Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Disusun Oleh

Mohammad Roshiful Muzakki (12410001)

Dosen

Ir. Silviati Sumardi,MM

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA
Jl .Raya Kalimalang No.1 Jakarta timur. Telp.021-8613868, 8613877

KATA PENGANTAR

Syukur Alhandulilah kita pajatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


Kerana atas limpahan rahmat-Nya, Penulis bisa menyelesaikan makalah
dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu sesuai tugas e-learning atau quiz.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembibing Ir.
Silviati Sumardi,MM yang telah memberikan petunjuk dan bimbinganya
serta menyediakan waktu untuk memberi materi kepada kami di elearning dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itulah kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Dan semoga
laporan ini dapat berguna bagi pembaca.

Bekasi,
Oktober 2015
Penulis:

M. Roshiful Muzakki

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Segala sesuatu sekarang memerlukan pangetahuan atau sering


kita sebut ilmu pengetahuan. Salah satunya pengetahuan yang kita
pelajari sekarang adalah pengetahuan Sumber Daya Air. Pelajaran ini
sangat penting karena pengetahuan ini penting untuk kita dalam hal
pembuatan pembangunan dibidang pengairan dan didalam bidang
lainnya. Pengembangan Sumber Daya Air (Water Resources)
memerlukan adanya konsepsi. Perencanaan, perancangan, konstruksi
dan operasi fasilitas-fasilitas untuk pengendalian dan pemanfaatan air
pada dasarnya hal-hal tersebut merupakan tugas para insinyur sipil,
tetapi jasa-jaha para ahli dibidang lain juga dibutuhkan. Setiap proyek
pengembangan sumber daya air akan menghadapi seperangkat
konsisi fisik yang unik yang harus diatasi secara khusus, sehingga
desain
buku
pedoman
(standar)
yang
menuju kepada penyelesaian yang
sederhana, yang bersandar pada buku pedoaman(handbook),jarang
dapat digunakan. Kondisi-kondisi khusus setiap proyek harus diatasi
melalui penerapan pengetahuaan dasar berbagai disiplin ilmu secara
terpadu.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat

dirumuskan

masalah

dalam

makalah

ini

yaitu

apakah

tujuan

perencanaan untuk pengembangan infrastruktur sumber daya air.


1.3.

Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah pada subbab 1.2, maka tujuan

dari makalah ini yaitu untuk mengetahui tujuan perencanaan untuk


pengembangan infrastruktur sumber daya air.
1.4.

Manfaat
Manfaat

memperluas

yang

dapat

wawasan

dicapai

pembaca

melalui

mengenai

makalah

ini

adalah

perencanaan

dalam

pengembangan infrastruktur sumber daya air, sehingga diharapkan

dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan


sumber daya air dengan baik dan benar.
1.5.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pembuatan makalah ini adalah hanya

mengenai tujuan perencanaan untuk pengembangan infrastruktur


sumber

daya

perencanaan

air

secara

umum,

pengembangan

bukan

yang

sudah

dalam

artian

terspesifikasi

tujuan
atau

terpusatkan dalam suatu bidang yang khusus. Sumber rujukan yang


digunakan dalam pembuatan makalah ini berdasarkan perundangundangan yang berlaku saat ini, yaitu UU RI No. 7 Tahun 2004.
1.6.

Metodologi
Metodologi penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah

melalui studi litelatur atau studi pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Umum Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air
a. Pengertian Umum
Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air diawali dengan
merangkum kebutuhan masyarakat untuk dirumuskan menjadi tujuan dari
kebutuhan masyarakat pengguna Sumber Daya Air.
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan
yang akan dilakukan secara koordinasi dan terarah dalam rangka
mencapai tujuan pengelolaan Sumber Daya Air.
Pengembangan Sumber Daya Air pada wilayah sungai ditujukan untuk
peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi
kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata,
pertanahan, pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk
berbagai keperluan
Pengembangan sumber daya air meliputi :
a) air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan
lainnya;
b) air tanah pada cekungan air tanah;
c) air hujan; dan
d) air laut yang berada di darat.

