Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin


maju, sehingga menyebabkan kebutuhan akan Sumber Daya Manusia
yang terampil dalam bidang keahliannya. Mahasiswa sebagai salah satu
aset Sumber Daya Manusia di dunia kerja harus menyesuaikan dan
mengembangkan diri terhadap lingkungan yang akan dihadapinya
dengan cara membekali diri dengan Pendidikan. Agar dapat
menghasilkan tenaga kerja yang handal dan profesional maka
Perguruan Tinggi diharuskan untuk mempersiapkan para lulusannya
dengan baik.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang (STIM) sebagai salah
satu Lembaga Pencetak Tenaga Kependidikan (LPTK), sekarang ini
tidak hanya melatih mahasiswanya untuk menjadi tenaga pendidik yang
pofesional saja, tetapi juga melatih para mahasiswanya untuk berkarir
di bidang non Kependidikan, sehingga mahasiswa tersebut dapat
memilih pekerjaan sesuai dengan potensi dan bakat yang dimilikinya.
Untuk itu, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen memiliki program
unggulan untuk melatih mahasiswanya dalam dunia kerja, yaitu dengan
adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan. Program Praktik Kerja
Lapangan merupakan salah satu cara yang efektif untuk memadukan
antara teori dan praktik yang dipelajari selama perkuliahan dengan
praktik kerja secara nyata di Instansi tersebut. Sebagai mahasiswa S1
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang, Jurusan Manajemen
Akuntansi, Praktikan diwajibkan untuk mengikuti program PKL.
Alasan praktikan mengikuti program PKL ini selain untuk memenuhi
syarat menyelesaikan studi, Praktikan juga dapat mengenal dunia kerja
sebenarnya.

1
Dengan mengikuti program PKL ini, mahasiswa diharapkan
dapat mengenal, mengetahui, dan memiliki pengalaman dengan kondisi
dunia kerja. Selain itu untuk mempersiapkan diri dalam memasuki
dunia kerja yang sebenarnya dan dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapat di bangku kuliah.
Praktikan melakukan PKL di Kantor Satuan Kerja Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air BWS NT II bagian Koordinator Administrasi.
Praktikan melakukan PKL selama 1 bulan mulai dari tanggal 26 Juni
sampai dengan 01 Agustus 2019, dengan hari kerja dan jam kerja yaitu
Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Praktikan memilih
Kantor Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BWS NT II
sebagai tempat PKL karena ingin menambah Ilmu Pengetahuan,
Wawasan dan Pengalaman dalam bidang Akuntansi suatu Instansi
Pemerintahan.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari Praktek Kerja Lapangan ini
adalah :
1. Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelsaikan Pendidikan
Program S-1.
2. Memperkenalkan mahasiswa pada situasi kerja yang sebenarnya.
3. Mampu mengadakan perbandingan antara ilmu yang di peroleh di
perkuliahan dengan Praktek Kerja Lapangan.
4. Mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Instansi
Pemerintah dengan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Berikut adalah manfaat Praktek Kerja Lapangan diantaranya bagi


mahasiswa, bagi lembaga pendidikan dan tempat PKL :

2
1.3.1 Bagi Mahasiswa

Adapun manfaat Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa/mahasiswi


yaitu:
1. Memberi gambaran secara nyata kepada mahasiswa tentang dunia
kerja yang sebenarnya.
2. Melatih mahasiswa lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang dilaksanakan.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyesuaikan
diri dalam suasana kerja yang sebenarnya.
4. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan rasa percaya
diri serta paradigma berpikir.
5. Merupakan wadah mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dan sebagai
alat koreksi diri tentang sejauh mana ilmu yang sudah dimiliki
selama dibangku perkuliahan.
6. Mahasiswa/mahasiswi dilatih untuk berdisiplin dengan cara
mengikuti peraturan yang ada di instansi tempat PKL.

1.3.2 Bagi STIM Kupang

Adapun manfaat Praktek Kerja Lapangan bagi Sekolah Tinggi Ilmu


Manajemen Kupang, yaitu:

1. Praktek kerja lapangan merupakan program yang dapat dijadikan


standar dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa/i.
2. Menciptakan kerjasama antara instansi dengan lembaga
pendidikan/yayasan khususnya Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
Kupang.
3. Memperkenalkan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang pada
Masyarakat khususnya pengguna lulusan.
4. Sebagai media promosi bagi calon lulusan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen Kupang.

3
1.3.3 Bagi Instansi Balai Wilayah Sungai NT II

Adapun manfaat Praktek Kerja Lapangan bagi Instansi Balai Wilayah


Sungai Nusa Tenggara II yaitu :
1. Menjalin hubungan kerjasama antara Perusahaan/Instansi dengan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang.
2. Membantu Instansi dalam Kegiatan Operasional melalui Ilmu
Pengetahuan yang dimiliki mahasiswa/mahasiswi.
3. Membantu dunia pendidikan agar dapat menciptakan
mahasiswa/mahasiswi yang terampil dan siap pakai baik secara
mental maupun keahlian.
4. Instansi merasa terbantu karena sebagian tugas pegawai diberikan
kepada mahasiswa/mahasiswi yang melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan.
5. Instansi mendapat masukan dan saran yang dapat berguna dan ada
hubungannya dengan kegiatan rutinitas Instansi dari
mahasiswa/mahasiswi yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
pada Perusahaan/Instansi.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA
LAPANGAN

2.1 Nama Dan Alamat Kantor PKL

Nama dan alamat kantor tempat Praktikan melakukan Praktek Kerja


Lapangan adalah :
Nama Kantor : Balai Wilayah Sungai NT II Satuan Kerja
Pelaksanaaan Jaringan Sumber Air.
Alamat Kantor : Jalan Jembatan. No.2, Liliba, Klp. Lima, Kota
Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kode Pos 85228.

