Anda di halaman 1dari 10

cara budidaya kacang merah (Phaseolus Vulgaris L)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan sektor pertanian dalam arti luas harus diarahkan kepada sistem
agribisnis dan agroindustri, karena pendekatan ini akan dapat meningkatkan nilai tambah
yang pada hakikatnya dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku-pelaku agribisnis dan
agroindustri.
Peranan agribisnis dalam perekonomian Indonesia sangat penting dan bahkan derajat
kepentingannya diduga akan semakin meningkat, terutama setelah sektor industri
pertambangan dan minyak bumi mengalami penurunan produksi yang sangat
mengkhawatirkan. Penggerakan sektor agribisnis memerlukan kerjasama berbagai pihak
terkait, yakni pemerintah, swasta, petani, maupun perbankan, sehingga sektor pertanian
mampu memberikan sumbangan terhadap devisa negara. Kebijakan dalam hal peningkatan
investasi harus didukung oleh penciptaan iklim investasi Indonesia yang kondusif, termasuk
juga dalam birokrasi, akses kredit, serta peninjauan peraturan perpajakan dan tarif pajak
untuk sektor agribisnis (Gumbira. E dan Febriyanti, 2005).
Faktor yang mendukung prospek pengembangan agribisnis dan agroindustri di daerah
adalah : 1). Penduduk yang makin bertambah sehingga kebutuhan pangan juga bertambah. 2).
Meningkatnya pendapatan masyarakat akan meningkatkan kebutuhan pangan berkualitas dan
beragam diversifikasi ( Syahza. A, 2003 ).
Disamping itu perkembangan agribisnis dan agroindustri juga akan berdampak
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya
diharapkan akan mengurangi ketimpangan pendapatan masyarakat. Untuk mewujudkan
tujuan pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama di sektor pertanian maka perlu
dipersiapkan kebijakan strategis untuk memperbesar atau mempercepat pertumbuhan sektor
pertanian, khususnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan agribisnis dan
agroindustri yang terencana dengan baik dan terkait dengan pembangunan sektor ekonomi
lainnya. Lebih lanjut diungkapkan Suyono. H (2007), dalam upaya pemberdayaan ekonomi
masyarakat pedesaan, sektor pertanian harus menjadi sasaran utama. Sektor ini harus
dijadikan pijakan kokoh, sehingga di pedesaan dapat tercapai swasembada berbagai produk

1
pertanian, terutama pangan, sebelum memasuki era pengindustrian. Lebih khusus, ketahanan
pangan lokal harus tercapai lebih dahulu dan pertanian harus mendapatkan prioritas utama.
Dalam upaya penguatan ekonomi rakyat, industrialisasi pertanian merupakan syarat
keharusan ( necessary condition ), yang menjamin iklim makro yang kondusif bagi
pengembangan ekonomi rakyat yang sebagian besar berada pada kegiatan ekonomi berbasis
pertanian. Untuk penguatan ekonomi rakyat secara nyata, diperlukan syarat kecukupan
(sufficient condition) berupa pengembangan organisasi bisnis petani yang dapat merebut nilai
tambah yang tercipta pada setiap mata rantai ekonomi dalam industrialisasi pertanian
( Saragih. B, 2001 ).
Organisasi bisnis di pedesaan ini berfungsi sebagai lembaga pemasaran produk
pertanian. Sistem pemasaran pertanian merupakan satu kesatuan urutan lembaga lembaga
pemasaran. Tugasnya melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran
produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir. Begitu pula sebaliknya
memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan
oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik dari tangan konsumen akhir ke tangan produsen awal
dalam suatu sistem komoditas ( Gumbira. E. dan A. Harizt Intan, 2001).
Oleh sebab itu mahasiswa dianjurkan untuk memiliki kompetensi yang sangat luas agar
bisa mengembangkan sistem pembudidayaan yang baik bagi pertanian. Untuk saat ini
mahasiswa mengambil kesempatan untuk melakukan kegiatan On Farm yaitu sejenis kacang
kacangan dan kelompok ini mengambil kacang merah sebagai media pembelajaran, karena
Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan bagi
kesehatan tubuh manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah kering
merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin,
kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko
kerusakan pada pembuluh darah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasipikasi Kacang Merah


Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatopyta (tanaman berbiji)
Sub divisi : Angiospermae (biji berada di dalam buah)
Kelas : Dycotyledon
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae (Leguminosae).
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.

