OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Penulis panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan
makalah ilmiah tentang PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA
KEKUASAAN BANGSA BARAT DI INDONESIA
Makalah ini sudah penulis susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya penulis dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah Proses Masuk Dan
Berkembangnya Kekuasaan Bangsa Barat Di Indonesia dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Latar Belakang Atau Faktor Pendorong Bangsa Barat Di Indonesia. . 3
B. Sebab dan Tujuan Kedatangan Bangsa Barat....................................... 3
C. Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia............................................... 5
BAB III PENUTUP......................................................................................... 18
A. Kesimpulan........................................................................................... 18
B. Saran..................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-
rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini dapat
digunakan sebagai pengawet makanan, bumbu masakan, bahkan obat.
Karena kegunaannya, rempah-rempah ini sangat laku di pasaran dan
harganya pun menjadi mahal. Hal ini mendorong para pedagang Asia
Barat datang dan memonopoli perdagangan rempah-rempah. Setelah
memonopoli hasil rempah-rempah bangsa Indonesia, mereka menjual
kembali kepada orang-orang di Eropa dengan harga yang lebih tinggi.
Selain memonopoli hasil rempah-rempah bangsa Indonesia, mereka juga
mengdu domba penduduk bangsa Indonesia dan memihak salah satu dari
yang diadu dombakan. Kemudian, setelah salah satu dari pihak yang diadu
dombakan kalah (bukan pihak yang didukung), mereka kemudian
menghianati dan menyerang pihak yang sebelumnya didukung. Setelah
pihak tersebut kalah, para kaum bangsa barat membuat perjanjian yang
tentu saja merugikan pihak yang terkait atau pihak yang dikalahkan serta
mewajibkan setiap penduduk untuk membayar pajak dan kerja rodi.
Kurang lebih seperti itulah yang terjadi ketika masa kolonialisme.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Latar Belakang Atau Faktor Pendorong Bangsa Barat Datang Ke
Indonesia?
2. Apa Sebab dan Tujuan Kedatangan Bangsa Barat Di Indonesia?
3. Bagaimana Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk menyelesaikan tugas
sekolah yang diberikan oleh guru, makalah ini akan menguraikan sedikit
tentang kolonialisasi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia selama 3,5 abad,
yaitu dimulai dari latar belakang mengapa bangsa barat datang ke Indonesia
dan merampas rempah-rempah atau hasil bumi lainnya smpai dengan
perjalanan bangsa-bangsa barat datang ke Indonesia. Setelah pembaca
membaca makalah ini, tentu pengetahuan kita tentang penjajahan yang
dialami oleh bangsa Indonesia akan sedikit bertambah dan makin jelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang
yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha
mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini
diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai
bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka
berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke
satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-
orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada
Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu,
mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang
seagama.
Di luar faktor yang disebutkan di atas, orang-orang Eropa yang sebagian
besar beragama Kristen terdorong pula untuk pergi ke mana pun
guna mewartakan Injil (Gospel). Mereka percaya bahwa mewartakan
Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan adalah salah satu
panggilan hidupnya. Selain menyebarkan Injil, mereka juga berusaha mencari
kekayaan (Gold) dan kebanggaan serta kejayaan (Glory) bagi negaranya.
Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya
untuk membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan
semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah,
mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai
daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli
perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak
mungkin. Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa
menjadi satu-satunya pembeli bahan-bahan ini. Akibatnya, harga bahan-
bahan ini pun sangat ditentukan oleh mereka. Untuk memperoleh hak
monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan.
Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa setempat melalui suatu
perjanjian yang umumnya menguntungkan bangsa Eropa. Selain itu, mereka
selalu turut campur dalam urusan politik suatu daerah. Bangsa Eropa tidak
jarang mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan kemudian
4
mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah
dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam
berdagang.
C. Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
Sejarah datangnya bangsa Eropa ke Indonesia atau dahulu disebut dengan
Hindia Timur tidak lepas dari niat mereka menemukan Negeri penghasil
rempah-rempah.
