Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahagia sekali ketika dokter menyatakan bahwa akan ada kehidupan di rahim

anda. Untuk mempersiapkan hadirnya sang buah hati, perlu bagi ibu, tentu saja

dengan dibantu sang suami untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk

mempersiapkan kebutuhan gizi yang cukup untuk kesehatan ibu hamil dan

perkembangan janin. Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa

kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain

pilihan makanan sehat, pada saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga

bulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu mendapatkan gizi yang

dibutuhkan. Namun, terkadang diperlukan tambahan makanan, bahkan suplemen

sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:

Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh

anda dan pertumbuhan bayi

Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak,

vitamin, mineral)

Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi

Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat,

kadar gula darah, dan tekanan darah.

1.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :

a. Mengetahui defenisi kehamilan

b. Mengetahui defenisi ilmu gizi

c. . Prinsip-prinsip Kecukupan Gizi

d. Daftar Menu Makanan Ibu Hamil

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Kehamilan

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi

terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil

adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu

awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk

pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum

pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi

menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari

perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran

(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2

perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan

awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami

atau kelahiran dipaksakan.

Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya

dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah

pribadi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi

terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil

adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu

awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk

pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang wanita yang belum

pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

2
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi

menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari

perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran

(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2

perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan

awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami

atau kelahiran dipaksakan.

Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya

dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah

pribadi hidup yang baru.

2.2. Defenisi Ilmu Gizi

Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari

hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang

diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Dengan semakin berkembangnya penelitian gizi maka ilmu gizi memiliki

cabang-cabang ilmu yang lebih khusus lagi, yaitu:

a. gizi manusia;

b. gizi masyarakat;

c. gizi klinik;

d. teknologi pangan dan gizi;

e. gizi hewan.

Zat gizi digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok utama, yaitu karbohidrat,

lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.

Zat gizi ada yang esensial dan tidak esensial.

Fungsi umum zat gizi di dalam tubuh adalah:

a. untuk sumber energi;

b. untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan-jaringan tubuh;

3
c. untuk mengatur proses-proses di dalam tubuh.

Banyak wanita tahu bahwa gizi yang baik amatlah penting selama kehamilan,

sebab apa yang dimakan turut dinikmati oleh janin dalam bentuk nutrisi yang penting

untuk pertumbuhan janin.

Baru baru ini, para ahli sepakat bahwa perawatan gizi pra-kehamilan juga

amat penting. Artinya, setidaknya tiga bulan sebelum anda berencana hamil, anda

harus mempersiapakn diri melalui makanan bergizi dan kesehatan badan, dan mulai

mengubah kebiasaan makan anda yang kurang sehat demi kesehatan bayi anda

nantinya. Sehingga pada saat anda hamil, badan anda sudah terkondisikan dengan

sangat baik untuk pertumbuhan janin. Minggu-minggu pertama kehamilan adalah

masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini

dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu,

gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.

Susunlah menu makananan anda secara seimbang dan bervariasi selama

kehamilan anda. Pastikan anda mengkonsumsi makanan segar untuk memaksimalkan

asupan vitamin. Kapsul vitamin dan obat suplemen bukanlah pengganti gizi makanan

seimbang.

Apabila anda mengikuti aturan sederhana mengenai gizi dan juga memberi

variasi menu makanan, anda tidak usah khawatir kekurangan gizi. Gizi selama hamil

tidak selalu berarti makan dua kali lipat porsi biasa, yang penting adalah kandungan

