Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEJARAH KOLONIALISME EROPA KE AFRIKA, ASIA, DAN

AMERIKA (REVOLUSI PRANCIS DAN KEJAYAAN SPANYOL DAN


PORTUGIS)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1 KELAS A HI

1. TEUKU NUZUL HAMED NASSER 182030003


2. RAHMA ALDENIA 182030023
3. YUSSI OKTAVIANI DEWI 182030025
4. VIOLA SHALSABILLHA 182030012
5. DINO FERDIANSYAH 182030008
6. ZAKARIA AZIS A. 182030018
7. RADEN EXCEL D. C. 182030037
8. AHMAD TRIANA 182030007
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, kami mengharapkan masukan
dan koreksinya untuk perbaikan dan pengembanganya.

1
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
2.1 Sejarah kolonialisme Eropa ke Amerika .......................................................................... 5
2.2 Sejarah kolonialisme Eropa ke Afrika ............................................................................. 5
2.3 Sejarah kolonialisme Eropa ke Asia................................................................................. 7
2.4 Faktor Pendorong kolonialisme ....................................................................................... 8
2.5 Revolusi prancis ............................................................................................................. 10
2.6 Zaman Kejayaan Spanyol dan Portugis ......................................................................... 12
BAB III ......................................................................................................................................... 15
PENUTUP..................................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolonialisme berasal dari kata “Koloni” yang menurut Bahasa latin artinya “pemukiman”.
Upaya yang dilakukan negara-negara penguasa dalam rangka menguasai suatu daerah/wilayah
untuk mendapatkan sumber daya disebut kolonialisme. Kolonialisme juga dapat di artikan
sebagai kolonialisme atau penjajahan, yang adalah suatu sistem di mana suatu negara menguasai
rakyat dan sumber daya negara tersebut tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal,
istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk
melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari
pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan. Kolonialisme umumnya di lakukan oleh
negara yang memilki kekuatan militer yang kuat. Seperti Belanda, Portugis, Spanyol, dan
Inggris.

Kolonialisme telah di lakukan di berbagai benua di belahan dunia ini di mulai dari benua
Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika. Banyak faktor pendorong yang menyebabkan
kolonialisme terjadi di berbagai benua di dunia. Terutama saat munculnya semboyan 3G
yaitu gold,glory,dan gospel. Kisah kolonialisme yang berlangsung dahulu kala adalah kisah
yang panjang tentang perebutan kekuasaan dan kekayaan. Banyak negara yang berlomba-
lomba untuk menyebarkan pengaruhnya dan menggali kekuasaan negara lain. Negara-negara
besar seperti Portugis dan Spanyol yang memunculkan semboyan 3G. Sehingga kolonialisme
mulai menyebar di negara-negara yang ada di Eropa.
Berbagai macam peristiwa telah mewarnai kisah sejarah kolonialisme yang ada di
berbagai benua yang ada di dunia ini. Salah satunya adalah revolusi Prancis yang telah
memengaruhi system pemerintahan monarki absolut. Revolusi Prancis merupakan sejarah
besar bagi bangsa Eropa.
Sehingga dalam makalah ini kami memutuskan untuk mengambil tema dan kisah-kisah
kolonialisme yang terjadi di berbagai benua yang ada di dunia ini. Terutama yang terjadi

3
pada benua-benua besar seperti Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika. Dan juga peristiwa-
peristiwa penting yang terjadi di benua Eropa kala itu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah kolonialisme di berbagai benua yang ada di dunia?
2. Apa faktor pendorong negara-negara melakukan kolonialisme?
3. Apa faktor penyebab revolusi prancis sebagai peristiwa besar di Eropa saat itu?
4. Bagaimana zaman kejayaan kolonialisme Spanyol dan Portugis?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kisah sejarah kolonialisme yang terjadi di berbagai belahan di dunia
2. Untuk mengetahui faktor pendorong negara-negara melakukan kolonialisme
3. Untuk mengatahui peristiwa revolusi Prancis yang berkaitan dengan kolonialisme kala itu
4. Untuk mengetahui zaman kejayaan Spanyol dan Portugis

