KOMUNIKASI BISNIS
Oleh :
KELOMPOK 4 (A)
SAHRUDIN D1E122074
iiii
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui;
Bisnis
Komunikasi Bisnis
ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atassegala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis.
Sehingga penulisan laporan praktikum ini dapat terselesaikan. Laporan praktikum
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas praktikum mata
kuliah Komunikasi Bisnis. Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
dukungan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dosen Pengampuh Mata Kuliah Komunikasi Bisnis:
Sukmawati Abdullah, S.P., M.Si.
Dr. Ima Astuty Wunawarsih, S.P., M.Si.
Ir. Tjandra Buana, M.Si.
Megafirmawanti Lasinta, S.I.Kom., M.Si.
2. Asisten Praktikum Mata Kuliah Komunikasi Bisnis
Muh. Alfian Rahman, S.p., M.P.
La Ode Abdul Rahman, S.P.
Elfira Eka Putri Setyaningrum
Nur Aksa Fitri
3. Orang Tua tercinta yang tak pernah lelah mendoakan penulis dan
selalumemberikan dukungan moril dan materil.
4. Seluruh mahasiswa, khususnya Jurusam Penyuluhan Pertanian yang
cerdas, aktif, dan kreatif sehingga praktikan memperoleh pengalaman yang
lebih banyak.
5. Rekan-rekan praktikan yang telah bekerja sama sehingga pelaksanaan
praktikum ini dapat berjalan dengan baik.
6. Semua pihak yang telah membantu selama proses praktikum, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Semoga tuhan membalas kebaikan yang
telah diperbuat. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang
setimpal atas segala dukungan dan bantuannya.
RIWAYAT HDUP
iii
(Cuirriculum Vitae)
iv
RIWAYAT HIDUP
(Cuirriculum Vitae)
v
RIWAYAT HIDUP
(Cuirriculum Vitae)
vi
RIWAYAT HIDUP
(Cuirriculum Vitae)
vii
RIWAYAT HIDUP
(Cuirriculum Vitae)
Pada tahun yang sama saya melanjutkan pendidikan ke MTS Yapis Pattiro
Bajo dan tamat pada tahun 2019. Setelah tamat MTS, saya melanjutkan ke SMA
Negeri 5 Kendari dan tamat padat ahun 2022. Dan pada tahun yang sama saya
terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Halu Oleo Fakultas pertanian Jurusan
Penyuluhan Pertanian melalui jalur Seleksi Bersama atau SBMPTN, hingga saat
ini saya sudah menduduki bangku perkulihan di semester tiga.
viii
RIWAYAT HIDUP
(Cuirriculum Vitae)
ix
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................ i
Halaman Persetujuan Asisten Praktikum....................................................ii
Ucapan Terima Kasih....................................................................................iii
Riwayat Hidup................................................................................................iv
Daftar Isi..........................................................................................................x
I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1................................................................................................................Latar
Belakang................................................................................................1
1.2................................................................................................................Tujua
n Praktikum............................................................................................3
II. METODE PRAKTIKUM.........................................................................4
II.1................................................................................................................Loka
si dan Waktu Penelitian.........................................................................4
II.2................................................................................................................Infor
man.........................................................................................................4
II.3................................................................................................................Prose
dur Pelaksanaan.....................................................................................4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................5
III.1..............................................................................................................Gam
baran Umum Wilayah Praktikum .........................................................5
III.2..............................................................................................................Sejar
ah Usaha.................................................................................................6
III.3..............................................................................................................Hasil
dan Pembahasan.....................................................................................6
3.3.1. Komunikasi Bisnis Dalam Organisasi.........................................6
3.3.2. Teknologi Dalam Komunikasi Bisnis..........................................6
3.3.3. Proses Penulisan Pesan Dalam Komunikasi Bisnis.....................7
3.3.4. Prose Penulisan Pesan Dalam Komunikasi Bisnis......................7
3.3.5. Korespondensi Dalam Komunikasi Bisnis..................................8
3.3.6. Komunikasi Lisan Dalam Komunikasi Bsnis..............................9
IV. PENUTUP................................................................................................11
4.1. Kesimpulan...........................................................................................11
4.2. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................12
LAMPIRAN....................................................................................................14
x
I. PENDAHULUAN
1
berkaitan dengan proses produksi dan pemasaran. Pemangku kepentingan yang
dimaksud dalam komunikasi bisnis adalah produsen, pelanggan, distributor, dan
masyarakat. Definisi di atas menunjukkan bahwa bisnis merupakan sebuah
komunitas, dijelaskan kembali oleh Purwanto komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam
bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal untuk
mencapai tujuan tertentu.