1. Kedatangan Bangsa Portugis Di Indonesia
a. Awal Proses Kedatangan Bangsa Portugis Ke Indonesia
Tahun 1487, Bartolomeus Dias mengitari Tanjung Harapan dan
memasuki perairan Samudra Hindia. Selanjutnya pada tahun 1498,
Vasco da Gama sampai di India. Namun, orang-orang Portugis ini
segera mengetahui bahwa barang-barang dagangan yang hendak
mereka jual tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih
dengan barang-barang yang mengalir melalui jaringan perdagangan
Asia. Karena itu, mereka sadar harus melakukan peperangan di laut
untuk mengukuhkan diri.
5
Setelah mendengar laporan-laporan pertama dari para pedagang Asia
mengenai kekayaan Malaka yang sangat besar, Raja Portugis
mengutus Diogo Lopez de Sequiera untuk menekan Malaka,
menjalin hubungan persahabatan dengan penguasanya, dan menetap
disana sebagai wakil Portugis di sebelah timur India. Tugas Sequiera
tersebut tidak mungkin terlaksana seluruhnya saat dia tiba di Maluku
pada tahun 1509. Pada mulanya dia disambut dengan baik oleh
Sultan Mahmud Syah (1488-1528), tetapi kemudian komunitas
dagang internasional yang ada di kota itu meyakinkan Mahmud
bahwa Portugis merupakan ancaman besar baginya. Akhirnya,
Sultan Mahmud melawan Sequiera, menawan beberapa orang anak
buahnya, dan membunuh beberapa yang lain. Ia juga mencoba
menyerang empat kapal Portugis, tetapi keempat kapal tersebut
berhasil berlayar ke laut lepas. Seperti yang telah terjadi di tempat-
tempat yang lebih ke barat, tampak jelas bahwa penaklukan adalah
satu-satunya cara yang tersedia bagi Portugis untuk memperkokoh
diri.
6
ketika kapal itu karam di lepas pantai Sumatera beserta semua
barang rampasan yang dijarah di Malaka.
Setelah satu kapal layar lagi tenggelam, sisa armada itu tiba di
Ternate pada tahun itu juga. Dengan susah payah, ekspedisi pertama
itu tiba di Ternate dan berhasil mengadakan hubungan dengan Sultan
Aby Lais. Sultan Ternate itu berjanji akan menyediakan cengkeh
bagi Portugis setiap tahun dengan syarat dibangunnya sebuah
benteng di pulau Ternate.
7
yang seharusnya mereka jaga. Para pedagang Asia mengalihkan
sebagian besar perdagangan mereka ke pelabuhan-pelabuhan lain
dan menghindari monopoli Portugis yang mudah.
8
kedua penguasa setempat yang bersaing (Ternate dan Tidore) untuk
menjajaki kemungkinan memperoleh bantuan Portugis. Portugis
disambut baik di daerah itu karena mereka juga dapat membawa
bahan pangan dan membeli rempah-rempah. Akan tetapi
perdagangan Asia segera bangkit kembali, sehingga Portugis tidak
pernah dapat melakukan suatu monopoli yang efektif dalam
perdagangan rempah-rempah.
9
pindah ke Tidore dan membangun benteng baru pada tahun 1578.
Akan tetapi Ambon-lah yang kemudian menjadi pusat utama
kegiatan-kegiatan Portugis di Maluku sesudah itu. Ternate sementara
itu menjadi sebuah negara yang gigih menganut Islam dan anti
Portugis dibawah pemerintahan Sultan Baabullah (1570-1583) dan
putranya Sultan Said ad-Din Berkat Syah (1584-1606).
Pada waktu itu juga Portugis terlibat perang di Solor. Pada tahun
1562, para pendeta Dominik membangun benteng dari batang kelapa
disana. Pada tahun berikutnnya dibakar para penyerang beragama
Islam dari Jawa. Namun orang-orang Dominik tetap bertahan dan
segera membangun ulang benteng dari bahan yang lebih kuat dan
mulai melakukan kristenisasi pada penduduk lokal.
10
itu dan pada tahun 1590-an terdapat 50.000-an orang. Orang-orang
Dominik juga cukup sukses mengkristenkan Solor. Pada tahun 1590-
an orang-orang Portugis dan penduduk lokal yang beragama Kristen
di sana diperkirakan mencapai 25.000 orang.
11
tahun 1521. bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti
oleh bangsa Spanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan
Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu.
Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu
itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Ketika mencoba
mengatasi perang antarsuku di Cebu, Magelhaens terbunuh. Posisinya
kemudian digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke
Spanyol, mereka singgah di Tidore. Sejak saat itu, terjalin kerja sama
antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu tidak hanya dalam hal
perdagangan, tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol
di Tidore. Sementara itu, Portugis yang membuka kantor dagangnya di
Ternate merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini
diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama
bermusuhan. Dengan alasan tersebut, Portugis yang didukung pasukan
Tidore. Berhasil merebut Benteng Spanyol di Tidore. Namun, berkat
perantara Paus di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan
perjanjian yang disebut Perjanjian Saragosa. Berdasarkan perjanjian itu,
Maluku dikuasai Portugis sedangkan Philipina dikuasai Spanyol.
Isi Perjanjian Saragosa:
1. Daerah kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari Brazilia ke
Timur sampai Halmahera (Maluku).
2. Spanyol berkuasa atas Mexico ke Barat terus sampai Phillipina.
3. Kedatangan Bangsa Inggris Di Indonesia
Sejak abad ke-17, para pedagang Inggris sudah berdagang sampai di
daerah India. Di India timur, para pedagang Inggris mendirikan kongsi
dagang yakni East India Company (EIC) pada tahun 1600, dengan daerah
operasinya adalah India. Pusat kekuatan EIC adalah Kalkuta (India), dan
dari kota inilah Inggris meluaskan wilayahnya ke Asia Tenggara.
Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan
Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada
tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil
12
membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat
Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh
Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I
meningkatkan pelayaran internasioalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka
menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari
rempah-rempah. Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa
kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan
Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC
yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat
Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang
Portugis dan bajak laut Melayu di selat Malaka.
Awal abad ke 17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus
berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya di
Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604.
menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604,
EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh,
Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.
Di bawah Gubernur Jenderal Lord Minto yang berkedudukan di Kalkuta
dibentuk ekspedisi Inggris untuk merebut daerah-daerah kekuasaan
Belanda yang ada di wilayah Indonesia. Pada tahun 1811, Thomas
Stamford Raffes telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan
Belanda di Indonesia.
pada tahun 1811, inggris mampu menguasai daerah jajahan belanda,
maka belanda harus menandatangani kapitulasi tuntang tanggal 18
september 1811, yang isinya:
daerah jajahan belanda diserahkan kepada inggris
tentara belanda menjadi tawanan inggris
orang-orang belanda dapat menjadi pegawai inggris
Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada
dagang Belanda. dan Berdasarkan perjanjian London tahun 1815, Inggris
13
diharuskan mengembalikan kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda.
Dan pada tahun 1816 Inggris melaksanakan kewajibannya itu.
Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka
berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan
Bombay.
14
e. Menemukan bunga –rafflesia arnoldi-
f. Istrinya, Olivia Marianne, -merintis kebun raya bogor-
g. Mengembalikan sultan sepuh menjadi sultan yogyakarta
4. Kedatangan Bangsa Belanda Di Indonesia
Larangan terhadap bangsa Belanda mengambil rempah-rempah di
Lisabon, mendorong bangsa tersebut datang sendiri ke Indonesia.
Pelayaran pertama dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter
Keyzer. Pada tahun 1596 mereka sampai di Banten, tetapi belum
mendapat keuntungan . Pelayaran kedua dipimpin Van Neck dan
Warwijk (1598) dengan membawa keuntungan yang besar. Keberhasilan
ini memacu perusahaan-perusahaan Belanda untuk melakukan pelayaran
ke Indonesia. Untuk menghindari terjadinya persaingan di antara mereka,
atas anjuran Johan Olden Barneveld dibentuklah VOC (1602) dengan
tujuan sebagai berikut:
a. Menghindari persaingan antarpedagang Belanda
b. Memperkuat diri menghadapi persaingan dengan pedagang asing yang
lain
c. Monopoli perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang besar
d. Membantu pemerintah Belanda yang sedang perang menghadapi
Spanyol
Modal pertama VOC sebesar 6,5 miliar gulden. VOC dipimpin oleh 17
direktur yang dikenal dengan sebutan Heren Zeventien. VOC memiliki
hak-hak khusus, antara lain:
a) Hak monopoli.
b) Hak memiliki tentara, pengadilan, dan pengumuman perang.
c) Hak mencetak mata uang sendiri.
d) Hak mengadakan perjanjian dengan pengusaha setempat atas nama
pemarintah Belanda.
