Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.

php/kp
P-ISSN: 2502-6437 September 2017

PENGUKURAN DEBIT DAN SEDIMENTASI DAS BATANG


LEMBANG BAGIAN TENGAH KENAGARIAN SELAYO
KABUPATEN SOLOK
Nisye Frisca Andini1)
1
STKIP Ahlussunnah Bukittinggi
email : nisyefrisca@gmail.com

Abstract

Research on sediment discharge measurements and DAS rod hollow central part Kenagarian
Selayo Solok District, this study was conducted in January 2017- February 2017. This study
aims to determine the volume of sediment contained in DAS Batang Lembang central part
because a lot of precipitation occurs that causes silting up of the river, the type of research used
in this research is descriptive, to achieve the objectives of this study used a survey method.
Determination of sample points to take physical condition data on the location of the research is
done by using purposive sampling, that the determination of sample points with a certain
considerations. The result of the calculation of average river flow in the dry season 3 m3 / sec
and average discharge in the rainy season is 68.7 m3 / sec. While the amount of sediment loads
(QS) in the dry season is at 24.97651 tons / year and the amount (QS) during the rainy season is
769.1134 tons / year. Based on calculations that have been done can be concluded that the
amount of sediment contained in DAS Batang Lembang the middle of the dry season and the
rainy season is different, large sedimentation increases with increasing streamflow.
Keywords: Debit, DAS, River, Sedimentation.

Abstrak

Penelitian mengenai pengukuran debit dan sedimentasi DAS batang lembang bagian tengah
kenagarian Selayo Kabupaten Solok, penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2017-
Februari 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya volume sedimentasi yang
terkandung di DAS Batang Lembang bagian tengah karena banyak terjadi pengendapan yang
menyebabkan pendangkalan sungai, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Deskriptif, untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan metode survey. Penentuan
titik sampel untuk mengambil data kondisi fisik pada lokasi penelitian dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling yaitu penentuan titik sampel dengan pertimbangan tertentu.
Hasil perhitungan rata-rata debit aliran sungai pada musim kemarau 3 m3/detik dan rata-rata
debit pada musim hujan adalah 68,7 m3/detik. Sedangkan besarnya beban endapan (QS) pada
musim kemarau adalah sebesar 24,97651 ton/tahun dan besarnya (QS) pada musim hujan adalah
769,1134 ton/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa besarnya sedimentasi yang terkandung di DAS Batang Lembang bagian
tengah pada musim kemarau dan musim hujan berbeda, besar sedimentasi meningkat seiring
meningkatnya debit sungai.
Kata Kunci : Debit, DAS, Sungai, Sedimentasi.

PENDAHULUAN. tempat mengalirnya air tawar. Air yang


Daerah Aliran Sungai adalah mengalir lewat sungai dapat berasal dari
daerah yang berada disekitar sungai. air hujan, mata air pegunungan, danau
Apabila hujan turun di daerah tersebut, yang meluap, atau dapat juga berasal
airnya akan mengalir ke sungai yang dari gletser (kumpulan es dari salju yang
bersangkutan, sebagai tempat terpadatkan) yang mengalir di daratan.
penampungan air hujan. Sungai adalah Air sungai senantiasa mengalir ke satu

JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH 133


Vol.2 No. 2 Th. 2017 (Page 133-140)
arah karena sungai terletak pada bagian Solok dan menjadi muara Sub DAS dari
permukaan bumi yang lebih rendah dari Nagari Sirukam, Gantung Ciri, Bukit
tanah sekitarnya yaitu berasal dari air Sileh, Sub Das paling terbesar adalah
gunung yang kemudian bermuara dari Batang Timbulun berhulu Danau di
menuju satu tempat yaitu laut, bawah Kecamatan Danau Kembar, yang
Noorrahmah (2008:33). mana air danau ini menjadi pembangkit
tenaga listrik. PLTA Singkarak yang
Sungai memiliki bentuk-bentuk berkapasitas 175 MW untuk melayani
yang berbeda antara yang satu dengan kebutuhan listrik bagi 4,4 juta jiwa di
yang lainnya. Secara umum sebuah sungai Sumatera Barat, Riau dan Jambi.
bisa di bagi menjadi tiga bagian yaitu DAS Batang Lembang merupakan
bagian hulu, tengah dan hilir. Kita bisa salah satu DAS kritis di Sumatera Barat
menentukan mana sungai bagian hilir, yang memerlukan prioritas penanganan
sungai bagian tengah dan sungai bagian sebagai lokasi sasaran konservasi.
hulu. Sungai bagian hulu merupakan Penetapan DAS batang lembang sebagai
bagian awal dari sebuah sungai biasanya DAS kritis adalah akibat banjir yang
bagian ini terletak di pegunungan, lembah
merendam Kota maupun Kabupaten
sungai berbentuk huruf V yang memiliki
Solok. Bencana musiman yang nyaris
ciri ciri aliran sungai sangat deras dan
sungainya sangat lumayan dalam, pada
terjadi setiap tahun itu melanda dua
sungai ini proses erosi terjadi. Kemudian Kecamatan yang ada di Kota Solok yaitu
sungai bagian tengah adalah lanjutan dari Kecamatan Lubuk Sikarah dan
sungai bagian hulu, sungai bagian tengah Kecamatan Tanjung Harapan, begitu
memiliki ciri lembah sungai berbentuk juga di Kabupaten Solok yang melanda
huruf U, karena kondisi lokasinya yang Kecamatan Kubung dan Kecamatan
sudah tidak curam lagi melainkan landai. Bukit Sundi. Banjir merendam
Hal ini mengakibatkan aliran air tidak pemukiman, lahan persawahan,
begitu deras sehingga proses erosi di sini pertenakan dan tambak masyarakat.
tidak begitu dominan. proses yang Bahkan di Lokasi banjir terparah pada
dominan terjadi di daerah ini adalah bulan November 2014 adalah
transportasi maksudnya adalah hasil erosi Kenagarian Selayo, di daerah ini air
yang terjadi di bagian hulu dibawah oleh mencapai ketinggian 2 meter. Luapan
air menuju daerah bawahnya, ke arah hulu. DAS Batang Lembang telah
Sungai bagian hilir adalah bagian sungai menyebabkan sedikitnya 2.824 rumah
terakhir yang mengantar sungai ke laut penduduk terendam banjir, luapan DAS
(muara). Ciri ciri sungai bagian hilir ini Batang Lembang tidak hanya
memiliki lembah menyerupai huruf U menyebabkan ribuan rumah dengan
yang lebar dan sungai bagian hilir ini penghuni sedikitnya 3.591 jiwa terendam
biasanya sudah memliki meander meander banjir melainkan juga membuat jalan
(berliku-liku), proses yang lebih dominan raya macet total.
disini adalah sedimentasi karena
Penelitian ini bertujuan untuk
transportasi sedimen di bagian tengah akan
mengetahui besarnya volume
di endapkan dibagian hilir.
sedimentasi yang terkandung di DAS
DAS Batang Lembang terletak di
Batang Lembang bagian tengah karena
Kabupaten Solok dan Kota Solok yang
banyak terjadi pengendapan yang
bermuara ke danau singkarak Kabupaten
menyebabkan pendangkalan sungai.
Solok. DAS Batang Lembang
mempunyai panjang 21,13 Km, DAS
Batang Lembang adalah satu-satunya
aliran sungai besar membelah Kota

134 JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH


Vol.2 No. 2 Th. 2017 (Page 133-140)
METODE PENELITIAN. bentuk kuantitas yang diwakili dengan
Penelitian ini telah dilaukan pada menggunakan angka (numeric) menurut
DAS Batang Lembang bagian tengah di Sarwono (2012:32). Penelitian ini
Kenagarian Selayo, pada bulan januari dilaksanakan dengan mempergunakan
2017- Februari 2017, Untuk mencapai beberapa peralatan dan bahan. Bahan yang
tujuan penelitian ini digunakan metode digunakan dalam melaksanakan penelitian
Kuantitatif. Metode Kuantitatif adalah ini bisa dilihat pada Tabel 1.
penelitian menggunakan data dalam

Tabel. 1 Bahan bahan yang diperlukan Dalam Penelitian


No. Bahan Penelitian Skala Kegunaan Sumber
1. Peta topografi dan Peta 1:50.000 Untuk membuat peta batas DAS yang Kantor
DAS digunakan untuk mengetahui kelas batas BAPPEDA
dan luas DAS tempat penelitian Kabupaten Solok
2. Peta Administrasi dan 1:50.000 Untuk menentukan lokasi tempat Peta Topografi
Lokasi Penelitian penelitian Kabupaten Solok

