Oleh
Husmul Beze, S.Hut, M.Si Erina Hertianti, S.Hut, MP Andrew Stefano, ST, MT
NIP. 197906132008121003 NIP. 197005031995122002 NIP. 197603152009121002
Menyetujui/Mengesahkan,
Ketua Program Studi Geoinformatika
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................ 2
C. Hasil yang Diharapkan ............................................................... 3
BAB II. KEADAAN UMUM INSTANSI PEMERINTAH
A. Tinjauan Umum Instansi Dinas Cipta Karya dan Tata Kota .......... 4
B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas .................................................. 5
C. Manajemen Instansi ..................................................................... 9
D. Visi dan Misi................................................................................. 16
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................. 18
BAB III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Survei dan Pemberian Saran Teknis Reklame ............................. 20
B. Survei Lokasi Patok GSB dan GSP ............................................. 25
C. Overlay Data pada Peta RDTR Samarinda Ulu............................ 28
D. Pembuatan Peta Sebaran Bangunan Pemerintah di Samarinda.. 33
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 46
B. Saran ......................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48
LAMPIRAN .................................................................................................. 49
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Lampiran
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalamTaufik 2013).Suatu kota yang merupakan pusat kegiatan usaha terdiri dari
berbagai unsur ruang kota. Unsur-unsur ruang kota tersebut akan membentuk
struktur kota. Proses pembentukan ini akan berbeda-beda antara satu kota
dengan kota yang lainnya, hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari
fungsi kota itu sendiri baik berupa fungsi primer maupun fungsi
penataan dan perencanaan tata ruang kota agar sesuai dengan fungsi kota
tersebut.
penataan kota, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda juga menangani
Praktek Kerja Lapang (PKL). PKL merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu
yang bertujuan untuk melatih mahasiswa agar mengenal situasi dunia kerja
PKL juga dapat menjadikan mahasiswa mandiri dan memiliki visi serta misi
untuk masa depannya. Dalam Praktik Kerja Lapang, mahasiswa dituntut untuk
sebab itu dibutuhkan kreatifitas dan inisiatif yang tinggi dari mahasiswa dalam
Praktek Kerja Lapang di Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda.
B. Tujuan
dunia kerja.
b. Dapat menjalin hubungan kerja sama yang baik antara instansi pemerintah
khususnya Dinas Cipta Karya dan tata Kota Samarinda dengan Politeknik
ditempat perkuliahan.
BAB II
KEADAAN UMUM INSTANSI PEMERINTAH
A. Tinjauan Umum Instansi Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda
Menurut Anonim, 2008, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota merupakan
dan perkotaan, pengembangan air minum dan sistem penyediaan air minum
serta prasarana sarana air limbah, jasa konstruksi bangunan gedung sesuai
norma, standar, prosedur dan kriteria serta norma, standar, pembinaan dan
1. Tugas Pokok
Nomor 11 Tahun 2008 Tanggal 11 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kota Samarinda, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
karya, penataan ruang dan perumahan berdasarkan asas otonomi dan tugas
sesuai ijin lokasi kawasan dan lingkungan siap bangun, kebijakan strategis
dan perkotaan, pengembangan air minum dan sistem penyediaan air minum
serta prasarana sarana air limbah, jasa kontruksi bangunan gedung sesuai
norma, standar, prosedur dan kriteria serta norma, standar, pembinaan dan
2. Fungsi
Penjelasan mengenai fungsi dari Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
pokoknya, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda mempunyai fungsi :
kegiatan urusan cipta karya dan tata kota sesuai norma, standar dan
pedesaan, air minum dan sistem penyediaan air minum serta prasarana
umum daerah.
detail tata ruang serta pemanfaatan kawasan strategi dan sebagai RTR
provinsi; dan
minum yang utuh, prasarana dan sarana air limbah, kasiba dan lisiba,
C. Manajemen Instansi
struktur organisasi Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda (Anonim,
Sekretariat Dinas Cipta Karya dan Tata Kota merupakan unsur staf
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota.
yang berlaku.
pembantu dan pelaksana pelayanan teknis Dinas Cipta Karya dan Tata
perkotaan, dan fasilitas utilitas kota yang diarahkan oleh Kepala Dinas
yang berlaku.
