PENDAHULUAN
1
Dengan mengikuti program PKL ini, mahasiswa diharapkan
dapat mengenal, mengetahui, dan memiliki pengalaman dengan kondisi
dunia kerja. Selain itu untuk mempersiapkan diri dalam memasuki
dunia kerja yang sebenarnya dan dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapat di bangku kuliah.
Praktikan melakukan PKL di Kantor Satuan Kerja Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air BWS NT II bagian Koordinator Administrasi.
Praktikan melakukan PKL selama 1 bulan mulai dari tanggal 26 Juni
sampai dengan 01 Agustus 2019, dengan hari kerja dan jam kerja yaitu
Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Praktikan memilih
Kantor Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BWS NT II
sebagai tempat PKL karena ingin menambah Ilmu Pengetahuan,
Wawasan dan Pengalaman dalam bidang Akuntansi suatu Instansi
Pemerintahan.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari Praktek Kerja Lapangan ini
adalah :
1. Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelsaikan Pendidikan
Program S-1.
2. Memperkenalkan mahasiswa pada situasi kerja yang sebenarnya.
3. Mampu mengadakan perbandingan antara ilmu yang di peroleh di
perkuliahan dengan Praktek Kerja Lapangan.
4. Mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Instansi
Pemerintah dengan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang.
2
1.3.1 Bagi Mahasiswa
3
1.3.3 Bagi Instansi Balai Wilayah Sungai NT II
4
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
5
Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II merupakan acuan
dalam perencanaan, pemograman dan penganggaran berbasis Kinerja
(PBK) untuk penyusunan dokumen Rencana Kerja dan Rencana Kerja
Anggaran bagi bagi semua Satuan Kerja di Lingkungan Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II Provinsi NTT.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai di
Lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian
Pekerjaan Umum termasuk Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
13/PRT/M/2006 tanggal 17 Juli 2006. Awal pembentukannya hanya
memiliki 1 (satu) Satuan Kerja yaitu Satuan Kerja BWS Nusa Tenggara
II Provinsi NTT. Dalam Masa Transisi dibentuk Organisasi Permanen
Menteri Pekerjaan Umum melalui Satuan kerja Sementara (Satkers)
Tahun Anggaran 2005 dan Tahun Anggaran 2006 menjadi Satuan
Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) untuk melaksanakan
kegiatan yang selama ini dilakukan oleh Proyek Induk, Proyek dan
Bagian Proyek.
Tahun Anggaran 2007 Menteri Pekerjaan Umum selaku
Pengguna Anggaran/Barang membentuk organisasi pelaksana Satuan
Kerja dan seterusnya (permanen) pada Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air adalah sebagai berikut :
1. Satuan Kerja Pusat.
2. Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT)
3. Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT)
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
6
Wilayah Sungai Tipe B dengan menetapkan Permen PU
No.13/PRT/M/2006, tanggal 17 Juli 2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Wilayah Sungai (WS) di Lingkungan Ditjen SDA.
7
2.4 Visi, Misi dan Tugas Pokok Balai Wilayah Sungai NT II
2.4.1 Visi :
2.4.2 Misi :
8
7. Mengembangkan teknologi ke-PU-an yang tepat guna dan
kompetitif serta meningkatkan keandalan mutu infrastruktur PU
bidang SDA Provinsi NTT.
8. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan
terpadu dengan prinsip good governance serta mengembangkan
SDM yang profesional.
9
Sedangkan Satuan Non Vertikal Tertentu ( S N V T ) disini bisa
diartikan sebagai Satuan Kerja yang sifatnya sementara dan sewaktu-
waktu dapat berubah.
10
2.5 Struktur Organisasi
Tujuan dan Tugas Pokok Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air
adalah :
11
Untuk mencapai Tujuan tersebut Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan
Sumber Air NT II Provinsi NTT mempunyai Tugas Pokok sebagai
berikut :
12
2.5.3 Struktur Organisasi SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
(Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2006 dan Nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Nusa Tenggara II di Lingkungan Direktorat Sumber Daya Air).
13
2.6 Bidang-Bidang Kerja (Job Description)
Secara umum tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian dalam
Satuan Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Wilayah Sungai NT II
dapat diuraikan sebagai berikut :
Tugas :
14
8. Menyelesaikan Pereselisihan antara PPK dengan ULP/Pejabat
Pengadaaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat.
9. Mengawasi Penyimpanan dan Pemeliharaan seluruh Dokumen
Pengadaan Barang/Jasa dan menerima hasil pekerjaan pengadaan
Barang/Jasa dilapiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan
sofcopy.
10. Mengirimkan dokumen laporan hasil pekerjaan dalam bentuk
sofcopy kepada Sekretaris Jenderal melalui PUSDATA dan dalam
bentuk hardcopy kepada unit pengelola BMN di masing-masing
Unit Kerja Eselon I.