Dengan hak khusus tersebut, VOC menjadi lembaga pemerintahan
sekaligus perdagangan yang otonom di wilayah jajahan, dipimpin oleh
seorang gubernur jenderal, yang sekaligus termasuk Heren Zeventien.
15
Gubernur jenderal menjalankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai
direktur perusahaan dan pimpinan pemerintahan.
Setelah berjalan kurang lebih 200 tahun, VOC mulai mengalaami
kebangkrutan. Hingga pada tanggal 31 Desember 1799, VOC
dibubarkan. Beberapa faktor yang mendorong kebangkrutan VOC, antara
lain:
e) Pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi.
f) VOC banyak menanggung utang karena besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk perang.
g) Kemerosotan moral di kalangan para pengusaha akibat sistem
monopoli perdagangan.
h) Tidak berjalannya peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh
VOC akibat banyaknya korupsi.
Setelah VOC bubar, Indonesia dikuasai oleh kolonial Belanda. Sejalan
dengan perubahan kekuasaan di Indonesia, terjadi pula di negari Belanda.
Untuk mengelola wilayah Indonesia, maka diangkatlah Daendels sebagai
gubernur jenderal. Tugas yang diberikan kepadanya sebagaai berikut:
i) Mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
j) Mengatur pemerintahan di Indonesia termasuk membereskan
keuangan
Untuk menjalankan tugas tersebut, Daendels mengambil langkah-langkah
antara lain:
2) Bidang politik pemerintah
a. Membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah prefecture.
b. Membentuk pengadilan keliling.
c. Membentuk sekretariat Negara.
3) Bidang ekonomi
a. Mengeluarkan uang kertas.
b. Mengadakan penyerahan wajib (upeti).
c. Mengadakan Prianger Stelsel.
4) Bidang pertahanan
16
a. Menambah jumlah prajurit.
b. Membangun benteng-benteng baru.
c. Membangunn jalan dari Anyer sampai Panarukan.
4) Bidang social
a. Rakyat dipaksa kerja rodi.
b. Menghapus upacara penghormatan residen kepada Sunan atau
Sultan.
Tindakan yang dilakukan Daendels tersebut tidak berhasil dalam bidang
pertahanan. Hal itu terbukti pada tahun 1811 Inggris dapat menguasai
Pulau Jawa, berdasarkan Kapitulasi Tuntang.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah yang kami buat ini adalah pada awalnya, tujuan
kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-rempah
dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan
industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-
daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat
ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk
kekayaan alam sebanyak mungkin. Dengan memonopoli perdagangan rempah-
rempah, bangsa Eropa menjadi satu-satunya pembeli bahan-bahan ini.
Kemudian mereka sendiri yang menentukan harga dari rempah-rempah yang
mereka beli.
Untuk memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak
jarang melakukan pemaksaan. Penguasaan sering dilakukan terhadap para
penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang umumnya menguntungkan
bangsa Eropa. Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan politik
suatu daerah. Bangsa Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok
masyarakat dan kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini,
mereka dengan mudah dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-
hak istimewa dalam berdagang.
B. Saran
Setelah melihat uraian materi kami pada bab pembahasan, kiranya kita
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat kita jadikan pedoman untuk
menghindari hal kolonialisasi oleh bangsa lain. Menghindari kolonialisas dapat
dilakukan dengan cara mengolah dengan baik dan cerdas hasil bumi ibu pertiwi
kita, belajar dengan giat agar kita tidak tidak mudah dibodohi oleh bangsa lain,
dan selalu berfikir rasional serta positif agar kita tidak mudah diadu dombakan
oleh bangsa lain .
18
DAFTAR PUSTAKA
http://kedatangan-bangsa-belanda-di-indonesia..html
http://kedatangan-bangsa-eropa-ke-indonesia.htm
http://kedatangan-bangsa-inggris-di-indonesia.html
http://kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia.html
http://Latar_belakang_bangsa_Eropa_datang_ke_Indonesia.htm
19