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam
dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Dalam dunia
bisnis, reputasi dan kredibilitas harus dibangun agar customer merasa nyaman
hingga memberikan kepercayaannya pada anda. Terutama dalam hubungan bisnis
jangka panjang dengan pekerja dan customer, memiliki kepekaan profesionalisme
akan menghadirkan banyak nilai positif, disinilah perlunya memainkan peran
komunikasi bisnis.Keberhasilan bisnis apapun tergantung pada efektivitas
komunikasi. Semakin efektif sebuah komunikasi, semakin positif nilai yang
dihasilkan.Efektivitas sebuah komunikasi sesungguhnya diukur dari seberapa jauh
menghasilkan aksi dari audiens dan pembaca.
Budiasa (2015) mendefinisikan agrowisata sebagai sebuah aktivitas, usaha
atau bisnis yang mengkombinasikan elemen dan ciri-ciri utama pertanian dan
pariwisatadan menyediakan sebuah pengalaman kepada pengunjung yang
mendorong aktivitas ekonomi dan berdampak pada usaha tani dan pendapatan
masyarakat. Sznajder, Pzezborska dan Scrimgeour (2016) menambahkan bahwa
terdapat dua konsep agrowisata yaitu agrowisata tradisional dan agrowisata
modern. Agrowisata tradisional hanya menawarkan paket liburan dengan tinggal
sementara kepada wisatawan untuk menikmati sumber daya alami usaha tani dan
petani hanya mendapatkan sejumlah kecil tambahan pendapatan. Selanjutnya,
dalam agrowisata modern, petani lebih berinisiatif melakukan investasi untuk
dapat menawarkan lebihbanyak produk agroturistik dengan harapan dapat
memberikan sumbangan nyata terhadap pendapatan usaha taninya.
Agrowisata juga merupakan sebuah bisnis pariwisata, tetapi berbeda
dengan bisnis pariwisata lainnya karena basis pengembangannya pada pertanian
2
dan gaya hidup perdesaan. Agrowisata sangat khusus dalam hal: (1) agrowisata
menyediakan tempat perjalanan dan wisata yang bebas dari polusi dan kebisingan
serta yang berlatarbelakang perdesaan, (2) biaya makanan, akomodasi, rekreasi,
dan perjalanan dalam agrowisata lebih rendah (minimal), (3) agrowisata
meminimalkan kecurigaan masyarakat perkotaan akan sumber bahan makanan
dan bahan baku agroindustri seperti tanaman dan hewan/ternak, (4) lingkungan
keluarga adalah salah satu ciri penting dalam agrowisata, (5) wisatawan tidak
hanya dapat menyaksikan tetapi dapat berpartisipasi dalam aktivitas pertanian dan
berpengalaman berusaha tani, dan (6) agrowisata dapat menciptakan kesadaran
akan kehidupan perdesaan dan pengetahuan tentang pertanian, serta kelestarian
sumber daya alam dan lingkungan.
Kristiana dan Theodora (2016) mengemukakan dua model pengembangan
agrowisata, yaitu agrowisata berbasis modal (capital-basedagritourism) dan
agrowisata berbasis masyarakat (community-based agritourism). Pengembangan
agrowisata berbasis modal lebih menekankan pada kemampuan modal investor
yang dapat melihat peluang keuntungan dari aktivitas agrowisata tersebut, dengan
harapan bahwa keuntungan maksimal dari usaha agrowisata tersebut dapat
dinikmati oleh investor. Selanjutnya, dalam pengembangan agrowisata berbasis
masyarakat, anggota masyarakat mengorganisasi diri dan mengoperasikan bisnis
agrowisata tersebut berdasarkan aturan-aturan serta pembagian tugas dan
kewenangan yang telah disepakati bersama.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum komunikasi bisnis ini yaitu agar mahasiswa mampu
mengimplementasikan pengetahuan komunikasi bisnis sebagai landasan dalam
mengidentifikasi dan mengevaluasi tidak komunikasi dalam organisasi, juga
mampu mengembangkan instrument untuk mengidentifikasi berbagai fenomena
komunikasi bisnis baik baik dalam aspek desain pesan bisnis maupun tidak
komunikasi dan mahasiswa diharapkan mampu memberikan alternatif pemecahan
masalah dari berbagai masalah komunikasi bisnis yang diamati.