12
bangunan penunjangnya
penunjangnya
dibangun;
13
kewenangannya.
yang berlaku.
berlaku.
Menurut Astina, 2014, Adapun Visi dan Misi dari Dinas Cipta Karya dan
serasi,tertib dan tertata pada lingkungan yang teduh, rapi,aman, dan nyaman
manusia dan sumber dana yang ada baik dari APBD Kota, APBD
yanglayak, tertib dan tertata pada lingkungan yang teduh,rapi, aman dan
kualitas masyarakat.
ekonomirakyat.
pokok danfungsi.
18
Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Dinas Cipta Karya dan Tata
Ulu.Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan selama dua bulan terhitung mulai
1. Tujuan
mulai dari informasi tentang pemohon, ukuran reklame, bentuk reklame yang
2. Dasar Teori
bahwa: “Reklame adalah benda, alat atau media yang menurut bentuk dan
orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan/ atau didengar dari
suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan
Electronic Display.”
“Reklame Papan atau billboard adalah reklame yang bersifat tetap (tidak
vynil, aluminium, fiber glass, kaca, batu, tembok atau beton, logam atau
bahan lain yang sejenis, dipasang dan berdiri secara kokoh pada tempat
atau tiang yang disediakan (berdiri sendiri) atau digantung atau ditempel
atau dibuat pada bangunan tembok, dinding, pagar, tiang dan sebagainya
“Reklame Baliho adalah reklame yang terbuat dari papan kayu atau
bahan lain dan dipasang pada konstruksi yang tidak permanent dan
insidentil.”
secara berjajar dilokasi bukan persil dengan jumlah lebih dari satu dan
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan survei dan pemberian
reklame
4. Prosedur Kerja
menekan dan menahan tombol enter lalu memberi nama pada titik
gambar.
23
dan memulai proses pembuatan saran teknis reklame dengan data yang
telah diperoleh.
reklame adalah:
a. Menyalakan komputer/PC,
baru,
foto,
lebar jalan, lebar parit, panjang GSB (Garis Sempadan Bangunan) dan
yang di berikan pemohon. Jangan lupa memberi kolom untuk hasil sketsa
f. Setelah semua proses selesai, print out beserta dengan surat pemberian
pemohon.
5. Hasil
Hasil yang didapat dari kegiatan survei dan pemberian saran teknis
reklame ialah:
24
6. Pembahasan
Saran teknis yang diberikan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
keadaan sebenarnya.
lebar dan tinggi), lebar parit dan sketsa bangunan di samping kanan dan kiri
dilihat di daftar garis sempadan yang telah ditetapkan karena lebar garis
terlebih dahulu.