2.2 Sejarah Balai Wilayah Sungai NT II

Keberadaan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Direktorat


Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum di
Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai wakil pemerintah pusat
di daerah untuk melaksanakan pengelolaan SDA antara lain meliputi
konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, Pengendalian daya rusak air di
Wilayah Sungai (WS) yang menjadi kewenangan pemerintah di
Provinsi NTT yaitu WS Benanain, Noelmina dan Aesesa/Flores.

Gambar 2.1 Bendung Haliwen


(sumber. http://www.bwsnt2.org/web/?q=sejarah_bwsnt2 diakses pada tanggal 27 Agustus 2019 Pukul
15.35 WITA)

5
Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II merupakan acuan
dalam perencanaan, pemograman dan penganggaran berbasis Kinerja
(PBK) untuk penyusunan dokumen Rencana Kerja dan Rencana Kerja
Anggaran bagi bagi semua Satuan Kerja di Lingkungan Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II Provinsi NTT.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai di
Lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian
Pekerjaan Umum termasuk Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
13/PRT/M/2006 tanggal 17 Juli 2006. Awal pembentukannya hanya
memiliki 1 (satu) Satuan Kerja yaitu Satuan Kerja BWS Nusa Tenggara
II  Provinsi NTT. Dalam Masa Transisi dibentuk Organisasi Permanen
Menteri Pekerjaan Umum melalui Satuan kerja Sementara (Satkers)
Tahun Anggaran 2005 dan Tahun Anggaran 2006 menjadi Satuan
Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) untuk melaksanakan
kegiatan yang selama ini dilakukan oleh Proyek Induk, Proyek dan
Bagian Proyek.
Tahun Anggaran 2007 Menteri Pekerjaan Umum selaku
Pengguna Anggaran/Barang membentuk organisasi pelaksana Satuan
Kerja dan seterusnya (permanen) pada Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air adalah sebagai berikut :
1. Satuan Kerja Pusat.
2. Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT)
3. Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT)
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

UPT dan SNVT adalah Satuan Kerja Departemen Pekerjaan


Umum yang melaksanakan Tugas Pemerintah Pusat di Daerah sesuai
dengan kewenangan yang diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun
2004, Tentang Sumber Daya Air sedangkan SKPD merupakan
pelimpaham Tugas Perbantuan dan Dekonsentrasi.
Selanjutnya Menteri Pekerjaan Umum menindaklanjuti
terhadap organisasi tersebut pada Ditjen Sumber Daya Air,
dimana Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II merupakan Balai

6
Wilayah Sungai Tipe B dengan menetapkan Permen PU
No.13/PRT/M/2006, tanggal 17 Juli 2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Wilayah Sungai (WS) di Lingkungan Ditjen SDA.

2.3 Dasar Hukum Balai Wilayah Sungai NT II

Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis Balai Wilayah


Sungai Nusa Tenggara II adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
5. UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
7. Peraturanan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
SDA.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2010 tentang Bendungan.
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004–2009.
14. Keppres No. 33 tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional SDA
Nasional.
15. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025.

7
2.4 Visi, Misi dan Tugas Pokok Balai Wilayah Sungai NT II

2.4.1 Visi :

Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air yang


berkelanjutan untuk sebesar-besar Kesejahteraan Rakyat di Nusa
Tenggara Timur.
Gambaran umum yang akan dicapai pada tahun 2025 :
1. Tertingkatkannya perlindungan masyarakat dari bencana daya rusak
air.
2. Tercapainya pengelolaan SDA berdasar pola pengelolaan wilayah
sungai yang menyeluruh, terpadu, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan hidup.
3. Terpenuhinya kecukupan air bagi sebagian besar masyarakat dengan
prioritas utama untuk kebutuhan pokok masyarakat dan pertanian
rakyat.
4. Terwujudkannya keterlibatan peran masyarakat secara aktif dalam
pengelolaan SDA melalui Dewan SDA yg merupakan Forum Dialog
dan Koordinasi antar Pemilik Kepentingan yg terlegitimasi.
5. Terlaksanakannya suatu prinsip pembiayaan jasa pengelolaan SDA
yang dapat memberikan insentif dan disintensif dengan
memanfaatkan berbagai Sumber Daya secara sinergi dan teritegrasi.

2.4.2 Misi :

1. Mengkonservasi SDA secara berkelanjutan.


2. Mendayagunakan SDA secara adil serta memenuhi Persyaratan
kualitas dan kuantitas untuk berbagai kebutuhan masyarakat.
3. Mengendalikan daya rusak air.
4. Memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat dan
Pemerintah dalam pengelolaan SDA.
5. Meningkatkan keterbukaan serta ketersediaan data dan informasi
dalam pengelolaan SDA
6. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam
pembangunan infrastruktur PU bidang SDA Provinsi NTT.

8
7. Mengembangkan teknologi ke-PU-an yang tepat guna dan
kompetitif serta meningkatkan keandalan mutu infrastruktur PU
bidang SDA Provinsi NTT.
8. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan
terpadu dengan prinsip good governance serta mengembangkan
SDM yang profesional.