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah kolonialisme Eropa ke Amerika


Kolonisasi Eropa di Amerika adalah upaya Bangsa Eropa untuk mendiami/mendirikan
koloni-koloni di benua Amerika dan sekitarnya. Pendaratan Christopher Columbus di Kepulauan
Karibia pada tahun 1492 dianggap merupakan awal dari kolonisasi Eropa di Amerika, walaupun
bangsa Eropa pertama yang tiba di Amerika adalah bangsa Viking yang pada abad ke-11 Masehi
mendirikan koloni-koloni di Greenland (Tanah Hijau) dan L'Anse aux Meadows di daerah yang
disebut Vinland, sekarang disebut Newfoundland. Christopher Colombus merupakan seorang
penjelajah dan pedagang asal Genoa,Italia yang menyebrangi Samudera Atlantik dan sampai ke
benua Amerika pada tanggal 12 oktober 1942. Ekspedisi Columbus mendarat di pulau-pulau di
daerah Laut Karibia pada tahun 1492, yang diikuti oleh penjelajahan dan kolonisasi besar-
besaran oleh bangsa Eropa di Kepulauan Karibia, dan di daratan Amerika mulai awal abad ke-16
telah mengakibatkan yang mengakibatkan perubahan besar pada alam, populasi, serta flora dan
fauna di Amerika. Bangsa-bangsa Eropa bermigrasi secara besar-besaran ke Amerika. Bangsa-
bangsa Eropa yang terlibat dalam kolonisasi Amerika antara lain bangsa Viking, Spanyol,
Portugis, Inggris (kemudian Britania), Perancis, Belanda, dan Rusia.

2.2 Sejarah kolonialisme Eropa ke Afrika


Setelah penjelajah Inggris bernama David Livingstone dan Henry Morton Stanley
melakukan penjelajahan sekaligus membuka rahasia “benua gelap” itu, maka mulailah bangsa
Barat mengenal daerah-daerah di Afrika beserta kekayaan alamnya. Perkembangan industri di
negara-negara Eropa, bagaimanapun telah mendorong para pedagang dan petualang atau
penjelajah memasuki benua Afrika. Menjelang akhir abad 19, bangsa-bangsa Barat mulai
berbondong-bondong datang ke Afrika untuk mencari daerah-daerah yang mempunyai potensi
komersial. Dari sinilah sebenarnya dimulai lembaran baru bagi sejarah kelam bangsa-bangsa
diluar Eropa khususnya Afrika, yang diwarnai dengan suatu fakta bernama “kolonialisme” dan
“imperialisme” bangsa-bangsa Barat.