25
1. Tujuan
pembuatan Patok GSB dan GSP di daerah tersebut sesuai dengan denah
2. Dasar Teori
bangunan di suatu persil atau petak yang tidak boleh dilewatinya. Garis ini
Lebar GSB biasanya dihitung seperempat dari lebar Daerah Milik Jalan
(DMJ) dan ditarik dari batas Garis Sempadan Pagar (GSP). Khusus untuk
terhadap garis batas samping atau belakang kapling, dihitung dari garis
batas kapling terhadap batas terluar samping atau belakang bangunan yang
bangunan. Secara umum GSB adalah garis imaginer yang menentukan jarak
melebihi batas GSB yang sudah ditentukan. Besarnya GSB ini tergantung
dari besar jalan yang ada di depannya. Jalan yang lebar tentu saja
26
mempuyai jarak GSB yang lebih besar dibandingkan jalan yang mempunyai
lebar yang lebih kecil. Biasanya jarak GSB ini adalah 5 m. Untuk lebih
mendesain rumah. Di dalam area GSB ini kita tidak dapat membangun
yang kiri kanannya diberi dinding bata yang tinggi dan pintu masuknya tepat
berada di tepi jalan. Contoh lain yang sering ditemui di lapangan adalah
memberi atap beton di atas carport, bahkan ada juga yang mendirikan lantai
dua di atas carport, aji mumpung , katanya, carportnya sudah dicor. Sayang
kalau tidak dimanfaatkan. Carport dapat saja ditutup. Penutupnya bisa saja
dari kayu atau policarbonat dengan rangka besi holo. Atau yang lebih hijau
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan survey patok ialah:
b. Denah lokasi pembuatan Patok GSB dan GSP, sebagai pedoman pada
4. Prosedur Kerja
saja yang harus dilakukan pada saat pembuatan patok didaerah tersebut.
5. Hasil
Hasil yang didapatkan dari kasil Survei Patok GSB dan GSP adalah
sebagai berikut:
6. Pembahasan
Hasil dari kegiatan survei lokasi pembangunan GSB dan GSP pada
tanggal 9 Maret 2014 berupa foto dari lokasi-lokasi yang akan dijadikan
kontraktor dan beberapa staf dari Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
pada saat pembangunan. Sementara itu, staf Dinas Cipta Karya dan Tata
memang sengaja dilakukan karena fungsi dari garis GSB dan GSP itu
sendiri adalah sebagai patokan pembangunan. Sebab bila garis GSB dan
GSP telah dibangun dan ada yang melanggar atau membangun bangunan
melewati dari batas garis tersebut, Dinas Cipta Karya akan memberikan
1. Tujuan
Tujuan dari overlay data pada peta RDTR Samarinda Ulu adalah untuk
diperoleh dari konsultant agar menjadi sebuah peta RDTR Samarinda Ulu.
2. Dasar Teori
tentang tata ruang kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kota.
dan/atau kawasan strategis kabupaten atau kawasan strategis kota (Bab II,
perkotaan. Hal ini berbeda dengan RDTR sebelum adanya Permen PU ini,
kawasan perkotaan.
luar perkotaan juga dibuatkan RDTR-nya tentu akan mubazir, karena biaya
perkotaan, yang terdiri dari masyarakat awam, Ketua RT dan RW, Kepala
Desa/Lurah, BPD, tokoh masyarakat, LSM, dan pihak swasta. Hal ini
30
b. Data .shp Peta RDTR Samarinda Ulu, merupakan data-data yang akan
4. Prosedur Kerja
datanya,
31
c. Pada saat peta dibuka, yang tampak pada lembar kerja ArcGIS hanya
berupa lembaran kosong. Hal ini karena program ArcGIS tidak membaca
caranya yaitu dengan klik kotak kecil yang bertanda seru (!) yang ada
folder,
cara yang sama seperti sebelumnya yaitu dengan mengklik kotak kecil
5. Hasil
6. Pembahasan
Hasil dari proses overlaydata yaitu berupa peta RDTR (Rencana Detail
Tata Ruang) Samarinda Ulu. Ada bermacam-macam peta RDTR yang harus
Kemiringan, Kontur, Lokasi Banjir, Peta Pola Ruang, Peta Zonasi, Rencana
.shp ke dalam satu folder yaitu ada beberapa data shp yang duplikat
(double) sehingga tidak bisa digabungan menjadi satu karena apabila tetap
akan ada beberapa data yang eror akibat data yang seharusnya ada
Dalam kegiatan overlay data yang dilakukan selama satu hari data
Ulu.