11. Menetapkan Tim Teknis dan Tim Juri/Tim Ahli untuk Pelaksanaan
apabila diperlukan.
12. Melaksanakan seluruh tugas Satker terutama pelaksanaan rencana
kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA.
13. Memimpin Pelaksanaan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan
dan dituangkan dalam DIPA
14. Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada Pejabat Inti
Satker dibawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan
pencapaian keluaran/output yang telah ditetapkan.
15. Mengusulkan pembantu Pejabat Inti Satker sesuai kebutuhan, yang
selanjutnya ditetapkan oleh Atasan Langsungnya.
16. Menandatangani Surat permintaan Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP) dan selanjunya menyampaikannya kepada Pejabat Yang
Melakukan Pengujian dan Penandatangan SPM.
17. Menandatangani Surat Keputusan/Surat Perintah Kerja/Kontrak
(dalam hal Kasatker merangkap sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen).
18. Dalam hal Kasatker tidak merangkap sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen, penandatangan Surat Keputusan/Surat Perintah
Kerja/Kontrak dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen.
19. Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan
cara ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Pengguna Anggaran
sesuai ketentuan perundang-undangan.
15
20. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang
merupakan bagian dari rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun berikutnya.
Tanggung jawab :
16
4. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk
memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu
anggaran.
5. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain :
17
Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pengujian dan
perintah pembayaran serta akibat yang timbul atas tindakannya
meliputi aspek hukum, peraturan perundang-undangan dan tujuan
pengeluaran.
2. Bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja.
3. Bendahara Pengeluaran
Tugas :
18
kegiatannya berlokasi di daerah serta DIPA yang ditetapkan oleh
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan oleh Kepala Kanwil Ditjen
Perbendaharaan setempat dan pembayaran yang dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran kepada satu rekanan tidak boleh melebihi
Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah, kecuali untuk pembayaran
honor dan perjalanan dinas.
8. Wajib Menolak perintah bayar dari Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat yang ditunjuk apabila persyaratan pembayaran
tidak terpenuhi.
9. Menerima dan menyetor ke Rekening Kas Negara atas pajak dan
penerimaan lainnya yang dipungut serta melaporkan menurut bentuk
dan cara yang telah ditetapkan, tepat pada waktunya kepada masing-
masing Instansi yang terkait.
10. Membuat dan menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
Bendahara kepada : KPPN setempat, BPK RI, Menteri Pekerjaan
Umum.
Tanggung jawab :
19
7. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan Barang / Jasa kepada
Kasatker dengan Berita Acara Penyerahan.
8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran
dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada Kasatker setiap
triwulan.
9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa.
10. Mengusulkan kepada Kasatker mengenai perubahan paket
pekerjaan dan / atau perubahan jadwal kegiatan pengadaan apabila
diperlukan.
11. Menetapkan tim pendukung termasuk Panitia Peneliti kontrak
apabila diperlukan.
12. Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis
(Aanwijzer) untuk membantu pelaksanaan tugas ULP apabila
diperlukan.
13. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia
barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku.
14. Menyiapkan, menandatangani dan melaksanakan perjanjian /
kontrak dengan pihak penyedia barang / jasa.
15. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaian pengadaan barang / jasa
kepada Kasatker.
16. Menyerahkan asset hasil pengadaan barang / jasa dan asset
lainnya kepada Menteri dengan berita acara penyerahan melalui
Kasatker dilampiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan
softcopy.
17. Menandatangani fakta integritas.
18. Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan
dalam DIPA.
19. Menandatangani Surat Keputusan yang mengakibatkan
pengeluaran (gaji non PNS, lembur, honor, vakasi dan perjalanan
dinas).
20. Menyusun dokumen Pengadaan Barang / Jasa untuk kegiatan
yang tercantum dalam DIPA dan dokumen pendukungnya maupun
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan secara swakelola.
20
21. Menandatangani Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita
Acara Pemeriksaan Barang.
22. Menandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran
Satker, baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara
swakelola.
23. Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) serta
dokumen pendukungnya atas persetujuan Kasatker dan selanjutnya
diteruskan kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah
Pembayaran.
24. Mengajukan tagihan pembayaran kepada Bendahara
Pengeluaran untuk pembayaran yang membebani Uang Persediaan.
25. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai
DIPA dan menyampaikannya kepada Kasatker.
26. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA–KL) tahun berikutnya.
Tanggung jawab :
Tugas :
21
4. Melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang / Jasa.
5. Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak.
6. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaian Pengadaan Barang / Jasa
kepada Kasatker.
7. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan Barang / Jasa kepada
Kasatker dengan Berita Acara Penyerahan.
