Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada kami semua sehingga dapat menyelesaikan makalah
Sejarah ini, yang berisi tentang perkembangan dan dampak penjajahan bangsa barat di
Indonesia, lahirnya Pergerakan Nasional dan lahirnya Sumpah Pemuda.
Harapan kami agar Makalah ini dapat menambah khasanah dan wawasan,
peninggalan-peninggalan, kebudayaan serta sejarah bangsa kami sendiri agar kami semua
dapat lebih mengenal dan mencintai sejarah perjuangan bangsa kami dan memupuk rasa
Nasionalisme yang semakin terkikis oleh derasnya arus Globalisasi yang semakin deras
mendera bangsa kita.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu guru
atas bimbingannya selama di Sekolah, serta semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah ini sampai selesai.
Dan kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dari makalah yang
kami susun ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan
Makalah kami dimasa yang akan datang.

Airmadidi, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN DAN DAMPAK PENJAJAHAN BANGSA BARAT
DI INDONESIA
A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia ..............................1
B. Perkembangan Kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia ................................1
C. Dampak-dampak penjajahan Bangsa Barat ke indonesia .............................1

PERGERAKAN NASIONAL
A. Pengertian Organisasi Pergerakan Nasional..................................................1
B. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya pergerakan Nasional..................1
C. Tujuan Organisasi Pergerakan Nasional ......................................................1
D. Daftar Organisasi Pergerakan Nasional .......................................................1

SUMPAH PEMUDA
A. Sejarah Sumpah Pemuda ..............................................................................2
B. Pengertian Sumpah Pemuda .........................................................................4
C. Pengaruh Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia .....................................5
D. Isi Sumpah Pemuda ......................................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................................7
B. Saran .............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia pada hakikatnya merupakan
bentuk penjajahan dan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang dimiliki oleh tanah air
kita yaitu Indonesia. Negara – Negara Barat yang pernah menjajah Indonesia yaitu :
1) Portugis
2) Inggris
3) Spanyol
4) Belanda
Tujuan mereka pada awalnya hanya untuk mencari rempah – rempah. Namun,
seiring berjalannya waktu mereka mulai melakukan Kolonialisme dan Imperialisme ke
daerah – daerah yang kaya akan rempah – rempah untuk kepentingan Negaranya sendiri.
Pada abad ke – 18, Belanda hampir menguasai daerah – daerah yg ada di Indonesia,
hal ini jelas menguntungkan pihak Belanda karna mereka mengambil sumber daya alam
yang orang pribumi miliki dengan cara yg kejam.
Mereka menggunakan tak – tik terjitunya yaitu Politik adu domba atau Devide et
Impera, untuk memperoleh Kekuasaan yang lebih luas. Kehidupan dibawah penjajahan
bangsa Barat memiliki dampak Positif dan Negatif.
Namun, pada kenyataannya Dampak Negatif lebih dominan dari pada Dampak
Positifnya. Berikut dampak yg ditimbulkan oleh para penjajahan bangsa Barat, khususnya
Belanda baik dari segi Politik, Sosial, Ekonomi, maupun Pendidikan.
Menburut Sartono Kartodirjo, nasionalisme Indonesia merupakan antitesa dari
kolonialisme. Maksudnya lahirnya nasionalisme karenba adanya penjajahan oleh belanda.
Adanya beberapa yang melatar belakangi lahirnya pergerakan nasional di Indonesia
1. Pengaruh pendidikan
Adanya trilogy Van Deventer, khususnya pada bidang edukasi, ternyata membawa
pengaryh lahirnya sekolah bagi rakyat Indonesia. Sekolah diperuntukan anak – anak barat
namun rakyat pribumi juga mendapatkan bagian dari usaha pendidikan tersebut.
Bagi anak – anak pribumi, sekolah diselenggarakan untuk mencapai lulusan
rendahan. Namun dalam perkembangan, sekolah mampu melahirkan kaum cerdik pandai
yang pada saatnya akan melahirkan kaum pelopor penggerakan nasional, seperti Dr.
Wahidin Sudirohusodo.
Hal ini terbukti dengan adanya hal – hal berikut :
a. Tumbuhnya organisasi modern sejak tahun 1908 di tandai lahirnya budi utomo
b. Tumbuhnya golongan terpelajar Indonesia yang dapat melihat tajam akibat
penjajahan
c. Tumbuhnya kesadaran kebangsaan melalui momentum 1908 yang puncaknya 17
agustus 1945
d. Adanya perubahan taktik dalam mengusir penjajah tidak menggunakan kekerasan
senjata, tetapi berdiplomasi melalui organisasi modern.
2. Diskriminasi
Perbedaan perlakuan yang dijalankan oleh penjajah terhadap rakyat emakin
terpuruk. Rakyat pribumi ditempatkan pada golongan terbawah, sedangkan bangsa belanda
menempatkan dirinya pada golongan teratas.
Penggolongan ini berkaitan dengan hak yang dimilikinya. Sadar akan perlakuan
semacam ini, para pemuda belajar keluar negeri dan mengeyam pengaruh ide – ide barat,
mereka bangkit melawan ketidakadilan penjajah sehingga lahirlah gerakan keerdekaan
bangsa Indonesia.
Pembagian kelas masyarakat
1. Golongan eropa menempati lapisan atas
2. Golongan timur asing ( arab, Cina , Jepang) menepati lapisan menengah
3. Golongan pribumi menenpati golongan terbawah
3. Pengaruh paham baru
Paham baru yang berkembang dieropa seperti nasionalisme, demokrasi dan
liberalisme juga masuk kenegara jajahan nya di asia – afrika. Pengaruh dari paham baru
inilah yang membuka pola piker rakyat untuk menggunakan kemampuannya melawan
ketidakadilan dan perampasan ha katas bangsa sehi8ngga ada kebangkitan melawan
penjajah untuk mewujudkan hidup yang merdeka. Selain itu munculnya kaum cerdik
pandai juga mendorong lahirnya organisasi modern di Indonesia untuk melwan penjajah.
Tanggal 28 Oktober 1928 yang sering kita peringati sebagai hari sumpah pemuda
mempunyai arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia karena merupakan tongggak
bersejarah bagi bangsa ini sebab peristiwa itu merupakan awal terjadinya perjuangan yang
menyeluruh yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa demi tercapainya cita-
cita perjuangan bangsa menuju Indonesia merdeka.
