KELURAHAN : KAMONJI
Menyetujui,
ii
TIM PENYUSUN LAPORAN
Chaerul Moh. Hatta F 231 14 028 TEKNIK Teknik Perencanaan Wilayah Kota
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Infrastruktur Permukiman dengan baik dan tepat pada waktunya selama yang bertempat di
Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu dari tanggal 10 Agustus-8 September
2017.
Adapun tujuan dari penulisan Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Infrastruktur Permukiman adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Kuliah Kerja
Nyata (KKN) dan untuk memberikan gambaran dan keterangan tentang program kerja yang telah
kami laksanakan di Kelurahan Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
kami laksanakan bukanlah keberhasilan individu atau kelompok. Untuk itu, kami mengucapkan
1. Bapak Dr. Setiayawan, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN di
2. Ibu Ahlul Fitrah, S.E. selaku Lurah di Kelurahan Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu
3. Seluruh masyarakat Kelurahan Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Dalam penyusunan Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur
Permukiman ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Sebagai manusia penyusun
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata
iv
(KKN) Tematik Infrastruktur Permukiman ini. Untuk itu penyusun meminta saran dan kritik
yang membangun untuk kesempurnaan Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan pada mahasiswa yang akan
Penyusun
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. vi
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 8
vi
3.1 PROGRAM POKOK .......................................................................................................... 48
3.1.2 FGD I (Pemaparan dan Diskusi Awal Pelaksanaan IMAP Infrastuktur Permukiman) 49
3.1.4 Pembuatan dan Pembagian Brosur Mengenai Kualitas Air yang Sesuai dengan Standar
Kesehatan............................................................................................................................... 50
Permukiman) ......................................................................................................................... 51
3.1.7 FGD III (Pemaparan dan Diskusi Akhir Pelaksanaan IMAP Infrastuktur Permukiman)
............................................................................................................................................... 53
BAB IV ......................................................................................................................................... 55
PENUTUP..................................................................................................................................... 55
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 55
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata didasarkan pada falsafah pendidikan yang didasarkan pada
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
pengabdian pada masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang sudah
diprogramkan oleh suatu lembaga perguruan tinggi. Dengan demikian Kuliah Kerja
Nyata (KKN) merupakan implementasi dari salah satu amanat Tri Darma Perguruan
Tinggi yaitu Pengabdian pada masyarakat serta implementasi dari ilmu pengetahuan
yang di dapat selama berada di meja kuliah. Karena dimana kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) memiliki manfaat dan tujuan yang sangat besar bagi kelangsungan
1
Di samping itu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan kontribusi yang
nyata bagi masyarakat dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang sosial, budaya,
bidang keagamaan maupun dalam bidang-bidang yang lain sehingga program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) dapat menyentuh langsung dengan masyarakat serta membantu
Oleh sebab itu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan manfaat
lakukan dalam proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan konstribusi
dalam kehidupan masyarakat setempat karena di mana dari berbagai program yang di
laksanakan selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program yang
Hal ini berdasarkan materi pendidikan dan kebudayaan yang menyatakan bahwa :
Dalam hal ini mahasiswa calon sarjana selalu di identikkan dengan guru pengajar
ataupun dosen yang selalu berhubungan dengan dunia pendidikan. Yang memberikan
2
sumbangsi dan tenaganya untuk mengajar dan membimbing, relaitas yang terjadi
bahwa mahasiswa selain sebagai tenaga pengajar mereka juga harus mampu
di dapat bisa di rasakan oleh masyarakat sekitar tanpa harus di identikkan dengan
dunia pendidikan yang formal tetapi harus mampu memberikan dedikasi kepada
masyarakat.
