Anda di halaman 1dari 5

BAB III

A. Hasil Penelitian
1. Perilaku remaja putri dalam memenuhi kebutuhan nutrisi

Kesukaan makan Kesukaan makan Minum teh/kopi Mengkonsumsi zat


sayur daging setelah makan besi
Ya 20% Ya 60% Selalu 6,7% Teratur 53,3%
Tidak 80% Tidak 40% Jarang 73,3% Jika sakit 20%
Tidak pernah Tidak pernah
20% 26,7%
Berdasarkan dataa tersebut sebagaian besar remaja putri tidak menyukai
makan sayur 80%, suka makan daging 60%, mempunyai kebiasaan minum
teh/kopi setelah makan 73,3% dan minum zat besi ketika sakit saja 20%, bahkan
masih terdapat remaja putri yang tidak pernah minum zat besi sama sekali 26,7%.
Dari data tersebut remaja bisa dikatakan rentang terkena anemia dan kurang
energi kronis dapat mempengaruhi kesehatan remaja putri termasuk kesehatan
reproduksinya. Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri dapat
mengakibatkan panggul sempit dan risiko untuk melahirkan bayi berat lahir
rendah di kemudian hari. Dengan adanya KIE dan konseling tentang tumbuh
kembang remaja dan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada remaja putri, akan
meningkatkan pengetahun dan dapat merubah perilaku yang tepat dalam
memenuhi kebutuhan nutrisinya. Sehingga permasalahan yang dapat terjadi pada
remaja putri, seperti anemia, gagal tumbuh kembang, bahkan penyakit kronik
dapat dihindari.
B. Pembahasan
1. Angka kecukupan Nutrisi
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkantubuh setiap
hari dalam jumlah tetentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi.Kekurangan atau
kelebihan dalam jangka waktu lama alan berakibat burukterhadap kesehatan.
Kebutuhan akan enegri dan zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor, seperti
umur, gender, berat badan, iklim dan aktivitas fisik. Olehkarena itu, perlu disusun
angka kecukupan gizi yang dianjurkan yang sesuai untukrata-rata penduduk yang
yang hidup di daerah tertentu. Angka kecukupan giziyang dianjurkan digunakan
sebagai standar guba mencapai status gizi optimal bagi penduduk.Angka
kecukupan gizi yang dianjurkan di Indonesia pertama kaliditetapkan tahun 1968
melalui Widya Karya Pangan dan Gizi yangdiselenggarakan oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). AKG inikemudian ditinjau diselengarakan kembali
pada tahun 1978, dan sejak itu secara berkala tiap lima tahun sekali,
2. Pengertian dan Bahan Penggunaan
Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan (AKG) atau Recommended
Dietary Allowances (RDA) adalah taraf komsumsi zat-zat gizi eswnsial, yang
berdasarkan pengetahuan Ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhanhamper
semua orang sehat. Angka Kecukupan Gizi berbeda dengan angkakebutuhan gizi
(Dietary requirement). Angka Kecukupan adalah banyaknya zat-zat gizi minimal
yang dibutuhkan seseorang untuk memepertahankan status giziadekuat.AKG yang
dianjurkan berdasarkan pada patokan berat badan untukmasing-masing kelompok
umur,gender,aktivitas fisik, dan kondisi fisiologistertentu seperti kehamilan dan
menyusui. Dalam penggunaanya, bila kelompok penduduk yang dihadapi.
Mempunyai rata-rata berbeda dengan patokan yangdigunakan, maka perlu
dilakukan penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai
terlalu kurus, AKG dihitung berdassarkan beratidealnya.AKG yang dianjurkan
tidak digunakan untuk perorangan.
3. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG)
AKG adalah jumlah zat-sat giai yang hendaknya dikomsumsi untuk jangka
wakru sebagai bagian dari diet normal rata-rata orang sehat. Karena itu, pernu
memperlengkapi semua faktor yang berhubungan dengan absorpsi zat-zatgizi atau
efisien dalam tubuh. Untuk sebagian zat giti, sebagian dari kebutuhan mungkin
