat: 65% x 632,4 = 411,06. Diubah menjadi gram dengan
cara kalori karbohidrat dibagi 4, sehingga hasilnya adalah 102,77
gram.
Lemak: 20% x 632,4 = 126,48 kalori. Diubah menjadi gram
dengan cara kalori lemak dibagi dengan 9, sehingga hasilnya
adalah 14,05 gram.
Dita è (89 x 8,1 – 100) + 56
 676,9
Protein: 15% x 676,9 = 101,54 kalori. Diubah menjadi gram
dengan cara kalori protein dibagi 4, sehingga hasilnya adalah 25,38
gram.
Karbohidrat: 65% x 676,9 = 439,99. Diubah menjadi gram dengan
cara kalori karbohidrat dibagi 4, sehingga hasilnya adalah 110
gram.
Lemak: 20% x 676,9 = 126,48 kalori. Diubah menjadi gram
dengan cara kalori lemak dibagi dengan 9, sehingga hasilnya
adalah 15,40 gram.
Dikarenakan bayi masih berumur 5 bulan, jadi belum bisa
diberikan MPASI, sehingga menu makanan yang terbaik adalah
ASI.
2) Kasus 2 Ria (ibu hamil)
a) Menghitung Berat Badan Ideal Sebelum Hamil
Diketahui : TB : 160 cm, BB : 48  kg, Usia kehamilan (12
minggu) – trimester I
* Menghitung Berat Badan Sebelum Hamil (BBI)
BBI = (TB-100) – (TB-100) x 10%
= (160-100) – (160 - 100) x 10%
= 60 – 6
= 54 (BBI sebelum hamil)
b) Menghitung Berat Badan Ideal Hamil
BBIH = BBI + (UH x 0,35)
= 54 kg + (12 x 0,35)
= 54 kg + 4,2 kalori
= 58,2 kg
*Angka 0,35 diambil dari kisaran penambahan berat badan ibu
hamil 350-400 gram per minggu nya maka di ambil nilai
terendah 0,35 kg lebih ditekankan pada penambahan berat
badan pada pada kualitas (mutu).
c) Menghitung Kebutuhan Gizi Ibu hamil
BEE  = 655 + (9,6 x BB) + (1,85 x TB) – (4,68 x Usia)
= 655 + (9,6 x 48) + (1,85 x 160) – (4,68 x 24)
= 655 + 460,8 + 296 -112,32
= 1.299,48 kalori
(Kebutuhan energi untuk fungsi kerja organ tubuh)
TEE  = BEE x Faktor Aktivitas x Faktor Stress
= 1.299,48 x 1,4 x 1
= 1.819,27 kal + 180 kalori
= 1.999,27 kalori
(Kebutuhan energi total pada usia kehamilan)
*AKG 2019 penambahan usia kehamilan Trimester I +180 kal
d) Kebutuhan Protein (15-20%) dari TTE
Protein = 15% x TEE
= 15% X 1.999,27 kalori
= 299,89 kalori
1 gram protein 4 kalori maka :
Kebutuhan Protein  = 299,89 kalori / 4 kal
= 74,97 gram + 1 gram
= 75,97 gram
*AKG 2019 penambahan protein pada trimester I +1 gram
e) Kebutuhan Lemak (20 -30 %) dari TTE
Lemak = 25% x TEE
= 25% X 1.999,27 kalori
= 499,82 kalori
1 gram lemak 9 kalori maka :
Kebutuhan Lemak   = 499,82 kalori / 9 kal
= 55,54 gram + 2,3 gram
= 57,84 gram
* AKG 2019 penambahan lemak pada trimester I +2,3 gram
f) Kebutuhan Karbohidrat (50-65 %) dari TTE
Karbohidrat = 60% x TEE
= 60% x 1.999,27 kalori
= 1.199,56 kalori
1 gram karbohidrat 4  kalori maka :
Kebutuhan karbohidrat  = 1.199,56 kalori / 4 kal
= 299,89 gram + 25 gram
= 324,89 gram
*AKG 2019 penambahan karbohidrat pada trimester I +25
gram