Fakta, bahwa masyarakat minoritas ada yang tidak mampu untuk mengikuti
jenjang pendidikan formal karena berbagai faktor penghambat salah satunya masalah
ekonomi, dampaknya masyarakat tidak bisa membaca, sehingga akan merembet pada
generasi-generasi yang akan menjadi estafet bangsa. Selain itu juga dari Kuliah
Kerja Nyata ini juga mahasiswa harus mampu memberikan solusi atas semua rentetan
permasalahan yang terjadi, yaitu dengan di terjunkan secara langsung dilapangan agar
dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam
Kamonji merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Palu Barat yang berada di
Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia yang memiliki kepadatan penduduk sebanyak
9.282 jiwa dan terdiri dari 2.522 KK (Kepala Keluarga) dengan mengalami
Kota Palu, pembangunan yang berada di Kota Palu baik fisik, perekonomian, sosial
3
budaya maupun jumlah penduduk masih belum tumbuh dengan seimbang. Hal ini
kumuh, tidak terjaminnya kualitas air bersih, bangunan rumah yang tidak memenuhi
standar teknis dengan tidak memiliki MCK (mandi, cuci, kakus), sanitasi yang tidak
terkelola dengan baik, serta sarana proteksi kebakaran yang belum terpenuhi. Hal ini
tentunya masih perlu perhatian dari pemerintah dan juga masyarakat setempat yang
Kelurahan Kamonji termasuk salah satu tempat yang layak diadakannya KKN
potensi masalah yang sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan KKN Model Tematik
membuat rencana kerja masyarakat (RoadMap) jangka menengah dan peta sosial
mengetahui masalah dengan membuat rencana kerja dan menemukan solusi yang
4
merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan
kader pembangunan.
Dengan demikian out put perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai
instasi terkait dan masyarakat sehingga perguruan tinggi lebih dapat berperan
1. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis dalam
5
3. Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kesulitan yang di hadapi
6. Membentuk sikap, rasa cinta serta rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
kemajuan masyarakat.
melaksanakan pembangunan.
2. Cara berpikir, bersikap dan bertindak dari masyarakat akan lebih sesuai
dengan pembangunan.
pembangunan.
6
2. Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai pengalaman yang
penelitian.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM KELURAHAN KAMONJI
Kelurahan Kamonji yang ada pada umumnya adalah suatu Wilayah yang lebih
dengan desa Kelurahan lainnya. Istilah kampung ini bertahan cukup lama sampai
kira-kira pada tahun 1959. Nanti setelah dikenalnya istilah Desa dalam tata
Masyarakat yang hidup di wilayah ini cukup langgeng terbentuk dengan dasar
sebagai homogenetas, walaupun pada mulanya masih dalam jumlah yang relatif kecil.
Akan tetapi mereka telah hidup dalam satu kelompok, dan masyarakat dalam
kelompok itu saling mengadakan interaksi diantara satu sama lain. Akibat adanya
interaksi itu membawa dimana populasi mereka makin bertambah besar, mereka
tertentu serta mencari pemukiman yang nyaman dan cocok untuk kelangsungan
hidupnya. Misalnya pada waktu itu, disebelah Utara Wilayah ini terdapat satu
Siranindi, disebelah barat disebut Pogego. Keadaan ini berlangsung pada masa
Kerajaan Palu memerintah dengan penguasa tertinggi disebut Magau. Magau yang
8
memerintah pada waktu itu adalah Yojokodi yang mempunyai pendamping yang
wilayah ini menjadi komunitas masyarakat yang cukup luas. Masyarakat yang hidup
berpencar-pencar dibeberapa tampat telah dihimpun dan disatukan oleh seorang yang
diangkat sebagai kepala kampung yang memerintah atas dasar hukum adat kampung,
sehingga masyarakat menjadi satu kesatuan yang mempunyai populasi yang besar.
menerus, maka sampai pada tahun 1963 kampung Kamonji ini dimana tata
pemerintahannya mulai teratur baik, telah dikenal dengan sebutan Desa Kamonji
bertepatan dengan masa memerintahnya seorang yang bernama G. Daeng Malindu ini
makin terbuka dari keterisolasian dan beberapa bagian kecil kelompok etnis mulai
masuk untuk tinggal dan bercampur dengan masyarakat yang telah ada sebelumnya
(Kaili). Kelompok etnis yang dating ini antara lain suku Bugis, Arab, Manado, Jawa
dan lain-lain.