dapat dilakukan dengan mengkomsumsi suatu zat menjadi zat giniesensial.
Misalnya. Karotenoid tertentu merupakan prekursor vitamin A ; karenasebagian
atau seluruh kecukupan akan vitamin A dapat dipecahkan oleh karoten-oid yang
perlu diposisikan zat yang di dalam tubuh yang kemudian dapatdiekstrak oleh
vitamin yang berasal dari makanan, yang kemudian digantikan olehvitamin A
perlu ditimbangkan . AKG untuk protein menjadi jumlah kebutuhanyang berbeda
akan asam. amino yang ada dalam pilihan yang berbeda dalam berbagai zat,
pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, tein makanan. Padakondisi AKG
yang mengalami harus memperishungkan bagian zat gizi yang tidakdiabsorpsi ini.
Misalnya absorpsi zat besi hem dan nonhem yang berbeda, yaituoleh makanan
yang perlu diperhitungkan dalam zat AKG. Sampai sejauh mana AKG seharusnya
melebihi yang dibutuhkan faal untuk berbeda antar berbagai zat gizi.
4. Kebutuhan Akan Zat Gizi Pada Usia Remaja
Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada
Recommended Daily Allowances RDA). Untuk praktisnya, RDA disusun
berdasarkan perkembangankronologis, bukan kematangan. Karena itu, jika
konsumsi remaja kurang dari jumlah yangdianjurkan, tidak berarti kebutuhannya
belum tercukupi. Status gizi remaja harus dinilaisecara perorangan, berdasarkan
data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi,antropometris, diet, serta
psikososial.Banyaknya energy yang dibutuhkan remaja dapat diacu pada table
RDA. Secara garis besar,remaja putra memerlukan lebih banyak energy
ketimbang remaja putri. Pada usia 16 tahunremaja putera membutuhkan sekitar
3.470 kkal per hari, dan menurun menjadi 2.900 padausia 16-19 tahun. Kebutuhan
remaja putri memuncak pada usai 12 tahun (2.550 kkal),kemudian menurun
menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Perhitungan ini didasarkan padastadium
perkembangan fisiologis, bukan usia kronologis. Wait dkk. Menganjurkan
penggunaan kkal per cm tinggi badan sebagai penentu kebutuhan akan energy
yang lebih baik. Perkiraan energy untuk remaja putera berusia 11-18 tahun yaitu
13-23 kkal/cm,sementara remaja putri dengan usia yang sama yaitu 10-19
kkal/cm.Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola
tumbuh, bukan usiakronologis. Untuk remaja putera, kisaran besarnya kebutuhan
ini ialah 0.29-0.32 g/cm tinggi badan. Sementara remaja putri hanya 0.27-0.29
g/cm. Kebutuhan akan semua jenis mineral juga meningkat. Penigkatan kebutuhan
akan besi dan kalsium paling mencolok karena keduamineral ini merupakan
komponen penting pembentuk tulang dan otot. Asupan kalsium yang dianjurkan
sebesar 800 mg (praremaja) sampai 1.200 mg remaja.Peningkatan kebutuhan
energy dan zat gizi sekaligus memerlukan tambahan vitamin di atas kebutuhan
semasa bayi dan anak. Asupan thiamin, riboflavin, dan niacin harus ditambah
sejajar dengan pertambahan energi.
Ada beberapa komponen nutrisi yang sangat penting untuk dipenuhi selama
masa pertumbuhan. Selain untuk memberikan energi yang dibutuhkan, nutrisi ini
juga dibutuhkan untuk pembentukan otot, tulang, hingga perkembangan otak agar
ia bisa tumbuh maksimal dari segi fisik maupun kemampuan belajar. Berikut ini
beberapa jenis nutrisi yang penting untuk remaja:
 Protein
Protein adalah nutrisi yang berperan dalam proses pertumbuhan tulang
dan otot hingga maturasi seksual pada remaja. Sehingga, jika kebutuhannya tidak
terpenuhi, akan terjadi gangguan pada kedua proses penting tersebut.Kebutuhan
protein untuk anak remaja bisa berbeda, tergantung dari usia dan jenis
kelaminnya. Untuk remaja laki-laki, berikut ini kebutuhan proteinnya sesuai usia.
Usia 10-12 tahun: 56 gram
