HIDROLOGI
Oleh:
Oleh:
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Hidrologi
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang
Sungai (Das) Wanggu Desa Konda Satu” ini tepat pada waktu-Nya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Hidrologi“. Selain itu laporan ini juga bertujuan untuk menambah
mata kuliah hidrologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun saya butuhkan
beluk air di bumi, peredaran dan distribusinya, kejadian, sifat alami dan kimianya
penentuan besarnya kapasitas air yang ada di suatu daerah. Hujan yang turun akan
jatuh pada daerah aliran sungai kemudian mengalir ke sungai dan akhirnya
bermuara ke laut .Hujan yang terjadi di setiap daerah tidak akan sama. Hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor iklim, ketinggian daerah, musim
dan faktor-faktor lain. Data hidrologi merupakan kumpulan keterangan atau fakta
melakukan analisa hidrologi. Karena itu, data curah hujan di suatu daerah selalu
dicatat pada stasiun pengamat curah hujan untuk keperluan perencanaan yang
akan dilakukan. Pencatatan ini dilakukan di beberapa titik stasiun pencatat pada
suatu daerah aliran sungai untuk mengetahui sebaran hujan yang turun pada
daerah aliran sungai tersebut. Untuk memperoleh data curah hujan yang dapat
mewakili hujan pada suatu daerah aliran sungai tertentu diperlukan stasiun hujan
dengan jumlah dan kerapatan tertentu yang terdapat pada daerah aliran sungai
tersebut. Untuk daerah tropis seperti Indonesia, setiap stasiun hujan bisa mewakili
area dengan luasan.Semakin banyak stasiun hujan yang digunakan, maka semakin
daya air, dalam prosesnya dibutuhkan data hidrologi yang terdiri dari data curah
hujan, data debit dan data iklim. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan
terutama meliputi periode ulang curah hujan, karena berkaitan dengan perhitungan
banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung,
bendungan dan jembatan.. Hal ini tidak terlepas dari pentingnya jumlah pos hujan
yang ideal serta penempatan lokasi pos yang dapat mewakili sebagai representasi
sungai akan menghasilkan data yang kurang optimal. Kesalahan tersebut biasanya
disebabkan oleh jumlah pos hujan dalam daerah aliran sungai (DAS) yang kurang
memadai dan pola penyebaran pos hujan yang tidak merata. Demikian juga, pos
hujan yang tersedia yang ada saat ini dalam suatu DAS sudah memadai atau tidak
tersebut atau belum. Kemudian dalam kondisi dimana posisi stasiun hujan yang
belum tepat misalnya di bagian hilir DAS yang daerah datar terdapat banyak
stasiun hujan sedangkan di bagian hulu DAS yang kondisi lereng/gunung dimana
tetapi 2 masih sedikit. Maka salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah
melakukan suatu studi rasionalisasi jaringan pos hujan yang ada dalam daerah
aliran sungai (DAS) untuk menganalisa pos hujan yang efektif dan efisien,
sehingga dapat diketahui pospos mana yang sangat dominan dan atau dapat
direlokasi.
dalam jumlah besar dari bagian hulu hingga hilir Sungai yang terjadi terus
kimia, fisika dan biologi dalam Sungai. Sungai merupakan perairan terbuka yang
mengalir (lotik) yang mendapat masukan dari buangan berbagai kegiatan manusia
Ranomeeto, Moramo dan Konda). Secara pembagian system DAS maka wilayah
Konawe Selatan merupakan wilayah hulu-tengah DAS. Luas DAS ini sekitar
37.974,4 Ha, dengan batas-batas geografis yaitu 3° 56' 54" LS - 4° 10' 24" Lintang
Selatan dan 122° 22’ 30" BT - 122o 35’12” Bujur Timur. Pada DAS Wanggu ini
mengalir beberapa sungai besar maupun kecil, antara lain sungai induknya yaitu
Sungai Wanggu, dan anak-anak sungai seperti Sungai Konda, Sungai Lapulu,
Sungai Amohalo, Sungai Lepo-Lepo, dan Sungai Ea. Sungai Wanggu ini
membentang dari Barat Daya di Pegunungan Watu Re arah Utara (Kabupaten
Konsel) dan bermuara di Teluk Kendari (Kota Kendari). Panjang Sungai Wanggu
dari hulu sampai ke muara sekitar 75 km. Ketinggian pada daerah pegunungan di
hulu berkisar 200 m dpal., di daerah tengah (Daerah Rawa Tanea dan Daerah
1. Bagaimana cara menghitung dan menganalisis debit air di Sungai konda (1)
Konda (1)
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menghitung dan menganalisis debit air di Sungai Konda
satu
Konda satu
Konda satu
II TINJAUAN PUSTAKA
ditemukan asal air, oleh Hormer (dalam bukunya: Hiad) dan pada tahun 650 SM
asal air juga dibahas oleh Thales. Homer yakin bahwa terdapat tampungan yang
demikian besar yang dapat mencatu air di sungai, laut, mata air, sumur, dan lain-
lain. Ada suatu hal yang menarik untuk dicatat bahwa saat itu Homer telah
memahami tentang debit dan kecepatan air yang mengalir dalam saluran di
Yunani. Kemudian hal yang sama juga dibahas oleh Aristoteles (tahun 483 SM)
dan plato (tahun 427 SM), namun hubungan antar komponen air masih belum
dikemukakan secara jelas. Tahun 1608 M ditemukan Hidrologi praktis antara lain
Daerah Aliran Sungai (DAS) Seine oleh Pierre Perrault. Hidrologi Praktis ini juga
diamati oleh Edme Mariotte (tahun 1620 M) dan Edmund Haley (tahun 1656 M).
