ANI ANGGRIANI
PENGERTIA
N
• Nyeri merupakan sensasi sensori dari pengalaman subyektif yang
dialami setiap individu dan berbeda persepsi antara satu orang
dengan yang lain yang menyebabkan perasaan tidak nyaman, tidak
menyenangkan berkaitan dengan adanya atau potensial kerusakan
jaringan (Loue & Sajatovic, 2008).
• Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan yan aktual dan potensial
(Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).
• Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual
dan potensial yang tidak menyenangkan yang terlokalisasi pada
suatu bagian tubuh ataupun sering disebut dengan istilah distruktif
dimana jaringan rasanya seperti di tusuk-tusuk, panas terbakar,
melilit, seperti emosi, perasaan takut dan mual (Potter , 2012).
• Nyeri adalah salah satu mekanisme pertahanan
tubuh manusia yang menunjukkan adanya
pengalaman masalah. Nyeri merupakan
keyakinan individu dan bagaimana respon
individu tersebut terhadap sakit yang
dialaminya (Taylor, 2011).
• sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman
emosional yang tidak menyenagkan yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang
bersifat akut yang dirasakan dalam kejadian-
kejadian dimana terjadi kerusakan (Potter &
Perry, 2007)
Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Durasi
• Nyeri Akut Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi
setelah cedera akut, penyakit, atau intervensi bedah
dan memiliki proses yang cepat dengan intensitas
yang bervariasi (ringan sampai berat), dan
berlangsung untuk waktu yang singkat
• Nyeri kronik Nyeri kronik adalah nyeri konstan yang
intermiten yang menetap sepanjang suatu priode
waktu, Nyeri ini berlangsung lama dengan intensitas
yang bervariasi dan biasanya berlangsung lebih dari
6 bulan (McCaffery, 1986 dalam Potter &Perry,
2007).
Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Lokasi
1) Supervicial atau kutaneus Nyeri supervisial adalah
nyeri yang disebabkan stimulus kulit. Karakteristik dari
nyeri berlangsung sebentar dan berlokalisasi. Nyeri
biasanya terasa sebagai sensasi yang tajam
Contohnya tertusuk jarum suntik dan luka potong kecil
atau laserasi.
2) Viseral Dalam Nyeri viseral adalah nyeri yang terjadi
akibat stimulasi organ-organ internal (Potter dan Perry,
2006 dalam Sulistyo, 2013). Nyeri ini bersifat difusi dan
dapat menyebar kebeberapa arah. Contohnya sensasi
pukul (crushing) seperti angina pectoris dan sensasi
terbakar seperti pada ulkus lambung.
3) Nyeri Alih (Referred pain)Nyeri alih merupakan fenomena
umum dalam nyeri viseral karna banyak organ tidak memiliki
reseptor nyeri. Karakteristik nyeri dapat terasa di bagian
tubuh yang terpisah dari sumber nyeri dan dapat terasa
dengan berbagai karakteristik Contohnya nyeri yang terjadi
pada infark miokard, yang menyebabkan nyeri alih ke rahang,
lengan kiri, batu empedu, yang mengalihkan nyeri ke
selangkangan.
4) Radiasi Nyeri radiasi merupakan sensi nyeri yang meluas dari
tempat awal cedera ke bagian tubuh yang lain Karakteristik
nyeri terasa seakan menyebar ke bagian tubuh bawah atau
sepanjang kebagian tubuh. Contoh nyeri punggung bagian
bawah akibat diskusi interavertebral yang ruptur disertai nyeri
yang meradiasi sepanjang tungkai dari iritasi saraf skiatik.
Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Asal nyeri
1) Nyeri Nosiseptif Nyeri Nosiseptif merupakan
nyeri yang diakibatkan oleh aktivitas atau
sensivitas nosiseptor, yeri Nosiseptor ini dapat
terjadi karna adanya adanya stimulus yang
mengenai kulit, tulang, sendi, otot, jaringan
ikat, dan lain-lain
2) Nyeri neuropatik Nyeri neuropatik merupakan
hasil suatu cedera atau abnormalitas yang di
dapat pada struktur saraf perifer maupun
sentral , nyeri ini lebih sulit diobati
Pengukuran Intensitas Nyeri
• gambaran tentang seberapa parah nyeri
dirasakan oleh individu. Pengukuran intensitas
nyeri bersifat sangat subjektif dan nyeri dalam
intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh
dua orang yang berbeda
Intensitas nyeri dibedakan menjadi lima dengan
menggunakan skala numerik yaitu:
1. 0 : Tidak Nyeri
2. 1-2 : Nyeri Ringan
3. 3-5 : Nyeri Sedang
4. 6-7 : Nyeri Berat
5. 8-10 : Nyeri Yang Tidak Tertahankan
Keterangan skala nyeri
Skala Nyer Keterangan (Kriteria Nyeri)
0 (Tidak Nyeri) Tidak ada keluhan nyeri haid/kram di area perut bagian bawah, wajah
tersenyum, vocal positif, bergerak dengan mudah, tidak menyentuh atau
menunjukkan area yang nyeri
1-3(Nyeri Terasa kram pada perut bagian bawah, tetapi masih dapat ditahan, masih
Ringan) dapat melakukanaktivitas, masih dapat berkonsentrasi belaja
4-6(Nyeri Terasa kram di area perut bagian bawah, kram/nyeri tersebut menyebar ke
Sedang) pinggang, kurang nafsu makan, sebagian aktivitas dapat terganggu,
sulit/susah berkonsentrasi belajar, terkadang merengek kesakitan, wajah
netral, tubuh bergeser secara netral, menepuk/meraih area yang nyeri
7-9 (Nyeri Terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang,
Berat) paha atau punggung, tidak ada nafsu makan, mual, badan lemas, tidak
kuatberaktivitas, tidak dapat berkonsentrasi belajar, menangis, wajah
merengut/meringis, kaki dan tangan tegang/tidak dapat digerakkan.
10(Nyeri Terasa kram yang berat sekali pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke
Sangat Berat) pinggang, kaki, dan punggung, tidak mau makan, mual, muntah, sakit
kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa berdiri atau bangun dari tempat
tidur, tidak dapat beraktivitas, tangan menggenggam, mengatupkan gigi,
menjerit, terkadang bisa sampai pingsan.
Mekanisme Nyeri
• Transduksi Aktivasi dari reseptor nyeri terjadi
selama proses transduksi. Transduksi merupakan
proses dari stimulus nyeri yang diubah ke bentuk
yang dapat diakses oleh otak (Taylor, 2011).
Tanda dan gejala nyeri
• Suara: Menangis, merintih, menarik/menghembuskan
nafas
• Ekspresi wajah: Meringiu mulut
• Menggigit lidah, mengatupkan gigi, dahi berkerut,
tertutup rapat/membuka mata atau mulut, menggigit
bibir
• Pergerakan tubuh: Kegelisahan, mondar –mandir,
gerakan menggosok atau berirama, bergerak melindungi
bagian tubuh, immobilisasi, otot tegang.
• Interaksi sosial: Menghindari percakapan dan kontak
sosial,berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri,
disorientasi waktu (Mohamad, 2012).