B. Pembahasan
1. Kasus 1
Bayi kembar lahir : 7 Desember 2022, penimbangan posyandu : 7 Mei
2023
Usia bayi sampai tanggal penimbangan : 5 bulan
Makanan pendamping air susu ibu atau MPASI adalah periode transisi dari
ASI eksklusif ke makanan keluarga.
MP-ASI diberikan ketika bayi berusia 6 – 24 bulan karena ASI sudah tidak
bisa memenuhi kebutuhan zat gizi pada anak untuk pertumbuhan dan
perkembangannya.
Dikarenakan usia bayi masih 5 bulan, jadi tidak dianjurkan untuk
memberikan MPASI.
2. Kasus 2
Ibu Hamil TB : 160 cm, BB : 48  kg, Usia kehamilan (12 minggu) –
trimester I
Keluhan : Mual dan muntah
6 Langkah Makan tanpa Mual Muntah 
1. Sebelum bangkit dari tempat tidur, makanlah sedikit roti bakar atau
biscuit (boleh diolesi dengan selai, tetapi jangan menggunakan
margarin dan mentega karena akan menambah rasa mual dan muntah).
2. Ketika bangun, bangunlah secara perlahan 5-6 menit (jangan bangun
mendadak). Beberapa saat kemudian, makanlah lebih banyak roti
panggang atau biscuit.
3. Dalam waktu sehari, untuk mengurangi rasa ingin muntah, makanlah
sedikit-sedikit tetapi sering.
4. Hindari bahan makanan yang memliki bau dan tekstur yang dapat
memicu mual dan muntah yaitu makanan berkuah.
5. Sebaiknya tidak langsung tidur setelah selesai makan karena dapat
menambah rasa mual dan muntah
6. Sebaiknya makanan disajikan hambar untuk mengurangi rasa mual.
Makanan yang dianjurkan pada Ibu Hamil Mual Muntah:
Makanan dan minuman yang memiliki rasa kecut seperti Air jeruk,
minuman mengandung karbonat juga dapat mengurangi rasa mual.
Makanan tinggi karbohidrat dan protein dapat menurunkan rasa mual dan
muntah seperti roti, biskuit, kacang-kacangan, dan susu.

Jahe biasanya diberikan dalam bentuk minuman seduh, bubuk, kapsul,


atau dikonsumsi secara segar. Pemberiannya untuk ibu hamil sebesar 0,5-2
gram/hari dalam bentuk kapsul. Atau dengan menambahkan 2,5 gram jahe
segar (sekitar 1 ruas jari) diseduh dengan air panas.
Makanan yang dibatasi dan dihindari pada Ibu hamil Mual dan
Muntah:
Makanan berminyak dan digoreng seperti mentega, margarin, minyak,
daging babi, saus salad, kue kering, kue tart, dan kuah daging karena dapat
menimbulkan rasa mual.

Bumbu yang tajam seperti bawang merah dan bawang putih, merica, cabe,
serta bumbu-bumbu lainnya.

Makanan yang menimbulkan gas seperti ketimun, brokoli, kol, bawang,


lobak, kacang kering sebaiknya tidak disantap untuk menghindari
timbulnya rasa mual.
Jangan minum atau makan sup pada waktu makan (dianjurkan makan
makanan yang kering dan tidak berkuah).

Kegiatan Ibu Hamil untuk menghindari Mual Muntah


 Saat bangun tidur, bangun dengan perlahan hindari bangun secara
langsung agar tidak menimbulkan rasa mual.
 Jadwalkan waktu untuk tidur siang sebagai cara untuk mengembalikan
tingkat energi dan menghilangkan kelelahan.
 Tidur malam diusahakan lebih cepat untuk kembali menyimpan tenaga
untuk esok hari.
 Untuk ibu hamil yang mengalami mual muntah diusahakan tidak
banyak bergerak secara berlebihan karena dapat menyebabkan mudah
lelah
Vitamin yang dianjurkan untuk mengatasi mual dan muntah
Vitamin B6
Vitamin B6 dapat menurunkan gejala mual dan muntah pada ibu hamil.
Vitamin diberikan dalam bentuk suplemen yang diminum sebanyak
50mg/hari dengan petunjuk dokter.
Selain dalam bentuk suplemen, vitamin B6 juga dapat ditemukan di dalam
bahan makanan seperti:
 Sayuran (Kentang, Wortel, Ubi Jalar)
 Buah-buahan (Pisang, Alpukat)
 Hewani (Hati, Daging Sapi, Daging Ayam, Ikan)
 Kacang-kacangan
BAB III
PENUTUP

