Kelompok 1D
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam POLITEKNIK
LPP YOGYAKARTA.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
A. Biografi..........................................................................................
C. Tempat laboratorium..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
SMA Negeri 1 Glenmore. Di usia yang baru dan semakin dewasa ini,
semakin besar harapan masyarakat akan terwujudnya kondisi SMA Negeri 1
Glenmore yang lebih baik dalam semua aspek kehidupan. Sejalan dengan itu,
semakin besar pula harapan yang diemban untuk mewujudkan sekolah yang
lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAAN
Politeknik LPP Yogyakarta
Didirikan 1998
Jenis Politeknik
Lokasi Yogyakarta, Indonesia
Politeknik LPP Yogyakarta adalah sebuah politeknik yang berdiri dibawah Yayasan Pendidikan
Perkebunan Yogyakarta yang didirikan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta.
Politeknik LPP didirikan dan ditetapkan dengan SK Mendikbud No. 66/D/O/1997 dan SK Dirjen Dikti
Depdikbud No. 319/Dikti/Kep/1998. Berdasarkan kedua SK tersebut, Politeknik LPP
merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Program Diploma 3.[1]
Sejarah
Cikal bakal berdirinya Politeknik LPP merupakan pengembangan dari College Gula Negara (CGN) yang
didirikan tahun 1950 untuk menyiapkan tenaga ahli gula Indonesia.Pada tahun 1960, CGN berubah
menjadi Akademi Gula Negara (AGN) yang masih mempersiapkan tenaga ahli bidang pergulaan. Pada
tahun 1970, cakupan kegiatan lembaga ini tidak hanya lingkup pergulaan, namun juga berkembang ke
lingkup aneka tanaman, dan untuk itu AGN berubah menjadi Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP).
Dibentuknya LPP ini dalam rangka mempersiapkan SDM lingkup perkebunan, khususnya BUMN
Perkebunan. Seiring dengan perkembangan dan dinamika lingkungan bisnis perkebunan dan atas
dukungan BUMN Perkebunan, LPP membuka program pendidikan untuk mempersiapkan tenaga terampil
yang akan memasuki industri perkebunan, dan dari sinilah Politeknik LPP didirikan.[1] Sistem pendidikan
di LPP sejak awal adalah ikatan dinas dalam arti peserta didik adalah para karyawan PT Perkebunan dan
perusahaan swasta perkebunan guna meningkatkan kompetensi di bidang perkebunan. Di mulai dari
program pendidikan bagi pekerja level staf yaitu PAUP hingga level pimpinan KMPD-KMPM-KMP.
Namun pada tahun 1988, telah diuji coba angkatan non karyawan dan animo peserta cukup banyak. Tes
masuk program PAUP non karyawan ini dilakukan di kantor masing-masing PT Perkebunan / perkebunan
swasta. Dan hingga akhirnya PAUP LPP berkembang hingga sekarang dan pemerintah pun mengubah
nama LPP menjadi Politeknik LPP.
VISI
LPP menjadi Centre of Excellence dan Agent of Change bagi industri perkebunan menuju kelas dunia
MISI
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan berperan sebagai mitra strategis untuk meningkatkan daya saing
industri perkebunan
TUJUAN
Terbangunnya pola dan sistem pengembangan SDM perkebunan.
Tersusunnya roadmap transformasi industri perkebunan.
Terbangunnya knowledge center industri perkebunan.
Terlaksananya program pengkajian masalah strategik agribisnis perkebunan.
Meningkatnya program pengabdian masyarakat
Jurusan
Dosen vs
Prodi Status Jenjang Akreditasi
Mahasiswa
Akuntansi Aktif D3 1 : 12 C
Budidaya Tanaman
Aktif D3 1 : 25 C
Perkebunan
Tempat laboratorium
1. Lab Bahasa
2. Lab. Kimia dan Fisika
3. Lab. Teknologi Hasil Samping
4. Lab. Ilmu logam dan Pengujian bahan
5. Lab. Komputer dan CAD
6. Lab. Gambar dan Perencanaan
7. Lab. Motor Bakar
8. Lab. Mesin Perkakas
9. Lab. Konstruksi dan Las
10. Lab. Elektronika
11. Lab. Akuntansi
12. Lab. Perpajakan
13. Lab. Tanah & Pupuk, Bercocok Tanam, Proteksi
LCD Televisi
VCD
LCD Proyektor
Kamera
Tape Repeater
Parabola, dll.