5
Sejalan dengan perkembangan industrialisasi di daratan Eropa pada abad 19, yang
mendorong bangsa-bangsa di Eropa untuk mencari pangsa pasar dan bahan mentah industri ke luar
Eropa, maka dimulailah suatu bentuk awal penjelajahan mereka dengan mengirimkan penjelajah-
penjelajah terbaiknya dalam rangka menemukan daerah-daerah baru. Terungkapnya rahasia
kekayaan alam Benua Afrika, bagaimanapun adalah berkat jasa D. Livingstone dan H.M. Stanley.
D. Livingstone adalah penjelajah Inggris yang ditugaskan oleh London Missionary Society untuk
membuka daerah-daerah perdagangan baru terutama bagi membuka jalan perdagangan ke Lautan
Hindia. Pada tahun 1840 ia memulai tugasnya, dan satu tahun kemudian pada tahun 1841 berhasil
sampai ke Cape Town Afrika. Secara bertahap D. Livingstone terus melakukan penjelajahan
dengan menelusuri Afrika sampai akhirnya pada tahun 1871 ia bertemu dengan H.M. Stanley yang
ditugaskan mencarinya. Bangsa Barat mulai berdatangan ke Benua Afrika. Orang Belgia, Jerman,
dan Italia telah datang ke Afrika dengan maksud untuk memperoleh tanah, sedangkan bangsa –
bangsa Barat yang telah memiliki daerah – daerah koloninya di Afrika justru berusaha untuk
semakin memperluas wilayah koloninya hingga ke pedalaman Afrika. Dalam sejarah
pembentukan imperium bangsa – bangsa Barat di Afrika, maka para pedagang dan penjelajahlah
adalah makhluk yang paling berperan. Akan tetapi satuhal yang aneh adalah kenyataan bahwa
semula para pedagang ini hanya bertujuan untuk mencari keuntungan, sebaliknya para penjelajah
pada awalnya hanya mencari dan membuktikan ilmu pengetahuan, tetapi setelah mereka sampai
di daerah tujuan, mereka justru telah tinggal di situ dan bahkan menancapkan bendera bangsanya
masing-masing, mengklaim bahwa daerah tersebut dalah daerah kekuasaannya yang seolah-olah
telah mereka warisi secara takdir.

Dibalik konteks yang demikian itu, Afrika sesungguhnya juga mempunyai arti yang
penting bagi bangsa –bangsa Barat karena potensi yang sangat strategis khususnya bagi prospek
industrialisasi Eropa yang sedang mengalami kemajuan pada abad 19. Potensi-potensi tersebut
antara lain adalah sebagai berikut :

a) Afrika mempunyai potensi kekayaan alam komersial berupa bahan-bahan mentah


yang vital dan strategis untuk kepentingan industri.
b) Kawasan Afrika Utara yang ditakdirkan terletak di Laut Tengah, ternyata mempunyai
posisi yang sangat strategis, terutama setelah terusan Suez dibuka pada tahun 1869. Kawasan ini
menjadi jalur penghubung yang praktis ke dan dari Eropa dengan berbagai negara.

6
c) Afrika Selatan, selain kaya akan tambang juga menjadi jalur pelayaran melalui
Tanjung Harapan dari dan ke Eropa
d) Di Afrika tersedia tenaga kerja yang murah. Berpuluh-puluh juta budak sepanjang
sejarah telah diangkut ke Amerika dan Eropa untuk dijadikan tenaga kerja pertambangan,
perkebunan dan industri strategis.
e) Benua Afrika yang luas dengan jumlah penduduknya yang sedikit sudah barang tentu
dapat diharapkan menjadi tempat untuk memindahkan penduduk – penduduk Eropa.
Potensi-potensi yang dimiliki Afrika inilah kemudian yang telah mendorong bangsa – bangsa
Barat untuk saling mengusai daerah-daerah Afrika, hingga akhirnya terjadi persaingan diantara
mereka yang tidak jarang justru berujung pada terjadinya konflik dan krisis di berbagai daerah di
Afrika, selain yang pasti adalah menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat Afrika itu sendiri.

2.3 Sejarah kolonialisme Eropa ke Asia


Perkembangan secara keseluruhan di wilayah Asia Tenggara banyak didominasi
oleh pengaruh kedatangan negara-negara Eropa ke Asia Tenggara sejak abad ke-19. Kedatangan
negara-negara Eropa dilatarbelakangi oleh kepentingan ekspansi kekuasaan dan peluang
perekonomian yang sangat baik di Asia Tenggara. Pengaruh kedatangan negara-negara Eropa
terinduksi dalam kehidupan sosial, penggambaran ulang batas-batas politik di Asia Tenggara.
Tarling (1999) dalam tulisannya The Cambridge History of Southeast Asia. Ada beberapa faktor
yang mempercepat penyebaran pengaruh Eropa ke Asia Tenggara, yaitu:

Pertama, meningkatnya industrialisasi yang berdampak pada meningkatnya pula kekuatan


ekonomi dan politik yang menyebar keluar Eropa.