2.2 Morfologi tanaman Kacang merah


Kacang merah merupakan salah satu jenis polong-polongan yang banyak dikonsumsi
masyarakat dunia. Secara morfologi, bagian atau organ-organ penting tanaman kacang
merah adalah sebagai berikut :
Akar tanaman, Perakarannya menjalar 1,5-2 m ke dalam tanah.
Batang berupa Tanaman semusim atau terkadang menahun, forma yang menyemak
tumbuh hingga 30 - 60 cm.
Daun-daun majemuk beranak daun tiga, dengan anak daun bundar terus melancip, 5 - 19
cm x 3 - 11 cm.
Bunga dengan Perbungaan berupa tandan di ketiak, panjang hingga 15 cm, dengan
banyak buku dan kuntum bunga, daun pelindung (brakteola) tidak rontok. Bunga relatif kecil
dengan kelopak bentuk lonceng, mahkota 0,7 - 1,0 cm, dengan bendera bentuk tudung, hijau
pucat atau ungu, sayapnya putih atau ungu, tunasnya terlipat tajam, putih atau kadang-kadang
berwarna. Benang sari 10 helai dalam dua tukal. Polongan bentuk lonjong, 5 - 12 cm x 2,5
cm, biasanya melengkung, kadang-kadang dengan ujung serupa kail, berbiji 2 4 buah.
Biji bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan warna, bentuk ginjal, belah ketupat, atau
bundar, warna seragam, bebercak atau berbintik, putih, hijau, kuning, cokelat, merah, hitam,
atau ungu, acap dengan garis-garis yang memencar dari hilum.

3
2.3 Syarat tumbuh tanaman Kacang merah
Pada dasarnya kacang merah bisa tumbuh di medium manapun, akan tetapi jauh lebik
maksimal lagi jika ditanam di daerah dengan iklim basah sampai kering pada ketinggian yang
bervariasi di atas permukaan laut. Buncis sebagai tanaman kacang merah dengan tipe
pertumbuhan tanaman yang tegak tidak membutuhkan curah hujan khusus akan tetapi sangat
baik jika ditanam di wilayah dengan curah hujan 1.500 - 2.500 mm / tahun.

a. Jenis tanah yang cocok


Jenis tanah yang cocok untuk tanaman kacang merah adalah andosol dan regosol
karena mempunyai drainase yang baik. Tanah andosol hanya terdapat di daerah pegunungan
yang mempunyai iklim sedang dengan curah hujan diatas 2500 mm/tahun, berwarna hitam,
bahan organiknya tinggi, berstektur lempung hingga debu, remah, gembur dan
permeabilitasnya sedang. Tanah regosol berwarna kelabu, coklat dan kuning, bertektur pasir
sampai berbutir tunggal. Sifat - sifat tanah yang baik untuk kacang merah : gembur, remah,
subur dan keasaman ( pH ) 5,5 - 6. Sedangkan yang ditanam pada tanah pH < 5,5 akan
terganggu pertumbuhannya ( pada pH rendah terjadi gangguan penyerapan unsur hara ).
Beberapa unsur hara yang dapat menjadi racun bagi tanaman antara lain: aluminium, besi dan
mangan. Kacang merah boleh ditanam pada berbagai jenis tanah dengan sarat struktur
tanahnya gembur. Tanah yang memiliki struktur yang gembur akan mempermudah akar
tanaman mencari unsur hara yang terkandung dalam tanah. Struktur tanah yang gembur juga
akan mempengaruhi pertambahan volume akar. Volume akar tanaman yang besar akan
mempermudah tanaman dalam mencari unsur hara yang terkandung dalam tanah.
b. Ketinggian Tempat
Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh
hingga ketinggian 1000 -1500 m dpl. Namun demikian, tanaman ini masih mampu tumbuh
pada ketinggian antara 500 600 m dpl.
c. Iklim
1) Suhu
Suhu udara ideal bagi pertumbuhannya adalah 20 - 25oC. Pada suhu < 20oC, proses
fotosintesis terganggu, sehingga pertumbuhan terhambat, jumlah kacangmenjadi sedikit.
Pada suhu 25oC banyak kacang hampa (sebab proses pernafasan lebih besar dari pada proses
fotosintesis), sehingga energi yang dihasilkan lebih banyak untuk pernapasan dari pada untuk
pengisian kacang.