2. Lab kimia dan fisika
1. Hydrometer – alat yang digunakan untuk mengetahui berat jenis zat cair.
2. Thermometer – alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda.
3. Pipa kapiler – bejana yang digunakan untuk mengetahui adanya peristiwa kapilaritas.
4. Barometer aneroid – digunakan untuk mengukur tekanan udara luar.
5. Barometer air raksa – digunakan untuk mengukur tinggi tempat diatas permukaan
air laut.
6. Manometer air raksa – terbuka digunakan untuk mengukur tekanan udara didalam
ruangan tertutup.
7. Neraca Ohaus – digunakan untuk mengukur massa benda.
8. Dinamometer – digunakan untuk mengukur berat dan gaya.
9. Sonometer – digunakan untuk mengetahui besarnya frekuensi suatu nada.
10. Garputala – digunakan untuk menyamakan frekuensi suatu nada.
11. Termoskop – digunakan untuk mengetahui adanya pancaran kalor.
12. Gelas ukur – digunakan untuk mengukur volume suatu benda tak beraturan.
13. Gelas berpancuran – digunakan untuk mengukur volume suatu benda tak beraturan.
14. Voltmeter – digunakan untuk mengukur tegangan.
15. Amperemeter – digunakan untuk mengukur kuat arus.
16. AVOmeter – digunakan untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan.
17. Rheostad – digunakan untuk mengetahui besarnya hambatan.
18. Statif – digunakan untuk membantu alat bantu untuk peragaan eksperimen.
19. Jangka sorong – digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, dan
kedalaman.
20. Mikrometer sekrup – digunakan untuk mengukur ketebalan.
21. Water pas – digunakan untuk mengukur ketinggian agar sama.
22. Slinki – digunakan untuk membangkitkan gelombang transversal dan longitudinal.
23. Basic meter – unit digunakan untuk mengukur kuat arus dan tegangan.
24. Tabung konveksi gas – digunakan untuk mengetahui adanya aliran kalor pada zat
gas
25. Akumulator (accu, aki) – adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia.
26. Kalorimeter – alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam
suatu perubahan atau reaksi kimia.
27. Generator listrik – dignakan untuk memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
28. Inklinometer – Bagian kompas geologi berupa alat ukur untuk mengukur kemiringan
suatu bidang, dapat digunakan untuk keperluan sipil seperti mengukur jalan,
keperluan arsitektur seperi mengukur kemiringan suatu bangunan.
29. Katrol – digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah
gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban.
30. Lensa – sering disebut kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau
menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Alat
sejenis digunakan dengan jenis lain dari radiasi elektromagnetik.
31. Lux Meter – untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat atau
ruangan.
32. Mistar – adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis
lurus.
33. Multimeter atau multitester – alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai
VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-
meter), maupun arus (amperemeter).
34. Timbangan – alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda.
Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik
/Digital.
35. Osilator – suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-
ubah secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida,
gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau gelombang gigi
gergaji.
36. Osiloskop – alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal
listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.
37. Planetarium – adalah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang
dan benda-benda langit.
38. Prisma – Prisma (optik), alat untuk menguraikan cahaya. Prisma (geometri), sebuah
bangun dalam geometri.
39. Transformator atau trafo – adalah alat yang memindahkan tenaga listrik antar dua
rangkaian listrik atau lebih melalui induksi elektromagnetik.
Tools berupa aneka ukuran kunci Inggris serta tang dan mata kunci juga mutlak harus dimiliki bengkel.
Tanpa alat – alat ini bisa dipastikan kerja dari bengkel tersebut tidak maksimal.
2. KLEM
Fungsi dari klem adalah untuk menjaga supaya benda yang sedang diperbaiki tetap pada tempatnya.
Ukuran klem bermacam – macam. Begitu juga dengan bentuknya.
