0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan5 halaman
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian tentang perilaku remaja putri dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, serta pembahasan mengenai angka kecukupan nutrisi, pengertian bahan penggunaan, dan kebutuhan zat gizi penting pada masa remaja seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pemenuhan nutris
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian tentang perilaku remaja putri dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, serta pembahasan mengenai angka kecukupan nutrisi, pengertian bahan penggunaan, dan kebutuhan zat gizi penting pada masa remaja seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pemenuhan nutris
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian tentang perilaku remaja putri dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, serta pembahasan mengenai angka kecukupan nutrisi, pengertian bahan penggunaan, dan kebutuhan zat gizi penting pada masa remaja seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pemenuhan nutris
A. Hasil Penelitian 1. Perilaku remaja putri dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
Kesukaan makan Kesukaan makan Minum teh/kopi Mengkonsumsi zat
sayur daging setelah makan besi Ya 20% Ya 60% Selalu 6,7% Teratur 53,3% Tidak 80% Tidak 40% Jarang 73,3% Jika sakit 20% Tidak pernah Tidak pernah 20% 26,7% Berdasarkan dataa tersebut sebagaian besar remaja putri tidak menyukai makan sayur 80%, suka makan daging 60%, mempunyai kebiasaan minum teh/kopi setelah makan 73,3% dan minum zat besi ketika sakit saja 20%, bahkan masih terdapat remaja putri yang tidak pernah minum zat besi sama sekali 26,7%. Dari data tersebut remaja bisa dikatakan rentang terkena anemia dan kurang energi kronis dapat mempengaruhi kesehatan remaja putri termasuk kesehatan reproduksinya. Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri dapat mengakibatkan panggul sempit dan risiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah di kemudian hari. Dengan adanya KIE dan konseling tentang tumbuh kembang remaja dan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada remaja putri, akan meningkatkan pengetahun dan dapat merubah perilaku yang tepat dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya. Sehingga permasalahan yang dapat terjadi pada remaja putri, seperti anemia, gagal tumbuh kembang, bahkan penyakit kronik dapat dihindari. B. Pembahasan 1. Angka kecukupan Nutrisi Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkantubuh setiap hari dalam jumlah tetentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi.Kekurangan atau kelebihan dalam jangka waktu lama alan berakibat burukterhadap kesehatan. Kebutuhan akan enegri dan zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor, seperti umur, gender, berat badan, iklim dan aktivitas fisik. Olehkarena itu, perlu disusun angka kecukupan gizi yang dianjurkan yang sesuai untukrata-rata penduduk yang yang hidup di daerah tertentu. Angka kecukupan giziyang dianjurkan digunakan sebagai standar guba mencapai status gizi optimal bagi penduduk.Angka kecukupan gizi yang dianjurkan di Indonesia pertama kaliditetapkan tahun 1968 melalui Widya Karya Pangan dan Gizi yangdiselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). AKG inikemudian ditinjau diselengarakan kembali pada tahun 1978, dan sejak itu secara berkala tiap lima tahun sekali, 2. Pengertian dan Bahan Penggunaan Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah taraf komsumsi zat-zat gizi eswnsial, yang berdasarkan pengetahuan Ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhanhamper semua orang sehat. Angka Kecukupan Gizi berbeda dengan angkakebutuhan gizi (Dietary requirement). Angka Kecukupan adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk memepertahankan status giziadekuat.AKG yang dianjurkan berdasarkan pada patokan berat badan untukmasing-masing kelompok umur,gender,aktivitas fisik, dan kondisi fisiologistertentu seperti kehamilan dan menyusui. Dalam penggunaanya, bila kelompok penduduk yang dihadapi. Mempunyai rata-rata berbeda dengan patokan yangdigunakan, maka perlu dilakukan penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, AKG dihitung berdassarkan beratidealnya.AKG yang dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan. 3. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG) AKG adalah jumlah zat-sat giai yang hendaknya dikomsumsi untuk jangka wakru sebagai bagian dari diet normal rata-rata orang sehat. Karena itu, pernu memperlengkapi semua faktor yang berhubungan dengan absorpsi zat-zatgizi atau efisien dalam tubuh. Untuk sebagian zat giti, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat dilakukan dengan mengkomsumsi suatu zat menjadi zat giniesensial. Misalnya. Karotenoid tertentu merupakan prekursor vitamin A ; karenasebagian atau seluruh kecukupan akan vitamin A dapat dipecahkan oleh karoten-oid yang perlu diposisikan zat yang di dalam tubuh yang kemudian dapatdiekstrak oleh vitamin yang berasal dari makanan, yang kemudian digantikan olehvitamin A perlu ditimbangkan . AKG untuk protein menjadi jumlah kebutuhanyang berbeda akan asam. amino yang ada dalam pilihan yang berbeda dalam berbagai zat, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, tein makanan. Padakondisi AKG yang mengalami harus memperishungkan bagian zat gizi yang tidakdiabsorpsi ini. Misalnya absorpsi zat besi hem dan nonhem yang berbeda, yaituoleh makanan yang perlu diperhitungkan dalam zat AKG. Sampai sejauh mana AKG seharusnya melebihi yang dibutuhkan faal untuk berbeda antar berbagai zat gizi. 4. Kebutuhan Akan Zat Gizi Pada Usia Remaja Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada Recommended Daily Allowances RDA). Untuk praktisnya, RDA disusun berdasarkan perkembangankronologis, bukan kematangan. Karena itu, jika konsumsi remaja kurang dari jumlah yangdianjurkan, tidak berarti kebutuhannya belum tercukupi. Status gizi remaja harus dinilaisecara perorangan, berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi,antropometris, diet, serta psikososial.Banyaknya energy yang dibutuhkan remaja dapat diacu pada table RDA. Secara garis besar,remaja putra memerlukan lebih banyak energy ketimbang remaja putri. Pada usia 16 tahunremaja putera membutuhkan sekitar 3.470 kkal per hari, dan menurun menjadi 2.900 padausia 16-19 tahun. Kebutuhan remaja putri memuncak pada usai 12 tahun (2.550 kkal),kemudian menurun menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Perhitungan ini didasarkan padastadium perkembangan fisiologis, bukan usia kronologis. Wait dkk. Menganjurkan penggunaan kkal per cm tinggi badan sebagai penentu kebutuhan akan energy yang lebih baik. Perkiraan energy untuk remaja putera berusia 11-18 tahun yaitu 13-23 kkal/cm,sementara remaja putri dengan usia yang sama yaitu 10-19 kkal/cm.Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola tumbuh, bukan usiakronologis. Untuk remaja putera, kisaran besarnya kebutuhan ini ialah 0.29-0.32 g/cm tinggi badan. Sementara remaja putri hanya 0.27-0.29 g/cm. Kebutuhan akan semua jenis mineral juga meningkat. Penigkatan kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok karena keduamineral ini merupakan komponen penting pembentuk tulang dan otot. Asupan kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg (praremaja) sampai 1.200 mg remaja.Peningkatan kebutuhan energy dan zat gizi sekaligus memerlukan tambahan vitamin di atas kebutuhan semasa bayi dan anak. Asupan thiamin, riboflavin, dan niacin harus ditambah sejajar dengan pertambahan energi. Ada beberapa komponen nutrisi yang sangat penting untuk dipenuhi selama masa pertumbuhan. Selain untuk memberikan energi yang dibutuhkan, nutrisi ini juga dibutuhkan untuk pembentukan otot, tulang, hingga perkembangan otak agar ia bisa tumbuh maksimal dari segi fisik maupun kemampuan belajar. Berikut ini beberapa jenis nutrisi yang penting untuk remaja: Protein Protein adalah