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN DAN DAMPAK PENJAJAHAN BANGSA BARAT DI
INDONESIA
A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
Indonesia dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah dicari
bangsa Eropa karena manfaatnya sebagai penghangat dan bisa dijadikan pengawet
makanan. Selain karena harganya yang mahal, memiliki rempah-rempah juga menjadi
simbol kejayaan seorang raja pada saat itu. Dari faktor-faktor tersebut, banyak bangsa
Eropa yang berusaha untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah, salah satunya
Indonesia.

Portugis
Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudra dan sampai di Tanjung
Harapan, Afrika Selatan, pada 1488. Penjelajahan lalu diteruskan Vasco da Gama yang
sampai di Gowa (India) pada 1498, lalu pulang ke Lisboa, Portugal, dengan membawa
rempah-rempah.
Portugis pun semakin gigih dalam mencari sumber rempah-rempah. Untuk itu,
Portugis melanjutkan ekspedisi ke timur yang dipimpin Alfonso d’Albuquerque untuk
menguasai Malaka. Ia berhasil menguasai Malaka sebagai pusat perdagangan rempah-
rempah di Asia Tenggara pada 10 Agustus 1511.
Spanyol
Orang Spanyol yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra adalah
Christopher Columbus. Pada 1492, ia berlayar ke arah barat melewati Samudra Atlantik,
hingga akhirnya tiba di benua Amerika. Saat itu, Columbus berpikir kalau dia telah sampai
di daerah yang ditujunya, yaitu India. Karena itulah Columbus lalu menamakan penduduk
lokal yang ia temui sebagai warga Indian.
Penjelajahan berikutnya dilakukan Magelhaens dari Spanyol ke barat daya.
Melintasi Samudra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika, kemudian melewati
Samudra Pasifik dan mendarat di Filipina pada tahun 1521. Pelayaran Magelhaens
berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan karena dirinya berhasil membuktikan bahwa
bumi itu bulat. Penjelajahan Magelhaens kemudian dilanjutkan Sebastian del Cano. Pada
1521, Sebastian del Cano berhasil berlabuh di Tidore, namun kedatangan mereka dianggap
melanggar Perjanjian Tordesillas. Untuk menyelesaikan permasalahan keduanya, Portugis
dan Spanyol melakukan Perjanjian Saragosa pada 1529.
Belanda
Pada 1596, Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten. Sikap Belanda yang
kurang ramah dan berusaha memonopoli perdagangan di Banten membuat Sultan Banten
saat itu marah. Akibatnya, ekspedisi ini terbilang gagal. Sekitar 1598-1600, pedagang
Belanda mulai berdatangan kembali. Kedatangannya kali ini dipimpin Jacob van Neck. Ia
berhasil mendarat di Maluku dan membawa rempah-rempah. Keberhasilan van Neck
menyebabkan semakin banyak pedagang Belanda datang ke Indonesia.
Inggris
Masuknya bangsa Inggris ke Indonesia juga bertujuan mencari rempah-rempah.
Tokoh penjelajahnya adalah Sir Henry Middleton dan James Cook. Henry Middleton mulai
menjelajah di tahun 1604 dari Inggris menyusuri perairan Cabo da Roca (Portugal) dan
Pulau Canary. Henry Middleton lanjut menuju perairan Afrika Selatan hingga Samudra
Hindia. Ia sampai di Sumatra, lalu menuju Banten di akhir 1604. Ia berlayar ke Ambon
(1605), lalu ke Ternate, serta Tidore, dan mendapat rempah-rempah, seperti lada dan
cengkeh. Sedangkan James Cook sampai ke Batavia tahun 1770, setelah dari Australia.
B. Perkembangan Kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia
Di antara bangsa-bangsa tersebut, Belanda merupakan negara yang cukup lama
berada di Indonesia. Hingga akhirnya mereka membuat perusahaan dagang di Indonesia.
Meski telah bangkrut, sampai sekarang, perusahaan ini tercatat sebagai salah satu
perusahaan terkaya di dunia, lho! Ada yang bisa menebak nama perusahaannya?
Vereenigde Oostindische Compagnie atau lebih dikenal dengan VOC merupakan
perusahaan dagang tersebut. VOC didirikan pada 20 Maret 1602 oleh Johan van
Oldenbarnevelt. Kepemimpinannya dipegang oleh 17 orang pemegang saham (Heeren
Zeventien) yang berkedudukan di Amsterdam. Tujuan pembentukannya adalah:
1) Menghindari persaingan sesama pedagang Belanda.
2) Memperkuat Belanda dalam persaingan dengan Bangsa Eropa lain.
3) Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Keberadaan VOC tidak hanya sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi
kekuatan politik. VOC memiliki hak octrooi, yaitu monopoli perdagangan, mencetak mata
uang sendiri, mengadakan perjanjian, menyatakan perang dengan negara lain, menjalankan
kekuasaan kehakiman, memungut pajak, memiliki angkatan perang, dan mendirikan
benteng. VOC pun memiliki beberapa kebijakan, yaitu:
1. Contingenten: pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan ke VOC.
2. Verplichte leverantie: penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah
ditentukan VOC. Kebijakan ini berlaku di daerah jajahan yang tidak secara
langsung dikuasai VOC, misalnya Kesultanan Mataram.
3. Ekstirpasi: menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan,
sehingga harga dapat dipertahankan.
4. Pelayaran Hongi: Pelayaran dengan perahu kora-kora untuk memantau penanaman
dan perdagangan rempah-rempah oleh petani.
Pada tahun 1799, VOC bangkrut karena pegawai VOC banyak yang melakukan
korupsi, menanggung utang akibat perang, dan kemerosotan moral para pegawai. Dengan
dibubarkannya VOC, maka kekuasaannya di Indonesia kemudian diambil alih oleh
pemerintah kerajaan Belanda yang saat itu dikuasai Prancis.
Perebutan Politik Hegemoni Bangsa Eropa di Indonesia
1. Masa Pemerintahan Republik Bataaf
Kerajaan Belanda dipimpin Louis Napoleon, yang merupakan adik Napoleon
Bonaparte, mengangkat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada tahun 1808
untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Tugas lainnya adalah
memperbaiki nasib rakyat selaras dengan cita-cita Revolusi Prancis. Adapun kebijakan
Daendels adalah:
Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktik perbudakan
serta hubungan dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan banyak
perlawanan. Daendels ditarik ke Eropa, lalu digantikan Gubernur Jenderal Janssens pada
tahun 1811. Masa pemerintahannya tidak lama, karena pasukan Inggris datang menyerang.