4
2) Kelembaban Uadara
Kelembaban udara yang diperlukan tanaman kacang merah 55% (sedang). Perkiraan
dari kondisi tersebut dapat dilihat bila pertanaman sangat rimbun, dapat dipastikan
kelembapannya cukup tinggi.

3) Cahaya Matahari
Umumnya tanaman kacang merah memerlukan cahaya matahari yang banyak atau
sekitar 400-800 feetcandles. Dengan diperlukan cahaya dalam jumlah banyak, berarti
tanaman buncis tidak memerlukan naungan.

4) Curah Hujan
Pada umumnya tanaman kacang merah tidak membutuhkan curah hujan yang khusus,
hanya ditanam di daerah dengan curah hujan 1.500-2.500 mm/tahun. Tanaman ini paling
baik ditanam pada akhir musim kemarau (menjelang musim hujan) atau akhir musim hujan
( menjelang musim kemarau ). Pada saat peralihan, air hujan tidak begitu banyak sehingga
sangat cocok untuk fase pertumbuhan awal tanaman kacang merah, fase pengisian, dan
pemasakan polong. Pada fase tersebut dikhawatirkan terjadi serangan penyakit bercak bila
curah hujan terlalu tinggi ( Fachruddin Lisdiana et al,).
2.4 Budidaya Kacang Merah Secara Teori
Kacang merah merupakan salah satu jenis polong-polongan yang banyak dikonsumsi
masyarakat dunia. Rasanya memang nikmat dan juga menyehatkan. Dalam dunia ilmiah,
kacang merah dikenal dengan nama latin Phaseolus vulgaris L. Sementara itu, dalam kata
bahasa Inggris, istilah Kidney Bean digunakan menunjuk pada kacang berwarna cerah
ini. Konsumsi kacang merah cukup tinggi, oleh karena itu permintaan pasar terhadap
ketersediaannya cukup stabil. Budidaya kacang merah memang menguntungkan. Terlebih
bebijiannya mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang rumit.
Kacang merah merupakan komoditas yang secara agribisnis memiliki prospek yang
cukup baik untuk dibudidayakan dan dikembangkan menjadi sebuah komoditas yang
menguntungkan. Proses agribisnis yang baik dan terintegrasi setidaknya akan menjadikan
komoditas ini (Kacang merah) memiliki nilai lebih sehingga nilai ekonominya menjadi lebih
baik.
Penentuan persiapan awal yang baik dan perencanaan yang baik (Agroinput), serta
proses produksi yang baik berbasis Good Agriculture Process dan sesuai dengan kebutuhan

5
dilapangan, process pasca panen yang baik (Good Handling) akan menjadikan bahan awal
yang memenuhi syarat untuk proses industry dan Pemasaran.
Raw Material yang baik akan memudahkan proses industrialisasi komoditas menjadi
produk layak jual, apalagi komoditas kacang merah merupakan komoditas yang amat berguna
bagi kesehatan karena kandungan nilai gizi yang terkandung di dalamnya, hal ini jelas akan
menyebabkan harga yang tinggi jika perlakuan diferensiasi produk dari komoditas ini di treat
dengan baik berdasar prinsip Good Manufacture Process.

3.3.1 Pengolahan Lahan


Luas lahan 1.500 m2 diolah secara sempurna agar menjadi remah, gembur, dan
berdrainase baik. Tanah diolah menggunakan cangkul dengan lebar mata cangkul 16 cm dan
panjang mata cangkul 21 cm. Selanjutnya, lahan diistirahatkan selama kurang lebih satu
minggu agar racun-racun dalam tanah menguap.
3.3.2 Pembuatan Bedengan
Lahan disiapkan dalam bentuk bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1
meter, panjang 5 meter/ dapat dikondisikan sesuai luasan lahan, tinggi bedengan 20 - 30 cm
sesuai kedalaman akar tanaman, jarak antar bedengan 40 50 cm dan dibuat parit dengan
lebar sekitar 30 cm untuk memperlancar pengairan tanaman dan drainase. Setelah terbentuk
bedengan-bedengan selanjutnya pemasangan mulsa, kemudian mulsa dibolongi
menggunakan kater. Dengan cara tersebut lahan telah siap untuk ditanami.
3.3.3 Penanaman
Penanaman kacang merah akan dilakukan pada awal bulan Januari. Bedengan
dilubangi dengan menggunakan tugal, sedalam 5 cm pada tanah remah atau sekitar 3 cm pada
tanah liat. Jarak tanam yang digunakan 20 cm di dalam barisan x 40 cm antar bariasan.
Benih yang akan ditanam yang benar-benar baik dan memenuhi persyaratan sehingga semua
dapat tumbuh di lahan. Dengan demikian, populasi tanaman maksimum dan diperlukan
penyulaman. Setiap lubang tanam diisi 2 biji benih, kemudian ditutup dengan tanah tipis.
3.3.4 Penyulaman
Penyulaman dilakukan dua minggu setelah tanam, untuk mengganti tanaman kacang
merah yang mati atau tidak tumbuh padahal usia tanaman sudah mencukupi untuk tumbuh
normal.
3.3.5 Pemupukan
Pemupukan susulan diperlukan oleh tanaman kacang merah bagi pertumbuhan dan
pembentukan bunga serta buah. Proses pemupukan diberikan sebanyak dua kali yaitu waktu

