Anda di halaman 1dari 10

Rekrutmen dan Seleksi

Kerja
Safira Nur Fitri 1072181029
Perekrutan merupakan proses
mencari, menemukan, dan menarik
para pelamar untuk dipekerjakan
dalam dan oleh suatu organisasi
- Gomes (2003:105)
- Martoyo (1994)
Seleksi adalah pemilihan tenaga kerja yang
sudah tersedia untuk mendapatkan tenaga
kerja yang memenuhi syarat dan memiliki
kualifikasi yang sesuai deskripsi jabatan dan
atau sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Proses Rekrutmen

Langkah-langkah Rekrutmen:
• Membuat panitia seleksi
• Meninjau gambaran posisi
• Mengiklankan
• Menerima aplikasi lamaran
• Mengatur wawancara
• Pengumpulan pertanyaan
wawancara
• Pengkondisian wawancara
• Memilih kandidat yang layak
• Memeriksa pemberi keputusan
• Pemberitahuan formal
Proses Seleksi
1. Kriteria Pembangunan
2. Peninjauan surat lamaran dan dokumen
riwayat hidup
3. Wawancara
4. Tes administrasi
5. Membuat tawaran
Prinsip Rekrutmen
1. Mutu karyawan
2. Jumlah karyawan yang diperlukan
3. Biaya yang diperlukan diminimalkan
4. Fleksibel
5. Pertimbangan-pertimbangan hukum
Proses dan Sumber Rekrutmen

1. Penyusunan strategi untuk merekrut


2. Pencarian pelamar-pelamar kerja
3. Penyaringan/penyisihan pelamar-pelamar kerja
yang tidak cocok
4. Pembuatan kumpulan pelamar Sumber-sumber rekrutmen adalah pelamar langsung,
lamaran tertulis, lamaran berdasarkan informasi, orang
lain, jalur iklan, perusahaan penempatan tenaga kerja,
perusahaan pencari tenaga kerja profesional, lembaga
pendidikan, organisasi profesi, serikat pekerja, dan
melalui balai latihan kerja milik pemerintah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses rekrutmen

Kondisi ekonomi Ketersediaan tenaga Reputasi perusahaan


negara yang relatif kerja pada bidang
sulit yang dicari
Kendala-kendala dalam Proses Rekrutmen

● Kebijaksanaan-kebijaksanaan Organisasi
● Persyaratan-persyaratan jabatan
● Metode pelaksanaan perekrutan
● Kondisi pasar tenaga kerja
● Solidaritas perusahaan
● Kondisi-kondisi lingkungan eksternal
Masalah-masalah dalam seleksi
1. Banyak pewawancara mengabaikan informasi penting, pewawancara hanya
fokus pada sebagian kecil informasi yang utama tentang keberhasilan pekerjaan,
sehingga melalaikan sebagian informasi lainnya
2. Pewawancara terkadang mengabaikan motivasi dan kesesuaian dengan
kebutuhan perusahaan. Pewawancara terlalu fokus pada aspek-aspek
ketrampilan dari pekerjaan dan akhirnya melupakan hal-hal yang mungkin
disukai dan tidak disukai oleh pelamar.
3. Pertanyaan yang diajukan pewawancara tidak fokus pada pekerjaan dan bahkan
menyimpang terlalu jauh yang menyinggung masalah pribadi pelamar.
4. Pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara tumpang tindih, artinya beberapa
pewawancara mengajukan pertanyaan yangsama pada pelamar yang sama. Hal
ini berarti membuang waktu yang tidak berguna, karena tidak ada koordinasi
antar sesama pewawancara.
5. Pewawancara tidak menyiapakan butir-butir pertanyaan yang akan diajukan
sebelum seleksi dilaksanakan, akibatnya setiap pelamar akan memperoleh
pertanyaan yang jauh berbeda sedangkan mereka akan ditempatkan pada posisi
yang sama setelah pelamar diterima sebanyak karyawan.

Anda mungkin juga menyukai