Anda di halaman 1dari 5

KEBUTUHAN ENERGI DAN GIZI BALITA

Gizi Balita

Balita atau anak bawah lima tahun merupakan usia dalam daur kehidupan dengan
pertumbuhan tidak sepesat pada masa bayi, namun aktivitas mulai meningkat. Usia balita
merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian serius. Pada tahap
ini berlangsung proses tumbuh kembang yang pesat seperti pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikomotorik, mental, serta sosial. Angka kecukupan zat-zat gizi
didasarkan atas beberapa hasil penelitian yang terutama dikembangkan dari kebutuhan
bayi dan orang dewasa. Perbedaan kecukupan zat gizi antara kelompok anak cukup besar,
sehingga Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi berdasarkan
kelompok umur ( Hardiansyah & Tambunan, 2016).

Tabel. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Orang Indonesia (Per orang/hari)

Sumber : AKG 2013 dalam Hardiansyah, 2014

Tabel Pola Makan Balita

Sumber : Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita, 2019
Kebutuhan Gizi Balita

Energi Balita

Kebutuhan energi sehari pada balita disesuaikan menurut usia atau berat badan.
Penggnaan energi dalam tubuh digunakan untuk metabolisme basal, aktivitas fisik,
pertumbuhan, dan perkembangan anak. Energi dalam makanan berasal dari nutrisi
karbohidrat, protein, lemak. Setiap gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori
dan karbohidrat 4 kalori. Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam
keseimbangan diet ialah 15% berasal dari protein, 35% lemak, dan 50% dari karbohidrat.

Angka Kecukupan Protein Balita

Protein merupakan sumber asam amino essensial yang diperlukan sebagai zat
pembangun untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin,
enzim, hormone, serta antibody, mengganti sel sel tubuh yang rusak, memelihara
keseimbangan asam basa cairan tubuh dan sumber energi. Protein hewani biasanya
mempunyai nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan protein nabati. Protein telur
dan protein susu biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein. Nilai gizi
protein nabati ditentukan oleh asam amino yang kurang (asam amino pembatas),
misalnya protein kacang-kacangan. Nilai protein dalam makanan orang Indonesia sehari-
hari umumnya diperkirakan 60% dari pada nilai gizi protein telur (Muslihatun, 2010).

Tabel. AKG Protein Balita

Sumber : Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita, 2019
Tingkat Kecukupan Lemak Balita

Kebutuhan lemak yang dianjurkan yaitu 15-20% energy total. Proporsi kandungan
lemak yang rendah diduga lebih baik untuk kesehatan. Lemak memiliki tiga fungsi
penting yaitu sebagai sumber lemak esensial, zat pelarut vitamin ADEK, dan pemberi
rasa sedap pada makanan. Disamping mensuplai energy, lemak terutama trigliserida
berfungsi menyediakan cadangan energy tubuh, isolator, pelindung organ dan
menyediakan asam-asam lemak esensial. Balita dianjurkan untuk mengonsumsi asam
lemak esensial (asam linoleat) 1-2% dari energy total (Mahan & Escott-Stump, 2008).

Tabel Kecukupan Lemak Untuk Balita

Sumber : Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita, 2019

Kecukupan Karbohidrat Balita

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro. Karbohidrat ada yang dapat
dicerna oleh tubuh sehingga menghasilkan glukosa dan energi, dan ada pula karbohidrat
yang tidak dapat dicerna yang berguna sebagai serat makanan. Fungsi utama karbohidrat
yang dapat dicerna bagi manusia adalah untuk menyediakan energi bagi sel, termasuk
sel-sel otak yang kerjanya tergantung pada suplai karbohidrat berupa glukosa.
Kekurangan glukosa darah (hipoglikemia) bisa menyebakan pingsan atau fatal; sementara
bila kelebihan glukosa darah menimbulkan hiperglikemia yang bila berlangsung terus
meningkatkan risiko penyakit diabetes atau kencing manis (Mahan K. dan Escott-Stump,
2008). Kecukupan energi, kecukupan karbohidrat seseorang dipengaruhi oleh ukuran
tubuh (berat badan), usia atau tahap pertumbuhan dan perkembangan, dan aktifitas fisik.
Kecukupan total serat pangan pada remaja dan dewasa didasarkan pada review IOM
(2005) tentang penelitian manfaat total serat pangan dalam mengendalikan kolesterol
terkait dengan menurunkan risiko penyakit jantung koroner, yaitu 14 g/1000 kkal. Angka
yang sama juga diterapkan pada anak 1-8 tahun untuk mencegah konstipasi (sulit buang
air besar). Anujran kecukupan serta ini berarti semakin rendah konsumsi atau kecukupan
energi seseorang semakin rendah pula kecukupan serat pangannya. Anjuran kecukupan
serat ini harus disertai dengan anjuran minum yang memenuhi kecukupan air.

Tabel. Presentase Energi Makro dan Angka Kecukupan Karbohidrat dan Serat

Catatan:AKK2012= Angka Kecukupan Karbohidrat 2012

AKS2012= Angka Kecukupan Serat 2012

Sumber : Hardiansyah, dkk 2016

Vitamin dan Mineral


Vitamin dan mineral esensial merupakan zat gizi yang penting bagi pertumbuhan
dan kesehatan. Beberapa jenis vitamin dibutuhkan untuk kembang otak. Apabila
kebutuhannya tidak terpenuhi, maka akan timbul gangguan terhadap pertumbuhan, fungsi
otak, dan sistem syaraf. Terdapat beberapa mineral pada buah sukun yaitu kalsium dan
fosfor. Kalsium dalam tubuh berfungsi memberi kekuatan dan pembentukan tulang gigi,
sedangkan fosfor berfungsi mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.

Tabel Tingkat Kecukupan Vitamin dan Mineral Balita

Sumber : Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita, 2019
Daftar Pustaka
Hardinsyah dan Tambunan, V. (2016). Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Serat
Makanan. Dalam Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi. LIPI, Deptan, Bappenas,
BPOM, BPS, Menristek, PERGIZI PANGAN, PERSAGI dan PDGMI. Jakarta
Mahan K. dan Escott-Stump. (2008). Food, Nutrition, and Diet Therapy. USA: W.B
Saunders Company
Muslihatun, W.N., 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogyakarta: Fitra Maya

Anda mungkin juga menyukai