Janssens dan pasukannya menyerah dengan ditandatanganinya Perjanjian Tuntang,
sehingga selanjutnya Nusantara berada di bawah kekuasaan Inggris.
2. Masa Pemerintahan Inggris
Pada 1811, pimpinan Inggris di India, Lord Minto, memerintahkan Thomas
Stamford Raffles yang berada di Penang untuk menguasai Pulau Jawa. Penjajahan bangsa
Inggris tidak berlangsung lama. Sejak 1816, Inggris menyerahkan kembali kekuasaannya
kepada Belanda. Indonesia kembali berada di bawah kekuasaan Belanda.
3. Masa Pemerintahan Belanda
Van der Capellen ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal, menerapkan kebijakan
dalam menghapuskan peran penguasa tradisional, menerapkan pajak yang memberatkan
rakyat, sehingga muncul banyak perlawanan dari rakyat. Belanda juga mengutus Johannes
van den Bosch untuk meningkatkan penerimaan negara Belanda yang kosong akibat
perang dengan masyarakat Nusantara dan bangsa Eropa lainnya.
Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa (cultuur stelsel) sejak tahun
1830. Penerapan cultuur stelsel banyak mengalami penyimpangan, seperti waktu tanam
yang melebihi usia tanam padi, tanah yang seharusnya bebas pajak tetap kena pajak,
hingga rakyat harus menyediakan sampai setengah tanahnya. Meski begitu, Tanam Paksa
juga berdampak positif karena rakyat Indonesia mengetahui jenis-jenis tanaman baru dan
mengetahui cara tanam yang baik.
Pada tahun 1870, Tanam Paksa dihapus dan diganti Politik Pintu Terbuka yang
tertuang dalam UU Agraria 1870 yang mengatur tentang kepemilikan tanah pribumi dan
pemerintah. Di sini, mulai diberlakukan politik pintu terbuka, investor asing mulai muncul,
terjadi pengembangan usaha perkebunan di luar Jawa, dan sistem kerja paksa diganti
dengan sistem kerja bebas.
C. DAMPAK-DAMPAKNYA
Bidang Politik
Pada masa pemerintahan kolonial, kekuasaan-kekuasaan kerajaan di Nusantara
menurun karena adanya intervensi dari pemerintah kolonial, lewat devide et impera (politik
adu domba). Melalui devide et impera, pemerintah kolonial Belanda berhasil memengaruhi
penguasa-penguasa di daerah untuk tunduk terhadap kekuasaannya.
Berhasil membuat penguasa daerah tunduk, berarti juga dapat “mengatur” beberapa
kebijakan baru, seperti:
1. Membagi wilayah Hindia Belanda khususnya Jawa menjadi 9 prefektur dan 30
regentschap.
2. Tiap prefektur dipimpin oleh prefek yang merupakan orang Eropa sedangkan
tiap regentschap (kabupaten) dipimpin bupati yang berasal dari orang pribumi
bangsawan.
3. Prefektur dan regent berada di bawah Gubernur Jenderal yang berkedudukan
sebagai pemimpin tertinggi pemerintah kolonial Belanda.
4. Gubernur Jenderal dibantu oleh enam departemen yaitu kehakiman, keuangan,
dalam negeri, kebudayaan dan kepercayaan, ekonomi serta kesejahteraan
rakyat.
5. Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik
Pax Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20.
Pax Nederlanica adalah perubahan sistem pemerintahan dari administrasi
tradisional ke sistem administrasi modern. Sistem ini diterapkan untuk menggantikan
posisi penting pemerintah daerah ke tangan pemerintah Belanda dengan cara mengangkat
dan menggaji pegawai yang menduduki jabatan struktur birokrasi. Dalam sistem tersebut
jabatan tertinggi yang bisa dipegang oleh masyarakat pribumi adalah bupati dan di
bawahnya terdapat wedana dan patih. Berikut bagan dari struktur pemerintahan kolonial
Hindia Belanda:
Selain itu, sistem pemerintahan di Indonesia sekarang merupakan warisan dari
penerapan ajaran Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. Dalam
badan yudikatif di struktur tersebut, pemerintahan kolonial Belanda membagi badan
peradilan menjadi tiga macam berdasarkan golongan masyarakat di Hindia-Belanda. Badan
peradilan tersebut terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing,
dan peradilan orang pribumi. Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda
membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat pada tahun 1918.
Bidang Budaya
Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara memengaruhi kebudayaan bangsa
Indonesia. Pengaruh tersebut mulai dari kosakata bahasa, musik, seni tari, pakaian,
arsitektur hingga cara berpikir. Dampak dalam bidang budaya yang pertama adalah adanya
kata-kata serapan. Kamu bisa lihat kata-katanya di bawah ini:
Selain itu, kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa
kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun tarian seperti dansa.
Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap segala peristiwa
masa lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas yang sulit dibuat saat ini. Seperti
bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Jakarta. Dulunya, Kota Tua merupakan pusat
pemerintahan Batavia.
Gaya arsitektur pada bangunan zaman belanda menjadi dampak kedatangan Bangsa
Eropa yang masih bisa kamu nikmati di masa kini. Jangan lupa dijaga, ya! (Sumber:
coklatkita.com)
Bangsa Eropa, terutama Belanda, juga banyak mendirikan benteng-benteng untuk
menghalau serangan dari Inggris. Kamu bisa lihat benteng Fort de Kock di Bukittinggi, di
Sumatera Barat, Benteng Marlborough di Bengkulu, Benteng Spellwijk di Banten, Benteng
Vredeburg di Yogyakarta, dan lain-lain.
Bidang Sosial
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak dalam bidang sosial
ataupun ekonomi. Salah satu dampak dalam bidang sosial adalah munculnya masyarakat
yang menganut agama Katolik dan Kristen Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa
semangat 3G memengaruhi penyebaran agama Kristen dan Katolik di Indonesia.
Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang terkenal adalah Fransiscus Xaverius,
seorang misionaris dari Portugis, di Maluku pada tahun 1546-1547. Di samping
penyebaran agama Katolik, agama Kristen Protestan juga turut tersebar di Indonesia.
Penyebaran agama Kristen Protestan mulai terjadi pada masa pemerintahan
Gubernur Jendral Raffles. Penyebaran agama ini dilakukan oleh Nederlands Zendeling
Genootschap (NZG), yaitu organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan
berdasarkan Alkitab. Beberapa tokoh yang tergabung dalam NZG yang terkenal adalah
Ludwig Ingwer Nommensen dan Sebastian Qanckaarts.