Kedua, kemajuan di bidang komunikasi yang semakin terbuka, sehingga akses keluar Eropa
semakin terbuka.

Ketiga, integrasi negara Eropa yang mampu memimpin dan mengontrol sumber daya yang
dimilikinya.

Keempat, persaingan antar negara-negara Eropa yang menjadikan Asia Tenggara sebagai salah
satu sasaran ekspansi kekuasaan.

7
Terdapat enam negara yang menerapkan kolonialisme di Asia Tenggara, diantaranya:
Portugis, Inggris, Spanyol, Belanda, Perancis dan Amerika Serikat. Kedatangan keenam negara
tersebut tidak terjadi secara bersamaan, tetapi diawali oleh kedatangan bangsa Portugis yang
pertama kali mendarat di Malaka pada tahun 1511. Sehingga Portugislah yang pertama kali
membuka jalur masuk ke Asia Tenggara terutama dalam hal perdagangan. Berdasarkan bentuk
kolonialisme yang diterapkan oleh negara-negara Eropa di Asia Tenggara, Wilson dalam
tulisannya menguraikan terdapat dua bentuk kolonialisme, yaitu: liberal colonialism (Inggris dan
Amerika Serikat) dan repressive colonialism (Spanyol, Belanda, Perancis). Pada liberal
colonialism, negara penguasa masih menghargai aturan hukum, kebebasan rakyat, partisipasi
politik, edukasi terbuka, dan peluang melakukan kegiatan ekonomi. Selain itu, terdapat peluang
untuk menyatakan kemerdekaan. Sedangkan pada repressive colonialism, semua hal dilakukan
secara tertutup dan terbatas baik dalam partisipasi politik maupun kebebasan masyarakat.
Sehingga, tercipta keterl ambatan dalam perkembangan kegiatan ekonomi. Kolonialisme di Asia
Tenggara akhirnya berakhir melalui revolusi yang dlakukan oleh negara-negara di Asia Tenggara.
Pada saat itu, konsep dominan yang diterapkan untuk mengalahkan kolonialisme adalah gejolak
pergerakan nasionalisme dari negara-negara yang terjajah. Nasionalisme ini dimaksudkan sebagai
wujud rasa yang menginginkan restorasi atas kemerdekaan negara mereka. dapat disimpulkan
bahwa kolonialisme di Asia Tenggara sebagai wujud ekspansi yang mendatangkan keuntungan
yang sangat besar bagi bangsa Eropa. Di mana Asia Tenggara merupakan wilayah yang sangat
berpotensi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam hal perdagangan.

2.4 Faktor Pendorong kolonialisme


Faktor utama dari kedatangan para penjelejah barat adalah untuk berdagang, Dalam
perkembangannya, bangsa Barat tanpa disadari mulai menguasai dan mengontrol wilayah
koloninya dalam berbagai aspek seperti politik dan kemiliteran untuk mengamankan posisinya
dalam perdagangan