Usia 13-15 tahun: 72 gram
Usia 16-18 tahun: 66 gram
Sementara itu untuk remaja perempuan, ini kebutuhkan proteinnya berdasarkan
usia.
Usia 10-12 tahun: 60 gram
Usia 13-15 tahun: 69 gram
Usia 16-18 tahun: 59 gram
 Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk tubuh. Energi ini tidak
hanya digunakan untuk melakukan pergerakan fisik, tapi juga berkonsenterasi di
sekolah dan berpikir saat belajar.Remaja dianjurkan untuk mendapatkan 50% atau
lebih energinya dari karbohidrat. Namun, hanya 10-25% nya yang disarankan
didapatkan dari karbohidrat sederhana seperti nasi putih. Sisanya, sebaiknya
didapatkan dari karbohidrat kompleks yang ada pada nasi merah, gandum,
ataupun umbi-umbian.
 Lemak
Selama ini, lemak punya reputasi buruk karena dianggap hanya akan
membuat tubuh menjadi gemuk. Padahal dalam jumlah yang cukup, komponen
yang satu ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
normal.Konsumsi lemak dianjurkan tidak melebihi 30% dari total energi dan tidak
lebih dari 10% nya berasal dari lemak jenuh. Lemak jenuh adalah lemak “jahat”
yang dalam jumlah berlebih bisa menyebabkan kegemukan dan menumpuk serta
menyumbat di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit
jantung.Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain adalah ayam
goreng cepat saji, mentega, daging berlemak, es krim, donat, dan makanan
sejenisnya yang lain.
 Vitamin
Pada remaja, ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk dicukupi
kebutuhannya, yaitu:
Vitamin A. Vitamin ini penting untuk penglihatan, pertumbuhan, reproduksi, dan
sistem pertahanan tubuh atau imunitas.
Vitamin C. Penting untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan karena
berperan dalam pembentukan kolagen.
Vitamin E. Sebagai sumber antioksidan yang penting selama masa pertumbuhan.
Folat. Kekurangan folat bisa menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik.
 Mineral
Kebutuhan mineral, terutama kalsium meningkat drastis pada remaja karena pada
masa inilah pertumbuhan tulang terjadi secara pesat. Angka kecukupan kalsium
untuk remaja adalah 1.300 mg per hari dan bisa didapatkan dari susu, keju,
maupun yogurt. Saat ini juga terdapat banyak makanan dan minuman yang sudah
diperkaya dengan kalsium.Selain kalsium, mineral lain seperti zat besi dan zinc
juga sangat penting selama masa pertumbuhan. Baik remaja laki-laki maupun
perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi karena massa otot dan volume
darah yang terus bertambah. Pada remaja laki-laki zat besi yang dibutuhkan
adalah 10-12 mg/hari, sedangkan remaja perempuan memerlukam 15 mg/hari.
 Serat
Serat penting dikonsumsi untuk menjaga fungsi organ pencernaan dan
menurunkan risiko seseorang terkena penyakit kronis seperti kanker, penyakit
jantung koroner, dan diabetes melitus tipe 2.

Tips agar remaja bisa memenuhi kebutuhan gizinya, setelah mengetahui


jenis nutrisi yang dibutuhkan, sekarang saatnya Anda mengetahui cara untuk
memenuhinya. Berikut ini tips yang dapat ditiru agar kebutuhan gizi remaja bisa
terpenuhi.
 Buat catatan menu dan jenis makanan yang baik untuk anak.
 Buat jadwal makan teratur untuk anak,
 Jadilah contoh dengan dengan juga mengikuti jadwal makan teratur dan
mengonsumsi makanan sehat di depan anak.
 Libatkan anak dalam membuat menu untuk kesehariannya agar ia semakin
paham jenis makanan yang sehat dan yang tidak baik untuk tubuhnya.
 Sebisa mungkin berikan makanan segar yang diolah langsung, bukan
makanan siap saji atau kalengan.
 Tekankan pada anak bahwa tujuan mengonsumsi makanan sehat dan
bergizi adalah untuk kesehatan dan bukan semata-mata hanya untuk
mencapai bentuk badan atau fisik ideal

Anda mungkin juga menyukai