Sumber : Data Sekunder

Penelitian ini dilaksanakan dengan 2. Sampel air Air yang akan diuji
melakukan pengukuran debit sungai dan 3. Kertas Saring Untuk menyaring air
sungai
pengukuran sedimen. Peralatan yang
4. Kamera Untuk gambar di
dipergunakan bisa dilihat pada Tabel 2 lapangan
dan Tabel 3. 5. Oven Tempat pengeringan
sampel air
Tabel 2 Alat Untuk Mengukur Debit Sungai 6. Pompa Vakum Untuk membantu
No Nama alat Fungsi penyaringan air
1. Alat tulis Mencatat hasil 7. Timbangan Menimbang hasil
pengukuran debit Analitik Sedimen
2. Timer Menentukan waktu Sumber : Data Sekunder
berapa lama benda Pengumpulan data pengamatan
mangapung langsung dilapangan Pengamatan
3. Alat Pelapung Menentukan Debit diawali dengan penentuan :
4. Meteran Mangukur luas
penampang
5. Benang/tali Batas penampang Pengukuran Debit sungai
sungai Pengukuran debit sungai adalah
6. Palu / paku merupakan informasi yang sangat
7. Tongkat duga Mengukur kedalaman penting dalam pengelolaan sumber daya
8. Penggaris air. Debit aliran adalah laju aliran air
9. Laptop Mengolah data
penelitian (dalam bentuk volume air) yang
10. Arcgis Membuat peta melewati suatu penampang melintang
Administrasi dan peta sungai persatuan waktu dalam satuan
batas DAS meter kubik per detik (m2/dt). Menurut
11. Printer Mencetak hasil Asdak (2010:190). Pengukuran debit
penelitian
12. Kertas Kertas ukuran A4 sungai dilakukan dengan metode apung.
Sumber : Data Sekunder Dengan mengapungkan sebuah benda di
atas permukaan air, lalu di hitung
Tabel 3 Alat Untuk Mengukur Sedimen kecepatan aliran benda tersebut melalui
No Nama Alat Fungsi panjang lintasan. Panjang lintasan yaitu
1. Botol Sampel Mengambil Sampel air 50 meter, benda yang di apungkan bisa
sungai seperti bola tennis dll.

JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH 135


Vol.2 No. 2 Th. 2017 (Page 133-140)
1. Pembuatan profil sungai A= Luas Penampang Sungai (m2)
Cara pengukuran debit aliran
sungai dilakukan dengan melakukan Pengukuran Sedimentasi
pengukuran profil sungai. Profil sungai Menurut Suripin (2001:72)
merupakan bentuk geometri saluran sedimentasi merupakan proses
sungai berpengaruh terhadap besarnya terlepasnya butiran tanah dari induknya
kecepatan aliran sungai sehingga di suatu tempat dan terangkutnya
penghitungan debit perlu dilakukan material tersebut oleh gerakan air atau
pembuatan profil sungai. angin kemudian diikuti dengan
Dengan melakukan pengukuran pengendapan material yang terdapat di
profil sungai maka luas penampang tempat lain. Menurut Rahayu dalam
sungai dapat diketahui. Luas penampang Ayunanda (2009:25), pengukuran
sungai (A) merupakan penjumlahan muatan sedimentasi dapat dilakukan
seluruh bagian penampang sungai yang dengan mengambil contoh air sungai
diperoleh dari hasil perkalian antara melalui metode pengambilan langsung
interval jarak horisontal dengan dipermukaan (grab samples, untuk
kedalaman air. sungai homogen) atau metode integrasi
Berikut : kedalaman (untuk sungai dalam dan
tidak gomogen).
A(m2) = L1D1+ ............ LnD Teknik depth integrating adalah
pengukuran sedimen dengan
Keterangan : menggunakan alat ukur sedimen
L = lebar penampang horisontal (m) diikatkan pada tongkat penduga
D = Kedalaman (m) kemudian dimasukkan kedalam aliran
2. Pengukuran Kecepatan Aliran sungai dengan gerakan kebawah dan
Menurut Rahayu dalam Ayunanda ditarik kembali keatas dengan kecepatan
(2009:29) kecepatan aliran merupakan gerakan yang sama. Hasil pengukuran
hasil bagi antara jarak lintasan dengan sampel sedimen kemudian dianalisa di
waktu tempuh atau dapat dituliskan laboratorium untuk mengetahui
dengan persamaan : konsentrasi sedimen dengan satuan
V= mg/liter. Sampel air disaring dengan
menggunakan kertas saring kemudian
Keterangan : sampel air dikeringkan dengan oven
V = Kecepatan (m/detik); sedimen kering kemudian ditimbang dan
L = Panjang Lintasan (m); dinyatakan dalam bentuk persentase
t = Waktu tempuh (detik) berat total gabungan air dan sedimen.
Menurut Asdak (2010:339), asumsi
3. Perhitungan Debit Sungai konsentrasi sedimen pada seluruh bagian
Perhitungan debit sungai yaitu penampang melintang sungai, maka
setelah dilakukan pengukuran luas debit sedimen dihitung sebagai hasil
penampang dan kecepatan aliran langkah perkalian konsentrasi dan debit air.
akhir adalah mengitung debit aliran Dapat dirumuskan :
sungai menurut Rahayu dalam
Ayunanda (2009:25) Qs=0,0864 x Cs x Qw
Rumusnya adalah:
Q=V.A Keterangan :
Keterangan : Qs= Debit Sedimen (ton/hari)
Q= Debit aliran (m3/s) Cs=Konsentrasi Sedimen
V= Kecepatan Aliran (m/s) Qw= Debit Sungai (m3/dt)

