Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sungai adalah suatu kesatuan antara alur utama, bantaran dan tanggul yang terjadi baik
secara alamiah maupun buatan Alur sungai terbentuk secara alamiah.Air mengalir dari atas
ke bawah dan berkumpul menjadi saluran di lembah dan dialirkan ke danau atau ke laut karna
itu disebut juga saluran drainage. Pengaliran air baik yang di permukaan tanah maupun di
dasar sungai akan menggerus tanah dasarnya secara terus-menerus sepanjang masa. Volume
sedimen yang terbawa oleh pengaliran sebagai hasil erosi maupun reruntuhan tebing-tebing
sungai dimulai dari sumber mata air di daerah pegunungan dan terangkut ke hilir kemudian
terkumpul ke sungai yang seterusnya terangkut ke laut.Di daerah pegunungan kemiringan
sangat tajam sehingga pengaliran menjadi deras dan kecepatan tinggi. Kecepatan pengaliran
semakin ke hilir semaki melambat dan akan mencapai nol (V = 0) apabila mencapai muara di
danau atau di laut. Endapan-Endapan sedimen tersebut diangkut, endapan sedimen yang
berat  jenisnya tinggi diendapakan terlebih dahulu berangsur-angsur yang berat jenisnya lebih
ringan diendapkan kemudian. Kejadian tersebut dipengaruhi oleh poses erosi dan
sedimentasi. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung
gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung
gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama (Asdak,
1995). DAS termasuk suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai
dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan. (PP No 37 tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1). Daerah aliran sungai
( Watershed)  atau dalam skala luasan kecil disebut Catchment Area adalah suatu wilayah
daratan yang dibatasi oleh punggung bukit atau batas-batas pemisah topografi, yang berfungsi
menerima, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke alur-alur sungai
dan terus mengalir ke anak sungai dan ke sungai utama, akhirnya bermuara ke danau/waduk
atau ke laut. Bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk
mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat
diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan
air (debit), dan curah hujan. Bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai
yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang
antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air,
dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan
sungai, waduk, dan danau. Bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang
dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang
diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian
curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dibahas adalah :
1. Apa kegunaan survei yang dilakukan di sungai Kawatuna ?
2. Bagaimana proses survei yang dilakukan di sungai Kawatuna ?
3. Apakah hasil yang diperoleh dari proses survei sungai Kawatuna ?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dari hal ini adalah :
1. Mendapatkan data-data untuk kepentingan perencanaan sungai di masa mendatang
2. Proses yang dilakukan menggunakan pedoman survei sungai sesuai materi
pembelajaran
3. Hasil yang diperoleh berupa data-data yang diperlukan untuk perencanaan sungai
selanjutnya.
BAB II
ISI

2.1 Peta Lokasi Sungai Kawatuna


 Sungai Kawatuna Bagian Hulu

 Sungai Kawatuna Bagian Tengah

 Sungai Kawatuna Bagian Hilir


2.2 Proses Survei Sungai Kawatuna
 Bagian Hulu Sungai Kawatuna

Data yang didapatkan :


1) Lebar Sungai : 9,6 m
2) Lebar Aliran Air : 2 m
3) Tinggi Air : 10 cm
 Dokumentasi survei sungai bagian hulu :
 Bagian Tengah Sungai Kawatuna

Data yang didapatkan :


1) Lebar Sungai : 16,9 m
2) Lebar Aliran Air : 2,7 m
3) Tinggi Air : 20 cm

 Dokumentasi survei sungai bagian tengah :


 Bagian Hilir Sungai Kawatuna

Data yang didapatkan :


1) Lebar Sungai : 8,1 m
2) Lebar Aliran Air : 6,1 m
3) Tinggi Air : 30 cm

 Dokumentasi survei sungai bagian hilir :


BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Dari Hasil Survei yang dilakukan pada hari Minggu 9 September 2018
di dapatkan kesimpulan bahwa sungai Kawatuna merupakan sungai
dengan debit air cukup kecil , kondisi fisik sungai masih cukup baik
tetapi di bagian tengah dan hilir terlihat cukup banyak sampah , sungai
ini dimanfaatkan untuk penyalur drainase dari bebarapa saluran yang
dilewati sampai di hilir sungai , yaitu masuk ke Sungai Palu.

 Saran
Perlu adanya upaya pembersihan berkala terhadap bagian tengah dan
hlir sungai agar tidak terjadi penumpukan samapah yang akan
berdampak pada kerusakan fungsi sungai dan lingkungan sungai
sekitar.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/maps/@-1.3893989,120.7320627,16z
http://elang.or.id/2015/12/pengertian-daerah-aliran-sungai-das/
https://zulkarnain.wordpress.com/tag/survey-sungai/
http://sudarman28.blogspot.com/2011/09/rekayasa-sungai.html

Anda mungkin juga menyukai