Bidang Ekonomi
Dengan datangnya Bangsa Eropa, masyarakat Indonesia diperkenalkan pada mata
uang di masa Raffles menjalankan kebijakan Sistem Sewa Tanah. Diperkenalkannya uang
kertas dan logam mendorong munculnya perbankan modern di Hindia-Belanda. Salah
satunya adalah de Javasche Bank, bank modern di Hindia-Belanda yang muncul pertama
kali dan didirikan di Batavia pada tahun 1828.
Selanjutnya adalah bangkitnya kehidupan perekonomian akibat pembangunan jalan
raya pos Anyer-Panarukan. Keberadaan infrastruktur jalan didukung oleh jaringan
transportasi khususnya kereta api yang muncul dan berkembang pada masa Sistem Tanam
Paksa. Jaringan kereta api muncul dan berkembang di Hindia-Belanda sebagai sarana
pengantaran hasil perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta transportasi masyarakat.
Munculnya sistem transportasi ini merupakan dampak kedatangan Bangsa Eropa bagi
Indonesia yang masih bisa kamu gunakan hingga hari ini.
Bidang Pendidikan
Masuknya bangsa Eropa ke Nusantara juga membawa pengaruh besar dalam bidang
pendidikan. Pendidikan dari Eropa pertama kali masuk ke Nusantara bersamaan dengan
masuknya agama Kristen Katolik. Kala itu dibangun sekolah yang mengajarkan ajaran
agama Katolik untuk para pribumi dari daerah Timur Indonesia di sekitar daerah Maluku.
Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh
pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan
dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan
pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem pendidikan
barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan. Beberapa contoh sekolah yang
didirikan pada masa awal pemerintah kolonial Belanda, antara lain:
Pendidikan selanjutnya yang dibentuk pemerintah kolonial Belanda adalah sekolah-
sekolah kejuruan seperti sekolah calon pegawai negeri sipil yaitu OSVIA (Opleidingschool
voor Inlandsche Ambtenaren). Ada pula dua sekolah kejuruan medis selevel dengan tingkat
universitas yaitu School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), dan Nederland
Indische Artssenschool (NIAS). STOVIA didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia-
Belanda untuk melahirkan dokter-dokter demi mengatasi berbagai penyakit berbahaya di
wilayah jajahannya. Sekolah ini didirikan untuk mendidik masyarakat pribumi, sehingga
setelah mengenyam pendidikan di STOVIA mereka mendapat gelar “Dokter Jawa”.
Kemudian muncul kembali pendidikan tingkat universitas Technische Hoogeschool
(THS, Sekolah Tinggi Teknik). Melalui sekolah-sekolah bergaya pendidikan barat yang
didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda nantinya melahirkan golongan elite baru dalam
masyarakat Indonesia. Golongan elite baru inilah yang membawa perubahan dalam
perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

PERGERAKAN NASIONAL
A. Pengertian Organisasi Pergerakan Nasional
Organisasi pergerakan nasional adalah sebuah gerakan yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia yang memiliki tujuan organisasi untuk memperbaiki nasib atau
keadaan rakyat Indonesia yang sama-sama ingin memperoleh kemerdekaan nasional.
Latar belakang terbentuknya pergerakan nasional ini adalah karena adanya kesadaran
penderitaan dan kesengsaraan bersama yang selama ini menimpa banyak masyarakat
Indonesia selama penjajahan.
Itulah sebabnya organisasi pergerakan ini diharapkan mampu mengakhiri
penderitaan masyarakat Indonesia, mendapat keadaan yang lebih baik, dan membuat
perubahan yang lebih baik lagi. Ada beberapa faktor penting yang membuat banyak
organisasi pergerakan nasional muncul. Faktor tersebut adalah faktor dalam negeri dan luar
negeri.
B. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya pergerakan Nasional di Indonesia.
1. Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan
Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan
sejak masa Portugis. Politik devide et impera, sistem tanam paksa, monopoli perdagangan
dan kerja rodi merupakan bencana yang telah irasakan rakyat Indonesia. penderitaan dan
kesengsaraan tersebut menimbulkan tekad untuk bersatu dan menentang penjajahan.
2. Sejarah Masa Lampau yang Gemilang
Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan
Majapahit. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit yang merupakan kerajaan yang
besar dan memainkan peranan penting sebagai calon negara nasional dimana wilayahnya
hampir seperti wilayang indonesia sekarang. Kebesaran ini membawa pikiran serta angan-
angan rakyat Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran tersebut. Hal tersebut
kemudian menggugah perasaan nasionalisme Rakyat Indonesia
3. Pengaruh Perkembangan Pendidikan di Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda menghasilkan
beberapa kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional, berkat
pendidikan yang tinggi para intelektual bangsa indonesia sadar, bahwa mereka sedang
dijajah dan dibodohi belanda. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan Para kaum
Intelektual Indonesia untuk menrdeka.
4. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda telah menghasilkan
kaum terpelajar. Namun karena ada diskriminasi dalam pendidikan kolonial yaitu tidak
adanya kesempatan bagi penduduk pribumi dari golongan bawah untuk mengenyam
pendidikan, menyebabkan kaum terpelajar berinisiatif mendirikan sekolah untuk mengajar
kaum pribumi. Sekolah tersebut kemudian dikenal sekolah kebangsaan karena bertujuan
untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat / pelajarnya. Tokoh-tokoh
pribumi yang membuat sekolah kebangsaan antara lain Douwes Dekker mendirikan
Ksatrian School, Ki Hajar Dewantoro dengan Taman Siswa nya, serta Moh. Syafei dengan
Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).
5. Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia
Kaum pedagang khususnya keturunan Cina sering kali membuat kesal para
pedagang pribumi. salah satunya terjadi pada tahun 1901 ketika pedagang Cina mendirikan
perguruan sendiri yaitu Tionghoa Hwee Kwan. Kekesalan tersebut didukung oleh Belanda
sehingga menimbulkan rasa iri kaum pribumi pada keturunan Cina. saat itu keturunan Cina
diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, serta menjadi kolektor pajak dari
pemerintah kolonial. hal tersebut kemudian membangkitkan persatuan di antara sesama
pribumi untuk menghadapi penjajahan belanda serta pengaruh dari pedagang Cina.
Faktor Eksternal Lahirnya Pergerakan Nasional
6. Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.
Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dikomandoi oleh Mustafa Kemal
Pasha. Gerakan ini dinamakan Gerakan Turki Muda. garakan ini menuntut adanya
modernisasi serta pembaruan di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki
Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah
pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.
7. Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
Merupakan gerakan yang perjuangannya kemerdekaan India dengan cara melawan
dan menentang Imperium Britania. Hal tersebut memberikan inspirasi para pelopor
pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.
8. Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti
liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme mempercepat timbulnya nasionalisme Indonesia.
Paham baru yang berkembang di Eropa seperti demokrasi, nasionalisme serta
liberalisme juga masuk ke negara jajahannya di Afrika dan Asia. Pengaruh dari paham baru
inilah yang membuka pola pikir rakyat untuk melawan penjajahan sehingga ada
kebangkitan melawan penindasan guna mewujudkan kehidup yang merdeka.
9. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
Menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-
bangsa Barat. Sejarah dunia mempertontonkan bahwa ketika terjadi peperangan pada tahun
1904-1905 antara Rusia dengan Jepang, ternyata Jepang keluar sebagai pemenang dalam
peperangan tersebut. Hal ini kemudian memberi semangat juang kepada para pelopor
pergerakan nasional di Indonesia untuk mengikuti langkah jepang dalam melawan bangsa
barat (Rusia).
10. Pengaruh dari gerakan nasional di negara Tetangga.
Misalnya gerakan nasional di India dan Filipina. Hal tersebut berhasi memberikan
inspirasi para pejuang pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.
C. Tujuan Organisasi Pergerakan Nasional
Tujuan organisasi pergerakan nasional adalah mencapai kemerdekaan bangsa
Indonesia yang bebas dari belenggu penjajahan dan pihak kolonial asing yang sangat
merugikan bangsa. Organisasi-organisasi pergerakan nasional ini berupaya untuk
menentukan nasib bangsanya sendiri dan juga demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Organisasi pergerakan nasional yang berisi sekelompok orang dengan struktur
keanggotaan resmi ini memiliki satu tujuan untuk bersama-sama berjuang untuk
kepentingan bersama di atas nama bangsa Indonesia. Itulah sebabnya tujuan organisasi ini
menjadi lebih lancar dan baik karena menuju tujuan yang sama.
Pada jangka waktu tertentu terbentuklah beberapa organisasi pergerakan nasional.
Bahkan setelah organisasi tersebut lemah atau tumbang kemudian kabangkitan muncul
kembali untuk membuat organisasi pergerakan baru yang lebih kuat.
D. Daftar Organisasi Pergerakan Nasional
1. Budi Utomo
Budi Utomo adalah organisasi pergerakan nasional yang muncul akibat kondisi
kehidupan yang sangat memprihatinkan sejak diberlakukannya politik etis karena
penduduk pribumi sudah bisa mengenyam pendidikan, namun masih terhalang dana. Itulah
yang membuat dr. Wahidin Sudirohusodo berusaha mengumpulkan dana dengan cara
propaganda keliling Pulau Jawa.
Ide itu kemudian diterima oleh dr. Sutomo yang saat iu sedang belajar di stovia dan
akhirnya pada 20 Mei 1908 ia dan rekan-rekannya mendirikan organisasi di Jakarta
bernama Budi Utomo.
Hari itu kemudian kita peringati sekarang sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Kemunculan organisasi ini kemudian mengakibatkan respon dan reaksi dari Belanda. Ada
yang kurang setuju dari golongan priyayi, namun para bupati ternyata sangat mendukung
organisasi Budi Utomo.
2. Sarekat Islam
Sarekat Islam (SI) adalah perkumpulan para pedagang yang sebelumnya diberi
nama Sarekat Dagang Islam yang dipelopori oleh K.H. Samanhudi yang merupakan
seorang pengusaha batik dari kampung Lawean (Kolo).
Latar belakang munculnya organisasi ini diawali karena ingin mengimbangi agar
persaingan dapat diatasi saat menghadapi pedagang asing. Namun pada tahun 1912 Sarekat
Dagang Islam ini berubah menjadi Sarekat Islam dibawah kepemimpinan H.O.S
Cokroaminoto yang beranggotakan semua kalangan masyarakat yang beragama islam. Dari
sinilah kemudia organisasi ini mulai fokus pada masalh-masalah keagamaan.
Tujuan organisasi Sarekat Islam adalah mengembangkan ekonomi Islam seperti
yang dikemukakan oleh Haji Umar Said Cokroaminoto. Organisasi ini pun semakin
berkembang dan membuat Belanda khawatir karena dianggap membahayakan kedudukan
pemerintah belanda.
3. Indische Partij
Indische Partij adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh Ernest
Eugene Francois Douwes Dekker atau dikenal juga dengan nama Dr. Danudirja Setiabudi,
dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat atau populer kita kenal dengan nama
Ki Hajar Dewantara.
Pendiri organisasi ini kemudian dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai yang pada
25 Desember 191 membuat Indische Partij di Bandung. Organisasi ini memiliki
keistimewaan karena menjadi organisasi yang memiliki usia pendek namun anggaran
dasarnya dijadikan sebagai peletak dasar politik Indonesia dengan status organisasi
campuran antara orang asing dan pribumi.
Karena tujuan dan prinsipnya yang sangat radikal menginginkan Indonesia
merdeka, maka organisasi ini ditentang oleh pemerintah Belanda. Akhirnya pada 4 Maret
1913 organisasi ini ditutup dan dianggap sebagai organisasi yang terlarang.
4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia adalah organisasi pergerakan nasional yang awalnya
didirikan dengan nama Indische Vereeniging oleh Belanda pada tahun 1908 yakni Soetan
Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto. Namun pada tahun 1923, organisasi ini justru
berjuang dari jauh untuk mempelopori kemerdekaan untuk Indonesia saat itu.
Selanjutnya pada tahun 1925 organisasi ini berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia
yang menunjukan identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan kata Hindia
Belanda.
Tokoh yang terlibat dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta, Cipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
5. Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV)
Indische Social democratische Vereeniging (ISDV) adalah organisasi yang berdiri
pada 9 Mei 1914 oleh Henk Sneevliet yang merupakan anggota dari Partai Buruh Sosial
Demokrat Belanda. ISDV merupakan organisasi yang menganut paham marxisme. ISDV
inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Partai Komunis Indonesia pada
Desember 1920.