9
2.2 Letak Geografis Kelurahan Kamonji
Kondisi Geografis
Propinsi Sulawesi Tengah, yang terdiri dari 15 RT dan 6 RW. Dengan luas
wilayah 34,7 Ha, pada ketinggian 8 m diatas permukaan laut dan beriklim
Kondisi Demografis
10
dan perempuan 2.191 jiwa. Masyarakat di Kelurahan Kamonji sebagian
peluang kesempatan kerja jika dilihat dari struktur umur produktif (16-61
tahun keatas) atau usia dewasa terdapat 7.720 jiwa, struktur usia tersebut
sangat sedikit.
hasil pembauran kebudayaan etnis Kaili yang notabennya etnis asli setempat
dengan etnis pendatang seperti Bugis, Arab, Cina serta etnis pendatang
sehingga kondisi sosial budaya yang bernuansa Islami sangatlah kental kita
Kota Palu sebagai daerah pusat perdagangan dan jasa. Karena Kelurahan
sebagai daerah pusat pertumbuhan ekonomi dan sebagai daerah ciri khas
11
daerah pusat ekonomi terjadi asimilasi kebudayaan masyarakat asli dengan
Kondisi sekarang Kelurahan Kamonji didominasi oleh etnis Bugis yang hidup
damai dengan masyarakat beretnis lainnya dengan nilai toleransi yang tinggi.
bekerja dibidang pelayanan jasa dan perdagangan untuk wilayah kota Palu,
yang berkisar 194 usaha, sedangkan yang menjadi buruh dibidang niaga
mata pencaharian di bidang non agraris. Hal ini dipengaruhi karena letak
1. Jumlah Penduduk
12
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
2. Tingkat Pendidikan
keluarga.
13
Tabel 2.3 Tingkatan Pendidikan Masyarakat di Kelurahan Kamonji
7. D-I -
8. D-II 78 orang
3. Mata Pencaharian
Pedagang.
14
Tabel 2.4 Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Kamonji
No. Mata Pencaharian Jumlah
1. Buruh 44 orang
2. Pegawai Negeri 343 orang
3. Pedagang 1.935 orang
4. Penjahit 16 orang
5. Tukang Batu 25 orang
6. Tukang Kayu 7 orang
7. Peternak -
8. Montir 5 orang
9. Dokter 7 orang
10. Sopir 17 orang
11. Pengusaha 135 orang
12. Lain-lain 6.748 orang
Total 9.282 orang
beberapa orang penduduk yang memiliki cacat mental dan fisik. Seperti
1. Tuna Rungu -
2. Tuna Wicara 2 orang
3. Tuna Netra 2 orang
4. Lumpuh -
15
5. Sumbing 2 orang
6. Invalid -
Total 6 orang
1. Idiot 1 orang
2. Gila 4 orang
3. Stress 1 orang
Total 6 orang
5. Agama
Kamonji adalah mereka tidak melihat perbedaan agama satu sama lain.
