PENDAHULUAN
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.6.4 Pemantauan Kualitas Air Limbah Domestik, Rumah Sakit dan Hotel
Lokasi pemantaun air limbah domestik dan rumah sakit terdiri
atas 10 lokasi di Malang dan Surabaya. Rumah sakit yang dipantau air
limbahnya adalah daerah Surabaya meliputi: Hotel Garden Palace,
RS.Budi Mulia, RS.Darmo, RS. RKZ (RS.Katolik ST. Vincentius A
Paulo), RS.Wiliam Both, Hotel Hilton, saluran sanitasi umum keputaran,
Apabila proses analisis selesai dilakukan, data hasil analisis segera diproses
di ruang pemrosesan data. Data tersebut diperiksa ulang oleh kepala
METODE PENELITIAN
Sampel
Penyaringan sampel
Pemanasan Sampel
3.2.7 Perhitungan
(𝐴−𝐵)×1000
(Mg/L) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑙 )
Keterangan :
A = Berat kertas saring + residu + cawan (g)
B = Berat kertas saring + cawan kosong (g)
Bahan :
1. Kalium Hidrogen Ptalat (HOOC6H4COOK)
2. Larutan campuran K2Cr2O7-HgSO4 ± 0,02 N
3. Larutan campuran H2SO4 pekat- Ag2SO4
4. Aquades
Sampel 2.5 ml
3.3.6 Perhitungan
Bila konsentrasi tinggi maka di lakukan pengenceran dengan perhitungan
:
C=AxF
Bahan :
1. FeCl3
2. CaCl2
3. MgSO4
4. Larutan seed
5. Buffer fosfat
Bahan :
1. Larutan HCl/H2SO4 1:1
2. N-Heksana (titik didih 690 C)
3. Natrium sulfat atau bisa menggunakan serat kaca
4. Kertas saring
3.6.6 Perhitungan
(𝐴−𝐵)×1000×1000
Minyak dan lemak (mg/L) = 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Keterangan :
A = botol labu + residu dalam gram
B = bobot labu kosong dalam gram
Tahap kritis yang terjadi selama proses analisis minyak dan lemak antara
lain:
1. Homogenisasi sampel
Bahan :
1. Sampel air minum
2. Media EC
3. Media LTB
4. Media BGLB
Uji Penegasan
1. Memindahkan hasil uji yang positif dari tabung media LTB ke dalam
tabung media BGLB dan EC
2. Menyimpan semua tabung. Untuk media BGLB pada suhu 35°C
selama 2 x 24 jam dalam inkubator dan untuk media EC Mug pada
suhu 44°C selama 1 x 24 jam dalam water bath
3. Setelah itu, mengamati hasil pengujian. Lalu menentukan jumlah
bakteri dengan mencocokan hasil pengujian dengan tabel MPN.
Sample
Memipet 1 ml sample
Memipet 10 ml sample Memipet 0,1 ml sample
pada 5 tabung LTB
pada 5 tabung LTB pada 5 tabung LTB 0,5%
0,5%
1,5%
EC Mug
tabel MPN
a. Diambil pada satu titik pada lokasi yang sama dengan waktu
yang berbeda-beda lalu dicampur.
b. Hasil pemeriksaan akan menunjukkan keadaan merata dari
tempat tersebut dalam periode tertentu.
c. Volume pengambilan harus sama
e. Analisa dilapangan
Parameter yang dapat dianalisa di lapangan antara lain :
temperatur/suhu, pH, kekeruhan, DO (Dissolved Oxygen), DHL
g. Penanganan sampel
Sampel sebaiknya diisi dalam botol sampel sampai penuh dan botol
harus tertutup rapat untuk menghidari kontak dengan udara. Salah
satu cara pengawetan yang umum adalah pendinginan, sampel
diangkut dalam kotak isotermis yang mengandung es biasa atau es
kering (CO2) lalu disimpan di kulkas atau lemari es. (dapat dilihat
dalam tabel penyimpanan sampel diatas).
h. Gangguan – gangguan yang dapat timbul selama penyimpanan dan
pengangkutan sehingga dapat merubah keadaan asli sampel, antara
lain :
1. Gas O2 dan CO2 dapat diserap sampel/menguap diudara
2. Zat tersuspensi dapat mengendap bila ada endapan lumpur, botol
sampel sebelum dianalisa dikocok terlebih dahulu agar merata
3. Zat cair yang ringan (lemak, minyak dapat mengapung
dipermukaan)
4. Beberapa zat terlarut dapat mengendap bila teroksidasi dengan O2
sehingga senyawanya berubah
2NO2+ O2 → 2 NO3-
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Pengambilan contoh uji air yang dilaksanakan di bendungan Selorejo
menggunakan 2 metode, antara lain:
1. Untuk permukaan (pada kedalaman 30 cm) metode yang
digunakan adalah metode grab.
2. Untuk kedalaman 5m dan 10m menggunakan metode composite.
5.2. SARAN
5.2.1. Saran Bagi Siswa
1. Hendaknya perlu adanya pemahaman materi terlebih dahulu
bagi siswa-siswi sebelum melakukan analisis.
2. Para siswa sebaiknya lebih aktif dalam bertanya tentang
analisis yang dikerjakan.
3. Para siswa hendaknya lebih mengoptimalkan keterampilan
yang sudah diajarkan disekolah.
5.2.2. Saran Bagi Perusahaan
1. Perusahaan hendaknya bisa meningkatkan jalinan hubungan
penerimaan siswa-siswi dalam hal prakerin dari sekolah ke
perusahaan.
2. Pihak perusahaan sebaiknya memberikan sedikit perhatian
kepada siswa siswi yang mengalami masalah atau kesulitan
dalam tugasnya.
3. Sebaiknya pembimbing kerja di perusahaan lebih sering
mendampingi siswa-siswi yang melakukan analisa.