Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)


1. Definisi

KEK artinya kurang gizi pada ibu hamil yang disebabkan rendahnya konsumsi energy dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi
(AKG)

Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah kekurangan gizi pada ibu hamil yang
berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun) (DepKes RI, 1999).

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah keadaan dimana seorang wanita
atau ibu hamil mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein). Ibu hamil dikatakan
menderita KEK bila LILA kurang dari 23,5 cm (Winkjosastro, 2007)

2. Kriteria Ibu Hamil yang KEK :


a. Perambahan berat badan selama hamil kurang dari normal (kurang dari 9kg).

Pertambahan berat badan yang ideal selama hamil adalah 10-16 kg,dimana pada
trimester I = +, trimester II = + 3 kg, trimester III = + 6kg.

Pertambahan BB ini juga sekaligus memantau pertumbuhan janin.

b. Pada pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) kurang dari 23,5 cm.
Pada kasus KEK pada batas 23,5 cm mempunyai resiko relative cukuptinggi. Sedangkan
ibu hamil dengan KEK pada batas 23 cm mempunyairesiko 2x lebih banyak untuk
melahirkan BBLR.
c. Pada pengukuran kadar Hb kurang dari normal (<11 gram %)
Dari penelitian menunjukkan bahwa, ada hubungan kadar Hb ibu hamil dengan BB lahir,
dimana

semakin

tinggi

kadar

Hb

semakin

tinggi

berat badan bayi yang

dilahirkan ibu yang mempunyai riwayat anemia berat (<9gram %) mempunyai resiko
untuk melahirkan BBLR 4,2 lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita
anemia
3. Etiologi KEK
UNICEF telah mengembangkan kerangka konsep makro sebagai salah satu strategi untuk
menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah
gizi kurang dapat disebabkan oleh:
a. Penyebab langsung

Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi
kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak
yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat
menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan,
maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.
b. Penyebab tidak langsung
Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu:

Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu
untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang
cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.

Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan masyarakat diharapkan dapat
menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang
dengan baik, baik fisik, mental dan sosial.

Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang
ada di harapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan
dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan
ketrampilan keluarga, makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan,
makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga. Makin baik pula pengasuhan maka akan
makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan

4. Patofisiologis
Kebutuhan nutrisi meningkat selama hamil. Masukan gizi pada ibu hamil sangat menentukan
kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda
dengan masa sebelum hamil, peningkatan kebutuhan gizi ibu hamil sebesar 15 %, karena
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban, dan
pertumbuhan janin. (Lubis, 2003)
5. Akibat KEK pada ibu hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu
maupun janin, seperti diuraikan berikut ini:
a. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
penyakit infeksi.
b. Terhadap persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan
lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan BBLR.
6. Penatalaksanaan
Menurut Waryana (2010). Penatalaksanaan ibu hamil KEK adalah :
1) Peningkatan suplementasi tablet fe pada ibu hamil
2) Rutin memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama hamil
3) Pengaturan konsumsi makanan. Penambahan kebutuhan untuk memperbaiki jaringan
tubuh dengan mengkonsumsi gizi seimbang.
4) Istirahat cukup
5) Pemantauan berat badan, pengukuran LILA dan Hb.
6) Pemberian makanan tambahan (PMT) yang Tinggi Kalori dan Tinggi Protein dan
dipadukan dengan penerapan Porsi kecil tapi sering

DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta: EGC.
Doenges, 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi.Jakarta : EGC
Depkes RI, 1995. Manajemen Kebidanan. Jakarta : Depkes RI
FK Unpad, 2004. Obstetri Patologi. Jakarta : FK Unpad

Anda mungkin juga menyukai