2.4.3 Tugas Pokok Balai Wilayah Sungai NT II

Adalah melaksanakan pengelolaan Sumber Daya Air yang meliputi :


1. Perencanaan.
2. Pelaksanaan konstruksi.
3. Operasi dan pemeliharaan dalam rangka Konservasi sumber daya
air.
4. Pengembangan sumber daya air.
5. Pendayagunaan sumber daya air.
6. Pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.
Pada Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, kegiatan
Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) ditangani beberapa Satuan
Kerja yaitu :
1. SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Nusa Tenggara II
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA)
Nusa Tenggara II Provinsi Nusa Tenggara Timur.
3. Satuan Kerja Air Tanah dan Air Baku (ATAP) Nusa Tenggara II
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
4. Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
5. Satuan Kerja Pembangunan Bendungan Nusa Tenggara II Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
6. Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Nusa Tenggara II Provinsi
Nusa Tenggara Timur.

9
Sedangkan Satuan Non Vertikal Tertentu ( S N V T ) disini bisa
diartikan sebagai Satuan Kerja yang sifatnya sementara dan sewaktu-
waktu dapat berubah.

SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Nusa Tenggara


II Provinsi Nusa Tenggara Timur. Merupakan salah satu unit kerja di
bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, yang terbentuk
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
14/PRT/M/2006 dan Nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Nusa Tenggara II di
Lingkungan Direktorat Sumber Daya Air.

SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Wilayah Sungai


Nusa Tenggara II mempunyai tugas pokok. Dimana tugas tersebut
merupakan pelaksanaan dari tugas Balai Wilayah Sungai yang
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan pola dan rencana pengelolaan Sumber Daya Air pada


wilayah sungai.
2. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan
lindung sumber air pada wilayah sungai.
3. Pengelolaan Sumber Daya Air yang meliputi Konservasi Sumber
Daya Air, Pengembangan Sumber Daya Air, Pendayagunaan
Sumber Daya Air dan Pengendalian daya rusak air pada wilayah
sungai.
4. Penyiapan Rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas
penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan Sumber
Daya Air pada wilayah sungai.
5. Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai.
6. Pengelolaan sistem Hidrologi
7. Penyelengaaraan data dan informasi Sumber Daya Air.
8. Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air
pada wilayah sungai.
9. Pemberdayaan masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air.

10
2.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan dari berbagai komponen


atau unit kerja dalam suatu organisasi. Struktur orgaisasi yang lebih
mengarah pada pembagian kerja dan yang berkaitan dengan fungsi
yang berbeda yang telah dikoordinasikan. Selain itu, struktur
organisasi lebih mengarah ke berbagai spesialisasi dari suatu
pekerjaan tertentu, termasuk saluran permintaan atau penyampaian
laporan. (Sumber. https://www.ruangguru.co.id/pengertian-struktur-
organisasi-beserta-fungsinya-secara-jelas-dan-lengkap diakses pada,
Senin 26 Agustus 2019, 17.00 WIB).

Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) berada


dibawah pembinaan dan tanggung jawab Direktur Jenderal Sumber
Daya Air melalui Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II.
Satuan Kerja PJSA berkedudukan di Jl. Jemb. No.2 Liliba, Klp. Lima,
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kode Pos 8522.

Tujuan dan Tugas Pokok Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air
adalah :

2.5.1 Tujuan Satker PJSA

1. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Air serta untuk


meningkatkan persediaan air guna memenuhi kebutuhan Irigasi.
2. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas pemanfaatan Sumber Daya
Air
3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengoperasian dan pemeliharaan prasarana pengairan.
4. Mempertahankan kondisi jaringan irigasi, meningkatkan pengaturan
air di jaringan utama secara optimal, pemeliharaan jaringan irigasi
dalam rangka menunjang program produksi pangan.

11
Untuk mencapai Tujuan tersebut Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan
Sumber Air NT II Provinsi NTT mempunyai Tugas Pokok sebagai
berikut :

2.5.2 Tugas Pokok Satker PJSA

1. Menyelenggarakan pekerjaan mastter plan studi perencanaan dan


perencanaan teknis dalam pelaksanaan.
2. Melaksanakan usaha koordinasi dan kerjsa sama dengan instansi
lain yang berkaitan dengan tugasnya.
3. Menyelenggarakan administrasi untuk tercapainya penanganan
lingkup tugas dalam upaya pengembangan tata laksana satuan kerja.
4. Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air NT II, Provinsi NTT
berada dibawah pembinaan dan tanggung jawab Direktur Jenderal
Sumber Daya Air melalui Eselon II terkait sesuai dengan bidangnya.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


171/PMK.05/2007, “Satuan Kerja adalah Kuasa Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang yang merupakan bagian dari suatu unit
organisasi pada Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan satu
atau beberapa kegiatan dari suatu program”.

Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jariangan Sumber Air


Nusa Tenggara II Provinsi NTT terdiri dari :

1. PPK Sungai dan Pantai I dengan wilayah lingkup kerja meliputi


Pulau Timor, Sumba, Alor dan pulau-pulau kecil lainnya.
2. PPK Sungai dan Pantai II dengan wilayah lingkup kerja meliputi
Pulau Flores dan pulau pulau kecil lainnya.

12
2.5.3 Struktur Organisasi SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air

KEPALA BWS NUSA TENGGARA II

Ir. Agus Sosiawan, ME


196408121991031016 – IV/a - Pembina

KEPALA SNVT PJSA NT II

Alfred F. Lukas, ATP, M.Si


196405171985031013 – IV/a - Pembina

PP- SPM BENDAHARA PENGELUARAN

Drs. Petrus Djuang Kayun Oktovianus Beda


196202142006041002 – III/d197210282007011002
– – II/c –
penata Tk. I pengatur

PPK KEGIATAN SUNGAi&PANTAI PPK KEGIATAN SUNGAI & PANTAI II


I PPPPPANTPPAIIIIIIIII

Edixon S. Nufninu, ST, M.Si


I
Syamsumarlin, ST

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Satker PJSA NT II

(Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2006 dan Nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Nusa Tenggara II di Lingkungan Direktorat Sumber Daya Air).