3
II. METODE PRAKTIKUM
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
5
3.3. Hasil dan Pembahasan
Adapun hasil dan pembahasan dari hasil wawancara pada usaha tanaman
hias ini yaitu berkaitan dengan komunikasi bisnis yang diterapkan pada usaha CV
Agrowisata California Cialam, sebagai berikut:
3.3.1. Komunikasi Dalam Organisasi Bisnis
Komunikasi bisnis proses berbagi informasi antara karyawan di dalam dan
di luar perusahaan. Komunikasi bisnis yang efektif adalah bagaimana karyawan
dan manajemen berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi dan
lebih selaras dengan nilai-nilai inti perusahaan.
Dalam komunikasi bisnis di usaha CV Agrowisata california pak
Muhammad Sudarmaji mengatakan bahwa komunikasi bisnis yang beliau lakukan
yaitu mengajak kepada karyawannya dengan mencoba membuat sebuah
eksperimen terkait bagaimana caranya agar tanaman pepaya bisa tumbuh dengan
bagus, subur, buahnya lebat termaksud beragam tanaman penghias seperti durian,
jambu kristal dan sebagainya, dari beberapa eksperimen tersebut karyawan selalu
antusias untuk mengembangkan eksperimen yang di sarankan oleh pak
Muhammad Sudarmaji sehingga sampai sekarang pembibitan california terus
berlanjut dan hampir seribu pohon tumbuh dengan subur.
Adapun komunikasidalam organisasi bisnis yang di terapkan pak
muhammad sudarmaji yaitu dua orang saling berbincang mengenai suatu CV atau
perusahaan baik itu pelayan kepada pemilik, pekerja kebun, penanaman benih,
bahkan kepada pengunjung. Mereka harus mampu mendengarkan secara aktif dan
menelaah maksud dari sebuah informasi yang diberikan serta merealisasikannya.
Olehnya itu beliau mengatakan bahwa komunikasi organisasi dalam berbisnis
penting dilakukan dalam membuat keputusan yang bermanfaat untuk
perkembangan usaha CV Agrowisata California ini.
3.3.2. Teknologi Dalam Komunikasi Bisnis
Teknologi dalam bisnis merupakan kebutuhan yang terus berkembang.
Seiring berjalannya waktu, dunia bisnis semakin berkembang dengan teknologi.
Teknologi benar-benar telah mengubah setiap aspek bisnis dengan cepat. Setiap
identitas bisnis harus memahami bagaimana teknologi mempengaruhi organisasi
6
dan bagaimana menerapkan terobosan untuk memanfaatkan teknologi dalam
bisnis (Wardhana, et al 2021). Pentingnya teknologi digital dalam komunikasi
bisnis dapat dilihat dari bagaimana teknologi digital memperluas jangkauan dan
efisiensi berbagai bentuk komunikasi bisnis baik secara internal maupun secara
eksternal. Secara eksternal, teknologi digital meningkatkan peluang untuk
komunikasi pemasaran. Media sosial, email, ponsel, dan fitur obrolan
memungkinkan perusahaan menjadi platform komunikasi bisnis yang lebih cepat
dan lebih interaktif dibandingkan dengan pilihan media satu arah yang tradisional
(Puspitawati, et al 2021).
Teknologi dalam komunikasi bisnis menurut pak muhammad sudarmaji
penting dilakukan karena disitulah halnya dalam sebuah bisnis apalagi sekarang
sudah di era serba teknologi, salah satunya terkait Financial Information
Exchange (FIX), media yang dilakukan seperti bersponsor untuk memasarkan,
mempromosikan itu semua menggunakan HP, dan laptop bahkan sudah sampai di
siaran di TV TVRI untuk mempromosikan usaha agrowisata california ini.