Saat itu beliau menganggap bahw a air di mata air tidak sama dengan air sungai
yang berasal dari hujan, alasannya air hujan tidak cukup banyak dan permukaan
bumi sangat kedap. Pada jaman Nabi Isa, Marcus Virturius menemukan infiltrasi
(tahun 1452 M). Dalam buku Volume 8 of his treatise De Architectura Libri
Decem (the engineer's chief handbook during the Middles Ages), Marcus Viturius
saat inilah Hidrologi berkembang terus sampai sekarang. Siklus hidrologi adalah
pergerakan air di bumi berupa cair, gas, dan padat baik prosesdi atmosfir, tanah
dan badan-badan air yang tidak terputus melalui proses kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan merupakan kunci proses
gerakan air di alam, antara lain meliputi bentuk air, yang terkait dengan
perubahannya seperti kondisi cair, padat, dan gas di dalam atmosfir bumi yang
berada di atas dan di bawah permukaan tanah. secara umum menyatakan bahwa
Cryology (ada kaitannya dengan salju) dan Limnology (ada kaitannya dengan
seputar pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi serta siklus
hidrologi dan sumber daya air. Sedangkan Pengertian Siklus Hidrologi Secara
Umum adalah sirkulasi air dari laut ke atmosfer lalu ke bumi dan kembali lagi ke
laut dan seterusnya. Hidrologi berasal dari kata “Hidrologia” artinya “ilmu air”
1608 M. Hidrologi merupakan ilmu yang mengkaji kehadiran dan pergerakan air
geohidroligi (air tanah), hidrometeorologi (air yang ada di udara dan berwujud
gas), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti danau, dan waduk),
kriologi (air berwujud padat seperti es dan salju). Orang yang mempelajari
ruang tentang kuantitas dan kualitas air dibumi termasuk proses hidrologi,
ilmu yang mempelajari tentang terjadinya pergerakan dan distribusi air di bumi
baik diatas maupun di bahwa permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air
Sedangkan pengertian hidrologi adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang air
yang ada dibumi yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat
fisika dan kimia serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungan dengan
Daur hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle atau siklus air. Suatu
sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke
tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan.
rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat
lainnva hingga kembali ke tempat asalnya. Air naik ke udara dari permukaan laut
atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau
awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi
tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi dingin untuk
tanah dan kembali lagi ke laut dan tidak pernah berhenti. Siklus Hidrologi adalah
sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke
laut oleh sinar matahari merupakan faktor utama dalam proses siklus hidrologi
dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai
penguapan pada permukaan air sungai, danau, waduk dan pada permukaan tanah
transpirasi penguapan dari permukaan tanaman. uap air hasil penguapan ini pada
ketinggian tertentu akan menjadi awan kemudian karena beberapa sebab, awan
akan berkondensasi menjadi presipitasi (salju, hujan es, hujan, embun). Air hujan
yang jatuh kadang tertahan oleh ujung daun atau oleh bangunan, dan lain
intersepsi pada tanaman tergantung dari jenis tanaman atau tingkat pertumbuhan,
pada hujan-hujan berikutnya. Air hujan yang mencapai tanah sebagian terinfiltrasi
(menembus permukaan tanah), sebagian lagi menjadi aliran air di atas permukaan
over-land flow kemudian terkumpul di saluran. Aliran ini disebut surface run-off.