13
2.6 Bidang-Bidang Kerja (Job Description)

Tugas dan wewenang dari Kepala Satker dan masing – masing


kepala bidang yang ada di Kantor Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber
Air NT II adalah sebagai berikut :

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Sebagai Atasan


langsung Satuan Kerja yang melakukan pengawasan umum
terhadap pelaksanaan tugas kepala satuan kerja dalam rangka
pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam
DIPA, melaporkan hasil pelaksanaan program yang berada dibawah
koordinasinya kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air selaku
pengguna anggaran/barang dalam rangka mencapai tujuan rencana
strategis kementerian, serta melaporkan organisasi dan pembantu
pejabat inti satuan kerja.

Kepala Balai juga bertanggung jawab terhadap keberhasilan


program yang berada dibawah koordinasinya serta bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air yang nantinya berujung
pada tanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum.

Secara umum tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian dalam
Satuan Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Wilayah Sungai NT II
dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kepala Satuan Kerja

Tugas :

1. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan;


2. Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling
kurang di website PU net;
3. Menetapkan Pejabat Pengadaan.
4. Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
5. Menetapkan Panitia Peneliti Kontrak.
6. Mengawasi Pelaksanaan Anggaran sesuai DIPA.
7. Menyampaikan Laporan Keungan dan Laporan Lainnya sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

14
8. Menyelesaikan Pereselisihan antara PPK dengan ULP/Pejabat
Pengadaaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat.
9. Mengawasi Penyimpanan dan Pemeliharaan seluruh Dokumen
Pengadaan Barang/Jasa dan menerima hasil pekerjaan pengadaan
Barang/Jasa dilapiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan
sofcopy.
10. Mengirimkan dokumen laporan hasil pekerjaan dalam bentuk
sofcopy kepada Sekretaris Jenderal melalui PUSDATA dan dalam
bentuk hardcopy kepada unit pengelola BMN di masing-masing
Unit Kerja Eselon I.
11. Menetapkan Tim Teknis dan Tim Juri/Tim Ahli untuk Pelaksanaan
apabila diperlukan.
12. Melaksanakan seluruh tugas Satker terutama pelaksanaan rencana
kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA.
13. Memimpin Pelaksanaan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan
dan dituangkan dalam DIPA
14. Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada Pejabat Inti
Satker dibawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan
pencapaian keluaran/output yang telah ditetapkan.
15. Mengusulkan pembantu Pejabat Inti Satker sesuai kebutuhan, yang
selanjutnya ditetapkan oleh Atasan Langsungnya.
16. Menandatangani Surat permintaan Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP) dan selanjunya menyampaikannya kepada Pejabat Yang
Melakukan Pengujian dan Penandatangan SPM.
17. Menandatangani Surat Keputusan/Surat Perintah Kerja/Kontrak
(dalam hal Kasatker merangkap sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen).
18. Dalam hal Kasatker tidak merangkap sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen, penandatangan Surat Keputusan/Surat Perintah
Kerja/Kontrak dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen.
19. Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan
cara ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Pengguna Anggaran
sesuai ketentuan perundang-undangan.

15
20. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang
merupakan bagian dari rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun berikutnya.

Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan/rencana kerja


yang tertuang dalam DIPA.
2. Bertanggung jawab atas semua penerimaan/pengeluaran anggaran
Satker yang membebani APBN.
3. Bertanggungjawab atas kebenaran material setiap Surat
Keputusan/Surat Perintah Kerja/ Kontrak yang ditandatanganinya
serta akibat yang timbul dari SK/SPK/Kontrak tersebut. (Dalam
merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen).
4. Bertanggungjawab terhadap realisasi keuangan dan pencapaian
keluaran/output yang telah ditetapkan.
5. Bertanggungjawab terhadap penatausahaan dan pemeliharaan
Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara Satker.
6. Bertanggung jawab atas tertib penatausahaan anggaran serta tertib
pengadaan barang dan jasa yang dialokasikan kepada Satker yang
dipimpinnya sesuai peraturan yang berlaku.
7. Bertanggungjawab kepada Pengguna Anggaran melalui Atasan
Langsung/Pelaksana Program.

2. Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar (PP-SPM)


Tugas :

1. Menerima berkas SPP yang disampaikan oleh Pejabat Yang


Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran
Belanja.
2. Memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check list kelengkapan
berkas SPP dan mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.
3. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

16
4. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk
memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu
anggaran.
5. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain :

a. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama


orang/perusahaan, alamat, No. rekening dan nama bank).
b. Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau
kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai
spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan).
c. Jadwal waktu pembayaran (kesesuiaian dengan jadwal penarikan
dana yang tercantum dalam DIPA serta ketepatannya terhadap
jadwal waktu pembayaran guna meyakinkan bahwa tagihan yang
harus dibayar belum daluwarsa).
6. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai
dengan indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan
dan/atau spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak.
7. Menanda tangani dan menerbitkan SPM sekurang-kurangnya dalam
rangkap 6 dengan ketentuan :

a. Lembar kesatu dan lembar kedua disampaikan kepada KPPN


pembayar.
b. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada Pejabat yang Melakukan
Pengujian dan Perintah Pembayaran.
c. Lembar keempat disampaikan kepada Petugas
Akuntansi/Verifikasi Keuangan.
d. Lembar kelima disampikan kepada Pejabat yang Melakukan
Tindakan yang Menagkibatkan Pengeluaran Anggaran
Belanja/Pembuat Komitmen.
e. Lembar keenam disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran.
8. Menyampaikan SPM yang telah ditanda tanganinya ke KPPN
terkait.
9. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA
dan menyampaikannya kepada Kepala Satuan Kerja selaku Atasan
Langsungnya.

