Anda di halaman 1dari 57

RANCANGAN AKTUALISASI

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
CALON GURU

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS ELEKTRONIK UNTUK


MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA KELAS VII PADA
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB
DI MTsN 29 JAKARTA

OLEH
NAMA : ARIEF PRIYO HUTOMO,S.Pd
NIP. 198510072020121007
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol. III
Angkatan V

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN JAKARTA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON GURU

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN


SEMANGAT BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB
DI MTsN 29 JAKARTA

Nama : Arief Priyo Hutomo, S.Pd


NIP : 198510072020121007

Telah Disetujui
Pada Hari Senin Tanggal 13 September 2021

Mentor Coach

Drs. H. Muhadjirin, M.Pd Hj. Djubaidah, S.Ag, M.Pd


NIP. 196602101994031004 NIP. 197903072003122003

Mengetahui,
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta

Dr. H. Susari, MA
NIP. 196611131996031001

i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON GURU

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN


SEMANGAT BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB
DI MTsN 29 JAKARTA

Nama : Arief Priyo Hutomo, S.Pd


NIP : 198510072020121007

Telah Diuji di Depan Penguji


Pada Hari Selasa Tanggal 14 Bulan September 2021

Penguji

Drs. H. Asro’I, M.Pd


NIP. 197310122005011001

Mengetahui
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta

Dr. H. Susari, MA
NIP. 196611131996031001

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawa Negeri Sipil (PNS) dengan
judul “ Penggunaan Media Berbasis Elektronik Untuk Meningkatkan Semangat Belajar
Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Di MTsN 29 Jakarta” sebagai salah satu
syarat kelulusan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon PNS di Kementerian Agama ini bisa
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulisan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu
karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang selalu memberikan kemudahan dan
kelancaran kepada penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.
2. Bapak Drs. H. Muhadjirin, M.Pd, selaku Kepala Madrasah MTsN 29 Jakarya sekaligus
mentor dalam rancangan aktualisasi.
3. Ibu Hj. Djubaidah, S.Ag, M.Pd, selaku coach yang telah memberikan masukan, saran
serta bimbingannya dalam penyusuna rancangan aktualisasi.
4. Bapak dan Ibu Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Jakarta atas segala ilmu yang
telah diberikan.
5. Teman-teman guru di MTsN 29 Jakarta yang telah memberikan dukungan serta
motivasi penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.
6. Teman-teman seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS golongan III angkatan V,
khususnya kelompok III atas semua pengalaman yang telah dilalui bersama.
7. Segenap keluarga atas segala do’a dan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan
kegiatan dan rancangan aktualisasi dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Tahun 2021.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan agar rancangan aktualisasi ini
menjadi lebih baik lagi.
Bekasi, 13 September 2021
Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 3
C. Ruang Lingkup ................................................................................. 4

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi ......................................................................... 6
2. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi ........................................... 8
B. Deskripsi Isu .................................................................................... 9
C. Analisis Isu..................................................................................... 11
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih .................................... 12
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ......................................................... 14
F. Matrix Rancangan .......................................................................... 19
G. Jadwal Kegiatan............................................................................. 45
H. Kendala dan Antisipasi................................................................... 46

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 48


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 49
LAMPIRAN ................................................................................................................. 50

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Profil Singkat MTsN 29 Jakarta ............................................................................. 6


Tabel 2 Data Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan di MTsN 29 Jakarta ....................... 7
Tabel 3 Hasil Analisis Isu Dengan APKL.......................................................................... 11
Tabel 4 Hasil Analisis Isu Dengan USG ........................................................................... 12
Tabel 5 Diagram Fishbone ............................................................................................... 13
Tabel 6 Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................................................... 19
Tabel 7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................................................ 45

v
DAFTAR GAMBAR

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan pelayanan birokrasi menjadi tantangan bagi penyelenggara
layanan (pemerintah) saat ini, dampak dari citra negatif yang melekat pada oknum
ASN nakal. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 bermaksud
mewujudkan peningkatan profesionalisme bagi Aparatul Sipil Negara (ASN). Undang-
Undang ini merupakan dasar dalam manajemen ASN yang bertujuan membangun
ASN yang memiliki integritas, professional, dan netral serta mampu
menyelenggarakan pelayanan public yang berkualitas bagi masyarakat. Undang-
undang ASN mencoba meletakkan beberapa perubahan dasar dalam manajemen
sumber daya manusia.
Merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, calon ASN
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Usaha-usaha
mewujudkan ASN yang berkualitas sebagai abdi Negara dan pelayan masyarakat
sebagaimana amanah undang-undang masuh perlu dilaksanakan. Dalam
menjalankan fungsinya, ASN wajib mengaktualisasikan nila-nilai dasar profesi ASN
dalam keseharian kerjanya, bukan hanya sebatas diatas kertas.
Sesuai dengan amanat undang-undang, serta untuk menginternalisasikan
nilai-nilai dasar ke dalam setiap ASN, maka calon ASN harus mengikuti tahapan
pelatihan dasar yang diatur dalam peraturan Lembaga Administrasi Negara (Perlan)
Nomor 1 Tahun 2021. Perlan ini hadir untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan
pelatihan dasar calon ASN yang disesuaikan dengan dinamika pengembangan
kompetensi serta perubahan metode dan mekanisme penyelenggaraan pelatihan
dasar bagi calon ASN. Perlan ini kemudian diturunkan ke dalam Keputusan Lembaga
Administrasi Negara (Kepkalan) Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tentang pedoman
penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan Kepkalan Nomor
94/K.1/PDP.07/2021 tentang kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama
Golongan III yang dilaksanakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan (BDK)