Danau Aur Sumatera Selatan Sungai Saddan Sulawesi


Selatan
Pengembangan air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air
permukaan lainnya dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik
dan fungsi sumber air yang bersangkutan.
Ketentuan mengenai pengembangan sungai, danau, rawa, dan sumber air
permukaan lainnya diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Air
tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya
3

terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta


pemulihannya sulit dilakukan. Pengembangan air tanah pada cekungan air
tanah dilakukan secara terpadu dalam pengembangan sumber daya air
pada wilayah sungai dengan upaya pencegahan terhadap kerusakan air
tanah.
Ketentuan mengenai pengembangan air tanah diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah. Pengembangan fungsi dan manfaat air hujan
dilaksanakan dengan mengembangkan teknologi modifikasi cuaca. Badan
usaha dan perseorangan dapat melaksanakan pemanfaatan awan dengan
teknologi modifikasi cuaca setelah memperoleh izin dari Pemerintah.
Ketentuan mengenai pemanfaatan awan untuk teknologi modifikasi cuaca
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Pengembangan fungsi dan manfaat air laut yang berada di darat
dilakukan dengan memperhatikan fungsi lingkungan hidup. Badan usaha
dan perseorangan dapat menggunakan air laut yang berada di darat
untuk kegiatan usaha setelah memperoleh izin pengusahaan sumber daya
air dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
Ketentuan mengenai pemanfaatan air laut yang berada di darat diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Proyek Pengembangan Sumber Daya Air harus diselesaikan secara khusus
dan unik, karena sangat tergantung dari kondisi topografi setempat,
kondisi sosial, politik dan budaya setempat dan harus melibatkan
berbagai bidang keahlian secara terpadu. Dalam mempelajari
pengendalian dan pengaturan pemanfaatan air maka akan timbul
berbagai pertanyaan, diantaranya adalah :
Dalam mempelajari pengendalian dan pengaturan pemanfaatan air maka
akan timbul berbagai pertanyaan, diantaranya adalah :
- Berapa banyak jumlah air yang dapat diharapkan? (dari aliran air
minimum, maksimum, tahunan, volume banjir, air tanah).
- Berapa banyak jumlah air yang dapat dimanfaatkan? (untuk air
minum, irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air, industri, lalulintas dan
sebagainya).
- Bagaimana pengendalian terhadap kelebihan air? (dengan
pengaturan banjir, sistem drainase, pengelolaan air limbah dan
sebagainya).
- Bangunan apa saja yang diperlukan dalam Pengembangan Sumber
Daya Air? (Waduk, Bendung, Bendungan, Saluran, Pelimpah, Tanggul
dan sebagainya).
- Bagaimana pengaruh Pengembangan Sumber Daya Air terhadap
pelestarian lingkungan? (margasatwa, tumbuhan, air tanah, budaya
dan politik).
- Apakah Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai nilai ekonomis
dan finansial?
4