Adapun kendala teknologi dalam komunikasi bisnis di Agrowisata California
Cialam 99% tidak ada kendala dalam penggunaan teknologi.
3.3.3. Proses Penulisan Pesan Dalam Komunikasi Bisnis
Dalam penulisan pesan komunikasi bisnis itu tidak selalu melalui tatap
muka, bahkan komunikasi bisnis yang sering kali dilakukan yaitu melalui pesan-
pesan tertulis. Berbeda dengan komunikasi tatap-muka yang lengkap dengan
ekspresi dan gesture, komunikasi bisnis melalui pesan tertulis menghendaki
kecermatan lebih dalam berbahasa tulis sehingga pesannya bisa sampai dengan
baik. Adapun proses penyampainnya kami di Agrowisata California sendiri yaitu
dengan membuat grup WhatsApp setelah itu mereka melakukan diskusi didalam
grup tersebut baik itu mengeluarkan sebuah perencanaan, ide pokok, maupun
pesan-pesan lainnya atau beberapa media yang bisa mendukung.
3.3.4. Korespondensi Dalam Komunikasi Bisnis
Korespondensi dalam bisnis adalah hubungan yang sering terjadi antara
pihak-pihak yang terkait dalam bisnis, yang biasannya bersifat resmi dan
dilakukan dengan surat-menyurat. Oleh karena itu, korespondensi dapat disebut
7
juga sebagai surat-menyurat. Korespondensi surat juga harus memiliki unsur-
unsur pembuatan tersebut, agar surat yang dibuat dapat tersampaikan dengan baik
dan maksimal. Pada korespondensi juga memiliki jenis korespondensi bisnis
dimana jenis surat ini tidak dapat dipisahkan dari suatu bentuk kerjasama pada
perusahaan. Korespondensi bisnis ini juga menyampaikan proses ekonomi yang
terlibat di dalam suatu perusahaan tersebut (Ahyar, 2015).
Adapun di CV Agrowisata California sendiri tidak menggunakan
korespondensi untuk sistem dalam berbisnis karena di Agrowisata California
susah memiliki ide, dan modal tersendiri dan cara membangun dan
mengelolahnnya CV ini tidak melibatkan perusahaan atau CV-CV lain sebagai
sumber modal, dan Bapak Muhammad Sudarmaji sendiri mengatakan bahwa awal
pengelolaan Agrowisata California sendiri di bangun dengan menanam beberapa
papaya California seiring berjalannya waktu tanaman papaya California mulai
banyak, sehingga Bapak Muhammad Sudarmaji mulai memperkenalkan
Agrowisata ini sejak tahun 2021 kemarin dan Mulai di buka untuk umum yaitu
pada maret tahun 2022. Namun bapak Muhammad Sudarmaji menolak hal
tersebut dengan alasan jika membangun usaha dengan modal sendiri maka sesuatu
tersebut akan bernilai dan berkualitas. Adapun Agrowisata California ini masih
dikatakan baru karena belum lama di buka untuk umum, sehingga belum ada
sebuah korespondensi. Bapak Muhammad Sudarmaji sendiri masih ingin
mengelolah sendiri dan para tenaga kerja disana tanpa ada pihak lain.
3.3.5. Bentuk – Bentuk Komunikasi (Verbal Maupun Non Verbal)
Komunikasi verbal berupa kata-kata yang diucapkan langsung (berbicara)
bisa dilakukan secara langsung (face to face) atau dengan perantara media,
contohnya berinteraksi menggunakan sosial media atau telepon genggam.
Sedangkan komunikasi verbal yang melalui tulisan bisa dilakukan menggunakan
media seperti surat, postcard, chating di media sosial, dan sebagainya.