1
2

Jakarta dilaksanakan secara Blended Learning sesuai pedoman Penyelenggaraan


Latsar CPNS dalam Kepkalan No 93/K.1/PDP.07/2021. System ini menjadi inovasi
pelakasanaan pelatihan dasar bagi CPNS ditengah situasi pandemic saat ini. Latsar
CPNS tetap dapat dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protocol kesehatan.
Baik peserta, penyelenggara dan pengajar saling menjaga melalui system
pembelajaran synchronous dan asynchronous via LMS dari LAN. Dalam Kepkalan
berikutnya yakni kepkalan Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 tentang kurikulum Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil disebutkan bahwa kurikulum pelatihan CPNS terdiri
dari kurikulum pembentuk karakter PNS dan kurikulum kompetensi bidang tugas.
Kurikulum pembentuk karakter PNS bertujuan untuk menginternalisasikan
nilai-nilai dasar ANEKA dalam pribadi calon ASN serta mengetahui kedudukan dan
peran ASN. Tahap kedua bertujuan untuk mengaktualisasikan dan menghabituasikan
nilai-nilai ANEKA dan kedudukan serta peran ASN di dalamnya yang telah
diinternalisasi selama tahap pertama pelatihan dasar. Tentunya pada tahap ini
mengharapkan hadirnya profil ASN yang jauh dari pemberitaan negative. Tahap
aktualisasi habituasi ini merupakan tahap yang sangat penting sehingga dalam
pelaksanaannya memerlukan perencanaan untuk merumuskan kegiatan dan nilai-nilai
apa yang akan diaktualisasikan di dalamnya.
Pada akhirnya, tahapan aktualisasi tersebut akan menghasilkan output berupa
laporan aktualisasi sebagai solusi atas permasalahan yang diangkat sebagai core
issue pada unit kerja. Laporan aktualisasi ini direalisasikan selama masa habituasi
yang kemudian dapat dipertimbangkan oleh kepala unit kerja untuk menjadi aturan
atau kebijakan. Agenda habituasi dirancang agar peserta Latsar CPNS dapat
memahami konsep habituasi melalui kegiatan aktualisasi di unit kerjanya masing-
masing. Peserta dituntut untuk mampu menuangkan materi pelatihan ke dalam
agenda aktualisasinya. Dan seluruh CPNS juga berkewajiban mengikuti Latsar CPNS
dan menghasilkan laporan aktualisasi.
Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai landasan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dan kedudukan dan peran ASN merupakan
bagian terintegrasi dari kegiatan pelatihan dasar bagi CPNS Golongan III dalam
upaya mewujudkan pribadi ASN yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ANEKA dan dapat mengimplementasikan kedudukan peran ASN di dalam tempat
tugas masing-masing selama masa jabatannya di masa yang akan datang.
3

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Umum
Tujuan umum aktualisasi Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kemenag Golongan
III ini yaitu:
a. Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi PNS, peran dan kedudukan PNS
dalam NKRI serta mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan tugas dan
jabatan sebagai guru,
b. Mampu melaksanakan analisis dampak nilai-nilai dasar profesi PNS, peran
dan kedudukan PNS dalam NKRI dalam pelaksanaan tugas dan jabatan
sebagai guru.
2. Manfaat
Manfaat aktualisasi diharapkan tidak hanya dapat dirasakan secara internal
saja, namun dapat menjangkau sampai kepada stakeholder. Adapun manfaat
aktualisasi Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kemenag Golongan III ini adalah
sebagai berikut:
a. Manfaat bagi peserta pelatihan dasar
Manfaat aktualisasi bagi peserta pelatihan dasar (latsar) pada kegiatan ini
adalah mewujudkan fungsi ASN sebagai pelayan public yang professional,
memiliki nilai-nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik KKN, diindikasikan dengan kemampuan menghasilkan nilai-nilai
sebagai berikut:
1) Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatan guru ahli
pertama,
2) Mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatan
guru ahli pertama,
3) Menjunjung tinggi standar etika public dalam pelaksanaan tugas jabatan
guru ahli pertama,
4) Mampu berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatan
guru ahli pertama,
5) Mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansi guru
ahli pertama,
6) Memahami semua alur manajemen ASN untuk keperluan dalam
pelaksanaaan tugas jabatan guru ahli pertama,
4

7) Memahami dan menerapkan Whole of Government (WoG) pada instansi


dalam pelaksanaan tugas jabatan guru ahli pertama,
8) Memahami pemenuhan kebutuhan pelayanan public sesuai dengan
ketentuan dalam pelaksanaan tugas jabatan guru ahli pertama.
b. Manfaat bagi unit kerja
1) Membawa dan memberi efek positif terhadap lingkungan unit kerja,
2) Mempercepat terwujudnya pemerintahan dengan konsep Whole of
Government (WoG) pada unit kerja,
3) Terpecahkannya isu actual pada unit kerja melalui pelaksanaan
aktualisasi.
c. Manfaat bagi organisasi
1) Membaw dan memberi efek positif terhadap lingkungan organisasi,
2) Mempercepat terwujudnya pemerintahan dengan konsep Whole of
Government (WoG) pada organisasi,
3) Terpecahkannya isu actual pada organisasi melalui pelaksanaan
aktualisasi.
d. Manfaat bagi stakeholder
1) Adanya perubahan mindset stakeholder terhadap ASN,
2) Adanya kepercayaan stakeholder dengan profil yang diaktualisasikan
peserta Latsar,
3) Dapat memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan
perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi).

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup atau batasan yang dimaksud dalam rancangan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini akan
dilaksanakan di tempat kerja peserta Latsar yaitu Madrasah Tsanawiyah Negeri
29 Jakarta dengan alamat Jalan Makmur RT.005 RW 03 No.50 Pondok Ranggon,
Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
5

2. Penekanan mata pelatihan sebagai landasan dasar pelaksanaan aktualisasi


adalah internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yakni lima nilai dasar (ANEKA)
yaitu, akuntabilitas, nasionalisme, etika publikm komitmen mutu, dan anti korupsi.
Serta nilai-nilai fungsi dan peran ASN dalam NKRI yaitu, manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government (WoG) dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi sebagai calon guru ahli pertama pada MTsN 29 Jakarta.
3. Waktu pelaksanaan aktualisasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan yakni mulai
dari tanggal 15 September 2021 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2021.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Secara geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri 29 Jakarta Timur berada di
bagian Timur Kota Jakarta, lokasi tepatnya di Jalan Makmur RT 005 RW 03 No.
50 Kelurahan Pondok Rangon Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, untuk
mencapai madrasah ini dapat ditempuh melalui angkutan umum dan mempunyai
akses jalan yang baik beraspal/hotmik dan berbatasan dengan kota Bekasi Jawa
Barat.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 29 Jakarta Timur memiliki luas tanah 9.000 m2
dan didirikan pada tahun 2004 yang semula merupakan kelas jauhnya MTs.
Negeri 7 Model Jakarta dan pada tanggal 19 Juli 2009 resmi menjadi MTs. Negeri
29 Jakarta dengan Kepala Madrasah yang pertama adalah Drs. Sa’ad, M.Pd
dilanjutkan Drs. Imam Sayuti, M.Pd dan sekarang dipimpin oleh Drs. H.
Muhadjirin, M.Pd. Adapun jumlah kelas regular saat ini 18 rombel dan kegiatan
KBM dilaksanakan pagi hari mulai pukul 06.30 s.d. 15.00 WIB dari Senin s.d
Jum’at, khusus hari Sabtu diisi dengan seluruh kegiatan ekstrakurikuler dan
seluruh siswa diwajibkan mengikuti salah satu kegiaan wajib yang ditentukan
Madrasah.
Berikut penulis cantumkan profil singkat dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 29
Jakarta Timur:
Tabel 1

NAMA MADRASAH MTs. Negeri 29 Jakarta


NOMOR STATISTIK MADRASAH 12111311750013 / 20103868
PROVINSI DKI JAKARTA
KECAMATAN CIPAYUNG
KELURAHAN PONDOK RANGGON
JALAN JL. MAKMUR NO. 50
KODE POS 13860
TELEPOH / FAXS (021) 84597055
DAERAH JAKARTA TIMUR
STATUS MADRASAH NEGERI

6
7

KELOMPOK MADRASAH INTI


AKREDITASI A
SURAT KEPUTUSAN SK Nomor: 906/BAN-SM/SK/2019
KANWIL KEMENAG PROV. DKI
PENERBIT SK
JAKARTA
TAHUN BERDIRI 2004
TAHUN PERUBAHAN 2019
KEGIATAN KBM PAGI
BANGUNAN MADRASAH MILIK SENDIRI
LUAS BANGUNAN 9000 m²
PONDOK RANGGON CIPAYUNG
LOKASI MADRASAH
JAKARTA TIMUR
JARAK KE PUSAT KECAMATAN 3 KM
JARAK KE PUSAT OTODA 20 KM
TERLETAK PADA LINTASAN KELURAHAN
KEANGGOTAAN RAYON MADRASAH
ORGANISASI PENYELENGGARA PEMERINTAH
PERUBAHAN MADRASAH 2009
NPWP 030150478009000

Berikut data guru dan tenaga kependidikan yang ada di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 29 Jakarta:
Tabel 2
Guru/Tendik
PNS Honorer Jumlah
Data Guru/
NO
Tendik
SMP SMA S1 S2

1 Guru - - 22 15 27 10 37

Tenaga
2 1 7 12 - 8 12 20
Kependidikan

Jumlah 1 7 34 15 35 22 57
8

2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi


a. Visi
Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri 29 Jakarta adalah “Terwujudnya
Lulusan Yang Memiliki Akhlaq Mulia, Prestasi Unggul dan Humanis (AMPUH)
b. Misi
Mendukung visi Madrasah Tsanawiyah Negeri 29 Jakarta tersebut,
maka misi yang dimiliki adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengembangan SDM yang berakhlakul karimah,
2) Melaksanakan pengembangan potensi peserta didik agar mampu bersaing
dalam meraih prestasi,
3) Melaksanakan informasi pelayanan kepada warga madrasah,
4) Melaksanakan pembelajaran berbasis IT secara efektif,
5) Melaksanakan pengembangan pembelajaran berbasis PAIKEM,
6) Menambah jumlah pengadaan sarana dan prasarana pendidikan,
7) Melaksanakan optimalisasi peran serta Orang Tua,
8) Melaksanakan bimbingan belajar bagi peserta didik madrasah,
9) Melaksanakan bimbel TUKPD peserta didik kelas 9,
10) Melaksanakan 10 K (Kejujuran, Keamanan, Ketertiban, Kenyamanan,
Keindahan, Kerindangan, Kesehatan, Kepedulian dan Kekeluargaan),
11) Melaksanakan pengembangan Pendidik dan Kependidikan.
c. Nilai-Nilai Organisasi
Sebagai satuan kerja di bawah naungan Kementerian Agama Republik
Indonesia, maka Madrasah Tsanawiyah Negeri 29 Jakarta dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya menjunjung lima nilai budaya kerja Kementerian
Agama. Adapun penjabaran lima nilai budaya kerja Kementerian Agama
adalah sebagai berikut:
1) Integritas, yakni keselarasan anatar hati, pikiranm perkataan dan
perbuatan yang baik dan benar,
2) Profesionalitas, yang ditunjukkan dengan bekerja secara disiplin,
kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik,
3) Inovasi, dengan menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal
baru yang lebih baik,
9

4) Tanggung Jawab, dibuktikan dengan bekerja secara tuntas dan


konsekuen, serta yang terakhir,
5) Keteladanan, yakni senantiasa menjadi contoh yang baik bagi orang lain.

B. Deskripsi Isu
Identifikasi isu yang terdapat di Instansi MTsN 29 Jakarta dengan lokus siswa
kelas VII merupakan sebuah proses pengamatan keadaan dalam kegiatan
Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan WOG. Berdasarkan angket yang telah
diberikan kepada peserta didik kelas VII pada awal pembelajaran Bahasa Arab, maka
terdapat beberapa isu yang ditemukan, yaitu:
1. Kurangnya perhatian peserta didik pada pelajaran Bahasa Arab.
Kurangnya perhatian peserta didik pada pelajaran Bahasa Arab dikarenakan
beberapa faktor, diantaranya yaitu perbedaan latar belakang jenjang pendidikan
dari setiap peserta didik yang berbeda-beda. Melalui angket yang telah disebar
diawal pembelajaran Bahasa Arab, maka diperoleh data bahwa 40,3% siswa
kelas VII saat ini berasal dari Madrasah Ibtidaiyah, sedangkan 31,5% berasal dari
Sekolah Dasar Islam Terpadu dan 28,2% adalah lulusan Sekolah Dasar Negeri.
Dan factor yang kedua adalah adanya stigma negatif dikalangan peserta didik,
bahwa Bahasa Arab bukan termasuk pelajaran yang penting dan tidak
berpengaruh terhadap kelulusan nantinya.
2. Kurangnya memahami materi Bahasa Arab bagi sebagian besar peserta didik
kelas VII.
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang menjadi salah satu mata
pelajaran yang ada di Madrasah baik itu di jenjang MI, MTs ataupun MA.
Mempelajari bahasa asing tentu bukan perkara yang mudah bagi setiap peserta
didik, apalagi pelajaran Bahasa Arab yang sudah sejajar tingkat kesulitannya
dengan mata pelajaran Matematika. Sekitar 73,8% dari peserta didik mengatakan
bahwa Bahasa Arab itu sulit dan hanya 26,2% yang mengatakan Bahasa Arab itu
mudah. Oleha karena itu, dibutuhkan metode pengajaran yang inovatif bagi
seorang guru bahasa asing untuk menyampaikan materi yang ada di dalam buku
terlebih di masa pandemic saat ini, yang memaksa kita semua untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh demi terputusnya mata rantai penyebaran virus covid-19.
10

Materi-materi yang begitu banyak pun menjadi sebab dari pandangan sebagian
besar siswa kelas VII bahwa Bahasa Arab itu sulit.
3. Kurangnya perbendaharaan kosakata Bahasa Arab dari peserta didik.
Setelah mendapatkan data dari angket yang telah disebar. Kemudian penulis
melakukan sharing secara virtual melalui Google Meet tentang sebab dari Bahasa
Arab itu sulit bagi sebagian besar peserta didik, banyak diantara peserta didik
yang menjawab tidak hafal kosakatanya, tidak tahu artinya dan lain sebagainya.
Bertolak dari permasalah tersebut maka diperlukan solusi yang dapat membantu
peserta didik untuk dapat menghafal kosakata Bahasa Arab dengan mudah
terlebih dimasa pandemic seperti saat ini.
4. Kurangnya semangat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Bahasa Arab.
Minimnya semangat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
bahasa arab bisa dilihat dari kurang proaktifnya peserta didik dalam mengerjakan
tugas yang diberikan serta kurang proaktifnya peserta didik saat mengikuti
pembelajaran sinkronus melalui Google Meet, penyebabnya adalah media
pembelajaran yang kurang menarik serta stigma negative yang sudah tertanam
sejak lama bagi sebagian besar peserta didik bahwa Bahasa Arab itu sulit. Oleh
karena itu, diperlukan beberapa terobosan-terobosan yang inovatif dalam
pembelajaran Bahasa Arab terutama bagi bukan penutur asli dari bahasa
tersebut.
5. Keterbatasan teknologi yang menyebabkan kesulitan peserta didik dalam
mengakses materi yang disampaikan.
Keterbatasan teknologi menjadi salah satu sebab sulitnya peserta didik ketika
ingin mengakses sebuah materi. Meskipun, berdasarkan angket yang disebar
kurang lebih 55,7% siswa kelas VII saat ini menggunakan jaringan internet WIFI
rumah, 36,2% menggunakan kuota internet, dan hanya 8,1% menggunakan
hotspot dari handphone orang tuanya, akan tetapi beberapa siswa masih
mengalami kendala teknologi ketika akan mengakses materi, mengikuti kelas
Google Meet ataupun mengumpulkan tugas, dengan alasan jaringan internet
dirumah mereka sedang bermasalah, kuota internet habis dan lain sebagainya.
11

C. Analisis Isu
Identifikasi dan analisis isu-isu yang telah dipaparkan dalam sub judul di atas,
kemudian ditapis menggunakan teknik tapisan APKL untuk mendapatkan seberapa
kualitasnya isu-isu tersebut untuk diangkat. Teknik tapisan ini meliputi Aktual dalam
arti isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan. Problematika
artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu segera
dicarikan solusinya secara komperehensif. Kekhalayakan isu artinya isu tersebut
menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Untuk
penetapan kualitas isu diperlukan teknik tapisan APKL sebagai berikut:
Tabel 3
Nilai (Skala 1-5)
No Masalah Total Keterangan
A P K L
Kurangnya perhatian
1 peserta didik pada 4 3 3 2 12 Tidak Memenuhi
pelajaran Bahasa Arab
Kurangnya memahami
materi Bahasa Arab bagi
2 5 4 3 4 16 Memenuhi
sebagian besar peserta
didik kelas VII.
Kurangnya
perbendaharaan kosakata
3 5 4 3 3 15 Memenuhi
Bahasa Arab dari peserta
didik
Kurangnya semangat
peserta didik dalam
4 mengikuti kegiatan 5 4 3 5 17 Memenuhi
pembelajaran Bahasa
Arab
Keterbatasan teknologi
yang menyebabkan
5 4 3 2 2 11 Tidak Memenuhi
kesulitan peserta didik
dalam mengakses materi
12

yang disampaikan

Dari hasil teknik analisis isu menggunakan metode APKL tersebut, kemudian
dipakai teknik tapisan dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) sebagai
berikut:
Tabel 4
Nilai (Skala 1-5)
No Core Issue Total Rank
U S G
Kurangnya memahami materi
1 Bahasa Arab bagi sebagian 4 4 3 11 II
besar peserta didik kelas VII.
Kurangnya perbendaharaan
2 kosakata Bahasa Arab dari 4 3 2 9 III
peserta didik
Kurangnya semangat peserta
3 didik dalam mengikuti kegiatan 5 5 4 14 I
pembelajaran Bahasa Arab

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Hasil teknik analisis isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth) di atas digunakan untuk mengetahui seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti, sehingga didapatkan hasil isu yang paling
krusial untuk diselesaikan dengan total nilai 14 yaitu Kurangnya semangat peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Arab. Dari sejumlah isu yang
telah dianalisis dengan teknil tapisan, selanjutnya dilakukan analisis secara
mendalam isu yang telah memenuhi kriteria APKL dengan USG maka digunakan alat
bantu dengan teknik berpikir kritis yakni fishbone diagram sebagai berikut:
13

Tabel 5
Penyebab Akibat

Surroundings System

Latar belakang jenjang


Metode
pendidikan
Pengajaran

Kurangnya
semangat peserta
Kemampuan Materi Ajar didik kelas VII dalam
Bahasa Arab
mengikuti
Skills suppliers pembelajaran
Bahasa Arab

Hasil teknik analisis Isu menggunakan fishbone diagram terkait kurangnya minat
peserta didik kelas VII dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab, maka
permasalahan ini harus segera dicarikan solusinya, yaitu dengan cara membuat
media pembelajaran berbasis elektronik yang didalamnya menggabungkan berbagai
macam media pembelajaran seperti video pembelajaran, komik dan game edukatif.
Dari penyebab munculnya isu tersebut, maka disusunlah solusi dan kegiatan-kegiatan
rancangan aktualisasi sebagai berikut:
1. Koordinasi dengan mentor Bapak Drs. H. Muhadjirin, M.Pd yang sekaligus
sebagai Kepala Madrasah MTsN 29 Jakarta.
2. Membuat media pembelajaran Bahasa Arab
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4. Melaksanakan pembelajaran kepada para peserta didik kelas VII
5. Melakukan evaluasi pembelajaran
6. Melaksanakan remedial bagi peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM
7. Menyusun laporan aktualisasi
14

Gagasan yang dapat diberikan dalam masalah peneyelasaian Isu tentang kurangnya
semangat peserta didik kelas VII dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab, yakni:
a. Manajemen ASN
Demi mendapatkan mutu dari bahan ajar, maka harus dilakukan review terlebih
dahulu, sebelum diberikan kepada peserta didik. Jadi bila ada yang kurang atau
perlu perbaikan bisa segera diperbaiki.
Sebagai ASN wajib untuk meningkatkan kompetesi akademiknya. Berkaitan
dengan profesi guru, harus mampu melakukan transfer knowledge kepada para
peserta didik agar dapat memahami materi dengan baik.
b. Pelayanan Publik
Salah satu tugas ASN adalah sebagai pelayan public. Berkaitan dengan profesi
guru, pelayanan public bisa ditujukan kepada para peserta didik dengan membuat
media pembelajran yang menarik dan variatif untuk menumbuhkan minat siswa
terhadap suatu mata pelajaran yang dianggap sulit.
c. WOG
Komitmen dan kesatuan suara untuk mencapai target pembelajaran dilakukan
dengan persamaan persepsi guru mata pelajaran, wakabid kurikulum dan Kepala
Madrasah dengan melakukan komunikasi atau diskusi melalui penciptaan inovasi-
inovasi baru.

E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaraan suatu pemerintahan dan
pembangunan sangat ditentukan dari profesionalisme aparatur negaranya. Menurut
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN yang menyatakan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang professional yaitu ASN yang mampu mengaktualisasikan nilai-
nilai ANEKA. Adapun penjabaran dari nilai-nilai ANEKA tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Nilai-nilai dasar ASN
Pegawai Negeri Sipil memilik nilai-nilai dasar profesi. Nilai-nilai dasar profesi PNS
ada lima, yaitu:
a. Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi sebagai suatu kewajiban
jabatan dalam memberikan pertanggung jawaban laporan kegiatan kepada
atasannya. PNS perlu merubah nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk
15

sikap, dan perilaku PNS dengan mengedepankan kepentingan public dan


berintegritas.
b. Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan Negara dan sekaligus bangsa lain. Nasionalisme sangat penting
dimiliki oleh setiap Pegawa Negeri Sipil.
c. Etika Publik adalah refleksi tentang standar, norma yang menentukan baik
buruk, benar salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan public dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public.
d. Komitmen Mutu adalah komitmen untuk menampilkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada customer sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya.
e. Anti Korupsi, korupsi berasal dari bahasa latin Corruptio dan Corruptus yang
berarti kerusakan atau kebobrokan. Dapat dikatakan korupsi adalah
penyalahgunaan jabatan resmi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian Negara namun
dapat menimbulkan kerusakan kehidupan dalam jangka panjang.

2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


a. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud dengan
manajemen pegawai negeri sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipi untuk
menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesioanl, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Dalam konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut
dengan system merit. System merit adalah kebijakan dan manajemen ASN
yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar
tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
16

jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji


berdasarkan peraturan perundang-undangan, sedangkan Pegawai Negeri Sipil
yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diaangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduiki jabatan pemerintahan.
b. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) diartikan sebagai suatu model pendekatan
integrative fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi wicked
problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karnea berbagai karakteristik atau
keadaan yang melekat antara lain: tidak jelasa sebabnya, multi dimensi,
menyangkut perubahan perilaku. Salah satu bentuk penerapan WoG pada
pelayanan public adalah e-government. E-government adalah tata kelola
pemerintahan (govermance) yang diselenggarakan secara terintegrasi dan
interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan antara pemerintah, pelaku
bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif, dan
responsive. Manfaat yang diperoleh melalui e-govermment adalah sebagai
berikut:
1) Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik, efisien dan efektif,
2) Hemat anggaran dan waktu,
3) Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan, suap dan korupsi
akan banyak berkurang,
4) Tingkat akurasi dan kualitas pelayanan meningkat,
5) Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat.
c. Pelayanan Publik
Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service”, A.S. Moenir
mendefinisikan pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleg seseorang
atau sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat
pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani,
tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan
pengguna. Pelayanan pada hakikatnya adaalah serangkaian kegiatan, karena
itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan,
meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat.
17

Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas


yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi
pelayanan yang menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga
perusahaan. Dalam kamus Bahasa Indonesi (1990), pelayanan public
dirumuskan sebagai berikut:
1) Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
2) Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual
beli barang atau jasa.
3) Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungan dengan diagnosam dan pengobatan suatu gangguan kesehatan
tertentu.
18
19

F. Matriks Rancangan Aktualisasi


Tabel 6
Keterkaitan Kontribusi
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi-
Kegiatan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Koordinasi  Lapor diri dan Output: Agenda II Melaksanakan Pelaksanaan
dengan menyampaikan  Saran dan Akuntabilitas, konsultasi koordinasi dengan
mentor Bapak isu yang akan di rekomendasi ditunjukkan dengan mentor mentor
Drs. H. angkat kepada  Persetujuan dengan tanggung selaras dengn merupakan
Muhadjirin, mentor. pelaksanaan jawab, jujur, Visi MTsN 29 perwujudan dari
M.Pd yang  Berdiskusi aktualisasi kepatuhan dan Jakarta yaitu, nilai organisasi:
sekaligus dengan mentor kejelasan target terwujudnya integritas
sebagai terkait isu yang Bukti fisik: dalam lulusan yang (keselarasan
Kepala akan dibahas.  Foto saat melaksanakan memiliki akhlak antara hati,
Madrasah  Meminta kegiatan aktualisasi. mulia, prestasi pikiran, perkataan
MTsN 29 persetujuan koordinasi unggul dan dan perbuatan
Jakarta. kepada mentor Nasionalisme, humanis yang baik dan
atas isu yang ditunjukkan (AMPUH). benar.
akan diangkat dengan religious
(mengucapkan Kegiatan ini
salam ketika berkontribusi
bertemu). Tidak kepada misi ke-
20

memaksakan 1 Melaksanakan
kehendak dan pengembangan
menghargai SDM yang
pendapat (saat berakhlaqul
menyampaikan karimah.
isu yang diangkat
beserta
solusinya), Cinta
Bahasa Indonesia
(selama
berkoordinasi,
penulis
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar).

Etika Publik,
ditunjukkan
dengan sopan
santun, cermat
dan hormat
(selama
21

melakukan
koordinasi
dengan mentor)

Komitmen Mutu,
ditunjukkan
dengan efektif
dan efisien (tepat
sasaran dalam
menganalisis isu.

Anti Korupsi,
ditunjukkan
dengan berani
dan mandiri
(dalam
menyampaikan
kegiatan serta
gagasan yang
akan
dimunculkan),
disiplin
(melaksanakan
22

setiap hasil
keputusan saat
koordinasi
dengan mentor).

Agenda III
WoG, wujud dari
kerjasama antara
mentor dengan
peserta latsar.
Kesatuan untuk
menetapkan
tujuan bersama.
Jadi keputusan
yang diambil bisa
diaplikasikan dan
dipersiapkan
bersama.

Manajemen ASN,
Peningkatan diri
bukan hanya
hardskill tetapi
23

juga softskill.

2. Membuat  Menidentifikasi KI 3 Output: Agenda II Membuat media Kegiatan


media dan KI 4 sebagai  Media Akuntabilitas, pembelajaran penyusunan
pembelajaran proses awal untuk pembelajar ditunjukkan berbasis komik media
Bahasa Arab membuat media an komik, dengan tanggung selaras dengan pembelajaran ini
pembelajaran. video jawab (penulis Visi MTsN 29 perwujudan dari
pembelajra bertanggung Jakarta, yaitu iliai organisasi
 Mencari referensi n dan jawab atas komik, terwujudnya inovasi
buku untuk game video lulusan yang (menyempurnakan
membuat media edukatif pembelajaran dan memiliki akhlak yang sudah ada
pembelajaran. game edukatif mulia, prestasi dan
Bukti fisik: yang dibuat) unggul dan mengkreasikan
 Menentukan materi  Komik humanis hal baru yang
yang akan materi Nasionalisme, (AMPUH). lebih baik)
dituangkan kedalam mubtada & ditunjukkan
media khobar dengan religious Kegiatan ini
pembelajaran.  Video (membaca berkontribusi
pembelajar bismillah) ketika kepada misi ke-
 Penyusunan media an yang memulai kegiatan 4 melaksanakan
pembelajaran. diupload di membuat media pengembangan
channel pembelajaran pembelapepem

 Konsultasi dengan youtube berbasis komik, belajaran


24

mentor terkait media penulis : video berbasis IT


pembelajaran yang https://www pembelajaran dan
sudah dibuat, .youtube.co game edukatif.
sebagai tahapan m/
finalisasi. channel/U Etika Publik,
CQ6E ditunjukkan
fS0nk1o24j dengan cermat
E1po8S6Z (selama membuat
g media
 Game pembelajaran
edukatif berbasis komik,
tentang video
kosakata- pembelajaran dan
kosakata game edukatif).
Bahasa
Arab yang Komitmen Mutu,
bisa dibuat ditunjukkan
melalui dengan efisiensi
educandy.c (pemahaman
om: materi bisa
https://www.educa mencapai target).
ndy.com
/site/resource.php Anti Korupsi,
25

?activity- ditunjukkan
code=d8ea5 dengan kerja
keras (belajar
membuat media
pembelajaran
berbasis komik,
video
pembelajaran dan
game edukatif).

Agenda III
Manajemen ASN,
sebagai ASN
wajib untuk
meningkatkan
kompetensi.
Sebagai guru
juga harus
mampu
melakukan
transfer
knowledge
kepada peserta
26

didik.

Pelayanan Publik,
sebagai ASN kita
memiliki fungsi
untuk melayani
public. Berkaitan
dengan profesi
guru, pelayanan
publik bisa
ditunjukkan
kepada peserta
didik dengan
membuat media
pembelajaran
yang menarik.

3. Menyusun  Mempelajari media Output: Agenda II Menyusun Kegiatan


Rencana pembelajaran yang Draft Rencana Rencana penyusunan
Pelaksanaan sudah di buat, Pelaksanaan Akuntabilitas, Pelaksanaan Rencana
Pembelajaran sebagai bahan Pembelajaran. ditunjukkan Pembelajaran Pelaksanaan
untuk penyusunan dengan tanggung selaras dengn Pembelajaran
RPP. Bukti fisik: jawab (membuat Visi MTsN 29 merupakan
27

Draft Rencana rencana Jakarta yaitu, penguat nilai


 Menganalisis KI dan Pelaksanaan pelaksanaan terwujudnya organisasi
KD yang ada di Pembelajaran. pembelajaran) lulusan yang tanggung jawab
dalam silabus. memiliki akhlak (bekerja secara
Nasionalisme, mulia, prestasi tuntas dan
 Melakukan ditunjukkan unggul dan konsekuen)
penyusunan RPP dengan sikap humanis
sesuai KI dan KD religius (AMPUH).
yang ada di dalam (membaca
silabus. bismillah setiap Kegiatan ini
ingin melakukan berkontribusi
 Konsultasi dengan kegiatan) dan kepada misi ke-
mentor terkait menggunakan 11
dengan RPP yang Bahasa Indonesia Melaksanakan
sudah dibuat. yang baik dan pengembangan
benar dalam pendidik dan
penyusunan kependidikan.
RPP.

Etika Publik,
ditunjukkan
dengan cermat
dalam melakukan
28

analisis KI dan
KD pada Silabus.

Anti Korupsi,
ditunjukkan
dengan mandiri
dalam melakukan
analisis KI dan
KD pada Silabus
untuk selanjutnya
dituangkan dalam
RPP.

Agenda III
Manajemen ASN:
Sebagai ASN
wajib
meningkatkan
kompetensi
akademiknya.
Sebagai guru
memperkuat
literasi juga
29

merupakan cara
untuk
meningkatkan
kompetensi
akademik.

4. Melaksanakan  Memilih kelas yang Output: Agenda II Melaksanakan Kegiatan


pembelajaran akan menjadi objek Materi yang Akuntabilitas, pembelajaran penyusunan
kepada para eksperimen. disampaikan ditunjukkan kepada para media
peserta didik Respon peserta dengan peserta didik pembelajaran ini
kelas VII  Melaksanakan didik transparan dan kelas VII selaras perwujudan dari
pembelajaran secara jujur (penulis dengan Visi iliai organisasi
daring untuk pesetra Bukti fisik: membagikan MTsN 29 inovasi
didik kelas VII 1 Tangkapan lapaya media Jakarta, yaitu (menyempurnakan
dengan tanpa percakapan dalam pembelajaran terwujudnya yang sudah ada
menggunakan media WAG yang terbari lulusan yang dan
pembelajaran atau kepada peserta memiliki akhlak mengkreasikan
secara konvensional didik untuk mulia, prestasi hal baru yang
melakukan uji unggul dan lebih baik)
 Melaksanakan coba terhadap humanis
pembelajaran secara media (AMPUH).
daring kepada pembelajaran
peserta didik kelas VII tersebut). Kegiatan ini
30

2 dengan berkontribusi
menggunakan media Nasionalisme, kepada misi ke-
pembelajaran. ditunjukkan 4 melaksanakan
dengan religious pembelajaran
 Menanyakan respon (mengucapkan berbasis IT yang
peserta didik terkait salam ketika efektif.
media pembelajaran mengirim pesan
yang dibuat. kedalam WoG
kepada peserta
didik), serta
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik benar
dalam membuat
cara penggunaan
media
pembelajhran
tersebut.

Etika Publik,
ditunjukkan
dengan
transparan
31

(dalam
menyampaikan isi
dari media
pembelajaran
tersebut)

Komitmen Mutu,
ditunjukkan
dengan orientasi
mutu dan efisien (
pemahaman
materi bisa
mencapai target)

Anti Korupsi,
ditunjukkan
dengan mandiri (
hasil pekerjaan
peserta didik
dikoreksi secara
mandiri oleh
penulis)
32

Agenda III
Manajemen ASN:
demi
mendapatkan
mutu dari media
pembelajaran
berbasis E-Book,
maka penulis
meminta
masukan kepada
peserta didik.

Pelayanan Publik:
sebagai ASN kita
memiliki fungsi
untuk melayani
public. Berkaitan
dengan profesi
guru, pelayanan
publik bisa
ditunjukkan
kepada peserta
didik.
33

WoG: kesatuan
suara untuk
mencapai target
pembelajaran
dilakukan
persamaan
persepsi.

5. Melakukan  Membuat kisi kisi soal Output: Agenda II Melakukan Kegiatan review
evaluasi evaluasi Draf soal evaluasi Akuntabilitas, evaluasi atas media
pembelajaran pembelajaran. Draft kisi-kisi soal ditunjukkan pembelajaran pembelajaran
Legger nilai dengan selaras dengan baru, merupakan
 Membuat soal transparan dan Visi MTsN 29 penguat nilai
evaluasi jujur (penulis Jakarta, yaitu organisasi
pembelajaran. Bukti fisik: membagikan terwujudnya tanggung jawab
Naskah soal media lulusan yang (bekerja secara
 Membuat skor soal evaluasi. pembelajaran memiliki akhlak tuntas dan
evaluasi Hasil evaluasi yang terbari mulia, prestasi konsekuen)
pembelajaran. Tangkapan layar kepada peserta unggul dan
WAG. didik untuk humanis
 Memeriksa hasil melakukan uji (AMPUH).
evaluasi peserta coba terhadap
34

didik. media Kegiatan ini


pembelajaran berkontribusi
 Menginput nilai hasil tersebut). kepada misi ke-
evaluasi kedalam 2 melaksanakan
legger nilai. Nasionalisme, pengembangan
ditunjukkan potensi peserta
 Membagikan hasil dengan religious didik agar
evaluasi (mengucapkan mampu
pembelajaran kepada salam ketika bersaing dalam
peserta didik. mengirim pesan meraih prestasi.
kedalam WoG
kepada peserta
didik), serta
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik benar
dalam membuat
cara penggunaan
media
pembelajhran
tersebut.

Etika Publik,
35

ditunjukkan
dengan
transparan
(dalam
menyampaikan isi
dari media
pembelajaran
tersebut)

Komitmen Mutu,
ditunjukkan
dengan orientasi
mutu dan efisien (
pemahaman
materi bisa
mencapai target)

Anti Korupsi,
ditunjukkan
dengan mandiri (
hasil pekerjaan
peserta didik
dikoreksi secara
36

mandiri oleh
penulis)

Agenda III
Manajemen ASN:
demi
mendapatkan
mutu dari media
pembelajaran
berbasis E-Book,
maka penulis
meminta
masukan kepada
peserta didik.

Pelayanan Publik:
sebagai ASN kita
memiliki fungsi
untuk melayani
public. Berkaitan
dengan profesi
guru, pelayanan
publik bisa
37

ditunjukkan
kepada peserta
didik.

WoG: kesatuan
suara untuk
mencapai target
pembelajaran
dilakukan
persamaan
persepsi.

6. Melaksanakan  Menentukan peserta Output: Agenda II Melaksanakan Melakukan uji


remedial didik yang nilainya Data peserta didik Akuntabilitas, remedial selaras coba kepada
masih dibawah yang dibawah ditunjukkan dengan Visi peserta didik
KKM. KKM dengan MTsN 29 merupakan
Legger nilai transparan, jujur Jakarta, yaitu perwujudan nilai
 Melakukan dan tanggung terwujudnya tanggung jawab
bimbingan bagi Bukti fisik: jawab terhadap lulusan yang (bekerja secara
siswa-siswi yang tangkapan layar hasil dari tugas memiliki akhlak tuntas dan
remedial. hasil bimbingan siswa. mulia, prestasi konsekuen)
peserta didik yang unggul dan
mendapat nilai di Nasionalisme, humanis
38

 Melaksanakan bawah KKM ditunjukkan (AMPUH).


remedial. hasil remedial dengan religious
peserta didik. (mengucapkan Kegiatan ini
 Input hasil remedial salam ketika berkontribusi
pada legger nilai mengirim pesan kepada misi ke-
kedalam WoG 5 melaksanakan
 Membagikan hasil kepada peserta pembelajaran
remedial kepada didik), serta berbasis
peserta didik. menggunakan PAIKEM.
Bahasa Indonesia
yang baik benar
menyampaikan
pengumuman
terkait remedial

Etika Publik,
ditunjukkan
dengan
transparan
(dalam
menyampaikan isi
dari media
pembelajaran
39

tersebut)

Komitmen Mutu,
ditunjukkan
dengan orientasi
mutu dan efisien (
pemahaman
materi bisa
mencapai target)

Anti Korupsi,
ditunjukkan
dengan mandiri
ketika membuat
soal remedial.

Agenda III
Manajemen ASN:
demi
mendapatkan
mutu dari media
pembelajaran
berbasis E-Book,
40

maka penulis
meminta
masukan kepada
peserta didik.

Pelayanan Publik:
sebagai ASN kita
memiliki fungsi
untuk melayani
public. Berkaitan
dengan profesi
guru, pelayanan
publik bisa
ditunjukkan
kepada peserta
didik.

WoG: kesatuan
suara untuk
mencapai target
pembelajaran
dilakukan
persamaan
41

persepsi.

7. Menyusun  Mengumpulkan data Output: Agenda II Menyusun Kegiatan


laporan selama pelaksanaan Hasil laporan Akuntabilitas, laporan menyusun laporan
aktualisasi aktualisasi aktualisasi ditunjukkan aktualisasi ini aktualisasi ini
dengan penuh selaras dengan merupakan
 Manganalisis data Bukti fisik: tanggung jawab Visi MTsN 29 perwujudan nilai
yang didapat Dokumentasi dalam Jakarta, yaitu organisasi
selama pelaksanaan selama melakukan menyampaikan terwujudnya tanggung jawab
aktualisasi kegiatan hambatan dan lulusan yang (bekerja secara
aktualisasi kendala pada memiliki akhlak tuntas dan
 Menggabungkan saat mulia, prestasi konsekuen)
semua data menjadi melaksanakan unggul dan
sebuah laporan kegiatan humanis
aktualisasi aktualisasi (AMPUH).
kepada Mentor.
Kegiatan ini
Nasionalisme, berkontribusi
munculnya sikap kepada misi ke-
menghormati 4 melaksanakan
antara bawahan pembelajaran
kepada pimpinan berbasis IT yang
di unit kerja. Dan efektif.
42

pada saat
melakukan
evaluasi dengan
mentor,
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar.

Etika Publik,
sopan dalam
berbicara kepada
pimpinan, serta
taat terhadap
arahan yang
diberikan oleh
pimpinan.

Komitmen mutu,
mengikuti arahan
dan saran dari
mentor dengan
teliti dan hati-hati.
43

Penulis mencatat
semua saran,
masuka dari
mentor.

Anti korupsi,
dengan adanya
aktualisasi ini,
dapat
memunculkan
rasa peduli
terhadap
pencapaian misi
satker.
44
45

G. Jadwal Kegiatan
Adapun rincian rencana aktualisasi tersebut dapat dilihat pada table berikut.

Tabel Jadwal kegiatan Aktualisasi


Tabel 7
Bulan
No Kegiatan September Oktober Ket. Tanggal
I II III IV V I II III IV V
1. Koordinasi 16 September 2021
dengan mentor
Bapak Drs. H.
Muhadjirin, M.Pd
yang sekaligus
sebagai Kepala
Madrasah MTsN
29 Jakarta.
2. Membuat media 17 s.d 22 September
2021
pembelajaran
Bahasa Arab
3. Menyusun 23 s.d 24 September
2021
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
4. Melaksanakan 27 September – 8
Oktober 2021
pembelajaran
kepada para
peserta didik
kelas VII
5. Melakukan 11 s.d 13 Oktober
2021
evaluasi
pembelajaran
6. Melaksanakan 14 s.d 15 Oktober
2021
remedial bagi
peserta didik
yang mendapat
46

nilai dibawah
KKM
7. Menyusun 18 s.d 20 Oktober
2021
laporan
aktualisasi

H. Kendala dan Antisipasi


Habituasi diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan pada atau dengan
sesuatu hal supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan sesuatu yang
bersifat instrinsik pada lingkungan kerjanya. Untuk melakukan kebiasaan itu tentunya
diperlukan suatu rancangan yang benar-benar tepat, agar apa yang kita lakukan tidak
sia-sia. Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja ini tentunya akan ditemui
beberapa kendala yang akan dihadapi, oleh sebab itu perlu kita lakukan langkah-
langkah antisipasi. Beberapa kendala yang sekiranya akan dihadapi dalam tahapan
aktualisasi beserta antisipasinya, yakni:
1. Kendala
a. Mentor penulis menduduki jabatan sebagai Kepala Madrasah, kesibukan
beliau sangat padat, terutama saat pelaksanaan tatap muka terbatas tahap 1.
Sehingga koordinasi via akan sangat mengganggu beliau.
b. Pengetahuan penulis tentang aplikasi-aplikasi pembuat komik, game edukatif,
dan video pembelajaran sangat terbatas.
c. Uji coba media pembelajaran bisa maju atau mundur sesuai jadwal kegiatan
yang ada di sekolah.
2. Antisipasi
a. Membuat janji temu diruangan beliau saat bertemu di pagi hari ketika sedang
tugas piket.
b. Bertanya kepada teman-teman penulis yang mumpuni dibidangnya dan belajar
melalui video tutorial yang ada di youtube.
c. Mencari celah waktu sekondisional mungkin agar kegiatan selanjutnya tidak
terganggu/mundur dari waktu yang ditentukan.
47
BAB III
PENUTUP
Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2021 Kementerian Agama
menggunakan pola baru yaitu pola blended learning (yang memadukan pembelajaran
synchronous dan asyncrhronous) ini sangat bermanfaat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Dalam pola baru tersebut CPNS akan melaksanakan agenda Habituasi. Nilai-nilai
dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dan berprinsip pada Manajemen Aparatur Sipil
Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of Government (WoG) akan diaktualisasikan
dalam pelaksanaan habituasi di unit kerja penulis. Isu prioritas yang diangkat berdasarkan
pada penilaian kriteria APKL dan kriteria USG pada kegiatan aktualisasi ini adalah
“kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Arab”.
Gagasan yang diusung sebagai solusi pemecahan isu tersebut adalah penggunaan
media pembelajaran Bahasa Arab berbasis elektronik untuk meningkatkan semangat
peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Arab. Dalam mewujudkan gagasan tersebut,
penulis akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dan melaksanakan kegiatan sesuai
dengan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI. Berdasarkan analisis fishbone isu terpilih,
diperoleh penyebab munculnya isu untuk selanjutnya muncul gagasan untuk mengatasi
penyebab masalah. Sehingga rencana kegiatan yang telah penulis susun sebagai upaya
terlaksananya gagasan tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Koordinasi dengan mentor Bapak Drs. H. Muhadjirin, M.Pd yang sekaligus
sebagai Kepala Madrasah MTsN 29 Jakarta.
2. Membuat media pembelajaran Bahasa Arab
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4. Melaksanakan pembelajaran kepada para peserta didik kelas VII
5. Melakukan evaluasi pembelajaran
6. Melaksanakan remedial bagi peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM
7. Menyusun laporan aktualisasi
Harapan dari penulis adalah terlaksananya rancangan kegiatan tersebut secara tuntas,
sehingga mata pelajaran Bahasa Arab tidak lagi dianggap sulit bagi sebagian besar peserta
didik dan hal ini dapat meningkatkan minat mereka terhadap mata pelajaran Bahasa Arab
kedepannya.

48
49

DAFTAR PUSTAKA

LAN RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan III (Akuntabilitas). Jakarta:
LAN RI

LAN RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan III (Nasionalisme).
Jakarta: LAN RI

LAN RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan III (Etika Publik). Jakarta:
LAN RI

LAN RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan III (Komitmen Mutu).
Jakarta: LAN RI

LAN RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan III (Anti Korupsi). Jakarta:
LAN RI

LAN RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan III (Manajemen ASN).
Jakarta: LAN RI

LAN RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan III (Pelayanan Publik).
Jakarta: LAN RI

LAN RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan III (Whole of Goverment).
Jakarta: LAN RI

Anda mungkin juga menyukai