1. Faktor utama (Glory, Gold, Gospel)


 Gold : Untuk mengekspansi perdagangan secara langsung ke wilayah Timur
 Gospel : Menyebarkan agama nasrani. Faktor utama lainnya adalah keinginan untuk
menyebarkan agama Nasranike seluruh dunia.Portugis dan Spanyol adalah negara
yang dilandasi agama katolik. Raja-rajanya sangat taat terhadap paus (pemimpin
gereja katolik seluruh dunia). Itulah sebabnya dalam setiap penjelajahan dan
pendudukan, pelaut-pelaut Portugis dan Spanyol mengikutsertakan bangsa misionaris
katolik.
8
 Glory : Mencapai kejayaan sebagai bangsa. Sebagai bangsa yang lama dikuasai oleh
bangsa Moor, Portugis ingin bangkit dan membuktikan kepda bangsa-bangsa lain
bahwa Portugis mampu membangun bangsanya dengan kekuatannya sendiri.
Semangat untuk mencapai kejayaan itulah yang melahirkan era penjelajahan
samudera, yang dipelopori oleh Portugis sendiri. Ditempat baru yang didudukinya
Portugis menancapkan padrao (batu prasasti berukuran besar yang bergambar
lambang kerajaan Portugal). Selain sebagai simbol, tercapainya perjanjian kejasama
dengan pengusasa lokal, padrao dianggap sebagai simbol kejayaan bangsa Portugis.
2. Faktor-faktor pendukung
 Adanya penemua baru dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang teknologi
maritim, seperi kompas, navigasi, kartografi (pembuatan pea), dan karavel
(perahu cepat berukuran kecil yang bisa melawan arah angin). Dengan kata lain,
ketika penjelajahan samudera dimulai, Eropa menikmati apa yang disebut “Abad
Penemuan” (abad ke-15 sampai abad ke-17)
 Para penjelajah ini juga didorong oleh idealisme pribadi. Muculnya penemuan
GALIKO-GALILEI bahwa dunia itu bulat, mereka tertantang membuktikannya
sendiri, yang diperkuat oleh kisah perjalanan yang ditulis Marco Polo (1271-
1292) yang kemudia disatukan dalam buku berjudul “The Travels Of Marco
Polo” versi italia yaitu Il Milione (The Million)atau Oriente Paliano, yang
megisahkan tentang keajaiban dan kemakmuran wilayah di dunia Timur. Pertama
kali diterbitkan pada tahun 1477.
 Portugis dan Spanyol menjadi tempat pengungsian pengusaha dan pekerja
terampil asal konstantinopel ketika kota ini dikuasai kesultanan Ottoman pada
1453.
3. Faktor pemicu : jatuhnya konstantinopel pada tahun 1453
Jalan untuk mencapai ketiga tujuan itu terbuka lebar ketika pada tahun 1453
konstantinopel dikuasai oleh bangsa Turki Usmani (Ottoman). Sultan Mehmed II (1432-
1481) penguasa Ottoman, menghambat pedagang Eropa beroperasi di daerah
kekuasaannya, akibatnya satu-satunya akses orang Eropa melalui darat ke Asia terputus.
Oleh karena itu bangsa barat berusaha mencari sumber dan rute baru mendapatkan
rempah-rempah. Masa ketika orang-orang Eropa melakukan perjalanan ke wilayah Timur
ini dikenal dengan sebutan era penjelajahan samudera (1450an – 1650). Pada tahun 1488,
Bartolomeuz Dias berlayar menyusuri pantai Barat Afrika. Dalam pelayaran itu ia
berlabuh di sebuah tanjung bebatuan di Afrika Selatan yang menghadap samudera
atlantik, yang disebut “Tanjung Harapan”.Raja John II manamai tanjung itu tanjung
harapan karena melalui penemuan tanjung tersebut ada harapan besar dari terbukanya
rute laut ke india dan dunia timur lain. Ekspedisi Portugis ke India baru terwujud pada
tahun 1493 dibawah pimpinan Vasco Da Gama (1469 – 1524), ia tiba di Kalikut, India
pada tahun 1498. Baru dibawah Francisco De Almeida (ca. 1450 – 1510). Pada tahun
1505, Portugis menencapkan kekuasaan politik di India. Almeida di angkat menjadi
wakil pemerintah Portugis si India. Pelaut Portugis yang erat kaitannya dengan
kolonialisme – imperialisme Eropa di Indonesia adalah Alfonso De Albequerque (1453 –
1515). Ia menaklukan Goa, India padan 1510.