nutrisi yang berperan dalam proses pertumbuhan tulang dan otot hingga maturasi seksual pada remaja. Sehingga, jika kebutuhannya tidak terpenuhi, akan terjadi gangguan pada kedua proses penting tersebut.Kebutuhan protein untuk anak remaja bisa berbeda, tergantung dari usia dan jenis kelaminnya. Untuk remaja laki-laki, berikut ini kebutuhan proteinnya sesuai usia. Usia 10-12 tahun: 56 gram Usia 13-15 tahun: 72 gram Usia 16-18 tahun: 66 gram Sementara itu untuk remaja perempuan, ini kebutuhkan proteinnya berdasarkan usia. Usia 10-12 tahun: 60 gram Usia 13-15 tahun: 69 gram Usia 16-18 tahun: 59 gram Karbohidrat Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk tubuh. Energi ini tidak hanya digunakan untuk melakukan pergerakan fisik, tapi juga berkonsenterasi di sekolah dan berpikir saat belajar.Remaja dianjurkan untuk mendapatkan 50% atau lebih energinya dari karbohidrat. Namun, hanya 10-25% nya yang disarankan didapatkan dari karbohidrat sederhana seperti nasi putih. Sisanya, sebaiknya didapatkan dari karbohidrat kompleks yang ada pada nasi merah, gandum, ataupun umbi-umbian. Lemak Selama ini, lemak punya reputasi buruk karena dianggap hanya akan membuat tubuh menjadi gemuk. Padahal dalam jumlah yang cukup, komponen yang satu ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal.Konsumsi lemak dianjurkan tidak melebihi 30% dari total energi dan tidak lebih dari 10% nya berasal dari lemak jenuh. Lemak jenuh adalah lemak “jahat” yang dalam jumlah berlebih bisa menyebabkan kegemukan dan menumpuk serta menyumbat di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain adalah ayam goreng cepat saji, mentega, daging berlemak, es krim, donat, dan makanan sejenisnya yang lain. Vitamin Pada remaja, ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk dicukupi kebutuhannya, yaitu: Vitamin A. Vitamin ini penting untuk penglihatan, pertumbuhan, reproduksi, dan sistem pertahanan tubuh atau imunitas. Vitamin C. Penting untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan karena berperan dalam pembentukan kolagen. Vitamin E. Sebagai sumber antioksidan yang penting selama masa pertumbuhan. Folat. Kekurangan folat bisa menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik. Mineral Kebutuhan mineral, terutama kalsium meningkat drastis pada remaja karena pada masa inilah pertumbuhan tulang terjadi secara pesat. Angka kecukupan kalsium untuk remaja adalah 1.300 mg per hari dan bisa didapatkan dari susu, keju, maupun yogurt. Saat ini juga terdapat banyak makanan dan minuman yang sudah diperkaya dengan kalsium.Selain kalsium, mineral lain seperti zat besi dan zinc juga sangat penting selama masa pertumbuhan. Baik remaja laki-laki maupun perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi karena massa otot dan volume darah yang terus bertambah. Pada remaja laki-laki zat besi yang dibutuhkan adalah 10-12 mg/hari, sedangkan remaja perempuan memerlukam 15 mg/hari. Serat Serat penting dikonsumsi untuk menjaga fungsi organ pencernaan dan menurunkan risiko seseorang terkena penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung koroner, dan diabetes melitus tipe 2.
Tips agar remaja bisa memenuhi kebutuhan gizinya, setelah mengetahui
jenis nutrisi yang dibutuhkan, sekarang saatnya Anda mengetahui cara untuk memenuhinya. Berikut ini tips yang dapat ditiru agar kebutuhan gizi remaja bisa terpenuhi. Buat catatan menu dan jenis makanan yang baik untuk anak. Buat jadwal makan teratur untuk anak, Jadilah contoh dengan dengan juga mengikuti jadwal makan teratur dan mengonsumsi makanan sehat di depan anak. Libatkan anak dalam membuat menu untuk kesehariannya agar ia semakin paham jenis makanan yang sehat dan yang tidak baik untuk tubuhnya. Sebisa mungkin berikan makanan segar yang diolah langsung, bukan makanan siap saji atau kalengan. Tekankan pada anak bahwa tujuan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi adalah untuk kesehatan dan bukan semata-mata hanya untuk mencapai bentuk badan atau fisik ideal