Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang JenisJenis Teknologi yang Ada Pada Sepeda Motor meskipun bentuknya sangat jauh dari
kesempurnaan, selanjutnya salawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait dengan materi
yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh pembaca.
Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing
mata kuliah Bimbingan dan Konseling atas bimbingannya pada semester ini. Kami juga
mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila, pembaca melakukan hal yang
berkaitan dengan makalah ini, karena apalah gunanya kami membuat makalah ini apabila tidak
dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari dosen pembimbing mau pun pembaca.

Padang, 9 april 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI 2
1. Teknologi ESP
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Teknologi System ISS 4


Teknologi CBS
5
Teknologi ACG
6

Teknologi System Pro Link Suspension


Teknologi Bank Agel Sensor System 8
Teknologi Blue Core 10

DAFTAR PUSTAKA

12

JENIS-JENIS TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN PADA SEPEDA MOTOR

1. Teknologi ESP
Teknolgi ESP adalah kepanjangan dari Enhanced Smart Power. Teknologi ini adalah
rangkaian mesin generasi terbaru model skuter matic global milik Honda. Teknologi ESP ini
akan menambah efisiensi pembakaran dan mereduksi energi terbuang. Dengan teknologi ini
maka motor matik Honda akan menghasilkan efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan
yang tinggi pada saat berkendara.
Teknologi ESP memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan mesin lainnya, yaitu :
a. Lebih hemat bahan bakar.
b. Performa tinggi.
c. Lebih ramah lingkungan
Berikut adalah Komponen-komponen yang terdapat pada teknologi eSP:
1. ACG Starter
Teknologi yang berfungsi untuk mengurangi gesekan sehingga menghidupkan mesin
lebih halus tanpa suara sekaligus mendukung fungsi fitur ISS (Idling Stop System).
2. Offset Cylinder
Berfungsi untuk mengurangi gesekan antara piston dan silinder dengan mengatur ulang
posisi silinder dan crankshaft.
3. Roller Type Rocker Arm
Menggunakan Shell type Needle Bearing sebagai sebagai poros sehingga dapat
mengurangi gesekan dan mengurangi beban pegas katup.
4. Spinny Sleeve
Tekstur berduri dinding silinder yang menjaga bentuk lingkaran sempurna sehingga dapat
mengurangi distorsi dan kerugian akibat gesekan lainnya.
3

5. Squish
Berfungsi agar pengapian lebih baik dan pembakaran lebih cepat.
6. Tumble
Berfungsi agar penyebaran bahan bakar yang merata dan menjadikan pembakaran lebih
baik.

2. Sistem ISS (Idling Stop Sistem)


ISS adalah teknologi yang dikembangkan oleh pabrikan hinda. Sistem ISS ini berfungsi
untuk mematikan mesin apabila kendaraan tidak dalam kondisi berjalan (pada saat lampu
merah). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dari penggunaan bahan bakar pada
kendaraan.
Komponen teknologi ISS pada sepeda motor yaitu :
1. Idling Stop Switch, berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi ISS
2. Stand by indicator, berfungsi memberikan informasi kerja ISS
3. Engine Coolant Temperature Sensor (ECT Sensor), berfungsi untuk mendeteksi suhu
mesin
4. Vehicle Speed Sensor (VS Sensor), berfungsi untuk mendeteksi kecepatan kendaraan
5. Throttle Position Sensor (TP Sensor), berfungsi untuk mendeteksi sudut pembukaan
katup gas
6. Engine Control Module (ECM), berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan mesin
7. ACG Starter, berfungsi untuk memutarkan mesin

Cara mengaktifkan sistem ISS pada sepeda motor yaitu dengan cara mengubah posisi button
switch ke kondisi Idling Stop (klik ke bawah). Maka, lampu hijau yang terdapat pada
speedometer akan menyala secara otomatis, itu tanda bahwa sistem ISS sudah dapat dilakukan.
Ketika motor Anda berhenti selama 3 detik dan sistem ISS berfungsi, maka lampu hijau tersebut
akan berkedip, sebelum nantinya akan menyala sempurna kembali ketika Anda mulai menarik
tuas gas
3. Teknologi CBS (Combi Brake System)
Combi Brake System (CBS) adalah sistem pengereman yang menggabungkan antara rem
depan dan rem belakang, hanya dengan menekan tuas rem tangan sebelah kiri maka rem depan
dan rem belakang berfungsi secara bersamaan. Dengan adanya teknologi ini, anda dapat
melakukan pergereman dengan jarak yang lebih pendek dengan bobot pengereman yang
seimbang antara rem depan dan rem belakang sesuai dengan kebutuhan pengereman.
Cara kerja dari sistem CBS ini adalah sebgaai berikut :
Ketika tuas rem kiri ditekan, maka equalizer gaya akan bekerja untuk mendistribusikan
tenaga tekanan tadi menjadi dua, yang satu menuju rem pada roda belakang sedangkan yang
satunya lagi menuju ke tuas ungkit. Gunanya adalah untuk menekan knocker yang akan menekan
piston hidrolik, yang kemudian akan bereaksi untuk mengaktifkan rem cakram depan. Pada
proses ini kekuatan pengereman akan terbagi secara otomatis pada kedua roda depan dan
belakang.

