JENIS-JENIS NYERI
Ada banyak pembagian jenis nyeri, umumnya berdasarkan waktu berlangsungnya, bagian
tubuh yang terlibat, dan proses terjadinya.
Berdasarkan waktu, nyeri dibedakan menjadi nyeri akut, subakut, dan kronik. Nyeri akut
terjadi selama kurang dari 2 minggu, nyeri subakut antara 2 minggu hingga 3 bulan, dan nyeri
kronik lebih dari 3 bulan (>12 minggu).
14
58
Berdasarkan bagian tubuh yang terlibat. Nyeri dibedakan berdasarkan organ tubuh yang
terlibat atau yang mengalami nyeri. Misalnya: nyeri dada, nyeri perut, nyeri gigi, nyeri
tungkai, atau nyeri otot.
Berdasarkan proses terjadinya, nyeri dibedakan menjadi nyeri nosiseptif, nyeri neuropatik,
dan nyeri psikogenik.
Nyeri nosiseptif terjadi bila ada kerusakan jaringan tubuh. Seseorang dengan nyeri nosiseptif
akan mengalami nyeri yang bersifat tajam, kadang terasa seperti ditusuk, dapat dirasakan
sepanjang waktu (konstan) atau hilang timbul. Contohnya adalah nyeri saat cedera otot akibat
olahraga dan nyeri pada radang sendi.
Nyeri neuropatik bila ada kerusakan saraf. Penderita umumnya mengeluhkan sensasi
kesemutan, ditusuk-tusuk jarum, rasa terbakar, hingga rasa seperti disetrum. Contohnya
adalah nyeri tungkai pada penderita diabetes, nyeri
Nyeri psikogenik disebabkan karena kondisi psikologis pasien dan menyebabkan kecemasan,
stress, hingga depresi.
Berbeda jenis nyeri, berbeda pula penanganannya. Bila nyeri yang dirasakan ringan, Anda
dapat mengonsumsi antinyeri. Pada kondisi nyeri otot ringan, misalnya, Anda dapat
menggunakan antinyeri topikal (oles) dengan kandungan methyl salycilate terlebih dahulu
sebagai penanganan awal nyeri.
Namun, bila nyeri menetap atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasi
dengan dokter agar diketahui penyebab nyeri dan penanganan yang tepat untuk Anda..
Kini Anda telah memiliki gambaran mengenai beragam jenis nyeri. Semoga membantu Anda
saat menyampaikan keluhan ke dokter sehingga memudahkan penegakan diagnosis dan
pemberian terapi yang tepat dan optimal