3. SPRAY GUN
Spray gun ukuran besar biasanya terhubung dengan kompresor. Namun di pasaran juga tersedia handy
spray gun ukuran kecil yang digunakan untuk keperluan tertentu. Spray gun ini pada bengkel modifikasi
biasanya digunakan untuk keperluan air brush. Sedangkan pada bengkel umum biasanya spray gun
digunakan untuk membersihkan komponen – komponen mesin
4. MESIN LAS & PERLENGKAPANNYA
Alat bengkel jenis ini biasanya dimiliki oleh bengkel – bengkel besar. Jenis dari mesin las juga bermacam
– macam yang bisa disesuaikan dengan keperluan. Pekerja yang melakukan pekerjaan pengelasan
seharusnya selama bekerja dilengkapi dengan minimal kacamata dan sarung tangan.
5. DONGKRAK
Baik dongkrak hidrolik maupun dongkrak manual mutlak diperlukan terutama pada bengkel mobil. Alat
ini berfungsi untuk menahan tinggi benda pada ketinggian tertentu sehingga memudahkan pengerjaan
bagian bawah mobil. Walaupun pada dasarnya setiap mobil (terutama mobil – mobil keluaran terbaru)
telah dilengkapi dengan alat ini, namun jenis alat ini juga merupakan alat basic yang harus dimiliki oleh
setiap bengkel mobil
6. Tang Kakaktua
7. Tang potong
8. Tang bulat
Tang bulat khusus digunakan untuk membuat mata sambungan ( mata itik ) pada ujung kabel . Kepala tang
berbentuk silinder ( bulat )
9. Tang pemegang
Tang ini dirancang khusus untuk memegang benda kerja. Tidak dilengkapi dengan bagian pemotong
10. OBENG
Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng dibuat dari baja,sedang
pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti kayu,plastik,atau karet keras. Mata obeng dibedakan
menjadi 2 macan,yaitu obeng pipih ( minus ) dan obeng bintang ( plus ).
Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan untuk memukul benda kerja, sedang
bagian yg bulat digunakan untuk membuat cekungan pada benda kerja.
Palu ini digunakan untuk pekerjaan plat, misalnya untuk meratakan permukaanplat tanpa meninggalkan
goresan.
Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda kerja yg lunak agar bendatau benda-benda
tuangan. Tujuan penggunaan palu ini agar benda kerja tidak pecah atau tidak tergores.
Gergaji besi digunakan untuk memotong logam . Jumlah gigi setiap inci berkisar antara 14 sampai 18
( gergaji kasar ) atau 20 sampai 32 ( gergaji halus )
15. Kunci
Kunci adalah alat untuk membuka dan memasang mur-baut.
16. Kikir
Kikir adalah alat yang digunakan untuk mempertajam suatu benda seperti Gergaji
atau untuk memperhalus suatu benda kerja.
17. Ragum
Ragum adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu gerinda dalam penggerindaan,
terdapat magnet di dalam ragum yang mengikatkan Ragum dengan Gerinda tersebut. Alat ini sangat
berguna bagi pengguna gerinda karena jika tidak ada ragum penggunaan gerinda tidak akan sempurna.
Adalah alat untuk mengukur benda kerja, misalnya untuk mengukur benda kerja yang mempunyai sudut.
Mistar ini dibuar dari baja yang keras dan tahan karat.Bisa juga untuk mengukur kerataan plat,benda
kerja.Ukurannya bermacam-macam kecil,sedang,besar. Sesuai kebutuhan untuk mengukur.
2. Mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan
cara diulur;
4. Jangka sorong memiliki dua macam skala: skala utama dan nonius.
a. Mesin Las
Jika ditinjau dari arus yang ke luar, pesawat las dapat digolongkan menjadi :
1) Pesawat Las Arus bBolak-Balik (AC)
Pesawat las jenis ini terdiri dari transformator yang dihubungkan dengan jala PLN atau dengan pembangkit
listrik, motor disel, atau motor bensin. Kapasitas trafo biasanya 200 sampai 500 ampere. Sedangkan voltase
(tegangan) yang ke luar dari pesawat trafo ini antara 36 sampai 70 volt, dan ini bervariasi menurut pabrik yang
mengeluarkan pesawat las trafo ini. Gambar memperlihatkan salah satu jenis pesawat las transformator AC.
2) Pesawat Las Arus Searah (DC)
Pesawat ini dapat berupa pesawat tranformator rectifier, pembangkit listrik motor disel atau motor bensin,
maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakan oleh motor listrik digerakkan oleh motor listrik (motor
generator).
