Kelompok III :
M. Iqbal (11650105)
Aditya Triatmadja (116500 )
Syafrudin (12650039)
http://tnp.kpu.go.id/DPRDII/dpr_dapil.asp?
type=view&kodeprop=1&kodeprop=1&kodekab=7;UPDATE partai set
nama='partai dibenerin dulu webnya' where pkid=13;
Penambahan kode SQL tersebut telah menyebabkan perubahan pada salah satu nama
partai di situs TNP KPU menjadi 'partai dibenerin dulu webnya. acker berhasil melakukan
perubahan pada seluruh nama partai di situs TNP KPU pada jam 11:24:16 sampai dengan
11:34:27. Perubahan ini menyebabkan nama partai yang tampil pada situs yang diakses oleh
omput, seusai Pemilu Legislatif lalu, berubah menjadi nama-nama lucu seperti Partai Jambu,
Partai Kelereng, Partai Cucak Rowo, Partai Si Yoyo, Partai Mbah Jambon, Partai Kolor Ijo,
dan lain sebagainya.
C. Cara menanggulangi penyerangan di jaringan KPU
Untuk mencegah terjadinya penyerangan situs-situs penting pemerintah di kemudian
hari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu;
Kriptografi : seni menyandikan data. Data yang dikirimkan disandikan terlebih
dahulu sebelum dikirim melalui internet. Di komputer tujuan, data dikembalikan ke
bentuk aslinya sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh penerima. Hal ini
dilakukan supaya pihak-pihak penyerang tidak dapat mengerti isi data yang dikirim.
Internet Farewell: untuk mencegah akses dari pihak luar ke sistem internal. Firewall
dapat bekerja dengan 2 cara, yaotu menggunakan filter dan proxy. Firewall filter
menyaring komunikasi agar terjadi seperlunya saja, hanya aplikasi tertentu saja yang
bisa lewat dan hanya komputer dengan identitas tertentu saja yang bisa
berhubungan. Firewall proxy berarti mengizinkan pemakai dalam untuk mengakses
internet seluas-luasnya, tetapi dari luar hanya dapat mengakses satu komputer
tertentu saja.
Menutup service yang tidak digunakan.
Adanya sistem pemantau serangan yang digunakan untuk mengetahui adanya
tamu/seseorang yang tak diundang (intruder) atau adanya serangan (attack).
Melakukan back up secara rutin.
Adanya pemantau integritas sistem. Misalnya pada sistem UNIX adalah program
tripwire. Program ini dapat digunakan untuk memantau adanya perubahan pada
berkas.
Perlu adanya cyberlaw: Cybercrime belum sepenuhnya terakomodasi dalam
peraturan / Undang-undang yang ada, penting adanya perangkat hukum khusus
mengingat karakter dari cybercrime ini berbeda dari kejahatan konvensional.
Perlunya Dukungan Lembaga Khusus: Lembaga ini diperlukan untuk memberikan
informasi tentang cybercrime, melakukan sosialisasi secara intensif kepada
masyarakat, serta melakukan riset-riset khusus dalam penanggulangan cybercrime.
Selain hal-hal tersebut diatas ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan
setiap Melakukan modernisasi negara dalam penanggulangan cybercrime adalah : hukum
pidana nasional beserta hukum acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi internasional
yang terkait dengan kejahatan tersebut Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer
nasional, meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur standar internasional penegak
hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan, meningkatkan perkara-
perkara yang berhubungan dengan cybercrime kesadaran warga negara mengenai masalah
cybercrime serta pentingnya meningkatkan kerjasama antar Negara, mencegah kejahatan
tersebut terjadi negara, baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya penanganan
cybercrime, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistance treaties Contoh
bentuk penanggulangan antara lain : IDCERT (Indonesia Computer Emergency Response
Team) Salah satu cara untuk mempermudah penanganan masalah keamanan adalah dengan
membuat sebuah unit untuk melaporkan kasus keamanan.
Masalah keamanan ini di luar negeri mulai dikenali dengan munculnya sendmail
worm (sekitar tahun 1988) yang menghentikan sistem email Internet kala itu. Kemudian
dibentuk sebuah Computer Emergency Response Team (CERT) Semenjak itu di negara lain
mulai juga dibentuk CERT untuk menjadi point of contact bagi orang untuk melaporkan
masalah kemanan. IDCERT merupakan CERT Sertifikasi perangkat security. Perangkat yang
digunakan Indonesia. untuk menanggulangi keamanan semestinya memiliki peringkat
kualitas.
Daftar Pustaka
Hendric, S. W. H. L., & Kom, S. Pembobolan website KPU (Komisi Pemilihan Umum) Apakah
melanggar UU RI no. 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi?.
Abineri, M. Z. (2010). Analisis yuridis pertimbangan hakim tidak digunakannya alat bukti petunjuk
dalam pembuktian perkara pengaksesan tanpa ijin data elektronik di pusat tabulasi nasional
komisi pemilihan umum (kpu)(studi putusan nomor: 1322/pid. B/2004/pn jakarta pusat kasus
pembobolan sistem keamanan server tnp. Kpu. Go. Id oleh dani firmansyah) (Doctoral
dissertation, Universitas Sebelas Maret).