Komunikasi non-verbal lebih sering terjadi dalam komunikasi secara
langsung atau (face to face). Sebabnya, dalam komunikasi menggunakan media
digital, komunikasi non-verbal seringkali tidak mungkin dilakukan. Contohnya
ketika sedang chatting, tidak mungkin bisa melihat ekspresi wajah lawan bicara
8
atau mendengar intonasi suaranya. Karena keterbatasan ini pula komunikasi non-
verbal sering menimbulkan kesalahpahaman. Contohnya, terkadang ada orang
yang menggunakan emoji secara tidak tepat. Misal seseorang salah mengirim
emoji marah padahal sebenarnya dia ingin mengirim emoji tersenyum yang
terletak di sebelahnya. Hal ini bisa menyebabkan orang yang dikirimi pesan
menjadi salah paham dan ikut marah (Kusumawati, 2019).
Dalam sebuah usaha Bapak Muhammad Sudarmaji selaku pendiri
Agrowisata California menerapkan komunikasi verbal dan non verbal yang tidak
dapat terpisah dari kehidupan masing-masing, untuk komunikasi verbal biasanya
bapak muhammad sudarmaji menerapkan komunikasi secara langsung kepada
pengunjung yang datang dengan menjelaskan wisata-wisata apa saja yang ada
dalam Agrowisata California dan untuk komunikasi non verbal ketika pengunjung
datang menggunakan kendaran mobil dan motor terkait dengan parkiran disitulah
karyawan menggunakan gerakan tangan/lambaian untuk menunjukan tempat
parkiran sehingga kode-kode ini sangat penting dilakukan dengan memperhatikan
kesopanan, kesantunan kepada konsumen.
3.3.6. Komunikasi Lisan Dalam Komunikasi Bisnis
Menurut Suharto (2017), mengungkapkan bahwa pada dasarnya
keterampilan berkomunikasi lisan adalah kemampuan berpikir logis, sistematis,
dan analisis yang dikemasdalam bahasa sebagai media untuk menyalurkan ide/
gagasan. Artinya, seseorang yangmemiliki keterampilan berkomunikasi yang baik
akan memerlukan kemampuan berpikir logis, sistematis, dan analisis, sehingga
ide/ gagasan yang diungkapkan menjadi lebih berkualitas.
Di CV Agrowisata California, komunikasi lisan memiliki dominasi yang
kuat dalam komunikasi bisnis. Komunikasi lisan melibatkan penggunaan kata kata
dan bahasa lisan dalam menyampaikan pesan antara anggota organisasi bisnis
Pendekatan ini mungkin dipilih karena memungkinkan interaksi langsung
respons, cepat dan membangun hubungan yang lebih dekat. Dalam konteks usaha
ini, komunikasi lisan dapat terjadi melalui pertemuan tatap muka diskusi
kelompok atau komunikasi telepon. Keuntungan dari komunikasi lisan adalah
kemampuan untuk memperjelas pesan melalui ekspresi wajah, intonasi suara dan
9
bahasa tubuh, yang dapat membantu mencegah kesalahpahaman. Salah satu
komunikasi lisan yang sementara akan didiskusikan oleh bapak Muhammad
Sudarmaji yaitu sebuah inovasi baru yang akan di kembangkan sistem tetes pada
berbagai tanaman di Agrowisata California.
10
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
CV Agrowisata California Cialam dalam melakukan komunikasi dalam
organisasi bisnis, teknologi. Kemudian menyangkut proses penulisan pesan dalam
komunikasi bisnis, korespondensi, bentuk-bentuk komunikasi baik verbal dan non
verbal serta komunikasi lisan dalam komunikasi bisnis. Hal tersebut sangat
penting dalam melakukan atau membuka sebuat bisnis agar tercapainya tujuan
internal maupun eksternal di CV tersebut. Tetapi di CV ini belum menerapkan
korespondensi dan proses penulisan pesan karena bapak Muhammad sudarmaji
sendiri mengingkan usahanya berjalan dengan mandiri, Agar apa yang selalu di
terapkan sebagai aturan awal bisa selalu di ingat.
4.2. Saran
Semoga pada Laporan Praktikum 1 ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi penulis dan para pembaca mengenai Agrowisata California
sendiri. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Sekian penutup dari
kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Fakultas sains dan teknologi uin suska riau). In Seminar Nasional
Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri (pp. 257-264).
13
LAMPIRAN
14
Wawancara bersama Bapak Muhammad Sudarmaji
15