Dengan demikian dalam mempelajari Pengembangan Sumber Daya Air


diperlukan pengetahuan dan wawasan yang luas bagi perencana agar
dapat diperoleh hasil harga yang optimal.
b. Jenis dan Unsur
Pengembangan Sumber Daya Air Jenis dan unsur yang perlu diketahui
dalam Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) diantaranya adalah :
1) Kwantitas Air
Seberapa banyak air yang dapat diharpkan dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi tujuan kegunaannya, untuk mengetahui jawaban dari
pertanyaan tersebut harus melalui penerapan Hidrologi, yaitu Ilmu yang
mempelajari kejadian - kejadian serta distribusi air alamiah dibumi.
Dengan mempelajari Hidrologi, dapat diketahui : daur hidrologi (Cyclus
Hidrologi) prakiraan aliran air sungai dimasa datang, air tanah dan
sebagainya.
2) Kwalitas Air
Selain jumlah air yang cukup, diperlukan mutu air sesuai dengan standard
dan kegunaannya, misal air minum, air irigasi, air industri dan
pambuangan air limbah. Pengujian kimiawi serta bakteriologis biasa
dilaksanakan untuk menetapkan jumlah serta sifat - sifat kotoran didalam
air.
3) Bangunan Air
Bentuk dan ukuran bangunan air seringkali tergantung pada sifat hidrolik
dan harus mengikuti azas mekanika fluida. Bangunan air sering kali
mempunyai bentuk lengkap untuk disesuaikan dengan tuntutan azas
mekanika fluida sehingga memerlukan perhitungan detail yang rumit,
bahwa kadang kala diperlukan uji model didalam laboratorium sebelum
dilaksanakan pembangunannya dilapangan.
4) Lingkungan
Dalam Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) tidak dapat terlepas dari
pengaruh lingkungan disekitarnya. Kondisi daerah aliran sungai (DAS)
sangat menentukan kelestarian sumber daya air. Pengaruh bangunan air
terhadap perkembangan morfologi sungai, pengaruh lingkungan selama
pembangunan, pengelolaan dan setelah masa usia layannya selesai.
Disamping itu pengaruh terhadap perubahan kondisi sosial, politik dan
budaya dilingkungan bangunan pengembangan sumber daya air.
5) Unsur Ekonomis dan Finansial
Setiap pengembangan sumber daya air harus dilakukan studi kelayakan
untuk mengevaluasi dari berbagai segi terhadap keuntungan yang
diperoleh. Tinjauan ekonomis adalah tinjauan terhadap nilai keekonomian
5

suatu pengembangan sumber daya air, bila dibandingkan dengan


pembangunan lain yang mempunyai tujuan yang sama, sedangkan
tinjauan financial adalah suatu studi / tinjauan nilai ekonomian
pengembangan sumber daya air dengan membandingkan besaran
investasi yang diperlukan terhadap keuntungan yang diperoleh selama
usia layan bangunan pengembangan sumber daya air.
6) Unsur Sosial, Politik dan Budaya
Hampir semua pembangunan PSDA dibiayai oleh badan pemerintah
tertentu, proyek irigasi, pengendali banjir, pengelola air bersih, air limbah
dan pembangkit listrik. Pembangunan PSDA tergantung dari kebijakan /
batasan perencana suatu daerah, peraturan dan undang - undang yang
ada. Pembangunan PSDA dapat tertunda karena masyarakat dan adapt
budaya setempat tidak menyetujuinya misal, merusak situs peninggalan
nenek moyang, masyarakat tidak mengijinkan daerahnya digunakan
untuk PSDA dan sebagainya.
c. Problema yang ditimbulkan oleh PSDA
Mengingat air adalah merupakan bahan baku utama untuk memenuhi
suatu kehidupan, maka pemanfaatan sumber daya air berarti akan
mempengaruhi seluruh tatanan pola aliran air yang telah berlangsung
lama. Beberapa permasalahan yang mungkin timbul oleh PSDA :
- Perubahan pola pemanfaatan aliran air
- Perubahan pola hidup binatang pada aliran air (sungai)
- Perubahan pola distribusi sediment transport, missal timbulnya
agradasi dan degradasi pada bagian hulu dan hilir bangunan PSDA
- Perubahan pada aliran air tanah - Perubahan pola hidup sosial
budaya masyarakat.
1) Perubahan pola pemanfaatan aliran air
Perubahan pola pemanfaatan aliran air ini dapat mempengaruhi tatanan
kehidupan pada suatu daerah, bahkan dapat mempengaruhi hubungan
antar wilayah kabupaten / propinsi, mungkin malah antar Negara. Untuk
itu perlu dibuat pengaturan pola pemakaian pemanfaatan aliran air
(sungai). Dengan mulai berjalannya peraturan pemerintah tentang
otonomi daerah, maka peraturan/perundangan yang mengatur pemakaian
/ pemanfaatan aliran air sungai yang melibatkan lebih dari 1 (satu)
wilayah kabupaten / propinsi dirasa sangat mendesak.
2) Perubahan pola hidup binatang pada aliran air (sungai)
Pembangunan PSDA yang memerlukan bangunan air (bendung, waduk
dan bendungan) melintang / memotong sungai sehingga memutuskan
migrasi suatu binatang air, misal ikan / binatang air pada saat reproduksi
harus dibagian hulu sungai dan setelahnya hidup dibagian hilir sungai