1. Tujuan
2. Dasar Teori
sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster Pada sebuah citra
satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam format digital dengan proses
kedalam sebuah bidang datar dalam computer. Atau dapat disebut sebagai
objek dapat dibedakan dari yang lainnya berdasarkan nilai spektralnya (Projo
adalah suatu gambar yang terdiri dari bagian-bagian yang menyatakan suatu
terakhir setelah input data, editing data, analisis data, penambahan label,
dan pengaturan legenda daftar isi telah dilakukan. Melalui fasilitas layout
dapat membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai
output dari proses atau analisis gis yang digunakan serta bagaimana data
secara tampilan, selain itu tujuan yang lebih penting mengenai layout peta
adalah sebagai atribut pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta, yang
tidak akan berarti apa-apa, dan hanya bermakna sebagai gambar biasa.
Pentingnya layout ini pada sebuah peta, sehingga perlu dilakukan pelatihan
keperluan lain.
a. GPS Map 78s GARMIN, digunakan untuk mencari koordinat dari lahan
bangunan pemerintah.
pengolahan data.
untuk mengolah data hasil survei lapangan hingga menjadi sebuah peta.
komputer/PC.
4. Prosedur Kerja
Pemerintah yaitu :
Bangunan)
c. Jika kedua hal tersebut telah selesai, langkah berikutnya yaitu memulai
disediakan.
lokasinya.
3) Karena GPS Map 78s tidak bisa terbaca secara otomatis pada
sebagai berikut:
add data.
berikutnya.
editor.
yaitu Polygon.
dilakukan dijitasi.
39
5) Klik di keempat sisinya secara berurutan dan pada titik terakhir klik
kemudian Stop Editing dan memilih Save pada question yang muncul.
h. Jika proses dijitasi telah selesai, langkah selanjutnya yaitu klasifikasi, hal
adalah:
3) Jika sudah, klik kanan didalam folder tersebut, kemudian memilih New
lalu Shapefile…
4) Setelah itu ubah nama menjadi nama salah satu kecamatan, misalnya
meng-klik OK
berikut:
kemudian buat kolom baru yaitu “Keterangan” dan isi kolom tersebut
data pada layer SDN, SMPN, SMAN, Kantor Kecamatan dan Kantor
Kelurahan.
3) Jika nama tidak muncul pada peta, aktifkan Label Features dengan
cara klik kanan pada layer yang diinginkan kemudian pilih Label
Features.
41
4) Apabila sudah diaktifkan tetapi hasil yang tertera pada Peta yaitu 0,
maka ubah Label Field-nya dengan cara klik kana pada layer yang
5) Pilih Label kemudian ubah Label Field menjadi “Keterangan” lalu klik
Gambar 3.HasilPekerjaanToponimi
j. Jika sudah, selanjutnya adalah tahap akhir pengolahan data yaitu proses
berikut:
1) Klik Menu Insert, pilih Neatline dan buatlah mengelilingi peta sebagai
2) Kemudian Klik Menu Insert lagi, pilih Title untuk memasukkan Judul
Peta.
3) Stelah itu, klik pada menu Insert dan pilih North Arrow dan selanjutnya
pilih Legend, Scale Bar, Scale Text dan Object. Tetapi sebelumnya
7) Pilih tipe grid, karena yang dipakai pada peta adalah sistem koordinat
8) Setelah itu klik Next sampai dengan Finish dan Grids akan terbentuk
secara otomatis.
k. Jika proses layout telah selesai, maka pengolahan data juga selesai dan
5. Hasil
gambar berikut:
6. Pembahasan
Camat dan Kantor Lurah sehingga harus datang ke tempat yang sama
diperlukan.