Tujuan ISDV adalah membawa sosialisme di masyarakat Bumiputra yang tidak
hanya didapat oleh kepala anggota yang berasal dari Eropa. Organisasi ini juga
menyebarkan paham sosial demokrat ke masyarakat Hindia saat ini Indonesia. Populernya
ideologi kapitalisme dan liberalisme juga di Indonesia juga dipelopori oleh ISDV.
6. Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah organisasi bentukan Ir. Soekarno pada 4 Juli
192 yang bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Kemudian setelah kongres
1928, keanggotaan PNI semakin meningkat. Hal inilah yang membuat pemerintah Belanda
khawatir. Akhirnya empat tokoh PNI, yakni Soekarno, Gatot Mangkoepradja, Maskoen,
dan Supradinata ditangkap dan dihukum oleh pengadilan Bandung pada 29 Desember
1929.
Tujuan utama PNI adalah keinginan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Namun berkat tertangkapnya Soekarno membuat seluruh pengikut nasionalis takut
bertindak dan berangsur membubarkan diri.
7. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi pergerakan nasional yang berakar pada
keagamaan yang didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 oleh K.H Ahmad
Dahlan. Tujuan dari organisasi ini adalah tanggapan atas saran Budi Utomo untuk memberi
pelajaran agama kepada anggotanya, sehingga membuat kelompok Muhammadiyah
menjadi organisasi agama yang modern. Organisasi ini mulai bergerak dengan mendirikan
sekolah agama yang modern, panti asuhan, panti jompo, dan fakir miskin, sampai balai
pengobatan dan rumah sakit.
Muhammadiyah memiliki peran penting dalam mempersiapkan perlawanan
terhadap dominasi asing dan pengaruh Belanda. Organisasi ini juga efektif meningkatkan
pendidikan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.
8. Gerakan Pemuda Seluruh Indonesia
Gerakan Pemuda Seluruh Indonesia adalah organisasi yang muncul berkat titik
terang pengaruh adanya Budi Utomo yang membawa dampak bagi seluruh pemuda yang
ada di Indonesia. Tahun 1914 kemudian berdiri perkumpulan Pasundan dengan tujuan
mempertinggi derajat kesopanan, kecerdasan, dan memperluas kesempatan kerja.
Selanjutnya pada 16 Agustus 1927 dibentuklah organisasi Persatuan Minahasa di bawah
pimpinan dr. Tumbelaka dan Sam ratulangi.
Akibat Adanya kesalahpahaman, kemudian berdiri pula Sarekat Celebes. Berkat
semangat pemuda bangsa Indonesia Saat itu membuat banyak organisasi pemuda muncul,
mulai dari Sarekat Madura, Perserikatan Timor, dan Sarekat Sumatra. Organisasi Pemuda
di Seluruh Indonesia ini berkembang berkat terbentuknya perkumpulan pemuda
kedaerahan.
9. Organisasi Kepanduan
Lahir pula organisasi perkumpulan kepanduan, selain organisasi pemuda yang
berupa lanjutan dari induk organisasi-organisasi asalnya. Organisasi ini awalnya hanya
menghimpun kelompok pemuda yang gemar olahraga saja.
Organisasi yang pertama kali lahir adalah Javaansche Padvinders Organisatie (JPO)
pada tahun 1916 di Solo. Setelah itu lahir pula organisasi bernama Neda Indische
Padvinders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1917 di kalangan anak-anak keturunan Eropa
dengan. Selanjutnya, setelah tahun 1920, organisasi kepanduan ini semakin berkembang
yang mengikuti perkembangan paham nasionalisme.
10. Taman Siswa
Organisasi Taman Siswa
Taman Siswa adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara pada tahun 1922 yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan secara
kultural yang diselenggarakan dengan baik.
Taman siswa menjadi tonggak penataan pengembangan pendidikan nasional untuk
sampai seperti saat ini. Organisasi ini dijalankan dengan demokratis dan mengutamakan
kepentingan rakyat Indonesia. Organisasi ini pulalah yang meningkatkan kesadaran peran
pendidikan nasional penting untuk mencapai kemerdekaan.
Taman siswa sempat mengancam pemerintah Belanda karena pencegahan terhadap
jalannya pendidikan menjadi terbatas. Sejak saat itulah Taman siswa dianggap sebagai
sekolah liar dan dibatasi pergerakannya.
11. Partai Komunis Indonesia
Partai Komunis Indonesia adalah organisasi yang muncul akibat pecahnya
organisasi Sarekat Islam. Hadirnya golongan revolusioner ini membentuk SI merah
menjadi berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran sosialis di Indonesia.
Organisasi ini diketuai oleh Semaun pada Desember 1920. Hingga kemudian pada 13
November 1926 partai ini melakukan pemberontakan di Jawa dan Sumatera, namun tetap
bisa dikalahkan oleh Kolonial Belanda.
Bersamaan dengan munculnya PKI ini juga lahir Marxisme Belanda di bawah
pimpinan Sneevliet. Pergerakan politik partai ini adalah organisasi politik yang
radikal,sehingga keberadaannya dilarang oleh pemerintah Belanda.
Namun Semaun, Darsono, dan Alin tetap diam-diam menjalankan aktivitas politik
organisasi ini.
12. Partai Indonesia (Partindo)
Organisasi Partai Indonesia (Partindo).
Partai Indonesia lahir karena Partai Nasional Indonesia (PNI) telah menjadi partai
terlarang, sehingga tokoh-tokoh nasionalis membentuk panitia untuk membentuk partai
baru. Pada 1 Mei 1931, dibawah kepemimpinan Sartono lahirlah perkumpulan baru yang
bernama Partai Indonesia. Organisasi ini berharap agar pengikut PNI dulu ikut bergabung
kembali.
Tujuan organisasi ini adalah mencapai kemerdekaan Indonesia. Setelah Soekarno
bergabung dalam organisasi ini, pengikut Partindo pun semakin berkembang. Hal tersebut
rupanya membuat pemerintah Belanda kembali was-was, hingga akhirnya Soekarno
kembali ditangkap dan dibuang ke Ende pada 1 Agustus 1933.
13. Gerakan Wanita
Gerakan Wanita dipelopori oleh R.A Kartini yang ikut serta berjuang merebut
kemerdekaan. Idealisme organisasi ini kemudian dikenal dengan Emansipasi wanita yang
tumbuh dari lingkungan kebangsawanan Kartini.
Dari sinilah Kartini mulai merealisasikan ilmu yang ia pelajari dari barat untuk
memajukan pendidikan bagi kaum wanita. Maka munculah pergerakan dari kaum wanita
Indonesia.