gizinya seimbang

2.2.1. Prinsip-prinsip Kecukupan Gizi

Ada pergeseran konsep standar gizi yang digunakan pada masa

lalu dan masa kini. Pada masa lalu hanya dibuat satu standar gizi, yaitu

angka kecukupan gizi yang dianjurkan (recommended dietary allowances,

RDA) untuk keperluan berbagai tujuan. Pada masa kini standar gizi dibuat

tidak tunggal lagi, tergantung tujuan penggunaannya, yaitu kebutuhan

4
rata-rata (estimated average requirement, EAR), asupan gizi yang cukup

(Adequate Intake, AI), kecukupan gizi (recommended dietary allowances,

RDA), dan batas atas asupan (Tolerable Upper Intake Level, UL). Untuk

keperluan di Indonesia hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII

tahun 2004 menetapkan tiga standar gizi, yaitu angka kecukupan gizi

(AKG), batas atas asupan (UL), dan acuan label gizi (ALG). Angka

kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi

yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua

penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis,

seperti kehamilan dan menyusui. Konsep kecukupan energi kelompok

penduduk adalah nilai rata-rata kebutuhan, sedangkan pada kecukupan

protein dan zat gizi lain adalah nilai rata-rata kebutuhan ditambah dengan

2 kali simpangan baku(2 SD). Kegunaan angka kecukupan gizi yang

dianjurkan adalah sebagai berikut.

a. Untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi,

makanan bagi penduduk/golongan masyarakat tertentu yang didapatkan

dari hasil survei gizi/makanan;

b. untuk merencanakan pemberian makanan tambahan balita maupun untuk

perencanaan institusi :

c. Untuk merencanakan penyediaan pangan tingkat regional maupun

nasional;

d. Untuk patokan label gizi makanan yang dikemas apabila perbandingan

dengan angka kecukupan gizi diperlukan;

e. untuk bahan pendidikan gizi.

Di samping kegunaan kecukupan gizi tersebut yang mempunyai

beberapa keterbatasan. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu sebagai berikut.

a. Tahap pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

5
b. Ukuran dan komposisi tubuh.

c. Jenis kelamin.

d. Keadaan kesehatan tubuh.

e. Keadaan fisiologis tubuh.

f. Kegiatan fisik.

g. Lingkungan.

h. Mutu makanan.

i. Gaya hidup.

Angka kecukupan gizi yang sudah ditetapkan untuk orang

Indonesia meliputi energi, protein, vitamin A, vitamin D, vitamin E,

vitamin K, vitamin C, tiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, vitamin B12,

asam folat, kalsium, fosfor, magnesium, besi, seng, iodium, mangan,

selenium, dan fluor. Angka kecukupan energi tingkat nasional yang pada

taraf konsumsi 2000 kkal dan taraf persediaan 2200 kkal. Sedangkan

angka kecukupan protein tingkat nasional pada taraf konsumsi 52 gram

dan taraf persediaan 57 gram. Kecukupan gizi untuk pelabelan produk

makanan yang dikemas disebut dengan acuan label gizi (ALG). Hasil

diskusi kelompok kerja II pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi

VIII tahun 2004 menetapkan bahwa acuan label gizi (ALG) dibuat untuk

berikut ini.

1. Makanan/pangan yang dikonsumsi untuk umum.

2. Makanan untuk bayi usia 0-6 bulan.

3. Makanan untuk anak usia 7-23 bulan.

4. Makanan untuk anak usia 2-5 tahun.

5. Makanan untuk ibu hamil dan menyusui.

Perhitungan Kecukupan Gizi

Untuk menghitung kecukupan energi individu dapat dilakukan

dengan menghitung jumlah pengeluaran energi total selama sehari.

6
Pengeluaran energi total terdiri dari pengeluaran energi saat istirahat

(REE) atau basal metabolic rate (BMR). BMR merupakan jumlah energi

minimum yang dibutuhkan untuk melakukan proses-proses tubuh vital, di

mana tanpa berlangsungnya kegiatan tersebut tidak mungkin terjadi

kehidupan. Faktor-faktor yang mempengaruhi BMR atau REE adalah

komposisi tubuh, keadaan tubuh, jenis kelamin, sekresi hormon,

hipotiroidisme atau hipertiroidisme, umur, suhu tubuh, suhu lingkungan,

serta kehamilan. Ada 4 cara yang dapat dilakukan untuk menghitung BMR

atau REE seseorang. Semuanya mensyaratkan diketahuinya jenis kelamin,

berat badan dan/atau tinggi badan orang yang akan dihitung BMR-nya.

Ada 6 cara menduga pengeluaran energi total atau kecukupan energi

individu. Semua cara diterangkan dengan cukup jelas. Pendugaan

kecukupan protein sangat tergantung pada daya cerna protein makanan

yang diasumsikan 85%, kecuali untuk ibu hamil, ibu menyusui dan bayi

daya cerna protein diasumsikan 90%. Dijelaskan pula cara menghitung

kecukupan energi dan protein suatu penduduk, kecukupan vitamin, dan

kecukupan mineral.