memiliki banyak kegiatan diluar sehingga pekerja survei harus kembali lagi
Hasil yang diperoleh pada saat pengambilan data lapangan brupa titik-
titik koordinat lapangan dimana terdapat 199 titik koordinat untuk Kecamatan
proses download data yang dilakukan tidak cukup dalam waktu 1 atau 2 hari
dalam penulisan koordinat lapangan. Ini terjadi karena tidak semua pekerja
batas kecamatan daerah Sungai Pinang pada peta administrasi yang biasa
digunakan di Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda. Hal ini terjadi
kemungkinan karena danya faktor waktu pada saat download. Dinas Cipta
tersebut adalah yang paling baru sehingga peta yang dipakai untuk proses
pengolahan data adalah peta yang diberikan oleh Kantor Dinas Cipta Karya
pada bangunan pemerintah tetapi juga penamaan terhadap jalan agar tidak
45
menjadi peta buta. Hal ini sangat berpengaruh dalam proses pembuatan
konsumsi masyarakat atau hanya menjadi peta buta yang tidak ada seorang-
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktik Kerja Lapang
(PKL) di Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda adalah sebagai
berikut :
2. Tata cara pengambilan data koordinat lapangan di Kantor Dinas Cipta Karya
dan Tata Kota Samarinda masih menggunakan cara manual yaitu dengan
untuk kemajuan alat survei dan Software yang dimiliki oleh Dinas Cipta Karya
4. Salah satu bidang pekerjaan di Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari kegiatan PKL di Dinas Cipta Karya dan
Anonim. 2008. Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda. http://dcktk-
smd.org/
Astina, Fitria. 2014. Peran Dinas Cipta Karya Dan Tata Kota Dalam Menata
Jalur Hijau Di Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda.
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NupxX7POwqIJ
:ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2014/03/Jurnal%2520Fitria%2520%2803-04-14-07-31-
22%29.pdf+&cd=4&hl=en&ct=clnk
Sjahputra, Rulianto. 2012. Garis Sempadan Bangunan (GSB), KDB, KLB Dan
Ketinggian Bangunan (TB).
http://kecamatanneglasari.blogspot.com/2012/11/garis-sepadan-
bangunan-gsb-kdb-klb-dan.html
KEPALA DINAS
SUB. BAGIAN UMUM SUB. BAGIAN KEUANGAN SUB. BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM
Hj. MUSTIKA RETNO ANDRITA, SE INDRA WIJAYANTO, SE, M.P.Si NENENG CHAMELIA SHANTI, ST. M.Si
NIP. 19700328 198912 2 002 NIP. 19791111 200312 1 005 NIP. 19751105 200112 2 003
BIDANG PRASARANA PERKOTAAN BIDANG BANGUNAN GEDUNG BIDANG PERUMAHAN PEMUKIMAN BIDANG PENATAAN KOTA
H. MAHYUDIN, ST, MT Hj. SUSY SUKMAWATI, ST, MT DENNY ALFIAN NOORSHANDY, ST DIAN RUHENDRA, ST, MM
NIP. 19601226 198903 1 005 NIP. 1969 1119 199605 2 001 NIP. 19740713 199903 1 001 NIP. 19750526 199903 1 004
SEKSI BINA TEKNIK PRASARANA SEKSI BINA TEKNIK BANGUNAN SEKSI BINA TEKNIK PERUMAHAN SEKSI TATA RUANG
PERKOTAAN GEDUNG PEMUKIMAN
SAID ADI TAQWAN, ST
AGUS SUPRIYANTO, ST, MT H. ZUL HERMANA, ST
SUNAR, ST, M.Si NIP. 19720402 200312 1 007
NIP. 19670824 199902 1 003 NIP. 19751222 200112 1 003
NIP. 19650 215 199103 1 012
UPTD PENGEMBANGAN JASA UPTD TINDAK DARURAT UPTD DATA BASE UPTD OPERASIONAL PENGAWAS
KONSTRUKSI BANGUNAN
M. FIRMAN Hj. EMILIA SUKMA DEWI, ST
MUHAMMAD IMAN, ST, MT JUSMARAMDHANA ALUS, SH
NIP. 19590404 198503 1 017 NIP. 19740216 199603 2 002
NIP. 19760214 200112 1 005 NIP. 19711030 199403 1 002