Hasil infiltrasi sebagian mengalir menjadi aliran air bawah permukaan (aliran
menjadi bagian dari tanah dan berada dalam pori-pori tanah disebut air soil.
airnya akan berperkolasi (mengalir vertikal) menjadi air tanah. Aliran air tanah
ground water flow akan terjadi sesuai dengan hukum-hukum fisika. Air yang
mengalir itu pada suatu situasi dan kondisi tertentu akan mencapai danau, sungai
dan laut menjadi depression storage (simpanan air yang disebabkan oleh
evaporasi, yaitu ketika kenaikan massa air (H2O) berfasa cair berubah menjadi
massa air berfasa uap di atas permukaan laut; dan proses kondensasi pada
ketinggian tertentu, yaitu ketika massa air berfasa uap berubah menjadi massa air
berfasa cair pada kondisi suhu, tekanan dan kelembaban udara cukup memadai.
dan pelepasan kalor laten. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Emanuel et al.
secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi [3]. Siklus
hidrologi adalah salah satu konsep dasar dalam biogeokimia. Siklus ini memiliki
hujan, proses aliran air, proses pengendapan air tanah, dan proses air tanah ke laut.
Proses penguapan adalah berubahnya air – air yang tertampung di sungai, danau,
atau laut menjadi uap air karena panas matahari. Evapotranspirasi adalah
penguapan air terjadi diseluruh permukaan bumi termasuk badan air dan tanah
maupun jaringan mahluk hidup. Proses hujan adalah suatu proses mencairnya
awan disebabkan suhu udara yang tinggi. Proses aliran air adalah proses
pergerakan air dari dataran yang tinggi ke daratan yang rendah di permukaan
bumi. Proses pengendapan air tanah adalah suatu proses pergerakan air ke dalam
pori tanah. Dimana proses air tanah ke laut adalah air yang telah mengalami siklus
Siklus Air atau siklus hidrologi adalah proses transfer atau pergerakan air
melewati atmosfer, geosfer, biosfer dan hidrosfer. Pergerakan utama dari siklus air
ini dipengaruhi oleh radiasi panas matahari. Dalam siklus ini air yang menguap di
lautan sebagian besar kembali kelautan, sedangkan air pada daratan 60% menguap
kembali ke atmosfer dan sisanya sebesar 40% mengalir ke laut siklus air
atmosfer, geosfer, biosfer dan hidrosfer). Dalam pergerakan dan perubahan wujud
air ini berlangsung dalam beberapa tahapan atau proses penting yang terjadi dalam
siklus air, antara lain presipitasi adalah proses jatuhnya air kepermukaan bumi dari
atmosfer karena proses kondensasi. Proses ini terjadi karena udara dalam kondisi
melebihi titik jenuh yang disebabkan oleh pendinginan dan atau penambahan uap
air. Produk air yang sampai pada permukaan bumi dapat berupa hujan, salju,
hujan es, kabut dan embun. Interupsi oleh kanopi pepohonan Proses presipitasi
yang terjadi diarea dengan banyak vegetasi atau hutan, mengalami interupsi oleh
kanopi pepohonan sehingga air tidak sampai pada permukaan bumi. Air yang
terhalang oleh kanopi ini lebih cenderung kembali ke atmosfer melalu proses
pada permukaan bumi karena proses melelehnya salju. Runoff Variasi pergerakan
air diatas permukaan bumi, selama mengalir air pada permukaan bumi dapat
disimpan pada reservoir seperti danau dan waduk serta mengalir pada sungai
hingga sampai kelaut. Infiltrasi Aliran atau pergerakan air dari permukaan menuju
bawah permukaan tanah. Ketika dibawah permukaan tanah, air dapat menjadi
kelembaban tanah atau tersimpan dalam air bawah tanah. Aliran dibawah
permukaan tanah Pergerakan air dibawah permukaan tanah terjadi pada zona
vadose (lapisan tanah dengna kelembaban tinggi) dan aquifer (lapisan air yang
terdapat dibawah permukaan tanah). Air dibawah permukaan tanah dapat muncul
kembali kepermukaan tanah dalam bentuk mata air pada lapisan permukaan tanah
yang lebih rendah atau penggunan sumur. Evaporasi atau penguapan adalah
proses perubahan dan pergerakan air pada permukaan bumi menjadi uap air di
atmosir. Proses evaporasi terjadi karena pengaruh dari radiasi panas matahari.
Jumlah total air yang terevaporasi pertahunnya adalah sebesar 505.000 km3 ,
dimana sebesar 434.000 km3 bersal dari evaporasi air laut setiap tahunnya sebesar
505.000 km3 yang terbagi sebesar 398.000 km3 jatuh dilautan dan 107.000 km3
berlangsung pada tanggal 26 November 2023 mulai pada jam 08.00 – 11.40
WITA.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut.
3.2.1 Bahan
3.2.2 Alat
4. Kamera mendokumentasi
sdak, C. (2023). Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. UGM PRESS.
Syahputra, A., & Arifitama, B. (2018). Pengembangan alat peraga edukasi proses
Yendri, O., Ayuningtyas, E. A., Yasin, A., Rusmayadi, G., Duppa, H., Ardana, P.
Teknologi.
Yendri, O., Ayuningtyas, E. A., Yasin, A., Rusmayadi, G., Duppa, H., Ardana, P.
Teknologi.