136 JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH


Vol.2 No. 2 Th. 2017 (Page 133-140)
HASIL DAN PEMBAHASAN 1 1,38 3,40
1 1,01 3,05
Hasil Pengamatan 1 0,85 2,85
A. Pengukuran Debit Sungai. 1 0,74 2,75
1. Pembuatan profil sungai 1 0,70 2,70
Berdasarkan hasil penelitian 1 0,60 2,65
dengan cara pengukuran dan
pengamatan dilapangan yang dilakukan Sumber: Data Sekunder
di DAS Batang Lembang bagian tengah Dari data yang diperoleh dapat
yang terletak di Kenagarian Selayo maka diketahui hasil pengamatan profil sungai
diperoleh data seperti yang bisa dilihat yang merupakan penjumlahan seluruh
pada Tabel 4. bagian penampang sungai. Luas
Penampang sungai pada musim kemarau
Tabel 4. Hasil Pengamatan Profil yang diperoleh adalah 9,5 m2, sedangkan
Sungai luas penampang sungai pada musim
Penampang Sungai Bagian Tengah hujan adalah 30 m2 dengan jarak interval
Interval Kedalaman 1 meter.
Lebar Kedalaman Sungai pada Setelah melakukan pengamatan
Sungai Sungai pada Musim dan melakukan pengukuran dilapangan
(m) Musim Hujan (m) dengan membuat pembagian lebar
Kemarau (m) sungai dan pengukuran kedalamannya
1 0,80 2,90 maka hasil pengukuran profil sungai
1 1 3 pada musim kemarau dapat dilihat pada
1 1,17 3,15 Gambar 1 dan hasil pengukuran profil
1 1,25 3,26 sungai pada musim hujan dapat dilihat
pada Gambar 2.

Gambar 1. Hasil pengukuran profil sungai Gambar 2. Hasil pengukuran profil sungai
pada musim kemarau pada musim hujan
2. Pengukuran Kecepatan Aliran bola untuk sampai ke garis akhir lintasan
Hasil pengamatan dan pengukuran adalah 160 detik. Dengan luas
kecepatan DAS Batang Lembang pada penampang sungai 9,5 meter, rata-rata
musim kemarau (tabel 5) kecepatan aliran ketiga bagian sungai
memperlihatkan kecepatan aliran sungai adalah 0,31 m2/detik, dan rata-rata debit
bagian kanan, tengah, dan kiri pada aliran sungainya dari semua bagian
musim kemarau dengan panjang lintasan sungai adalah 3 m3/detik.
50 meter dan waktu tempuh rata rata

JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH 137


Vol.2 No. 2 Th. 2017 (Page 133-140)
Tabel 5. Pengukuran Kecepatan Aliran pada Musim Kemarau
No Bagian Sungai Panjang Waktu Luas Kecepatan Perhitungan
Lintasan Tempuh Penampang Aliran (m/s) Debit Aliran
(m) Pelampung (s) Sungai (m) Sungai (m3/s)
1. Bagian kanan 50 180 9,5 0,28 2,66
sungai
2. Bagian Tengah 50 135 9,5 0,37 3,51
sungai
3. Bagian Kiri 50 165 9,5 0,30 2,85
Sungai
Rata-rata 160 9,5 0,31 3
Sumber : Data Sekunder