17
Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pengujian dan
perintah pembayaran serta akibat yang timbul atas tindakannya
meliputi aspek hukum, peraturan perundang-undangan dan tujuan
pengeluaran.
2. Bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja.

3. Bendahara Pengeluaran

Tugas :

1. Menyelenggaranakan pembukuan seluruh transaksi keuangan yang


dilaksanakan SNVT pada Buku Kas Umum (BKU), Buku
Pembantu, Buku Pengawasan Anggaran.
2. Menyiapkan rincian jumlah pengajuan SPP-UP, SPP-TUP, SPP-
GUP serta dokumen-dokumen pendukung lainnya.
3. Menanda tangani Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP) yang diajukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan
selanjutnya menyampaikan kepada Pejabat yang Melakukan
Pengujian dan Perintah Pembayaran.
4. Menanda tangani SPP-LS yang pembayarannya melalui Rekening
Bendahara.
5. Melakukan pengamanan Kas serta surat-surat berharga lainnya yang
berada dalam pengurusannya (Brankas) untuk mengindari terjadinya
kerugian negara.
6. Menguji kebenaran tagihan pembayaran Uang Persediaan meliputi
kesesuaian dengan AKUN, DIPA dan peraturan yang berlaku
sebelum dilakukan pembayaran.
7. Melakukan pembayaran melalui Uang Persediaan atas persetujuan
Pejabat Yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan
Pengeluaran Belanja Satuan Kerja untuk Belanja Barang; Belanja
Modal untuk pengeluaran honor tim, Alat Tulis Kantor (ATK),
perjalanan dinas, biaya pengumuman lelang, pengurusan surat
perijinan dan pengeluaran lain yang tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung dalam rangka perolehan aset; dan Belanja
lain-lain, dapat diberikan pengecualian untuk DIPA Pusat yang

18
kegiatannya berlokasi di daerah serta DIPA yang ditetapkan oleh
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan oleh Kepala Kanwil Ditjen
Perbendaharaan setempat dan pembayaran yang dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran kepada satu rekanan tidak boleh melebihi
Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah, kecuali untuk pembayaran
honor dan perjalanan dinas.
8. Wajib Menolak perintah bayar dari Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat yang ditunjuk apabila persyaratan pembayaran
tidak terpenuhi.
9. Menerima dan menyetor ke Rekening Kas Negara atas pajak dan
penerimaan lainnya yang dipungut serta melaporkan menurut bentuk
dan cara yang telah ditetapkan, tepat pada waktunya kepada masing-
masing Instansi yang terkait.
10. Membuat dan menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
Bendahara kepada : KPPN setempat, BPK RI, Menteri Pekerjaan
Umum.

Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab atas pengelolaan uang persediaan.


2. Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian keuangan Negara
yang berada dalam pengurusannya.
3. Bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja.

4. Pejabat Pembuat Komitmen Sungai dan Pantai I (PPK-SUPAN I)


Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Kasatker yaitu :
1. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan Barang / Jasa yang
meliputi : Spesifikasi teknis Barang / Jasa, Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) dan Rencana Kontrak.
2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa.
3. Menandatangani Kontrak / Surat Perintah Kerja.
4. Melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang / Jasa.
5. Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak.
6. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaian Pengadaan Barang / Jasa
kepada Kasatker.

19
7. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan Barang / Jasa kepada
Kasatker dengan Berita Acara Penyerahan.
8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran
dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada Kasatker setiap
triwulan.
9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa.
10. Mengusulkan kepada Kasatker mengenai perubahan paket
pekerjaan dan / atau perubahan jadwal kegiatan pengadaan apabila
diperlukan.
11. Menetapkan tim pendukung termasuk Panitia Peneliti kontrak
apabila diperlukan.
12. Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis
(Aanwijzer) untuk membantu pelaksanaan tugas ULP apabila
diperlukan.
13. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia
barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku.
14. Menyiapkan, menandatangani dan melaksanakan perjanjian /
kontrak dengan pihak penyedia barang / jasa.
15. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaian pengadaan barang / jasa
kepada Kasatker.
16. Menyerahkan asset hasil pengadaan barang / jasa dan asset
lainnya kepada Menteri dengan berita acara penyerahan melalui
Kasatker dilampiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan
softcopy.
17. Menandatangani fakta integritas.
18. Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan
dalam DIPA.
19. Menandatangani Surat Keputusan yang mengakibatkan
pengeluaran (gaji non PNS, lembur, honor, vakasi dan perjalanan
dinas).
20. Menyusun dokumen Pengadaan Barang / Jasa untuk kegiatan
yang tercantum dalam DIPA dan dokumen pendukungnya maupun
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan secara swakelola.

20
21. Menandatangani Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita
Acara Pemeriksaan Barang.
22. Menandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran
Satker, baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara
swakelola.
23. Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) serta
dokumen pendukungnya atas persetujuan Kasatker dan selanjutnya
diteruskan kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah
Pembayaran.
24. Mengajukan tagihan pembayaran kepada Bendahara
Pengeluaran untuk pembayaran yang membebani Uang Persediaan.
25. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai
DIPA dan menyampaikannya kepada Kasatker.
26. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA–KL) tahun berikutnya.
Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul


dari Kontrak/SPK atau keputusan dan surat bukti lainnya yang
ditandatanganinya.
2. Bertanggung jawab atas realisasi keuangan dan keluaran/output
kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana kerja yang ditetapkan
dalam DIPA.
3. Bertanggungjawab kepada Kasatker.