9
2.5 Revolusi prancis
Di Prancis, mulai tahun 1789 revolusi akan melangkah lebih jauh. Keterpaduan perlawanan
antara kaum bangsawan, borjuis, dan petani sekitar awal bulan Agustus akan menghasilkan
runtuhnya rezim lama. Batasan tahun yang digunakan, adalah dari tahun 1789-1794. Berdasarkan
data yang ditemukan oleh penulis, ditemukan bahwa tahun 1789 merupakan penyerangan yang
dilakukan oleh golongan revolusioner terhadap penjara Bastille, sedangkan tahun 1794 merupakan
runtuhnya rezim republik Prancis yang dipimpin oleh Robespierre

Pada awal Juli, perasaan panik yang menyeluruh berkecamuk di daerah pedesaan
Normandie. Di kota-kota terutama Paris suasana semakin tegang. Para bangsawan dan kaki tangan
mereka mulai diancam. Pada tanggal 14 Juli rakyat Paris bangkit dan dengan menyerang gudang-
gudang senjata, merebut Bastille, yang digunakan pula sebagai penjara Negara dan merupakan
lambang kesewenang-wenangan raja.

Pada selasa, 14 Juli 1789, sekitar Sembilan ratus penduduk Paris berkumpul di sekitar
penjara Bastille. Tujuan mereka adalah merampas amunisi, kemudian menuntut agar meriam
diserahkan kepada milisi Paris. Penjara Bastille saat itu sedang dijaga oleh 82 invalides. Laskar
tersebut diperkuat pula oleh 32 pasukan dari resimen Swiss Salis-Sanade. Pengawalan yang minim
jelas membuat panik gubernur Bernard-Rene De Launey yang juga merangkap sebagai kepala
penjara.

Pukul sepuluh pagi, ada dua orang yang diutus untuk menemui De Launey. Namun
pertemuan tidak membuahkan hasil, hingga massa-pun mulai beringas, dan akhirnya terdengar
pekikan lantang, “serbu Bastille!”. Situasi yang mencekam itu kemudian menggugah de Launey
untuk meledakkan 250 tong mesiu. Bequard –seorang prajurit- membujuk de Launey untuk tidak
melakukkannya karena akan banyak warga yang terpanggang hidup-hidup. Pukul 15.30 waktu
setempt, tentara sipil dan barisan rakyat memperkuat Sembilan ratus masyarakat Paris. Bestille
akhirnya diserang. Pertempuran itu menewaskan 83 tentara rakyat, 15 mati akibat luka serius, dan
1 orang invalides tewas. Nasib dari Launey sendiri akhirnya harus berakhir tragis. Lehernya
dipotong dengan menggunakan pisau lipat oleh Desnot, dan kepalanya dipajang di depan hotel de
Ville.

10
Tanggal 14 Juli diperingati sebagai hari nasional Prancis. Para pemberontak Paris
membentuk dewan kota pemberontak, pasukan pengawal nasional, dan menciptakan sebuah
Kokard berwarna biru, merah (warna-warna Paris), dan putih (warna raja), yang kemudian
dijadikan sebagai warna bendera Prancis. Sedangkan lagu kebangsaannya adalah Marseillaise.
Revolusi terus menyebar keseluruh Prancis secara kilat. Di semua provinsi rakyat yang bersenjata
merebut kekuasaan dewan-dewan kota. Para petani menyerbu Puri seigneur dan menuntut
penyerahan arsip-arsip droits feodeux agar dibakar. Pemberontak-pemberontak saling menakuti
sehingga terjadi kepanikan besar di tiga perempat luas Prancis selama lima belas hari. Akhir dari
pemberontakan oleh petani ini adalah dihapuskannya sistem feodal.

napoleon bonaparte
Akhir hayat dari raja Louis XVI dan istrinya sangatlah tragis. Pada tahun 1792, Dewan
Legislatif membuat dua keputusan penting, yakni menghapus bentuk pemerintahan lama, yakni
monarki menjadi republik Prancis, dan menjatuhkan hukuman mati dengan guillotine terhadap
Louis XVI dan istrinya, Maria Antoinette, serta para bangsawan istana lainnya yang tertangkap.
Eksekusi terhadap raja Louis XVI dilaksanakan pada Januari 1793 pukul 10.20. Ia disembelih
dengan pisau buatan Dr. Joseph-Ignace Guilotine. Kepalanya yang terpisah dengan badannya
dipertontonkan kepada khalayak ramai. Sedangkan eksekusi terhadap dua ribu orang dilakukan
pada September 1792.