4. System Starter ACG (Alternating Current Generator)


Alternating Current Generator (ACG) yaitu alat untuk menghasilkan listrik dengan hasil arus
bolak-balik (AC), sedangkan starter yaitu alat untuk memulai kerja suatu alat lain atau mesin.
Sehinga keduanya dikombinasikan menjadi ACG starter. Pada dasarnya, teknologi ACG Starter
yang terdapat pada motor Honda merupakan kombinasi dari teknologi ISS (Idling Stop System).
Perbedaannya, jika teknologi ISS bekerja untuk mematikan mesin motor dan mengurangi
konsumsi BBM yang terbuang secara percuma, ACG Starter justru bekerja untuk merawat mesin
motor karena fiturnya yang mampu menyalakan mesin dengan lebih halus.
Cara kerja system ACG yaitu :
a. Pada saat mesin dinyalakan, maka secara otomatis arus listrik akan langsung dialirkan
ke FET Circuit yang terdapat pada Electronic Control Module (ECM) yang kemudian
dibagi secara merata ke dalam 3 hall tersebut. Selanjutnya, stator yang telah menjadi
elektromagnet akan bertemu dengan magnet flywheel.
b. Pertemuan antar kedua magnet inilah yang menyebabkan flywheel bergerak, sebelum
akhirnya menggerakkan piston yang terhubung langsung untuk menyalakan mesin
motor. Selanjutnya, setelah motor dalam kondisi berjalan, maka secara otomatis ECU /
ECM akan memutus tegangan listrik ke stator dan beralih fungsi menjadi Generator
AC. Generator ini nantinya akan mengubah arus listrik menjadi DC (searah) untuk
mengisi baterai (aki) dan mendukung kinerja ACG Starter pada penggunaan berikutnya.

Secara logika, karena gesekan yang terjadi adalah berasal dari pertemuan antara dua
magnet, maka dapat dipastikan tidak akan ada lagi suara berisik akibat gesekan antar gir yang
terjadi ketika Anda mulai menyalakan mesin motor (seperti pada sliding-gear starter-type
system). Anda hanya akan merasakan mesin motor Anda menyala seketika dengan bunyi yang
sangat halus (diminimalisasi).
5. System Pro Link Suspension
Fitur Pro-Link Suspension adalah sistem peredaman yang lebih progresif dan fleksibel
sehingga anda akan tetap merasa nyaman ketika berkendara dalam jarak yang dekat maupun jauh
dan dalam kondisi jalan yang rata maupun bergelombang. Fitur Pro-Link Suspension ini bisa
anda sesuaikan tingkat kekerasan dari suspensi belakang sesuai dengan kebutuhan dan
kenyamanan anda dalam berkendara. Sistem suspensi ini juga akan mencegah motor anda dari
kerusakan akibat gesekan antara body motor, bantalan suspense (rear cushion), serta ABS
modulator.
Cara Kerja Pro-Link Suspension

Secara sederhana, sistem ini berfungsi dengan menyesuaikan antara kinerja bantalan
pegas suspensi belakang (cushion arm) dan connecting rod (sebagai penghubung), dengan
pergerakan dari rear axle (as) yang terdapat pada velg belakang. Jarak antara cushion arm dan
connecting rod motor anda akan cenderung menyempit ketika posisi rear axle tidak
menghasilkan pergerakan yang terlalu signifikan (tidak terkena guncangan), dan sebaliknya akan
melebar ketika rear axle bergerak akibat terkena guncangan.

Cara Mengatur Pro-Link Suspension


Terdapat beberapa prinsip pengaturan Pro-Link Suspension agar dapat sesuai dengan kestabilan
dan kenyamanan berkendara anda masing-masing.
a. Bagian clip-on berbentuk seperti cincin pada ujung shock-breaker berfungsi untuk
mengatur ketinggian dan ketahanan sistem suspensi belakang motor anda terhadap beban
dan guncangan. Dengan memutarnya, anda dapat menghasilkan sistem pegas yang lebih
keras, sehingga dibutuhkan beban yang lebih berat agar suspensi motor anda dapat
bekerja secara efektif. Sangat sesuai digunakan apabila anda berbadan gemuk atau
terbiasa membawa beban yang cukup berat saat berkendara.
b. Untuk mengatur tingkat redaman yang akan dihasilkan oleh suspensi motor anda agar
terasa nyaman terutama pada saat terkena guncangan, anda juga dapat menyesuaikannya
dengan mengatur jarak pegas pada shoxk-breaker motor Anda. Apabila Anda merasa
guncangan yang dihasilkan masih terlalu kasar (keras), cobalah untuk sedikit mengatur
jarak redamnya agar sedikit lebih renggang, begitu juga sebaliknya.