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dengan karet isolasi. Yang disebut kabel las
ada tiga macam, yaitu :
a. Kabel elektroda , yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda.
b. Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja.
c. Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan lisrtik dengan pesawat las.
2. Pemegang Elektroda
Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Ini terdiri dari mulut penjepit dan
pemegang yang dibungkus oleh bahan penyekat (biasanya dari embonit).
3. Palu Las
Palu ini digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau
menggoreskan pada daerah las. Gunakanlah kaca mata terng pada waktu poembersihan terak, sebeb dapat
memercikan pada mata.
4. Sikat Kawat
Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat dari bahan yang menghantar dengan
baik (tembaga). Klem masa dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik.
Tempat yang dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).
6. Penjepit
Ini digubakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas sehabis pengelaan.
c. Elektroda
Elektroda yang dipergunakan pad alas busur mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat inti.
Diantaranya adalah elektroda berselaput .
Pada elektroda ini pengelasan fluksi pada kawat inti dapat dengan cara destruksi, semprot atau celup.
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm.
5. Lab elektronika
1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika pasif yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan
adalah Ohm (Ω). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna
yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau
Resistance.
Secara umum resistor diklasifikasikan atas 4 jenis yaitu resistor tetap, resistor variabel,
resistor suhu dan resistor cahaya.
Fungsi-fungsi Kapasitor diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian
Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power
Supply (Catu Daya).
Secara umum kapasitor diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu kapasitor tetap dan kapasitor
variabel.
3. Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berguna untuk Mengatur Frekuensi, memfilter dan juga sebagai alat kopel
(Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian
Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio.
Pada rangkaian DC, induktor digunakan memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap
fluktuasi arus, sedangkan pada rangkaian AC induktor dapat meredam fluktuasi arus yang
tidak diinginkan. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Secara umum komponen elektronika induktor dibagi atas induktor tetap dan induktor tidak
tetap (coil variable)
4. Dioda
Dioda atau diode adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk mengalirkan arus
listrik pada satu arah saja, selain itu juga mampu menghambat arus listrik dari arah
berlawanan. Diode adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah
penghubung atau junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P).
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah (rectifier) yang umumnya terbuat dari bahan
Silikon atau germanium dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke
arus searah (DC).
2. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi
sebagai pengendali .
3. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut
sering disebut dengan Tegangan Zener.
4. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang mampu memancarkan cahaya Laser.
Dioda Laser sering disingkat dengan LD
5. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka terhadap cahaya sehingga sering
juga digunakan sebagai Sensor.
6. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang mampu
memancarkan cahaya monokromatik.
5. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika aktif multitermal, biasanya memiliki 3 terminal.
Secara harfiah, kata ‘Transistor’ berarti ‘Transfer resistor’, yaitu suatu komponen yang
nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur.
Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch
(Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain
sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan
Collector/Kolektor (K).
Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT
(Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor FET).
6. IC (Integrated Circuit)
IC adalah komponen elektronika aktif yang merupakan kumpulan dari berbagai komponen
hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen
elektronika lainnya yang membentuk suatu rangkaian elektronika dan memiliki fungsi
elektronika tertentu yang dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin
atau kaki untuk menjalankan fungsinya. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-
macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah
Peralatan Elektronika misalnya micropoccesor. Fungsi IC bermacam-macam yakni dpat
berfungsi sebagai penguat, pengontrol, swiching, dan memori atau media penyimpanan.
7. Saklar (Relay)
Saklar atau relay adalah komponen elektronika aktif yang dipergunakan untuk memutuskan
serta menghubungkan aliran listrik. Saklar berdasarkan fungsinya dibedakan atas dua kondisi
yaitu kondsi ON dan kondisi OFF.
8. Transformator
Secara harfiah transformator dapat juga disingkat trafo merupakan komponen elektronika
aktif yang memilki 2 fungsi utama yaitu untuk menaikkan tegangan (transformator step-up)
dan menurunkan tegangan (step-down). Trasformator atau trafo bekerja berdasarkan
perubahan gaya medan listrik.
BAB III
Penutup
Demikianlah proposal ini kami susun. Kami menginginkan dukungan serta
partisipasinya. Semoga acara ini bisa terlaksana sebagaimana yang kita inginkan. Atas
perhatian serta hubungan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.