Hasil pengamatan dan pengukuran sampai ke garis akhir lintasan adalah 22


kecepatan DAS Batang Lembang pada detik. Dengan luas penampang sungai
musim hujan (tabel 6) memperlihatkan 29,71 meter, rata-rata kecepatan aliran
kecepatan aliran sungai bagian kanan, dari ketiga bagian sungai 2,31 m/detik,
tengah, dan kiri pada musim kemarau dan rata-rata debit aliran sungainya dari
dengan panjang lintasan 50 meter dan semua bagian sungai adalah 68,7 m3/s.
waktu tempuh rata-rata bola untuk

Tabel 6. Pengukuran Kecepatan Aliran pada Musim Hujan


No Bagian Sungai Panjang Waktu Luas Kecepatan Perhitungan
Lintasan Tempuh Penampang Aliran (m/s) Debit Aliran
(m) Pelampung (s) Sungai (m) Sungai (m3/s)

1. Bagian kanan 50 23 29,71 2,17 64,5


sungai
2. Bagian Tengah 50 18 29,71 2,77 82,3
sungai
3. Bagian Kiri 50 25 29,71 2 59,4
Sungai
Rata-rata 22 29,71 2,31 68,7
Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan dua hasil DAS Batang Lembang pada musim


pengamatan tabel di atas dapat kita kemarau adalah 3 m3/s, dan rata-rata
ketahui bahwa besar kecepatan Aliran debit aliran pada musim hujan adalah
sungai pada musim hujan lebih besar 68,7 m3/s.
dari musim kemarau, besar kecepatan
aliran sungai mempengaruhi besar debit B. Pengukuran Sedimentasi
aliran. Berdasarkan hasil pengamatan
dan pengukuran yang dilakukan di
3. Perhitungan Debit Aliran lapangan maka konsentrasi sedimen
Sungai kandungan air sungai pada musim
Berdasarkan perhitungan yang kemarau adalah 0,264 mg/l. Sedangkan
telah dilakukan untuk menghitung debit Debit sedimen (Qs) adalah sebesar
aliran sungai Batang Lembang bagian 0,06842 ton/hari atau 24,97651
tengah, pada musim kemarau dan ton/tahun. Sedangkan berdasarkan hasil
musim hujan dapat dilihat pada tabel pengamatan dan pengukuran yang
4.9 dan 4.10, hasil pengukuran debit dilakukan di lapangan maka konsentrasi

