Anda di halaman 1dari 4

Pembahasan

Pada praktikum pengelolaan daerah aliran sungai yang pertama, praktikan


dihadapkan pada pembuatan karateristik yang ada pada DAS Cikeruh.
Karakteristik-karakteristik yang ada diantaranya, seperti: karakteristik
meteorologi, karakteristik morfologi, karakteristik morfometri dan karaktersitik
sosial kemasyarakatan yang ada pada DAS Cikeruh.
Karakteristik meteorologi meliputi curah hujan dan intensitas hujan yang
akan mempengaruhi jumlah air yang ada pada DAS tersebut. Untuk DAS Cikeruh
didapatkan data curah hujan sebesar 1500 - 2500 mm/tahun dan dikategorikan
sebagai curah hujan sedang dengan intensitas hujan sebesar 27,71 - 34,80 mm/hari
dan dikategorikan sebagai intensitas hujan tinggi.
Karakteristik morfologi meliputi kondisi geologi, geomorfologi dan
topografi. Berdasarkan referensi mengenai kondisi geologi di DAS Cikeruh
bahwa DAS ini terbentuk dari susunan batuan alluvium, diocena, piocena
sedimen, miocena lemistone dan mineral deposit yang tersebar di berbagai
wilayah pada DAS tersebut. Satuan geomorfologi DAS Cikeruh, Kecamatan
Jatinangor ini merupakan satuan geomorfologi dataran volkanik untuk bagian
selatan, geomorfologi perbukitan volkanik landai di bagian utara dan satuan
geomorfologi perbukitan volkanik terjadl di bagian timur. Geomorfologi ini dapat
menunjukan seperti apa tahapan awal terbentuknya daerah tersebut dan
menjelaskan secara umum bentuk daratan DAS tersebut. DAS Cikeruh berada
pada ketinggian rata-rata 1430 meter diatas permukaan laut, berdasarkan literatur
berarti DAS ini tergolong pada DAS dataran tinggi dengan ketinggian terendah
875 meter diatas permukaan laut. DAS Cikeruh sendiri tergolong pada klasifikasi
lereng kelas 1 dengan kemiringan landai dan bentuk lereng yang cembung.
Karakteristik Morfometri DAS akan menjelaskan seberapa besar pengaruh
DAS Cikeruh pada pemenuhan kebutuhan air di Kecamata Jatinangor dengan
melihat luas DAS tersebut. Dengan memanfaatkan peta dengan skala 1 : 25000
dilakukan penelusuran sungai dan pembuatan batas-batas DAS, pada pengambilan
data ini banyak terjadi perbedaan antar kelompok karena data yang dihasilkan
berbeda-beda sesuai dengan ketelitian praktikan. Penghitungan luas total DAS
bergantung pada jumlah kotak pada milimeter blok yang terhitung oleh praktikan,
setelah melakukan drafting diatas milimeter blok didapatkan kotak utuh sebanyak
435 buah dan kotak kecil sebanyak 63,12 buah sehingga setelah dikalikan dengan
skala didapatkan luas wilayah 31,145 km
2
dengan keliling DAS mencapai 27500
m. Nilai Rc (ciruclarity ratio) dari DAS ini adalah 0,5175. Pada DAS Cikeruh
didapatkan 11 jaringan-jaringan sungai dengan ordo 4 dan 1 jaringan sungai
dengan ordo 5. Hal ini membuktikan bahwa sungai pada DAS Cikeruh termasuk
sungai yang besar, selain itu dengan banyaknya ordo 1 dan 2 pada jaringan sungai
tersebut mencirikan bahwa sungai tersebut memiliki banyak cabang, hal ini
dibuktikan dengan pola aliran DAS yang radial karena dari satu titik dapat
mengalir ke segala ara pada peta. Kerapatan aliran das cikeruh sebesar 1,164
km/km
2
. Pada penentuan profil sungai utama diambil dari ordo terbesar yaitu ordo
5 dan ditarik menggunakan benang atau digunakan kancing sebagai pengukuran
pangjang sungai tersebut, setelah diukur didapatkan hasil bahwa panjang sungai
utama dari DAS Cikeruh adalah 12,5 km dengan total panjang sungai 36,25 km.
Setelah melihat karakteristik-karakteristik diatas kita tidak boleh
melupakan karakterisitk sosial kemasyarakatan yang ada pada DAS Cikeruh,
untuk hal ini kelompok kami mendapatkan bagian untuk mencari data sosial
kemasyarakatan di SUB DAS Cikeruh yang berada di Kecamatan Rancaekek.
Dengan mengetahui jumlah penduduk dan apa saja yang berada di daerah SUB
DAS maka akan dapat dilihat seperti apa pengelolaan air yang ada didaerah
tersebut, apa manfaat dari air tersebut untuk daerah tersebut dan apa dampak
terhadap DAS itu sendiri. Sungai Cikeruh melalui lima desa di Kecamatan
Rancaekek dan menjadi sungai utama penyebab banjir di desa-desa tersebut.
Menurut kepala pengawasan kemasyarakatan dan sosial Kecamatan Rancaekek
meskipun tidak terjadi hujan di wilayah tersebut, luapan air akan terjadi bila
terjadi hujan di daerah hulu DAS Cikeruh karena Kecamatan Rancaekek terletak
di dataran yang lebih rendah. Selain dari seringnya sungai ini menimbulkan banjir,
air yang kotor dari sungai tersebut menyebabkan masyarakat tidak memanfaatkan
air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari dan air dari sungainya hanya
dimanfaatkan untuk pengairan dan irigasi. Bila dilihat dari jumlah penduduk yang
melakukan kegiatan pertanian, persentase rumah tangga tani yang ada pada
kecamatan ini cukup tinggi, yaitu mencapai 6271 Jiwa/km
2
sehingga tidak janggal
bila air banyak dimanfaatkan untuk irigasi. Kurangnya penjagaan dan peningkatan
kualitas air pada wilayah tersebut dapat dikaitkan pada tingkat pendidikan
penduduk yang putus sekolah dasar, angka 55,24% didapatkan dari pengumpulan
data dan disimpulkan oleh kepala pengawasan kemasyarakatan dan sosial bahwa
dengan rendahnya tingkat pendidikan ini memicu kurang sadarnya masyarakat
dalam menjaga air, sehingga dalam pembagian air sungai yang berada di
Kecamatan Rancaekek dilaksanakan oleh dinas pemerintahan dan tidak dapat
mengandalkan orang-orang berpengaruh yang ada di desa karena kaan memicu
konflik air. Meski pelaksanaannya belum maksimal namun dengan adanya
peraturan yang bersifat mengikat dan memkasa lebih berpengaruh daripada
kearifan dan budaya lokal yang sudah mulai pudar berkenaan dengan penjagaan
dan pengembangan aliran sungai. Jumlah penduduk yang berpotensi dalam
menggunakan air mencapai 65450 Jiwa/km
2
, hal ini menunjukan bahwa kawasan
tersebut sangat padat dan dapat dilihat di lapangan hal ini dikarenakan Kecamatan
Rancaekek menjadi wilayah pemukiman dan perumahan.

Kesimpulan
1. DAS Cikeruh berada pada ketinggian rata-rata 1430 mdpl dengan elevasi
terendah 875 mdpl
2. DAS Cikeruh memiliki luas wilayah total sebesar 31,145 km
2

3. DAS Cikeruh termasuk DAS yang landai dengan bentuk lereng cembung
4. Jaringan sungai pada DAS Cikeruh mencapai ordo 5 dengan banyak
cabang dari sungai utamanya
5. Sungai utama DAS Cikeruh memiliki panjang 12,5 km
6. 5 Desa di Kecamatan Rancaekek termasuk pada DAS Cikeruh
7. Salah satu penyebab terjadinya banjir di Kecamatan Rancaekek adalah
meluapnya sungai dari DAS Cikeruh yang tidak mampu menampung
limpasan air dari daerah hulu
8. Banyaknya penduduk dengan matapencaharian sebagai petani
menyebabkan pengelolaan DAS Cikeruh di daerah Kecamatan Rancaekek
sebagian besar digunakan untuk irigasi lahan sawah
9. Kurangnya pendidikan, pengaruh adat, kearifan lokal dan sosial, kesadaran
konservasi dan kepercayaan penduduk pada lembaga pemerintahan dalam
pengelolaan DAS menyebabkan penurunan efisiensi dan kualitas
penggunaan air sungai di daerah tersebut

Anda mungkin juga menyukai