16
6. Etnis/Suku
Potensi Kelembagaan
17
begitu, Kelurahan Kamonji adalah manifestasi Kota Palu mini, dan
1. Lembaga Pemerintahan
18
Total 17 orang
2. Lembaga Masyarakat
3. Lembaga Ekonomi
19
Tabel 2.12 Lembaga Ekonomi di Kelurahan Kamonji
No. Jenis Lembaga Ekonomi Jumlah Jumlah Anggota/Tenaga Kerja
1. Koperasi - -
2. Industri Makanan 5 25 orang
3. Industri Kerajinan 5 13 orang
4. Industri Pakaian 1 10 orang
5. Industri Meubel 5 17 orang
6. Usaha Perdagangan 1000 1.020 orang
7. Warung Makan 50 50 orang
8. Kios Klontong 121 121 orang
9. Bengkel 16 32 orang
10. Swalayan 2 4 orang
11. Percetakan/Sablon 2 4 orang
12. Pasar 1 3.000 orang
Total 1.208 4.296 orang
4. Lembaga Pendidikan
ini;
20
Tabel 2.13 Lembaga Pendidikan di Kelurahan Kamonji
No. Jenis Lembaga Pendidikan Jumlah Jumlah Peserta Jumlah Tenaga
Didik Pengajar
1. TK 2 270 0rang 22 orang
2. SD/Sederajat 1 500 orang 12 orang
3. SLTP/Sederajat - - -
4. SLTA/Sederajat - - -
5. Perguruan Tinggi - - -
6. Lembaga Pendidikan Agama - - -
Total 3 770 orang 34 orang
a. Jalan Kampung
21
terjadinya kemacetan arus dalam kota karena dilalui oleh Bus
Umum.
c. Prasarana Pemerintahan
ketik dan dua unit komputer dan laptop sebanyak tiga buah serta
d. Prasarana Peribadatan
e. Prasarana Kesehatan
22
2. Puskesmas -
3. Puskesmas Pembantu 1
4. Poloklinik/Balai Pengobatan 2
5. Apotik 3
6. Toko Obat 6
7. Posyandu 5
8. Dokter Praktek 4
yang berasal dari sumur. Namun, kondisi air di wilayah ini dapat di
kategorikan kurang baik karena keruh dan berwarna kuning (tidak jernih).
hari.
23
2.4.3 Keadaan Rumah Penduduk dan Kebersihan Lingkungan
golongan, yaitu permanen dan semi permanen. Hal ini dapat dilihat dari bahan
baik. Hal ini dikarenakan kebiasaan dan tingkah laku masyarakat yang masih
kurang sadar dengan pentingnya kebersihan lingkungan yang jika secara terus
berbau tak sedap bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat
prasarana dan sarana proteksi kebakaran pada lokasi. Seperti pasokan air,
24
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN IMAP
(Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi)
3.2 Jumlah Penduduk dan Akses Awal Terhadap Sarana dan Prasarana
Permukiman
3.2.1 Aspek Kondisi Bangunan Gedung
25
ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR KONDISI
AWAL(BASELINE)
PERSEN NILAI
1. KONDISI a. 76%-100% 5
BANGUNAN Ketidakteraturan bangunan pada
GEDUNG Bangunan lokasi tidak memiliki
keteraturan 11,3 1
51%-75% bangunan 3
pada lokasi tidak
memiliki keteraturan
25%-50% bangunan 1
pada lokasi tidak
memiliki keteraturan
25%-50% bangunan 1
memiliki kepadatan
tidak sesuai
ketentuan
C. 76% - 100% 5
Ketidaksesuaian bangunan pada
dengan lokasi tidak
Persyaratan memenuhi 32,74 1
Teknis persyaratan teknis
Bangunan
51% - 75% 3
bangunan pada
lokasi tidak
memenuhi
26
persyaratan teknis
25% - 50% 1
bangunan pada
lokasi tidak
memenuhi
persyaratan teknis
11.275 m1
Kualitas Permukaan Jalan
lingkungan Panjang jalan dengan
permukaan rusak 4680 m
27
memenuhi persyaratan 2,60 1
teknis
Tidak terpenuhinya
Kebutuhan Air Minum Jumlah KK tidak
terpenuhi air minum 126 KK
cukup
25% - 50% 1
28
Populasi tidak
dapat
mengakses
b. Tidak 76% - 100% Populasi 5