c. Selain itu, dengan mengatur bagian bawah shock-breaker motor anda, maka karakteristik
suspensi motor anda terhadap guncangan akan bervariasi, tergantung kepada bagaimana
anda mengaturnya. Meskipun prinsipnya hampir mirip dengan komponen-komponen
sebelumnya di atas, namun bagian ini pada akhirnya juga akan berdampak langsung ke
connencting rod yang tentunya juga mempengaruhi kinerja suspense motor anda
terhadap bagian rear axle yang terdapat pada velg belakang.
6. Bank Agel Sensor System (sensor kemiringan)
Bank Angel Sensor (sensor kemiringan atau sensor rebah) berfungsi untuk mematikan mesin
(menghentikan semprotan bahan bakar) saat motor terjatuh. Teknologi Bank Angel Sensor pada
dasarnya merupakan salah satu fitur pada motor yang berguna untuk menjamin keselamatan
motor sekaligus penggunanya. Penggunaan sensor pada saat motor Injeksi yang mengalami
kemiringan ekstrim ketika jatuh memungkinkan mesin akan berhenti bekerja atau mati secara
otomatis. Penggunaan sensor ini menjamin keamanan untuk pengendaranya karena roda motor
akan berhenti berputar alhasil cedera pada rider akan diminimalisir.

Cara kerja dari Bank Angel Sensor adalah sebagai berikut :


Bank Angel Sensor terdiri dari IC, latch-up circuit, dan pendulum. Cara kerjanya pun lebih
efektif yaitu ketika motor mencapai kemiringan di atas 60 atau ketika posisi pendulum
menutupi IC dan latch-up circuit, maka secara otomatis sensor akan mengirimkan sinyal elektrik
ke ECU / ECM untuk emutus kinerja fuel pump, injector, dan ignition coil (sehingga
berakibat pada matinya mesin motor).
Sensor rebah ini sengaja disematkan pada beberapa motor sport (dan berkembang ke motor
injeksi) dengan pertimbangan bahwa sebagian besar motor sport menggunakan kopling manual.
Maka ketika motor terjatuh, mesin akan cenderung tetap menyala. Hal ini justru berbahaya bagi
si pengendara terutama ketika tangki bensin mengalami kebocoran, karena dapat menyebabkan
kebakaran atau bahkan ledakan. Oleh karena itulah, sistem ini dapat dikatakan sangat penting
untuk menjamin keselamatan pengendara dari ledakan motor akibat kecelakaan atau terjatuh.
9

7. Teknologi Blue Core


Blue Core adalah teknologi yang dikembangkan oleh pabrikan Yamaha. Teknologi ini akan
memungkinkan kendaraan memiliki efisiensi bahan bakar yang tinggi tanpa mengurangi power
yang dihasilkan. Blue Core akan memaksimalkan kinerja mesin dengan pembakaran biasa setiap
motor yang menggunakannya agar bisa menjadi lebih dahsyat.

10

Keunggulan dari teknologi Blue Core dianaranya adalah :


a. Meningkatkan Efisiensi BBM
Fokus penting dari Blue Core adalah memikirkan bagaimana caranya agar sebuah kendaraan
roda dua bisa memiliki tingkat efisiensi BBM yang tinggi (irit). Untuk mewujudkan hal tersebut
maka mesin Yamaha Blue Core dibekali dengan komponen-komponen pendukung yang bisa
menjaga suhu mesin agar tetap stabil, proses pembakaran yang lebih sempurna dan yang paling
penting adalah supply BBM jadi lebih terkontrol dan presisi.
b. Mereduksi Tenaga yang Hilang
Seperti yang kita ketahui bersama, biasanya distribusi tenaga dari mesin tidak semuanya bisa
disalurkan ke roda belakang dengan baik. Contoh gampangnya : energi yang disalurkan ada yang
berkurang dari yang tadinya 5 menjadi 3. Energi ini banyak terbuang menjadi bentuk panas dan
gesekan.
Dengan Blue Core kondisi tersebut dengan meminimalisir gesekan di dinding silinder
sehingga bisa mereduksi tenaga yang hilang, sekaligus menyebabkan noise & vibrasi jauh
berkurang. Di sisi lain, gesekan yang berkurang tersebut juga berpotensi meningkatkan tenaga
sehingga output power dapat terdongkrak (meningkatkan performa).
c. Memaksimalkan Sistem Pendinginan
11

Agar panas mesin dapat dilepas dengan cepat, maka Blue Core telah menganut desain kisikisi silinder yang lebih tipis dan rapat. Sistem pendinginan juga bekerja secara aktif
menyemprotkan oli jet piston ke permukaan bawah piston yang berfungsi melepas suhu panas di
ruan pembakaran mesin.
d. Ramah Lingkungan
Blue Core juga menganut penyempurnaan meliputi beberapa ubahan pada desain katup dan
injector bahan bakar. Dengan pembakaran yang mendekati sempurna, emisi gas buang yang
dihasilkan juga akan semakin sedikit sehingga Blue Core lebih ramah lingkungan.

Daftar Pustaka
http:// acb46.web.id/teknologi/Honda
http:// www.hondacengkareng.com

12

http://otozones.blogspot.co.id/2015/03/mengenal-teknologi-idling-stop-system-iss-padasepeda- motor.html#sthash.QUYpoe9A.dpuf

13

Anda mungkin juga menyukai