PENDAHULUAN
1
Gambar 1.1 Info Grafis Kejadian Bencana Bulan Januari Tahun 2022 Di Indonesia
Sumber : https://gis.bnpb.go.id/Images/InfografisPerTahun/2022/inb202201.png
2
meninggal dunia serta kerugian materiil mencapai 18 Milyar. (Fristyananda,
2017).
Banjir yang terjadi pada DAS Kali Lamong salah satunya disebabkan oleh
tingginya curah hujan yang tidak diimbangi dengan kapasitas sungai. Perlu
diketahui, Kali Lamong termasuk dalam kategori sungai intermitten dengan
penampang yang relatif datar. Sungai tersebut juga memiliki 34 anak sungai
dengan kapasitas maksimal sungai utama ±250 m3/detik sedangkan debit saat
musim penghujan dapat mencapai >700 m3/detik. (BBWS Bengawan Solo, 2022)
Untuk memberikan informasi terkait bencana banjir akibat Sungai Kali
Lamong tentu sangat diperlukan pemetaan tentang daerah yang mempunyai
kerawanan banjir. Pemetaan daerah-daerah yang memiliki tingkat bahaya banjir
perlu dilakukan agar pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk
menanggulanginya. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan
salah satu cara dalam proses pemetaan, termasuk pembuatan peta kerawanan
banjir yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Kerawanan banjir dapat
diidentifikasi secara cepat, mudah dan pastinya akurat melalui Sistem Informasi
Geografi (SIG) dengan metode overlay terhadap parameter-parameter banjir,
seperti: Curah hujan, topografi/slope, karakteristik tanah, serta tinggi muka rata-
rata air sungai.
Melalui SIG diharapkan dapat mempermudah penyajian informasi
mengenai data spasial khususnya yang terkait dengan penentuan tingkat kerentaan
banjir serta dapat menganalisis dan memperoleh informasi baru dalam
mengidentifikasi daerah-daerah yang sering tergenang banjir. (Sitty, 2021:110)
Tidak hanya itu banjir membuat banyak sekali kerugian secara material
yang dialami oleh penduduk setempat sehingga diperlukan adanya normalisasi
pada DAS Kali Lamong tersebut supaya tidak menjadi bencana tahunan. Upaya
Pemerintah Kabupaten Gresik dalam mencegah banjir Kali Lamong dengan
melakukan pembangunan tanggul.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik,
Jawa Timur menegaskan akan melakukan pembebasan lahan guna normalisasi
Kali Lamong. Pemerintah Kabupaten Gresik bersama Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Gresik akan membebaskan 67 bidang tanah dengan total luas 4,9 hektar
3
(Radar Jatim, 2022). Dengan dilakukannya pembebasan lahan maka pemerintah
kabupaten dapat mulai melakukan pembangunan tnggul di wilayah yang
tergenang banjir.
Bencana Banjir Kali Lamong merupakan bencana alam tahunan yang terus
menerus mengganggu baik kualitas hidup maupun pertumbuhan ekonomi
masyarakat, khususnya di wilayah Gresik Selatan. Tercatat kerugian ekonomi
yang ditaksir tiap tahun kurang lebih 80 Miliar, hingga menimbulkan korban jiwa
dari masyarakat yang terdampak.
Banjir tahunan saat musim penghujan ini merendam daerah permukiman,
fasilitas jalan lingkungan maupun jalan poros desa, fasikitas umum lainnya serta
persawahan. Beberapa persoalan dan permasalahan di wilayah studi adalah
sebagai berikut:
1. Terdapat 5 (lima) Kecamatan di Kabupaten Gresik bagian selatan yang
terdampak langsung terhadap banjir tahunan Kali Lamong, diantaranya adalah
Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Kedamean dan Menganti.
Setiap musim hujan tiba, warga di dekat sepanjang Kali Lamong selalu ketar-
ketir, terutama warga Gresik bagian selatan. Sebab ketika hujan tinggi, dapat
dipastikan air sungai meluap, Kondisi seperti ini sudah menjadi musibah
tahunan bagi warga. (Suara Jatim, 2022).
2 Luapan banjir di Kali Lamong meluas akibat dari jebolnya tanggul di
beberapa titik yang menyebabkan tergenangnya pemukiman warga di wilayah
Gresik Selatan dan area persawahan yang baru saja memasuki masa tanam,
meski sudah di normalisasi namun, Kali Lamong tetap meluap. Dampak dari
hujan deras dalam beberapa hari terakhir serta kiriman air dari wilayah Hulu
yang sangat besar. (Jawa Pos, 2022)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daerah rawan banjir
diwilayah Kabupaten Gresik khususnya pada DAS Kali Lamong berdasarkan
Sistem Informasi Geografi (SIG), sehingga dapat ditentukan daerah mana yang
memerlukan prioritas dalam pengelolahan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
terkait dengan bencana banjir dan dapat dijadikan masukan bagi pengelola DAS
Kali Lamong serta untuk upaya yang dilakukan dalam menanggulangi bencana
banjir tahunan ini.
4
1.2 Rumusan Masalah
Dari hasil paparan diatas rumusan masalah yang akan di bahas pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa hasil perhitungan debit dan curah hujan maksimum pada DAS Kali
Lamong?
2. Dimana saja lokasi-lokasi daerah rawan banjir pada DAS Kali Lamong?
3. Berapa dimensi tanggul maksimum di wilayah DAS Kali Lamong setelah
dilakukan peninggian?
4. Berapa perhitungan stabilitas tanggul di wilayah DAS Kali Lamong?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang di ambil maka tujuan yang ingin
dicapai pada penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui debit dan curah hujan maksimum di wilayah DAS Kali
Lamong.
2. Mengetahui daerah-daerah rawan banjir di wilayah DAS Kali Lamong.
3. Mengetahui dimensi tanggul yang aman di wilayah DAS Kali Lamong.
4. Mengetahui tingkat kestabilan (faktor geser dan guling) tanggul di wilayah
DAS Kali Lamong
1. Ruas atau segmen Sungai yang dibahas adalah sungai Kali Lamong yang
melintasi wilayah administrasi Kabupaten Gresik.
2. Tidak di lakukan pembahasan terkait struktur bangunan sungai
3. Rancangan Anggaran Biaya dalam normalisasi banjir tidak dibahas dalam
tugas akhir ini
4. Data topografi yang di gunakan adalah hasil dari pengolahan citra 3
Dimensi Terrasar-X Badan Informasi Geospasial dengan skala interval 1
m
5
5. Data Curah Hujan yang di gunakan adalah data Citra TRRM dan Data
Curah Hujan pada Pos Hujan manual di sekitar DAS Kali Lamong
6. Prediksi Debit Maksimum, Curah Hujan Rancangan dan Potensi daerah
banjir adalah selama 20 tahun kedepan.
6
Contents
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
1.4 Batasan Masalah...........................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................6
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Info Grafis Kejadian Bencana Bulan Januari Tahun 2022 Di
Indonesia........................................................................................................................