terpenuhinya tidak terpenuhi
Kebutuhan kebutuhan air minum
Air Minum
minimalnya
29
Kualitas Konstruksi
Drainase Panjang saluran
drainase rusak 1.080 m
51% - 75% 3
area terjadi
genangan > 30
cm, > 2 jam >
2x setahun
25% - 50% 1
area terjadi
genangan > 30
cm, > 2 jam >
2x setahun
30
c.Ketidakterhubungan 76% - 100% 5
dengan Sistem drainase
Drainase Perkotaan lingkungan tidak
terhubung dengan
hirarki di atasnya
51% - 75% 3
drainase
lingkungan tidak
terhubung dengan
hirarki di atasnya 0,01 1
25% - 50% 1
drainase
lingkungan tidak
terhubung dengan
hirarki di atasnya
31
memiliki kualitas 0,00 1
konstruksi drainase
lingkungan buruk
32
dengan 7,7 1
Persyaratan
Teknis 51% - 75% area 3
memiliki sarpras air
limbah tidak sesuai
dengan persyaratan
teknis
Sistem Pengelolaan
Persampahan yang tidak sesuai Jumlah KK dengan 27 kk
Standar Teknis sistem pengolahan
sampah tidak sesuai
standar teknis
Tidakterpeliharanya Sarana
dan Prasarana Pengelolaan Jumlah KK dengan 63 kk
Persampahan sarpras pengolahan
sampah tidak
terpelihara
33
persyaratan teknis 5
34
tidak terpelihara
35
Kebakaran sarana proteksi
kebakaran
Gambar di bawah ini merupakan peta batas administrasi yang ada di Kelurahan
36
3.3.2 Peta Permukiman
Peta Permukiman adalah peta yang menggambarkan letak bangunan baik itu
rumah warga, perkantoran, sekolah, pasar, dan lainnya. Peta ini juga mempermudah
pihak PUPR untuk mengetahui kondisi beberapa sektor pemukiman yang padat dan
tidak teratur.
37
3.3.3 Peta Permukiman Kumuh
memadainya kondisi sarana dan prasarana dasar seperti halnya air bersih,
sebagainya.
38
3.3.4 Peta Drainase
kerjanya.
39
3.3.5 Peta Tempat Pembuangan Sampah
Kelurahan Kamonji.
40
3.3.6 Peta Jalang Lingkungan
41
BAB IV
terkait sanitasi dan juga pertimbangan dari beberapa masyarakat Kelurahan Kamonji.
Solusi-solusi yang diberikan berikut ini lebih difokuskan di daerah Kompleks Lorong
Makassar yaitu di RT 01/RW 04. Rencana kerja masyarakat Kelurahan Kamonji akan
dua keadaan wilayah, yaitu wilayah yang memiliki penanganan sampah yang baik,
yang kemudian akan diangkut oleh truk pengangkut sampah setiap pagi harinya dan
juga terdapat TPS berupa bak truk sampah di satu titik. Sedangkan di wilayah lainnya
masih belum terarah, masyarakat masih membuang sampah tidak pada tempatnya hal
ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat dan juga sulitnya akses truk
pengangkut sampah untuk menjangkau rumah masyarakat. Oleh karena itu, solusi
42
4.1.1 Sosialisasi Kepada Masyarakat Terkait Persampahan
yang ditimbulkan akibat perilaku buruk yang secara sadar maupun tidak
(sosialisasi persampahan) :
43
Sampah masyarakat
Sembarangan mengenai
dampak buruk
membuang
sampah
sembarangan
04. Hal ini dibutuhkan karena melihat kondisi hasil survei yang telah
akan terkumpul rapi dan tidak akan berserakan, selain itu juga lingkungan
dengan panjang 330 cm, lebar 180 cm dan tinggi 120 cm menggunakan
bahan dasar rangka sasis besi UNP 100, rangka badan besi UNP 100-50,
rangka pintu besi UNP 50, dinding plat eser ukuran 20 x 10 cm. Bak
sampah ini juga dilengkapi dengan pintu pelat besi yang akan
44
mempermudah masyarakat memasukkan sampah ke dalam bak sampah.
