Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

SEMINAR KELOMPOK AKTUALISASI


ORIENTASI PPPK TAHUN 2023

“UPAYA PENINGKATAN LITERASI DAN NUMERASI SISWA


MELALUI PROGRAMS POJOK BACA ”

DISUSUN OLEH :

1. NAMA : Eli Priatni,S.Pd.


NIP. 197811232023212003
2. NAMA : Ita Septiani
NIP. 199209162023212007
3. Nama : Isum Sumiati, S.Pd
NIP. 198211142022212026
4. NAMA : Isma rismansah.S.Pd
NIP. 198001302023212005
5. Nama : Ismail Fadlurrohman, S.Pd
NIP. 1999510282023211002

PELATIHAN ORIENTASI PPPK GELOMBANG VIII


TAHUN 2023

PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL DITAJENAD


2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SEMINAR AKTUALISASI KELOMPOK
PELATIHAN ORIENTASI PPPK GELOMBANG VIII
TAHUN 2023

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN LITERASI DAN NUMERASI


SISWA MELALUI PROGRAM OJOK BACA
NAMA/NIP : 1. Eli Priatni,S.Pd.
NIP. 197811232023212003
2. Ita Septiani, S.Pd
NIP. 199209162023212007
3. Isum Sumiati, S.Pd
NIP. 198211142022212026
4. Isma rismansah.S.Pd
NIP. 198001302023212005
5. Ismail Fadlurrohman, S.Pd
NIP. 199510282023211002

Disahkan berdasarkan hasil Seminar Laporan Seminar Aktualisasi Kelompok yang


dilaksanakan pada tanggal 26 - Oktober - 2023 di Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal
Ditajenad.
Lembang, 26 Oktober 2023
Penguji, Kepala Bidang Pendidikan Dan Pelatihan
ASN,

NEITI MUTIAWATI, S.Sos, M.AP


KUNKUN DARAJAT, SE, MM Irfan Rahadian Praja Rukmana, S.ST, MM
NIP. 196601101998031004 NIP.197808222010011005
197011121993032001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Seminar Kelompok Aktualisasi Orientasi PPPK Tahun
2023 yang berjudul “Upaya Peningkatan Literasi dan Numerasi Siswa Melalui Program
POJOK BACA” sebagai salah satu syarat kelulusan Orientasi PPPK Gelombang 8 Angkatan
46 Kabupaten Bandung Tahun 2023 di Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal (PUSDIKAJEN).
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
1. H.M Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si, selaku Bupati Bandung.
2. Drs. H. Akhmad Djohara, M.Si, selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Bandung;
3. Irfan Rahadian Praja Rukmana, S. ST., MM. Selaku Kepala Bidang Pendidikan dan
Latihan ASN.
4. Helmi Agusta, S. STP. Selaku Bidang Pendidikan dan Latihan ASN Kabupaten Bandung.
5. Kunkun Darajat, SE, MM. Selaku Penguji Siswa Pelatihan Orientasi PPPK.
6. Seluruh unsur Widyaiswara sebagai Pemateri.
7. Seluruh jajaran Panitia dan Pembina di Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal
(PUSDIKAJEN).
8. Rekan Gelombang 8 Angkatan 46 yang selalu semangat dalam kegiatan ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Rancangan ini. Oleh karena
itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan Rancangan
Aktualisasi ini. Semoga Rancangan yang telah disusun ini dapat memberi manfaat untuk
pembaca.
Lembang, 26 Oktober 2023
Kelompok Umar Bakri

ii
DAFTAR ISI
Presentasi Seminar Kelompok Aktualisasi Orientasi PPPK 2023..........................................i
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iii
Daftar Isi ...............................................................................................................................iv
BAB 1 : PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. INDENTIFIKASI ISU (MASALAH) ...................................................................... 5
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU (MASALAH) .......................................... 5

BAB 2 : RENCANA PEMECAHAN MASALAH .................................................................... 6


A. GAGASAN/IDE ................................................................................................... 6
B. RENCANA, TAHAPAN, DAN OUTPUT KEGIATAN ........................................... 7

BAB 3 : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI SARAN ………………………………………. 9


1. KESIMPULAN ..................................................................................................... 9
2. REKOMENDASI SARAN .................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................


11
BUKTI KEGIATAN ................................................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan dituntut untuk bisa mengembangkan kemampuan siswa
sehingga memiliki kecakapan global. Salah satu keterampilan pada kecakapan
global adalah keterampilan berbagai literasi diantaranya literasi dasar dan
literasi numerasi (Detalia Noriza Munahef. 2023: 1)
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 tahun 2021
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 1 mengemukakan bahwa:
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan salah satu penunjang yang menentukan maju atau
tidaknya suatu bangsa. Jika kualitas pendidikannya baik maka akan
memberikan dampak baik terhadap suatu bangsa. Sebaliknya, jika kualitas
pendidikannya buruk maka akan memberikan dampak buruk pula terhadap
bangsa tersebut. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan hal-hal yang
inovatif, kreatif serta mencetak hal yang lebih baik dari generasi ke generasi.
Indonesia sebagai negara berkembang sudah seharusnya menaruh perhatian
lebih terhadap bidang pendidikan.
Kualitas pendidikan dapat dilihat dari sistem pembelajarannya.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Dalam kegiatan
pembelajaran, fokus utamanya adalah interaksi antara guru dan peserta didik
yang secara bersama- sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan.
Untuk melengkapi kebutuhan hidup di era industri 4.0 mengharuskan
setiap individu memiliki keterampilan untuk beradaptasi dengan perkembangan
zaman. Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai yaitu literasi dasar
(Patriana et al, 2021). Budaya literasi di Indonesia merupakan persoalan yang
memerlukan perhatian khusus dari banyak pihak terutama dalam bidang
pendidikan. Hal tersebut dikarenakan pada zaman modern seperti saat ini, pada

1
umumnya masyarakat lebih tertarik dengan barang-barang yang menggunakan
teknologi canggih seperti smartphone, sehingga memudahkan mereka dalam
segala hal serta dapat dibawa kemana dan kapan saja daripada mendapatkan
informasi dengan membaca (Ashri, 2021). Maka dari itu, dalam berbagai bidang
dan jenjang pendidikan diperlukan adanya peningkatan dan pelatihan kegiatan
numerasi. Hal tersebut bertujuan untuk membiasakan siswa melatih dirinya
sendiri dalam mendalami literasi sejak dini, sehingga dengan demikian dapat
memberikan manfaat dalam pembelajaran dan pencapaiannya di masa depan.
Salah satu jenis literasi dasar yang perlu dikuasai adalah literasi numerasi.
Literasi numerasi menjadi salah satu fokus pengembangan literasi siswa,
salah satunya melalui program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Literasi
numerasi didefinisikan sebagai kemampuan menganalisis dan memahami suatu
pernyataan pada sebuah aktivitas dalam memanipulasi simbol atau bahasa
yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, serta mengungkapkan
pernyataan tersebut melalui lisan dan tulisan (Ekowati et al, 2019).
Keterampilan ini sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, dimana informasi mengenai ekonomi dan politik tidak bisa dihindari
oleh karena itu, seseorang perlu memahami dan menginterpretasikan informasi
yang disajikan dalam bentuk numerik maupun grafik. Kemampuan ini juga
merujuk pada pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis, seperti
grafik, bagan, dan tabel (Mahmud et al, 2019).
Membaca adalah gerakan penting dalam mendidik dan menumbuhkan
pengalaman, karena membaca adalah kemampuan untuk mengasimilasi
informasi melalui teks atau membaca. Membaca memberi kita informasi,
wawasan, dan kemampuan berpikir kritis. Tanpa membaca, kita tidak dapat
mengetahui apa yang terjadi di planet ini, dan kita tidak dapat mengetahui
informasi yang paling kabur tentang informasi yang ada di planet ini, oleh
karena itu membaca adalah sesuatu yang penting dalam informasi dan
pendidikan (Ni Luh Rini Puspita. 2022).
Tujuan utama pojok baca adalah untuk membiasakan siswa membaca.
Selain itu, ini adalah program untuk menghilangkan kebodohan. Selain itu, pojok
baca juga berfungsi sebagai program pengkondisian bagi siswa agar tidak
menimbulkan kegaduhan di dalam kelas. Setelah siswa menyelesaikan
pekerjaan yang ditugaskan, mereka diizinkan untuk membaca buku di sudut
baca sambil menunggu kelas selesai (Ni Luh Rini Puspita. 2022).

2
Pelaksanaan literasi numerasi di sekolah dasar memiliki beberapa
hambatan yakni rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran yang berkaitan
dengan matematika, kemampuan siswa dalam memahami masalah masih
rendah, sistem pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan monoton,
buku yang digunakan kurang maksimal, dan keterampilan guru dalam
mengembangkan materi pembelajaran juga masih belum maksimal (Fauzi et al.,
2020). Konsep dasar matematika seperti operasi hitung bilangan umumnya
telah dikuasai oleh siswa, namun keterampilan untuk menerapkan konsep
tersebut pada situasi dunia nyata dan masalah yang tidak terstruktur terkadang
diabaikan (Pangesti, 2018).
Han, et al (2017) menyatakan bahwa literasi numerasi berkaitan dengan
matematika, meskipun keduanya merupakan hal yang berbeda. Matematika
merupakan mata pelajaran yang dipelajari siswa dari pendidikan dasar,
menengah hingga pendidikan tinggi. Data di lapangan menunjukan bahwa
kemampuan matematika khususnya literasi masih sangat rendah. Hal tersebut
ditunjukan oleh hasil survei PISA (Programme of International Student
Assessment) tahun 2018, Indonesia berada pada peringkat 10 terbawah
(OECD, 2019). Rendahnya kemampuan literasi siswa disebabkan karena
proses pembelajaran yang belum optimal, sehingga diperlukan adanya inovasi
pembelajaran.
Permasalahan pendidikan pada saat ini “Peningkatan literasi dan
numerasi siswa melalui program pojok baca”. Kurangnya kesiapan SDM, daya
dukung, sumber bacaan yang relevan, sarana-prasarana, dan kurangkolaboratif
antara komite sekolah, kepala sekolah, guru, orang tua, menimbulkan pengaruh
pada peserta didik untuk belajar. Guru harus memberikan informasi terperinci
mengenai materi yang akan diajarkan pada siswa, guru juga dituntut untuk
memilih kegiatan pembelajaran yang tepat, agar siswa terhindar dari rasa
bosan, maka dari itu harus adanya kesiapan pendidik untuk mengembangkan
program pembelajaran agar siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki,
serta didukung kolaboratif antara komite sekolah,kepala sekolah,guru,orang tua
sarana dan prasarana yang baik serta anggaran pendidikan harus tingkatkan
untuk menunjang proses belajar siswa disekolah semakin baik lagi, sehingga
terciptanya kondisi belajar yang intelekitf, efektif, serta efisien bagi guru.
Penguatan literasi numerasi peserta didik di sekolah dasar dapat dilaksanakan
secara berkesinambungan dan berjenjang mulai dari tingkat pemerintah daerah,

3
satuan pendidikan dan kelas.
Sebagaimana hasil observasi di beberapa sekolah di kelompok kami hasil
nilai raport pendidikan berupa literasi dan numerasi siswa menurun karena
soalnya bagi siswa terlalu sulit dan kurangnya kemauan siswa untuk membaca.
Tantangan untuk para guru yang sesungguhnya adalah bagaimana
perannya didalam meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah. Pada
pelaksanaan Orientasi PPPK, terdapat 4 (empat) agenda yang terdiri dari
Agenda Sikap Bela Negara, Agenda Nilai-Nilai Dasar ASN, Agenda Manajemen
dan Smart ASN, serta Agenda Habituasi. Dalam sistem pembelajaran Orientasi
PPPK,setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan
substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan
diri yang difasilitasi dalam pembelajaran. Kegiatan pembiasaan diri ini
dilaksanakan sesuai dengan tugas. dan fungsi di unit organisasi sehingga dapat
berkontribusi terhadap visi misi organisasi tersebut. Oleh karena itu dalam
melaksanakan agenda orentasi, diperlukan rancangan aktualisasi yang
terstruktur dan disajikan dalam bentuk laporan kegiatan.
Orientasi PPPK ini diharapkan akan berdampak pada peningkatan
kemampuan guru dalam penggunaan pojok baca untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Pelaksanaan aktualisasi ini akan dikemukakan pemecahan dan
gagasan terkait isu yang terjadi. Tahapan kegiatan dalam aktualisasi disusun
dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(Berakhlak) serta berpedoman pada prinsip dasar Manajemen ASN dan Smart
ASN untuk dapat menguatkan nilai-nilai yang ada pada unit kerja serta
membantu tercapainya visi dan misi instansi.
Sarana seperti tesedianya bahan bacaan bagi siswa masih dirasa kurang.
Begitu juga tempat siswa untuk membaca masih sulit ditemukan. Walaupun
ada, ini hanya dapat ditemui dikota-kota besar. Untuk mengurangi
permasalahan-permasalah tersebut, maka pemerintah melalui sekolah-sekolah
sebaiknya membuat sebuah gerakan untuk meningkatkan minat baca siswa.
Salah satunya implementasi pojok literasi.
Pojok literasi merupakan gerakan yang dilakukan sekolah untuk
meningkatkan minat baca siswa. Pojok literasi memberikan siswa untuk
mengakses bacaan-bacaan dari berbagai genre melalui stand-stand yang
tersedia disetiap ruang kelas. Dengan begitu frekuensi siswa untuk membaca

4
akan lebih banyak. Sebab siswa hampir setiap hari mereka melihat buku
bacaan, ditambah lagi jika pojok literasi tersebut dibuat semenarik mungkin,
akan menambah minat siswa untuk giat membaca.
Membudayakan gerakan literasi merupakan hal yang tidak mudah.
Dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang besar dalam menumbuhkan budaya
literasi. Sekolah memegang peranan yang sangat penting dan bertanggung
jawab dalam menumbuhkan budaya literasi (Zakaria 2019).
Dalam kegiatan pembelajaran, kelangsungan dan keberhasilan proses
belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja,
melainkan juga oleh faktor-faktor non-intelektual lain yang tidak kalah penting
dalam menentukan hasil belajar siswa, salah satunya adalah kemampuan guru
dalam penggunaan digital saat pembelajaran berlangsung dikelas. Berdasarkan
uraian diatas maka kami akan mencoba mengangkat Isu dari rancangan
aktualisasi tersebut dengan judul “Peningkatan Literasi dan Numerasi Siswa
Melalui Program Pojok Baca”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah diutarakan sebelumnya, dapat di
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya Literasi dan Numerasi di tingkat SD-SMP
2. Kurangnya Sumber dan Bahan Bacaan yang Relevan.
3. Kurang Optimalnya Perpustakaan yang menjadi daya dukung meningkatkan
literasi dan numerasi di lingkungan sekolah,
4. Adanya SmartClassroom disekolah yang digunakan siswa untuk
meningkatkan literasi dan Numerasi
5. Perumusan dan Pembuatan Soal Literasi dan Numerasi di Pojok Baca

C. RUMUSAN DAN PENETAPAN MASALAH


“Bagaimana peran guru dalam upaya peningkatan literasi dan numerasi
siswa melalui Program Pojok Baca di sekolah?”.

5
BAB II
RENCANA PEMECAHAN MASALAH

A. GAGASAN IDE
Kemendikbudristekdikti dan Dinas Pendidikan telah membuat
modul Literasi dan Numerasi yang bertujuan meningkatkan Literasi dan
Numerasi siswa di sekolah di Kabupaten Bandung.
Pada pemaparan diatas, penulis merekomendasikan kegiatan
POJOK BACA, Penyusunan Soal Literasi dan Numerasi dan membuat
SmartClassroom adalah salah satu kegiatan aktualisasi untuk
menerapkan peningkatan literasi dan numerasi siswa di sekolah.
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a)
menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang terkait dengan
pembelajaran seni budaya untuk memecahkan masalah praktis dalam
berbagai konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi
yang ditampilkan di dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, pola,
menghitung dan lain sebagainya) lalu menggunakan interpretasi hasil
analisis tersebut dala penelitian Kualitatif Deskriptif serta mengambil
kesimpulan. Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk mengaplikasikan konsep dan keterampilan dalam
berkarya di dalam kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi juga
mencakup kemampuan untuk menerjemahkan informasi kuantitatif yang
terdapat di sekeliling kita. Singkatnya, literasi numerasi adalah
kemampuan atau kecakapan dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan menggunakan seni dengan percaya diri di seluruh aspek
kehidupan.
Literasi numerasi meliputi pengetahuan, keterampilan, perilaku,
dan perilaku positif. Numerasi tidaklah sama dengan kompetensi
matematika saja. Keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan
keterampilan yang sama, tetapi perbedaannya terletak pada
pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut (Maylisa Hayati.
2022: 48).

6
B. RENCANA TAHAPAN DAN OUTPUT KEGIATAN
Dalam rangka meningkatkan Literasi dan Numerasi siswa, banyak
pihak berkolaborasi dalam menyusun soal literasi dan numerari, Program
Pojok Baca dan Membuat SmartClassroom Sebagai Contoh Kelas yang
digunakan dan telah menjalankan program dan kampanye tentang
pentingnya literasi dan numerasi disekolah,
Tujuan dan Manfaat Literasi Numerasi Literasi Numerasi erat
dengan kehidupan seharihari. Anak membutuhkan kompetensi literasi
numerasi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan mereka. Tujuan
mempelajari literasi numerasi bagi peserta didik khususnya dibidang
kebudayaan/ seni adalah sebagai berikut: (1) Mengasah dan
menguatkan pengetahuan dan keterampilan numerasi peserta didik
dalam mengaplikasikan alat seperti teori mengenai seni dalam
kehidupan sehari-hari, (2) Mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan literasi numerasi untuk memecahkan masalah dan
mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
pertimbangan yang logis, dan (3) Membentuk dan menguatkan sumber
daya manusia Indonesia yang mampu mengelola kekayaan sumber daya
alam (SDA) hingga mampu bersaing serta berkolaborasi dengan bangsa
lain untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa dan negara. Dan
memperkenalkan khususnya budaya kita sendiri kepada banyak orang.
Adapun manfaat mempelajari literasi numerasi bagi peserta didik
adalah (1) Peserta didik memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam
melakukan perencanaan dan pengelolaan kegiatan yang baik, (2)
Peserta didik mampu melakukan perkiraan dan pengaplikasian terhadap
pembelajaran praktek di dalam kehidupan sehari-hari, (3) Peserta didik
mampu mengambil keputusan yang tepat di dalam setiap aspek
kehidupannya, (4) mempelajari notasi angka/balok dalam pengolahan
vocal/ nada, dan (5) dapat mengaplikasikan perkiraan kertas untuk
mengambar, poster dll, serta dapat mempertimbangkan aspek
keindahannya juga.
Strategi Pengembangan Literasi Numerasi pada tingkat Kelas dila
kukan dengan pembelajaran seni budaya, pendekatan pembelajaran seni
budaya di dalam kelas perlu dilakukan perubahan berikut: (1) menggunak

7
an konteks yang dekat dengan pengalaman keseharian peserta didik dan
senantiasa menghubungkan berbagai topik kesenian dengan situasi duni
a nyata, (2) menekankan pada pemahaman konsep dan terutama penalar
an di dalam konteks, dan bukan pada keterampilan rupa atau musik saja.
Selanjutnya pembelajaran kesenian, memunculkan atau menyisipkan uns
ur numerasi di dalam pembahasan mata pelajaran lain sehingga peserta
didik memiliki banyak kesempatan untuk melatih pengetahuan dan ketera
mpilan kesenian di dalam konteks mata pelajaran lain. Berikut ini contoh a
ktivitas literasi numerasi tingkat kelas yakni (1) Guru sebelum memulai pe
mbelajaran mengaitkan kegiatan peserta didik sebelum sampai di sekolah
dengan penguatan literasi numerasi, dan (2) Penguatan literasi numerasi
juga dapat dilakukan dengan mengintegrasikan muatan pelajaran yang di
ajarkan/ Kolaborasi (Maylisa Hayat 2022).

8
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari karya ilmiah aktualisasi ini adalah Literasi dan Num
erasi adalah
1. Diharapkan Dengan menggunakan pojok baca dikelas dapat
meningkatkan motivasi dan minat siswa.
2. Diharapkan Guru akan lebih berkreasi dalam membuat program
penunjang pembiasaan siswa dalam membaca dan menghitung.
3. Diharapkan Seorang guru dalam penggunaan pojok baca
berpengaruh positif terhadap minat baca dan menghitung siswa
artinya semakin tinggi kreativitas guru menggunakan program
pembiasaan dikelas maka hasil belajar siswa akan semakin tinggi.
Diharapkan dengan adanya pengaruh yang positif dan signifikan
antara pemanfaatan program pojok baca oleh guru untuk
pembiasaan literasi dan numerasi siswa.
4. Diharapkan Guru dituntut lebih kreatif untuk mengajak siswa
gemar membaca.

B. Rekomendasi
Laporan ini di harapkan bisa membantu PPPK dalam menjalankan
aksinyatanya setelah pulang dari kegiatan orientasi Sebagaimana yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa peserta Orientasi PPPK
(Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dianggap perlu untuk
menerapkan kegiatan-kegiatan aktualisasi yang telah dibuat dengan
menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN. Dalam melaksanakan kegiatan
yang dibuat dalam beberapa tahapan-tahapan kegiatan peran mentor
sangat menunjang dalam keberhasilan peserta untuk melaksanakan
semua kegiatan yang telah direncanakan, sehingga kerjasama yang baik
antara peserta dengan mentor dan coach dapat memperlancar
penyelesaian laporan hasil aktualisasi. Dalam kegiatan konsultasi yang
dilakukan penulis kepada pimpinan memiliki dampak positif diantranya
penulis dapat menyampaikan gagasan dengan baik, penulis
mendapatkan pembelajaran tentang koordinasi yang baik dalam

9
sosialisasi kegiatan di sekolah masing-masing serta dapat menjadi
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas dalam bersikap dan
berperilaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di
lingkungan organisasi.
Dapat disimpulkan rencana dan rekomendasi kegiatan yang akan dila
kukan oleh penulis, pada karya ilmiah aktualisasi “Upaya Peningkatan
Literasi dan Numerasi siswa melalui program Pojok Baca.” Rekomendasi
kegiatannya itu adalah program Pojok Baca, yang dilakukan adalah
1. Sumber dan Bahan Bacaan yang Relevan
2. Penyusunan Soal Literasi dan Numerasi
3. Kampanye Program Pojok Baca
4. Smartclassroom
5. Optimalisasi Perpustakaan

C. Saran
1. Diharapkan bagi pihak sekolah mampu meningkatkan kualitas
pendidikan dengan menggunakan program pojok baca, sehingga
sekolah mampu menyeimbangkan pembaharuan-pembaharuan
mengenai dunia pendidikan.
2. Bagi peneliti, seharusnya senantiasa dapat menggunakan materi
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa serta
memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembiasaan, sehingga
dapat mencapai pembelajaran yang maksimal.
3. Bagi siswa agar dapat lebih aktif dalam proses memanfaatkan pojok
baca dikelas
4. Untuk siswa hendaknya lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti
pembiasaan.
5. Bagi para guru agar dapat lebih meningkatkan kemampuanya dalam
berinovasi agar tercipta pembiasaan yang menyenangkan.
6. Bagi orang tua siswa dianjurkan agar dapat lebih memberi perhatian
kepada anak-anaknya. Dorongan dan motivasi dari orang tua akan
dapat mempengaruhi diri anak tersebut, karena orang tua adalah
sekolah paling utama yang mengajari anak-anaknya
7. Bagi para siswa, hendaknya dapat memanfaatkan waktu yang dimiliki
dengan sebaik. Gunakan lebih banyak waktu untuk belajar
dibandingkan hal yang tidak berguna. Belajar akan menjadi bekal
paling utama untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
8. Bagi pihak lain semoga berguna serta bermanfaat untuk kemajuan
dalam pendidikan kita khususnya untuk meningkatkan motivasi
belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA
Sandybayev, (2020) “The Impact of E-Learning Technologies on Student’s
Motivation: Student Centered Interaction in Business Education,”
De Lange, J. (2003). Mathematic for Literacy. Dalam Madison, B., & Steen, L.
(Eds), Quantitative Literacy: Why Numeracy Matters for School and
Cholleges.(pp. 75–89). USA: National Council on Education and the
Disciplines
Detalia Noriza Munahef. 2023. Pengembangan Kemampuan Literasi Numerasi
Melalui Pembelajaran Tematik Terintegrasi Berbasis Proyek. PRISMA 6
(2023): 663-669.
Ekowati, D. W., Astuti, Y. P., Utami, I. W. P., Mukhlishina, I., & Suwandayani, B.
I. (2019). Literasi Numerasi Di Sd Muhammadiyah. Else (Elementary
School Education Journal) : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah
Dasar, 3(1), 93
Hamidah, H., Nirwansyah., Dwiyana, R., & Puspita, R.A. (2020). Panduan
Pembelajaran Tematik Integratif Jenjang Sekolah Dasar. Jakarta:
SEAMEO QITEP In Language.
Taniredja, Tukiran. Model-model Pembelajaran Inovatif. 2011. CV
Alvabetha .Bandung
Munir. Pembelajaran Digital.2017.CV Alfabetha.Bandung
OECD. (2019). PISA 2018 assessment and analytical framework. OECD
publishing.
Han, Weilin., Dicky, Susanto., Sofie, Dewayani., Putri, Pandora., Nur Hanifah,
Miftahussururi., Meyda, Noorthertya Nento dan Qori Syahriana, Akbari.
2017. Materi Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Prasanti, D. D., & Fitrianti, D. R. (2018). Penelitian Kepustakaan (Library
Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Pembentukan Anak Usia
Dini keluarga, Sekolah, Dan Komunitas, 2(1), 15.
Mahmud, M. R., Pratiwi, I. M., Islam, U., Sunan, N., Djati, G., Islam, U., Sunan,
N., & Djati, G. (2019).
Ni Luh Rini Puspita. 2022. POJOK LITERASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BACA SISWA KELAS III MI ALMOURKY. JUSHPEN Vol 1 No. 3
Desember 2022 | P-ISSN: 2829-0410 E-ISSN: 2829-0534.
Literasi Numerasi Siswa Dalam Pemecahan Masalah Tidak Terstruktur.
Kalamatika: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 69–88.
Zakaria. 2019. Implementasi Program Pojok Literasi di SDN Karang Tengah 7
Kota Tangerang. Dirasah Vol. 2, Agustsus 2019.

11
BUKTI KEGIATAN
No Dokumentasi Deskripsi
1 Pembuatan KTI

2 Pembuatan KTI

3 POJOK BACA

4 SOAL LITERASI DAN NUMERASI

12
1

Anda mungkin juga menyukai