Selain itu ada pula sekolah keutamaan Istri yang diselenggarakan oleh Raden Dewi
Sartika di daerah Pasundan dan berdiri pula organisasi kewanitaan bernama Sopa Tresna di
Yogyakarta.
Gerakan wanita ini kemudian semakin masif dan banyak bermunculan, seperti
Aisyiyah dari organisasi Muhammadiyah, Organisasi Kautamaan Istri Minangkabau di
Sumatera, dan organisasi De Gorontalo Sche Mohammedaansche Vrouwen Vereeniging di
Minahasa yang menjadi tonggak lahirnya organisasi wanita yang membantu gerakan
kebangkitan nasional.
SUMPAH PEMUDA
A. Sejarah Sumpah Pemuda
Pada tanggal 27 Oktober 1928 dilangsungkan Kongres Pemuda II di Jakarta.
Kongres ini diprakarsai oleh PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) yang
didirikan di Jakarta pada tahun 1926, anggotanya kebanyakan mahasiswa sekolah
hukum dan beberapa mahasiswa kedokteran di Batavia.1) Kongres ini dihadiri oleh 9
organisasi pemuda yang paling terkemuka, yaitu Jong Sumatranen Bond, Pemuda
Indonesia, Sekar Rukun, Jong Islamienten, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Pemuda
Kaum Betawi dan PPPI.2).Selain para pemuda, kongres juga dihadiri oleh tokoh-tokoh
pergerakan nasional dari partai politik, diantaranya Soekarno, Sartono, dan Sunaryo.3)
Selain itu, hadir pula 2 orang utusan volksraad dan 2 orang wakil pemerintah Hindia
Belanda, yaitu Dr. Pijper dan Van der Plas. Keduanya adalah tokoh Inlandsche Zaken.
Susunan panitia kongres adalah sebagai berikut: Ketua adalah Sugondo
Djojopuspito dari PPPI, Wakil Ketua dari Jong Java (Djoko Marsiad), Sekretaris dari
Jong Sumatranen Bond (Muh. Yamin), Bendahara dari Jong Bataks Bond (Amir
Syarifuddin), Pembantu I dari Jong Islamienten Bond (Djohan Muh Tjai), Pembantu II
dari Pemuda Indonesia (Kotjosungkono), Pembantu III dari Jong Celebes (Senduk),
Pembantu IV dari Jong Ambon (J. Leimena), dan Pembantu V, Rohjani dari Pemuda
Betawi.
Pokok persoalan yang dibahas dalam kongres tersebut adalah bagaimana cara
mendapatkan bentuk persatuan di antara pemuda-pemuda Indonesia yang sudah lama
dicita-citakan oleh para pemuda dan mahasiswa Indonesia, baik di Indonesia maupun
di negeri Belanda.
Kongres Pemuda II berlangsung dalam rapat umum terbuka di tiga tempat yang
berbeda, menampilkan tiga prasaran, yaitu “Persatuan dan Kebangsaan Indonesia”
oleh Muh. Yamin, “Pendidikan” oleh Nn. Purnomowulan, Darwono dan S.
Mangunsarkoro, “Kepanduan” oleh Ramelan, dan Mr. Suaryo.
Pada rapat umum yang ketiga yang juga merupakan sidang penutup kongres,
bertepatan dengan hari Minggu malam Senin 28 Oktober 1928, dibacakan hasil
keputusan kongres. Intinya berbunyi:
1. Pertama : Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah
Indonesia
2. Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia
3. Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Inilah yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda, dan dibacakan
kembali pada setiap upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
setiap tahun.
Pada sidang penutupan itu pula diperdengarkan Lagu Indonesia Raya untuk
pertama kalinya di depan umum, oleh paduan suara yang terdiri dari anggota-anggota
PPPI, dipimpin oleh Bintang Sudibyo (Ibu Sud), diiringi gesekan biola oleh
penciptanya sendiri, Wage Rudolp Supratman.
Pernyataan ikrar, satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa oleh peserta
kongres, disusul dengan tekad dan keyakinan bahwa asas itu wajib dipakai oleh segala
perkumpulan kebangsaan Indonesia. Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah
Pemuda, pada dasarnya merupakan kelanjutan dari Kongres Pemuda I yang
dilaksanakan 2 tahun sebelumnya. Kongres Pemuda I dilaksanakan oleh sebuha
komite yang bernama Jong Indonesia Kongres Komite, di bawah pimpinan Tabrani.
Anggota-anggotanya teridiri dari wakil-wakil organisasi pemuda yang ada waktu itu.
Tujuan Kongres Pemuda I adalah menanamkan semangat kerjasama antar
perkumpulan pemuda di Indonesia untuk menjadi dasar bagi persatuan Indonesia,
dalam arti yang lebih luas.8) Diharapkan kongres akan membentuk suatu badan
perhimpunan massa pemuda Indonesia yang merupakan gabungan dari seluruh
perkumpulan pemuda pada waktu itu. Kongres yang berlangsung dari tanggal 30
April sampai 2 Mei 1926 itu ternyata tidak mencapai tujuannya. Beberapa bulan
setelah berlangsungnya Kongres Pemuda I, berdiri perkumpulan pemuda yang baru,
bernama Jong Indonesia (31 Agustus 1926). Pada awal 1927 Algemene Studie Club
di Bandung yang dipimpin oleh Soekarno, mendirikan pula organisasi pemuda yang
juga diberi nama Jong Indonesia yang kemudian diganti menjadi Pemuda Indonesia.
Kenyataan semakin bertambahnya organisasi pemuda ini, mendorong pemuda
yang tergabung dalam PPPI mengambil prakarsa untuk melaksanakan Kongres
Pemuda II. Dengan demikian Kongres Pemuda II sesungguhnya merupakan
kelanjutan dari Kongres Pemuda I.
B. Pengertian Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah yang penting bagi bangsa
Indonesia. Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir penting Sumpah Pemuda, yaitu
bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Tiga hal ini merupakan faktor
penting bagi negara kita.
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928
Bangsa Indonesia dilahirkan, Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah
dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum
kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para
pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan
Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen
perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun
kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka
kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para
pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersamasama. Perlu kita ketahui,
Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda
bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka
jika berjuang di kelompok sendiri.
Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka
sadar bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres
Pemuda I dan II. Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”. Semangat
persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, mengisi
kemerdekaan dengan hal positif yang berguna bagi nusa dan bangsa.
