Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KAB. MUNA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : RIDHO AHMAD IRAWAN


NIS/NISN: 10265/0051807340

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA


KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK NEGERI 1 MUNA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri Yang telah dilaksanakan oleh :
Nama : RIDHO AHMAD IRAWAN
NIS/NISN : 10265/0051807340
Program Keahlian : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Ditulis sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi (Ujikom) dan


Ujian Nasional
Mengetahui,

Pembimbing Sekolah, Pembimbing DU/DI

BAYANI,S,Pd.M.Pd ASIS DAHLAN. H, S.Sos


NIP. 19710506 200312 1001 NIP. 19671213 199403 1009

Kepala Program Keahlian Kepala Dinas Pendidikan Dan


Kebudayaan Kab.Muna

ISMAIL, S.Kom Drs. LA TAHA, M.Pd


NIP : 19880102 201402 1001 NIP. 19651231 199702 1016

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Muna

MASRAWATI, S.E
NIP. 19780701 200903 2003

I
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hal yang paling penting di dunia ini adalah mengisi kehidupan dengan hal-hal
yang bermanfaat."semakin awal kau memulai pekerjaan semakin awal pula kau
akan melihat hasilnya"

PERSEMBAHAN
Dengan mengucapp syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Penulis
mempersembahkan Laporan Akhir ini untuk:
1. Ibu tercinta yang selalu senantiasa mendoakan, serta sebagai seorang
motivator pembangkit semangat untuk tetap melakukan yang terbaik.
2. Ayah tercinta yang selalu senantiasa mendoakan, serta sebagai seorang
motivator pembangkit semangat untuk tetap melakukan yang terbaik.
3. Bapak dan Ibu Guru yang selalu senantiasa dengan penuh kesabaran
mendampingi serta mendidik, memberikan banyak Ilmu Pengetahuan untuk
kami para siswa – siswi untuk mencapai masa depan kami.
4. Serta kawan - kawan seperjuangan Angkatan 2022 yang sangat luar biasa
semoga kita semua dapat mencapai apa yang telah kita cita-citakan.

II
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 MUNA
JALAN MACAN NO. (0403) 2521277 RAHA

IDENTITAS PESERTA

Nama Lengkap : Ridho Ahmad Irawan


Nomor Induk : 10265/0051807340
Tempat Tanggal Lahir : BANYUWANGI, 26 MARET 2005
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak Ke : 1 dari 3 Bersaudara
Alamat : Jl. Abdul Kudus
No. Telp / HP : 081338728015
e-mail : gtxarthaaz@gmail.com
Bidang Studi Keahlian : Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer Dan Infomatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Dan Jaringan

Raha, 2022
Kepala SMKN 1 Muna

MASRAWATI, S.E
NIP. 19780701 200903 2003

III
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Industri di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab. Muna. Laporan
ini di buat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa selama berada
di dunia industri. Laporan ini di susun sebagai pertanggungjawaban siswa selama
Prakerin dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa
melaksanakan praktik di dunia industri.
Pelaksanaan Prakerin dapat berjalan Iancar karena adanya dukungan kerja
sama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Masrawati, S.E selaku kepala SMK Negeri 1 Muna.
2. Ismail, S.Kom selaku Ketua Program Keahlian TKJ.
3. Samaul Bait Ndimuri S.pd,M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan.
4. BAYANI,S.Pd.M.Siselaku guru pembimbing selama pelaksanaan Praktik
Kerja Industri
5. Asis Dahlan H, S.Sos selaku pembimbing pada Kantor Dinas Pendidikan
Dan Kebudayaan
6. Seluruh staff dan karyawan Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
7. Dewan guru beserta staf atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK
Negeri 1 Muna.
8. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan Praktik Kerja
Industri ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih ada kekurangan
yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan laporan ini. Akhir kata
penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Raha, Desember 2022
Penulis

IV
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i
BIODATA PESERTA PRAKERIN......................................................................ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Dasar Hukum........................................................................................2

C. Tujuan Prakerin.....................................................................................2

D. Manfaat Prakerin...................................................................................3
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN...............................................................5
A. Sejarah Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan........................................5
B. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab.Muna.. .6
C. Kedudukan Dan Letak Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan................7
D. Prosedur Pelayanan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab.Muna...7
BAB III KOMPETENSI HASIL PRAKERIN......................................................8
A. Kompetensi Yang Dikerjakan...............................................................8
B. Bahan dan Alat Prakerin.......................................................................8
C. Langkah-Langkah.................................................................................9
D. Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat...........................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................13
B. Saran....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

V
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Nilai Hasil Prakerin....................................................................

Lampiran 2 Format Laporan Kegiatan Siswa............................................................

Lampiran 3 Foto Kegiatan.........................................................................................

VI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan
memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha
yang relevan terkait kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga
bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa
mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat
seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis
dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari
sekolah masing masing terkait jurusannya.
Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian banyak
visi dan misi SMK Negeri 1 Muna dalam mempersiapkan siswa dan siswinya
untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (DI/DU) nantinya. Dunia industri
dan dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka dari
itu para siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga
pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah lulus sekolah.
Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan atau kejuruan yang
terdapat pada masing masing siswa.
Praktek Kerja Industri adalah suatu bentuk Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Keahlian Kejuruan yang memadukan secara sistematik sinkronisasi
program pendidikan di sekolah dan program pengusaha keahlian yang diperoleh
melalui bekerja langsung di Dunia Kerja, terarah untuk suatu tingkat professional
tertentu. Dalam pengertian lain Praktek Kerja Industri adalah suatu cara
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan khususnya pada sekolah
menengah kejuruan yang memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan
belajar melalui bekerja langsung dibidangnya serta suasana yang sesungguhnya
dan relevan di Dunia Kerjanya. Dalam pengertian tersebut mengandung arti

1
2

tersirat bahwa ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan pelatihan lapangan
kerja Dunia Usaha Dunia Industri yang bersama-sama menyeleggarakan suatu
program pendidikan dan pelatihan kejuruan, kedua belah pihak secara sungguh-
sungguh terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program,
tahap penyelenggaraan sampai tahap evaluasi dan kelulusan peserta didik serta
upaya-upaya pemasaran tamatannya

B. Dasar Hukum
Adapun landasan hukum pelaksanaan prakerin adalah:
1. UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP. Nomor: 19 tahun 2005 yang terakhir di ubah dengan PP No.13 tahun
2015 tentang standar pendidikan nasional
3. Kep.Manaker No: 285/MEN/1991 tentang Pelaksanaan Pemagangan Nasional
4. PP No.39/1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan Nasional
5. Surat Keputusan Mendikbud nomor: 0490/U/1992 tentang Sekolah
Menengah kejuruan
6. Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan no 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan
7. Surat Keputusan Kepala Sekolah Negeri 1 Muna nomor:
421.5/016/SMKN1/KEP/2022 tanggal 20 April 2022 tentang Panitia
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri kelas Xll tahun pelajaran 2022/2023

C. Tujuan Prakerin
Kegiatan Prakerin mempunyai tujuan tersendiri antara lain :
1. Melatih Siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih dalam tentang dunia
kerja.
3. Sebagai studi banding antara ilmu yang diperoleh dari sekolah dengan
kenyataan didunia kerja.
4. Agar Siswa lulusan sekolah menengah kejuruan dapat langsung kerja sesuai
dengan bidangnya.
3

5. Sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Kompetensi dan ujian Nasional
D. MANFAAT PRAKERIN
Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industri atau instansi
dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling
melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan
memberi nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:
a. Manfaat bagi industri
Penyelenggaraan Prakerin memberi keuntungan nyata bagi industri yaitu:
1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar dan bekerja
di industri
2. Umumnya peserta Prakerin telah ikut dalam proses produksi secara aktif
sehingga pengertian tertentu peserta Prakerin adalah kerja yang memberi
keuntungan
3. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta Prakerin untuk kepentingan
perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta Prakerin lebih mudah
diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan.
Karena itu, sikap peserta Prakerin dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas
tertentu industri.
5. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut serta
menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin).

b. Manfaat Bagi Sekolah


Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta didik
lebih terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program
pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and
Match). Memberi kepuasan bagi penyelenggaran pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk
kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.
4

c. Manfaat bagi praktikan/peserta didik


Hasil belajar peserta Praktik Industri akan lebih bermakna, karena setelah
tamat akan betul-betul memiliki keahlian professional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai untuk pengembangan dirinya secara
berkelanjutan.
Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa
percaya diri tamatan yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

A. SEJARAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Awal Kemerdekaan (1945-1950)Pada prakemerdekaan pendidikan bukan
untuk mencerdaskan kaum pribumi, melainkan lebih pada kepentingan kolonial
penjajah.Pada bagian ini, semangat menggeloraan ke-Indonesia-an begitu kental
sebagai bagian dari membangun identitas diri sebagai bangsa merdeka. Karena itu
tidaklah berlebihan jika instruksi menteri saat itu pun berkait dengan upaya
memompa semangat perjuangan dengan mewajibkan bagi sekolah untuk
mengibarkan sang merah putih setiap hari di halaman sekolah, menyanyikan lagu
Indonesia Raya, hingga menghapuskan nyanyian Jepang Kimigayo.
Organisasi kementerian yang saat itu masih bernama Kementerian Pengajaran
pun masih sangat sederhana.Tapi kesadaran untuk menyiapkan kurikulum sudah
dilakukan.Menteri Pengajaran yang pertama dalam sejarah Republik Indonesia
adalah Ki Hadjar Dewantara. Pada Kabinet Syahrir I, Menteri Pengajaran
dipercayakan kepada Mr. Mulia. Mr. Mulia melakukan berbagai langkah seperti
meneruskan kebijakan menteri sebelumnya di bidang kurikulum berwawasan
kebangsaan, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, serta
menambahjumlahpengajar.
Pada Kabinet Syahrir II, Menteri Pengajaran dijabat Muhammad Sjafei
sampai tanggal 2 Oktober 1946.Selanjutnya Menteri Pengajaran dipercayakan
kepada Mr. Soewandi hingga 27 Juni 1947.Pada era kepemimpinan Mr. Soewandi
ini terbentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang diketuai Ki
Hadjar Dewantara.Panitia ini bertujuan meletakkan dasar-dasar dan susunan
pengajaran baru.
Era Demokrasi Liberal (1951-1959)Dapat dikatakan pada masa ini stabilitas
politik menjadi sesuatu yang langka, demikian halnya dengan program yang bisa
dijadikan tonggak, tidak bisa dideskripsikan dengan baik. Selama masa demokrasi

5
6

liberal, sekitar sembilan tahun, telah terjadi tujuh kali pergantian kabinet.Kabinet
Natsir yang terbentuk tanggal 6 September 1950, menunjuk Dr. Bahder Johan
sebagai Menteri Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan (PP dan K). Mulai bulan
April 1951 Kabinet Natsir digantikan Kabinet Sukiman yang menunjuk Mr.
Wongsonegoro sebagai Menteri PP dan K. Selanjutnya Dr. Bahder Johan
menjabat Menteri PP dan K sekali lagi, kemudian digantikan Mr. Mohammad
Yamin, RM. Soewandi, Ki Sarino MangunpranotdanProf. Dr. Prijono.
Pada periode ini, kebijakan pendidikan merupakan kelanjutan kebijakan
menteri periode sebelumnya.Yang menonjol pada era ini adalah lahirnya payung
hukum legal formal di bidang pendidikan yaitu UU Pokok Pendidikan Nomor 4
Tahun 1950.
Era Demokrasi Terpimpin (1959-1966)Dekrit Presiden 5 Juli 1959
mengakhiri era demokrasi parlementer, digantikan era demokrasi terpimpin. Di
era demokrasi terpimpin banyak ujian yang menimpa bangsa
Indonesia.Konfrontasi dengan Belanda dalam masalah Irian Barat, sampai
peristiwa G30S/PKI menjadi ujian berat bagi bangsa Indonesia.
Dalam Kabinet Kerja I, 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960, status kementerian
diubah menjadi menteri muda. Kementerian yang mengurusi pendidikan dibagi
menjadi tiga menteri muda.Menteri Muda Bidang Sosial Kulturil dipegang Dr.
Prijono, Menteri Muda PP dan K dipegang Sudibjo, dan Menteri Muda Urusan
Pengerahan Tenaga Rakyat dipegang Sujono.
Era Orde Baru (1966-1998)Setelah Pemberontakan G30S/PKI berhasil
dipadamkan, terjadilah peralihan dari demokrasi terpimpin ke demokrasi
Pancasila. Era tersebut dikenal dengan nama Orde Baru yang dipimpin Presiden
Soeharto. Kebijakan di bidang pendidikan di era Orde Baru cukup banyak dan
beragam mengingat orde ini memegang kekuasaan cukup lama yaitu 32 tahun.
Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain kewajiban penataran P4 bagi peserta
didik, normalisasi kehidupan kampus, bina siswa melalui OSIS, ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan atau EYD, kuliah kerja nyata (KKN) bagi
mahasiswa, merintis sekolah pembangunan, dan lain-lain. Pada era ini tepatnya
7

tahun 1978 tahun ajaran baru digeser ke bulan Juni.Pembangunan infrastruktur


pendidikan juga berkembang pesat pada era Orde Baru tersebut.
Menteri pendidikan dan kebudayaan di era Orde Baru antara lain Dr. Daud
Joesoef, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, Prof. Dr. Faud Hassan, Prof. Dr. Ing.
Wardiman Djojonegoro, dan Prof. Dr. Wiranto Aris Munandar
Era Reformasi (1998-2011)Setelah berjaya memenangkan enam kali Pemilu,
Orde Baru pada akhirnya sampai pada akhir perjalanannya. Pada tahun 1998
Indonesia diterpa krisis politik dan ekonomi.Demonstrasi besar-besaran di tahun
tersebut berhasil memaksa Presiden Soeharto meletakkan jabatannya.Kabinet
pertama di era reformasi adalah kabinet hasil Pemilu 1999 yang dipimpin
Presiden Abdurrahman Wahid.Pada masa ini Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan diubah menjadi Departemen Pendidikan Nasional dengan menunjuk
Dr. Yahya Muhaimin sebagai Menteri Pendidikan Nasional.
Pada tahun 2001 MPR menurunkan Presiden Abdurrahman Wahid dalam
sidang istimewa MPR dan mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai presiden.
Di era pemerintahan Presiden Megawati, Mendiknas dijabat Prof. Drs. A. Malik
Fadjar, M.Sc. Pemilihan Umum 2004 dan 2009 rakyat Indonesia memilih
presiden secara langsung. Pada dua pemilu tersebut Susilo Bambang Yudhoyono
berhasil terpilih menjadi presiden.Selama kepemimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Mendiknas dijabat Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA.
Dan Prof. Dr.Ir. Mohammad Nuh.
Pada tahun 2011 istilah departemen diganti menjadi kementerian dan pada
tahun 2012 bidang pendidikan dan kebudayaan disatukan kembali menjadi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan pendidikan di era reformasi
antara lain perubahan IKIP menjadi universitas, reformasi undang-undang
pendidikan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Ujian
Nasional (UN), sertifikasi guru dan dosen, Bantuan Operasional Sekolah (BOS),
pendidikan karakter, dan lain-lain.
8

B. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN KAB.MUNA

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUBAG UMUM & SUBAG SUBAG


KEPEGAWAIAN PERENCANAAN, PENYELENGGARA
KEUANGAN & AN TUGAS &
BMD PEMBANTUAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PEMBINAAN PEMBINAAN SD KEBUDAYAAN PEMBINAAN SMP
PAUD &
PENDIDIKAN NON
FORMAL

SATUAN PENDIDIKAN KELOMPOK JABATAN UPTD


FUNGSIONAL
9

a. Kepala Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan


pemerintahan bidang pendidikan meliputi pembiayaan, kurikulum, kebijakan
dan standar, pendidik dan tenaga kependidikan, pengendalian
mutu pendidikan serta sarana dan prasarana Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat dan pendidikan dasar.
b. sekretaris adalah membantu Kepala Badan dalam melaksanakan rumusan
rencana program dan kegiatan, mengkoordinasikan, monitoring, urusan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan serta evaluasi
dan pelaporan.
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, kearsipan,
perlengkapan dan rumahtangga serta kepegawaian di lingkungan Badan.
d. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan BMD, mempunyai tugaspokok
menyusun perencanaan dan pelaporan Dinas
e. Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan, mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan tugas pembantuan bidang pendidikan dan kebudayaan.
f. Bidang Pembinaan anak usia dini dan pendidikan non formal mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pembinaan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal.
g. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis bidang pembinaan sekolah dasar
h. Bidang pembinaan SMP Mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis
bidang pembinaan sekolah menengah pertama
i. Bidang kebudayaan Mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis bidang
kebudayaan
10

C. KEDUDUKAN DAN LETAK DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
1. Kedudukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yaitu :
a. UPDT merupakan pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang tertentu pada Dinas Pendidikan dan Kebudyaan
Kab.Muna.
b. UPTD dipimpin oleh kepala UPTD yang berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.


2. Letak Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan yaitu :
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab.Muna terletak di Jl. Diponegoro
No.9,Raha,Kec. Katobu, Kab. Muna, Prov. Sulawesi Tenggara, 93613.
11

D. PROSEDUR PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN KAB.MUNA
1. UPTD satuan Pendidikan formal mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Dibidang penyelenggaraan pendidikan formal. Untuk
melaksanakan tugas tersebut satuan pendidikan formal mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan satuan pendidikan
formal;
b. Pelaksanaan operasional pengembangan kegiatan satuan pendidikan
formal;
c. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD dan memgembangkan kemampuan
peserta didik.
2. Untuk melaksanakan tugas tersebut, satuan pendidikan non formal SKB
melaksanakan fungsi :
a. Penyusunan program kerja satuan pendidikan non formal SKB;
b. Pelaksanaan program kerja satuan pendidikan non formal SKB;
c. Pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan non
formal SKB;
d. Pendampingan bagi satuan pendidikan lain yang menyelenggarakan
program pendidikan non formal dan pendidikan masyarakat
e. Penyelenggaraan program percontohan pendidikan non formal dan
pendidikan masyarakat
f. Pengkajian program pendidikan non formal dan pendidikan masyarakat
g. Pengembangan kurikulum dan bahan belajar muatan lokal bagi program
pendidikan non formal dan pendidikan masyarakat
h. Penyelenggaraan penilaian program pendidikan non formal dan
pendidikan masyarakat
i. Pelaksanan pengabdian masyarakat
j. Pemberian motivasi kepada masyarakat dalam rangka terciptanya
masyarakat gemar belajar
k. Pemberian layanan informasi kegiatan program pendidikan non formal dan
pendidikan masyarakat
12

l. Pengintekgrasian dan sinkronisasi kegiatan program pendidikan non


formal dan pendidikan masyarakat
m. Pengelolaan ketatausahaan dan kerumah tanggan SKB
n. Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas.
BAB III
KOMPETENSI HASIL PRAKERIN

A. KOMPETENSI YANG DIKERJAKAN


Praktek kerja industry dilaksanakan selama kurang lebih 141hari kerja atau
kurang lebih 5 bulan, dengan lokasi seluruh pekerjaan bertempat di lingkungan
Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab.Muna. Pada kegiatan praktek
kerja industry ini penulis di bombing dan diberi berbagai tugas yang berhubungan
dengan aktivitas keseharian di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kab.Muna. Adapun selama melaksanakan kegiatan praktek kerja industry di
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan penulis melaksana kegitan sebagai
berikut :
1. Tiap paginya penulis membantu membersihkan ruangan dan menata
berkas-berkas yang ada.
2. Membantu pegawai dalam membuat video/foto tentang sekolah
3. Membantu pegawai dalam menulis laporan mengenai Desa Wuna
4. Membantu pegawai menggandakan/foto copy segala jenis berkas-berkas
atau surat-surat, serta data-data para pegawai.

B. BAHAN DAN ALAT PRAKERIN


Dalam kerja di Kantor tentunya membutuhkan alat-alat perlengkapan
diantaranya sebagai berikut:
1. Bolpoint
2. Kertas
3. Komputer
4. Mesin Cetak
5. Mesin Foto Copy
6. Buku
7. Penggaris
8. Steples dan Stempel

13
14

C. LANGKAH- LANGKAH
Tata cara penyimpanan arsip.
1. Memeriksa terlebih dahulu pada lembar disposisi surat apakah surat tersebut
sudah boleh untuk disimpan atau belum (meneliti tanda pelepas surat). Tanda
pelepas surat biasanya berupa disposisi dep. Yang menunjukkan perintah
untuk menyimpan surat.
2. Mengindeks atau pemberian kode pada surat tersebut. Indeks surat/kode surat
dibuat disesuaikan dengna system yang dipakai dalam penyimpanan arsip
dengan maksud untuk memudahkan dalam penyimpanan dan penemuan
kembali surat yang dibutuhkan
3. Pekerjaan menyortir atau memilah-milah surat sesuai dengan bagian, masalah
atau tujuan surat. Untuk kegiatan menyortir atau memilah-milah surat
sebelum disimpan biasanya dilakukan di atas rak atau kotak sortir surat.
4. Berikutnya menyimpan surat ke dalam map (folder). Biasanya surat-surat
disimpan dalam folder/map dalam bentuk stofmap folio, snelhechter, brief
ordner, portapel atau folder gantung, kemudian dimasukan kedalam lemari
arsip atau filling cabinet yang terbuat dari bahan besi tahan api.
5. Menata arsip yang baik sesuai dengan sistem yang digunakan dan sistem
penyimpanan arsip dapat menggunakan beberapa sistem seperti yang tertera
di bawah ini.
a. Sistem abjad
b. sistem tanggal
c. sistem nomor
d. sistem wilayah
e. sistem subyek/pokok masalah.
15

D. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAN


PRAKERIN
1. Faktor pendukung yaitu sebagai berikut :
a. Fasilitas peralatan kantor yang ada mendukung.
b. Pembimbingan kepada peserta Prakerin oleh pihak kantor sangat ramah
dan baik
c. Pihak perusahaan tidak terlalu membebankan pekerjaan kepada
pesertaPrakerin.
d. Ruangan yang cukup luas
e. Adanya jaringan wifi, sehingga memudahkan kami dalam
mencariinformasi yang berkaitan dengan jejaring sosial
2. Faktor pendukung yaitu sebagai berikut :
a. Kurangnya pengalaman, Kami belum begitu berpengalaman sehingga
pekerjaan yang saya kerjakan kadang tersendat-sendat.
b. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas siswa, Ketrampilan dan
kreativitas saya masih kurang karena saya belum terjun ke lapangan
kerja.
BAB IV
PENUTUP

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta hidayatnya
sehingga penulis telah selesai melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
serta terselesainya penyusunan laporan Praktek Kerja Industri ini.
Penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan pada waktu
melaksanakan Praktek Kerja Industri maupun pada waktu penyusunakn laporan.
Semoga apa yang kita kerjakan senantiasa mendapat Ridho dan Pertolongan dari
Allah SWT. Aamiin.

A. KESIMPULAN
Setelah penulis mempelajari lebih lanjut tentang aktivitas yang penulis
lakukan selama melaksanakan prakerin yang telah penulis laksanakan di Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Kab. Muna, maka dapat simpulkan bahwa :
1. Dengan diadakannya Prakerin, penulis dapat mengenal lebih dalam tentang
ilmu pengetahuan dalam instansi.
2. Prakerin mampu membuat penulis lebih memahami arti kedisiplinan dan
tangggung jawab.
3. Dengan prakerin ini penulis dapat meningkatkan kemampuan dalam diri
penulis
4. Dengan diadakannya prakerin penulis bisa lebih memahami bagaimana
situasi dalam dunia usaha dan dunia sekolah
5. Dengan prakerin ini penulis dapat mengetahui hasil kemampuan dalam diri
selama prakerin di dunia usaha
6. Dapat berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki jabatan cukup tinggi di
instansi tersebut merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat kami
7. Merupakan pengalaman yang tidak akan penulis lupakan.

16
17

B. SARAN
Saran penulis kepada siswa berikutnya yang akan melaksanakan praktek kerja
industi adalah memulai mencoba membiasakan diri untuk mempelajari
pengetahuan umum mengenai dunia kerja yang tidak disampaikan dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah, karena didunia kerja tidak hanya keahlian
dalammengaplikasikan peralatan-peralatan kantor saja yang diperlukan, tetapi
bagaimana kita dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah teknis
maupun non teknis yang mungkin dapat terjadi di dunia kerja/kantor.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/sejarah-kemdikbud
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/96968/perbup-kab-muna-no-4-tahun-
2018
https://sdm.data.kemdikbud.go.id/index.php?r=instansi/view&id=2560289D-
1BAF-4AC3-B9B7-082E987DF696
https://id.scribd.com/document/493139461/Pemerintah-Kabupaten-Muna

Anda mungkin juga menyukai