2.3. Daftar Menu Makanan Ibu Hamil

a. Kalori (energi)

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang

meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan

plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori

dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun

dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan

anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan

kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300

tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk

7
mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka

pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori.

Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda

mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda

membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam

mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.

b. Protein

Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan

waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein

diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan

sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan

yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang

efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein.

Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan

sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan

seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

c. Folat (Asam Folat)

8
Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam

perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect,

yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat

meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan

lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang

kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum

kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus

melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat

dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau

(seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti

gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.

d. Zat Besi

Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel

darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama

kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh

ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi

bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu

hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak

cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi.

Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari

suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan,

unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

e. Zat Seng (Zinc)

Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng

rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi

dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak

didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam

jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah

9
cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng

dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-

kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah

difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen.

Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari)

jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.

f. Kalsium

Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari.

Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi

membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium

juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi.

Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan

sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan,

kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan

kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari

makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan

teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

g. Vitamin C

10
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya.

Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan

dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di

otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C

per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan

seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya

vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

h. Vitamin A

Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi

penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi

berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran

berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

BAB 3

11
PENUTUP

3.1. Kesimpulan dan Saran

Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu

perubahan yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips

mengenai pola makan bagi ibu hamil:

1. Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida

makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan dengan sayuran

dan protein, buah, produk susu, dan terakhir makanan berlemak.

Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin besar

kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.

2. Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal ini

membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari

makanan yang anda konsumsi. Variasi menu juga membantu

mencegah kebosanan.

3. Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup dapat

membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih

sehat (lebih elastis), serta dapat mengurangi gejala kehamilan

umum seperti sembelit, bengkak, dan sebagainya. Minum cukup 8

gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh

dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air.

4. Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual

atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil.

Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat

membantu mengatur kadar gula darah yang membuat anda merasa

nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

12
5. Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan

merupakan bagian penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun

pantang pada makanan tanpa berdiskusi dengan praktisi kesehatan

anda. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan

pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang

dibutuhkan selama hamil.

6. Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti

asupan makanan anda selama kehamilan. Suplemen dan vitamin

dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan yang

diperlukan ibu hamil. Anda bisa saja mengkonsumsi banyak

vitamin, namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam

jumlah besar dapat menyebabkan kecacatan. Pastikan anda

memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan.

Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan

untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak

terkontrol. Yang penting adalah kandungan makanan dalam jumlah yang cukup.

Semoga kehamilan anda berjalan lancar.

13
KEPUSTAKAAN

Internet By :

1. http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_Hamil.html

2. http://www.balita-anda.com/tabel/504-tabel-menu-makan-ibu-hamil.html

Buku Bacaan:

Boediman, Drajat. 1991. Air Susu Ibu (ASI ) dan pertumbuhan BALITA. Semiloka
BK.PP-ASI. Yogyakarta.

Dept. Kesehatan RI. 2002.Buku Kesehatan Ibu dan Anak D.I. Yogyakarta. Hasil
Kerjasama Dept. Kesehatan RI dan JICA. Yogyakarta.

Lilly T. Erwin. 2004. Kreasi Baru Kue Indonesia dari Umbi umbian. PT Garmedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Nakita Panduan Tumbuh Kembang Anak. 2001. Tetap Prima Saat Berbadan Dua.
Cet. I. PT Gramedia. Jakarta.

Nakita Panduan Tumbuh Kembang Anak. 2003. Menyambut Kelahiran Persalinan


Sukses. Cet. I. PT Gramedia. Jakarta.

Nakita. 2003. ASI Bikin Cerdas, Kesehatan dan Gizi Ibu Menyusui. Cet. IV. PT
Sarana Kinasih Satya Sejati. Jakarta.

Seri AYAHBUNDA. 1995. Sehat dan Cantik Selagi Hamil. Buku Pegangan Lengkap
Perawatan Badan Untuk Calon Ibu. Yayasan Aspirasi Pemuda. Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai