Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut PP No.37 Tahun 2012 Sungai adalah tempat dan wadah dengan
sistem pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi pada
kanan dan kirinya sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Sungai
memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan peradaban manusia
di seluruh dunia. Manfaat sungai antara lain sebagai sumber air, sarana
transportasi, pembangkit tenaga listrik, untuk kebutuhan irigasi, penyediaan air
umum, kebutuhan industri, parawisata, dan juga sebagai saluran pembuang untuk
menampung air selokan dan buangan dari area pertanian, dan lain-lain.
Sungai terbentuk secara alamiah dan berfungsi untuk menampung air
hujan yang turun di atas permukaan bumi dan mengalirkannya ke laut atau ke
danau-danau (Asdak, 1995). Namun saat terjadinya hujan lebat maka mungkin
saja sungai – sungai dan saluran pembuang tersebut tidak dapat menahan atau
menampung volume air yang turun ke sungai sehingga meluap dan
mengakibatkan banjir. Apabila banjir tidak begitu besar, maka tidak terlalu
menjadi ancaman bagi manusia, tetapi bila banjir besar maka yang terjadi akan
dapat menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan sekitarnya.
Banjir adalah kondisi dimana salah satu penyebabnya adalah meluapnya
air dari sungai atau Daerah Aliran Sungai (DAS) yang disebabkan oleh turunnya
hujan lebat sehingga melebihi kapasitas daya tampung sungai tersebut sehingga
menggenangi suatu daratan atau daerah di sekitar sungai (Rahayu dkk, 2009).
Dengan terjadinya banjir tentu menimbulkan dampak kerugian bagi masyarakat
sekitarnya. Oleh sebab itu pula diperlukan cara pengendalian pada daerah aliran
sungai agar tidak menimbulkan luapan air. Dampak banjir bagi lingkungan
manusia yang paling penting adalah persoalan kesehatan, banjir memiliki risiko
dimulai dari penyakit, infeksi, keracunan dan beberapa penyakit bawaan akibat
banjir.

1
2

Di kota langsa terdapat satu sungai utama yaitu sungai Krueng Langsa.
Sungai ini terbentang dari Desa pondok kemuning di Kecamatan Langsa Lama
hingga Desa Sungai Lueng di Kecamatan Langsa Timur, panjang dari sungai
krueng langsa 65 Km. Sungai Krueng Langsa merupakan sungai yang berada di
tengah-tengah Kota Langsa dan berdekatan dengan kawasan pemukiman
penduduk. Sungai Krueng Langsa memiliki karakteristik yang di mulai dari
bagian hulu menyusuri area perbukitan yang sempit, pada bagian tengah terjadi
penyempitan sungai dengan membentuk alur yang ekstrim. Pada bagian hilir ke
arah muara di kanan dan kiri sungai terdapat area tambak, sungai ini mempunyai
lebar 17 – 20 meter, alur sungai yang berkelok-kelok dan banyak terdapat alur-
alur sungai mati dan mengecilnya sungai muara di bagian hilir. Daerah Aliran
Sungai Krueng Langsa merupakan wilayah yang sering mengalami bencana banjir
setiap tahunnya. Banjir yang terjadi di daerah sempadan sungai dan sekitarnya
disebabkan oleh turunnya hujan dengan intensitas hujan yang tinggi sehingga
kapasitas penampang sungai tidak dapat menampung volume air dan
menyebabkan air sungai meluap. Wilayah yang sering mengalami banjir akibat
dari luapan air sungai adalah Desa Jawa, Desa Selalah Baru dan Desa Sidodadi.
Berdasarkan dari permasalahan diatas untuk melakukan evaluasi kapasitas
aliran air di wilayah daerah aliran Sungai Krueng Langsa di desa Kota Langsa,
salah satunya dengan analisis debit banjir dan tinggi muka air banjir. Analisis ini
dilakukan dengan menggunakan bantuan dari software sehingga model yang
dihasilkan lebih realistis seperti dilapangan. Salah satu software yang akan
digunakan untuk melakukan analisis serta pemodelan hidraulik adalah Hydrologic
Engineering Center River Analysis system (HEC-RAS). Judul Penelitian yang
dilakukan yaitu Pengaruh Debit Dan Tinggi Muka Air Banjir Terhadap Kondisi
Masyarakat Di DAS Krueng Langsa.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat dibuat beberapa rumusan masalah antara
lain :
1. Berapa debit banjir dan tinggi muka air banjir di DAS Krueng Langsa?
3

2. Bagaimana proses analisis hidrolika dengan menggunakan program


HEC-RAS?
3. Bagaimana solusi untuk pengendalian banjir?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan debit banjir dan tinggi muka air banjir di sungai
Krueng Langsa di titik kawasan Desa Jawa, Desa Selalah Baru dan
Desa Sidodadi.
2. Untuk mengetahui kapasitas tampungan penampang Sungai Krueng
Langsa terhadap debit dengan berbagai periode 2, 5, 10, 20, 25, 50, dan
100 tahun.
3. Untuk mengetahui solusi dalam penanganan banjir.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya penelitian ini manfaat yang di harapkan yaitu menjadi
bahan informasi untuk instansi terkait yang berwenang dalam
melakukan penanggulangan masalah banjir di sungai krueng langsa
2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat sekitar mengenai besarnya
banjir yang terjadi.

1.5 Batasan Masalah


1. Data debit banjir rencana dihitung untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, 50
dan 100 tahun.
2. Analisis hidrologi menggunakan data hujan maksimum selama 10
tahun.
3. Analisis dihitung dengan bantuan dari salah satu software yang
digunakan untuk melakukan analisis yaitu software Hydrologic Center
– River Analysis System (HEC-RAS) untuk melakukan analisis
hidrolika.
4

Anda mungkin juga menyukai