Anda di halaman 1dari 9

Tugas :

PENGEMBENGAN SUMBER DAYA AIR


Laporan Hasil Survei Sungai Kawatuna

Oleh :
Kelompok I
Ni Komang Artiti / f111 14 037 (Team Leader)

Nurhayati Sarinusa / f111 14 036 (Ahli Irigasi)

Risma Triandys / f111 14 019 (Ahli Pantai)

Sherly Yulvickhe / f111 14 018 (Ahli Sungai)

JURUSAN SIPIL (S-1)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
Palu Sulawesi Tengah
201
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai adalah salah satu ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia di Daerah Aliran Sungai (DAS). Sungai
merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah, mulai
dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian hilir. Air hujan yang jatuh diatas
permukaan bumi dalam perjalanannya sebagian kecil menguap dan sebagian besar mengalir
dalam bentuk-bentuk kecil, kemudian menjadi alur sedang seterusnya mengumpul menjadi
satu alur besar atau utama. Dengan demikian dapat dikatakan sungai berfungsi menampung
curah hujan dan mengalirkannya ke laut.
Pada umumnya aktivitas manusia yang mempengaruhi ekosistem sungai meliputi
kegiatan pertanian, perkebunan pemukiman, industri, dan lain sebagainya, secara langsung
atau tidak langsung sampah atau limbah pertanian, pemukiman dan industri
Seingga sungai mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan di suatu daerah
dimana berbagai kegiatan dengan memanfaatkan aliran sungai telah dilakukan yang
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitarnya yakni antara lain, untuk air
bersih, untuk mengairan areal persawahan dan beberapa juga ada yang memanfaatkan untuk
PLTA dan kebutuhan lainnya, salah satunya adalah sungai Kawatuna yaitu anak sungai yang
bermuara di sungai Palu.
Sungai Kawatuna merupakan sungai yang banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan air
bersih dan juga kebutuhan irigasi oleh masyarakat sekitar, meskipun memiliki debit yang
tidak terlalu besar, namun sungai kawatuna dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat
sekitar.
Sungai yang membentang melewati landasan pacu Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu
ini tidak memilki aliran hingga kehilir, sebab dihulu air dimanfaatkan secara maksimal
sehingga tak ada aliran air dihilir, namun sungai kawatuna yang kering tersebut hanya
berjarak beberapa kilometer, saat sungai melewati jalan Moh Yamin sungai tersebut memiliki
aliran yang berasal dari pembuangan irigasi yang ada di jalan Tanggul Utara.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peta Sungai

Dari peta diatas menunjukan daerah dan panjang sungai yang ditinjau, yaitu dari
hulu hingga hilir yang berjarak 8,49 kilometer atau sekitar 5,27 mil.

2.2 Kondisi Esistage Sungai Kawatuna


1. Bagian Hulu

Seperti yang terlihat pada gambar bagian hulu memiliki sedimen yang berukuran
cukup besar dan debit yang masih cukup banyak, dari hasil pengukuran, lebar sungai di
bagian hulu sebesar 8,8 m, dengan kedalaman air 15 cm.

2. Bagian Tengah

Bagian Tengah sungai memiliki sedimen yang berukuran sedang, terlihat dari
gambar bahwa bagian tengah sungai tidak memiliki aliran air,dengan lebar sungai 18,8 m

3. Bagian Hilir
Hilir sungai kawatuna bermuara disungai palu dengan lebar 10,2 m, pada bagian
hilir terdapat sedimen yang menumpuk dan telah tersedimentasi begitu lama dalam
jumlah yang cukup banyak, sehingga hal tersebut mengakibatkan sedimen ditumbuhi
tumbuhan rerumputan dan mengakibatkan penyempitan dan aliran air terbagi dua yang
dibatasi oleh sedimen yang ada.

2.3 Pemanfaatan Sungai Kawatuna


Sebagai manusia tentu membutuhkan yang namanya air, jika kita bisa mengambil
manfaat air dari sumur bagaimana jika pada saat kemarau yang kebanyakan sumur-sumur
akan menyurut airnya tentu kita akan kesulitan mencari air, berbeda jika di daerah kita ada
sungai maka bisa memanfaat air sungai untuk kebutuhan hidup seperti mencuci pakaian dan
lain sebagainya, namun sungai yang bisa dijadikan sebagai kebutuhan hidup ini tentu jenis
sungai yang bersih, oleh karena itu peran sungai dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
sangatlah penting baik bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan didaerah tersebut.
Adapun beberapa manfaat dari sungai kawatuna yang digunakan masyarakat yaitu antara
lain mengairi irigasi, untuk kebutuhan air bersih atau PDAM , selain itu juga digunakan
untuk PLTA. Berikut adalah beberapa manfaat sungai kawatuna yang kami ketahui dari hasil
survai.

1. Irigasi
Kebutuhan air untuk irigasi sebagian besar dipenuhi melalui intake bending,
dimana kebutuhan airnya ditetapkan berdasarkan pola tanamnya. Total kebutuhan airnya
merupakan total semua kebutuhan air per periode tertentu yang akan salurkan melalui
bangunan bagi dan atau bangunan sadap.
Daerah irigasi sungai kawatuna mengairi lahan sawah seluas 90 Ha, namun
karena kebutuhan air yang tidak cukup sebagian sawah tidak dapat diairi, menurut salah
satu penduduk yang diwawancarai lahan yang tersedia memang 90 Ha namun yang
dapat digarap hanya sekitar 55 % dari luas sawah yang ada, akibat kurangnya debit air
yang tersedia.

2. PDAM

Selain dimanfaatkan untuk mengairi kebun dan sawah, air sungai kawatuna juga
dimanfaatkan untuk PDAM

3. PLTA
Salah satu manfaat lain sungai kawatuna yaitu digunakan sebagai PLTA, hanya
saja PLTA yang ditemui sudah tidak digunakan lagi dikarenakan debit yang mengalir tidak
cukup lagi untuk memutar turbin.

2.4 Masalah Lingkungan Sekitar Sungai

Adapun berbagai masalah ekologi sungai yang kami temui dalam survai yaitu masalah
sampah disekitar bantaran sungai terutama sungai dibagian hilir yang dekat dengan pemukiman,
sedimentasi, dan beberapa bangunan sungai yang sudah rusak.
Beberapa gambar yang memperlihatkan masalah-masalah yang ada disungai kawatuna yang
kami temui saat melakukan survai.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil survai yang kami lakukan terhadap sungai Kawatuna,kesimpulan yang
kami peroleh yaitu Sungai Kawatuna memilki potensi yang cukup baik dalam
pemanfaatan air sungainya. Hanya saja pada musim kemarau debit air pada sungai
Kawatuna berkurang sehingga pemanfaatan airnya tidak maksimal.
Dilihat dari keadaan sungainya, sungai kawatuna terutama dibagian hilir sungai,
terdapat banyak sekali sampah yang dihasilkan warga yang bermukim didekat bantaran
sungai.

3.2 Saran
Dalam pemanfaatan sungai yang maksimal perlu adanya pemeliharaan terhadap
ekologi sungainya, termasuk kebesihan dan perlu juga diadakan pengerukan sungai
terhadap sedimen yang mengakibatkan pendangkalan, sehingga masyarakat dapat
memamanfaatkan debit air yang cukup secara maksimal. Selain itu potensi potensi lain
juga dapat dikembangkan didaerah sungai kedepannya, seperti potensi pariwisata dll.

Anda mungkin juga menyukai