C. Isi Sumpah Pemuda
Berikut ini adalah bunyi "Sumpah Pemuda" sebagaimana tercantum pada
prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van
Ophuysen.
1. Pertama :
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah
air Indonesia.
2. Kedua :
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia.
3. Ketiga :
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa
Indonesia.
D. Pengaruh Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia
Sumpah Pemuda sangat besar pengaruhnya bagi bangsa Indonesia. Rasa
persatuan dan kesatuan semakin tebal yang semakin meluas tidak hanya dikalangan
pemuda saja tetapi juga dikalangan masyarakat luas. Sifat kedaerahan yang
sebelumnya sangat kuat menjadi berganti dengan sifat Nasionalisme yang mengakar
pada semangat persatuan untuk terwujudnya bangssa Indonesia yang merdeka dari
belenggu penjajahan.
Dengan semangat persatuan yang sudah ditanamkan oleh pemuda dalam
Sumpah Pemuda. Maka usaha untuk mencapai Indonesia yang merdeka semakin luas,
sebab komunikasi diantara yang satu dengan yang lainnya semakin mudah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bangsa Indonesia menjadi lebih nasionalisme dan cinta terhadap tanah air mereka.
Mereka mengerti bahwa Negara Indonesia tidak seharusnya dijajah dan mereka menjadi
berani dan bersemangat melawan para penjajah
Dampak penjajahan bangsa eropa bagi Indonesia
• Dampak positif
1. Banyaknya dibangun pelabuhan – pelabuhan sehingga Indonesia menjadi pusat
perdagangan di asia tenggara terutama didaerah malaka
2. Setelah kedatangan bangsa eropa di Indonesia banyak berdiri pusat – pusat
industry yang dapat mengurangi angka pengangguran
3. Dibangunnya sarana jalan darat ( jalan raya ) sehingga antara kota yang satu
dengan yang lain.
4. Didirakanya sekolah yang dapat mencerdaskan para generasi penerus bangsa
Indonesia
• Dampak negatife
1. Masyarakat Indonesia merasa tertindas dengan kedatangan bangsa eropa yang
elalu bersikap semena – mena.
2. Terjadi pemeberontakan dimana – mana yang menyebabkan wni meninggal
3. Bangsa eropa mengadu domba seluruh masyarakat Indonesia
4. Terjadinya perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh bangsa eropa terhadap
bangsa Indonesia
5. Warga Indonesia merasa tidak bebas dengan adanya bangsa eropa di Indonesia
Lahirnya Pergerakan Nasional Indonesia (pengaruh pendidikan, diskriminasi dan
pengaruh paham baru).Menurut Sartono Kartodirjo, nasionalisme Indonesia merupakan
antitesa dari kolonialisme. Maksudnya lahirnya nasionalisme karenba adanya penjajahan
oleh belanda.
1. Factor dari dalam negeri
a. Penderitaan rakyak akibat penjajahan yang memeras kekayaan rakyat
b. Adanya perbedaan taraf hidup antara penjajah dan terjajah
c. Adanaya perasaan senasib akibat penjajahan sehingga bersma – sama merdeka
d. Pengaruh kejayaan masalalu ( zaman sriwijaya – majapahit)
e. Adanya sikap anti eropanisasi
f. Adanya kaum cerdik, pandai ( golongan terpelajar) yang memelopori gerakan
anti penjajahan
2. Factor dari luar negeri
a. Pengeruh kemenangan jepang atas rusia yang membangkitkan keyakinan
bahwa bangsa asia mampu mengalahkan bangsa eropa
b. Pengaruh gerakan – gerakan nasional dari Negara asia lainya misalnya, india,
cina, dan Filipina serta afrika yakni gerakan mesir merdeka .
Sejak tahun 1908-1925 di Indonesia bermunculan organisasi modern dikalangan
elite pelajar seperti Budi Utomo yang pada masanya menjadi organisasi modern pertama,
dengan munculnya Budi Utomo menjadi contoh di kalangan pelajar muda untuk
mendirikan organisasi kepemudaan.
Sumpah pemuda adalah satu tonggak pertama dalam sejarah penggerakan
kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan
cita – cita berdirinya Negara Indonesia.
Yang dimaksud dengan sumpah pemuda adalah keputusan kongres pemuda kedua
yang diseenggarakan dua hari 27 dan 28 oktober 1928 di Batavia ( Jakarta). Keputusan ini
menegaskan cita – cita aka nada “ tanah air Indonesia” , “bangsa Indonesia “, dan bahasa
Indonesia” . keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap “ perkumpulan
kebangsaan Indonesia “ dan agar disiarkan surat kabar dan dibacakan dimuka rapat
perkumpulan – perkumpulan .
Istilah “ sumpah Pemuda “ sendiri tidak muncul dalam keputusan kongres tersebut,
melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi 3 keputusan kongres tersebut
sebagaimana tecantum dalam prasasti di dinding museum sumpah pemuda.
B. SARAN
Sebaiknya generasi penerus lebih bisa menyaring segala bentuk jajahan yang bisa
merusak bangsa ini. Salah satu caranya yaitu apabila pemuda dan masyarakat luas merasa
kurang dengan kinerja petinggi negeri ini maka ikutilah cara sejarah yang sudah tercetak
ampuh. Dengan mengadakan kongres penolakan dan menunjukan kegiatan yang positif
dari kongres tersebut. Atau dengan cara negosiasi secara mufakat agar bangsa ini tidak
dikenal sebagai bangsa yang agresif.
DAFTAR PUSTAKA

http://duniazu.blogspot.com/2013/12/kondisi-bangsa-indonesia-akibat.html
http://sejarahnasionaldandunia.blogspot.com/2014/05/kedudukan-dan-kehidupan-wanita-
mas.html
https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-11-dampak-kedatangan-bangsa-eropa-bagi-
indonesia
Poesponegoro.M.D dan Nugroho Notosusanto.2008.Sejarah Nasional Indonesia.Jakarta :
Balai Pustaka.
http://sejarahramona.blogspot.com/
http://ekanuruls.blogspot.com/2012/09/jong-java-perubahan-arah-jong-java-dari.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jong_Java
http://id.wikipedia.org/wiki/Jong_Sumatranen_Bond
http://id.wikipedia.org/wiki/National_Indische_Partij
http://id.wikipedia.org. Sumpah Pemuda
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=sumpah+pemuda

Anda mungkin juga menyukai