11
Setelah menjadi republik, Prancis dipimpin oleh Robespierre (1793-1794). Namun huru-
hara terus berlanjut. Golongan Borjuis akhirnya berhasil menggulingkan kekuasaan Robespierre
pada tahun 1975. Kemudian, lima direktur yang terdiri dari Barra, Moulin, Gobier, Roger Ducas,
dan Sieyes membentuk pemerintahan direktorat yang berkuasa sampai 1799, dan kemudian
dibubarkan oleh Napoleon.yang saat itu menjabat sebagai konsul. Pada tahun 1804, Napoleon
mengangkat dirinya menjadi kaisar Prancis yang diresmikan oleh Paus Pius VII. Kontribusi dari
seorang Napoleon Bonaparte terhadap Prancis adalah dalam bidang militer, meskipun cita-citanya
untuk menyatukan seluruh daratan Eropa berakhir dengan kegagalan.

2.6 Zaman Kejayaan Spanyol dan Portugis


A. Kejayaan Portugis
Pada masa puncaknya di abad ke-16, imperium Portugis tidak memiliki tanah
jajahan seperti yang dimiliki orang Spanyol. Namun, mereka memiliki berbagai pos
perdagangan dan perkebunan yang strategis dan sangat berharga. Wilayah itu
meliputi Angola dan Mozambik, kepulauan Cape Verde, Madeira dan Azores, basis
di Ormuz (Persia), Goa dan Kalkuta (India), Colombo (Sri Lanka), serta pos
perdagangan di Timur Jauh, seperti Makao (Cina), Sulawesi, Jawa, dan Maluku
(Indonesia), serta di Malaka.
a) Kejayaan Portugis Tahun 1511 di Kerajaan Malaka
Kejayaan ini ditandai dengan terjadinya komunikasi perjanjian dagang di
selat sunda yang berlangsung pada tanggal 21 Agustus 1522 mengenai
kesepakatan jual beli rempah lada. Pada hari yang sama dibangunlah
prasasti perjanjian Sunda-Portugal tersebut di suatu tempat, tepatnya di
jalan Cengkeh, Jakarta yang berisi bahwa orang Portugis boleh membangun
sebuah gudang ataupun sebuah benteng di wilayah sunda kelapa. Kejayaan
Portugis di wilayah Maluku digambarkan dengan keberhasilan orang-orang
Portugis dalam menemukan tempat rempah-rempah, dan banyaknya kapal
Portugis yang berlabuh di daerah seperti Bali, lombik, dan masih banyak
daerahlain
b) Kejayaan Portugis menguasai Timor-Timor
Disana mereka mampu memonopoli dan menguasai daerah tersebut
sampai pihak VOC mengambil alih kekuasaan tersebut
c) Sebagai pelopor kolonialisme dan imperialisme

12
Sebagai bangsa Eropa pertama yang mengawali melakukan koloni dengan
masuk ke tanah air nusantara tepatnya pada wilayah Malaka pada abad ke
15 berhasil ikut menarik minat bangsa Belanda pada tahun 1596 yang
dipimpin oleh Cornelis de Houtmen untu mencari sumber rempah di
nusantara

B. Kejayaan Spanyol

Spanyol bergerak cepat untuk menjajah dan memanfaatkan Dunia Baru. Portugal,
sebaliknya, lebih tertarik untuk berdagang di wilayah Timur dan mengambil keuntungan
sebesar-besarnya dari rute di sekeliling ujung selatan Afrika yang dipimpin pada tahun
1498 oleh pelaut Portugis bernama Vasco dan Gama (1469-1524).