8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran
dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada Kasatker setiap
triwulan.
9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa.
10. Mengusulkan kepada Kasatker mengenai perubahan paket
pekerjaan dan / atau perubahan jadwal kegiatan pengadaan apabila
diperlukan.
11. Menetapkan tim pendukung termasuk Panitia Peneliti kontrak
apabila diperlukan.
12. Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis
(Aanwijzer) untuk membantu pelaksanaan tugas ULP apabila
diperlukan.
13. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia
barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku.
14. Menyiapkan, menandatangani dan melaksanakan perjanjian /
kontrak dengan pihak penyedia barang / jasa.
15. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaian pengadaan barang / jasa
kepada Kasatker.
16. Menyerahkan asset hasil pengadaan barang / jasa dan asset
lainnya kepada Menteri dengan berita acara penyerahan melalui
Kasatker dilampiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan
softcopy.
17. Menandatangani pakta integritas.
18. Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan
dalam DIPA.
22
19. Menandatangani Surat Keputusan yang mengakibatkan
pengeluaran (gaji non PNS, lembur, honor, vakasi dan perjalanan
dinas).
20. Menyusun dokumen Pengadaan Barang / Jasa untuk kegiatan
yang tercantum dalam DIPA dan dokumen pendukungnya maupun
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan secara swakelola.
21. Menandatangani Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita
Acara Pemeriksaan Barang.
22. Menandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran
Satker, baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara
swakelola.
23. Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) serta
dokumen pendukungnya atas persetujuan Kasatker dan selanjutnya
diteruskan kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah
Pembayaran.
24. Mengajukan tagihan pembayaran kepada Bendahara
Pengeluaran untuk pembayaran yang membebani Uang Persediaan.
25. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai
DIPA dan menyampaikannya kepada Kasatker.
26. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA–KL) tahun berikutnya.
Tanggung jawab :
23
(Sumber : Surat Keputusan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air
SDA Nusa Tenggara II Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nomor :
HK.01.22/SATKER/PJSA – NT II/II/ /2017. Tentang susunan organisasi
pelaksanaan, Tata kerja dan uraian tugas pejabat inti Satuan Kerja Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air SDA Nusa Tenggara II. Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Tahun Anggaran 2017).
BAB III
KEGIATAN-KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
24
7. Hari Kerja : Senin – Jumat.
berikut :
(Gambar 3.1 Bagian Depan Kantor Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
(SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Wilayah Sungai NT
II).
25
(Sumber : Documentasi Praktikan)
26
(Sumber : Documentasi Praktikan)
27
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan
ditempatkan di SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) yang
terdiri dari bagian Koordinator Administrasi, Koordinator Teknik,
Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar, PPK Sungai Pantai I dan
Sungai Pantai II, Bendahara Pengeluaran, Petugas Pelaporan, dan
Petugas Gudang /Persediaan, dan dikordinasikan oleh Kepala Satuan
Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air Nusa Tenggara II. Praktikan
melaksanakan PKL di Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
dan mendapat tugas pada bagian Koordinator Administrasi, diantaranya
sebagai berikut :
1. Menerima surat masuk dan menyiapkan form disposisi surat.
2. Mencatat surat masuk/kelur ke dalam buku arsip surat.
3. Mengarsipkan surat masuk/keluar ke dalam arsip surat
masuk/keluar.
4. Membuat salah satu metode sederhana untuk memudahkan pegawai
untuk mencari surat masuk atau surat keluar dengan menggunakan
MS.excel.
28
Adapun rincian kegiatan yang dilakukan praktikan selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang berlangsung pada bagian
Koordinator Administrasi akan diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Kegiatan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
No Hari/Tanggal Bidang Uraian kegiatan
29
keluar.
30
a. Membersihkan ruangan kerja.
9 Senin, 08 Juli Administrasi b. Menerima surat masuk.
2019 c. Mengisi lembar disposisi.
31
dalam bentuk pdf.
32
mengubahnya ke dalam bentuk pdf.
c. Mencatat surat masuk ke dalam buku
surat masuk.
33
3.3 Kendala Dalam Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
35
2. Sebaiknya mahasiswa lebih banyak bertanya kepada Pembimbing
Akademik agar mendapat arahan tentang dunia kerja sebelum
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
3. Mahasiswa diharapkan sering berkomunikasi dengan Pegawai di
Instansi agar terjalin kerjasama yang baik antara Mahasiswa dengan
pihak Instansi.
4. Mahasiswa diharapkan dapat menjaga nama baik Lembaga
Pendidikan di tempat Praktek Kerja Lapangan.
36
Lampiran 1
37
Lampiran 2
38
Lampiran 3
39
Lampiran 4
40
Lampiran 5
41
Lampiran 7
Dokumentasi Praktikan.
42
43
44