Disusun Oleh
Dosen
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA
Jl .Raya Kalimalang No.1 Jakarta timur. Telp.021-8613868, 8613877
KATA PENGANTAR
Bekasi,
Oktober 2015
Penulis:
M. Roshiful Muzakki
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat
dirumuskan
masalah
dalam
makalah
ini
yaitu
apakah
tujuan
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah pada subbab 1.2, maka tujuan
Manfaat
Manfaat
memperluas
yang
dapat
wawasan
dicapai
pembaca
melalui
mengenai
makalah
ini
adalah
perencanaan
dalam
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pembuatan makalah ini adalah hanya
daya
perencanaan
air
secara
umum,
pengembangan
bukan
yang
sudah
dalam
artian
terspesifikasi
tujuan
atau
Metodologi
Metodologi penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Umum Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air
a. Pengertian Umum
Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air diawali dengan
merangkum kebutuhan masyarakat untuk dirumuskan menjadi tujuan dari
kebutuhan masyarakat pengguna Sumber Daya Air.
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan
yang akan dilakukan secara koordinasi dan terarah dalam rangka
mencapai tujuan pengelolaan Sumber Daya Air.
Pengembangan Sumber Daya Air pada wilayah sungai ditujukan untuk
peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi
kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata,
pertanahan, pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk
berbagai keperluan
Pengembangan sumber daya air meliputi :
a) air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan
lainnya;
b) air tanah pada cekungan air tanah;
c) air hujan; dan
d) air laut yang berada di darat.
akan terputus, binatang air pada aliran deras harus berubah hidup pada
air kolam / waduk dan sebagainya.
3) Perubahan pola distribusi sediment transport
Sedimen transport secara alamiah dari hulu ke hilir akan menyebar sesuai
kecepatan aliran air sungai, misal sediment pasir dibagian hulu sungai
yang diambil penduduk untuk keperluan pembangunan, akan terisi ulang
secara alami pada saat air besar (banjir) datang. Apabila dibangun PSDA
(Bendung atau Bendungan) maka dibagian hulu akan timbul agradasi,
yaitu penumpukan material sediment transport dibagian hulu bendung /
bendungan, sedangkan dibagian hilir mengalami degradasi yaitu
penurunan permukaan dasar sungai dibagian hilir bangunan PSDA, lebih
lagi apabila terjadi pengmbilan material sediment (pasir) pada sungai. Hal
ini sangat membahayakan pondasi bangunan air disepanjang daerah
aliran sungai tersebut, seperti bengunan perkuatan tanggul, kolom (pier)
dan abutment jembatan dan lain-lain.
4) Perubahan pada aliran air tanah
Dengan dibangunnya PSDA maka merubah pola aliran sungai, maka
dengan sendirinya akan mempengaruhi pola rembesan / infiltrasi pada
daerah aliran sungai sehingga mempengaruhi elevasi tinggi muka air
tanah. Dibagian hulu dari bendung / bendungan akan mengalami
penurunan elevasi tinggi muka air tanah dan hal ini juga akan
mempengaruhi terhadap besaran tekanan air tanah pada suatu bangunan
air.
5) Perubahan pola hidup sosial budaya masyarakat
Perubahan pola ini akan terjadi apabila pembangunan PSDA yang besar,
seperti pembangunan bendungan dengan luas genangan / waduk yang
cukup luas, misal Saguling, Cirata, Jatiluhur, Karangkates, Kedung Ombo
dan sebagainya. Akibat dari genangan yang luas, maka diperlukan.
pemindahan penduduk, terpisahnya hubungan antar desa, perubahan
pola mata pencaharian dari pertanian menjadi usaha perikanan. Kesemua
contoh tersebut dapat menimbulkan perubahan sosial dan budaya
penduduk disekitar waduk.
Waduk Kedung
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Pengembangan Sumber Daya Air memang harus ditangani dengan
detail, untuk mengantisipasi saat terjadinya perubahan musim di
Indonesia yang begitu ekstrem. Perlunya dikembangkan saran dan
prasarana yang mendukung baik secara lingkungan dan ekonomi untuk
warga sekitar. Keamanan dalam pengolahan juga perlu mengikuti
peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
III.2 Saran
Mendesain bangunan fasilitas proyek-proyek sumber daya
air haruslah orang yang mahir dibidang teknik sipil. Karena keahliannya
sangat berpengaruh pada bangunan sumber daya air. Bentuk dan ukuran
bangunan seringkali tergantung pada sipat hidrolik yang harus dimiki,
sehingga harus ditetapkan melalui penerapan asas mekanika fluida.