Jenis-Jenis Nyeri
Ekspresi wajah 1
Tenang
2
Sebagian muka menegang (dahi mengernyit)
3
Seluruh muka menegang (kelopak mata menutup)
4
Meringis
Gerakan 1
Tenang
Ekstrimitas atas 2
Menekuk sebagian pada daerah siku
3
Menekuk total dengan disertai jari-jari mengepal
4
Mempertahankan posisi tangan menekuk ke dada
Kemampuan 1
Dapat mengikuti pola ventilator
Adaptasi dengan 2
Batuk tetapi masih bisa mengikuti pola ventilator
ventilator 3
Melawan pola ventilator
4
Tidak dapat mengontrol ventilator
TOTAL SKOR
• Nilai < 5 berarti pasien bebas nyeri
• Nilai > 5 berarti pasien mengalami nyeri yang perlu
diterapi
• Apabila di ICU pasien sadar penuh maka penilaian
nyeri dapat menggunakan NRS/VAS
Nilai :
0 = Tidak nyeri,
1--‐3 = nyeri ringan
4--‐6 =nyeri sedang
7--‐10 = nyeri berat sekali
SKOR
KATAGORI DISKRIPSI SKOR
PASIEN
Tidak ada ekspresi atau senyuman tertentu 0
Seringai atau kerutan yang kadang-kadang,
Wajah menarik diri, tidak berminat
1
Sering berubah menjadi kerutan konstan,
rahang mengatup, dagu bergetar
2
Posisi normal atau rileks 0
Tungkai Tidak tenang, gelisah, tegang 1
Menendang atau tungkai ditarik keatas 2
Berbaring tenang, posisi normal, bergerak
dengan mudah
0
Aktivitas Menggeliat, bergerak kedepan dan
kebelakang, tegang
1
Menekuk, kaku, atau terkejut 2
Tidak menangis (terbangun atau tertidur) 0
Mengeluh atau merengek, terkadang
Tangisan mengeluh
1
Menagis terus menerus, berteriak atau
tersedu-sedu, sering mengeluh
2
Puas, rileks 0
Ditenangkan dengan sentuhan, pelukan, atau
Ketenangan 1
ʺdiajak berbicaraʺ, dapat didistraksi
Sulit untuk ditenangkan atau dinyamankan 2
TOTAL SKOR
• Modified Pain Asessement Tools (mPAT)
Indikasi: mPAT digunakan untuk pasien neonatus usia 0 bulan
– hingga bayi usia 6 bulan, dengan ataupun tanpa ventilasi
mekanik, non bedah maupun pasca bedah.
Cara penilaian: Asesemen dilakukan dengan cara melakukan
observasi perilaku dan fisiologis neonatus sebagai respon
terhadap nyeri , termasuk persepsi perawat . Total skor adalah
20 (skor tertinggi).
• Asesmen ulang nyeri dengan mPAT
1. Minimal setiap shift 1x
2. Segera setelah post operasi selanjutnya tiap jam sampai efek
analgetik optimal
3. Saat prosedur invasif
4. ½ jam setelah masuk analgetik
5. Minimal setiap 4 jam pada neonatus dengan ventilator atau
yang mendapatkan analgetik
6. Neonatus dengan penggunaan ventilasi mekanik jangka lama
penilain mPAT minimal 1 kali setiap shift
Mengkaji Persepsi Nyeri
Pengkajian Nyeri (BCGuidelines.ca, 2011)
Onset Kapan nyeri muncul?
Berapa lama nyeri?
Berapa sering nyeri muncul?
Proviking Apa yang menyebabkan nyeri?
Apa yang membuatnya berkurang?
Apa yang membuat nyeri bertambah parah?
Quality Bagaimana rasa nyeri yang dirasakan?
Bisakan di gambarkan?
Region Dimanakah lokasinya?
Apakah menyebar?
Severity Berapa skalanyerinya? (dari 0-10)
Treatment Pengobatan atau terapi apa yang digunakan?
Understanding Apa yang anda percayai tentang penyebab nyeri ini?
Bagaimana nyeri ini mempengaruhi anda atau keluarga anda?
Values Apa pencapaian anda untuk nyeri ini?
Mengkaji Intensitas Nyeri
1. Skala Deskriptif Verbal (VDS)
Skala deskriptif verbal (VDS) merupakan sebuah garis
yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsian
yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang
garis. Pendeskripsian ini dirangking dari “tidak nyeri”
sampai “nyeri tidak tertahankan”. Perawat
menunjukan klien skala tersebut dan meminta klien
untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan
(Potter & Perry, 2006)
2. Skala Penilaian Numerik (NRS
• Skala penilaian numerik atau numeric rating
scale(NRS)lebih digunakan sebagai pengganti
alat pendeskripsi kata. Klienmenilai nyeri
dengan menggunakan skala 0-10
3.Skala Analog Visual (VAS)
• VAS adalah suatu garis lurus yang mewakili
intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki
alat pendeskripsi verbal pada ujungnya. Skala ini
memberi klien kebebasan penuh untuk
mengidentifikasi keparahan nyeri(Potter & Perry,
2006)
4.Skala Nyeri Wajah