SEMESTER VI B
Disusun oleh :
SALEH KOTEN
NIREM : 05.1.4.12.0390
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN STANDARISASI SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP )
MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat gizi (Nutrient) secara teori diartikan sebagai ikatan kimia yang diperlukan
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta proses-proses kehidupan. Jadi, jika kita ingin fungsi tubuh
kita normal maka salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan zat
gizi. Kebutuhan gizi yang terpenuhi dengan baik adalah seimbangnya zat gizi antara
pemasukan dengan pengeluaran tubuh. Gangguan gizi pada tubuh kita terjadi, jika:
Kelebihan pemasukan zat gizi dibandingkan pengeluarannya oleh tubuh. Yang dapat
mengakibatkan Overweight, bahkan obesitas. Penyakit degeneratif (Jantung, DM,
Stroke, dll) dapat mengancam pada kasus ini. Kurangnya Pemasukan zat gizi
dibandingkan pengeluarannya oleh tubuh. Kurangnya asupan zat gizi mengakibatkan
Gizi kurang dan lebih buruk lagi menjadi Gizi buruk. Kekurangan gizi dapat
menimbulkan berbagai penyakit infeksi pada tubuh Sehingga, baik kekurangan maupun
kelebihan zat gizi dalam tubuh merupakan gangguan gizi yang dapat berdampak pada
kesehatan tubuh kita.
B. Tujuan Praktikum
- Mahasiswa memahami kebutuhan gizi Seseorang.
- Mahasiswa memahami perubahan-perubahan fisiologis selama usia remaja yang
berdampak pada perubahan kebutuhan gizi Seseorang.
- Mahasiswa dapat melakukan penilaian status gizi pada Seseorang.
II. DASAR TEORI
NO NAMA UMUR JENIS BB TB IMT BBI AMB KEB.ENERGI KEB. PROTEIN KEB.KARBOHIDRAT KEB. LEMAK
(Thn) KELAMIN (Kg) (Cm) (Kg) (kkal) (kkal) (gram) (gram) (gram)
1 Laki-laki
2 Laki-laki
3 Laki-laki
4 Laki-laki
5 Laki-laki
6 Laki-laki
7 Laki-laki
B. Pembahasan :
http://repository.uin-suska.ac.id/2578/3/BAB%20II.pdf melon
Dalam dunia tumbuh tumbuhan (Plantae), tanaman melon termasuk ke dalam keluarga labu-labuan
(Cucurbitaceae) sepertinya halnya dengan blewah (Cucumis melo L.), semangka (Citrullus vulgaris
Schard.), mentimun (Cucumis sativus L.), pare (Momordica charantia L.) dan waluh (Cucurbita
moschata). Menurut Wijoyo (2009) perincian taksonomi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom:
Plantae; Divisio: Spermatophyta; Kelas: Dicotyledoneae; Ordo: Cucurbitales; Famili: Cucurbitaceae;
Genus: Cucumis; Spesies: Cucumis melo L. Sudjianto dan Krestiani (2009) menyatakan kandungan zat
gizi dalam 100 g dari bagian buah melon yang dapat dimakan adalah protein 0,6 g, kalsium 17 mg,
thiamin 0,045 mg, vitamin A 2,4 IU, vitamin C 30 mg, vitamin B 0,045 mg, vitamin B2 0,065 mg,
karbohidrat 6 mg, niasin 1 mg, riboflavin 0,065 mg, zat besi 0,4 mg, nikotianida 0,5 mg, air 93 ml
serat 0,4 g dan 23 kalori.