6
tanaman berumur 15 hari dan 35 hari setelah tanam, Pupuk diberikan bersamaan dengan
kegiatan penyiangan. Pupuk dimasukkan ke dalam lubang tugal yang berjarak 15 cm dari
tanaman atau disebar pada alur larikan antar barisan tanaman, kemudian ditutup dengan tanah.
Jenis pupuk yang digunakan yaitu pemberian pupuk organik N, P, K dengan menggunakan
urea, sp 36, dan kcl dengan perbandingan ( 2 : 1 : 1 ) 1500 m2.
a. Alat yang digunakan yaitu :
Ember
Tugal
Takaran
b. Cara yang dilakukan yaitu :
Dengan memberikan perlobang tanam atau disamping tanaman.
3.3.6 Penyiangan
Penyiangan sebaiknya dilakukan sebanyak 1-2 kali sebelum tanaman memasuki masa
berbunga, yaitu pada umur 21 dan 37 - 42 hari setelah tanam. Tujuan penyiangan tersebut
adalah untuk menekan persaingan unsur-unsur hara antara kacang merah dengan gulma,
memperkecil atau mengurangi sumber inang hama penyakit, serta menggemburkan tanah
sehingga memudahkan bagi ginofor masuk kedalam tanah. Penyiangan dapat dilakukan
dengan cangkul, sabit, bajak atau herbisida pratumbuh dan pascatumbuh. Penyiangan
dilakukan dengan membersihkan rumput liar secara hati-hati agar tidak mengganggu
perakaran tanaman. Pada waktu penyiangan kedua dilakukan pembumbunan yaitu tanah
digemburkan, kemudian ditimbunkan didekat pangkal batang tanaman. Penyiangan yang
tepat sebenarnya sangat tergantung pada kondisi pertumbuhan gulma dilapangan.

3.3.7 Pendangiran/Pembumbunan
Pembumbunan adalah penimbunan tanah dipangkal rumpun tanaman. Pembumbunan
perlu dilakukan untuk menegakkan tanaman karena tanah disekitar tanaman seringkali
terkikis oleh erosi air terutama air irigasi maupun air hujan sehingga tanah yang ada disekitar
tanaman tidak mampu lagi menopang tegak tanaman. Pembumbunan dapat dilakukan dengan
menggunakan tangan. Pembumbunan biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan
untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok.
3.3.8 Pengairan
Apabila penanaman di lakukan pada musim kemarau, pengairan dilakukan pada umur 1
15 hari. Pengairan dilakukan 2 kali sehari yakni setiap pagi dan sore hari. Apabila