Dengan cara yang tepat guna, orang Spanyol menuntut hak penguasaan mereka
atas bagian lain dari Amerika di selatan Kepulauan Karibia sementara mereka berusaha
menemukan El Dorado, “kota emas” yang misterius. Sepanjang proses penaklukkan, para
Conquistador (penakluk Spanyol) menghadapi konflik dengan dua dari peradaban yang
paling tinggi perkembangannya di Dunia Baru yaitu Kerajaan Aztek, yang berpusatkan di
Tenochtitlan (Mexico City), dan Kerajaan Inca, yang berpusatkan di Cuzco (Bolivia).
Kedua budaya ini sudah eksis selama seribu tahun, Tenochtitlan adalah kota terbesar di
dunia pada tahun 1500–dan sudah menguasai matematika, astronomi, dan ilmu-ilmu
lainnya. Akan tetapi, mereka belum menguasai teknologi peperangan gaya Eropa abad
ke-16. Dengan mengendarai kuda dan membawa senjata api–kedua gaya perang ini tidak
dikenal oleh penduduk asli Amerika, bahkan penduduk asli Amerika tidak pernah
mengenal kuda, beberapa Conquistador yang jumlahnya relatif kecil di bawah pimpinan
Hernando Cortez (1485-1547) berhadapan dengan pasukan Aztek pimpinan Raja
Montezuma II (1480-1520) di Tenochtitlan dan berhasil mengalahkannya pada 14
Agustus 1521. Perlakuan kejam yang ditujukan Cortez pada suku Aztek hanya dapat
disamai oleh kekejaman Conquistador lainnya, Francisco Pizarro (1471-1541) ketika
menaklukkan suku Inca pada tahun 1535.

Kedua kelahan yang dialami penduduk asli Amerika oleh para penakluk Spanyol
merupakan pertikaian serius yang pertama antara kerajaan-kerajaan Dunia Lama dan

13
melawan kerajaan-kerajaan Dunia Baru, dan keduanya menjadi faktor penentu. Keduanya
membuat kekayaan mineral Dunia Baru yang jumlahnya sangat besar, terutama yang
dihasilkan oleh tanah Meksiko, di simpan di Spanyol. Ini membuat Spanyol menjadi
bangsa paling kuat di muka bumi selama 100 tahun berikutnya. Yang terpenting dari
semua peristiwa ini, kemenangan-kemenangan tersebut memperbesar ketamakan Spanyol
untuk memperluas kerajaannya dan mengantarnya menjadi kerajaan terbesar yang pernah
dilihat oleh belahan bumi Barat. Kini, 500 juta penduduk belahan bumi Barat berbahasa
Spanyol, setidaknya, separuh lebih banyak daripada yang berbahasa Inggris.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat
menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini
sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa
Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru.
Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah,
maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis
dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama
Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan
orang-orang seagama.
Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-
rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di
Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi
sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan
rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin.
Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa menjadi satu-satunya pembeli
bahan-bahan ini. Akibatnya, harga bahan-bahan ini pun sangat ditentukan oleh mereka. Untuk
memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan.
Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang
umumnya menguntungkan bangsa Eropa. Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan
politik suatu daerah. Bangsa Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok masyarakat
dan kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah dapat
mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam berdagang.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.ruangguru.com/pengertian-kolonialisme-dan-imperialisme

https://id.wikipedia.org/wiki/Kolonialisme

https://www.seniberpikir.com/sejarah-revolusi-perancis/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kolonisasi_Eropa_di_Amerika

http://puntodewoblogspotcom.blogspot.com/2012/04/kolonialisme-barat-di-
afrika.html

http://pebiayu.blogspot.com/2016/04/makalah-kolonialisme-di-asia-
tenggara.html

http://wawasansejarah.com/revolusi-prancis/

http://www.sejarawan.com/153-periode-kejayaan-portugis-di-indonesia.html

16

Anda mungkin juga menyukai