5. Pejabat Pembuat Komitmen Sungai dan Pantai II

Tugas :

Melaksanakan sebagian tugas Kasatker yaitu :


1. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan Barang / Jasa yang
meliputi : Spesifikasi teknis Barang / Jasa, Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) dan Rencana Kontrak.
2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa.
3. Menandatangani Kontrak / Surat Perintah Kerja.

21
4. Melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang / Jasa.
5. Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak.
6. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaian Pengadaan Barang / Jasa
kepada Kasatker.
7. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan Barang / Jasa kepada
Kasatker dengan Berita Acara Penyerahan.
8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran
dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada Kasatker setiap
triwulan.
9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa.
10. Mengusulkan kepada Kasatker mengenai perubahan paket
pekerjaan dan / atau perubahan jadwal kegiatan pengadaan apabila
diperlukan.
11. Menetapkan tim pendukung termasuk Panitia Peneliti kontrak
apabila diperlukan.
12. Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis
(Aanwijzer) untuk membantu pelaksanaan tugas ULP apabila
diperlukan.
13. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia
barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku.
14. Menyiapkan, menandatangani dan melaksanakan perjanjian /
kontrak dengan pihak penyedia barang / jasa.
15. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaian pengadaan barang / jasa
kepada Kasatker.
16. Menyerahkan asset hasil pengadaan barang / jasa dan asset
lainnya kepada Menteri dengan berita acara penyerahan melalui
Kasatker dilampiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan
softcopy.
17. Menandatangani pakta integritas.
18. Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan
dalam DIPA.

22
19. Menandatangani Surat Keputusan yang mengakibatkan
pengeluaran (gaji non PNS, lembur, honor, vakasi dan perjalanan
dinas).
20. Menyusun dokumen Pengadaan Barang / Jasa untuk kegiatan
yang tercantum dalam DIPA dan dokumen pendukungnya maupun
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan secara swakelola.
21. Menandatangani Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita
Acara Pemeriksaan Barang.
22. Menandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran
Satker, baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara
swakelola.
23. Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) serta
dokumen pendukungnya atas persetujuan Kasatker dan selanjutnya
diteruskan kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah
Pembayaran.
24. Mengajukan tagihan pembayaran kepada Bendahara
Pengeluaran untuk pembayaran yang membebani Uang Persediaan.
25. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai
DIPA dan menyampaikannya kepada Kasatker.
26. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA–KL) tahun berikutnya.
Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul


dari Kontrak/SPK atau keputusan dan surat bukti lainnya yang
ditandatanganinya.
2. Bertanggung jawab atas realisasi keuangan dan keluaran/output
kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana kerja yang ditetapkan
dalam DIPA.
3. Bertanggung jawab kepada Kasatker.

23
(Sumber : Surat Keputusan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air
SDA Nusa Tenggara II Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nomor :
HK.01.22/SATKER/PJSA – NT II/II/ /2017. Tentang susunan organisasi
pelaksanaan, Tata kerja dan uraian tugas pejabat inti Satuan Kerja Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air SDA Nusa Tenggara II. Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Tahun Anggaran 2017).

BAB III
KEGIATAN-KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Deskripsi Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Adapun yang menjadi lokasi atau tempat Praktek Kerja Lapangan


sebagai berikut :

1. Nama Instansi : Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II.

2. Alamat : Jl. Frans Seda Bundaran PU, Tuak Daun

Merah, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kode pos 85228.

3. Provinsi : Nusa Tenggara Timur.

4. Direktorat : Jenderal Sumber Daya Air.

5. Satuan kerja : Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA).

6. Pelaksanaan : 26 Juni 2019 – 01 Agustus 2019.

24
7. Hari Kerja : Senin – Jumat.

8. Jam Praktek : 08.00 WITA – 16.30 WITA.

Adapun letak strategis wilayah yang berbatasan dengan Kantor Satuan

Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Nusa Tenggara II sebagai

berikut :

(Gambar 3.1 Bagian Depan Kantor Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
(SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Wilayah Sungai NT
II).

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah milik Satker Non Vertikal


Tertentu Pembangunan Bendungan.

25
(Sumber : Documentasi Praktikan)

2. Sebelah Barat berbatasan dengan Tanah milik Pemerintah


Kabupaten Kupang.

(Sumber : Documentasi Praktikan)

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah milik Satker Non Vertikal


Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan.

26
(Sumber : Documentasi Praktikan)

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah milik Pemerintah Daerah


Kabupaten Kupang.

(Sumber : Documentasi Praktikan)

3.2 Bidang Kerja

27
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan
ditempatkan di SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) yang
terdiri dari bagian Koordinator Administrasi, Koordinator Teknik,
Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar, PPK Sungai Pantai I dan
Sungai Pantai II, Bendahara Pengeluaran, Petugas Pelaporan, dan
Petugas Gudang /Persediaan, dan dikordinasikan oleh Kepala Satuan
Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air Nusa Tenggara II. Praktikan
melaksanakan PKL di Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
dan mendapat tugas pada bagian Koordinator Administrasi, diantaranya
sebagai berikut :
1. Menerima surat masuk dan menyiapkan form disposisi surat.
2. Mencatat surat masuk/kelur ke dalam buku arsip surat.
3. Mengarsipkan surat masuk/keluar ke dalam arsip surat
masuk/keluar.
4. Membuat salah satu metode sederhana untuk memudahkan pegawai
untuk mencari surat masuk atau surat keluar dengan menggunakan
MS.excel.