138 JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH


Vol.2 No. 2 Th. 2017 (Page 133-140)
sedimen kandungan air sungai pada Kenagarian Selayo Kabupaten Solok
musim hujan adalah 0,355 mg/l. berpotensi berbahaya.
Sedangkan Debit sedimen (Qs) adalah
2,10716 ton/hari atau 769,1134 SIMPULAN
ton/tahun. Berdasarkan data diatas dapat
disimpulkan hasil penelitian dengan
Pembahasan cara pengukuran dan pengamatan
Berdasarkan pengamatan dilapangan yang dilakukan di DAS
dilapangan Debit DAS Batang Lembang Batang Lembang bagian tengah yang
pada musim kemarau menghasilkan terletak di Kenagarian Selayo maka
debit air (Q) sebesar 3 m3/detik, luas dapat diketahui hasil pengamatan profil
penampang sungai yaitu sebesar 9,5 m2. sungai yang merupakan penjumlahan
Sedangkan pada musim hujan besar seluruh bagian penampang sungai. Luas
debit air sungai Batang lembang adalah Penampang sungai pada musim
68,7 m3/detik dan luas penampang kemarau yang diperoleh adalah 9,5 m2,
sungai adalah 29,71 m2. Menurut sedangkan luas penampang sungai pada
Asdak (2010:190) Debit aliran adalah musim hujan adalah 302 dengan jarak
laju aliran air (dalam bentuk volume air) interval 1 meter.
yang melewati suatu penampang Kecepatan rata-rata aliran sungai
melintang sungai persatuan waktu, dengan menggunakan Metode Apung
dalam sistem satuan SI besarnya Debit yaitu dengan mengapungkan suatu
dinyatakan dalam bentuk meter kubik benda seperti bola tennis, pada lintasan
perdetik (m3/dt). tertentu sampai dengan suatu titik yang
Besar konsentrasi sedimen pada telah ditentukan jaraknya. Pada musim
musim kemarau (CS) adalah 0,264 kemarau adalah 0,31 m2/detik,
mg/l. Besarnya debit sedimen (QS) sedangkan kecepatan rata-rata aliran
adalah 24,97651 ton/tahun. Sedangkan sungai pada musim hujan adalah 2,31
Besarnya konsentrasi sedimen (CS) m/detik, dari hasil perhitungan tersebut
pada musim hujan adalah adalah 0,355 dapat disimpulkan bahwa kecepatan
mg/l dan besarnya sedimentasi (QS) rata-rata aliran sungai pada musim
adalah 769,1134 ton/tahun. Menurut hujan lebih cepat dari pada musim
Asdak (2010:339), asumsi Konsentrasi kemarau.
sedimen pada seluruh bagian Berdasarkan hasil penelitian yang
penampang melintang sungai, maka telah dilakukan dapat diambil
debit sedimen dihitung sebagai hasil kesimpulan bahwa besarnya
perkalian konsentrasi dan Debit air. sedimentasi yang terkandung di DAS
Berdasarkan Analisis Laju batang lembang bagian tengah
Sedimentasi, laju Sedimentasi yang mengalami peningkatan dari musim
besarnya lebih dari 22,82 termasuk kemarau ke musim hujan, sehingga
dalam tingkatan dampak sedang- dapat diartikan bahwa sedimentasi
Berbahaya. Dengan demikian meningkat seiring terjadinya
berdasarkan hasil analisis data tersebut, peningkatan debit sungai, dan
sedimentasi DAS Batang Lembang menyebabkan kerusakan pada aliran
bagian tengah pada musim kemarau sungai.
yaitu 24,97651 ton/tahun dan pada
musim hujan 769,1134 ton/tahun, ini UCAPAN TERIMAKASIH
jelas artinya laju sementasi di DAS
Penulis mengucapkan terima kasih
Batang Lembang bagian tengah di
kepada BAPPEDA Kabupaten Solok

JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH 139


Vol.2 No. 2 Th. 2017 (Page 133-140)
/instansi yang terkait, penulis juga Suripin. 2001. Pelestarian Sumber
ucapan terima kasih kepada keluarga Daya Tanah dan Air. Yogyakarta
dan orang-orang serta teman-teman : Andi.
yang telah membantu dalam kelancaran
penelitian ini baik dukungan moril Suprayogi, Slamet, Purnama Setyawan,
maupun materi. Darmanto Darmakusuma. 2014.
Pengelolaan Daerah Aliran
DAFTAR PUSTAKA Sungai. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Banuwa, Irwan Sukri. 2010. Erosi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Gayo, Yusuf. dkk. 2008. Perbaikan dan
Group. Pengaturan Sungai. Jakarta;
Pradnya Paramita.
Chay, Asdak. 2010. Hidrologi dan
Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai.Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Hermon, Dedi. 2009. Geografi Tanah.


Padang: Yayasan Jihadul Khair
Centerhttp://Jurnal.unimus.ac.id

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara,


Observasi, dan Fokus Groups.
Jakarta: Rajawali Pres.

Maryono, Agus. 2006. Eko-Hidraulik


Pengelolaan Sungai Ramah
Lingkungan.Jogjakarta: Gadjah
Mada University Press.

Mokonio, Oliviana, T. Manonamo, L.


Tanudjaja, A. Bintang, 2013.
Analisa Sedimentasi Di Muara
Sungai Saluwangko di Desa
Tounelet Kecamatan Kakas
Kabupaten Minahasa. Jurnal Sipil
Statik Vol. 1 No. 6, Mei 2013
(452-458) ISSN: 2337-6732.

Noorrahmah. 2008. Panduan Lengkap


Geografi Laut, Danau dan
Sungai.Padang: Logika Galileo.

Sarwono. 2012. Metode Riset Skripsi


Pedekatan Kuantatif. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.

140 JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH


Vol.2 No. 2 Th. 2017 (Page 133-140)

Anda mungkin juga menyukai