akan terputus, binatang air pada aliran deras harus berubah hidup pada
air kolam / waduk dan sebagainya.
3) Perubahan pola distribusi sediment transport
Sedimen transport secara alamiah dari hulu ke hilir akan menyebar sesuai
kecepatan aliran air sungai, misal sediment pasir dibagian hulu sungai
yang diambil penduduk untuk keperluan pembangunan, akan terisi ulang
secara alami pada saat air besar (banjir) datang. Apabila dibangun PSDA
(Bendung atau Bendungan) maka dibagian hulu akan timbul agradasi,
yaitu penumpukan material sediment transport dibagian hulu bendung /
bendungan, sedangkan dibagian hilir mengalami degradasi yaitu
penurunan permukaan dasar sungai dibagian hilir bangunan PSDA, lebih
lagi apabila terjadi pengmbilan material sediment (pasir) pada sungai. Hal
ini sangat membahayakan pondasi bangunan air disepanjang daerah
aliran sungai tersebut, seperti bengunan perkuatan tanggul, kolom (pier)
dan abutment jembatan dan lain-lain.
4) Perubahan pada aliran air tanah
Dengan dibangunnya PSDA maka merubah pola aliran sungai, maka
dengan sendirinya akan mempengaruhi pola rembesan / infiltrasi pada
daerah aliran sungai sehingga mempengaruhi elevasi tinggi muka air
tanah. Dibagian hulu dari bendung / bendungan akan mengalami
penurunan elevasi tinggi muka air tanah dan hal ini juga akan
mempengaruhi terhadap besaran tekanan air tanah pada suatu bangunan
air.
5) Perubahan pola hidup sosial budaya masyarakat
Perubahan pola ini akan terjadi apabila pembangunan PSDA yang besar,
seperti pembangunan bendungan dengan luas genangan / waduk yang
cukup luas, misal Saguling, Cirata, Jatiluhur, Karangkates, Kedung Ombo
dan sebagainya. Akibat dari genangan yang luas, maka diperlukan.
pemindahan penduduk, terpisahnya hubungan antar desa, perubahan
pola mata pencaharian dari pertanian menjadi usaha perikanan. Kesemua
contoh tersebut dapat menimbulkan perubahan sosial dan budaya
penduduk disekitar waduk.

Waduk Cirata ,Jati Luhur


Ombo,Grobogan

Waduk Kedung

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Pengembangan Sumber Daya Air memang harus ditangani dengan
detail, untuk mengantisipasi saat terjadinya perubahan musim di
Indonesia yang begitu ekstrem. Perlunya dikembangkan saran dan
prasarana yang mendukung baik secara lingkungan dan ekonomi untuk
warga sekitar. Keamanan dalam pengolahan juga perlu mengikuti
peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

III.2 Saran
Mendesain bangunan fasilitas proyek-proyek sumber daya
air haruslah orang yang mahir dibidang teknik sipil. Karena keahliannya
sangat berpengaruh pada bangunan sumber daya air. Bentuk dan ukuran
bangunan seringkali tergantung pada sipat hidrolik yang harus dimiki,
sehingga harus ditetapkan melalui penerapan asas mekanika fluida.

Anda mungkin juga menyukai