3.3 Pelaksanaan Pekerjaan

Praktikan melakukan PKL di Balai Wilayah Sungai Nusa


Tenggara II Satuan Kerja Non Vertikal Pelaksanaan Jaringan Sumber
Air (PJSA) Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulai dari tanggal 26 Juni
sampai dengan 01 Agustus 2019, dengan hari kerja dan jam kerja yaitu
Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00-16.30 WIB.
Pada hari pertama praktikan diberi instruksi oleh Pegawai
Satker PJSA yang menjabat sebagai Koordinator Administrasi atas
nama Bapak Siki Y.A Asbanu, tentang pekerjaan dan tugas apa saja
yang akan dilakukan Praktikan selama melaksanakan PKL.
Praktikan ditempatkan dibagian Koordinator Administrasi atas
kebijakan Kepala Satker PJSA, dengan tujuan agar praktikan dapat
membantu dan belajar mengenai situasi dan kondisi pada bagian
Koordinator Administrasi khususnya Instansi Pemerintahan.

28
Adapun rincian kegiatan yang dilakukan praktikan selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang berlangsung pada bagian
Koordinator Administrasi akan diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.1
Kegiatan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
No Hari/Tanggal Bidang Uraian kegiatan

a. Pengantaran Surat Permohonan ke


1 Rabu, 26 Juni Administrasi Kantor Balai Wilayah Sungai NT II.
2019 b. Melapor ke Kepala Sub Bagian Tata
Usaha mengenai penempatan tempat
PKL dan menerima surat penempatan
PKL.
c. Mengantar surat penempatan PKL ke
Kantor Satuan Kerja Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II.
a. Pengenalan dengan para pegawai, dan
pekerjaan yang dilakukan pada bagian
2 Kamis, 27 Juni Administrasi Koordinator Administrasi Satker PJSA.
2019 b. Mulai belajar menulis surat masuk dan
keluar.
c. Mulai belajar mencetak surat masuk dan

29
keluar.

a. Membersihkan ruangan kerja.


3 Jumat,28 Juni Administrasi b. Belajar menulis surat masuk dan surat
2019 keluar.
c. Lanjut mencetak surat masuk dan keluar.

4 Senin,01 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Mulai belajar menuliskan disposisi surat
dan mencatat surat ke dalam buku surat
masuk/keluar.

a. Membersihkan ruangan kerja


5 Selasa,02 Juli Administrasi b. Menerima surat masuk.
2019 c. Mengisi lembar disposisi.
d. Mencatat surat masuk ke dalam buku
surat masuk.

a. Membersihkan ruangan kerja.


6 Rabu,03 Juli Administrasi b. Menggandakan surat masuk dan surat
2019 keluar.
c. Mengcopy file yang diminta pegawai
kantor

7 Kamis,04 Juli Administrasi a. Membersihkan runagan kerja.


2019 b. Membeli Materai di Kantor Pos.

a. Membersihkan ruangan kerja.


8 Jumat,05 Juli Administrasi b. Menerima surat masuk.
2019 c. Mengisi lembar disposisi.
d. Mencatat surat masuk ke dalam buku
surat masuk.

30
a. Membersihkan ruangan kerja.
9 Senin, 08 Juli Administrasi b. Menerima surat masuk.
2019 c. Mengisi lembar disposisi.

a. Membersihkan ruangan kerja.


10 Selasa,09 Juli Administrasi b. Menerima surat masuk.
2019 c. Mengisi lembar disposisi.
d. Mencatat surat masuk ke dalam buku
surat masuk.
11 Rabu, 10 Juli
2019 IJIN

12 Kamis, 11 Juli Administrasi a. Membersihkan dan merapikan tempat


2019 penyimpanan arsip

a. Membersihkan ruangan kerja.


13 Jumat, 12 Juli Administrasi b. Menggandakan surat masuk dan
2019 menempatkan salah satu surat masuk
tersebut ke dalam ruangan Kasatker.

14 Senin, 15 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja dan


2019 ruangan Kepala satker.
b. Menscan surat masuk

15 Selasa, 16 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Menggandakan surat masuk dan
menempatkan salah satu surat masuk
tersebut ke dalam ruangan Kasatker.

16 Rabu, 17 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Menscan surat masuk dan mengubahnya

31
dalam bentuk pdf.

17 Kamis, 18 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Melanjutkan menscan surat masuk dan
mengubahnya ke dalam bentuk pdf.
c. Mencatat surat masuk ke dalam buku
surat masuk.

18 Jumat,19 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Menggandakan SK dan menscan SK
tersebut ke dalam bentuk pdf.

19 Senin, 22 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Menggandakan SK dan menscan SK
tersebut ke dalam bentuk pdf.

20 Selasa, 23 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja


2019 b. Menscan surat masuk

21 Rabu, 24 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Menscan surat masuk dan mengubahnya
dalam bentuk pdf.

Kamis, 25 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


23 2019 b. Menerima surat masuk.
c. Mengisi lembar disposisi.
d. Mencatat surat dalam buku surat masuk.