Rincian biaya yang diperlukan dalam pembagunan bak sampah ini akan
4.1.3 Sosialisasi Kepada Masyarakat Tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat
suatu kondisi bagi masyarakat, kelompok keluarga dan yang paling utama
betapa pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Maka dari
45
tahun dan diselenggarakan minimal 2 bulan sekali. Estimasi biaya untuk
merupakan tabel rencana kegiatan (sosialisasi pola hidup bersih dan sehat)
Tabel 4.2
46
47
BAB IV
Program Pokok 70% merupakan program kerja utama yang menjadi fokus
Mahasiswa KKN Tematik Infrastruktur Permukiman. Tujuan program pokok 70% ini
pokok 70% ini agar meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan
yang baik dan bersih serta mengenalkan praktik hidup sehat dan bersih kepada
48
permukiman kumuh yang ada di Kelurahan Kamonji guna memberikan data
Infrastuktur Permukiman)
betapa pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Maka dari itu
49
Sehat yang diharapkan agar masyarakat dapat merubah dan menerapkan
Beberapa kegiatan yang kami dilakukan bersama salah satu anggota PMI
adalah :
melakukan segala kegiatan mereka. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa
persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas
bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan
kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya sebagai air minum atau
manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau
langsung dari air hujan. Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu
50
sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering ditemui air tersebut
yang berasal dari sumur. Namun, kondisi air di wilayah ini dapat di
kategorikan kurang baik karena keruh dan berwarna kuning (tidak jernih).
hari.
masyarakat mengenai kualitas air yang sesuai dengan standar kesehatan. Hal
Infrastuktur Permukiman)
51
Tadulako di Kelurahan Kamonji serta dapat menganalisis apa saja keluhan
yang nantinya akan di dapatkan solusi untuk mengatasi masalah yang ada.
Ulang
dengan cara pemanfaatan ulang dan mendaur ulang limbah. Daur ulang
digunakan, menjadi produk lain. Jadi daur ulang adalah salah satu strategi
bekas pakai.
Produk dari daur ulang ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai produk baru
dimana-mana.
52
3.1.7 FGD III (Pemaparan dan Diskusi Akhir Pelaksanaan IMAP
Infrastuktur Permukiman)
Dalam hal ini mahasiswa KKN telah selasai melakukan observasi dan
mengacu pada implementasi dari Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu Pengabdian
kepada masyarakat.
53
3.2.1 Kegiatan 17 Agustus
lomba yang dimulai pada tanggal 16-18 Agustus 2017. Pihak RT 001/RW
panitia dalam lomba yang mereka selenggarakan. Hal ini bertujuan agar
dapat mengetahuinya.
Dalam mendukung program dari Walikota Palu yaitu Palu yang bersih
dan juga untuk mendukung agar pola hidup bersih dan sehat di lingkungan
masyarakat kota Palu maka setiap hari sabtu di setiap kelurahan diadakan
lingkungan Kota Palu yang lebih bersih dan sehat serta agar masyarakat
lingkungan sekitar.
54
BAB IV
PENUTUP
4.3 KESIMPULAN
sarana yang ada, untuk itu lahan yang ada pun menjadi semakin sulit didapatkan.
Akhirnya wilayah menjadi padat dan penuh sesak mengakibatkan area-area lambat
ketersediaan air bersih, lahan terbatas, bangunan semi permanen yang mudah roboh
serta mudah terbakar, tidak dilengkapi dengan sarana MCK dan listrik yang
memadahi.
tersebut. Selain itu tingginya harga tanah dan harga sewa rumah tidak sebanding
kebijakan pemerintah yang kurang tegas dalam mengatur perencanaan penataan kota.
55
4.4 SARAN
56