7
penanaman dilakukan pada musim hujan, kelebihan air dapat disalurkan melalui parit
diantara bedengan dan guludan.
Tanah bedengan harus dipertahankan tetap lembab supaya biji kacang merah dapat
berkecambah dan tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan pengairan dengan cara
penyiraman menggunakan selang karet, gembor, maupun kamrat agar air siraman efisien.
3.3.9 Pengendalian OPT
Penyemprotan campuran obat dilakukan setelah tanaman berusia sekitar 28 hari / 3 - 4
minggu, tergantung gejala serangan yang muncul. Tetapi jika serangan terjadi di usia yang
lebih awal, maka harus segera dilakukan penyemprotan supaya tidak menyebar dan tidak
menurunkan hasil produksi. Selanjutnya penyemprotan dilakukan setiap lima hari sekali
hingga satu minggu 7- 10 hari sebelum panen. Penyemprotan dilakukan menggunakan
sprayer untuk area yang tidak terlalu luas. Penyemprotan dilakukan pada pagi dan sore hari,
tergantung kebutuhan dan kondisi cuaca. Penyemprotan fungisida dengan konsentri 1,5 gr /
liter air dengan dosis 126 gr / 1500 m2. Dan penyemrotan pupuk daun dengan konsentrasi
1,5 gr / liter air dosis 126 gr / 1500 m2.
3.3.10 Penen dan Pascapanen
Pada persiapan panen, yang perlu dilakukan adalah memeriksa semua alat yang akan
digunakan untuk memproses dan menampung hasil panen. Waktu pelaksanan panen
diupayakan pada pagi hari saat cuaca terang ( tidak turun hujan ). Penentuan saat panen
berpedoman pada deskripsi masing-masing varietas kacang merah. Hal ini diperlukan untuk
pelaksanan panen. Hasil utama produksi budidaya kacang merah adalah polong. Polong
kacang merah dapat di panen ketika masih muda untuk bahan sayuran. Di panen setelah
tanaman berumur 2,5 bulan dari waktu tanam, apabila pemanenan terlambat maka polong
kacang merah akan menjadi berserat keras dan rasanya kurang enak sehingga tidak laku
dijual. Tanaman yang baik dapat menghasilkan 1.500 kg atau 1,5 ton sampai dengan 2 ton.
Sesaat setelah panen, di lakukan proses sortasi. Polong kacang merah yang mengalami
kerusakan di pisahkan dari polong yang baik. Polong juga di pisahkan berdasarkan tingkat
ketuaan atau kemasakannya.
Selanjutnya kacang merah di kemas dengan menggunakan plastik trasparan atau
sterofoam. Hal yang harus di perhatikan yakni pada kemasan harus ada lubang sirkulasi udara.
Pada kemasan di beri identitas seperlunya, seperti nama komoditi dan nama produsen atau
keterangan lain yang di anggap penting. Selama pengankutan, harus diusahakan agar susunan
kemasan tidak berantakan. Perlu di perhatikan agar susunan kemasan tidak terlalau tinggi. Di
antara susunan perlu di beri sekat antara agar tidak membebani kemasan di bawahnya.

8
Apabila kacang merah akan disimpan dalam waktu relatif lama, misalnya di dalam ruang
pendingin dengan suhu 00 C 4,40C dan kelembaban 85% - 90%. Pada kondisi ini kacang
merah dapat bertahan selama 2 4 minggu.
a. Pemasaran kacang merah
Petani yang menanaman kacang-kacanagan dengan maksud untuk dijual ( berorientasi
pasar ), sebaiknya dapat menganalisis dan mengantisipasi perubahan dan perkembangan
pasar, sehingga keuntungan yang diperoleh dapat optimal. Dalam rantai pemasaran,
sekurang-kurangnya terdapat tiga komponen yakni, petani ( produsen ), pedagang perantara,
dan konsumen. Sistem pemasaran dapat dikatakan efisien apabila memenuhi dua persyaratan
berikut.
Hasil dari petani sampai konsumen dengan biaya yang semurah-murahnya.
1. Harga yang dibayarkan konsumen dapat diterima secara adil oleh semua pihak yang ikut
dalam produksi dan pemasaran.
Sistem pemasaran yang digunakan adalah sistem semi-langsung, dengan tujuan memasarkan
satu produk dalam jangkauan yang lebih luas. Artinya petani menyalurkan produk yang
dihasilkannya melalui pedagang eceran yang berperan sebagai penghubung antara petani
(produsen) dan konsumen.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fachruddin, Lisdiana .2000.Budidaya Kacang Kacangan.Yogyakarta: Kanisius.

Sunarjono,Hendro.2012.Kacang Sayur.Jakarta : Penebar Swadaya.

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/media-tanam-untuk-kacang-merah-3904 diakses pada 3

Desember 2013

http://tentangkacang.blogspot.com/2012/11/belajar-budidaya-kacang-merah.html

books.google.com/books

http://id.wikipedia.org/wiki/Penyiangan diakses pada tanggal 4 Desember 2013.

http://tentangkacang.blogspot.com/2012/11/belajar-budidaya-kacang-merah.html

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/media-tanam-untuk-kacang-merah-3904

Gumbira. E dan Febriyanti, 2005.

Syahza. A, 2003. Budidaya kacang-kacangan.

10

Anda mungkin juga menyukai