24 Jumat, 26 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Menscan surat masuk dan mengubahnya
dalam bentuk pdf.

25 Senin, 29 Juli Administrasi a. Membersihkan ruangan kerja.


2019 b. Melanjutkan menscan surat masuk dan

32
mengubahnya ke dalam bentuk pdf.
c. Mencatat surat masuk ke dalam buku
surat masuk.

a. Membersihkan ruangan kerja.


b. Menyalin catatan Arsip Surat masuk
tahun 2019.
26 Selasa, 30 Juli Administrasi c. Menscan Arsip surat masuk untuk di
2019-08-18 rubah menjadi file pdf.

a. Mendapat tugas dari Kepala Satuan


27 Rabu, 31 Juli Administrasi Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
2019 untuk membuat metode sederhana
dengan menggunakan ms.word/ms.excel
tentang kearsipan data sebagai kenang-
kenangan selama PKL, sehingga
Praktikan bertanggung jawab
mengerjakan tugas tersebut yang
berlangsung selama ± 2 Minggu setelah
penarikan PKL.

a. Membersihkan ruangan kerja.


b. Pergi Melaporkan diri ke BWS NT II
28 Kamis, 01 Administrasi bersama Dosen Pembimbing bahwa PKL
Agustus 2019 Mahasiswa STIM telah selesai.

33
3.3 Kendala Dalam Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan,


Praktikan tidak terlepas dari hambatan dan tantangan. Hambatan dan
tantangan tersebut merupakan hal yang wajar karena Praktikan belum
memiliki pengalaman dalam dunia Perkantoran sebelumnya.
Disamping itu minimnya waktu Praktek juga turut berpengaruh dalam
memaksimalkan semua Pengetahuan yang di peroleh selama kuliah.

Adapun hambatan utama yang bisa di jabarkan antara lain :

1. Pemahaman yang minim mengenai Sistem dan Prosedur Kearsipan


yang di terapkan pada Instansi.
2. Terjadinya kesulitan saat ingin mencari surat/ berkas yang diminta
atasan atau staf-staf yang lain dikarenakan Sistem Kearsipan yang
ada masih minim sehingga menyulitkan Praktikan dalam pencarian
surat.

3.4 Cara Mengatasi Kendala

Setiap hambatan dan tantangan perlu di cari solusi agar tidak


terulang dan akhirnya menghambat kegiatan rutinitas harian. Sejalan
dengan itu maka Praktikan mengambil solusi sebagai berikut:

1. Praktikan mengajukan pertanyaan kepada para Pegawai mengenai


pekerjaan atau tugas yang diberikan dan para Pegawai akan
memberikan pengarahan dan penjelasan, sehingga Praktikan dapat
memahaminya dan melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.
2. Praktikan membantu membuat metode pencarian file sederhana
khususnya surat masuk dan surat keluar, agar tidak terjadinya
kesulitan dalam pencarian surat yang dibutuhkan, menggunakan
Microsoft Office Excel, pada lampiran ?

34
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan Praktikan selama Pelaksanaan Praktek Kerja


Lapangan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Praktikan merasakan manfaat yang besar dari Praktek Kerja


Lapangan karena Praktikan dapat mengetahui bagaimana suasana
dunia kerja nantinya.
2. Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi
mahasiswa/i untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
menjadi bekal mahasiswa/i di dunia kerja nantinya.
3. Dalam menjalankan kegiatannya, Balai Wilayah Sungai NT II
(Satuan Kerja PJSA) merupakan Instansi yang sangat
memperhatikan Kedispilinan dan Ketertiban Kerja kepada seluruh
Pegawainya.
4. Balai Wilayah Sungai NT II (Satuan Kerja PJSA) memiliki tugas
melindungi masyarakat dengan cara membangun kesejahteraan
bersama.
5. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan melatih mahasiswa/i dalam
berkomunikasi dengan lingkungan kerja maupun dalam masyarakat.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa lebih mempersiapkan diri dengan bekal ilmu yang


didapat di kampus.

35
2. Sebaiknya mahasiswa lebih banyak bertanya kepada Pembimbing
Akademik agar mendapat arahan tentang dunia kerja sebelum
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
3. Mahasiswa diharapkan sering berkomunikasi dengan Pegawai di
Instansi agar terjalin kerjasama yang baik antara Mahasiswa dengan
pihak Instansi.
4. Mahasiswa diharapkan dapat menjaga nama baik Lembaga
Pendidikan di tempat Praktek Kerja Lapangan.

4.2.2 Bagi Universitas

1. Diharapkan agar Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang terus


membuat Program Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa-
mahasiswi untuk dapat melatih mereka sehingga dapat
mempersiapkan diri dalam memasuki Dunia Kerja.
2. Diharapkan agar Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang terus
menjalin hubungan yang baik dengan Instansi-Instansi Pemerintah
maupun Swasta.
3. Diharapkan agar Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang terus
berusaha menjadi Lembaga Pendidikan yang terdepan, terkenal di
dalam mutu Pendidikan, Pelayanan dan Pengabdian pada
Masyarakat, serta Peningkatan Kegiatan Keagamaan bagi Staf,
Dosen dan juga Mahasiswa.

4.2.3 Bagi Instansi

1. Diharapkan pihak Instansi Balai Wilayah Sungai NT II Provinsi


Nusa Tenggara Timur terus menjalin Komunikasi yang baik dengan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang.

36
Lampiran 1

Surat penempatan Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan pada Satker


PJSA BWS NT II.

37
Lampiran 2

Daftar Absen Harian Praktek Kerja Lapangan

38
Lampiran 3

Daftar Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

39
Lampiran 4

Daftar Nilai Praktek Kerja Lapangan

40
Lampiran 5

Metode pencarian Data Menggunakan Microsoft Excel.

41
Lampiran 7

Dokumentasi Praktikan.

42
43
44

Anda mungkin juga menyukai