Asupan gizi sangat


menentukan kesehatan ibu
hamil dan janin yang
dikandungnya.
Kebutuhan gizi pada
masa kehamilan
meningkat sebesar 15%
dibandingkan dengan
kebutuhan wanita
normal. Peningkatan
gizi ini dibutuhkan
untuk pertumbuhan
rahim,
payudara, volume darah,
plasenta, air ketuban, dan
pertumbuhan janin. Setiap
makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil
terbagi menjadi 2, yaitu
40% untuk janin nya dan
60% untuk
pertumbuhan ibu nya. Pada
umumnya setiap ibu pada
saat hamil naik berat badan
nya sebesar
11-13 kg, karena
kebutuhan asupan pada
ibu hamil akan
meningkat seiring
dengan
bertambahnya usia
kehamilan. Selain itu,
asupan makanan yang
dikonsumsi ibu hamil juga
berfungsi untuk
mengganti sel-sel yang
rusak atau mati,
mengatur suhu tubuh,
sebagai
cadangan makanan, dan
sumber energi untuk tubuh.
Bila ibu hamil mengalami
penurunan berat badan dan
sangat kurus, akan
melahirkan
bayi dengan berat badan
yang rendah (BBLR) dan
bayi nya pun akan lahir
prematur. Selain
itu bisa juga disebabkan
karena ibu hamil yang
mengidap edema,
hipertensi kehamilan, dan
makan yang berlebih.
Proporsi kenaikan berat
badan selama hamil adalah
sebagai berikut:
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya.Kebutuhan gizi pada masa kehamilan meningkat sebesar
15% dibandingkan dengankebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim,payudara, volume darah, plasenta, air
ketuban, dan pertumbuhan janin. Setiap makanan yangdikonsumsi oleh ibu hamil
terbagi menjadi 2, yaitu 40% untuk janin nya dan 60% untuk pertumbuhan ibu
nya. Pada umumnya setiap ibu pada saat hamil naik berat badan nya sebesar11-13
kg, karena kebutuhan asupan pada ibu hamil akan meningkat seiring
denganbertambahnya usia kehamilan.
Selain itu, asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil juga berfungsi
untuk mengganti sel-sel yang rusak atau mati, mengatur suhu tubuh,
sebagaicadangan makanan, dan sumber energi untuk tubuh. Bila ibu hamil
mengalami penurunan berat badan dan sangat kurus, akan melahirkanbayi dengan
berat badan yang rendah (BBLR) dan bayi nya pun akan lahir prematur. Selain itu
bisa juga disebabkan karena ibu hamil yang mengidap edema, hipertensi
kehamilan, dan makan yang berlebih.
DAFTAR PUSTAKA

https://evifebriyanti21.com/rumus-harris-benedict/
#C_Menghitung_Kebutuhan_Gizi_Ibu_hamil
https://gizigo.id/mpasi-bayi-anak-balita/
https://kumparan.com/kabar-harian/angka-kecukupan-gizi-pengertian-tabel-dan-
cara-menghitung-1xRF6Dwe9G5/full
https://www.mooimom.id/mamapedia/bagaimana-cara-menghitung-kebutuhan-
kalori-bayi-begini-caranya
Tabel rekomendasi menu makanan ibu muda hamil mual dan muntah
Kandungan
Menu makanan Komposisi Bahan Jumlah Kalori
Gizi
Makan pagi 2 roti tawar 200 kalori 452
1 sendok madu 64 kalori
2 sendok selai kacang 188 kalori
Snack pagi 1 mangkok Rujak buah 405 kalori 405
Makan siang Nasi putih 204 kalori 494
Capjay goreng 67 kalori
Telur orak arik 199 kalori
Tahu bacem (1 potong) 24 kalori
Snack sore Salad buah 54 kalori 54
Makan malam Nasi putih 204 kalori 674
Ikan saus tiram 143 kalori
Cah sayuran 134 kalori
Tempe bakar madu 193 kalori

Anda mungkin juga menyukai